Anda di halaman 1dari 49

THERESIA SUTJIARTO 03009254

peradangan kulit (epidermis & dermis) sebagai respon terhadap faktor endogen dan eksogen efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal. kronis dan resitif atau berulang.

eksogen

Endogen

Tidak diketahui

bahan kimia

Atopik

fisik

mikroorganisme

Eritema, edema, vesikel atau bula, erosi atau eksudasi, sehingga tampak basah (madidans)

akut

E:vesikel/bula, spongiosis, edema intrasel, dan eksositosis, sel mononuclear D:sembab, vasodilatasi, sel mononuclear, eosinofil

eritema berkurang, eksudasi krusta

subakut

E: tertutup krusta, dan parakeratosis D: edema, vasodilatasi & sel radang +

kering, skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, papul


erosi atau ekskoriasi akibat garukan berulang

kronis

E: hyperkeratosis, parakeratosis, akantosis, rete ridges memanjang, D: din pembuluh darah menebal, sel mononuclear, fibroblast dan kolagen ++

Sistemik
Ringan: antihistamin

Topical
akut/basah: basah (kompres terbuka)

akut atau berat: kortikosteroid

sub akut: losio, kirm atau pasta


kronis diberikan salep

DERMATITIS KONTAK

DKI

DKA

AKUT

KRONIS

suatu dermatitis kontak yang disebabkan oleh bahan-bahan yang bersifat iritan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan Berhubungan dengan pekerjaan

ukuran

kelembaban, dan suhu

daya larut

iritan
oklusi konsentrasi

kekerapan

lama kontak

ketebalan kulit

penyakit kulit

individu

ras

jenis kelamin

iritan

Merusak lap tanduk

fosfolipase

diasilgliserid a

As. arakhidonat

Platelet activating factor

PG

LT

Reaksi radang di lokasi

akut
terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bula, nekrosis, berbatas tegas

Akut lambat
setelah 8-24 jam. penderita baru merasakan pedih setelah keesokan harinya, awalnya eritema vesikel atau nekrosis

kronis
berminggu-minggu/ bulanan/tahunan kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit menebal (hyperkeratosis) dan likenifikasi difus, fissure Keluhan gatal atau nyeri karena luka retak

Reaksi iritan

pajanan basah Kelainan monomorf: skuama, eritema, vesikel, pustule, dan erosi, penebalan kulit

DKI traumatic

Kelainan berkembang setelah trauma panas atau laserasi. Penyembuhan lama

DKI non eritematosa


DKI subjektif

Ditandai oleh perubahan fungsi sawar stratum korneum tanpa disertai kelainan klinis

Kelainan tidak terlihat, namun penderita merasa sangat pedih atau panas setelah kontak

menghindari pajanan bahan iritan (APD)

kortikosteroid topical

pelembab untuk memperbaiki kulit yang kering

peradangan kulit yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi. reaksi hipersensitvitas tipe lamat pada paparan berulang biasaya timbul sebagai dermatitis vesikuler akut dalam beberapa jam sampai 72 jam setelah kontak Puncak pada 7-10 hari sembuh dalam 2 hari

ETIOLOGI
alergen (hapten) lipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum korneum sampai bawah bahan kimia dengan berat <500-1000 Da

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

FAKTOR INDIVIDU

potensi sensitisasi derajat pajanan Luasnya penetrasi lama pajanan

keadaan kulit status imunolog

oklusi

lingkungan

hapten + protein

sel T berdiferensisi dan berploriferasi

Sel T efektor & sel memori

antigen lengkap

KGB regional

sirkulasi & sistem limfoid

Makrofag & sel langerhans

dipresentasikan oleh sel T

fase sensitisasi (2-3 minggu)

pajanan ulang (alergen sama)

fase elisitasi (24-48 jam)

akut bercak eritema berbatas tegas edema, papulovesikel, vesikel atau bula erosi & eksudasi kronis kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas Gejala umum pruritus yang konstan dan seringkali hebat (sangat gatal) Mula-mula lesi terbatas pada tempat kontak, sehingga sering dapat menunjukkan kausa

anamnesis riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetik, bahan-bahan yang diketahui dapat menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta penyakit kulit pada keluarganya (misalnya dermatitis atopik, psoriasis).

Tempat di punggung atau bagian luar dari lengan atas Bahan uji dapat berasal dari antigen standar, bahan campuran dari rumah, lingkungan kerja atau tempat rekreasi

Dermatitis harus sudah tenang (3 minggu) penghentian terapi kortikosteroid sistemik & topikal minimal1 minggu dibuka setelah 2 hari lalu dibaca, pembacaan kedua dilakukan pada hari ke3 - hari ke-7 setelah aplikasi pertama

dilarang melakukan aktifitas yang melonggarkan uji tempel


jangan dilakukan pada penderita urtikaria tipe dadakan

Pembacaan pertama dilakukan 15-30 menit setelah dilepas Hasilnya sebagai berikut:

1 = reaksi lemah (nonvesikuler): eritema, infiltrate, papul (+) 2 = reaksi kuat: edema atau vesikel (++) 3 = reaksi sangat kuat (ekstrim): bula atau ulkus (+++) 4 = meragukan: hanya macula eritematosa 5 = iritasi: rasa seperti terbakar, pustul atau purpura 6 = reaksi negatif (-) 7 = excited skin; dipicu oleh hipersensitivitas kulit 8 = tidak di tes (NT; not tested)

Pembacaan kedua penting untuk membantu membedakan antara respon alergi (crescendo/meningkat) atau iritasi (decrescendo/menurun) dan mengidentifikasi lebih banyak lagi respon positif allergen.

upaya pencegahan Kortikosteroid diberikan jangka pendek pada kondisi akut, misalnya prednisone 30 mg/hari. dikompres dengan larutan garam faal atau larutan air salisil 1:1000 kortikosteroid atau makrolaktam topical

penyakit kulit reaksi inflamasi yang didasari oleh faktor herediter dan faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan gejala eritema, papula, vesikel, kusta, skuama dan pruritus yang hebat.

