Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

Korosi berasal dari bahasa latin corrodere yang berarti perusakan atau berkarat, karena dapat menimbulkan kerugian besar dan berakibat fatal seperti meledaknya ketel uap, kapal baja pecah maka korosi perlu mendapat perhatian khusus. Korosi merupakan salah satu fenomena elektrokimia pada bahan logam di berbagai macam kondisi lingkungan. Fenomena ini tidak dapat dihindari, walaupun dapat dihambat dan diharapkan dapat dikendalikan untuk mengurangi dan mencegah dampak negatifnya. Memilih bahan yang paling tahan korosi untuk lingkungan yang dihadapi tidak dapat menyelesaikan masalah secara tuntas, sebab harus pula dipertimbangkan berbagai hal lain dalam aktivitas industri terutama masalah ekonomi (harga bahan). ada dasarnya korosi adalah reaksi pelarutan (dissolution) logam menjadi ion pada permukaan logam yang berkontak dengan lingkungan yang mengandung air (moisture) dan oksigen melalui reaksi elektrokimia. ermukaan logam akan diselaputi oleh lapisan oksida tipis yang tersebar tidak merata yang mengakibatkan terjadinya perbedaan potensial antara sistem dengan oksidanya menjadi suatu sel korosi (sel elektrokimia). !ecara umum bentuk korosi diklasifikasikan sebagai korosi normal dan korosi pada tempat tertentu. "ontoh korosi pada tempat tertentu adalah korosi permukaan, sambungan, celah, galvanik, lubang, antarbutir, retak tegangan, kelelahan bahan dsb. !edangkan faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi yang berasal dari bahan itu sendiri dan yang berasal dari lingkungan# $. Faktor dari bahan# kemurnian dan unsur yang ada dalam bahan, komponen pencampur, struktur material, bentuk kristal, kerusakan permukaan butir, batas butir, ukuran butir, kekasaran permukaan, pengerjaan dingin , dan perlakuan panas

%. Faktor dari lingkungan# lingkungan laut, kandungan garam terlarut, tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban udara relatif, curah hujan, dan pengaruh mikrobia. Korosi dapat menyebabkan cacat dalam struktur logam, yakni# $. %. &. Kekosongan (vacancy) yakni hilangnya sebuah atom dari kedudukannya pada kisi. "acat substitusi yakni adanya atom asing yang menempati suatu kedudukan pada kisi yang semestinya oleh atom utama. "acat intertisi yakni apabila sebuah atom menempati suatu kedudukan yang tidak normal sehingga terdesak antara aotm ' atom pada kisi atom utama. Kerugian akibat korosi di (ndonesia diperkirakan mencapai angka trilyun rupiah, perhitungan ini meliputi biaya pemeliharaan, penggantian material, jam kerja dan keuntungan yang hilang akibat produksi berhenti, mengecewakan langganan, biaya administrasi, kerugian fisik dan pengobatan. !ecara teori korosi tidak mungkin sepenuhnya dicegah karena proses alamiah, tetapi semaksimal mungkin harus dikendalikan mengingat arti penting dari segi ekonomi dan keamanan. )ari uraian di atas dapat difahami bahwa pengendalian korosi pada dasarnya adalah pengendalian*pemilihan bahan, perlakuan permukaan bahan, dan pengendalian lingkungan. +ogam mulia seperti t, ,u, ,g, "u dan logam yang permukaannya dapat membentuk lapisan tipis (film) seperti -i, ,l, dan "r mempunyai daya tahan relatif tinggi terhadap korosi. )emikian pula logam paduan (alloy) dari "u./n, "u. !n, dan stainles steel (&01, &$2, 1&0) sering digunakan sebagai bahan antikorosi. erlakuan permukaan panas dengan pemanasan, pengapian dan nitrida sering dilakukan untuk memperoleh sifat antikorosi bahan. roses pengendalian korosi juga bisa dilakukan dengan proses inhibisi, yaitu dengan cara menambahkan inhibitor ke dalam medianya, memberi lapis lindung dilapis logam lain dan dilapis 3at organik

atau anorganik yang berarti memisahkan logam dari lingkungannya dengan cara dilapis cat. erlindungan logam dengan cat merupakan salah satu usaha untuk memerangi korosi yang sangat luas digunakan karena mudah dikerjakan dan ekonomis. )isamping itu cat berfungsi juga untuk memperindah dan mempermudah pengenalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

