Anda di halaman 1dari 27

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada system saraf pusat. (Suriadi, dkk. Asuhan Keperawatan pada Anak,ed.2,20 0!. Meningitis sendiri di bedakan men"adi dua yaitu # $ertama, Meningitis $urulenta # radang selaput otak (araknoidea dan piamater! yang menimbulkan eksudasi berupa pus, di sebabkan oleh kuman nonspesifik dan non %irus. $enyebab meningitis purulenta ialah kuman se"enis Pneumococcus, Hemofilus influenzae, Staphilococcus, Streptococcus, E. Coli,

Meningococcus dan salmonella. &i 'akarta yang terbanyak di sebabkan oleh Pneomococcus dan Hemofilus influenza. Sedangkan di negeri (arat penyebab terbanyak adalah

Meningococcus. Kedua yaitu, Meningitis )uberkulosa ter"adi akibat komplikasi penyebaran tuberculosis primer, biasanya dari paru. Meningitis ter"adi bukan karena terinfeksinya selaput otak langsung oleh penyebaran hematogen, tetapi biasanya sekunder melalui pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau %ertebra yang kemudian pecah ke dalam rongga araknoi (*ich dan Mc+ordeck!. Kadang dapat "uga ter"adi perkontinuitatum dari mastoiditis atau spondilitis.

$enyakit infeksi di ,ndonesia masih merupakan masalah kesehatan yang utama. Salah satu penyakit tersebut adalah infeksi susunan saraf pusat. $enyebab infeksi susunan saraf pusat adalah %irus, bakteri atau

mikroorganisme lain. Meningitis merupakan penyakit infeksi dengan angka kematian berkisar antara -./00 dan angka kecacatan 10.200.

(akteri penyebab meningitis ditemukan di seluruh dunia, dengan angka ke"adian penyakit yang ber%ariasi. &i ,ndonesia, dilaporkan bahwa 3aemophilus influen4ae tipe ( ditemukan pada 110 diantara kasus meningitis. $ada penelitian lan"utan, didapatkan 1-0 penyebab meningitis pada anak kurang dari 2 tahun. &i Australia pada tahun 552 meningitis yang disebabkan 6eisseria meningitidis 2, kasus per 00.000 populasi, dengan puncaknya pada usia 0 7 / tahun dan 2 7 5 tahun . Sedangkan kasus

meningitis yang disebabkan Steptococcus pneumoniae angka ke"adian pertahun 0 7 00 per 00.000 populasi pada anak kurang dari 2 tahun dan diperkirakan ada 1000 kasus per tahun untuk seluruh kelompok usia, dengan angka kematian pada anak sebesar 20, retardasi mental 80, ke"ang /0 dan gangguan pendengaran 2-0. &an menurut Medical Record *S9& :ambiran Kota Kediri angka ke"adian Meningitis pada taun 20 0 sampai dengan 20 2 mencapai pasien di ruang Anggrek *S9& :ambiran. ;leh

sebab itu peneliti tertarik untuk membahas dan mempela"ari lebih dalam tentang penyakit meningitis pada anak.

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum 9ntuk mempela"ari dan mempraktikkan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus meningitis di *S9& :ambiran Kota Kediri

2. Tujuan khusus Mahasiswa mampu melakukan # a. $engka"ian dan analisa data prioritas klien untuk kasus meningitis b. Merumuskan meningitis c. Melakukan rencana asuhan keperawatan untuk kasus meningitis d. Menyusun segera implementasi (dependen, independen, diagnosa atau masalah keperawatan dari kasus

interdependen! kasus meningitis e. Menge%aluasi efektifitas asuhan yang diberikan dan memperbaiki tindakan yang dipandang perlu diperbaiki dengan kasus meningitis

C. MAN AAT PENELITIAN 3asil studi kasus dapat dimanfaatkan oleh institusi maupun profesi dalam upaya penyempurnaan asuhan keperawatan pada kasus meningitis.

