Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Lingkungan

1.

PENDAHULUAN

Manajemen lingkungan saat ini telah banyak mengalami perubahan yang cukup berarti terutama dimulai sejak awal 1990an. Penelitian mengenai efek dan akibat penerapan manajemen lingkungan telah banyak dilakukan terutama sejak munculnya ISO 1 001 di tahun 199!.
Makalah ini disusun dengan maksud antara lain memberikan gambaran pada apa itu manajemen

lingkungan" e#$lusinya dari dulu hingga sekarang.


Manfaat yang akan diper$leh pembaca dari makalah ini antara lain%

& & & & &

pembaca memper$leh pengertian perkembangan manajemen lingkungan dari dulu hingga sekarang pembaca memper$leh ide&ide baru untuk menekuni bidang tertentu dari manajemen lingkungan pembaca mengerti manfaat dari penerapan manajemen lingkungan yang baik dalam lingkungan perusahaan pembaca memper$leh gambaran bagaimana mengembangkan dan antisipasi perkembangan manajemen lingkungan di masa depan pembaca memper$leh wawasan baru mengenai perkembangan ilmu manajemen lingkungan
Penerapan manajemen lingkungan yang baik di tingkat $rganisasi terutama akan memberi manfaat

pada umumnya ' elemen% & perlindungan lingkungan secara fisik & membentuk budaya berkelanjutan dalam $rganisasi & menanamkan nilai&nilai m$ral dan saling kepercayaan antar elemen $rganisasi 1.1 Definisi
(ntuk menjelaskan definisi manajemen lingkungan" kita lihat definisi manajemen secara umum

sebagai berikut %
??

Manajemen menurut pengertian St$ner ) *ankel +19,!- adalah pr$ses merencanakan" meng$rganisasikan" memimpin" mengendalikan usaha&usaha angg$ta $rganisasi dan pr$ses

penggunaan sumber daya $rganisasi untuk mencapai tujuan&tujuan $rganisasi yang sudah ditetapkan.
??

Sedangkan menurut .erry +19,/- manajemen adalah pr$ses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan" meng$rganisasikan" menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


0an banyak definisi lain" namun pada intinya manajemen adalah sekumpulan aktifitas yang disengaja +merencanakan" meng$rganisasikan" menggerakkan- yang terkait dengan tujuan tertentu.

1ingkungan menurut definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subyek manusia yang terkait dengan
aktifitasnya. 2lemen lingkungan adalah hal&hal yang terkait dengan% tanah" udara" air" sumberdaya alam" fl$ra" fauna" manusia" dan hubungan antar fakt$r&fakt$r tersebut. .itik sentral isu lingkungan adalah manusia. 3adi manajemen lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan, mengorganisasikan, dan menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.

Manajemen lingkungan adalah aspek&aspek dari keseluruhan fungsi manajemen +termasuk perencanaan- yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan lingkungan +44S 5560" dalam ISO 1 001 $leh Sturm" 199,-. Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 1 001 berada dalam k$ndisi terpecah&pecah dan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah dengan daerah lain" dan secara internasi$nal berbeda

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1

penerapannya antara negara satu dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara sistematis" pr$sedural" dan dapat diulang disebut dengan sistem manajemen lingkungan +2MS-. Menurut ISO 1 001 +ISO 1 001" 199!-" sistem manajemen lingkungan +2MS- adalah 'that part of the
overall management system hich includes organi!ational structure planning, activities, responsibilities, practices, procedures, processes, and resources for developing, implementing, achieving, revie ing, and maintaining the environmental policy'. yang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan lingkungan. Sehingga 2MS memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan dan merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan

3adi disimpulkan bahwa menurut ISO 1 001" 2MS adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan

yang lebih luas.


4erdasarkan cakupannya" terdapat pendapat yang membagi manajemen lingkungan dalam / macam

yaitu%
? ? lingkungan internal yaitu di dalam lingkungan pabrik 7 l$kasi fasilitas pr$duksi. 8aitu yang termasuk didalamnya k$ndisi lingkungan kerja" dampak yang diterima $leh karyawan dalam lingkungan kerjanya" fasilitas kesehatan" 9P0" asuransi pegawai" dll. ? ? lingkungan eksternal yaitu lingkungan di luar l$kasi pabrik 7 fasilitas pr$duksi. 8aitu segala hal yang dapat menimbulkan dampak pada lingkungan disekitarnya" termasuk masyarakat di sekitar l$kasi pabrik" dan pihak yang mewakilinya +Pemerintah" pelanggan" in#est$r7pemilik-. 9ktifitas yang terkait

yaitu k$munikasi dan hubungan dengan masyarakat" usaha&usaha penanganan pembuangan limbah ke saluran umum" perhatian pada keseimbangan ek$l$gis dan ek$sistem di sekitar pabrik" dll.
8ang dimaksud dengan lingkungan pada tulisan ini adalah yang dicakup dalam sistem manajemen

lingkungan ISO 1 001" yaitu yang berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal. 2lemen p$k$k manajemen lingkungan sesuai dengan definisi diatas terkait dengan aspek lingkungan dan dampak lingkungan. 1.2
??

Aspek Lingkungan 0iantara definisinya adalah %


9spek lingkungan didefinisikan adalah elemen dari aktifitas $rganisasi" pr$duk dan jasa yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. :$nt$h % k$nsumsi air" pengeluaran ;at beracun ke udara +<2MI"

/001-.
??

2lemen dari aktifitas" pr$duk" atau jasa perusahaan yang mengakibatkan atau dapat mengakibatkan

dampak lingkungan +2P9" 1999-.

9tau dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan dalam diagram input&$utput pr$ses pr$duksi adalah semua elemen yang termasuk dalam n$n&pr$duk atau by&pr$duk. :$nt$h kriteria aspek lingkungan dari 9cushnet +2P9" 1999-% ? ? 4iaya pembuangan limbah
?? ?? ?? ?? ?? ?? 0ampak pada kesehatan manusia

4iaya material .ingkatan t$ksisitas =$nsumsi energi 0ampak pada sumberdaya" seperti buruh 0ll. Dampak Lingkungan 9ntara lain definisinya adalah %
0ampak lingkungan didefinisikan sebagai interaksi aktual dengan atau memberi dampak pada

1.3
??

lingkungan +2P9" 1999-.


? ? 9dalah setiap perubahan pada lingkungan" apakah menguntungkan atau merugikan" secara keseluruhan atau sebagian yang diakibatkan dari aktifitas $rganisasi" pr$duk atau jasanya. +<2MI" /001-.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi, Hal. "

9ntara aspek dan dampak lingkungan terdapat hubungan sebab&akibat" dimana dampak lingkungan berasal dari aspek lingkungan" namun aspek lingkungan tidak selalu berdampak lingkungan +2P9" 1999-.
(ntuk mengukur aspek dan dampak lingkungan ini dilakukan bermacam met$da. Salah satunya adalah

met$da ! langkah pemetaan pr$ses 2P9 +1999-.

2.

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

0asar dari manajemen lingkungan seperti dijelaskan dalam definisinya adalah adanya kebijakan lingkungan. =ualitas kebijakan lingkungan tergantung pada tinggi rendahnya $rientasi. 8ang telah dikenal selama ini yaitu $rientasi kebijakan memenuhi peraturan lingkungan #compliance oriented$, dan yang berusaha melebihi standar peraturan tersebut #beyond compliance$. 2.1 E !"usi ke#ijakan "ingkungan =ebijakan&kebijakan lingkungan yang diad$psi $leh negara&negara angg$ta O2:0 selama /6 tahun terakhir telah menunjukkan e#$lusi yang tetap. 9walnya kebijakan dif$kuskan pada membersihkan p$lusi yang ada dan menc$ba untuk mengurangi p$lusi dari sumber titik di titik pembuangannya +ukuran end%of% pipe$. =emudian strategi manajemen berpindah ke arah mem$difikasi pr$ses&pr$ses pr$duksi sehingga meminimalkan jumlah p$lusi yang dihasilkan di saat pertama #cleaner production & pollution prevention$. Sementara masih banyak yang perlu dilakukan untuk menghilangkan masalah&masalah lingkungan jangka panjang di negara&negara O2:0" dan untuk tetap pada jalur #stay the course$ dengan banyak strategi
manajemen sebelumnya" perspektif sustainable development yang telah diad$psi di =$nferensi >i$ 199/"

merangsang langkah lebih jauh menuju kebijakan berf$kus pada pencegahan p$lusi" integrasi perhatian lingkungan dalam keputusan ek$n$mi dan sekt$ral" dan kerjasama internasi$nal +O2:0" 'nvironmenal (erformance )evie s, 1995-. =ebijakan lingkungan pada awalnya selalu mengambil sikap reaktif" yaitu mengantisipasi dampak merugikan" yang dihasilkan dari suatu aktifitas kegiatan manusia. =etika pendekatan ini dirasa kurang menguntungkan terutama dari segi perkembangan ilmu lingkungan dekade terakhir ini +seperti menurunkan daya in$#asi dan mengesampingkan kegiatan pengel$laan lingkungan itu sendiri-" kemudian beralih menjadi pendekatan lebih pr$aktif dalam menangani masalah lingkungan. 0alam hal ini f$kus perhatian pakar lingkungan adalah pada aspek yang menimbulkan dampak lingkungan" yang menjadi pertanyaan adalah dalam hal apa dan bagaimana aspek lingkungan perusahaan berperan atau diberdayakan. Sedikit mengenai perpindahan paradigma seperti dilukiskan ?err$n berikut ini.
*i +,, fokus dominan adalah pada pemenuhan dengan polusi end%of%pipe. Hal ini tidak menyediakan dasar kompetitif bagi inovasi teknologi masa depan. ,ebenarnya, terdapat kasus bah a pendekatan ini pada perlindungan lingkungan telah mencapai puncak dan sekarang menghambat kreatifitas teknologi di manajemen sektor s asta pada isu%isu lingkungan +?err$n dalam Marcus et.al. +ed.-"

1995-.

H$#%i& app%!a'(es Ma%ke) ins)%umen)s % ,trategic long term plan % ,ustainable development % )egulation - 'conomic measures % Life cycle analysis % 1ntegrated pollution prevention - control % 2oluntary agreement % *ialogue

Efisiensi

*!mman& + *!n)%!" % (ollution clean% up % )egulation


% Limits to gro

% ,ingle media % Liability % *enial

% +nticipate prevent % )egulatory reform % .a/es - charges % .radable permits % 0onsumer demand % (ricing policy % Multimedia % *ata

1970an

1980an

1990an

2000an

Gam#a% 1. Pe%kem#angan ke#ijakan "ingkungan &i se"u%u( &unia ,-%gani.a)i!n f!% E'!n!mi' *!!pe%a)i!n an& De e"!pmen) ,-E*D/ L!ng0 11120 (.223

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 3

Manajemen lingkungan menurut $rientasi kebijakannya secara umum dapat dibagi / yaitu manajemen ber$rientasi pemenuhan #regulation compliance$ dan $rientasi setelah pemenuhan #beyond compliance$ +Marcus et.al." 1995-% 1. 4er$rientasi pemenuhan #regulation compliance$. =ebijakan ini merupakan awal pemikiran manajemen lingkungan di perusahaan. 4erangkat dari murni pemikiran akan akibat yang ditimbulkan aktifitas perusahaan jangan sampai merugikan
keberlangsungan bisnis perusahaan yaitu dengan menaati peraturan pemerintah semaksimal mungkin untuk menghindari penalti @ denda lingkungan" klaim dari masyarakat sekitar" dll. Memakai met$da reaktif" ad%hoc" dan pendekatan end%of%pipe +menanggulangi masalah p$lusi dan limbah pada hasil

akhirnya" seperti lewat penyaring udara" tekn$l$gi peng$lah air limbah" dll-. /. 4er$rientasi setelah pemenuhan #beyond compliance$. 4erangkat dari pemikiran bahwa cara tradisi$nal menangani isu lingkungan @dalam cara reaktif" ad%
hoc" pendekatan end&$f&pipe& telah terbukti tidak efisien. Seiring k$mpetisi yang semakin meningkat dalam pasar gl$bal yang semakin berkembang" hukum lingkungan dan peraturan menerapkan standar tidak hanya masalah hukum dan m$ral. Mengurangi p$lusi berarti juga peningkatan efisiensi dan menghabiskan lebih sedikit sumberdaya. =$ndisi kesehatan dan keselamatan yang baik sehingga

baru bagi sekt$r bisnis diseluruh bagian dunia. .erdapat pendapat bahwa kinerja lingkungan yang baik tenaga kerja dapat lebih pr$duktif.

