KARDIOVASKULAR
Manajemen Fasilitas
Manajemen Fasilitas Rumah Sakit adalah proses menata segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana, Prasarana maupun alat (baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien secara keseluruhan, sehingga dapat dihindari adanya pemborosan, ditingkatkannya efisiensi penggunaan sarana, prasarana maupun alat (baik alat medik maupun alat non medik) dan pengawasan sarana, prasarana maupun alat (baik alat medik maupun alat non medik).
Kelompok Fasilitas
1. Bangunan Bangunan rumah sakit, mempunyai berbagai fungsi yang kompleks dan mempunyai variasi tempat dan sifat yang cukup luas, maka perlu diambil yang sifatnya umum dan relatif berlaku di berbagai tempat. Pengelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu: Pelayanan medis, seperti kamar operasi, kamar bersalin, poliklinik, ruang radiologi; Akomodasi, seperti rawat inap, ruang tunggu; Kegiatan penunjang, seperti makanan, cucian; Pendukung seperti selasar, parkir, gas, dll;
Kelompok Fasilitas
2. Peralatan
Perlatan di rumah sakit juga sangat bervariasi, maka akan diambil secara global menjadi 5 kelompok yang relatif penting untuk diperhitungkan yaitu: Peralatan medis; Peralatan non medis;
Mebeler;
Peralatan dengan variasi yang besar dari jenis dan harga perlu secara bijak dicermati, walaupun tetap harus secara selektif memilih prioritas yang penting, terutama alat yang dibeli atau leasing.
Kelompok Fasilitas
3. Kebersihan Kebersihan sangat terkait erat dengan limbah, limbah ini termasuk limbah medis dan non medis, apakah cair, padat dan gas. 4. Daya Daya atau energi sangat terkait dengan listrik, gas LPG untuk dapur, terkait pula dengan genset sebagai sumber listrik cadangan.
Kelompok Fasilitas
5. Komunikasi yang peting adalah: Telepon; Faximile; Mobile phone; Pager; Pesawat 2 meter; Internet;
Kelompok Fasilitas
6. Keamanan yang sangat penting diperhatikan adalah: Pencegahan kesemrwutan, seperti pengaturan parkiran, antrian; Pencegahan kebakaran, mulai dari alat, jalur, dan pelarihan petugas; Pencegahan kemalingan atau pencurian, yaitu pada saat pasien datang atau sedang di perawatan; Pencegahan penipuan, perampokan oleh pengunjung atau oleh pura-pura sebagai
Prinsip pencapaian tujuan: berhasil jika fasilitas selalu siap pakai setiap saat bila akan digunakan. Prinsip efisiensi : kegiatan pengadaan fasilitas dengan perencanaan, disertai dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaan. Prinsip administratif : pengelolaan fasilitas memperhatikan Undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang berlaku. Prinsip kejelasan tanggungjawab : perlu kejelasan tugas dan tanggungjawab personil. Prinsip kekohesifan : manajemen fasilitas hendaknya dapat terealisasikan dalam bentuk proses kerja yang kompak dan baik.
Pengadaan Fasilitas Pengadaan adalah kegiatan yang menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi keperluan pelaksaan tugas. Sebelum kegiatan pengadaan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan kegiatan perencanaan. Perencanaan Fasilitas Perencanaan pengadaan fasilitas adalah rencana kebutuhan yang diperlukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan fasilitas adalah sebagai berikut: Cara melakukan perencanaan fasilitas? Kapan perencanaan fasilitas dilakukan? Prosedur perencanaan fasilitas Analisi kebutuhan fasilitas.
12. Instalasi rumah tangga ( penunjang medik) mengurus sprei, alat-alat kebersihan, dll. 10. Komite paramedik (administrasi dan manajemen) mengatur perawat, bidan, pembantu perawat, pembantu bidan.
Pemilihan lokasi Aksesibilitas untuk jalur transportasi dan komunikasi, Kontur Tanah, Fasilitas parkir, Tersedianya utilitas publik, Pengelolaan Kesehatan Lingkungan, Bebas dari kebisingan, asap, uap dan gangguan lain, Master Plan dan Pengembangannya