Anda di halaman 1dari 23

RESSY OCTRIANA 1102008207 Ca Serviks A.

Pengertian Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKK , 199!"# B. Etiologi enyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa $aktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain % 1# Umur pertama kali melakukan hubungan seksual enelitian menunjukkan bah&a semakin muda &anita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks# Ka&in pada usia '0 tahun dianggap masih terlalu muda '# (umlah kehamilan dan partus Kanker serviks terbanyak dijumpai pada &anita yang sering partus# )emakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks# *# (umlah perka&inan +anita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti,ganti pasangan mempunyai $aktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini# -# In$eksi virus In$eksi virus herpes simpleks (.)/,'" dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai $a0tor penyebab kanker serviks 1# )osial 2konomi Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin $aktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gi3i, imunitas dan kebersihan perseorangan# ada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh# 4# .ygiene dan sirkumsisi 5iduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada &anita yang pasangannya belum disirkumsisi# .al ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak tera&at sehingga banyak kumpulan,kumpulan smegma !# 6erokok dan 7K58 (alat kontrasepsi dalam rahim"

6erokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian 7K58 akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi in$eksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pen0etus terbentuknya kanker serviks# PERANAN P!

/irus . / termasuk $amily papovirus suatu virus 597# /irus ini mengin$eksi membrane basalis pada daerah metaplasia dan 3ona trans$ormasi serviks# )etelah mengin$eksi sel epitel serviks sebagai upaya untuk berkenbang biak, virus ini akan meninggalkan sekuensi genomnya pada sel inang# :enom . / berupa episomal (bentuk lingkaran dan tidak terintegrasi dengan 597 inang" dijumpai pada ;I9 dan berintegrasi dengan 597 inang pada kanker invasive# ada per0obaan invitro . / terbukti mengubah sel menjadi immortal# 5ari hasil pemeriksaan sekuensi 597 yang berbeda hingga saat ini dikenal lebih dari '00 tipe . /# Kebanyakan in$eksi . / bersi$at jinak# <iga puluh diantaranya ditularkan melalui hubungan seksual dengan masing,masing kemampuan mengubah sel epitel serviks# <ipe resiko rendah seperti tipe 4 dan tipe 11 berhubungan dengan kondiloma dan dysplasia ringan# )ebaliknya tipe resiko tinggi seperi tipe 14,1=,*1,** dan *1 berhubungan dengan dysplasia sedang sampai karsinoma in situ# <ipe virus resiko tinggi menghasilkan protein yang dikenal dengan protein 24 dan 2! yang mampu berikatan dan menonakti$kan protei p1* dan p8b epitel serviks# p1* dan p8b adalah protein penekan tumor yang berperan menghambat kelangsungan siklus sel# 5engan tidak akti$nya p1* dan p8b, sel yang telah bermutasi akibat in$eksi . / dapat meneruskan siklus sel tanpa harus memperbaiki kelainan 597,nya# Ikatan 24 dan 2! serta adanya mutasi 597 merupakan dasar utama terjadinya kanker# In$eksi terjadi melalui kontak langsung# emakaian kondom tidak 0ukup aman untuk men0egah penyebaran virus ini#karena kondom hanya menutupi sebagian organ genital saja sementara labia, skrotum dan daerah anal tidak terlindungi# PATO"O#I Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio" dan endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai squamo-columnar junction ();("# .istologik antara epitel gepeng berlapis ( s>uamos 0omple? " dari portio dengan epitel kuboid@silindris pendek berlapis silia dari endoserviks kanalis serviks# ada &anita muda );( ini berada di luar ostium uteri eksternum, sedang pada &anita berumur A*1 tahun, );( berada di dalam kanalis serviks# 6aka untuk melakukan ap smear yang e$ekti$, yang dapat mengusap 3ona trans$ormasi, harus dikerjakan dengan skraper dari 7yre atau cytobrush sikat khusus# ada a&al perkembangannya kanker serviks tak memberi tanda,tanda dan keluhan# ada pemeriksaan dengan spekulum, tampak sebagai porsio yang erosi$ (metaplasi skuamosa" yang $isiologik atau patologik# <umor dapat tumbuh % 1" ekso$itik mulai dari );( ke arah lumen vagina sebagai masa proli$erative yang mengalami in$eksi sekunder dan nekrosis; '" en%o$itik mulai dari );( tumbuh ke dalam stroma serviks dan 0enderung mengadakan in$iltrasi menjadi ulkus; * & 'lserati$ mulai dari );( dan 0enderung merusak struktur jaringan serviks dengan melibatkan a&al $ornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas#

)erviks yang normal, se0ara alami mengalami proses metaplasi (erosio" akibat saling desak mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi# 5engan masuknya mutagen, porsio yang erosive (metaplasi skuamosa" yang semula $aali@$isiologik dapat berubah menjadi patologik (displastik,diskariotik" melalui tingkatan 9I),I,II,III dan KI) untuk akhirnya menjadi karsinoma invasi$# )ekali menjadi mikro invasive atau invasive, proses keganasan akan berjalan terus# eriode laten (dari 9I) I s@d KI)" tergantung dari daya tahan tubuh#penderita#umumnya $ase prainvasi$ berkisar antara ',*0 tahun (rata,rata 1,10 tahun"# erubahan epitel displastik serviks se0ara kontinu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan pengobatan@ tanpa diobati itu dikenal dengan unitarian concept dari 8i0hard# .istopatologik sebagian terbesar (91,9!B" berupa epidermoid atau s>uamos 0ell 0ar0inoma, sisanya adenokarsinoma, 0lear0ell 0ar0inoma@ mesophrenoid 0ar0inoma, dan yang paling jarang adalah sar0oma# C'D (ea%aan Prekanker Pa%a Serviks )el,sel pada permukaan serviks kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas# ara ilmu&an yakin bah&a beberapa perubahan abnormal pada sel,sel serviks merupakan langkah a&al dari serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker# Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker, yang bisa berubah menjadi kanker# )aat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel,sel di permukaan serviks, salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel (lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel,sel yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan"# erubahan pada sel,sel ini bisa dibagi ke dalam ' kelompok% 1# Eesi tingkat rendah % merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks# Feberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya# <etapi yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi# Eesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NIS 1"# Eesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada &anita yang berusia '1,*1 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada semua kelompok umur# '# Eesi tingkat tinggi % ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang normal# erubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks# )elama berbulan,bulan bahkan bertahun,tahun, sel,sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks yang lebih dalam# Eesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau displasia berat, 9I) ' atau *, atau karsinoma in situ# Eesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada &anita yang berusia *0,-0 tahun# (ika sel,sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, maka keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasif# Kanker serviks paling sering ditemukan pada usia diatas -0 tahun#