"at adalah suatu campuran antara pigmen dengan media pengikat (binder) dan bahan ' bahan lain seperti e4tender, pelarut dan bahan aditif lainnya. "at digunakan sebagai lapisan pelindung dan penghias permukaan yang mengalami pengeringan karena oksidasi, polimerisasi atau penguapan. digunakan. )ewasa ini, teknologi pembuatan cat dan cara pemakaiannya berubah dengan pesat, didorong terus oleh meningkatnya biaya energi, bahan baku dan tenaga kerja. olusi juga menjadi masalah dalam masyarakat yang sadar lingkungan, diperkirakan bahwa sekitar &20000 ton senyawa organik mudah menguap dilepaskan ke atmosfer setiap tahun, akibat penggunaan cat. 2.1. Komposisi cat "at pada dasarnya terdiri atas # a. wahana (vehicle) yaitu 3at cair yang membuat cat mempunyai fluiditas dan bila mengering atau menguap meninggalkan suatu selaput padat. 5ahana menjadi kering karena melalui salah satu proses berikut# $. %. enguapan unsur pelarut dalam wahana erubahan kimia, terutama oksidasi terhadap unsur cair dalam wahana, misalnya minyak cat. "at mengering mulai dari permukaannya dan diulaskan atau disemprotkan selapis demi selapis sehingga mencapai ketebalan yang dikehendaki. &. olimerisasi, yaitu reaksi kimia antara wahana dan agen pengering (curing agent) yang dicampurkan kedalam cat tepat sebelum digunakan. ,gent pengering itu disimpan dalam kemasan terpisah sehingga cat jenis ini igmen dan binder merupakan komponen utama didalam cat dan biasanya jenis cat ditentukan oleh jenis binder yang

disebut cat kemasan ganda. )alam hal ini cat mengering diseluruh lapisan secara bersamaan, jadi dapat diulaskan atau disemprotkan membentuk lapisan tebal sekaligus. !esudah dicampur dengan agen pengering, cat harus segera digunakan sebab bila tidak cat akan menjadi rusak. b. igmen yang tersuspensi dalam wahana. igmen mengendalikan laju korosi, atau laju difusi reaktan ' reaktan pada selaput kering. igmen digunakan pada cat umumnya berbentuk serbuk, ada yang berfungsi sebagai bahan dekoratif, protektif dan ada juga yang bersifat racun (pada cat anti fouling). )itinjau dari aspek proteksinya, pigmen dapat dikelompokkan sebagai berikut # $. igmen yang bersifat aktif, jenis pigmen ini selain memiliki kemampuan dekoratif juga berfungsi sebagai pelindung logam dari pengaruh lingkungan (beraksi dengan lingkungan). 6eberapa jenis pigmen yang bersifat aktif antrara lain serbuk seng, /n cromat, b7 b7% dan "a% b71. %. igmen yang bersifat pasif, pengertian pasif disini tidak bereaksi dengan lingkungan. 6eberapa contoh pigmen yang bersifat pasif antara lain # Fe%7&, 8i7%. &. igmen yang bersifat racun, pigmen ini berfungsi untuk mencegah fouling pada struktur yang dicat dibawah air, contohnya 9g7 dan "u%7 c. ,ditif yang mempercepat proses pengeringan atau memungkinkan lapisan cat kering lebih tahan terhadap lingkungan. Ketika cat telah mengering sisa bagian wahana yang padat bertindak sebagai pengikat (binder). 6agian ini menahan pigmen diposisi masing.masing, mengikat lapisan itu di permukaan dan menjadi penghalang yang membatasi masuknya air, oksigen dan ion.ion agresif ke permukaan logam .