1. Inst!tus!

3asil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan penyempurnaan penanganan kasus Meningitis.

2. Pr"#es!

Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi keperawatan dalam asuhan keperawatan pada kasus Meningitis.

$. Penel!t!

Menambah wawasan, pengetahuan dan pengelaman dalam melakukan penelitian di *umah sakit

D. PEN%UMPULAN DATA Tekn!k Pengam&!lan Data ' a. &engan melakukan wawancara yaitu, melakukan pengka"ian pada klien atau keluarga. b. c. &engan obser%asi langsung keadaan umum klien saat pengka"ian. &engan studi dokumentasi rekam medis berupa hasil.hasil pemeriksaan dan dokumentasi klien selama di rawat di rumah sakit sampai saat pengka"ian dilakukan.

BAB II TINJAUAN PU(TA)A

A. )*N(EP DA(A+ PEN,A)IT 1. Pengert!an Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada system saraf pusat. (Suriadi, dkk. Asuhan Keperawatan pada Anak, ed.2, 20 0! Meningitis merupakan peradangan pada daerah meningen, meningitis itu sendiri terdiri atas meningitis tuberculosis, yang disebabkan oleh bakteri dan meningitis %irus atau disebut nonpurulen meningitis, atau istilahnya disebut aseptic meningitis yang disebabkan oleh %irus. (A. A4i4 Alimul 3idayat, $engantar ilmu keperawatan anak, 20 2! Meningitis merupakan infeksi parah pada selaput otak dan lebih sering ditemukan pada anak.anak. ,nfeksi ini biasanya merupakan komplikasi dari penyakit lain, seperti campak, gondong, batuk re"an atau infeksi telinga. (http#<<www.anneahira.com<pencegahan.penyakit<otak.htm!

2. )las!#!kas! . Meningitis $urulenta# *adang selaput otak ( araknoidea dan piameter! yang menimbulkan eksudasi berupa pus, disebabkan oleh kuman nonspesifik dan non%irus.

2. Meningitis )uberkulosa# )er"adi akibat komplikasi penyebaran tuberculosis primer, biasanya dari paru. Meningitis ter"adi bukan karena terimfeksinya selaput otak langsung oleh penyebaran hematogen, tetapi biasanya sekunder melalui pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau %ertebra yang kemudian pecah ke rongga araknoid (*ich dan Mc+ordeck!. Anak.anak yang ibunya menderita tuberkolusa )(+ pada kadang.kadang bulan.bulan mendapatkan pertama meningitis setelah lahir.

(6gastiyah,20 0!

a. Et!"l"g! (akteri# a. 3aemophilus influen4a ()ipe (! b. Streptococcus pneumonia c. 6eisseria Meningitis d. > hemolytic streptococcus e. Staphilococcus aureu f. ?. +oli g. Meningococcus h. Micobacterium tuberculosa

@irus # . ?ntero%irus (-00!

2. +M@ (+ytomegalo%irus!, toAoplasma gondhii # infeksi yang ter"adi pada bayi dari ibu penderita +M@ selama masa kehamilan. 1. Arbo%irus /. 3S@ (3erpes SimpleA @irus! 2. *icketsia

Baktor predisposisi # 'enis kelamin laki.laki lebih sering di bandingkan wanita.

Baktor maternal # *uptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan.

Baktor imunologi # &efisiensi mekanisme imun, defisiensi immunoglobulin.

Kelainan system saraf pusat, pembedahan atau in"uri yang berhubungan dengan system persyarafan.