TIN#(ATAN PRA)*A"I#NA orsio yang erosi$ dengan ektropion bukanlah termasuk lesi pramaligna, selama tidak ada bukti adanya perubahan displastik dari );(# enting untuk dapat menggaet sel,sel dari );( untuk pemeriksaan eks$oliati$ sitologi, meskipun pada pemeriksaan ini ada kemungkinan terjadi false negative atau false positive# erlu ditekankan bah&a penanganan@ terapi hanya dapat dilakukan atas dasar bukti histopatologik# Gleh sebab itu, untuk kon$irmasi hasil ap smear, perlu tindak lanjut upaya diagnostik biopsi serviks# PENYEBARAN ada umumnya se0ara lim$ogen melalui pembuluh getah bening menuju * arah % a" ke arah $orni0es dan dinding vagina, b" ke arah korpus uterus, dan 0" ke arah parametrium dan dalam tingkatan yang lanjut mengin$iltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih# 6elalui pembuluh getah bening dalam parametrium kanan dan kiri sel tumor dapat menyebar ke kelenjar iliak luar dan kelenjar iliak dalam (hipogastrika"# enyebaran melalui pembuluh darah (bloodborne metastasis" tidak la3im# Karsinoma serviks umumnya terbatas pada daerah panggul saja# <ergantung dari kondisi immunologik tubuh penderita KI) akan berkembang menjadi mikro invasi$ dengan menembus membrana basalis dengan kedalaman invasi H1mm dan sel tumor masih belum terlihat dalam pembuluh lim$a atau darah# (ika sel tumor sudah terdapat A1mm dari membrana basalis, atau H1mm tetapi sudah tampak dalam pembuluh lim$a atau darah, maka prosesnya sudah invasi$# <umor mungkin sudah mengin$iltrasi stroma serviks, akan tetapi se0ara klinis belum tampak sebagai karsinoma# <umor yang demikian disebut sebagai ganas praklinik (tingkat IF,o00ult"# )esudah tumor menjadi invasi$, penyebaran se0ara lim$ogen melalui kelenjar lim$a regional dan se0ara perkontinuitatum (menjalar" menuju $orni0es vagina, korpus uterus, rektum, dan kandung kemih, yang pada

tingkat akhir (terminal stage" dapat menimbulkan $istula rektum atau kandung kemih# enyebaran lim$ogen ke parametrium akan menuju kelenjar lim$a regional melalui ligamentum latum, kelenjar,kelenjar iliak, obturator, hipogastrika, prasakral, praaorta, dan seterusnya se0ara teoritis dapat lanjut melalui trunkus lim$atikus di kanan dan vena subklavia di kiri men0apai paru,paru, hati , ginjal, tulang dan otak# Fiasanya penderita sudah meninggal lebih dahulu disebabkan karena perdarahan,perdarahan yang eksesi$ dan gagal ginjal menahun akibat uremia oleh karena obstruksi ureter di tempat ureter masuk ke dalam kandung ken0ing#C'D #A*BARAN ("INI( +alaupun telah terjadi invasi tumor ke dalam stroma, kanker serviks masih mungkin tidak menimbulkan gejala#Keputihan merupakan gejala yang paling sering ditemukan# :etah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat in$eksi dan nekrosis jaringan# 5alam hal demikian, pertumbuhan tumor menjadi ulserati$# erdarahan yang dialami sehabis senggama (disebut sebagai perdarahan kontak" merupakan gejala karsinoma serviks (!1, =0B"# C'D <anda yang lebih klasik adalah perdarahan ber0ak yang berulang, atau perdarahan ber0ak setelah bersetubuh atau membersihkan vagina# 5engan makin tumbuhnya penyakit, tanda menjadi semakin jelas# erdarahan menjadi semakin banyak, lebih sering, dan berlangsung lebih lama# 9amun, terkadang keadaan ini diartikan penderita sebagai perdarahan yang sering dan banyak# (uga dapat dijumpai sekret vagina yang berbau terutama dengan massa nekrosis lanjut# 9ekrosis terjadi karena pertumbuhan tumor yang 0epat tidak diimbangi dengan pertumbuhan pembuluh darah (angiogenesis" agar mendapat aliran darah yang 0ukup# 9ekrosis ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan reaksi peradangan non spesi$ik# C1D erdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh darah makin lama akan lebih sering terjadi, juga di luar sanggama (perdarahan spontan"# erdarahan spontan umumnya terjadi pada tingkat klinik yang lebih lanjut (II atau III", terutama pada tumor yang bersi$at ekso$itik#pada &anita usia lanjut yang sudah tidak melayani suami se0ara seksual, atau janda yang sudah mati haid (menopause" bilamana mengidap kanker serviks sering terlambat datang meminta pertolongan# erdarahan spontan saat berde$ekasi terjadi akibat tergesernya tumor ekso$itik dari serviks oleh skibala, memaksa mereka datang ke dokter# 7danya perdarahan spontan pervaginam saat berde$ekasi, perlu di0urigai adanya karsinoma serviks tingkat lanjut# 7danya bau busuk yang khas memperkuat dugaan adanya karsinoma# 7nemia akan menyertai sebagai akibat dari perdarahan pervaginam yang berulang# 8asa nyeri akibat in$iltrasi sel tumor ke serabut sara$, memerlukan pembiusan umum untuk dapat melakukan pemeriksaan dalam yang 0ermat, khususnya pada lumen vagina yang sempit dan dinding sklerotik yang meradang# :ejala lain yang dapat timbul adalah gejala,gejala yang disebabkan oleh metastasis jauh# )ebelum tingkat akhir (terminal stage", penderita meninggal akibat perdarahan yang eksesi$, kegagalan $aal ginjal (CR ! Chronic Renal ailure" akibat in$iltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total# 6embuat diagnosa karsinoma serviks uterus yang sudah agak lanjut tidaklah sulit# Iang menjadi masalah ialah, bagaimana mendiagnosis dalam tingkat yang sangat a&al, misalnya pada tingkat pra,invasi$, lebih baik jika dapat menangkapnya dalam tingkat pra, maligna (displasia"diskariosis serviks"#