6inder merupakan komponen penting yang menentukan sifat.sifat fisik dan kimia dari cat. 6inder ini akan menentukan sifat.sifat daya adhesi, elastisitas, tahan terhadap cuaca, air, senyawa kimia dan lain.lain. 6eberapa jenis binder antara lain # a. 6inder jenis minyak (drying oils) b. ,lkyd resin c. 6inder jenis karet terklorinasi (clorinater rubber) d. 6inder jenis epo4y e. 6inder jenis polyurethan 2.2. Macam-macam cat :enis cat dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing.masing dinamai berdasarkan penggunaan cat atau bahan kimia pengikatnya. )alam setiap kelompok tersebut, masih banyak lagi jenis cat yang dapat diturunkan untuk mendapatkan sifat. sifat pelapisan khusus, atau untuk menyesuaikan dengan metode penerapan tertentu. 6eberapa kelompok tersebut diuraikan dibawah ini # $. "at primer pra.fabrikasi "at ini dipakai untuk membersihkan, membebaskan baja dari karat untuk melindunginya selama tahan fabrikasi atau perakitan struktur yang memakan waktu sampai beberapa bulan. +apisan primer pra.fabrikasi ini tidak perlu dihilangkan sampai tuntas pada saat perlakuan akhir hendak dilakukan. "at ini mengering dalam % hingga & menit setelah diulaskan dan melindungi logam sampai $% bulan. %. "at primer pra.perlakuan "at ini digunakan untuk menyiapkan permukaan logam untuk menjamin diperolehnya adhesi serta unjuk kerja cat akhir yang baik. erlindungan terhadap korosi yang diberikannya pada logam terbatas, karena itu harus segera diikuti pelapisan akhir begitu lapisan primer itu kering. "at ini mengering dalam waktu yang singkat sekali. &. "at minyak

Minyak pengering nabati seperti minyak rami atau minyak kayu merupakan bahan dasar cat ini. engeringannya yang melalui proses oksidasi berlangsung lama, karena itu cat harus dibiarkan sampai 1; jam sebelum ditimpa lapisan baru dan harus ditunggu selama < hari sebelum cat akhir diberikan. 8imbal merah pada minyak rami adalah salah satu cat primer jenis ini. 1. "at oleoresin (vernis) Minyak pengering dan resin alami atau sintetik dalam kelompok cat yang anggotanya sangat beragam ini digunakan untuk membentuk wahana. =esin berfungsi untuk memperbaiki sifat.sifat pengering dan pengikatan lapisan yang merupakan penyempurnaan dari cat minyak yang sederhana. Minyak kayu dengan $00> cat resin fenolat dapat digunakan untuk struktur yang terendam dalam air, termasuk lambung kapal yang tidak dilindungi sistem arus terpasang. ?. ,lkid elapis ini dapat dipakai dan keragamannya tidak terbatas. 6ahan dasarnya adalah poliester yang disiapkan dengan mereaksikan alkohol polihidrat denagn asam.asam lemak berbasa satu dan asam.asam berbasa dua. Komposisi cat ini biasanya terdiri dari etilena glikol, minyak rami dan anhidrida ftalat. "at yang dikeringkan melalui pemanggangan hanya memerlukan minyak sebanyak ?0>. 2. =esin epoksid (ni merupakan kelompok cat yang sangat beragam yang mengering melalui reaksi polimerisasi antara resin epoksid dan agen pengering. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi % golongan. @olongan pertama mengering dengan cara peniupan (air drying) dan golongan kedua dengan cara pemanggangan (stoving), masing.masing menggunakan jenis agen pengering yang berbeda. "at ini kuat dan memiliki daya tahan yang istimewa terhadap korosi. 5alaupun daya lekatnya kepermukaan logam yang telah dipersiapkan kuat sekali, adhesi dengan lapisan sejenisnya malahan lemah. Karena itu kita

memerlukan sebuah lapisan pengikat bila hendak melapisi cat lama dengan cat baru atau bila selang waktu antara setiap pengulasan terlalu lama.

