Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mario Marfelly NPM : 1106014772 Tugas 3 Penyambungan Material 01 1. A.

. Jelaskan secara singkat dengan cara sketsa transfer logam modus dalam pengelasan MAG! Pada pengelasan MAG, proses transfer logam ditentukan berdasarkan arus yang diterapkan dan kandungan gas CO2 sebagai gas shielding. Ada tiga tipe transfer MAG, yaitu short circuit transfer yang digunakan saat kandungan CO2 > 30%, globular transfer yang digunakaan saat kandungan CO2 >30% dengan arus tinggi, dan spray transfer yang digunakan jika terdapat kurang dari 25% CO2 pada arus tinggi.

B. Jelaskan dengan sketsa gambar, dalam las busur MAG pada rentang arus tinggi, mode transfer logam "globular" dari tetesan logam ketika CO2 digunakan sebagai shielding gas, sedangkan mode "spray" dengan campuran 80% Ar +20% CO2! Spattering yang terjadi disebabkan oleh gas shielding CO2 yang digunakan pada proses pengelasan. Spattering sering terjadi ketika shielding gas CO2 pada mode transfer logam. Spattering menyebabkan penetrasi yang lebar dan dalam meskipun terjadi gaya elektromagnetik yang melingkupi tetesan logam. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Penggunaan gas shielding 80% Ar +20% CO2 akan menghasilkan tetesan logam tanpa spattering. Hal ini dikarenakan adanya gaya elektromagnetik yang melingkupi tetesan logam dari elektroda, kemudian dijatuhkan secara garis lurus karena tanpa pengaruh gas reaktif, sehingga tetesan logam akan menempati daerah lasan yang sesuai dan penetrasi yang dihasilkan sesuai keinginan. 2. A. Jelaskan secara singkat perbedaan antara AC & DC welding power supply! Sumber listrik DC bila dibandingkan dengan sumber AC pada welding memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang saling bertolak belakang. Sumber arus DC memiliki stabilitas busur yang sangat baik. Namun masih memungkinkan terjadinya perubahan polaritas dan aliran magnetnya masih sangat rentan. Selan itu, tegangan listrik yang diberikan juga relatif lebih rendah sumber listrik AC,ada dikisaran angka 50-60 V. Tingkat bahaya dari aliran listriknya juga sedikit. Namun, kekurangannya dibandingkan dengan arus AC konstruksi DC welding lebih rumit dan perawatannya tidak mudah, sedangkan masalah yang mungkin terjadi sangat besar terutama di tipe rotary dan juga menghasilkan suara yang berisik pada tipe rotary. Harga yang ditawarkan juga lebih tinggi

B. Jelaskan secara singkat istilah "cleaning action" & "stiffness of arc"! Cleaning action merupakan satu kondisi pembersihan permukaan material dari lapisan oksida yang terbentuk dengan menggunakan ion positif dari shielding gas. Contohnya adalah pembersihan lapisan Al2O3 pada aluminum, sehingga pelelehan material di bawah lapisan oksida tersebut menjadi jauh lebih mudah. Stifness of arc merupakan fenomena meningkatnya kekakuan dari busur yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi arus yang digunakan pada proses pengelasan. Fenomena ini juga akan menyebabkan penetrasi yang dalam dan peningkatan kecepatan pengelasan, serta menurunkan kemungkinan terjadinya porositas pada hasil lasan. 3. Dalam kasus apa Arc Blow cenderung terjadi pada las busur baja? Berikan dua contoh dan jelaskan penyebabnya dengan sketsa! Arc blow terjadi pada beberapa kasus akibat kesalahan operasional dalam pengelasan. Seperti misalnya adanya arus magnet dengan flux yang rendah atau tinggi, arah pengelasan yang salah, adanya loop yang memepengaruhi arus selama pengelasan, dan logam yang memiliki permeabilitas magnet yang tinggi. Secara umum, arc blow adalah peristiwa aliran busur elektrik yang tidak semestinya karena adanya gaya magnetic yang mempengaruhi pengelasan sehingga menyebabkan busur kurang baik. Disebabkan oleh adanya magnet yang berkumpul di suatu specimen yang akan dilas.

