FASILITASI WORKSHOP KESEJARAHAN GURU SEJARAH DI INDONESIA DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI BUDAYA DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENDIKBUD 2013
Menuju
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia
TIDAK LANGSUNG (KD DARI KI 1 DAN KI 2 TERJADI PADA PEMBELAJARAN LANGSUNG TIDAK DIRANCANG DALAM KEGIATAN KHUSUS BERKAITAN DENGAN NILAI DAN SIKAP
PENILAIAN DILAKUKAN SEPANJANG TAHUN DALAM KEGIATAN DI DALAM KELAS, SEKOLAH DAN MASYARAKAT.
HAKIKAT RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Guru WAJIB menyusun RPP untuk setiap mata pelajaran yang diampu setiap awal tahun atau semester Mandiri atau berkelompok melalui MGMP
Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
Indikator
Perumusan indikator KD dan penilaian dilakukan setelah dilakukan pengkajian terhadap silabus Harus mencakup kegiatan peserta didik yang merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yakni mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan menkomunikasikan.
PEMBELAJARAN
1. LANGKAH MENGAMATI
Melatih KOMPETENSI kesungguhan, YANG ketelitian, mencari informasi DIKEMBANGKA N Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, berpikir kritis
2. MENANYA
Teliti, jujur, sopan, KOMPETENSI menghargai, berkomunikasi, YANG belajar sepanjang DIKEMBANGKA hayat
N
4. MENGASOSIASI/ MENGOLAH INFORMASI Mengolah informasi tambahan untuk menambah kedalaman materi Jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kera keras, berpikir induktif dan deduktif
LANGKAH PEMBELAJARAN 5.
MENGKOMUNIKASIKAN
Menyampaikan KEGIATAN pengamatan, BELAJAR kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya
Menentukan tujuan
Diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan Mengacu pada indikator Paling tidak mengandung 2 aspek yaitu Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan) Aspek lainnya Condition (Kondisi) dan Degree (derajat kesulitan)
Metode Pembelajaran
Dalam menentukan metode pembelajaran, kurikulum 2013 menawarkan alternatif: Pendekatan Sciencetific Learning Model Project Based Learning Model Problem Based Learning Model Discovery Learning Strategi Kolaboratif/Kooperatif
Strategi Kolaboratif/Kooperatif
Jigsaw STAD (Student Team Achivment Division) Complex Instruction Team Accelerated Instruction Cooperative Learning Structures Learning Together Team Games Tournament Group Investigation Academic Constructive Controversy Cooperative Integrated Reading and Composition
Mengamati
Menentukan objek observasi Membuat pedoman observasi Menentukan data-data yang perlu diobservasi Tempat objek yang diobservasi Menentukan alur observasi Menentukan cara melakukan pencatatan Alat/instrumen: daftar cek, skala rentang, anekdot, catatan berkala. Prinsip: cermat, objektif, jujur dan fokus
Menanya
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik Mendorong dan mengispirasi peserta didik. Mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, sigap dalam merespon persoalan Melatih kesantunan dalam berbicara
Misalnya: Kenapa bentuk candi Borobudur dan Prambanan itu tidak sama? Apakah seni bangun candi itu asli Indonesia atau ada pengaruh dari luar? Rancanglah Candi buatanmu Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang bertanya peserta didik
Menalar
proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-tiba Ada hubungan sebab akibat menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarki Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki Perlu dilakukan pengulangan dan latihan
Cara Menalar
Penalaran induktif: khusus ke umum diberbagai daerah ada perlawanan/perang Diponegoro, Hasannudin, Pattimura, pertanda bahwa bangsa Indonesia tidak mau dijajah. Penalaran deduktif: umum ke khusus bangsa Indonesia tidak mau dijajah bangsa asing, buktinya ada perlawanan/perang Diponegoro, Hasannudin, Pattimura
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dilaksanakan karena adanya sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah antara golongan muda dan golongan tua. Begitu pula tercapainya suatu prestasi disekolah tidak terlepas dari sinergitas, saling menghargai, sikap pantang menyerah dari dewan guru, peserta didik, dan seluruh stake holder sekolah.
Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik Untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan Peserta didik diharapkan mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah Pada mata pelajaran sejarah, misalnya, peserta didik harus memahami kaitan fakta-fakta sejarah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
Contoh mencoba
historia vitae magistra , belajar sejarah agar bijaksana. Hal ini dimaksudkan bahwa belajar sejarah, seseorang yang mempelajari sejarah, termasuk peserta didik, diharapkan dapat mengambil pelajaran, dapat mengambil hikmah untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari dari peristiwa sejarah. Semua peristiwa sejarah tentu memiliki nilai yang dapat memberi inspirasi untuk mengembangkan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Jejaring Pembelajaran
1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi 2. Guru dan peserta didik berbagi tugas dan kewenangan 3. Guru sebagai mediator 4. Kelompok peserta didik yang heterogen 5. Kekurangan kemampuan guru ada pada kelebihan kemampuan peserta didik, karena akses internet kapan saja dan dimana saja
KEGIATAN PENDAHULUAN
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
KEGIATAN INTI
merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara: INTERAKTIF, inspiratif, MENYENANGKAN, menantang, MEMOTIVASI AKTIF menjadi pencari informasi prakarsa, KREATIVITAS, dan kemandirian bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis PESERTA DIDIK
KEGIATAN PENUTUP
guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran melakukan penilaian dan/atau refleksi. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran merencanakan kegiatan tindak lanjut (pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling) memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Penilaian
Pengukuran: kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran Penilaian: proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan dan menginterpretasikan buktibukti hasil pengukuran Evaluasi: proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penelitian
Pendekatan Penilaian
1. Acuan Patokan: semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar 2. Ketuntasan belajar a. Untuk KD dari KI 3 dan KI 4 > Tuntas > jika nilai lebih dari 2,66 (66,5) b. Untuk KD pada KI 1 dan KI 2 > aspek sikap > B
Predikat
Nilai Kompetensi Pengetahua n dan Konversi ke Sikap Keterampila 100 n 4 100 SB 3,66 91,5 3,33 83,25 3 75 B 2,66 66,5 2,33 58,25 2 50 C 1,66 41,5 1,33 33,25
Karakteristik Penilaian
Belajar Tuntas Otentik Berkesinambungan Berdasarkan acuan kriteria Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian Otentik
Proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mempu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat > tujuan pembelajaran dan kompetensi dikuasai
4. 5.
PERLU DIINGAT!
KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa KI-2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar. KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan
PERLU DIINGAT!
KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.