<. Apoksid ter batubara Kombinasi ter batubara dan bahan dasar epoksid menghasilkan lapisan cat yang sangat kedap air serta tahan terhadap kebanyakan bahan kimia. "at ini digunakan secara luas pada struktu.struktur yang terendam air laut, kapal. kapal, anjungan anjungan minyak terutama bila logam dilindungi dengan proteksi katodik arus terpasang. ;. oliuretan (ni merupakan kelompok cat yang mengering dengan cara polimerisasi dengan reaktan.reaktan yang berupa agen pengering isosianat, dan resin alkid poliester serta pigmen.pigmen yang ditambahkan. ada sistem dengan cara peniupan, cat diproduksi dalam lapisan ganda, sedangkan pada sistem dengan cara pemanggangan agen pengering disatukan dengan resin dalam kemasan yang sama. !ifat.sifat cat ini bila sudah mengering bergantung pada perbandingan antara alkid dan poliester dalam resin. "at jenis ini mahal dan tidak dapat bekerja dengan baik bila kelembaban terlalu tinggi maka permukaan logam basah ketika diulaskan. B. Cinil "at dengan berbagai copolimer ini juga sangat beragam, karena itu rentang penerapannya pun luas. :enis yang umum adalah copolimer polivinil klorida atau polivinil asetat yang dimodifikasi dengan anhidrida maleat dalam sebuah bahan pelarut dan cat mengering melalui penguapan pelarut tersebut. 5aktu yang dibutuhkan untuk mengering tidak lama yaitu hanya % sampai ? menit. $0. Karet diklorinasi "at ini dibuat dengan cara melarutkan karet terklorinasi kedalam pelarut. pelarut khusus (aromatik). !esudah dipakaikan, penguapan pelarut mengendapkan lapisan kering yang hampir tidak mengalami polimerisasi.

Karet sendiri membentuk lapisan.lapisan yang sangat rapuh. Karena itu kedalam cat ditambahkan bahan yang bersifat mulur agar lapisan yang terbentuk kuat, tahan lama dan sangat tahan terhadap air, asam dan basa. ,dhesinya dengan logam yang dilindungi dan anrara lapisan.lapisannya sendiri, sangat baik. Kerusakan yang terjadipun mudah diperbaiki. $$. "at berbahan pengikat air !ebagai bahan pengikat, air memberikan sebuah keuntungan yaitu murah, tidak terbakar, lekas kering dan biasanya menghasilkan adhesi yang baik antara cat dengan logam dan antara lapisan.lapisan. "at ini tersedia dalam beberapa bentuk, entah larut dalam air atau hanya berupa emulsi. 8iga diantaranya adalah vinil, akrilik dan epoksid. "at ini juga dapat digunakan sebagai pelapis akhir diatas cat dasar yang banyak mengandung seng. "at epoksid digunakan diatas cat dasar seng organik guna melindungi baja struktur, tangki, serta struktur dilingkungan laut. Centialsi yang memadai harus disediakan selama cat mengering agar kelembaban relatif pada permukaannya tetap rendah. :ika kelembaban relatif terlalu tinggi, akan banyak air yang terperangkap dibawah cat, dan berakibat buruknya hasil yang diperoleh. $%. !eng anorganik +apisan ini pada dasarnya adalah kombinasi bubuk seng dan senyawa silikat kompleks, sedangkan sebagai pengikat adalah sistem yang dapat larut dalam air atau sistem pelarut yang mengering sendiri. +apisan kering yang dihasilkan kuat, tahan kikisan, melekat erat ke permukaan logam, dan agaknya tidak terpengaruh oleh perusakan cuaca, misalnya oleh cahaya matahari, cahaya ultra.ungu, hujan, atau embun. pelapisan ulang juga mudah dikerjakan. 8ergantung dari formulasi yang dibuat dan kondisi lingkungannya, cat ini mampu melindungi baja dari $0 hingga 10 tahun. erlindungan dilakukan dengan cara menjadi tumbal, sampai produk korosi seng menyumbat semua pori.mikro pada lapisan itu sendiri. Masa

perlindungan bahkan lebih lama lagi bila diatas lapisan tadi ditambahkan cat seperti epoksid, vinil, karet diklorinasi, atau poliuretan.