.asil pemeriksaan sitologi eksplorati$ dari ekto dan endo,serviks yang positi$ tidak boleh dianggap diagnosis pasti# 5iagnosis harus dapat dipastikan dengan pemeriksaan histopatologik dari jaringan yang diperoleh dengan melakukan biopsi# C'D PE*BA#IAN TIN#(AT (E#ANASAN )etelah diagnosis kanker serviks ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi, ditentukan dengan penentuan stadium# enentuan stadium klinis ini harus mempunyai hubungan dengan kondisi klinis, didukung oleh bukti,bukti klinis, dan sederhana# emeriksaan stadium kanker menurut FI:G masih berdasarkan pemeriksaan klinis praoperati$ ditambah dengan $oto thorak serta sitoskopi dan rektoskopi# enggunaan alat bantu seperti ;<,s0an, 68I, ataupun 2< tidak dijadikan standar karena sebagian kasus berada di negara berkembang dengan $asilitas peralatan kesehatan yang masih minim# )ekali stadium ditetapkan tidak boleh berubah lagi &alaupun apa pun hasil akhir terapi yang diberikan# <emuan dengan pemeriksaan ;<,s0an, 68I, atau 2< tidak mengubah stadium, tetapi dapat digunakan sebagai in$ormasi untuk ren0ana terapi yang akan dilakukan# Ke0urigaan adanya anak sebar ke kelenjar getah bening pelvis atau para aorta (adenopati" jangan dilanjutkan dengan biopsi kelenjar karena terlalu bahaya# )tadium Ia yang hanya dapat diketahui dari pemeriksaan mikroskopi, ke dalam invasi sel tumor ke stroma diukur dari membran basalis atau permukaan kelenjar darimana tumor ini berasal# 7danya invasi sel tumor ke dalam pembuluh darah atau lim$e tidak mempengaruhi stadium# Sta%i'+ kanker serviks +en'r't ,I#O 2000 )tadium 0 )tadium I )tadium Ia Kasinoma in situ, karsinoma intra epitel Karsinoma masih terbatas di serviks (penyebaran ke korpus uteri diabaikan" Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali se0ara mikroskopik, lesi yang dapat dilihat se0ara langsung &alau dengan invasi yang sangat super$i0ial dikelompokkan sebagai stadium Ib# Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari 1mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari !mm Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari *mm dan lebar tidak lebih dari !mm Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari *mm tapi kurang dari 1mmm dan lebar tidak lebih dari !mm Eesi terbatas di serviks atau se0ara mikroskopis tidak lebih dari Ia Fesar lesi se0ara klinis tidak lebih dari -0m

)tadium Ia1 )tadium Ia' )tadium Ib )tadium Ib1

)tadium Ib'

Fesar lesi se0ara klinis lebih besar dari - 0m

)tadium II <elah melibatkan vagina, tapi belum sampai 1@* ba&ah atau in$iltrasi ke parametrium belum men0apai dinding panggul )tadium IIa )tadium IIb )tadium III <elah melibatkan vagina, tapi belum melibatkan parametrium In$iltrasi ke parametrium, tetapi belum men0apai dinding panggul <elah melibatkan 1@* ba&ah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul# 5engan hidroneprosis atau gangguan $ungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, ke0uali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain# Keterlibatan 1@* ba&ah vagina dan in$iltrasi parametrium belum men0apai dinding panggul erluasan sampai dinding panggul atau adanya hidroneprosis atau gangguan $ungsi ginjal erluasan ke luar organ reprodukti$ Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum 6etastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul

)tadium IIIa )tadium IIIb )tadium I/ )tadium I/a )tadium I/b

Sta%i'+ kanker seviks +en'r't siste+ TN* -2. < <1) <1 <1a <1b <' <'a <'b <* <ak ditemukan tumor primer Karsinoma pra,invasi$, ialah KI) (Karsinoma In )itu" Karsinoma terbatas pada serviks, (&alaupun ada perluasan ke korpus uteri" ra,klinik adalah karsinoma yang invasi$ dibuktikan dengan pemeriksaan histologik )e0ara klinis jelas karsinoma yang invasi$ Karsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi belum sampai dinding panggul, atau karsinoma telah menjalar sampai dinding vagina, tetapi belum sampai 1@* distal Karsinoma belum mengin$iltrasi parametrium Karsinoma telah mengin$iltrasi parametrium Karsinoma telah melibatkan 1@* distal vagina atau telah men0apai dinding panggul (tidak ada 0elah bebas antara dinding panggul"

9F % 7danya hidrone$rosis atau gangguan $aal ginjal akibat stenosis ureter karena in$iltrasi tumor, menyebabkan kasus dianggap sebagai <* meskipun pada penemuan lain kasus itu seharusnya masuk kategori yang lebih rendah <Karsinoma telah mengin$iltrasi mukusa rektum atau kandung kemih, atau meluas sampai panggul# (5itemukannya edema bulosa tidak 0ukup bukti untuk mengklasi$ikasi sebagai <-" Karsinoma melibatkan kandung kemih atau rektum saja dan dibuktikan se0ara histologik Karsinoma telah meluas sampai di luar panggul embesaran uterus saja belum ada alasan untuk memasukkannya sebagai <-

<-a <-b 9F%

9J Fila tidak memungkinkan untuk menilai kelenjar lim$a regional# <anda ,@K ditambahkan untuk tambahan ada@tidak adanya in$ormasi mengenai pemeriksaan histologik, jadi % 9J K atau 9J , 90 91 9' 60 61 <idak ada de$ormitas kelenjar lim$a pada lim$ogra$i Kelenjar lim$a regional berubah bentuk sebagaimana ditunjukkan oleh 0ara,0ara diagnostik yang tersedia ( misalnya lim$ogra$i, ;<,s0an panggul" <eraba massa yang padat san melekat pada dinding panggul dengan 0elah bebas in$iltrat diantara massa ini dengan tumor <idak ada metastsis berjarak jauh <erdapat metastasis berjarak jauh, termasuk kelenjar lim$a di atas bi$urkasio arteri iliaka komunis

C. (lasi$ikasi /ert'+0'1an sel akan kankers serviks 6ikroskopis 1# 5isplasia 5isplasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis# 5isplasia berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tdk dapat dibedakan dengan karsinoma insitu# '# )tadium karsinoma insitu ada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa# Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel 0adangan endoserviks# *# )tadium karsionoma mikroinvasi$# ada karksinoma mikroinvasi$, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 1 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker# -# )tadium karsinoma invasi$

ada karsinoma invasi$ perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi# etumbuhan invasi$ mun0ul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan $orniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri# 1# Fentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks ertumbuhan ekso$ilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa in$iltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan# ertumbuhan endo$ilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesi$ meluas ke $orniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium# ertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentuk menjadi ulkus# 6arkroskopis 1# )tadium preklinis <idak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa '# )tadium permulaan )ering tampak sebagian lesi sekitar osteum e?ternum *# )tadium setengah lanjut <elah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio -# )tadium lanjut <erjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah# 2. #e3ala (linis 1# erdarahan )i$atnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang,kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya# ada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat# '# Fiasanya menyerupai air, kadang,kadang timbulnya sebelum ada perdarahan# ada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai in$eksi sehingga 0airan yang keluar berbau# 2IA#NOSIS 5iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut% 1# $ap smear ap smear dapat mendeteksi sampai 90B kasus kanker serviks se0ara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal# 7kibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 10B# )etiap &anita yang telah akti$ se0ara seksual atau usianya telah men0apai 1= tahun, sebaiknya menjalani ap smear se0ara teratur yaitu 1 kali@tahun# (ika selama * kali berturut,turut menunjukkan hasil yang normal, ap smear bisa dilakukan 1 kali@',