&. Man!#estas! )l!n!s $asien dengan meningitis sering mengalami ge"ala 7 ge"ala sebagai berikut # :e"ala infeksi akut Anak men"adi lesu, mudah terangsang, panas, muntah, anoreksia, dan pada anak yang besar mungkin di dapatkan keluhan sakit kepala. $ada infeksi yang disebabkan oleh meningococcus terdapat petekia dan herpes labialis. :e"ala tekanan intrakranial meninggi

Anak sering muntah, nyeri kepala (pada anak yang besar!, morning cry (pada neonates! yaitu tangis yang merinti. Kesadaran bayi atau anak menurun dari apatis sampai koma. Ke"ang yang ter"adi dapat bersifat umum, fokal atau rwitching. 9bun.ubun besar menon"ol dan tegang terdapat ge"ala kelainan serebral lainnya seperti paresis atau paralisis, strabismus (+hocker disc dari papilla ner%us optikus. :e"ala rangsangan meningeal )erdapat kaku kuduk, bahkan dapat ter"adi rigiditas umum. )anda. tanda spesifik seperti Kernig, (rud4insky , dan ,, positif. $ada anak besar sebelum ge"ala diatas ter"adi, sering terdapat keluhan sakit dileher dan punggung.

-.

Penatalaksanaan

Status klinis dan tanda %ital di ka"i terus menerus sesuai perubahan kesadaran yang dapat menimbulkan obstruksi "alan nafas. $enemuan gas darah arteri, pemasangan selang endotrake (trakeostomi! dan penggunaan %entilasi mekanik. ((runner C Suddath, 200 ! $antau tekanan arteri untuk mengka"i syok. +acat adanya

%asokontriksi, sianosis yang menyebar, dan ekstremitas dingin. &emamyang tinggidi turunkan untuk menurunkan ker"a "antung dan kebutuhan oksigen otak. ((runner C Suddath, 200 ! $enatalaksanaan efektif untuk meningitis bergantung pada terapi suportif agresif yang dini dan pemilihan antimikroba empirik yang tepat untuk kemungkinan patogen. )indakan suportif umum

diindikasikan bagi setiap pasien yang menderita patologi intrakranium berat. $asien dengan Meningitis purulenta pada umumnya dalam keadaan kesadaran yang menurun dan seringkali disertai muntah. muntah atau diare. 9ntuk menghindari kekurangan cairan<elektrolit, pasien perlu langsung dipasang cairan inta%ena. 'ika terdapat ge"ala asidosis harus dilakukan koreksi. $engelolaan cairan merupakan hal yang sangat penting pada pasien meningitis. Sindrom sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat (S,A&3, syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion! ter"adi pada sekitar 100 pasien meningitis, dan "ika ditemukan, harus dilakukan pembatasan cairan. (ila pasien masuk dalam keadaan status kon%ulsi%us, diberikan dia4epam 0,2 mg<kg ((<kali ,@, dan dapat diulang dengan dosis yang sama 2 menit kemudian bila ke"ang belum berhenti. 9langan

pemberian dia4epam berikutnya (yang ketiga kali! dengan dosis sama tetapi diberikan secara ,M. $engobatan dengan antibiotika yang adekuat serta tindakan operasi dapat menurunkan angka merbiditas dan mortalitas dari meningitis.

.. Pemer!ksaan D!agn"st!k a. Pemer!ksaan la&"rat"r!um $emeriksaan daiagnostik yang paling utama untuk mendiagnosa meningitis yaitu analisa +SB tetapi lumbal pungsi tidak dilakukan bila ada peningkatan ),K, karena bisa menyebabkan herniasi "aringan otak di medula dan cardiopulmonary arrest.

$ada meningitis bakteri tekanan meningkat, cairan keruh atau berkabut, "umlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur positif beberapa "enis bakteri. Sedangkan pada meningitis %irus tekanan ber%ariasi, +SB biasanya "ernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur %irus biasanya hanya dengan prosedur khusus. +,? (+ounter ,mmono ?lectrophoresis! bisa dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan sumber infeksi karena bakteri kultur darah dan urin, tenggorok dan hidung. :lukosa serum meningkat, D&3 serum meningkat (pada meningitis bakteri!, sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neutropil (infeksi bakteri!, elektrolit darah abnormal, D?& meningkat. +) Scan<M*, dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran atau letak %entrikel, hematoma daerah serebral, hemoragik atau tumor. ??: mungkin terlihat gelombang lambat secara %okal atau umum (encephalitis! atau %oltasenya meningkat (abses!. *ontgen dada, kepala dan sinus sumber infeksi intrakranial. mungkin ada indikasi infeksi atau