Sesuai dengan perkembangan pemahaman manajemen lingkungan" $rientasi setelah pemenuhan juga bermacam tahapnya" namun umumnya bermuara pada tahap pencapaian k$ndisi pengembangan

berkelanjutan #sustainable development$ sekaligus integrasi bisnis lingkungan dalam k$nsep 'triple bottom line'" sesuai prinsip yang dinyatakan dalam =.. 4umi di >i$ de 3aneir$" 199/.
Perubahan 7 perkembangan

Situasi masa lalu

Situasi sekarang

Situasi masa depan

=ebijakan bisnis perusahaan ber$rientasi pertumbuhan dan pangsa pasar n$ 2M ber$rientasi pemenuhan ber$rientasi setelah pemenuhan sustainable de#el$pment" .A2M

Gam#a% 2. -%ien)asi se'a%a umum ke#ijakan "ingkungan pe%usa(aan

(ntuk melangkah 'beyond compliance' umumnya perusahaan mengambil pendekatan kebijakan pr$aktif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan" atau mulai menjalankan perangkat manajemen atau sistem
tertentu yang lebih baik. Perangkat manajemen lingkungan terdiri dari bermacam jenis dan cakupannya

antara lain 'nv. +ccounting #'+$" 0f2" 1:9" PP" dll. Perbedaan perangkat manajemen lingkungan dengan
sistem manajemen lingkungan adalah perangkat adalah salah satu bagian sistem sesuai tujuan sistem tersebut" sedangkan sistem merupakan bentuk integrasi bermacam perangkat lingkungan yang digunakan.

Sedangkan sistem lingkungan pr$aktif yang mulai dikenal salah satunya adalah pendekatan .otal 4uality 'nvironmental Management +.A2MB <2MI" 199 -. Pendekatan ini terutama dikenal karena menjadi jalan
menuju tahap 'sustainable development & gro th'

dianggap sementara kalangan k$ndisi ideal. sebagai berikut %

+pembangunan 7 pertumbuhan berkelanjutan-" yang

9da bermacam alasan mengapa k$ndisi 'sustainable development' tidak langsung menjadi tujuan perusahaan yang ingin bergerak setelah pemenuhan" antara lain seperti dikemukakan Sammalist$ +/0015Jika kita mengasumsikan tujuan lingkungan akhir bagi perusahaan adalah pengembangan berkelanjutan #sustainable development$ di semua operasi perusahaan, kita harus peduli pada fakta bah a adalah tidak mungkin bagi perusahaan untuk mencapai tujuan berkelanjutan tersebut dalam

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi, Hal. 6

masyarakat non%sustainable dan jika hanya sedikit perusahaan mulai berpikir tentang pentingnya kondisi lingkungan setelah 'M, atau 1,7 #beyond 'M,$. ,ehingga langkah paling logis dan efektif yang dapat dilakukan perusahaan sebagai salah seorang pelaku dalam masyarakat adalah melakukan langkah integrasi kebijakan lingkungan dalam bisnisnya dengan prinsip kualitasC Perbedaan $rientasi kebijakan lingkungan tersebut saat ini telah diteliti $leh 4r$wn +199!-" Dedb$rg

+199!-" dan Dillary +/000-" masing&masing di 9ustralia" Swedia" dan Inggris. 0ari hasil penelitian tersebut"
mereka membagi praktek manajemen lingkungan ke dalam berbagai tingkatan mulai dari yang minimalis" hanya bertujuan memenuhi peraturan sampai yang berwawasan kedepan melebihi apa yang dituntut dari segi peraturan menuju penerapan kualitas t$tal dan pengembangan 7 pertumbuhan berkelanjutan #sustainable development & gro th$. 0alam penelitian mereka ISO 1 001 ditemukan sebagai pembentuk sistem yang mewadahi macam&macam $rientasi kebijakan lingkungan tersebut. Eamun $rientasi kebijakan ini harus dilihat secara menyeluruh" dan tidak pada pendekatan isu

lingkungan tunggal. 9kan terdapat pendekatan yang berbeda karena satu perusahaan dapat bersikap reaktif"
antisipatif" atau pr$aktif pada isu&isu lingkungan yang berbeda tergantung pada sentralitasnya pada bisnis"
4a#e" 1. Pe%#e&aan )ingka) !%ien)asi ke#ijakan manajemen "ingkungan

masyarakat" minat penegak hukum" dll. +Dillary" /000-. Selengkapnya dapat dilihat di .abel 1 berikut %
5um#e% 6
9ustralia +4r$wn et.al." 199!Swedia +Dedb$rg" 199!B Sammalist$" /001Inggris +Dillary" /000(raktek pendekatan solusi pada masalah lingkungan 4ingka) ke#ijakan

Minima"is)

*!n e%) K!ak)if


En&8!f8pipe 9 Be$!n& '. 2nd&$f&pipe F PP ISO F .A2M
9d&h$c" ada usaha terintegrasi 4ey$nd c$mpliance minimal

*!mmi)e&
-%ien)asi p%!ses

7eak)if En&8!f8pipe
2nd&$f&pipe

Be$!n& '!mp"ian'e

PP F 0f2
.A2M F Sustainable de#lp.
Manajemen strategis"

8okus orientasi kebijakan


(enanggung ja ab masalah

2MS F ISO
9d&h$c" terpisah Minimalis peraturan

lingkungan
1mplementasi kebijakan
1novasi pada kebijakan

Seluruh angg$ta $rganisasi


Integrasi bisnis" pr$fitabilitas

>elatif rendah 'lagging'" pemenuhan peraturan Parsial

Sedang GlaggingG F GleadingG


parsial F h$listik

>elatif tinggi
'lagging', 'leading'" sustainabilitas
h$listik .A2M dan sustainabilitas

lingkungan
8okus indikator kinerja

lingkungan
0ara pemecahan masalah

lingkungan

Orientasi kebijakan perusahaan dalam mengimplementasikan ISO 1 001 dibedakan dalam 6 tingkatan dari sudut kedekatannya dengan prinsip .A2M yaitu %
1. Pendekatan reaktif. Mereka mempersepsikan dampak lingkungan mereka marjinal sehingga tidak perlu diperhatikan. Mereka tidak akan mencari sertifikat selain karena keperluan pelanggan" yang mana akan

sangat terbatas. 2MS tidak digunakan sepenuhnya" dan kecenderungan perusahaan ini
mengembangkan menuju .A2M sangat minimal. Perubahan dalam perusahaan ini dilakukan dengan

pemenuhan standar minimum dan karena itu disebut minimalis.


/. Pendekatan k$aktif. Mereka mensertifikasi kerja lingkungan terd$kumentasi mereka dan merasa puas dengan k$mitmen minimum pada pemenuhan hukum dan keperluan pemenuhan lainnya. 2MS diimplementasikan dengan cara Gmengecek item dalam standarG dan tetap sebagai fail d$kumen" yang

diperbaharui bila dianggap perlu. :iri yang lain adalah pelatihan lingkungan sebagian besar terdiri dari inf$rmasi pada masalah lingkungan +l$kal" regi$nal" dan gl$bal- yang lebih d$minan daripada
pelatihan menggunakan alat bagi karyawan untuk beraksi dalam pekerjaan sehari&hari. Perusahaan tidak melihat implementasi 2MS sebagai pr$ses belajar" yang mana berarti bahwa sistem ini tidak digunakan secara $ptimum" namun lebih cenderung untuk mampu menunjukkan sertifikat. Eamun perusahaan yang mengimplementasi 2MS dengan pendekatan ini juga ditemukan mendapatkan peningkatan pesat dalam aktifitas lingkungan mereka. Oleh sebab itu sangat mungkin diharapkan perusahaan semacam ini untuk mengembangkan pemikiran mereka lebih jauh dari k$aktif menuju

$rientasi&pr$ses. '. Pendekatan convert +GdipaksaG ISO" dan menuju .A2M- melangkah setelah tingkat pendekatan k$aktif. Perusahaan ini GdipaksaG sertifikasi pada standar 2MS" mereka berk$n#ersi selama pr$ses" melihat

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 9

manfaatnya dan bergerak menuju .A2M. Mereka bersesuaian dengan perusahaan yang memulai sebagai k$aktif dan bergerak melewati pendekatan ber$rientasi pr$ses menjadi commited +4r$wn et.al." 199!-. . Pendekatan ber$rientasi pr$ses #process oriented$. 3ika #isi lingkungan diimplantasikan dalam perusahaan ber$rientasi pr$ses" kemungkinan mengembangkan k$mitmen menuju .A2M menjadi sangat mungkin. 4agi mereka sistem standarisasi hanya alat untuk mencapai sasaran lain bagi pengembangan perusahaan. Staf dalam perusahaan ini cenderung telah dilibatkan karena mereka dapat mempengaruhi pekerjaan mereka sendiri dan mendapat inf$rmasi bagi keseluruhan perusahaan" yang
mana akan memberi mereka perasaan berada dalam keluarga perusahaan.

6. Pendekatan commited +pandangan kualitas lebih lebar atau sukarela 2MS dan .A2M- dalam penelitian di 9ustralia" yaitu ketika perusahaan melihat standar sebagai cara untuk memperbaiki $perasi bisnis. M$tif bagi implementasi dalam pendekatan ini sebagian besar internal dengan sistem terstandarisasi sebagai alat dalam pr$ses. Pendekatan ini berf$kus pada aspek pr$ses Gs$ftG dari usaha kualitas dan mempunyai p$tensi untuk mengembangkan lebih jauh menuju .A2M" meskipun banyak k$nsep
.A2M tidak terartikulasi di dalamnya dan mungkin perusahaan tetap tidak menyadarinya.

Orientasi kebijakan lingkungan seperti diatas dapat ditempatkan dalam p$la sebagai berikut +<ambar '-.
!%ien)e& > 4:EM Mengembangkan setelah standar
& Perbaikan berkelanjutan & Penanganan diri +self assessment- untuk mencari peluang perbaikan & Perangkat statistik untuk mengerti #ariasi dalam pr$ses & Orientasi budaya dan keterlibatan $rang yang tinggi & .anggungjawab dan peran t$p management & =epuasan pelanggan dan berf$kus pelanggan & Perjalanan .AM tanpa akhir & Orientasi pada $rganisasi dan hubungan di dalam dan diluar $rganisasi & 4erf$kus pada sasaran berdasarkan ukuran eksternal 4:M

>

Minima"is)

?$kus pada standar


& Standarisasi aktifitas & 9udit pemenuhan & Perangkat statistik sebagai teknik & 4ir$kratis karena pr$sedur dan manual kualitas 7 lingkungan +A7 2- tertulis & .anggung jawab A72 pada manajer A72 & =$nf$rmitas pada spesifikasi & Sertifikasi ISO sebagai tujuan k$nkrit & Orientasi internal pada pr$ses & ?$kus pada sasaran A72
berdasarkan kemampuan internal

Gam#a% 3. Pe%kem#angan !%ien)asi ke#ijakan "ingkungan pe%usa(aan menuju 4:EM ,&ikem#angkan &a%i B%!;n e).a". ,111<3 &an 5amma"is)! ,2===33

Perbedaan tingkat $rientasi kebijakan perusahaan dalam mengimplementasi sistem manajemen


lingkungan +ISO 1 001- berdasarkan prinsip .A2M juga dikemukakan $leh :lobal 'nvironmental

Management 1nitiatives +<2MI" 199 -%

+<2MI- dengan mengemukakan

P%!'ess

? ? .ingkat 1 @ Orientasi pemenuhan. Perusahaan mempunyai kebijakan pemenuhan peraturan. Pada tingkat awal pengembangan" tujuan utama manajemen lingkungan adalah mencapai pemenuhan dengan kebutuhan kesehatan" keselamatan" dan lingkungan yang diamanatkan $leh peraturan

pemerintah dan perundangan.


? ? .ingkat / @ Orientasi pengembangan sistem dan implementasi. .ahap ini ditandai $leh pengembangan

dan implementasi 2MS f$rmal. Sistem f$rmal tersebut menyediakan met$da pemenuhan manajemen dan juga memfasilitas usaha perusahaan untuk mencapai kinerja lingkungan beyond compliance
+setelah pemenuhan peraturan-" untuk memenuhi tuntutan kebijakan perusahaan lebih k$mprehensif. Sistem ini juga mengidentifikasi peluang&peluang yang menawarkan pengembalian in#estasi lingkungan atau keuangan dengan memperhatikan biaya dan manfaat.