*tahun# .asil pemeriksaan ap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks% ,9ormal ,5isplasia ringan (perubahan dini yang belum bersi$at ganas" ,5isplasia berat (perubahan lanjut yang belum bersi$at ganas" ,Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar" ,Kanker invasi$ (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya"# 1# %iopsi Fiopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika ap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker# '# &olposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar" '# (es Schiller )erviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat &arnanya akan berubah menjadi 0oklat, sedangkan sel yang abnormal &arnanya menjadi putih atau kuning# Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut% , Sistoskopi , 8ontgen dada , )rografi intravena , Sigmoidoskopi , )0anning tulang dan hati , %arium enema# TERAPI Pengo0atan lesi /rekanker engobatan lesi prekanker pada serviks tergantung kepada beberapa $aktor berikut% , tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi" , ren0ana penderita untuk hamil lagi , usia dan keadaan umum penderita# Eesi tingkat rendah biasanya tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal seluruhnya telah diangkat pada &aktu pemeriksaan biopsi# <etapi penderita harus menjalani pemeriksaan ap smear dan pemeriksaan panggul se0ara rutin# engobatan pada lesi prekanker bisa berupa%

&riosurgeri (pembekuan" &auterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi" embedahan laser untuk menghan0urkan sel,sel yang abnormal tanpa melukai yang sehat di sekitarnya jaringan

*++$ (loop electrosurgical e,cision procedure" atau konisasi# )etelah menjalani pengobatan, penderita mungkin akan merasakan kram atau nyeri lainnya, perdarahan maupun keluarnya 0airan en0er dari vagina# ada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim", terutama jika sel,sel abnormal ditemukan di dalam lubang serviks# .isterektomi dilakukan jika penderita tidak memiliki ren0ana untuk hamil lagi# Pengo0atan 'nt'k kanker serviks emilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan ren0ana penderita untuk hamil lagi# 1# embedahan

ada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar", seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui E22 # 5engan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak# Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan ap smear setiap * bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 4 bulan# (ika penderita tidak memiliki ren0ana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi# ada kanker invasi$, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal" serta kelenjar getah bening# ada &anita muda, ovarium (indung telur" yang normal dan masih ber$ungsi tidak diangkat# 1# <erapi penyinaran <erapi penyinaran (radioterapi" e$ekti$ untuk mengobati kanker invasi$ yang masih terbatas pada daerah panggul# ada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel,sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya# 7da ' ma0am radioterapi% , Radiasi eksternal % sinar berasar dari sebuah mesin besar enderita tidak perlu dira&at di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 1 hari@minggu selama 1,4 minggu#

, Radiasi internal % 3at radioakti$ terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks# Kapsul ini dibiarkan selama 1,* hari dan selama itu penderita dira&at di rumah sakit# engobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1,' minggu# 2$ek samping dari terapi penyinaran adalah% , iritasi rektum dan vagina , kerusakan kandung kemih dan re0tum , ovarium berhenti ber$ungsi# 1# Kemoterapi (ika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi# ada kemoterapi digunakan obat,obatan untuk membunuh sel,sel kanker# Gbat anti,kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut# Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya# 1# <erapi biologis ada terapi biologis digunakan 3at,3at untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam mela&an penyakit# <erapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya# Iang paling sering digunakan adalah inter$eron, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi# ada tingkat klinik (KI)" tidak dibenarkan dilakukan elektrokoagulasi atau elektro$ulgerasi, bedah kryo (cryosurgery" atau dengan sinar laser, ke0uali yang menangani seorang ahli dalam koloskopi dan penderita masih muda dan belum mempunyai anak# 5engan biopsi keru0ut (conebiopsy" meskipun untuk diagnostik a0apkali menjadi terapeutik# Gstium uteri internum tidak boleh sampai rusak karenanya# Fila penderitanya telah 0ukup tua, atau sudah mempunyai 0ukup anak, uterus tidak perlu ditinggalkan, agar tidak kambuh (relaps" dapt dilakukan histerektomi sederhana (simple vaginal hysterectomy"# ada tingkat klinik Ia, umumnya dianggap dan ditangani sebagai kanker yang invasi$# Filamana kedalaman invasi kurang dari atau hanya 1mm dan tidak meliputi area yang luas serta tidak melibatkan pembuluh lim$a atau pembuluh darah, penanganannya dilakukan seperti KI) di atas# ada stadium Ia', kasus dengan invasi stroma lebih dari *mm, tetapi kurang dari 1mm, kemungkinan invasi pembuluh darah atau lim$e sekitar !B# Kasus pada stadium ini harus dilakukan histerektomi radikal dengan lim$adenektomi kelenjar getah bening pelvis atau radiasi bila ada kontraindikasi operasi# Untuk mengurangi komplikasi operasi, tindakan pembedahan kurang radikal karena kemungkinan penyebaran parametrium sangat ke0il#