e. )"m/l!kas! $eningkatan ),K &isfungsi neurologi 3idrosefalus ;bstruktif

Meningococcal septicemia (mengingoemia! Sindrom Eater Briderichsen (septic syok, &,+, perdarahan adrenal bilateral! S,A&3 (Syndrome ,nappropriate Antidiuretic 3ormone! ?fusi subdural Ke"ang ?dema dan herniasi serebral +erebral $alsy :angguan mental :angguan bela"ar Attention deficit disorder

B. )*N(EP A(UHAN )EPE+A0ATAN &i dalam memberikan asuhan keperawatan digunakan system atau metode proses keperawatan yang dalam pelaksanaannya dibagi men"adi 2 tahap, yaitu pengka"ian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan e%aluasi I. PEN%)AJIAN $engka"ian pada meningitis data untuk menentukan penyebab meningitis, yang membantu mengembangkan rencana keperawatan pada klien. Pengkaj!an /a.a )l!en Men!ng!t!s a. A)TI1ITA(I(TI+AHAT :?'ADA #$erasaan tidak enak (MADA,S?!. Keterbatasan yang di timbulkan oleh kondisinya

)A6&A

#Ataksia,

masalahber"alan

kelumuhan,

gerakan

in%olunter. Kelemahan secara umum, keterbatasan dalam rentang gerak.hipotonia. &. (I+)ULA(I :?'ADA #adanya riwayat kardiopatologi, seerti endokarditis, beberapa penyakit "antung congenital, abses otak )A6&A # tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat(berhubungan dengan peningkatan ),K dan pengaruh ada pusat @asomotor!. )akikardia, distritmia (pada fase akut!, seperti distritmia sinus(pada

meningitis!. -. ELIMINA(I )A6&A .. #adanya inkontinensia dan<atau retensi

MA)ANAN CAI+AN :?'ADA #kehilangan nafsu makan. Kesulitan

menelan(pada periode akut!. )A6&A #anoreksia, muntah,. )urgor kulit "elek, membrane mukosa kering. e. H,%IENE )A6&A #ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri (pada periode akut! #. N,E+I2)EN,AMANAN :?'ADA # sakit kepala(berdenyut dengan hebat frontal! mungkin akan di perburuk oleh keteganganF leher< punggung

kakuF nyeri pad gerakan ocular fotsensiti%itas,sakitF tenggorok nyeri. )A6&A # tampak terus ter"aga distraksi< gelisah. Mengis mengaduh<mengeluh. g. PE+NAPA(AN :?'ADA #Adanya riwayat infeksi sinus atau abses paruh(abses otak! )A6&A #$enugkatan ker"a pernasan(episode awal!.perubahan mental(latergi sampai koma! dan gelisah.

II. PAT* I(I*L*%I


$roduksi +SB (+airan Serebrospinal!

+SB bersirkulasi ke otak dan medulla spinal

*eabssorpsi +SB

;rganisme (bakteri, %irus, "amur! masuk SS$

Meningitis

Kurangnya ,nformasi

*eaksi ,nflamasi

$erubahan proses keluarga

Kurang pengetahuan

$embesaran pembuluh darah

3ipertermi

Ansietas (+emas!

?dema sel Meningeal

*esti Ke"ang

$eningkatan ),K

$enurunan $erfusi Serebral

6yeri kepala ($using!

