Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI SYARIAH SEJARAH, PROSPEK DAN TANTANGANNYA

A. SEJARAH LAHIRNYA AKUNTANSI SYARIAH Akuntansi dalam islam bukanlah merupakan seni dan ilmu yang baru, dengan melihat dari peradaban islam yang pertama yang sudah memiliki Baitul Maal yang merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai bendahara Negara serta menjamin kesejahteraan social. Masyarakat muslim sejak itu telah memiliki jenis akuntansi yang disebut Kitabat al-Amwal yaitu pencatatan uang. Adapun factor yang menyebabkan terjadinya percepatan perkembangan akuntansi hingga sekarang, antara lain: 1. Adanya motivasi yang memaksa orang untuk mendapatkan keuntungan besar. Dengan adanya laba maka perlu pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran dengan cara sistematis. 2. Pengakuan pengusaha akan pentingnya aspek social yang berkaitan dengan persoalan maksimalisasi laba. 3. Laba bukanlah tujuan akhir dari suatu aktifitas bisnis. Akan tetapi bisnis dilakukan untuk memperluas kesejahteraan social.

Percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak selamanya memberikan jalan lurus. Karena adanya anggapan-anggapan tentang akuntansi sebagai ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas dari nilai (value-free) pada akhir tahun 1970-an sudah mulai terusik keberadaannya. Keadaan seperti ini semakin kuat ditambah adanya kecenderungan perilaku masyarakat yang terbawa arus era informasi dan globalisasi. Pada tahun 1980-an, mulailah ada perhatian yang kuat dari para peneliti akuntansi karena selama beberapa kurun waktu yang lalu, akuntansi secara tradisional telah dipahami dan diajarkan sebagai seperangkat prosedur rasional yang digunakan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian.

Akuntansi akhirnya tidak lagi dipandang sebagai produk jadi yang statis dari suatu masyarakat, tetapi lebih sebagai produk yang selalu mengalami perubahan setiap waktu tergantung pada lingkungan dimana ia hidup dan dipraktikkan. Pandangan ini jelas memberikan implikasi terhadap studi akuntansi kontemporer. Sedangkan akuntansi menurut islam memiliki bentuk yang sarat dengan nilai keadilan, kebenaran dan pertanggung jawaban. Nilai-nilai ini sangatlah penting , karena informasi akuntansi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemikiran, pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan seseorang. Munculnya akuntansi syariah ini didorong oleh berbagai hal, diantaranya: 1. Meningkatnya religiousity masyarakat. 2. Meningkatnya tuntutan etika dan tanggung jawab social yang sering diabaikan oleh akuntansi konvensional. 3. Semakin lambannya akuntansi konvensional mengantisipasi tuntunan masyarakat mengenai penekanan pada keadilan, kebenaran, dan kejujuran. 4. Perkembangan disiplin akuntansi itu sendiri. 5. Kebutuhan akan system akuntansi dalam lembaga bisnis syariah. 6. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat dengan menggunakan norma akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar perhitungan. 7. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggung jawaban dan pengawasan harta umat.

B. PROSPEK AKUNTANSI SYARIAH DAN TANTANGANNYA Standar akuntansi adalah sebuah aturan main yang dibangun untuk mencegah penyalahgunaan wewenang oleh satu kelomok orang atas kelompok yang lain. Standar ini disusun agar ada kesejajaran antara pihak manajemen yang menyusun laporan keuangan sebagai media pertanggung jawaban dan pihak eksternal sebagai pembaca dan pengguna informasi. Standar akuntansi akan dipatuhi bilamana dipenuhi dengan beberapa syarat, yaitu:

Jika memperhatikan kerangka diatas, prospeknya akan bagus bilamana semua persyaratan diatas dapat dipenuhi, sebaliknya tantangannya akan berat bilamana factor yang disebut diatas dilanggar.

Anda mungkin juga menyukai