Fahkan, lim$adenektomi dapat diabaikan bila tidak ada ke0urigaan anak sebar# Fagi penderita yang masih ingin hamil dapat dilakukan trakhelektomi# (enis pembedahan lebih bersi$at individual# Fila dijumpai invasi lim$e atau vaskular sebaiknya dilakukan histerektomi atau radiasi karena kemungkinan adanya anak sebar ke kelenjar getah bening# ada stadium Ib pengobatannya adalah histerektomi radikal dengan lim$adenektomi kelenjar getah bening pelvis dengan@ tanpa kelenjar getah bening paraaorta memberikan hasil yang e$ekti$# )ama dengan diberikan terapi radiasi# ada penderita usia muda operasi radikal lebih disukai karena kita dapat mempertahankan $ungsi ovarium# Fagi penderita yang masih ingin hamil dengan ukuran lesi H'0m dapat dilakukan operasi trakhelektomi radikal asalkan tidak dijumpai anak sebar pada kelenjar getah bening pelvis# 5isamping dapat mempertahankan $ungsi hormonal, keunggulan lain terapi operati$ tidak terjadi stenosis vagina akibat radiasi yang mengganggu aktivitas seksual penderita muda#di samping itu, tidak mungkin terjadi kekambuhan pada serviks dan uterus# emilihan terapi radiasi lebih ditujukan pada kasus dengan indikasi kontrasepsi# ada IIa, jenis terapinya sangat individual, bergantung pada perluasan tumor ke vagina# Keterlibatan vagina yang minimal dapat dilakukan histerektomi radikal, lim$adenektomi pelvis, dan vaginektomi bagian atas# <erapi optimal pada kebanyakn stadium IIa adalah kombinasi radiasi eksternal dan radiasi intrakaviter# Gperasi radikal dengan pengangkatan kelenjar getah bening pelvis dan paraaorta serta pengangkatan vagina bagian atas dapat memberikan hasil yang optimal asalkan tepi sayatan bebas dari invasi sel tumor# ada kasus,kasus stadium IIb, III dan I/a ini tidak mungkin lagi dilakukan tindakan operati$ karena tumor telah menyebar jauh dari luar serviks# ada bulan Februari 1999 9ational ;an0er Institute (9;I" di 7merika )erikat mengumumkan kemoradiasi berbasis platinum memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan radiasi saja untuk penderita kanker serviks stadium IIb,I/a, stadium Ia' LIIa resiko tinggi dan stadium Ib' lesi besar ( bulky tumor"# emberian sisplatin tunggal sama e$ekti$nya dengan kombinasi i$os$amid , tetapi samping tentunya sampai *0 B# Fagi penderita dengan gangguan $ungsi ginjal tidak dianjurkan pemberian sisplatin dan sayangnya sampai saat ini belum ada kemoterapi penggantinya# Euas lapangan radiasi bergantung pada besar tumor serta jauhnya keterlibatan vagina# Fila dari hasil pemeriksaan imagine di0urigai anak sebar sampai kelenjar getah bening paraaorta, lapangan radiasi harus diperluas sampai men0akup daerah ini# Khusus stadium I/a dengan penyebaran hanya ke mukosa kandung kemih lebih disukai operasi eksenterasi daripada radiasi# <erapi eksenterasi juga menjadi pilihan terapi kurati$ atau paliati$ pada kasus persisten sentral setelah mendapat kemoradiasi ataupun bila ada komplikasi $istula rekto,vaginal atau vesiko,vaginal# ada stadium I/b, kasus dengan stadium terminal ini prognosisnya sangat jelek, jarang dapat bertahan hidup sampai setahun semenjak didiagnosis# enderita stadium I/b bila keadaan umum memungkinkan dapat diberikan kemoradiasi konkomitan, tetapi hanya bersi$at paliati$#
C1D

(e+otera/i 6erupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika yaitu suatu 3at, 3at yang dapat menghambat proli$erasi sel,sel kanker# rinsip kerja obat kemoterapi (sitostatika" terhadap kanker#

)ebagian besar obat kemoterapi (sitostatika" yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel,sel kanker yang sedang berproli$erasi, semakin akti$ sel,sel kanker tersebut berproli$erasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut &emoresponsifsebaliknya semakin lambat proli$ersainya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut &emoresisten# Gbat kemoterapi ada beberapa ma0am, diantaranya adalah % 1" Gbat golongan .lkylating agent- platinum Compouns- dan .ntibiotik .nthrasiklin obst golongsn ini bekerja dengan antara lain mengikat 597 di inti sel, sehingga sel,sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi# '" Gbat golongan .ntimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis 597# *" Gbat golongan (opoisomerase-inhibitor- /inca .lkaloid, dan (a,anes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel# -" Gbat golongan +n0im seperti, *-.sparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis 597 dan 897 dari sel,sel kanker tersebut# ola pemberian kemoterapi % v &emoterapi Induksi 5itujukan untuk se0epat mungkin menge0ilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, 0ontoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Fulky 6ass <umor" atau pada keganasan darah seperti leukemia atau lim$oma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan# v &emoterapi .djuvan Fiasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel,sel kanker yang masih tersisa atau metastase ke0il yang ada (mi0ro metastasis"# v &emoterapi $rimer 5imaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersi$at kemosensiti$, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi# v &emoterapi Neo-.djuvan 5iberikan mendahului@sebelum pengobatan @tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi# <ujuannya adalah untuk menge0ilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna# ;ara pemberian obat kemoterapi# v Intra vena 1I/2

Kebanyakan sitostatika diberikan dengan 0ara ini, dapat berupa bolus I/ pelan,pelan sekitar ' menit, dapat pula per drip I/ sekitar *0 L 1'0 menit, atau dengan 0ontinous drip sekitar 'jam dengan in$usion pump upaya lebih akurat tetesannya# v Intra tekal 1I(2 5iberikan ke dalam 0analis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam 0airan otak (li>uor 0erebrospinalis" antara lain 6<J, 7ra#;# v Radiosensiti0er yaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat e$ek radiasi, jenis obat untukl kemoterapi ini antara lain Fluoruora0il, ;isplastin, <a?ol, <a?otere, .ydrea# v 3ral emberian per oral biasanya adalah obat EeukeranM, 7lkeranM, 6yleranM, 9atulanM, uri, netolM, hydreaM, <ega$urM, JelodaM, :leeve0M# v Subkutan dan intramuskular emberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah E,7sparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok ana$ilaksis# emberian per I6 juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Fleomy0in v (opikal v Intra arterial v Intracavity v Intraperitoneal"Intrapleural Intraperitoneal diberikan bila produksi 0airan a0ites hemoragis yang banyak pada kanker ganas intra,abdomen, antara lain ;isplastin# emberian intrapleural yaitu diberikan kedalam 0avum pleuralis untuk memusnahkan sel,sel kanker dalam 0airan pleura atau untuk mengehntikan produksi e$usi pleura hemoragis yang amat banyak , 0ontohnya Fleo0in# <ujuan pemberian kemoterapi %

$engobatan# 4engurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi# 4eningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup# 4engurangi komplikasi akibat metastase