Manajemen Lingkungan,

*!mmi)e&

*!a')i

Ina')i

%ea')i

*!n

e%)

fase perkembangan menuju .A2M yaitu

Mohamad Junaedi Hal. ;

? ? .ingkat ' @ Orientasi integrasi ke dalam fungsi bisnis. Perusahaan telah mempunyai sistem f$rmal untuk mengintegrasikan perhatian manajemen lingkungan kedalam fungsi manajemennya dan bisnis umum yang dilakukan secara teratur. Perhatian dan inf$rmasi lingkungan digabungkan ke dalam semua fungsi perencanaan bisnis yang rele#an" termasuk kebijakan perusahaan" anggaran m$dal"

perancangan pr$duk" pengembangan manufaktur" disp$sisi" strategi pemasaran" pembuatan keputusan"


implementasi pr$gram dan pelap$ran. Perhatian pada lingkungan meliputi dampak lingkungan

langsung maupun tak langsung pada pr$duk" $perasi" dan jasa" yang dikembangkan setelah pemenuhan peraturan.
??

.ingkat @ Orientasi pendekatan kualitas t$tal. Pada tingkat tertinggi" integrasi 2MS diaplikasikan pada $perasi secara gl$bal" dan secara terus&menerus die#aluasi bagi peluang&peluang perbaikan. Perbaikan diimplementasikan menggunakan tekn$l$gi terkini dan praktek&praktek manajemen terbaik jika memungkinkan. .erdapat met$da untuk secara terus&menerus memperbaiki pengetahuan

perusahaan dan mencegah atau mengurangi p$tensi dampak lingkungan merugikan karena $perasinya.
Seluruh fase siklus hidup pr$duk" $perasi" dan jasa die#aluasi dalam sistem usaha ini" termasuk efek

langsung maupun tak langsung pada lingkungan.


4ila dibandingkan dengan 6 fase perkembangan .AM 'uropean 4uality + ard 7 2A9 +..*.Dardj$n$

et.al." 199!- akan terdapat kemiripan" seperti pada <ambar


!%ien)e&

sebagai berikut.
> 4:EM

>

Minima"is)

*!mmi)e&

*!a')i

Ina')i

%ea')i

e%)

*!n

P%!'ess

Mengembangkan ?$kus pada standar -%ien)asi Pe%#aikan p%!ses -%ien)asi In)eg%asi sis)em setelah standar
-%ien)asi

4:M

Konsep Hedborg et.al.(1996)

-%ien)asi Pemenu(an

Kua"i)as )!)a"

Konsep TQEM EM! (199")

-%ien)asi P%!&uk

-%ien)asi

P%!ses

-%ien)asi 5is)em

-%ien)asi 7an)ai

-%ien)asi

pas!kan

Kua"i)as )!)a"

Konsep TQM EQ# (1991)

Gam#a% 2. Pe%#an&ingan 3 k!nsep !%ien)asi ke#ijakan

0alam tahapan manajemen lingkungan dari $rientasi pemenuhan menuju kualitas t$tal dan sustainable
development, keperluan minimal apa saja dan k$ndisi apa saja yang dialami perusahaanH 0apat dilihat pada

.abel / berikut.
4a#e" 2. Pe%angka) $ang &ipe%"ukan &an k!n&isi $ang &ia"ami pe%usa(aan sesuai )a(ap p%ak)ek manajemen "ingkungan

-%ien)asi pemenu(an
& k$ntr$l p$lusi & end $f pipe & peraturan lingkungan yang

-%ien)asi pe%#aikan
p%!ses
& pencegahan p$lusi
& Pendekatan

In)eg%asi
sis)em
& =erangka
k$mprehensif

Kua"i)as )!)a"
& k$munikasi interaktif

5us)aina#"e &e e"!pmen)

& =$nsep Industrial 2c$l$gy

berlaku & 2MS


pemenuhan

Sistem & Perangkat kualitas

2MS kualitas
& ?$kus pada sistem bisnis keseluruhan

dengan pelanggan dan k$munitas

& S:M

& 4ergabung dengan industri lain dan masyarakat


& kerjasama saling menguntungkan

& Pertimbangan lingkungan

dengan industri lain dan


masyarakat sekitar

bersatu dengan bisnis

& .A2M
&?$kus pada sistem bisnis
dan peran aktif masyarakat

& ?$kus maju bersama dengan


aktifitas masyarakat 7 kebersamaan

s$sial

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. <

Perangkat pendukung manajemen lingkungan berf$kus aset fisik untuk meningkatkan kualitas manajemen lingkungan dan melangkah 'beyond compliance'" yang sudah dikenal dan banyak digunakan antara lain % 1. 4er$rientasi pada pr$ses pr$duksi % yang cukup dikenal adalah Pr$duksi 4ersih #0leaner (roduction & (ollution (revention$, dan 2k$&efisiensi +(E2P" 199,-. ". 4er$rientasi pada pr$duk akhir% seperti Penanganan Siklus Didup #Life 0ycle +ssessment & L0+$" dan Perancangan bagi 1ingkungan #*esign for 'nvironment$, '. (saha integrasi ke bahasa keuangan% met$de 9kuntansi 1ingkungan #'nvironmental +ccounting$ bersama&sama Pembiayaan 4erbasis 9ktifitas #+ctivity =ased 0osting & +=0$ +2P9" 199,-. 2.2. G%een ?a"" Effe') 4anyak pemimpin lingkungan dan ahli strategi lingkungan perusahaan menemukan dalam pekerjaannya yang disebut efek :reen >all +Shelt$n dalam Piasecki et.al. +1999-" yaitu titik dimana keseluruhan $rganisasi men$lak untuk maju kedepan dengan pr$gram manajemen lingkungan strategisnya" dan inisiatif lingkungan berhenti mati di jalurnya" seperti menabrak dinding. <ejala menabrak <reen *all antara lain keputusan negatif atau menurun karena kurangnya dukungan manajemen bagi k$nsep dan pr$gram manajemen lingkunganB pr$gram lingkungan" kesehatan" dan
keselamatan +2D)S- yang terasa kurang f$kus" dan ketidak mampuan untuk menunjukkan pada fungsi

bagian lain di $rganisasi" tingkat pengembalian yang menarik pada in#estasi +>OI- dari pr$gram&pr$gram lingkungan yang akan dijalankan. 9kibat efek :reen >all antara lain % ? ? Pr$gram lingkungan terasing dari pr$gram&pr$gram lain di perusahaan ? ? Pr$gram lingkungan sering dipinggirkan atau dianggap sebagai pr$gram terakhir" tidak dipri$ritaskan ? ? P$la kerjasama bidang lingkungan dengan bidang&bidang lainnya sering berjalan sendiri&sendiri" tidak menunjukkan keterkaitan yang erat.
??

Pertimbangan bidang lingkungan jarang dimasukkan sebagai saran pertimbangan kebijakan

perusahaan.

Penyebab efek <reen *all antara lain % Sebagai akibat penerapan kebijakan lingkungan satu arah yaitu penekanan pada memenuhi aspek peraturan lingkungan" sebagai k$nsekuensi strategi ?end%of%pipe@. ? ? 4agian lingkungan kurang mampu mengk$munikasikan tugas&tugas dan menunjukkan hasil pekerjaannya dalam bahasa yang dimengerti elemen bisnis lain di perusahaan +bahasa lingkungan #s
??

bahasa bisnis-.
??

=urangnya pemahaman elemen $rganisasi lain pada fungsi bagian lingkungan dan tugas&tugasnya di perusahaan" selain sebagai Ipenjaga peraturanJ. ? ? Orientasi jangka pendek" pada pemenuhan peraturan Pemerintah" dalam arah strategi kebijakan

lingkungan perusahaan.
(ntuk mengatasi atau meminimalkan efek <reen *all ini" ahli strategi lingkungan menyarankan

bentuk integrasi manajemen lingkungan kedalam strategi bisnis" dalam bentuk mendukung
competence@ perusahaan" memasukkan pertimbangan lingkungan kedalam fungsi bisnis utama perusahaan +pemasaran" pr$duksi" pembelian" garis rantai suplai-" dan merubah cara pandang aspek lingkungan sebagai senjata peluang membuka celah pasar yang baru" yang mengarah pada bentuk manajemen lingkungan

?core

interaktif. +Shelt$n dalam Piasecki et.al." 1999-.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. A

melekat dalam $rganisasi bahasa bisnis c$c$k dengan strategi bisnis manajemen lingkungan strategis strategi berdiri sendiri

manajemen lingkungan interaktif

bahasa Gen#ir$nmentalisG $rganisasi matriks manajemen lingkungan Gdinding hijauG

Gam#a% @. P!)ensi In)eg%asi Manajemen Lingkungan ,Piase'ki0 11113

4ila dilukiskan secara umum maka gambaran penerapan manajemen lingkungan di perusahaan adalah seperti pada <ambar ! berikut.

Pengembangan berkelanjutan 7 sustainable de#al$pment

=eyond compliance & proaktif

Bona 1,7 16CC1

.A2M

Sertifikasi ISO 1 001

*aktu

2MS
Pemenuhan peraturan 7 reaktif

9
end%of%pipe
:reen >all

Manajemen 1ingkungan
Mulai kebijakan lingkungan Gam#a% <. Pene%apan manajemen "ingkungan pe%usa(aan $ang &ise&e%(anakan

:atatan% 9% ISO 1 001 4% I2MS&ISO :% I2MS

2.3.

Mengenai ke#ijakan "ingkungan &an pasa% #e#as 3ames 2.>$gers +Marcus et.al." 1995" p.9- menyatakan bahwa pasar bebas baik bagi aspek lingkungan karena% 1. Pasar yang k$mpetitif menginginkan efisiensi" memaksa pr$dusen mengurangi limbah /. Pasar bebas did$r$ng k$nsumen" k$nsumen menginginkan tanggung jawab lingkungan

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. D

'. Pasar bebas menyediakan m$del dan dasar bagi peraturan lingkungan yang efektif biaya. 9da / pendekatan karakteristik kepemimpinan lingkungan% beyond command and control dan beyond compliance. 0ari sudut pandang perusahaan" keberhasilan beyond command and control adalah menyeimbangkan peraturan lingkungan yang merefleksikan pemikiran terbaik saat ini" yang mend$r$ng in$#asi.
Michael P$rter dari Harvard =usiness ,chool menyatakan bahwa peraturan lingkungan tidak akan melanggar daya saing 7 competitiveness" malah jadi sumber persaingan. =urangnya standar lingkungan punya efek sama dengan hambatan perdagangan #protective trade barrier$ @akan menyebabkan perusahaan d$mestik tertinggal dalam in$#asi dan efisiensi. =emampuan memenuhi standar lingkungan yang ketat menjadi pr$duk yang bisa dieKp$rt. :$nt$hnya perusahaan listrik 9S telah mampu meng$perasikan

fasilitas di negara lain dengan keunggulan standar lingkungan. +Marcus et.al." 1995-.
Peraturan lingkungan agar efektif harus berf$kus pada kinerja daripada keperluan hardware tertentuB

jadi peraturan lingkungan harus% 1. Memungkinkan perusahaan memenuhi standar lewat P/ daripada k$ntr$l end%of%pipe. /. Menggunakan mekanisme berbasis pasar yang mem$ti#asi perusahaan untuk memenuhi tujuan&tujuan lingkungan dengan biaya minimal
'. Mendirikan tujuan dan memberikan perusahaan peluang untuk mencapai tujuan tersebut lewat usaha

sukarela

0ari sudut pandang perusahaan" kuncinya beyond compliance

terdapat kecenderungan bahwa

perusahaan multinasi$nal akan mendirikan $perasinya di negara dengan peraturan lingkungan lebih ketat. :iri pendekatan beyond compliance% 1. =$mitmen perusahaan /. Pelap$ran dan pengukuran kinerja lingkungan '. Pencegahan p$lusi dan minimasi limbah . Pelatihan dan tanggungjawab karyawan 6. Pengurusan lingkungan 2.2. 5)%uk)u% !%ganisasi penanggung ja;a# ke#ijakan "ingkungan
Perusahaan yang tidak memberikan pri$ritas yang tinggi terhadap praktek manajemen lingkungan

tidak akan meng$rganisasikan dalam cara yang sama dengan perusahaan yang memberikan pri$ritas tinggi
pada pr$gram&pr$gram lingkungan. 4agaimana perusahaan meng$rganisasi dan menstrukturkan

