Hormon-hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi adalah gonadotropin releasing hormone (GnRH), follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen, dan progesteron. GnRH disekresi oleh hipotalamus, FSH dan LH disekresi oleh kelenjar pituitari anterior, dan estrogen dan progestin disekresikan pada ovarium. GnRH merangsang pelepasan LH dan FSH dari pituitari anterior, yang pada gilirannya merangsang pelepasan estrogen dan progestin dari ovarium.
Estrogen
Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk pengembangan antrum dan pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan dominan pada akhir fase folikular sampai sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen yang paling ampuh dan berlimpah, terutama berasal dari androgen yang diproduksi oleh sel-sel teka. Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel granulosa, di mana mereka diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase. Sejumlah estradiol juga dapat diproduksi melalui sintesis de novo oleh sel-sel teka. Tindakan estradiol termasuk melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel granulosa, proliferasi dan sekresi selsel teka folikular, induksi reseptor LH di sel-sel granulosa, dan proliferasi sel-sel stroma dan epitel endometrium. Pada tingkat sirkulasi yang rendah, estrogen mengerahkan umpan balik negatif terhadap sekresi LH dan FSH, namun pada tingkat yang sangat tinggi estrogen mengerahkan umpan balik positif pada sekresi LH dan FSH. Estrogen selanjutnya
menginduksi proliferasi sel-sel granulosa pengkonversi estrogen dan mensintesis reseptor estrogen, sehingga menciptakan umpan balik positif untuk dirinya sendiri. Pada siklus endometrial, estrogen menginduksi proliferasi kelenjar endometrium.
Progestin
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi. Tingkat progestin meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan enzim proteolitik dari sel-sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi. Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan sekresi endometrium.
Daftar Pustaka