E$ek sa+/ing /engo0atan

)elain membunuh sel,sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel,sel yang sehat sehingga seringkali menimbulkan e$ek samping yang tidak menyenangkan# 2$ek samping dari pengobatan kanker sangat tergantung kepada jenis dan luasnya pengobatan# )elain itu, reaksi dari setiap penderita juga berbeda,beda# 6etoda untuk membuang atau menghan0urkan sel,sel kanker pada permukaan serviks sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati lesi prekanker# 2$ek samping yang timbul berupa kram atau nyeri lainnya, perdarahan atau keluar 0airan en0er dari vagina# Feberapa hari setelah menjalani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian ba&ah# Untuk mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri# enderita juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar# Untuk membantu pembuangan air kemih bisa dipasang kateter# Feberapa saat setelah pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan berjalan lan0ar# 7ktivitas normal (termasuk hubungan seksual" biasanya bisa kembali dilakukan dalam &aktu -,= minggu# )etelah menjalani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi# .isterektomi biasanya tidak mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual# <etapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi# andangan penderita terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi# )elama menjalani radioterapi, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya# Istirahat yang 0ukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya menganjurkan agar penderita sebisa mungkin tetap akti$# ada radiasi eksternal, sering terjadi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit menjadi merah, kering serta gatal,gatal# 6ungkin kulit akan menjadi lebih gelap# 5aerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang 0ukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang disinari# Fiasanya, selama menjalani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual# Kadang setelah radiasi internal, vagina menjadi lebih sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual# Untuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air# ada radioterapi juga bisa timbul diare dan sering berkemih# 2$ek samping dari kemoterapi sangat tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan# )elain itu, e$ek sampingnya pada setiap penderita berlainan# Fiasanya obat anti,kanker akan mempengaruhi sel,sel yang membelah dengan 0epat, termasuk sel darah (yang ber$ungsi mela&an in$eksi, membantu pembekuan darah atau mengangkut oksigen ke seluruh tubuh"# (ika sel darah terkena pengaruh obat anti,kanker, penderita akan lebih mudah mengalami in$eksi, mudah memar dan mengalami perdarahan serta kekurangan tenaga#

)el,sel pada akar rambut dan sel,sel yang melapisi saluran pen0ernaan juga membelah dengan 0epat# (ika sel,sel tersebut terpengaruh oleh kemoterapi, penderita akan mengalami kerontokan rambut, na$su makannya berkurang, mual, muntah atau luka terbuka di mulut# <erapi biologis bisa menyebabkan gejala yang menyerupai $lu, yaitu menggigil, demam, nyeri otot, lemah, na$su makan berkurang, mual, muntah dan diare# Kadang timbul ruam, selain itu penderita juga bisa mudah memar dan mengalami perdarahan# (arsino+a serviks 'ter's %ala+ ke1a+ilan <umor ganas di serviks tidak menghalangi untuk adanya kehamilan# <erdapat 1 diantara *000 kehamilan# <idak ada perbedaan antara karsinoma serviks di dalam dan di luar kehamilan, mengenai perjalanan penyakitnya, dalam rasio kesembuhan pada tingkat klinik yang sama# Untuk penanganan primer dipilih pembedahan, karena penyinaran, mempunyai e$ek samping yang merugikan penderita yang berusia muda# 5alam menghadapi &anita hamil dengan kanker leher,rahim perlu dibedakan * hal, yakni tuanya kehamilan, umur penderita, dan jumlah anak# enanganan sirurgik didasarkan atas tingkat klinik penyakit dan umur kehamilan# ada tingkat 0 kehamilan diteruskan sampai partus berlangsung spontan, dan bila * bulan pas0a persalinan masih tetap ada, maka ditangani seperti kondisi tidak hamil dengan memperhatikan tingkatan klinik yang ada saat itu# ada tingkat klinik I,II,III ke atas dengan kehamilan % 1# <rimester I dan a&al trimester II % histerektomi radikal dengan lim$adenektomi panggul dengan janin in utero '# <rimester II lanjut % ditunggu sampai janin viable (dapat hidup di luar rahim (kehamilan A*- minggu"# 5ikerjakan seksio sesarea klasik@korporal, diteruskan dengan histerektomi radikal dan lim$adenektomi panggul *# as0a persalinan % histerektomi radikal dengan lim$adenektomi panggul#

Penga+atan lan3't <iap * bulan selama ' tahun pertama kemudian tiap 4 bulan, tergantung dari keadaan# (angan dilupakan meraba kelenjar inguinal dan supraklavikular, perabaan abdomen, perabaan abdomino,vaginal, dan abdomino,rektal, pemeriksaan sitologi pun0ak vagina dan $oto rontgen toraks (tiap 4 bulan"# Kolposkopi sangat penting untuk meneliti pun0ak vagina, untuk menemukan bentuk,bentuk pra,maligna# 8ektoskopi, sitoskopi dan pemeriksaan lain seperti renogram, I/ (Intravenous $yelography" dan ;<,s0an panggul atau lim$ogra$i dilakukan menurut indkasi# 5e&asa ini 68I dapat digunakan pula# PRO#NOSIS rognosis kanker serviks sangat bergantung pada seberapa dini kasus ini terdiagnosis dan dilakukan terapi yang adekuat# <erapi yang tidak adekuat baik berupa tindakan pembedahan maupun radiasi yang oleh alasan tertentu tidak sesuai dengan jadual akan mengurangi tingkat keberhasilan terapi# 7nak sebar pada kelenjar getah bening pelvis sangat mempengaruhi pelvis# <erapi biasanya tidak memuaskan baik pembedahan maupun radiasi#

Faktor,$aktor yang menentukan prognosis ialah1" umur penderita, '" keadaan umum *" tingkat klinis keganasan, -" 0iri,0iri histologik sel tumor, 1" kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, 4" sarana pengobatan yang ada# 5i antara $aktor resiko ini yang paling penting ialah invasi K:F# Kelangsungan hidup penderita dengan invasi K:F &alau telah mendapat terapi ajuvan tetap lebih buruk daripada penderita tanpa invasi K:F# 7ngka Ketahanan .idup (7K." 1 tahun menurut data internasional adalah sebagai berikut % <I9:K7< <1) <1 <' <* <7K.,1 tahun .ampir 100 B !0 L =1 B -0 L 40 B *0 L -0 B H 10 B

)umber %UI;; @ 0lini0al Gn0ology; )pringer,/erlag, 9e& Iork, .iedelberg, Ferlin;19!*, p%'1= (ESI*P4"AN .ingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang# )esungguhnya penyakit ini dapat di0egah bila program skrining sitologi dan pelayanan kesehatan diperbaiki# .al terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang e$ekti$ sekaligus prediksi prognosisnya# 6embuat diagnosa karsinoma serviks uterus yang sudah agak lanjut tidaklah sulit# Iang menjadi masalah ialah, bagaimana mendiagnosis dalam tingkat yang sangat a&al, misalnya pada tingkat pra,invasi$, lebih baik jika dapat menangkapnya dalam tingkat pra,maligna# )ayang , hingga kini program skrining belum lagi memasyarakat di negara berkembang, hingga mudah dimengerti mengapa insiden kanker serviks masih tetap tinggi# # .ingga saat ini pilihan terapi masih terbatas pada operasi, radiasi dan kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa modalitas terapi ini# <erapi yang lebih mendasar atau imunoterapi masih dalam tahap penelitian# )aat ini pilihan terapi sangat tergantung pada luasnya penyebaran penyakit se0ara anatomis dan senantiasa berubah seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran#