:angguan $erfusi 'aringan

:angguan *asa 6yaman 6yeri

Mual

Muntah *esiko $enurunan Kesadaran Anoreksia

$erubahan 6utrisi Kurang dari Kebutuhan )ubuh

III. DIA%N*(A )EPE+A0ATAN . 2. 1. /. 2. =. 8. -. 5. :angguan rasa nyaman nyeri b<d peningkatan ),K :angguan perfusi "aringan b<d penurunan fungsi serebral $eningkatan suhu tubuh (3ipertermi! b<d reaksi inflamasi *esti ke"ang b<d 3ipertermi Kurang pengetahuan b<d kurangnya informasi Ansietas (cemas! b<d kurangnya informasi $erubahan proses keluarga b<d penyakit yang di derita oleh anak *esti penurunan kesadaran b<d penurunan perfusi serebral $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b<d Anoreksia

I1. INTE+1EN(I a. :angguan rasa nyaman nyeri b<d peningkatan ),K )u"uan # Setelah di lakukan tindakan keperawatn selama G 1 A 2/ "am diharapkan gangguan rasa nyeri pada pasien dapat teratasi dengan K3 # pasien tidak lagi mengatakan nyeri ?kspresi wa"ah rileA ,nter%ensi # . Ka"i $H*S) *< membantu mengetahui tingkatan dan lokasi nyeri pada pasien 2. ;bser%asi ))@ *< peningkatan ))@ dapat membantu menentukan kualitas nyeri dan membantu menentukan tindakan keperawatan 1. A"arkan pasien teknik distraksi dan relaksasi

*< )eknik distraksi dan relaksasi dapat membantu menurunkan rasa nyeri /. Atur posisi senyaman mungkin *< Membantu menurunkan rasa nyeri 2. (erika kompres hangat pada daerah nyeri *< Membantu menurunkan rasa nyeri =. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesic *< Analgesik dapat membantu menurunkan rasa nyeri sampai dengan menghilangkan nyeri

b.

$eningkatan suhu tubuh (3ipertermi! b<d reaksi inflamasi )u"uan # Setelah di lakukan tindakan keperawatn selama G 1 A 2/ "am diharapkan peningkatan suhu tubuh (3ipertermi! pada pasien dapat teratasi dengan K3 # Suhu tubuh kembali normal (1=.18,20+! ,nter%ensi # . ;bser%asi ))@ *< $eningkatan suhu tubuh biasanya di ikuti dengan peningkatan ))@ 2. An"urkan pasien untuk banyak minum air putih ( 000. 200 ml! *< Membantu mengganti cairan yang di keluarkan 1. (eri kompres hangat pada dahi dan lipatan.lipatan *< Membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara perpindahan panas

/.

(eri pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat *< membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara e%aporasi

2. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi antipiretik *< Membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara farmakologis

c. $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b<d Anoreksia . ;bser%asi (( pasien *< Mengetahui penurunan berat badan pada pasien 2. An"urkan makan sedikit tapi sering *< Membantu meningkatkan asupan nutrisi pada pasien 1. An"urkan keluarga pasien untuk memeberikan makanan yang di sukai pasien *< Meningkatkan nafsu makan /. Sa"ikan makan selagi hangat *< Membantu meningkatkan nafsu makan 2. Kolaborasi dengan ahli gi4i dalam pemberian diet yang sesuai *< Menentukan diet yang sesuai dengan kondisi pasien sehingga kebutuhan nutrisi pada pasien dapat terpenuhi

C. )*N(EP DA(A+ ANA) $ersfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya. ,si bahasan keperawatan anak

mencakup prinsip keperawatan anak, paradigma keperawatan anak, dan peran perawat anak.

1. Pr!ns!/ )e/era3atan Anak +egah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan pendekatan family centred

tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya. $endidikan kesehatan merupakan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat aktif dalam perawatan anaknya.

2. Para.!gma )e/era3atan Anak Ada / komponen dalam keperawatan anak yaitu manusia sehat lingkungan dan keperawatan itu sendiri. ! Manusia (anak! Anak adalah ,ndi%idu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk bela"ar mandiri. 2! Sehat Sehat dalam keperawatan anak adalah kese"ahteraan optimal antara fisik dan mental dan sosial yang harus di capai sepan"ang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan optimal sesuai dengan usianya.