$&. "at anti pengotoran "at ini diberikan pada struktur yang terendam dalam air laut sebagai lapisan akhir. "at anti pengotoran (anti-fouling paint) melepaskan racun kedalam air untuk mencegah organisme hidup menempel pada struktur. 2.3. Hal al !"t!# m$"% i"&a'i t$'(a&i")a #$%a%ala" p$"%$cata"* $. enyiapan permukaan yang baik Kebanyakan cat terutama yang akan dihadapkan dengan lingkungan yang agresif, memberikan hasil yang lebih baik bila dipakaikan diatas permukaan yang telah disiapkan. ermukaan yang memuaskan persiapannya untuk pengecatan diperoleh baik melalui perlakuan kimiawi seperti pengasaman dengan cara pencelupan kedalam larutan asam, atau dengan grit blasting untuk menghilangkan lemak, debu, produk korosi dan kerak. "at mutu sedang yang dilapiskan dengan cara yang tepat ke permukaan yang telah dipersiapkan dengan baik akan lebih baik di banding cat mutu terbaik yang dilapiskan ke permukaan dengan persiapan buruk. 8ahap persiapan permukaan antara lain # a. Menghilangkan lemak +emak dihilangkan dengan bensin cuci. Kemudian bagian bawah diulang serta dihapus (dilap) dengan kain bersih yang dicelup dengan bensin cuci untuk menghilangkan lemak yang mungkin turun ke bawah. Dntuk menghindri bahaya kebakaran dicoba pula dengan trikhloroetilin dan hasilnya bebas dari lemak serta aman b. menghilangkan lapisan oksida besi akibat pengelasan

seperti umumnya logam, bila dikerjakan pada temperatur tinggi maka akan terbentuk oksida. elat baja inipun pada waktu dilas, pada sebagian kecil yang kena panas terbentuk oksida. 6ila langsung dicat, maka bila lapisan oksida ini pecah, cat nya juga akan rusak. 7leh sebab itu, lapisan oksida tersebut harus dibersihkan sebagai berikut# !ecara mekanis )igosok dengan sikat kawat yang diputar dengan motor, sehingga bagian yang kotor terkelupas dan bersih. +apisan oksida yang terdapat dibagian dalam sukar dibersihkan dengan cara ini, maka harus dicuci dengan asam (di pickling) "uci.asam (pickling) "uci asam yang dapat dikerjakan secara dingin dan mudah ialah dengan asam klorida $0>. !eperti halnya asam keras lain, maka asam ini bereaksi dengan pelat baja, yang disertai timbulnya gas 9% yang akan mengganggu permukaannya. "uci asam harus selalu diikuti dengan cuci air beberapa kali sehingga semua sisa asam benar ' benar hilang. 6ila tidak, dapat timbul masalah baru, reaksi lain diluar keinginan kita. c. fosfatasi !etelah dilakukan pembersihan secara mekanik dan cuci asam, maka dicuci dengan larutan fosfat. +arutan tersebut siap dipakai dengan cara dilaburkan atau disemprotkan pada logam yang telah bersih. Keuntungan fosfatasi # 8erjadinya perlindungan sementara pada permukaan logam selama menunggu proses pelapisan dengan cat sulfat nya tahan karat. )aya lekat cat akan lebih kukuh.

%. engerjaan pelapisan cat dilakukan dalam kondisi udara yang cocok dan menggunakan metode yang tepat.