Etika *e+eriksa Pasien "a5an 6enis N(ika memang kebutuhan darurat, maka boleh bagimu melakukan pemeriksaan terhadap pasien &anita dengan memenuhi syarat,syarat sebagai berikut% 1# <idak memungkinkannya pemeriksaan oleh tenaga medis &anita, apakah dia seorang muslimah atau &anita ka$ir#

'# <idak menyingkap auratnya ke0uali pada tempat yang dibutuhkan# *# <idak berduaan dengan pasien, &ajib bersama mahramnya, atau orang yang mena$ikan khal&at# -# 6enjaga pandangan terhadap pasien &anita, selain kepada hal yang dibutuhkan untuk dilihat# 1# ara ahli $i>ih mensyaratkan % tenaga medis harus amanah# Inilah yang dibolehkan oleh ahul ilmi# +ajib atas setiap orang yang berpro$esi seperti pro$esimu untuk menyadari bah&a 7llah senantiasa memperhatikan amal perbuatannya, dan mengetahui keadaannya# 6aka berhati, hatilah dari godaan syaitan, dan dari $itnah kaum &anita# 7langkah butuhnya kita kepada para medis yang bertak&a I%ealn7a *'sli+a1 Bero0at ke 2okter 8anita .ukum asalnya, apabila ada dokter umum dan dokter spesialis dari kaum muslimah, maka menjadi ke&ajiban kaum 6uslimah untuk menjatuhkan pilihan kepadanya# 6eski hanya sekedar keluhan yang paling ringan, $lu, batuk, pilek, sampai keadaan genting, semisal persalinan ataupun jika harus melakukan pembedahan# Ferkaitan dengan masalah itu, )yaikh Fin Fa3 rahimahullah mengatakan, 5Seharusnya para dokter 6anita menangani kaum 6anita secara khusus- dan dokter lelaki melayani kaum lelaki secara khusus kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa# %agian pelayanan lelaki dan bagian pelayanan 6anita masing-masing hendaknya terpisah- agar masyarakat terjauhkan dari fitnah dan ikhtilat yang bisa mencelakakan# Inilah ke6ajiban semua orang#7 Eajnah 5a,imah juga mem$at&akan, bila seorang &anita mudah menemukan dokter &anita yang 0akap menangani penyakitnya, ia tidak boleh membuka aurat atau berobat ke seorang dokter lelaki# Kalau tidak memungkinkan maka ia boleh melakukannya# Fagaimana tidakO Karena seorang muslimah harus menjaga kehormatannya, sehingga ia harus menjaga rasa malu yang telah menjadi $itrah &anita, menghindarkan diri dari tangan pria yang bukan mahramnya, menjauhkan diri dari ikhtilath# <atkala ia ingin mendapatkan penjelasan mengenai penyakitnya se0ara lebih banyak, lebih leluasa bertanya, dan sebagainya, maka mau tidak mau hal ini tidak akan bisa didapatkan dengan baik, melainkan jika seorang &anita berobat atau memeriksakan dirinya kepada dokter atau ahli medis &anita# Fila tidak, maka hal itu sulit dilakukan se0ara maksimal# Bagai+ana Bila Ti%ak A%a 2okter 8anita9 Kenyataan yang kita saksikan 0ukup langkanya dokter umum maupun spesialis dari kalangan kaum ha&a# Keadaan ini, sedikit banyak tentu menimbulkan pengaruh yang 0ukup membuat risih kaum &anita, bila mereka mesti berhadapan dengan la&an jenis untuk berobat, sehingga banyak di antara kaum &anita yang terpaksa berobat kepada dokter pria# )yaikh Fin Fa3 rahimaullah memandang permasalahan ini sebagai persoalan penting untuk diketahui dan sekaligus menyulitkan# 7kan tetapi, ketika 7llah <aPala telah memberi karunia ketak&aan dan ilmu kepada seorang &anita, maka ia harus bersikap hati,hati untuk dirinya, benar,benar memperhatikan masalah ini, dan tidak menyepelekan# )orang &anita memiliki

ke&ajiban untuk me0ari dokter &anita terlebih dahulu# Fila mendapatkannya, alhamdulillah, dan ia pun tidak membutuhkan bantuan dokter lelaki# Fila memang dalam keadaan darurat dan memaksa, Islam memang membolehkan untuk menggunakan 0ara yang mulanya tidak diperbolehkan# )elama mendatangkan maslahat seperti untuk pemeliharaan dan penyelamatan ji&a dan raganya# )eorang muslimah yang keadaannya benar,benar dalam kondisi terhimpit dan tidak ada pilihan, maka ia boleh pergi ke dokter lelaki, baik karena tidak ada seorang dokter muslimah yang mengetahui penyakitnya maupun memang belum ada yang ahli# 7llah <aPala menyebutkan dalam $irman,9ya surat al,7nPam ayat 119% 1padahal2 sesungguhnya .llah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya atasmu# &ecuali apa yang terpaksa kamu memakannya# 6eskipun dibolehkan dalam kondisi yang betul,betul darurat, tetapi harus mengikuti rambu, rambu yang &ajib untuk ditaati# <idak berlaku se0ara mutlak# Keberadaan mahram adalah keharusan, tidak bisa dita&ar,ta&ar# )ehingga tatkala seorang muslimah terpaksa harus bertemu dan berobat kepada dokter lelaki, ia harus didampingi mahram atau suaminya saat pemeriksaan# <idak berduaan dengan sang dokter di kamar praktek atau ruang periksa# )yarat ini disebutkan )yaikh Fin Fa3 rahimahullah untuk pengobatan pada bagian tubuh yang nampak, seperti kepala, tangan dan kaki# (ika obyek pemeriksaan menyangkut aurat &anita, meskipun sudah ada pera&at &anita LumpamanyaL maka keberadaan suami atau &anita lain (selain pera&at" tetap diperlukan, dan ini lebih baik untuk menjauhkan dari ke0urigaan# Ketikah )yaikh )halih 7l,Fau3an ditanya mengenai hukum berobat kepada dokter yang berla&an jenis, beliau menjelaskan, 5Seorang 6anita tidak dilarang berobat kepada dokter pria- terlebih lagi ia seorang spesialis yang dikenal dengan kebaikan- akhlak dan keahliannya# 8engan syarat- bila memang tidak ada dokter 6anita yang setaraf dengan dokter pria tersebut# .tau karena keadaan si pasien yang mendesak harus cepat ditolong- 1karena2 bila tidak segera- penyakit 1itu2 akan cepat menjalar dan membahayakan nya6anya# 58alam masalah ini- perkara yang harus diperhatikan pula- dokter tersebut tidak boleh membuka sembarang bagian tubuh 1aurat2 pasien 6anita itu- kecuali sebatas yang diperlukan dalam pemeriksaan# 8an juga- dokter tersebut adalah muslim yang dikenal dengan ketak6aannya# $ada situasi bagaimanapun- seorang muslimah yang terpaksa harus berobat kepada dokter pria- tidak dibolehkan memulai pemeriksaan terkecuali harus disertai dengan salah satu mahramnya#7 Ketika Eajnah 5a,imah menja&ab sebuah pertanyaan tentang syarat,syarat yang harus terpenuhi bagi dokter lelaki untuk menangani pasien perempuan, maka Eajnah 5a,imah mengeluarkan $at&a yang berbunyi

