Kata Mereka : Setujukah Anda dengan orang-orang yang memilih golput pada pemilu 2014? 1. Abu Hasan .

Administrasi Negara 2011 Setuju! Karena dari calon-calon presiden yang muncul sekarang, tak ada satupun yang menjadi sosok presiden ideal saya. Disamping itu, banyak calon presiden yang sekarang pun telah melanggar ketentuan kampanye maupun penyalahgunaan frekuensi publik. 2. Dhea Nadira. Ilmu Komunikasi Jurnalistik 2011 Setuju ! Karena melihat kepemimpinan sekarang, mereka hanya mencari citra, tidak sepenuhnya mementingkan rakyat. Jadi buat saya, percuma memilih pemimpin yang nantinya hanya mementingkan politik (diri sendiri dan partainya-red.) saja. Adakah pemimpin yang tidak berpolitik (mementingkan diri sendiri dan kelompoknyared.)? 3. Yeni Maryani . Pendidikan Agama Islam 2011 Tidak Setuju! Karena orang yang golput berarti tidak ikut berpartisipasi untuk memilih pemimpin yang akan datang. Setidaknya, orang yang memilih, masih peduli dengan masa depan negri kita ini. 4. Dr. Sahya Anggara, Drs., M.Si. (Dekan FISIP) Tidak Setuju! Karna itu tanda masyarakat yang tidak dewasa, masyarakat yang tidak berpikir tentang masa yang akan datang, masyarakat yang hanya berpikir pragmatis. Itulah orang-orang yang golput. Tetapi kalo masyarakat yang kritis, mempunyai orientasi kedepan, cerdas, dan dewasa adalah masyarakat yang memilih pemimpinnya sesuai dengan hati nurani, dan kepercayaan yang disalurkan lewat itu (pemilu-red.). Karena tidak semua calon pemimpin itu jelek, yang jelek itu hanyalah oknum. Pilihlah orang yang bisa mewakili aspirasi kita. 5. Agus Mulyana (Dosen Fakultas Psikologi )

Tidak Setuju! Kalo kita golput, kita tidak bisa menentukan sikap. Itu sama saja dengan tidak berkontribusi kepada Negara. Karena jika kita tidak memilih, sama saja menyandarkan harapan kepada orang-orang yang kita tidak ketahui (tidak dikenal-red.). Orang yang nggak milih sama bersalahnya dengan orang-orang yang korupsi. Secara tidak langsung, orang yang golput memberikan kepercayaan pada mereka yang korup.