Contohnya adalah thermal arc blow yang disebabkan oleh jarak antar dua busur yang terlalu dekat dan magnetic arc blow yang disebabkan oleh arus yang mengalir melalui media yang berbeda, yaitu electrode, benda kerja atau

udara. Hal ini biasanya disebabkan oleh posisi benda kerja yang tak sesuai. Pada thermal arc blow, bila satu busur menggunakan arus DC dan busur lainnya menggunakan arus AC, mengakibatkan arah medan fluks pada busur AC saling berlawana, sehingga efek arc blow pada DC menjadi kecil. 4. Dalam pengelasan MAG, panjang busur- dipertahankan stabil melalui self regulation- dengan sumber daya DC. Jelaskan secara singkat dengan sketsa gambar mekanisme pengaturan tsb! Self regulation ada;ah peristiwa mempertahankan kestabilan panjang busur yang disebabkan adanya perubahan arus pada proses pengelasan yang juga mengakibatkan perubahan yang besar pada laju pelelehan kawat las. Sumber DC yang memberikan tegangan yang konstan sehingga memungkinkan untuk menjaga panjang busur tetap konstan pada kondisi kawat las yang diumpankan dengan kecepatan yang konstan pula.

5. Jelaskan prinsip dari mesin las inverter, dan berikan dua keuntungan dari mesin inverter tersebut bila dibandingkan dengan mesin las SCRjenis konvensional! Mesin las inverter digunakan untuk mengkonversi tegangan DC menjadi tegangan AC dengan frekuensi yang tinggi. Tengangan AC yang telah dikonversi tersebut disesuaikan dengan tegangan untuk proses pengelasan

menggunakan alat frekuensi tinggi. Kemudian tegangan AC tersebut digunakan kembali untuk mensuplai tenaga DC dalam menghasilkan busur las. Frekuensi operasi yang dimiliki mesin las ini antara 5.000 - 50.000 Hz. Keunggulan mesin las inventer terhadap mesin SCR jenis konvensional, yaitu lebih ringan, baik beban maupun prinsip kerja. Mesin ini juga memiliki respon yang baik dan keakuratan data yang lebih baik 6. A. Jelaskan definisi "duty cycle" dalam mesin las listrik, dan berikan rumus untuk memperkirakan performa mesin las Duty Cycle adalah persentase dari waktu las yang dibutuhkan bila menggunakan arus maksimum selama 10 menit tanpa terjadinya overheating selama proses pengelasan. Rumus yang digunakan untuk memperkirakan performa mesin las : Keterangan : T : Rated Duty cycle (%) Tmax : required duty cycle (%) I : rated current at rated duty cycle Imax : the maximum current at required duty cycle B. Hitunglah berapa arus maksimum yang diijinkan bila mesin las dioperasi secara terus menerus (tanpa berhenti) untuk mesin las dengan menggunakan mesin berkapasitas 450A dengan 60 % duty cycle.

7. A. Jelaskan fungsi perangkat untuk mengurangi tegangan pada penggunaan las listrik AC. Jelaskan secara singkat prinsip alat tersebut! Alat ini digunakan untuk menjaga keselamatan pengelas agar terhindar dari sengatan listrik akibat tegangan las listrik AC yang diberikan (65- 95 V). Prinsip kerjanya adalah tegangan diturunkan secara perlahan ketika busur dihentikan. Dengan demikian tegangan antara penahan elektroda dengan logam induk dapat turun menjadi 25 V atau bahkan kurang. B. Jelaskan arti kode sebagai berikut: E6010, E7018, E7028-B3, dan ER70T-6. E6010 E menggambarkan elektroda 60 menunjukkan tensile strength sebesar 60,000 psi 1 menunjulkann posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja

0 dengan tipe coatingnya adalah high cellulose sodium dan menggunakan arus DCRP E7018 E menunjukkan elektroda 70 menggambarkan tensile strength sebesar 70,000 psi 1 menampilkan posisi pengelasan bisa dilakukan pada posisi apa saja 8 menyatakan tipe coating ada;ah low hydrogen potassium, iron powder, dan menggunakan arus DCRP atau AC E7028-B3 E menunjukkan elektroda 70 menunjukkan tensile strength sebesar 70,000 psi 2 adalah posisi pengelasan dengan tipe flat dan horizontal fillet 8 menunjukkan tipe coating berupa hydrogen potassium dan iron powder B3 menggambarkan perkiraan kandungan paduan pada logam lasan yang mengandung 2.25% Cr & 1% Mo. ER70T-6 ER mengambarkan elektroda yang berbentuk batangan 70 menunjukkan tensile strength sebesar 70,000 psi T menggambarkan sifat turbulens (flux berada di dalam) 6 menunjukkan kandungan pelindung yang dipakai tanpa mengeluarkan gas, tahan terhadap air, dan digunakan pada pengelasan mild steel. 8. Mengapa beberapa jenis elektroda terbungkus (SMAW) perlu dikeringkan sebelum digunakan? Faktor apa yang harus dipertimbangkan dan apa yang terjadi bila elektrodanya tidak dikeringkan pada pengelasan baja HSLA? Tujuan dilakukannya pemanasan pada elektroda terbungkus adalah untuk mengurangi kemungkinan elektroda akan menyerap uap air. Jika tidak dilakukan pemanasan, maka dapat kemungkinan akan terjadi akan penurunan kualitas hasil pengelasan. Sehingga, bila ada uap air dapat menghasilkan oksigen yang kemudian berpotensi membentuk porositas. Pada baja HSLA, uap aiur yang terdeposisi akibat terjadi pembakanan akan timbul hidrogen dari hasil pembakaran air, sehingga hidrogen tersebut dapat menyebabkan terjadinya difusi ke dalam baja HSLA dan akan menyebabkan hydrogen induced cracking yang dapat menyebabkan keretakan. Faktor yang harus diperhatika adalah kandungan uap air dan lamanya waktu pengeringan. 9. Apa efek polaritas (+ & -) terhadap penetrasi las untuk (A) elektroda habis pakai (consumable electrode) dan (B) non-consumable electrode. Buat gambar skematik! A. Untuk pengelasan dengan elektroda habis pakai (misal : SMAW), elektroda yang meleleh kemudian akan dikirim melalui busur menuju logam induk untuk dilas. Panjang busur harus dijaga di antara elektoda

dengan logam induk dengan mengumpan elektroda pada waktu yang bersamaan dengan label elektroda ketika sedang meleleh. Pada pengelasan SMAW, panas dari busur yang dapat terjadi tergantung pada komposisi kimia dari flux. Panas busur maksimum umumnya terjadi pada polaritas negatif di katoda. Sehingga, pengelasan dengan direct polarity (DCSP) sehingga elektroda pada polaritas negatif mampu meningkatkan laju pelelehan yang semakin tinggi dan menghasilkan penetrasi yang sempit. Namun, bila kita pemggunakan engelasan dengan reversed polarity (DCRP) menggunakan E6010, panas maksimum busur akan berada pada daerah katoda namun dengan logam induk sebagai anoda, sehingga akan menimbulkan efek pada penetrasi yang dalam.

B. Efek polaritas untuk non-consumable elektroda (missal: TIG) adalah panas maksimum busur akan terjadi pada anoda atau kutub positif. Elektroda wolfram pada umumnya dioperasikan dengan DCEN (polaritas langsung), sehingga panas busur maksimum akan berada pada logam induk yang kemudian menghasilkan penetrasi yang lebih dalam dari pengelasan.

10. Sebutkan keuntungan & kerugian bila menggunakan gas campuran Ar + CO2 dibandingkan dengan hanya CO2! Keuntungan penggunaan gas Ar+CO2 adalah: a. Karbon dioksida pada argn mampu meningkatkan ketahanan busur. b. Dapat akan mengurangi efek spattering c. Gas campuran tersebut dapat meghasilkan tipe busur yang lebih bervariaso, yaiytu short arc, transition arc, spray arc, pulsed arc (maksimum 20% karbon dioksida) dan spray arc. Sedangkan pada karbondioksida, yang didapat hanya short dan globular arc. Kerugian penggunaan gas Ar+CO2 adalah : a. Harga lebih mahal Keuntungan penggunaan karbon dioksida murni: a. Reaktivitas baik b. Murah c. Kecepatan las tinggi Kerugian penggunaan karbon diokasida murni: a. Hanya dipakai untuk pengelasan baja karbon dan baja paduan rendah. b. Memungkinan timbul spattering

Anda mungkin juga menyukai