Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Sel Tumbuhan

Oleh Nama: Al mubin NPM: E1J012163 Shif: I/14.00-16.00 Wib Ko-Ass: jefrey kinaizal lubis Dosen: Ir. Mohammad Chozin, M.Sc. Ph.D.

Program studi agroekoteknologi Fakultas pertanian Universitas bengkulu 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan sel. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secarqa autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi Sel merupakan sturuktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang akan tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop. Sel bekerja pada bidangnya masing-masing sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa perbedaan tetapi banyak mempunyai persamaan. Untuk mengetahui bentuk dari sel tersebut maka harus dilakukan pengamatan mengenai sel. 1.2 Tujuan Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk dari sel-sel makhluk hidup yang lebih spesifik pada pengamatan ini adalah tumbuhan serta dapat menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang diamati.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Teori tentang Sel Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam kegiatan penyelidikan. Kali ini Robert Hooke dengan memanfaatkan mikroskop telah berhasil sebagai orang yang pertama melihat ruang-ruang kecil yang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-timbuhan. Jaringanjaringan itu dilihatnya bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang dibatasi dinding-dinding tipis. Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel (Sutrian, 1992: 12). Hanung (2004: 196) menyimpulkan bahwa Teori sel yang dikemukakan Scheiden dan Schwan berbunyi sebagai berikut Sel merupakan unit terkecil atau unit dasar makhluk hidup baik secara structural maupun fungsional. Pada tahun 1671 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan. Pada tahun 1880 Hanstein menggunakan istilah protoplast bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 1831 Robert Brown menemukan nucleus dalam epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 1864 dan pada tahun 1862 Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20 penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau sitologi (Hidayat, 1995: 8).

2.2 Sejarah Penelitian Sel Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periodeperiode tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: Periode pertama: sejarah penelitian tentang sel semenjak pertengahan abad XIX, semenjak Robert Hooke menemukan irisan-irisan dari jaringan dari jaringan tumbuhan yang disebutnya sel sampai diketemukan alat dan teknik baru dalam mengembangkan teori sel (Sutrian, 1992: 14). Perode kedua: sejarah penelitian tentang sel melalui berbagai kegiatan percobaan. Periode ini melahirkan pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen yang dapat diketahui dari nukleus atau inti sel (Sutrian, 1992 :14).

Periode ketiga: sejarah penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru dan zat-zat kimia baru. Alat baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras oleh Firzt Zernieke (1935) dengan alat ini dapat dilihat sel hidup dengan lebih jelas, karena mikroskop ini susunan optiknya lebih komleks(Sutrian, 1992: 15). Periode keempat: penemuan alat yang paling canggih ialah mikroskop electron yang dapat menghasilkan gambar foto dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran benda yang sesungguhnya (Sutrian: 1992: 15). 2.3 Struktur sel Sel tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut : 1. Membran sel (membran plasma) 2. Dinding sel 3. Sitoplasma 4. Vakuola 5. Mitokondria 6. Ribosom 7. reticulum endoplasma 8. Badan golgi 9. lisosom 10. sentrosom 11. nucleus ( inti sel ) 12. plastida

BAB III METODOLOGI 3.1 waktu dan tempat Praktikum ini dilaksana pada hari kamis, tanggal 4 oktober 2012, pukul 11.00 sampai dengan selesai. Tempat pelaksanaan di labolatorium agronomi fakultas pertanian(FAPERTA) universitas bengkulu. 3.2 alat dan bahan alat mikroskop silet gelas benda dan gelas penutup

bahan Air secukupnya Gabus ubi kayu Kapas Batang bayam

Bawang merah Wortel Kentang 3.3 cara kerja

1. untuk semua bahan yang digunakan sebagai objek pengamatan dibuwat irisan setipis mungkin dengan menggunakan silet 2. letakkan irisan tersebut pada gelas benda kemudian tetes sedikit dengan air lalu ditutup dengan menggunakan gelas penutup dengan hati-hati dan jangan sampai ada gelembung udara 3. setelah menjadi preparat segar, letak objek pada meja sediaan mikroskop untuk diamati selnya 4. pengamatan hanya dilakukan dengan pembesaran sebesar 10x 5. hasil pengamatan digambar pada buku laporan praktikum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 hasil pengamatan