Dntuk pengerjaan di udara terbuka, pembersihan permukaan dengan sikat kawat kurang memuaskan karena bahan pengotor serta produk korosi yang cenderung aktif masih bisa tertinggal pada logam. ,gar mencapai umur yang lebih lama, cat harus dipakaikan dalam kondisi udara yang tepat yaitu pada kelembaban dan temperatur yang tepat. &. encampuran dan perbandingan kedua komponen yang tepat. 1. engetahuan mengenai mekanisme dan penyebab terjadinya kegagalan. ?. engerinngan, perawatan, dan pelapisan yang tepat.

+am,a' 2.1 Ko'osi pa&a lo%am a#i,at #!'a"%")a p$'a-ata" @ambar %.$ menunjukkan terjadinya korosi akibat kurangnya perawatan seperti pengecatan ulang. +ogam tersebut harusnya dilakukan pengecatan ulang pada waktu yang telah ditentukan.

BAB III APLIKASI

Metode pengecatan dan kondisi temperatur pada saat cat tersebut digunakan mempunyai efek yang signifikan pada kualitas dan ketahanan cat tersebut. Metode standar yang digunakan untuk pengecatan kerangka baja adalah dengan menggunakan kuas, roller, semprotan udara dan airless spray. $. engecatan dengan kuas "ara ini merupakan cara yang paling sederhana dan paling lambat serta paling mahal diantara cara yang lain. 5alaupun demikian cara ini mempunyai keuntungan dibanding cara lain seperti lapisan dapat terbasahi dengan baik dan dapat digunakan pada tempat yang sempit dengan sedikit pengotor dan sedikit kontaminasi pada lingkungan sekitar. Metode tradisional dari aplikasi ini menghasilkan ikatan yang kuat antara cairan cat dan substrat. 9al ini berakibat pada gaya adhesi yang lebih kuat dari lapisan kering cat. emrosesannya sangat lama pada lapisan area yang luas. 6ila proses pembersihan permukaan tidak baik, direkomendasikan dengan pelapisan cat dasar dan metode pengecatan dengan kuas yang dapat dipakai. %. engecatan dengan roller roses pengecatan dengan cara ini lebih cepat dibandingkan dengan pengecatan menggunakan kuas. "ara ini juga digunakan untuk area yang luas dan datar tetapi membutuhkan kesesuaian dari sifat rheologis cat itu sendiri dan kelemahannya adalah tidak dapat menutupi permukaan yang tidak rata, corner (sudut) &. engecatan dengan spray application "at diatomisasi pada gun nozzle dengan menggunakan pancaran udara tekan. ada cara ini cat disemprotkan dengan merata pada permukaan. )apat memproteksi dengan baik ketika semprotan cat

menyatu membentuk lapisan yang rata dan kontinyu. "at sebelum disemprotkan dicampurkan dahulu dengan stream lalu dimasukkan ke dalam tekanan vakum. Dntuk aplikasi yang ideal digunakan spray nozzle dan tekananya ditentukan berdasarkan daya tahan terhadap korosi, komposisi cat yang digunakan dan ketebalan lapisan yang diinginkan "ara ini lebih cepat dibanding dengan kedua cara diatas tetapi cat yang terbuang lebih banyak karena penyemprotan yang berlebih. 1. engecatan dengan airless spray "at diatomisasi pada gun nozzle dengan tekanan hidrolik yang sangat tinggi. "ara ini lebih cepat dari cara sebelumnya tetapi cat yang terbuang lebih berkurang. engecatan cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan pada pengecatan konstruksi baja. Kondisi yang mempengaruhi pelapisan cat adalah temperatur dan kelembaban. $. 8emperatur 8emperatur udara dan temperatur baja mempengaruhi penguapan solvent, brushing dan spraying properties, pengeringan dan waktu perawatan serta ketahanan material penyusun cat tersebut. %. Kelembapan "at tidak dapat diaplikasikan, apabila lapisan baja memiliki kelembapan yang relatif tinggi. Kelembapan relatif dari atmosfir ini dapat mempengaruhi pengeringan lapisan cat. ada keadaan normal pengukuran temperatur baja dengan mengontakan termometer dan memastikan suhunya &0" dibawah dew pointnya. Apli#asi lapisa" cat a"ta'a lai" * $. engendalian korosi pada lambung kapal baja di bawah air laut umumnya dilakukan dengan cara pelapisan cat dan pemasangan zinc- anode. )alam hal ini telah dilakukan studi tentang efektifitas pengendalian korosi dengan pelapisan cat dan pemasangan zinc anode.