51Syarat-syaratnya2- yaitu tidak dijumpai adanya dokter 6anita muslimah yang sanggup menangani penyakitnya- dokter tersebut sorang muslim lagi bertak6a- dan pasien 6anita itu didampingi oleh mahramnya#7 5emikian pula menurut )yaikh 6uhammad bin )halih al,PUtsaimin# .anya saja untuk menangani &anita muslimah, beliau rahimahullah lebih memilih seorang dokter &anita beragama 9ashrani yang dapat diper0aya, daripada memilih seorang dokter lelaku muslim# Kata beliau, 54enyingkap aurat lelaki kepada 6anita- atau aurat 6anita kepada pria ketika dibutuhkan tidak masalah- selama terpenuhi dua syarat- yaitu aman dari fitnah dan tidak disertai khal6at 1berduaan dengan la6an jenis yang bukan mahramnya2# .kan tetapi- berobat kepada dokter 6anita yang beragama Nasrani dan amanah- tetap lebih utama daripada ke dokter muslim meskipun lelaki- karena aspek persamaan#7 enjelasan tambahan )yaikh 7l,Utsaimin di atas, juga dipilih oleh para ulama yang tergabung dalam Eajnah 5a,imah# 5alam $ata&anya yang bernomor 14!-=, Eajnah 5a,imah mem$at&akan, Q&anitalah yang menangani (pasien" &anita, baik ia seorang muslimah maupun bukan# )eorang lelaki yang bukan mahram tidak boleh menangani &anita, ke0uali dalam kondisi darurat# Iaitu bila memang tidak ditemukan dokter &anita#R Fegitu pula bagi &anita yang menghadapi persalinan# 7da sebuah pertanyaan mengenai hukum &anita memasuki rumah sakit untuk menjalani persalinan, sedangkan dokter,dokter di rumah sakit tersebut seluruhnya laki,laki# Eajnah 5a, imah memberi ja&aban% 58okter laki-laki tidak boleh menangani persalinan 6anita- keculi dalam kondisi daruratseperti mengkha6atirkan kondisi 6anita 1ibu bayi2- sementara itu tidak ada dokter 6anita yang mampu mengambil alih pekerjaan itu#7 (esi+/'lan )ebagaimana hukum asalnya, bila ada dokter &anita yang ahli, maka dialah yang &ajib menjalankan pemeriksaan atas seorang pasien &anita# Fila tidak ada dokter &anita non muslim yang dipilih# (ika masih belum ditemukan, maka dokter lelaki muslim yang melakukannya# Fila keberadaan dokter muslim tidak tersedia, bisa saja dokter non,muslim yang menangani# 7kan tetapi harus diperhatikan, dokter lelaki yang melakukan pemeriksaan hanya boleh melihat tubuh pasien &anita itu sesuai dengan kebutuhannya saja, yaitu saat menganalisa penyakit dan mengobatinya, serta harus menjaga pandangan# 5an juga, saat dokter lelaki menangani pasien &anita, maka pasien &anita itu harus disertai mahram, atau suaminya, atau &anita yang dapat diper0aya supaya tidak terjadi khal&at#

2A,TAR P4STA(A 1# 2dianto 5eri# Kanker )erviks# 5alam 73i3 Farid 6, 7ndrijono, )ai$uddin 7F# Fuku 70uan 9asional Gnkologi dan :inekologi# Iayasan Fina ustaka )ar&ono ra&irahardjo# (akarta, '004; **% --',-11# '# 6ardjikoen ras&oto# <umor :anas 7lat :enital, subbagian Karsinoma )ervisis Uteri# 5alam Ilmu Kandungan ed#'# Iayasan Fina ustaka )ar&ono ra&irahardjo# (akarta, 1999; 1-%*=0,*90# *# +ikipedia# ;ervi0al ;an0er# 5idapatkan dari U8E % http://en.wikipedia.org/wiki/ca cervix/Cervical cancer Wikipedia, the free encyclopedia.htm # 5iunduh tanggal 11 Gktober '00= -# Flogs 9oenk# ;ar0inoma ;ervi? Uteri# 5idapatkan dari U8E % http://ca cervix/NOENk !O"# $ log %rchive $ C%&C'NO(% CE&)'* +,E&'.mht. 5iunduh tanggal 11 Gktober '00=# 1# 8ohmat 8atih# enanganan ;7 ;ervi?# 5idapatkan dari U8E % 1tt/:;;<a <ervi=;Penanganan CA Cervi= > Rati1ro<1+at?s 8e0log.+1t. 5iunduh tanggal 11 Gktober '00=# 4# GP.anlan Kate# ;ar0inoma o$ the ;ervi? Uteri# 5idapatkan dari U8E % http:/ca cervix/-i#pla#ia of the Cervix.mht. 5iunduh tanggal 11 Gktober '00=# !# Ea&alangy (ejak, +uto Koemo, Ei&u )umanomo# Kanker )erviks# 5idapatkan dari U8E % http:/ca cervix/.a#il /enel0#0ran "am1ar "oogle 0nt0k http 0pload2wikimedia2org3wikipedia3common#3e3e435em2i#a262gif.mht. 5iunduh tanggal 11 Gktober '00=# =# G0viyanti 5&iana# . / dan Kanker )erviks# o&er oint I/7# (akarta,'00=# 9# :oogle images# ;ar0inoma o$ the ;ervi?# :eneva Foundation $or 6edi0al 2du0ation and 8esear0h# 5idapatkan dari U8E % http://en.google2image#/ca cervix/Carcinoma of the cervix/cervix image#.htm# 5iunduh tanggal 11 Gktober '00=#

Anda mungkin juga menyukai