Anda di halaman 1dari 3

Dirut KAI Pastikan Korban Kecelakaan KRL Bintaro Dapat Santunan

akarta -Sejumlah penumpang KRL terlibat kecelakaan di Bintaro, Jaksel. Belum tahu pasti jumlah korban luka dan meninggal akibat kecelakaan kereta vs truk tangki BBM Pertamina tersebut. Direktur Utama KAI, Ignasius Jonan menegaskan setiap penumpang yang menjadi korban akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. "Iya ada (santunan dari Jasa Raharja)," kata Jonan kepada detikFinance, Senin (9/12/2013).

Liputan6.com, Jakarta : Pertamina terus melakukan upaya-upaya dalam membantu para korban dan keluarga korban kecelakaan kereta api dan truk BBM di Bintaro. Salah satunya adalah dengan membuka posko pelayanan bagi korban-korban luka akibat kecelakaan tersebut.
BERITA TERKAIT

Pertamina Buka Posko Korban Kecelakaan Bintaro

Pertamina Peduli Kelompok Usaha Es Krim dan Jamu

Posko ini berlokasi di Klinik Pertamedika Medical Center (PMC) Jl. Sinabung I Rawa Simprug, Jakarta Selatan. Buka setiap hari sejak 14 Desember 2013, dan beroperasi pada pukul 09.00 sampai dengan 16.00 WIB. Posko berfungsi sebagai tempat untuk pendataan korban yang sudah selesai atau tidak menjalani rawat inap, pengurusan reimbursement pembiayaan pengobatan serta penyerahan santunan senilai Rp 5 jutakepada setiap korban luka-luka akibat kecelakaan kereta api dan truk BBM di Bintaro. Para korban atau keluarga dapat melapor ke posko tersebut dengan membawa dokumen dokumen yang dibutuhkan antara lain: -Data diri yaitu KTP/SIM asli (ditunjukkan) dan foto copy -Data keluarga yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga asli (ditunjukkan) dan foto copy

-Surat keterangan medis yang berisi resume medis asli atau kopi yang dilegalisir oleh instansi kesehatan terkait yang disertai lampiran hasil laboratorium atau foto rontgen (bila dilakukan) -Kuitansi bermaterai pembayaran pengobatan dari rumah sakit atau klinik yang menangani -Nomor rekening bank dengan disertai foto copy buku bank.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program penghijauan bertajuk "Penanaman Satu Juta Pohon" yang digelar pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai tidak efektif. Penilaian tersebut, diutarakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Menurut Megawati yang juga pengurus Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) ini menilai, program itu tidak tepat karena pohon yang disebar dan ditanam di berbagai daerah didominasi oleh pohon Trembesi. "Pemerintah mengatakan gerakan tanam sekian juta pohon, yang saya lihat itu hanya pohon trembesi," kata Megawati, di kawasan bantaran kali Ciliwung, Bale Kambang, Condet, Jakarta Timur,Minggu (10/11/2013). Menurut Megawati, sebaiknya gerakan 1 juta atau ribuan pohon yang ditanam merupakan pohon dengan beraneka ragam jenis sesuai dengan iklim indonesia yang tropis. "Di indonesia kan tanamannya tropis, pohon di sini banyak, macam-macam. Kalau semua ditanami trembesi bisa rusak lingkungan," ujar Megawati.

Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga di Radius 3 KM Dievakuasi


Liputan6.com, Medan : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberlakukan evakuasi pada radius 3 kilometer di sekitar Gunung Sinabung yang meletus kembali pada Selasa (17/9/2013) pukul 12.13 WIB. Kepala PVMBG, Hendrasto, mengatakan evakuasi perlu dilakukan agar tidak membahayakan keselamatan manusia.

BERITA TERKAIT

[VIDEO] Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Berlarian

[VIDEO] Pengungsi Gunung Sinabung Mulai Terserang Penyakit

"Ketika abu keluar dari kawah Gunung Sinabung, abu tersebut cukup panas sehingga dapat mengancam keselamatan warga," kata Hendrasto saat dihubungi di Medan, Sumatera Utara. Hanya saja, lanjutnya, abu tersebut akan menjadi dingin ketika telah merambat dan membaur dengan udara di sekitar Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumut. Hendrasto juga mengatakan, meski sudah dingin, keberadaan abu tersebut tetap membahayakan karena dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). "Jika dihirup manusia, abu itu bisa menyebabkan ISPA. Karena itu, evakuasi radius 3 km tetap diberlakukan," kata Hendrasto. Meletusnya kembali Gunung Sinabung, juga membuat PVMBG memberlakukan status Siaga. Sebelumnya, Gunung Sinabung meletus pada Minggu 15 September 2013 pukul 02.51 WIB. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan itu memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil yang melanda desa-desa sekitarnya. Letusan tersebut juga menyebabkan asap tebal yang berwarna hitam keluar dari kawah Gunung Sinabung dan memunculkan api diam di puncak kawah. (Ant/Ado/Mut)

Anda mungkin juga menyukai