elat baja lambung kapal yang diteliti, sesuai sertifikasi klasifikasi perkapalan yang dilindungi dengan pelapisan cat dan pemasangan zinc anode, direndam dalam air laut secara alami selama kurang lebih enam bulan. Dntuk mengetahui efektifitas pengendalian korosi dilakukan pengamatan dan pengujian material.material yang dipergunakan dengan pengukuran difraksi sinar ' E, tes adhesi, tes hardness dan perhitungan laju korosinya. !etelah dilakukan penelitian diperoleh cara yang cocok dan umur dari metode pengendalian korosi yang sesuai dengan kondisi di lingkungan perairan di (ndonesia, yaitu pengendalian korosi yang dikombinasi dengan pengecatan dan pemasangan anoda korban yang lebih efektif. %. :embatan yang sangat besar memerlukan suatu sistem cat yang baik yaitu yang hemat biaya dan awet dengan permukaan yang halus atau mengkilap, yang tahan terhadap iklim, tidak berpengaruh terhadap bahan kimia dan jamur juga jasad renik yang lain. !emua hal ini tidak tergantung hanya pada kualitas lapisan dari cat tetapi pada proses pengecatan. &. ada tahun %00%, suatu perjanjian internasional telah ditandatangani untuk melapisi bagian atas kapal dengan cat yang berisi timah yang dimulai pada :anuari %00&. 1. ?. elapisan cat pada bagian luar struktur penyokong baja untuk dapat menutup dan melindungi substrat tersebut. engembangan teknik pengecatan pada baja ornamen dan metode etimasi umur perlindungan korosi bertujuan untuk mengembangkan teknik pengecatan yang mampu memberikan daya perlindungan korosi dengan baik pada baja ornamen. Kegiatan penelitian dimulai dengan mempersiapkan spesimen yang akan dilakukan pengecatan, yaitu jenis baja ornamen bekas dengan ukuran $0 4 ? 4 0.% cm. ersiapan ini berupa pembersihan karat, penggosokan, serta pencelupan dalam larutan asam. "at yang dipakai untuk melapisi seluruh spesimen adalah cat primer dan top coat jenis seng khromat. Dntuk persiapan catnya adalah mengencerkan cat dengan solven pada perbandingan $#0.<?, $#$, $#$.%?. !ebelum dicat, spesimen diberi treatment

pemanasan dahulu untuk menghilangkan lapisan tipis air pada permukaannya. engecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas dan spray. !etelah selesai dikeringkan, maka dilakukan pengujian terhadap lapisan cat tersebut. engujian terdiri atas pengukuran ketebalan, resistensi, serta pengamatan visual. emaparan spesimen ditempatkan dalam salt fog chamber dan secara periodik dilakukan pengujian terhadap lapisan cat seperti pada pengujian awal. emaparan dihentikan jika spesimen tersebut telah mengalami kerusakan yang diukur melaui standar visual maupun harga impedansinya. )ata yang diperoleh dari pengujkuran ketebalan maupun data resistensi dari gamry diolah dan hasilnya dibandingkan dengan berbagai teknik pengecatan lain yang dilakukan dalam penelitian ini. engolahan data resistensi juga ditujukan untuk mengestimasi umur pelindungan korosi pada lapisan cat. 6erdasarkan perbandingan kualitas lapisan cat, maka bisa diketahui bahwa adanya tambahan perlakuan pickling maupun heating cukup signifikan untuk meningkatkan daya ketahanan korosi pada lapisan cat. enggunaan spray sebagai alat pengecatan menghasilkan lapisan cat yang lebih baik dari pada kuas pada spesimen yang sama.sama di panaskan dan dipickling. 9asil perbandingan antara berbagai teknik pengecatan menunjukkan bahwa pengecatan memakai spray dengan perbandingan pengenceran $#$ pada spesimen yang sudah digosok bersih, ditambah dengan perlakukan pickling dan heating menghasilkan lapisan cat dengan kualitas yang terbaik. Kualitas terburuk terdapat pada lapisan cat yang dihasilkan dengan treatment yang hampir sama, tetapi perbandingan pengencerannya $#$,%?. 2. 6eton bertulang merupakan material yang sering digunakan untuk bangunan. Korosi baja tulangan pada beton bertulang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur beton itu sendiri, sehingga dari segi ekonomi sangat merugikan. 7leh karena itu diperlukan satu sistem perlindungan pada tulangan terhadap serangan korosi. )alam hal ini digunakan cat sebagai proteksi baja tulangan dari korosi dilingkungan laut yang disimulasikan dengan larutan -a"l. !pesimen akan direndam kedalam larutan -a"l selama &0 hari. 8es