manajemen lingkungan berpengaruh pada e#aluasi keseluruhan sistem manajemen lingkungan perusahaan. Struktur $rganisasi adalah spesifik masing&masing perusahaan" namun secara umum tanggungjawab pengel$laan lingkungan eksternal berada pada bagian antara lain +Deidenmark" 1999- % 1. .anggungjawab direktur pemasaran 7 :2O berimplikasi bahwa hanya direktur pemasaran 7 :2O yang
bertanggungjawab pada isu lingkungan eksternal. Pada beberapa kasus" :2O menunjuk sese$rang

yang bertanggung jawab pada masalah pemeliharaan dan pemurnian dan sistem peng$lahan yang telah
ada. .ingkat manajemen lingkungan tergantung pada sampai sejauh mana k$mitmen direktur

pemasaran pada isu lingkungan. Struktur ini adalah struktur tradisi$nal dari perkembangan kepedulian lingkungan awal di dunia industri.
/. .anggungjawab departemen perawatan. .anggungjawab bagi isu&isu lingkungan didelegasikan pada sese$rang diluar garis pr$duksiB seringkali staf perawatan. =aryawan bertanggungjawab pada

penghilangan emisi dari sumber&sumber yang tak dapat dia pengaruhi. 0alam prakteknya hanya s$lusi
filter +end of pipe" k$ntr$l p$lusi- adalah s$lusi yang mungkin bagi bentuk $rganisasi ini. 0ari perspektif lingkungan" bentuk $rganisasi ini tidak mengarah pada ukuran manajemen lingkungan k$nkrit" dengan pengecualian yang mungkin dari pembuangan limbah. Struktur ini perkembangan

lebih lanjut dari kepedulian lingkungan tingkat pertama 7 tradisi$nal. 0i Swedia dalam penelitian 199, jarang ditemukan pada perusahaan menengah @ besar" dibanding tahun 1991.
'. .anggungjawab manajer pr$duksi. Manajer pr$duksi bertanggungjawab pada isu&isu lingkungan eksternal. .ergantung pada tingkatan ambisi perusahaan" dan minat manajer pr$duksi" mereka

mungkin meminta pert$l$ngan dari pihak lain dalam $rganisasi untuk mengurangi dampak lingkungan.
.ipe $rganisasi ini mungkin adalah tipe paling efisien dari perusahaan menengah @ kecil yang tidak mampu menyewa sese$rang untuk bekerja penuh menangani isu lingkungan perusahaan. Manajer

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1C

pr$duksi mempunyai kesempatan untuk menangani masalah di sumbernya dan mengambil ukuran seketika. . 0i#isi lingkungan" kesehatan dan keselamatan #environment, health, - safety$. Manajemen lingkungan eksternal berada dalam tanggungjawab bagian $rganisasi kesehatan dan keselamatan yang ada. 4agian
yang bertanggungjawab adalah manajer yang berada dalam k$mite keselamatan dan kesehatan" atau teknisi keselamatan. 4agian ini seringkali mempunyai pengetahuan penanganan bahan kimia yang baik" namun jarang punya pengaruh pada pr$duksi dan karenanya mempunyai kesulitan membawa

perubahan. 6. .anggungjawab manajer lini pr$duksi 7 line manager +dengan dibantu staf-. .anggungjawab mencapai dan menjaga sasaran perusahaan meliputi pr$duksi" kualitas" tingkat emisi" dll." yang tergantung pada
manajer lini pr$duksi. Perusahaan seringkali menambahkan k$$rdinat$r lingkungan pada stafnya. =aryawan ini tidak punya k$ntr$l langsung pada emisi" namun punya p$rsi manajemen lingkungan

dalam perusahaan dan berhubungan dengan $t$ritas pemerintah" mengumpulkan inf$rmasi" k$$rdinasi
pr$ses pengembangan pr$yek" administrasi dan pendidikan manajemen lingkungan" dll. 3ika manajer

$perasi dan k$$rdinat$r lingkungan sukses berk$lab$rasi" hasilnya akan sangat baik bagi $rganisasi.
!. .anggungjawab manajer lini pr$duksi 7 $perasi. .ipe $rganisasi ini adalah kelanjutan dari tipe yang disebutkan sebelumnya. Perbedaan termasuk distribusi tanggungjawab yang lebih teliti" dan sistem

met$d$l$gi pengumpulan data. .ren perusahaan menengah @ besar di Swedia agaknya menuju ke arah ini" 2.@. Manajemen "ingkungan pe%usa(aan Praktek manajemen lingkungan perusahaan ditujukan agar menyatu dengan praktek manajemen bisnis umum" seperti telah dinyatakan $leh ISO 1 001.
Praktek manajemen lingkungan perusahaan sendiri perkembangannya banyak diinspirasikan $leh e#aluasi implementasi ISO 1 001. Seperti saat ini banyak bermunculan unit&unit belajar di perguruan tinggi seluruh dunia yang khusus mempelajari 0orporate 'nvironmental Management, seperti di MI."

Dar#ard (ni#ersity" 1und (ni#ersity" dan berbagai kampus ternama lainnya.


9lasan manajemen lingkungan banyak dipelajari adalah karena perkembangan keilmuan manajemen lingkungan yang dianggap banyak kalangan akademisi ternyata sangat penting dalam ikut menentukan

perkembangan bisnis dunia dimasa mendatang.

9spek manajemen lingkungan yang berf$kus fisik seperti definisi lingkungan secara tradisi$nal" ternyata berpengaruh pula secara n$n&fisik dalam hal m$ralitas dan aspek m$dal spiritual manusia pelakunya. Pertanyaan yang terkait dengan ini adalah% 4ukankah manajemen lingkungan berf$kus pada Memang praktek manajemen lingkungan selama ini berf$kus pada perlindungan lingkungan dan memang berakar dari sasaran fisik lingkungan tersebut. Eamun pada prakteknya" pada perusahaan yang

fisik dalam bentuk perlindungan lingkunganH 1alu apa hubungannya dengan aspek n$n&fisikH telah mengimplementasikan ISO 1 001" bila melakukannya dengan baik" akan ditanggapi karyawan dengan lebih banyak menyebutkan dampak intangible&nya yaitu peningkatan m$ti#asi kerja +karena keamanan dan
keselamatan kerja diperhatikan perusahaan-" peningkatan kepercayaan karyawan terhadap kebijakan yang ditempuh manajemen" peningkatan citra perusahaan dikalangan karyawan" dst. +Dillary" /000B Purwant$"

/00/-.
9spek&aspek peningkatan citra dan kepastian kelangsungan bisnis inilah yang juga menjadi sebab

utama banyak perusahaan mencari sertifikasi ISO 1 001" dan memang terbukti berpengaruh demikian. 3adi
praktek manajemen lingkungan yang baik akan selalu terkait dengan aspek intangible misalnya citra perusahaan dan kepercayaan karyawan. 0alam hal lain justru inilah yang diperlukan bila perusahaan dituntut untuk menjadi sistem $rganisasi belajar #learning organi!ation$ yang diperlukan sistem perusahaan era inf$rmasi masa depan. +1ihat <ambar 5-.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 11

ISO 1 001 efisiensi aset fisik Pengaruh manajemen lingkungan aset n$n&fisik Pemasaran Pencegahan
P$lusi 7 PP

.A2M

tangible

<reen marketing Eilai&nilai sustainable de#el$pment

mental 7 r$hani

intangible

Gam#a% A. Penga%u( manajemen "ingkungan &a"am pe%usa(aan

4ila kita mengenal perangkat manajemen lingkungannya yang berf$kus mengel$la aset fisik beyond compliance seperti adalah 1:9" PP" 0f2" 2n#.9cc." 2c$&efficiency" dll. Maka dengan menerapkan pr$gram dan perangkat peduli lingkungan seperti diatas" dampak tidak langsungnya akan berupa pemberdayaan aset #irtual seperti%
& training k$mpetensi S0M lingkungan terkait dengan upaya in$#atif Pencegahan P$lusi menuju

Sustainable 0e#el$pment lewat Manajemen 1ingkungan .erintegrasi" & & &


& pemberdayaan karyawan +lewat al$kasi tanggung jawab dan $t$ritas keputusan-"

upaya peningkatan ketrampilan dan k$mpetensi pengawasan lingkungan" penghargaan pada kebersihan" keteraturan" kedisiplinan"
upaya mengasah in$#asi pr$duk dan pr$ses ramah lingkungan" lewat k$munikasi yang erat dengan interested parties

Praktek perlakuan terhadap karyawan yang lebih baik terbukti terjadi setelah perusahaan mendapat ISO 1 001 +menurut hasil penelitian dengan ukurannya persepsi karyawan-. Dal ini akan sangat

menguntungkan bila perusahaan mampu melihatnya sebagai peluang pemberdayaan karyawan. +Purwant$" /00/-. <ambaran pengaruh manajemen lingkungan bila diterapkan di ' jenis perusahaan sebagai berikut%
? ? 3asa ? ? In#estasi keuangan 7 jasa keuangan ? ? manufaktur

2.$.1. %asa
:$nt$hnya h$tel &&L aktifitas terkait jasa kepuasan k$nsumen yang menginap di h$tel tersebut

Pengaruh penerapan manajemen lingkungan yang baik% ? ? ?isik &&L dampak lingkungan kecil% & limbah cair rumah tangga & energi & limbah dapur & dst.
??

Mirtual &&L manajemen lingkungan bisa menimbulkan kebetahan dari pelanggan terhadap suasana ramah lingkungan" suasana dekat dengan alam" mend$r$ng kesatuan dengan alam lewat keteraturan"

disiplin" dan pelayanan yang tulus dari karyawan h$tel. Sasaran lingkungan dapat meliputi% & meminimalkan dampak lingkungan & kenyamanan lingkungan pada tamu
& m$ral yang tinggi dari karyawan h$tel bisa tercermin dan dirasakan tamu +seperti kepercayaan" keteraturan" disiplin" customer oriented services-.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1"

2.$.2. Ke&angan ' in(estasi 9ktifitas manajemen lingkungan terkait dengan jasa kepuasan k$nsumen &&L besar dana" ketepatan pembayaran" k$nsultan finansial" dst. .erkait langsung dengan tingkat kepercayaan antara institusi pem$dalan dan pelanggan. .indakan mengawasi perm$dalan untuk tindakan melindungi lingkungan dan perhatian pada karyawan
akan membuahkan rasa Saling percaya #mutual trust$ antara manajemen dan karyawan. =ebutuhan karyawan tersebut bisa dari segi keselamatan dan kesehatan kerja" kenyamanan dan keamanan kerja. 0i 3epang bahkan termasuk masalah keluarga" suami 7 istri" anak" juga diperhatikan $leh atasannya di

perusahaan. 4ila manajemen ingin karyawan lebih berprestasi" kembali ke prinsip inner&$uter &&L upaya harus dari pembenahan diri sendiri dulu menunjukkan prestasi" baru disebarkan keluar +prinsip inner%outer :$#ey +1995-" dan manajemen kalbu 9a <ym-. .ingkat kepercayaan +saling percaya- antara karyawan dan manajemen juga dapat ditingkatkan lewat kesadaran karyawan bahwa upaya manajemen adalah termasuk memperhatikan generasi mendatang termasuk anak&anak mereka lewat upaya perlindungan lingkungan. .erbukti dalam penelitian sebelumnya" bila pihak manajemen mempraktekkan hal ini dan disadari karyawan" maka tingkat kepercayaan karyawan semakin besar. +Purwant$" /00/-. Sasaran lingkungan keuangan bila dikaitkan dengan k$nsumen lingkungan%
? ? fisik &&L meminimalkan dampak lingkungan &&L $perasi$nal dan perawatan gedung" penggunaan dana

untuk merusak lingkungan baik langsung maupun tak langsung

? ? #irtual &&L membangun rasa saling percaya bila perusahaan mengetahui penggunaan dana untuk tujuan

melindungi lingkungan" teratur" disiplin" meningkatkan m$ti#asi kerja karyawan.

=$nsumen lingkungan adalah juga dikenal sebagai interested parties" minimal 6 akt$r% pelanggan"
karyawan" Pemerintah" in#est$r" masyarakat.

2.$.). Man&fa*t&r 4ila menggunakan pertimbangan siklus hidup akan membawa pada pengurusan pr$duk 7 product ste ardship yang melibatkan peran serta dari masyarakat dan interested parties lebih besar" dan peningkatan imej perusahaan dapat efektif dilakukan. Sasaran lingkungannya% ? ? fisik &&L meminimalkan dampak lingkungan lewat PP" 0f2" (roduct ,te ardship" dst." meminimalkan
dampak kesehatan dan keselamatan pekerja. ? ? #irtual &&L meningkatkan m$ti#asi kerja" keteraturan" kedisiplinan" dan kepercayaan karyawan dan

interested parties

terhadap apa yang dilakukan perusahaan. Imej bisa diarahkan pada pembentukan

celah pasar 7 segmen pasar baru.