Gabus ubi kayu: 10x pembesaran

bawang merah: 10x pembesaran

Kapas: 10x embesaran

wortel: 10x pembesaran

batang bayam: 10x pembesaran

kentang: 10x pembesaran

4.2 pembahasan Dari pengamatan beberapa bahan dari kingdom plantae seperti gabus ubi kayu, bawang merah, kapas, wortel, batang bayam, dan kentang yang dijadikan dalam bentuk preparat kemudian diamati dengan mikroskop yang jauh lebih bagus dan akurat dari pada jaman dahulu karena keterbatasan alat untuk pengamatan, terlihat bagian-bagian dari sel nya, kemudian fungsinya dapat dilengkapi dari sumber tertulis bukan dari pengamatan yaitu sebagai berikut: 1. Membrane sel ( membrane plasma), terdapat pada bagian terluar dari sel dan mempunyai fungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel 2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran sel, terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi memberi kekuatan dan perlindungan bagi sel. 3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel dan berrfungsi sebagai tempat belangsungnya metabolisme sel. 4. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya berisi cairan dan mempunyai fungsi sebagai temapat penyimpanan bahan makanan dan sisa metabolisme. 5. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi, sudah barang tentu mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi sel( reaksi antara makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi). 6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar dan berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Pada Retikulum Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom sedankan endoplasma permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya terdapat enzim yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. 8. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue panekuk yang mempunyai fungsi untuk membantu sintesis protein.

9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal dan berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel. 10. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel, di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel. 11. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi yang terbagi menjadi Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),terdiri dari: Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak). Proteoplas (untuk menyimpan protein). Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya: Karotin (kuning) Fikodanin (biru), Fikosantin (kuning), Fikoeritrin (merah). 12. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan mengapung di sitoplasma Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan sel. Dinding sel hanya dimiliki oleh tumbuhan yang berupa jaringan mati dan keras seperti yang terlihat pada pengamatan batang bayam, gabus ubi kayu, bawang merah, dan wortel sedangkan kapas tidak terlihat adanya dinding sel, pada gabus ubi kayu dinding selnya terlihat tebal dan sangat jelas. Selanjutnya plastida terutama kloroplas juga hanya dimiliki oleh tumbuhan yang bercirikan warna hijau yang merupakan pigmen klorofil yang diperlukan untuk proses fotosintesis sedangkan hewan tidak memilikinya sebab hewan dalam rantai makanan hanya sebagai konsumen, dari pengamatan terlihat pada terlihat pada kentang yaitu gumpalan air dan pati berbentuk bulat-bulat yang merupakan hasil dari fotosintesis yang disimpan sebagai cadangan makanan. Selanjutnya, bagian sel yang lain selain dimiliki oleh tumbuhan juga dimiliki oleh hewan tetapi bentuknya saja yang agak berbeda seperti pada gabus ubi kayu terlihat vakuolanya seperti gelembung-gelembung udara, pada bawang merah vakuola terlihat sangat besar tanpa ada sesuatu yang menempati ruang kosong itu, begitu juga sel yang lain terlihat banyak ruang kosong aka tetapi pada kapas tidak dapat ditemukan vakuolanya. Banyak pengamatan mengenai vakuola dan dapat dideskripsi bahwa

vakuola tumbuhan lebih besar dari pada vakuola hewan. Pengamatan pada kapas bentuk yang terlihat hanya garis memanjang dan tidak beraturan dan di beberapa bagian terlihat puntiran dan selnya tidak memilki organel penyusun sel seperti sitoplasma, plastid, dan inti sel selain kapas sel gabus ubi juga tidak mempunyai organel penyusun seperti kapas oleh sebab itu kedua sel ini dinamakan sel mati. Sebenarnya banyak organel penyusun dari sel belum dapat kami lihat dengan sempurna dikarenakan dalam melakukan pengamatan terjadi banyak sekali kesalahan yang tidak kami sadari dan juga pengaruh dari pemakaian lensa pembesaran yang hanaya 10x pembesaran yang memungkin kami tidak dapat melihat organel penyusun sel yang ukurannya sangat kecil.

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana dan dapat dilihat hanya dengan menggunakan alat bantu optic berupa mikroskop. sel yang diamati adalah gabus ubi kayu ,bawang merah, kapas, wortel, batang bayam, dan kentang. Secara keseluruhan suatu sel tumbuhan umumnya memiliki komponen-komponen pembentuk yang sama yaitu dinding sel, nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom, membrane sel, vakuola, plastid, sentrosom, badan golgi, reticulum endoplasma, dan sentrosom. Semuanya memiliki fungsi yang berbeda- beda sesuai dengan tugasnya masing-masing. Berdasarkan dari organel penyusunnya sel gabus dan sel kapas dikategorikan sebagai sel yang mati atau tidak melakukan aktivitas karena tidak mempunyai organel penyusun berupa sitoplasma, plastid, dan inti sel.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Buku penuntun praktikum BOTANI UMUM Universitas Bengkulu. bengkulu ______.2012.anatomi tumbuhan. Diambil pada tanggal 9 oktober 2012 , dari http://www.scribd.com/doc/38687980/Penelitian-Antomi-Tumbuhan ______. 2012. Bagian sel tumbuhan. Diambil pada tanggal 10 oktober 2012, dari
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2237634-bagian-sel-tumbuhan/#ixzz28onTOsIZ

wara dani. 2012. Sturktur sel . Diambil pada tanggal 10 oktober 2012, dari http://daniwara.wordpress.com/struktur-sel/

Anda mungkin juga menyukai