PATOFISIOLOGI

IMUNOLOGIK

NON IMUNOLOGIK

riwayat atopi

Genetik

peningkatan kadar IgE total dan eosinofil

udara lembab dan panas, berkeringat, bahan detergen

ambang rasa gatal menurun

MAKANAN

FAKTOR PENCETUS
ALERGEN PENGHIDU

INFEKSI

INFANTIL

predileksi muka terutama pipi dan daerah ekstensor ekstremitas Lesi :vesikel dan papula, krusta dan terkadang infeksi sekunder Gatal gelisah, rewel, tidur terganggu

kulit kering dengan predileksi daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki dan periorbita

REMAJA & DEWASA

DA eksudatif

berlokasi di lipatan, muka, leher, badan bagian atas dan ekstremitas, vulva, putting susu, skalp. Lesi likenifikasi dan skuamasi

ANAK

sangat gatal pada malam hari

Hanifin dan Lobitz (1977) menyusun petunjuk untuk menegakkan diagnosis DA Diagnosis DA harus mempunyai 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor Kriteria minimal untuk menegakkan diagnosa DA meliputi pruritus dan kecenderungan dermatitis untuk menjadi kronik atau kronik residif dengan gambaran morfologi dan distribusi yang khas

KRITERIA MAYOR

KRITERIA MINOR

- Pruritus - Dermatitis di muka atau ekstensor bayi dan anak - Dermatitis di fleksura pada dewasa - Dermatitis kronis atau residif - Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

- Xerosis - Infeksi kulit - Dermatitis non spesifik pada tangan &kaki - Iktiosis/hiperlinearis palmaris/keratosis pilaris - Pitiriasis alba - Dermatitis di papila mame - White dermatografism dan delayed blanched response - Keilitis - Lipatan infra orbital Dennie Morgan - Konjungtivitis berulang - Keratokonus - Katarak subkapsular anterior - Orbita menjadi gelap - Muka pucat dan eritema - Gatal bila berkeringat - Intolerans perifolikular - Hipersensitif terhadap makanan - Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi - Tes alergi kulit tipe dadakan positif - Kadar IgE dalam serum meningkat - Awitan pada usia dini

UMUM

bahan iritan

suhu & kelembaba n

aktifitas

makanan

kapuk/kar pet/maina n berbulu

stres

topikal
Hidrasi

sistemik
KS

KS topikal

Antihistamin

Imunomodulator topikal

Antiinfeksi

Preparat ter

Interferon & siklosporin

Liken Simpleks Kronis peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan bercak-bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau tidak beraturan

akibat sesuatu yang bersentuhan dengan kulit atau mengiritasi kulit sehingga seseorang menggaruk-garuk daerah tersebut. iritasi menahun penebalan kulit rasa gatal garruk. semakin mempertebal kulit Penyakit ini biasanya berhubungan dengan:
Dermatitis atopik Psoriasis Kecemasan, depresi ataupun gangguan psikis lainnya. gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin, gigitan serangga.

Keluhan gatal sekali, mengganggu tidur Lesi biasanya tunggal, awalnya plak eritrmatosa, sedikit edem, kemudian bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi, dan ekskoriasi, sekitarnya hiperpigmentasi, batas tidak jelas.

Mengedukasi Antihistamin yang memiliki efek sedatif Kortikosteroid potensi kuat gagal suntikan intralesi Salep kortikosteroid dikombinasi dengan ter yang memiliki efek anti inflamasi.

berupa lesi berbentuk mata uang agak lonjong, berbatas tegas dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah.

mengeluh sangat gatal Lesi akut berupa vesikel dan papulovesikel berkonfluensi membentuk uang logam, eritematosa, edematosa dan berbatas tegas Vesikel kemudian pecah eksudasi krusta Penyembuhan dimulai dari tengah

mencari penyebab atau factor yang memprovokasi pelembab atau emolien Topical: kortikosteroid, ter, takrolimus, pimekrolimus dapat digunakan Kompres dengan permanganas kalikus 1:10.000 antibiotik Kortikosteroid sistemik untuk kasus berat dan refrakter

Dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena (hipertensi vena) tungkai bawah

tekanan hidrostati k vena

terperang kapnya sel darah putih

ETIOLOGI

hubungan aerteriovena

perangka p factor pertumbu han

timbul di bagian medial atau lateral diatas maleolus, kemudian akan menyebar ke atas dan ke bawah kulit menjadi merah dan sedikit bersisik coklat gelap kulit tebal, fibrotik sepertiga tungkai bawah, sehingga tampak seperti botol terbalik (lipodermatosklerosis) infeksi & ulserasi

Elevasi tungkai stoking penyangga Kompres Antibiotik

dermatitis akut yang timbul pada tempat jauh dari focus inflamasi local, sedangkan penyebabnya tidak berhubungan langsung dengan penyebab focus inflamasi tersebut.

erupsi vesikel akut dan luas Kelainan muncul satu sampai beberapa minggu, tersebar simetris, gatal, terdiri atas eritema, papul, dan vesikel

ditujukan kepada penyakit awal yang memicu timbulnya dermatitis autosensitisasi Dikompres kortikosteroid sistemik dan topical Antihistamin Antibiotik

Anda mungkin juga menyukai