0asar kepercayaan tersebut bila dikel$la dengan baik dapat meningkatkan m$ti#asi kerja" pada akhirnya dapat memuluskan upaya menuju $rganisasi belajar. Menurut Senge +199 -" $rganisasi belajar memiliki ciri 6 disiplin belajar% 1. Pers$nal mastery /. Mental m$del '. Shared thinking . System thinking 6. .eam learning

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 13

3.
3.1

MANAJEMEN LINGKUNGAN BE7BA5I5 KUALI4A5


Definisi ISO , 0/ +19,!- mendefinisikan kualitas sebagai % totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa Manajemen lingkungan berbasis kualitas" atau sering kita sebut .otal 4uality 'nvironmental
+.A2M-" sesuai dengan definisi diatas adalah praktek manajemen lingkungan yang mampu

yang bersandar pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Management

memberikan nilai tambah pada pr$duk atau jasa akhir perusahaan" yang sesuai dengan keinginan k$nsumen lingkungan. 3.2
?? ??

4:EM .A2M dapat didefinisikan sebagai %


identifikasi" pengkajian" dan perbaikan terus&menerus atribut&atribut lingkungan yang berk$ntribusi

pada kualitas t$tal dari pr$duk dan $perasi perusahaan. +?iksel" 199!" p. 1-.
cara pemikiran sistem lingkungan lebih h$listik" melalui pengambilan tanggungjawab lingkungan di

seluruh rantai $perasi&$perasi bisnis +Sammalist$" /001-.


.A2M berangkat dari pandangan bahwa limbah atau p$lusi dapat dilihat sebagai inefisiensi atau

kecacatan di dalam pr$ses yang berakibat rendahnya kinerja lingkungan perusahaan. Perangkat dan fil$s$fi .otal 4uality Management +.AM- dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja lingkungan dengan menghilangkan limbah atau mengurangi dampaknya. 9plikasi perangkat ini dan fil$s$finya untuk memperbaiki kinerja lingkungan dikenal sebagai .otal 4uality 'nvironmental Management +.A2M-.
.A2M pertama kali diluncurkan $leh :lobal 'nvironment Management 1nitiatives +<2MI" suatu as$siasi lebih dari '0 perusahaan besar dunia yang menitik beratkan pada kerjasama dalam bidang pengel$laan lingkungan di perusahaan" /000-" di tahun 199'" yang idenya sebagian diinspirasikan dari keberhasilan .AM di awal tahun 1990an. .A2M secara umum adalah sistem pengel$laan lingkungan

dengan menerapkan prinsip&prinsip kualitas t$tal. Prinsip kualitas yang dimaksud adalah% 1. ?$kus pada pelanggan. /. Perbaikan terus&menerus. '. =erja tim . Sistem manajemen.
Perangkat .A2M identik dengan yang digunakan dalam setiap pr$gram .AM" meliputi perangkat Statistical Pr$cess :$ntr$l +SP:- 5 t$$ls +(areto 0hart, *iagram cause and effect, control chart" dll-. 0alam pr$gram .A2M setiap perangkat berfungsi dengan kegunaan yang berbeda. =etika digunakan

dik$mbinasikan dengan lainnya" perangkat itu berfungsi% ? ? Mengidentifikasi peluang pencegahan p$lusi ? ? Menentukan kemungkinan penyebab p$lusi ? ? Mendirikan tingkat p$lusi yang diharapkan dari pr$ses" dan
? ? Merencanakan aksi mencegah p$lusi tersebut .A2M menyarankan kesulitan lingkungan dik$munikasikan melalui perwakilan di masyarakat. 4anyak perusahaan yakin bahwa begitu mereka membangun hubungan yang kuat dengan perwakilan masyarakat" secara tidak langsung akan memberi nilai pada $rganisasi dengan mengurangi biaya pemenuhan dan meningkatkan daya saingnya. :ara pandang h$listik kualitas terhadap lingkungan adalah cara memandang masalah lingkungan secara lebih luas" dengan mengkaji semua akt$r yang bermain didalamnya +seperti prinsip 6MB manusia" material" mesin" met$da" m$dal-" untuk memastikan bahwa $rganisasi memenuhi atau mendekati keinginan kebutuhan lingkungan dari interested parties.

?$kus k$nsumen dan perbaikan terus&menerus biasanya dicapai dengan kerja tim #team ork$" k$lab$rasi antara grup yang berbeda dalam $rganisasi" melewati batasan sub&unit +untuk mendapat manfaat bagi keseluruhan $rganisasi dibandingkan sekedar sub&$ptimalisasi- dengan k$nsumen" dan dengan bagian lain yang berkepentingan +sinergiB Sammalist$" /001-. ?it;gerald +*illig" 1996" h.1!9- memberikan c$nt$h beberapa met$da pengukuran terpilih di beberapa
perusahaan berdasarkan k$nsep .A2M yaitu seperti pada .abel ' berikut.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 16

4a#e" 3 5is)em penguku%an 4:EM )e%pi"i( !"e( #e#e%apa pe%usa(aan Pe%usa(aan Kegunaan penguku%an

Pa%ame)e% ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ??
Pemb$b$tan elemen pr$gram lingkungan 2#aluasi best $f class +benchmarking0isain pr$gram generik PP

9.)." Intel
j$int pr$ject

Mengembangkan GbenchmarkG bagi


pr$gram P/ perusahaan

Sand$; :$rp.

9nalisa gap +mis. 0gn. 2S9P" :<1I" atau 0f2.ingkat kecelakaan hari hilang dan hari kerja .$tal % energi" air" limbah Safety ) en#ir$nment in#estment" pengeluaran" pers$nil Pr$duksi t$tal" pers$nil

=inerja pabrik" keselamatan kerja dan

lingkungan

Eiagara M$hawk Ner$K :$rp.

Menelusuri keefektifan pr$gram perlindungan lingkungan perusahaan Integrasi isu lingkungan ke dalam nilai

1embar penilaian dari implementasi pr$gram % /6 pertanyaan" dengan masing&masing berb$b$t 0&/. =ateg$ri P&0&:&9 Insentif ek$n$mi %

perusahaan inti

Perusahaan 'M (S 2P9

?? ?? ??

0apat pangsa pasar #ia p$siti$ning +spt. Mesin ramah lingk" dstPelap$ran penghematan biaya +efisiensi PP-

Menelusuri perbaikan terus&menerus di


P$lluti$n Pre#enti$n Pays +'P-" dan

Mengurangi resik$" biaya masa depan +e#aluasi alternatif3umlah limbah mencerminkan 'P" efisiensi%

efisiensi pr$duksi

?? ?? ??

Mempublikasi p$luter
Insentif ek$n$mis

?? ?? ?? ?? ?? ?? ??

Eilai abs$lut +spt. 2fisiensi per pr$dukPengurangan sepanjang waktu +spt target ''760Persentasi input +efisiensi material-

S9>9 '1' 7 .>IS +daftar p$luter-

Mengenali Gg$$d citi;enG

:hemical 9ir 9ct 1990 P$lluti$n Market +d$r$ngan bagi perusahaan dengan insentif'' 7 60 +target perlindungan lingkungan<reen light +pengenalan perusahaan berprestasi lingkuhgan-

Sumber % ?it;gerald +*illig +ed.-" 1996-

3.3

Pe%#e&aan EM5 > I5- 12==1 &an 4:EM

Standar ISO 1 001 disusun dengan tujuan menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengel$la
kualitas dan lingkungan" untuk menjamin pr$duk dan jasa yang memenuhi kebutuhan bagi kualitas atau

menjaga kebijakan lingkungan +Ollila 9." 1996-.


?il$s$fi .A2M menurut Oli#er +199!-" pada dasarnya serupa dengan k$nsep .AM yaitu memenuhi harapan k$nsumen. Eamun .A2M mengidentifikasi dan memasukkan 6 g$l$ngan k$nsumen lingkungan dalam definisi pelanggannya. Prinsip utama .A2M adalah pencapaian manajemen sumberdaya

berkelanjutan secara efektif dengan mentransf$rmasikannya ke dalam $rganisasi belajar


organi!ation$. pr$aktif mengel$la sumberdaya bagi kepentingan masyarakat.

#learning

=arena itu pendekatan .A2M secara radikal berlainan dari sisi pendekatan sistem" yaitu

merubah f$kus $rganisasi dari menuruti peraturan atau pandangan pemegang saham" menuju ke budaya Perbedaan 2MS dan .A2M antara lain +Oli#er 3." 199!-%
1. 2MS men$l$ng $rganisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan praktek lingkungan ke dalam sistem $perasi mereka. 4atasan pengaruh 2MS lebih kecil daripada .A2M karena cenderung mempunyai keperluan terstruktur bagi hanya kinerja lingkungan dengan integrasi yang kecil dengan

dimensi kemasyarakatan lainnya. 0alam bentuk yang sekarang" 2MS hanya menuntut perbaikan terus&
menerus pada tujuan dan sasaran lingkungan setelah memasukkan pertimbangan terhadap peraturan"

dampak yang dipunyai pr$duk terhadap lingkungan" tujuan $rganisasi" dan pandangan pihak lain yang rele#an +lihat <ambar ,-.
". ?il$s$fi .A2M satu sinergi dengan .AM yaitu prinsip&prinsipnya dikembangkan untuk mencapai manajemen sumberdaya berkelanjutan untuk memastikan memenuhi kebutuhan masyarakat" baik sekarang dan dimasa depan. Dal ini dicapai dengan lebih mempr$m$sikan k$mitmen Gpengembangan

berkelanjutanG daripada pemenuhan peraturan spesifik tertentu.


'. .A2M bukan perangkat +t$$l- namun fil$s$fi manajemen radikal yang mana $rganisasi perlu mempertimbangkan kinerja s$sial" ek$n$mi" dan lingkungan untuk menciptakan budaya perbaikan terus&menerus secara intra dan antar k$munitas belajar.

2. 4aik .A2M maupun 2MS sama&sama mengarah pada isu&isu lingkungan. Eamun pendekatan .A2M
pada dasarnya berbeda karena menantang prinsip&prinsip $rganisasi" terutama yang berhubungan

dengan tanggungjawab s$sial. =arena itu" .A2M dengan pandangan h$listiknya% memenuhi kebutuhan
masyarakat" Omemerlukan struktur baru" dari bawah keatasP bagi terjadinya pr$ses belajar in$#atif.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 19

0alam jangka menengah dan jangka panjang" .A2M akan mempunyai pengaruh yang lebih besar pada 'sustainable developmentG karena pendekatan fil$s$fi dan dimensi kemasyarakatannya yang lebih tinggi +lihat <ambar , berikut-.
1ingkungan =$ndisi sekarang Pemas$k Organisasi Pelanggan

1ingkungan 2MS Pemas$k Organisasi Pelanggan

1ingkungan Masyarakat .A2M Pemas$k Organisasi Pelanggan

Gam#a% B. Pe%#e&aan %uang "ingkup EM5 &an 4:EM ,-"i e% J.0 111<3

2.

PENGUKU7AN KUALI4A5 MANAJEMEN LINGKUNGAN

Manajemen lingkungan berbasis berkualitas seperti telah dijelaskan diatas adalah sistem pengel$laan yang bertujuan memuaskan harapan dan keinginan para k$nsumennya +dalam arti luasB 6 g$l$ngan k$nsumen lingkungan-. =$nsep t$tal dimaksudkan mengacu pada usaha memaksimalkan keterkaitan semua bagian sistem pr$ses $perasi$nal untuk memuaskan keinginan k$nsumen keseluruhan.
(ntuk mengukur sejauh mana pencapaian kualitas manajemen lingkungan" para ahli lingkungan

menyarankan menggunakan perangkat antara lain dengan melakukan perbandingan +benchmarking$ dengan perusahaan lain atau 'gap%analysis' pada standar kualitas manajemen lingkungan tertentu seperti% 1. Standar peraturan l$kal dan internal perusahaan mengenai lingkungan. 9udit lingkungan mengenai ini dikenal sebagai audit pemenuhan #compliance audit$ dan audit sistem manajemen . /. Standar internasi$nal dan regi$nal seperti ISO 1 000 dan 2M9S +2MS khusus negara&negara 2r$pa-.
.erutama bertujuan agar 2MS perusahaan sejalan dengan m$del yang diakui secara internasi$nal dan sesuai dengan sistem manajemen lingkungan internasi$nal. 9udit lingkungan yang terkait dengan ini dikenal sebagai audit sistem manajemen #management system audit$ dan audit pemenuhan #compliance

audit$ +*illig" 1996-.