pemercepat laju korosi digunakan untuk mempercepat waktu penelitian dengan memberikan arus listrik pada spesimen. )ata potensial korosi, arus korosi dan pengamatan kondisi tulangan digunakan untuk membandingkan tulangan tanpa proteksi dan tulangan dengan proteksi cat. 6aja tulangan tanpa proteksi mengalami korosi yang ekstrem, sedangkan baja tulangan yang dicat hanya mengalami blistering dan korosi dengan tingkat yang rendah. <. elapisan cat pada bagian utama deck kapal menggunakan jenis cat epoksi dan poliuretan

+am,a' 3.1 P$lapisa" cat pa&a ,a%ia" !tama &$c# #apal 8ujuan pelapisan# Mencegah korosi Keindahan +ebih tahan terhadap abrasi

;.

elapisan cat pada dek kapal

+am,a' 3.2 P$lapisa" cat pa&a &$# #apal 8ujuan pelapisan # B. Keindahan Kenyamanan Mudah untuk dibersihakan Mencegah korosi ada umumnya korosi pada body mobil disebabkan oleh reaksi elektrokimia antara pelat baja dengan lingkungannya. Misalnya uap air atau air dan oksigen. engendalian korosi pada body mobil pada umumnya dilakukan dengan cara pelapisan cat. "ontohnya abrik @aya Motor ,stra, melapisi plat

body mobil yang terbuat dari baja dengan prosedur dan spesifikasi sesuai dengan pengecatan body mobil.

+am,a' 3.3 P$lapisa" cat pa&a ,o&) mo,il

$0. engecatan semua permukaan besi yang telah diberi lapisan cat dasar pada pagar besi dengan menggunakan cat jenis alkyd.

+am,a' 3.. P$lapisa" cat pa&a pa%a' ,$si

$$. elapisan cat pada ruang mesin pada kapal

+am,a' 3./ P$lapisa" cat pa&a '!a"% m$si" pa&a #apal 8ujuan pelapisan# $. erlindungan terhadap korosi

%. ,spek estetika &. Mudah dibersihkan

TEKNIK PEN+ENDALIAN K010SI DEN+AN MET0DE PELAPISAN 2AT


Ma#ala
Dis!s!" s$,a%ai t!%as mata #!lia Ko'osi 0l$ * 1. 3at ia A'i$4a 2. 1. +i"a A%'i:i"a 3. I"&a A'i)a"i .. Ma)lissa /. A"i Ap'ilia <. Sa"&'a =!la" 8. Utami 1i>#i 51.-2662-6789 51.-2662-6;.9 51.-2662-6;/9 51.-2662-6;<9 51.-2662-1639 51.-2663-6619 51.-2663-62;9

JU1USAN TEKNIK KIMIA 3AKULTAS TEKN0L0+I INDUST1I INSTITUT TEKN0L0+I NASI0NAL

BANDUN+ 266<

Anda mungkin juga menyukai