1! Dingkungan )erdiri atas lingkungan internal dan lingkunganeksternal dan dapat mempengaruhi kesehatan /! Keperawatan Bokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik.

$. Peran Pera3at Anak (eberapa peran penting seorang perawat anak yaitu sebagai pembela (Ad%okasi!, pendidikan, konselor, koordinator,

pembuat keputusan etik, perencanaan kesehatan, pembina hubungan terapeutik, pemantau, e%aluator, dan peneliti.

D. )*N(EP TUMBUH )EMBAN% 1. Pengert!an ' $ertumbuhan merupakan bertambah "umlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat di ukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat di capai melalui tumbuh kematangan dan bela"ar. (Ehalley dan Eong, 2000! &alam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa yang di alaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan. Masa

20

tersebut akan berlainan dalam suatu organ tubuh, percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu ke"adian yang berbeda dalam setiap organ tubuh akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang lain. $eristiwa pertumbuhan pada anak dapat ter"adi perubahan tentang besarnya, "umlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun indi%idu, sedangkan peristiwa perkembangan pada anak dapat ter"adi pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan intelektual. $ertumbuhan dan perkembangan pada anak ter"adi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual maupun emosional. $eristiwa pertumbuhan dan pertembangan secara fisikdapat ter"adi dalam perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai daritingkat sel hingga perubahan organ tubuh. $ertumbuhan dan perkembangan secara intelektualanak dapat di lihat dari kemampuan secara symbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca dan lain.lain, sedangkan perkembangan emosional anak dapat di lihat dari perilaku sosial di lingkungan anak.

2. P"la Pertum&uhan .an Perkem&angan anak Merupakan peristiwa yang ter"adi selama proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak, baik ter"adi percepatan maupun perlambatan yang saling berhubungan antara satu organ dengan organ lain. &alam peristiwa tersebut dapat mengalami beberapa pola pertumbuhan dan perkembangan pada anak, diantaranya# $ola pertumbuhan fisik yang terarah

$ola perkembangan dari umumke khusus $ola perkembngan berlangsung dalam tahap perkembangan $ola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan ((ela"ar!

$.

akt"r Pengaruh Tum&uh )em&ang anak &alam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap indi%idu akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. $eristiwa tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari indi%idu atau lingkungan. $roses percepatan dan perlambatan tersebut dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya # Baktor herediter # Baktor yang dapat di turunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak di samping faktor lain. Baktor lingkungan # faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya potensi yang sudah dimiliki.

4. Taha/ Pen-a/a!an Tum&uh )em&ang Anak &alam tahap pencapaian pertumbuhan dan perkembangan, anak dapat di kelompokkanke dalam dua kelompok besar yakni kelompok usia 0.= tahun yang di bagi men"adi tahap prenatal yang terdiri dari masa embrio (mulai konsepsi.- minggu! dan masa fetus (5 minggu.lahir!, tahap post natal yang terdiri dari masa neonates

22

(0.2- hari! dan masa bayi (25 hari. tahun!, tahap prasekolah (1.= tahun!, dan kelompok usia = tahun ke atas yang terbagi dalam masa pra rema"a (=. 0 tahun! dan masa rema"a ( 0. -<20 tahun!.

5. Cara Deteks! Tum&uh )em&ang Anak Pen!la!an Pertum&uhan anak &alam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak terdapat beberapa cara yang dapat di gunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang pada anak di antaranya adalah # Pengukuran Antr"/"metr!k $engukuran antropometrik ini dapat meliputi pengukuran tinggi badan ($an"ang badan!, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas. &alam pengukuran antropometrik terdapat dua cara dalam pengukuran yaitu pengukuran yang berdasarkan umur dan pengukuran tidak berdasarkan umur. Pemer!ksaan !s!k &alam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dapat ditentukan denganmelakukan pemeriksaan fisik, dengan melihat bentuk tubuh,

perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya, menentukan "aringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha, menentukan "aringan lemak dilakukan pada pemeriksaan triseps, menentukan pemeriksaan rambut dan gigi geligi.