3.

Standar regi$nal atau sekel$mp$k perusahaan berf$kus hal yang disepakati bersama" seperti .A2M" dan sustainable development. .erutama bertujuan perbaikan lebih jauh dalam implementasi sistem manajemen lingkungan menuju sasaran tertentu. :$nt$hnya antara lain matriks penerapan .AM

'uropean 4uality + ard"

'nvironmental ,elf%+ssessment (rogram +2S9P- <2MI" dan matriks

penerapan .A2M :<1I. Pr$ses memastikannya dengan management system audit +*illig" 1996-.

2.1.

Gap ana"$sis > 5e"f8Assessmen)

Met$da gap analysis adalah met$da untuk mencari kesesuaian k$ndisi dan situasi aktual perusahaan dengan k$ndisi yang digambarkan dalam suatu standar tertentu. .ujuannya adalah untuk menilai apa yang telah dilakukan perusahaan dibandingkan dengan bentuk p$la k$ndisi penerapan tertentu menuju sistem tujuan" misalnya kualitas atau 'green company'. Met$da gap analysis ini sudah sering digunakan kalangan peneliti dan audit$r internal terutama dalam pr$ses awal mengkaji kesesuaian dengan standar tertentu seperti ISO 1 001 atau standar lain. ,elf assessment pada prinsipnya sama dengan gap analysis namun dilakukan internal sedangkan gap analysis dapat dilakukan $leh pihak eksternal.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1;

Perbedaan antara gap analysis & self assessment dengan audit adalah bila audit dilakukan untuk mencari kesesuaian yang dikatakan dengan yang dilakukan" maka e#aluasi diri adalah membandingkan apa yang dilakukan dengan p$la tindakan tertentu yang menjadi ukuran" untuk mencari kesenjangan. 2.2. Au&i) Lingkungan

9udit ditafsirkan bermacam&macam $leh beragam $rang untuk berbagai kepentingan. 0efinisi yang paling terbatas adalah pr$ses peri$dik dimana perusahaan mend$kumentasikan bahwa perusahaan

melakukan apa yang dikatakan dilakukannya #documents that it is doing hat it says it's doing$+*ells" *illig +ed-" 1996" h.1'-. .erdapat / macam audit lingkungan yaitu %
??

9udit pemenuhan #compliance audit$, adalah p$la audit yang umum dikenal perusahaan. 4iasanya dilakukan saat pr$ses implementasi ISO 1 001" yaitu untuk memastikan perusahaan memenuhi kebutuhan peraturan yang berkaitan dalam bidangnya. 9udit pemenuhan menyediakan mekanisme bagi manajemen untuk mendapatkan penghargaan $byektif dari kinerja perusahaaan dalam memenuhi keperluan peraturan sebelum pelanggaran menjadi subyek aksi peraturan. ? ? 9udit sistem manajemen berf$kus pada keseluruhan struktur manajemen. (ntuk memahaminya kita lihat ilustrasi di <ambar 9 +dalam k$nteks 2#aluasi =inerja 1ingkungan 7 2P2-. 9udit sistem manajemen berupaya menjawab bagian Pr$ses 7 pr$sedur" yaitu apakah $rganisasi telah mempunyai

pr$ses dan pr$sedur yang diperlukan dan telah dilakukannya. 9udit sistem manajemen mempunyai tiga kegunaan kunci % 1. Indikat$r kinerja leading, tidak seperti pengukuran Lingkungan Hasil dan (engukuran Eepuasan Eonsumen" audit sistem manajemen adalah indikat$r kinerja leading. 9udit ini penting untuk /. 9lat diagn$stik" kegunaan kedua adalah sebagai alat diagn$stik. =etika hasil lingkungan atau
kepuasan k$nsumen tidak memenuhi kebutuhan" kita harus melihat sistem manajemen untuk mengidentifikasi akar penyebab kinerja tersebut. 9pakah ada pr$sedur yang dapat diperbaikiH 9udit sistem manajemen dapat sebagai alat yang efektif untuk mengidentifikasi akar penyebab mencegah akibat tiba&tiba dan tak terencana dengan k$nsekuensi gawat.

'.

kesenjangan kinerja lingkungan. =enchmark sistem manajemen. =arena perubahan yang begitu cepat" perusahaan sering memastikan mereka berada pada jalur menuju pr$ses 'best%in%class'.

Pr$ses 7 pr$sedur

=einginan k$nsumen 1ingkungan hasil dari pr$ses

Gam#a% 1. M!&e" gene%ik E a"uasi Kine%ja Lingkungan ,EPE3 ,?e""s e).a". &a"am ?i""ig0 111@3

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1<

@.
@.1.

PELUANG DAN 4AN4ANGAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


5)%a)egi Pe%usa(aan Meng(a&api Pe%u#a(an Setiap $rang tidak dapat membayangkan dan mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa

mendatang. 4anyak usaha untuk meramalkan masa itu" tetapi $pini yang dibuat masing&masing sangat besar perbedaannya sehingga sulit untuk mempercayainya. 4eberapa karakteristik umum dapat

digambarkan dengan melihat prediksi paling p$puler.


Sur#ay Manufaktur Masa 0epan tahun 199/ $leh =im dan Miller +>$lstadas" 1996- di 9S menghasilkan gambaran antisipasi manajer mengenai perubahan dalam lingkungan bisnis +dalam persentase resp$nden yang menyebutkan masalah ini- %

1. /. '. . 6. !. 5. ,.

4ertambahnya k$mpetisi pasar dan kerjasama gl$bal +'5Q1ebih berf$kus pada harapan k$nsumen untuk mutu dan waktu +/ QPerubahan alamiah tenaga kerja% tugas" perilaku" harapan" dan kemampuan mereka +19Q4ertambahnya perhatian dan peraturan untuk masalah lingkungan +1'Q4erkurangnya atau tidak tumbuhnya pasar d$mestik +1/QPerubahan tekn$l$gi yang pesat dan siklus hidup pr$duk +pr$duk life cycle- yang lebih pendek +10Q4ertambahnya tingkat persaingan +9QInf$rmasi yang tersedia lebih cepat dengan cakupan yang lebih luas +!Q<ambaran mengenai prediksi situasi masa depan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penentuan

arah kebijakan strategi perusahaan" termasuk bidang lingkungan" antara lain +Mahayana" 199,- % ? ? Masa penyusutan #do nsi!ing$ besar $rganisasi ? ? Organisasi lebih ramping #lean$ dan datar #flat$ ? ? Organisasi lebih bersih #clean$
??

Masa maraknya paham

'sustainable development'" pengembangan 7 pertumbuhan dengan #isi

berkelanjutan. ? ? .untutan k$nsumen diberbagai wilayah akan pr$duk ?green@ sangat tinggi.
??

Segi tekn$l$gi" masa penggunaan I. sangat intens dan tinggi" hampir semua data tersedia dalam

bentuk digital. pr$duk dan jasa.

? ? Persaingan antar perusahaan sangat kuat" sebagai imbas sangat luasnya saluran inf$rmasi mengenai ? ? 4udaya yang dianut $rganisasi adalah budaya inf$rmasi" banyak keputusan didasarkan keakuratan dan

kecepatan inf$rmasi.

? ? '=orderless competitiveness' dimana persaingan terjadi tanpa dibatasi sekat negara dan wilayah.

0i sisi lain" sebagai tambahan" hasil studi internasi$nal =im dan Miller tahun 199/ pada bidang yang sama untuk melihat apa yang dianggap para manajer di dunia akan menjadi pri$ritas k$mpetisi mendatang tercantum pada .abel berikut.
4a#e" 2. K!mpe)isi kean&a"an un)uk)a(un 111= 8 111@

U%u)an 1 /
' 6

E%!pa
=esesuaian mutu
Penyerahan yang terpercaya

Jepang
Pr$duk terandal
Penyerahan yang terpercaya Perubahan desain yang cepat

=esesuaian mutu Pr$duk terandal

U5A

Penyerahan yang terpercaya

Pr$duk terandal

=inerja tinggi
Pengiriman yang cepat

=esesuaian mutu
Pr$duk sistem langganan

=inerja tinggi Darga bersaing

Sumber % >$lstadas" 1996 8ang menarik adalah bagi kalangan pebisnis 3epang" fakt$r k$mpetisi terpenting adalah keandalan
pr$duk disusul penyerahan pr$duk tersebut yang terpercaya mutunya" sedangkan di 2r$pa dan 9S" fakt$r

k$mpetisi lebih dipandang pada kesesuaian mutu pr$duk baru disusul penyerahan pr$duk yang terpercaya mutunya.
(ntuk mengantisipasi perubahan tersebut" jalan yang ditempuh perusahaan yang hendak bertahan

dalam persaingan gl$bal antara lain dengan berusaha memper$leh pengakuan atas sistem yang dikel$lanya secara internasi$nal agar pr$duk mereka tetap diterima dan diakui pasar sebagai pr$duk yang bermutu dan
sistem yang dijalankan telah memperhatikan standar internasi$nal. ISO 1 000 sejak diluncurkan tahun

199!" mengikuti kesuksesan peluncuran ISO 9000 telah menjadi acuan di banyak negara dalam mengukur

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1A

tingkat kesadaran dalam pengel$laan lingkungan di suatu perusahaan. Selain itu telah menjadi syarat di
beberapa wilayah dalam penerapan kebijakan perdagangannya. Melihat gambaran perubahan masa depan diatas yang memerlukan bentuk perusahaan yang mampu beradaptasi secara cepat" dibutuhkan bentuk perusahaan yang mampu belajar dengan cepat. =arena itu bentuk $rganisasi belajar #learning organi!ation$ merupakan pilihan yang rele#an untuk menjawab tantangan semacam ini. Ini sesuai dengan tuntutan era bisnis masa depan yang dikenal pula sebagai era

ek$n$mi pengetahuan.
3alur inf$rmasi yang semakin terbuka dan tanpa batas memungkinkan perkembangan inf$masi dan

pengetahuan akt$r bisnis semakin cepat. 4atasan fisik sudah semakin berkurang" seiring tuntutan pelanggan
yang semakin besar. (ntuk mengantisipasinya perusahaan banyak berpaling pada bentuk mengel$la aset n$n&fisik dari manusia yaitu pengetahuannya. Ini tentu masuk akal karena yang dibutuhkan dan bernilai bagi perusahaan dalam diri manusia adalah pengetahuannya karena peran fisik sudah banyak diambil alih tekn$l$gi pembantu aktifitas manusia. Sehingga timbul faham mengel$la bisnis dalam cara lain yang disebut manajemen pengetahuan +kno ledge managementF P$jasek" /001-. (raiannya sebagai berikut. Mengelola (engetahuan #kno ledge management$ adalah upaya mengelola modal virtual yang dimiliki para anggota organisasi #termasuk pengalaman, ketrampilan, data, dan informasi$, sehingga tujuan organisasi dapat ter ujud. (erspektif kerangka kerja ini adalah memandang semua proses%

proses organisasional sebagai proses pengetahuan. Earya an dijelaskan sebagai pekerja


pengetahuan yang ditugaskan menyaring isi dan meningkatkan nilai proses pengetahuan dalam organisasi. ,emua karya an dapat mengkomunikasikan isi yang bernilai karena mereka berbagi

konteks organisasional yang sama. #(ojasek, "CC1$.


Eno ledge Management #EM$ adalah kerangka kerja yang sekarang banyak dipakai organisasi

untuk menerjemahkan isi & content kedalam nilai pemegang saham #(ojasek, "CC1$. EM adalah bentuk yang sesuai dengan era ekonomi pengetahuan di abad informasi mendatang. #=aca EM dari .sveiby.com$. (aham ini tumbuh syaratnya ditunjang arus informasi yang diberi fasilitas sangat tinggi & difasilitasi sangat baik oleh perusahaan, dan dilandasi semangat moral kerjasama, kepercayaan, dan sinergi
yang tinggi pula. 0ontoh organisasi EM antara lain konsultan manajemen, 1., perusahaan yang

mengandalkan jasa 1., dsb. #spt. Microsoft, 1=M, 1ntel, +rthur +ndersen 0onsulting, dsb.$

@.2.

Pe%u#a(an pa%a&igma s)%a)egi "ingkungan pe%usa(aan


,ekarang ini, manajer lingkungan jarang berpikir bah a mereka sebagai pemimpin teknologi dalam area produk dan proses. 1nti tantangan bagi semua manajer adalah untuk memposisikan perusahaan
sehingga dapat memperbaiki, berinovasi, dan menciptakan nilai pada produk atau jasa. Earena

lingkungan ditakdirkan untuk bermain dengan peran yang meningkat berpusat pada proses, manajer lingkungan harus berpikir peran baru mereka +?err$n dalam Marcus et.al. +ed.-" 1995" p.,0-. 0ari sisi perkembangan manajemen lingkungan sendiri" manajemen lingkungan sebagai bagian dari praktek manajemen bisnis keseluruhan dituntut untuk bersikap pr$aktif dalam mendukung aktifitas bisnis

perusahaan.
9ktifitas bisnis hanya memiliki / fungsi dasar yaitu pemasaran dan inovasi +0rucker" ...-. Sehingga in$#asi dan pemasaran harus menjadi bagian dari manajemen lingkungan bila tidak ingin tersingkir dari

pertimbangan bisnis.
In$#asi lingkungan termasuk tidak hanya tekn$l$gi baru" namun juga sistem manajemen baru yang mungkin dipandang remeh $leh manajer lingkungan dengan perspektif tradisi$nal. In$#asi lingkungan

sekarang mulai menunjukkan arah dalam perancangan pr$duk baru +0f2" penggunaan energi dan material
lebih efisien-" pr$ses manufakturing baru +manufakturing sadar lingkungan-" pendekatan baru pada akunting #eco%accounting-" pemasaran pr$duk dalam cara baru +pemasaran green and clean-" dan inisiatif

manajemen baru ISO 1 001 dan .A2M. +Sammalist$" /001-.


In$#asi lingkungan selalu berf$kus meningkatkan nilai tambah pada pemilik saham. 4entuknya dapat berf$kus pr$ses disebut in$#asi pr$ses pr$duksi" dan lainnya berf$kus in$#asi pemasaran" bertujuan

meningkatkan nilai lingkungan pada pr$duk dalam persepsi pelanggan. Sehingga pelanggan mau memberi

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. 1D

nilai lebih pada pr$duk yang ditawarkan dan berpeluang menciptakan pangsa pasar tersendiri +<2MI" /001-. (ntuk melangkah berf$kus pr$ses" pr$fesi$nal lingkungan perlu mempertimbangkan 6 langkah& langkah dasar berikut% 1. ?$kus ke core%competence" #isi dan misi perusahaan secara keseluruhan. /. ?$kus ke pr$ses. =e penyebab masalah lingkungan dan limbah" dengan pert$l$ngan perangkat kualitas .A2M.
'. ?$kus ke nilai tambah lingkungan. Mengetahui nilai tambah lingkungan. Pertanyaan dasar% apa yang

dapat diberikan aspek&aspek lingkungan sebagai nilai tambah pada pemegang saham perusahaanH
. Menyusun $ptimalisasi nilai tambah yang dapat dilakukan dalam bentuk strategi lingkungan

perusahaan.
6. =$munikasi hasilnya secara efektif dengan menggunakan sebanyak mungkin bahasa m$neter dan

kuantifikasi aspek kualitatif. =eseluruhan pilihan manajemen lingkungan beyond compliance apakah in$#asi pr$ses atau pemasaran" terangkum dalam strategi manajemen lingkungan perusahaan. Perumusan strategi manajemen
lingkungan tersebut memerlukan perubahan $rientasi pemikiran menuju beyond compliance. Perubahan

paradigma kebijakan lingkungan tersebut dinyatakan secara lebih jelas $leh 1ynn 3$hanns$n % ',esuai dengan perkembangan teknologi, terdapat perubahan cara pandang dalam perumusan
kebijakan lingkungan dan implementasinya di perusahaan, yang terutama dipicu setelah adanya 1,7 16CCC di pertengahan 1DDCan, di +merika dan 'ropa' #Johannson dalam Marcus et.al.#ed$, 1DD<,

p.""$.
4a#e" @. Pe%u#a(an Pa%a&igma Ke#ijakan Lingkungan ,J!(anns!n &a"am Ma%'us e).a".,e&30 111A3

Lama ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ??
Perlindungan lingkungan dan pertumbuhan ek$n$mi

Ba%u ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ?? ??
Pengembangan berkelanjutan menghubungkan pembuatan keputusan lingkungan dan ek$n$mi

terlihat seperti berlawanan 4erf$kus pada masalah l$kal


9genda did$r$ng $leh pertimbangan d$mestik Publik menunggu peran Pemerintah untuk mempri$ritaskan masalah" menemukan s$lusi ?ragmentasi yuridiksi$nal mengarah pada duplikasi dan

4erf$kus pada regi$nal" masalah gl$bal


9genda beresp$n pada perdagangan internasi$nal dan

iklim in#estasi
Partisipasi publik dalam mengidentifikasi masalah dan

mengembangkan s$lusi
=erjasama yuridiksi bertujuan pada menghilangkan

$#erlap
P$la pikir bereaksi dan penyembuhan +react and curePendekatan Ic$mmand&and&c$ntr$lJ sebagai instrumen

duplikasi dan $#erlap


P$la pikir mengantisipasi dan mencegah +anticipate and

pre#ent9lat instrumen bermacam&macam" termasuk aksi sukarela dan instrumen ek$n$mi juga digunakan Standar kinerja memberi sekt$r industri fleksibilitas" mend$r$ng in$#asi Mengarah pada sumber p$lusi tersebar dan sulit dikel$la

pilihan
Peraturan menjelaskan s$lusi teknis" menghambat

in$#asi
Mengarah pada titik sumber p$lusi besar" mudah teridentifikasi" dan terkel$la

0ikaitkan dengan munculnya ISO 1 001 ditahun 199!" dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya
ISO 1 001 telah mend$r$ng perubahan $rientasi pengel$laan lingkungan di perusahaan seluruh dunia. 0ari mulai pemenuhan sampai membuka jalan menuju beyond compliance. Kesi+p&lan pergeseran peran profesional ling*&ngan ( EM!, 1998) adala-. ? ? Peran pr$fessi$nal lingkungan perusahaan bergeser dari spesialis teknis menjadi k$nsultan lintas fungsi$nal" peng$ptimal pr$ses" dan pemecah masalah bisnis #business problem solver-. Memf$kuskan pada nilai bisnis dari sistem manajemen lingkungan menjadi pri$ritas tinggi bagi para pr$fesi$nal

lingkungan.
?? ??

Perubahan kenyataan bisnis telah merubah f$kus departemen lingkungan dari mengel$la k$nsekuensi

menjadi mengel$la sumberdaya


.erdapat tanda/K terjadi pergeseran sikap tersebut. 2ksekutif dari perusahaan besar telah semakin meningkat berbicara mengenai nilai strategis dan $perasi$nal dari aktifitas lingkungan. Mern$n >.1$ucks 3r" :2O 4aKter Internati$nal Inc. menyatakan % I0i 4aKter" kita telah menemukan bahwa

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi, Hal. "C

pr$gram lingkungan perusahaan seperti pada area kesehatan dan keselamatan +2D)S-" menghasilkan manfaat keuangan penting. Pengalaman kita menghasilkan argumen bottom%line bagi perilaku perusahaan yang bertanggungjawab secara 2D)S" yang juga dapat dilakukan bahkan $leh perusahaan yang belum mempunyai kebijakan 2D)S sebagai pri$ritas. :$nt$hnya inisiatif lingkungan 4aKter pada 5 tahun terakhir telah menghasilkan penghematan lebih dari R100 jutaJ. ? ? 0alam sejarahnya banyak eksekutif percaya bahwa aktifitas lingkungan hanya punya pengaruh sedikit pada kinerja keuangan perusahaan kecuali di industri beresik$ tinggi. ? ? 9pakah keuntungan dari aktifitas lingkungan perusahaan berakibat pada perbaikan keuntungan dan peningkatan harga sahamH 0ari sur#ey penelitian di '00 perusahaan publik $leh I:? =aiser ditemukan bahwa mereka yang memperbaiki sistem manajemen lingkungannya mengalami peningkatan harga
saham sebesar 6 Q. +Stanley et.al." 199!-.

Studi lain menunjukkan bahwa p$rt$f$li$ di#ersifikasi perusahaan&perusahaan 2c$&eficient rata&rata dapat diharapkan melebihi k$mpetit$r less efficient antara / 0 dan /90 basis p$int pertahun. +=iernan et.al." 1995-. ? ? .erdapat k$relasi p$sitif antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan. 4anyak pakar keuangan percaya bahwa manajemen lingkungan pr$aktif menyediakan indikat$r memimpin bagi praktek/K manajemen umum yang baik dalam perusahaan. Perusahaan yang secara sistematis berusaha meng$ptimalkan efisiensi sumberdayanya dan meminimalkan limbah sering mengintegrasikan aktifitas lingkungan ke dalam pr$ses/K bisnis inti dan berf$kus pada perbaikan terus&menerus. @.3. Pan&angan In)eg%asi Lingkungan8 Bisnis Integrasi lingkungan @ bisnis didefinisikan sebagai k$$rdinasi manajemen lingkungan dengan fungsi& fungsi bisnis yang lain seperti pr$ses manufaktur" pembelian" dan pemasaran +Da#eman et.al." 1999-. Pada prakteknya adalah memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam pr$ses pengambilan keputusan fungsi bisnis lain" seperti pr$ses pr$duksi manufaktur dan pembelian material" dengan memperhatikan kemampu&
labaan dan core%competence perusahaan. ?ungsi ini adalah perkembangan dari cara pandang manajemen

lingkungan lama yang hanya sekedar meminimalkan pertanggungan lingkungan dan resik$ lingkungan. 0engan begitu diharapkan aspek lingkungan juga akan mempunyai nilai tambah dalam akti#itas bisnis perusahaan. 9pa yang menghambat integrasi bisnisH studi $leh k$nsultan 9rthur 0.1ittle terhadap eksekutif 2D)S +2n#ir$nment Dealth ) Safety- di 9merika tahun 1996" dan lap$ran Ste#en 9. Melnyk tahun 199!" menyebutkan +Piasecki" 1999- % 1. .erdapatnya budaya 2D)S yang terpisah dengan budaya perusahaan /. =urangnya penerimaan isu&isu 2D)S $leh staf bisnis perusahaan '. 4anyak manajer bisnis kurang mengerti kegunaan ?green manufacturing@" k$mp$nennya dan dampaknya pada kinerja perusahaan. Dubungan antara ?green manufacturing@ dan ukuran kinerja bisnis umum &&seperti biaya" kualitas" lead time" fleksibilitas&& kurang dimengerti. .erdapat / tingkatan integrasi bisnis +Da#eman et.al." 1999-% 1. Melibatkan kepedulian karyawan dan akuntabilitas pada isu&isu lingkungan" manajer bisnis diasumsikan ikut bertanggung jawab mencapai tujuan lingkungan" seperti memenuhi peraturan" mengurangi pengeluaran limbah beracun" meningkatkan efisiensi penggunaan material. Pr$gram lingkungan seperti pencegahan p$lusi penting sukses di tahap ini. 2lemen&elemen penting pada tingkatan ini antara lain% 1. Mendapatkan k$mitmen manajemen seni$r /. Penataan tujuan #goal%setting$, memberi penjelasan harapan spesifik dan ukuran kemajuan '. =eterlibatan dan tanggungjawab karyawan" mengurangi hambatan $rganisasi$nal dan meningkatkan k$mitmen . (kuran kinerja" memberikan kejelasan pada karyawan hasil usaha 6. Pembiayaan lingkungan" meyakinkan bahwa manajer bisnis membuat keputusan dengan inf$rmasi yang lengkap /. Integrasi aktual pertimbangan lingkungan ke dalam sistem bisnis dan pr$ses utama" melibatkan memasukkan pertimbangan lingkungan kedalam sistem bisnis dan disain pr$ses" sehingga perbaikan lingkungan terjadi hampir secara alami. 9khirnya tingkatan ini mengurangi ketergantungan pada

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "1

pr$gram&pr$gram dan strategi perlindungan lingkungan terpisah seperti pencegahan p$lusi" juga fungsi&fungsi 2D)S lainnya. 9turan umumnya antara lain%
1. Mendefinisikan kembali isu&isu manajemen lingkungan sebagai isu&isu penggunaan material.