21

Pemer!ksaan La&"rat"r!um $emeriksaan ini di lakukan guna menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan status keadaan penyakit, adapun pemeriksaanyang dapat di lakukan adalah sebagai berikut pemeriksaan kadar hemoglobin,

pemeriksaan serum protein (albumin dan globulin!, hormonal dan lain.lain. Pemer!ksaan +a.!"l"g! $emeriksaan ini di gunakan untuk menilai umur tumbuh kembang seperti umur tulang, apabila di curiga adanya gangguan pertumbuhan.

E. )*N(EP H*(PITALI(A(I $engertian # 3ospitalisasi adalah suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di *S, men"alani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. $erasaan yang sering muncul pada anak adalah cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah (Eong, 2000!. )imbul karena # Menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah di alaminya *asa tidak aman dan nyaman $erasaan kehilangan sesuatu yang biasa di alaminya dan sesuatu yang di rasakan menyakitkan

2/

+eaks! taha/ h"s/!tal!sas! *eaksi anak terhadap hospitalisasi # Kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh dan rasa nyeri masa bayi (0. tahun! $erpisahan dengan orang tua # gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang )er"adi stranger anAiety (usia = bulan! # cemas apabila berhadapan dengan orang asing dan perpisahan *eaksinya # menangis, marah, banyak melakukan gerakan Masa T"..ler 627$ tahun8 Sumber stress yang utama # cemas akibat perpisahan *espon # tahap protes, putus asa dan pengingkaran )ahap protes # menangis kuat, men"erit memanggil orang tua atau menolak perhatian yang di berikan orang lain )ahap putus asa # menangis berkurang, anak tidak aktif, kurang menun"ukkan minat bermain dan makan, sedih dan apatis. )ahap pengingkaran # mulai menerima perpisahan, membina hubungan secara dangkal, anak mulai terlihat menyukai lingkungannya. Masa /rasek"lah $erawatan di *S # anak untuk berpisah dari lingkungan yang di rasakannya aman, penuh kasih saying, dan menyenangkan.

22

*eaksi terhadap perpisahan # menolak makan, sering bertanya, menangis, secara perlahan dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Masa sek"lah

)imbul kecemasan # berpisah dengan lingkungan yang di cintainya Kehilangan control karena adanya pembatasan aktifitas Kehilangan kontrol # perubahan peran dalam keluarga Anak kehilangan kelompok sosialnya karena ia biasa melakukan melakukan kegiatn bermain atau pergaulan sosial, perasaan takut mati dan adanya kelemahan fisik

*eaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri Sudah mampu mengontrol prilaku "ika merasa nyeri # menggigit bibir atau memegang sesuatu dengan erat Masa remaja

)imbul perasaan cemas # harus berpisah dengan teman sebaya $embatasan akti%itas di *S # anak kehilangan control terhadap dirinya dan men"adi terganggu pada keluarga atau petugas kesehatan

*eaksi yang sering muncul # menolak perawatan atau tindakan yang di lakukan, anak tidak maukooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri dari keluarga sesame pasien dan petugas kesehatan

$erasaan sakit # respon anak bertanya.tanya, menarik diri dari lingkungan atau menolak kehadiran orang lain

2=

+eaks! "rang tua terha.a/ res/"n h"s/!tal!sas! anak . $erasaan cemas dan takut # mendapat prosedur menyakitkan, menunggu informasi tentang diagnose penyakit anaknya, takut kehilangan anak pada kondisi sakit terminal 2. $erasaan sedih # muncul pada saat anak dalam kondisi terminal 1. $erasaan fristasi # anak yang telah di rawat cukup lama dan tidak mengalami perubahan, tidak ada adekuatnya dukungan psikologis.

28

Anda mungkin juga menyukai