Perusahaan belajar melihat bahan sisa dan limbah sebagai isu penggunaan material yang tidak efektif. /. Mengarahkan isu&isu lingkungan dengan tujuan bisnis kunci. 4erarti pemikiran kembali dan perancangan ulang tujuan bisnis untuk mengak$m$dasi tujuan lingkungan '. Merancang secara k$nsisten kedalam sistem manajemen. Isu kuncinya adalah meyakinkan perbaikan lingkungan sesuai 7 compatible dengan tujuan manajemen lain. 0ari pengalaman perusahaan manufaktur S: 3$hns$n +Da#eman et.al." 1999-" sukses perusahaan mengintegrasikan lingkungan dapat diarahkan lebih pada ketrampilannya memasukkan pertimbangan lingkungan dalam pemasaran +sebagai c$re&c$mpetencenya- daripada di manufakturing. >iset pasar dan analisanya" pengembangan pr$duk" dan manajemen pr$duk adalah tulang punggung perusahaan dan punya pengaruh besar dalam pembuatan keputusan perusahaan. ,taf lingkungan menyadari usaha integrasi yang
sukses harus berhubungan dengan fungsi%fungsi bisnis inti ini. =agi integrasi bisnis yang sukses, staf lingkungan harus mendemonstrasikan nilai tambah dari memasukkan isu lingkungan diantara tujuan bisnis

yang ada.

<. 5EDIKI4 MENGENAI PENGEMBANGANBE7KELANJU4AN (/0/T#!1#23E 4E5E367ME1T)


Sebenarnya tidak ada definisi secara gl$bal bagi ,ustainable *evelopment +S0- saat ini. 3uga

cenderung tidak akan ada definisi gl$bal mengenai k$nsep&k$nsep ini" karena k$nteks sustainabilitas berbeda&beda diseluruh dunia. Masalah definisi dasar seperti ini seharusnya tidak digunakan sebagai dalih untuk tidak melakukan pr$ses kerja sustainabilitas" karena perbedaan&perbedaan kecil tidak mempengaruhi semua implikasi praktis. .itik awal dari pembahasan ini adalah definisi yang digunakan k$misi 4rundtland. berbicara dalam k$nteks negara- seperti didefinisikan $leh (nited Eati$ns :$mmisi$n $n 2n#ir$nment and 0e#el$pment +(E:20- atau k$misi 4rundtland" adalah % 'meeting the basic needs of all the orld's people today ithout compromising the ability of future generations to meet their needs'. +<2MI" 199,-. 0efinisi lain% adalah suatu k$ndisi kemajuan industri yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa meng$rbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya +?iksel" 199!" p. -. =$ndisi ini diasumsikan dicapai setelah terlebih dulu pertimbangan aspek lingkungan telah terikat erat dengan kegiatan bisnis utama perusahaan" menjadi sistem $rganisasi belajar" dimana pr$ses perbaikan dan pencarian kesempurnaan berlangsung secara $t$matis terus menerus" didasarkan fil$s$fi kualitas t$tal yaitu memenuhi kebutuhan dan keinginan k$nsumen. dengan pertumbuhan. .erutama jika pertumbuhan berarti peningkatan ?ever%increasing through%put of stuff@. <erakan ke arah kehidupan berkelanjutan akan memerlukan ketrampilan dan fasilitas pasar +dan menyediakan p$tensi menghasilkan keuntungan yang tinggi-. (ntuk bergerak kedepan perlu secara efektif menyadari bahwa % ? ? =risis penggunaan berlebihan sumberdaya telah terjadi dan nyata dan menunjukkan jumlah peningkatan dari waktu ke waktu ? ? .erdapat tren sistematis jangka panjang dan bahkan aksi yang kuat dan seketika tidak cukup untuk mencegah k$nsekuensi serius di dekade mendatang atau abad mendatang. .erdapat resik$ nyata sistem yang ada akan runtuh" namun terdapat alasan untuk $ptimis bahwa hal itu dapat dihindari dan pembangunan dapat terus berlanjut jika kita melakukan hal&hal tertentu. ? ? S$lusi hidup yang mudah &&mengurangi kebutuhan kita dan beralih dari tekn$l$gi dan IpasarJ tertentu&& tidak punya harapan untuk sukses" terutama dengan kenyataan bahwa sejumlah besar masyarakat dunia
ketiga telah teraspirasi pada kenyamanan gaya hidup barat. ? ? S$lusi terletak lebih kepada mengarahkan kembali pasar menuju cara berkelanjutan dalam 9lan 9t=iss$n dalam =elieving 0assandra +/000- menyatakan bahwa pengembangan tidak sama Pengembangan berkelanjutan +sustainable development, sering diterjemahkan pembangunan bila

mempr$duksi kebutuhan kita" menggunakan tekn$l$gi yang secara luas telah tersedia" dan pendekatan pada aspek pr$duksi" distribusi" dan pemasaran yang telah diaplikasikan secara sukses &&dan sangat menguntungkan&& $leh $rganisasi&$rganisasi tertentu +perusahaan yang tidak mempr$duksi limbah-.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi, Hal. ""

(ntuk keluar dari keruntuhan sistem alami gl$bal" diperlukan ide yang adalah #isi$ner dan menguntungkan" s$lusi yang dapat dilaksanakan sese$rang yang mementingkan $rang lain dan juga pelaku kapitalis. Sumber harapan yang juga peluang bisnis" in#estasi yang juga bermuatan idealis. 0an itu semua terangkum dalam kata GberkelanjutanG +sustainable-. +9t=iss$n" /000-. 1ebih jauh 9t=iss$n menyebutkan tujuh prinsip pengembangan berkelanjutan % 1. 4erpikir jangka panjang /. Mengerti sistem dan dinamikanya '. Mengenali batas&batas. Pertumbuhan eksp$nensial telah membawa kita dekat pada atau melebihi batas& batas alami.
. Melindungi alam" yang telah menyediakan jumlah tak ternilai pelayanan secara gratis +pelayanan yang

tak tergantikan6. Mentransf$rmasi bisnis 'doing it as usual' masuk akal secara ek$n$mi.

seperti saat ini" dimana saat ini masih sangat sedikit yang

telah dikerjakan masyarakat industri. 8aitu apa yang kita kerjakan seharusnya berkelanjutan dan !. 4erlaku adil. 4ila kita berlaku adil pada alam" pada sesama" dan pada generasi mendatang" berkelanjutan akan terjadi secara $t$matis. 5. Mengembangkan kreatifitas. 4erkelanjutan perlu perubahan yang besar" kita perlu menjadi in$#atif" kreatif" dan senang bermain" sl$gan kemanusiaan yang masih berlaku hingga saat ini" yaitu Ipertumbuhan atau matiJ" dirubah mulai sekarang dan seterusnya adalah IMenjadi kreatif atau jatuhJ. Mengerti difusi in$#asi adalah kritis dalam menyebarkan k$nsep dan praktek berkelanjutan.

Strateginya tidak rumit" temukan agen perubahan dan bekerja melalui mereka. Perlu mengerti sistem untuk
membuat perubahan terasa mudah dengan mengurangi persepsi biaya perubahan. (ntuk berubah dari cara n$n&berkelanjutan pada hidup dan bekerja berkelanjutan tidak berarti

pengurangan bisnis. Dal ini memerlukan usaha ek$n$mi berp$tensi untung &&c$nt$hnya adalah penggantian
kendaraan berbahan bakar f$sil dengan kendaraan ditenagai sel hidr$gen&& yang terutama memerlukan

perubahan arah pemikiran. 0ari sudut pandang perusahaan" tahap ,ustainable *evelopment tersebut menurut >anganathan +199,dapat dicapai dengan memf$kuskan secara seimbang ' pilar prinsip kebijakan manajemen perusahaan"

yaitu% ek$n$mi" lingkungan" dan s$sial. =etiga hal ini disebut ?triple bottom line@ $leh para ahli manajemen lingkungan +>anganathan" 1999-. Sehingga peran ideal bagi para manajer pr$fesi$nal perusahaan" termasuk
pr$fesi$nal lingkungan adalah yang mampu meng$ptimalkan dan menjaga keseimbangan antara ketiga

pilar tersebut. +1ihat <ambar 10-.

=inerja

s$sial

s$si$& en#ir$nmental Integrated sustainability measures

=inerja lingkungan

s$si$&
ec$n$mic

ec$&
efficiency

=inerja ek$n$mi

Gam#a% 1=. 5kema penguku%an #e%ke"anju)an ,7angana)(an0 11113

.ahap Gpembangunan 7 pengembangan berkelanjutanG tidak dapat tercipta secara indi#idu per
perusahaan namun diciptakan bersama&sama semua perusahaan di suatu wilayah. (ntuk mewujudkannya diperlukan peran dari banyak akt$r" yaitu pihak industrialis" masyarakat" dan Pemerintah. 0alam hal ini bagi industrialis" untuk berkembang ke tahap itu perlu d$r$ngan eksternal yang paling kuat yaitu dari pelanggan" masyarakat" dan Pemerintah.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "3

0alam skala besar" mengukur pengembangan kinerja berkelanjutan tidak berbeda banyak dari met$da&
met$da 2#aluasi =inerja 1ingkungan +2P2- yang selama ini digunakan" dan mengukur emisi ke udara" air" dan tanah dan k$nsumsi sumberdaya juga menjadi dasar bagi sistem 2#aluasi =inerja 4erkelanjutan +SP2-. Indikat$r =inerja 1ingkungan +2PI- menjadi SPI dengan tambahan waktu" batasan" dan target +ISO 1 0'1"

1995-.
Prinsip&prinsip Sustainable 0e#el$pment telah dirumuskan $leh I:: :harter berjumlah 1! item seperti

terlihat di .abel ! berikut.


4a#e" <. P%insip8p%insip manajemen "ingkungan &a%i I** *(a%)e% f!% 5us)aina#"e De e"!pmen)

1< P%insip Manajemen Lingkungan &a%i In)e%na)i!na" *(am#e% !f *!mme%'e

1. =ebijakan perusahaan /. Manajemen terintegrasi '. Pr$ses perbaikan . Pendidikan karyawan 6.Penanganan pri$ritas !. Pr$duk dan jasa 5. Saran pada pelanggan ,.?asilitas dan $perasi Sumber% I:: :harter +<2MI" 199,-

9. Penelitian 10. Pendekatan pencegahan 11. =$ntrakt$r dan pemas$k 1/. =esiapan k$ndisi darurat 1'. .ransfer tekn$l$gi 1 . =$ntribusi pada usaha umum 16. Prinsip keterbukaan pada perhatian umum 1!. Pemenuhan peraturan dan pelap$ran

Sedikit mengenai 100 0harter for ,ustainable *evelopment " terakhir diperbaharui tahun 1995. Perjanjian ini diciptakan sebagai alat untuk men$l$ng perusahaan&perusahaan menghadapi tantangan dan peluang isu&isu lingkungan dan saat ini lebih dari /'00 perusahaan telah secara f$rmal k$mit pada 1! prinsip perjanjian tersebut. 1ihat http%77www.iccwb$.$rg7indeKSsdcharter.asp .
7rinsip8prinsip Kiner9a 2er*elan9&tan (s&stainable perfor+an:e)(Kinla;, 199), p 28829).

1. =inerja berkelanjutan +=4- adalah pr$ses pemikiran sistem" analisa" dan integrasi" yang memerlukan /. =inerja berkelanjutan adalah pr$ses saling berkelanjutan secara ek$l$gis dan perlu re#isi dari semua pr$ses&pr$ses" pr$duk" dan sistem $rganisasi atau bila perlu menggantinya untuk memastikan
kesesuaian dengan ek$sistem alaminya. $rganisasi yang mengerti dan mampu menangani S0 sebagai suatu sistem seperti diatas.

'. =inerja berkelanjutan adalah pr$ses ber$rientasi hasil dan memerlukan k$mitmen yang ditunjukkan dair pemimpin $rganisasi pada hasil yang spesifik dan dapat terukur. . =inerja berkelanjutan adalah pr$ses membangun k$munitas. =arena itu perlu $rganisasi yang saling bekerjasama satu dengan lainnya" dan menggunakan lingkungan dalam cara yang adil bagi semua pihak. =4 juga memerlukan $rganisasi yang melibatkan semua pemegang sahamnya dalam pr$ses perencanaan dan penerapan kinerja berkelanjutan. 6. =inerja berkelanjutan adalah pr$ses yang terbatas. Perlu $rganisasi yang mengenali bahwa terdapat biaya&biaya yang dihubungkan dengan sumber daya bumi dan ek$sistem&ek$sistem yang harus dimasukkan dalam pr$ses akuntansi $rganisasi yang mana akan menempatkan batas&batas pada ukuran dan kealamian bisnis&bisnis mereka. !. =4 adalah pr$ses terbuka dan memerlukan $rganisasi&$rganisasi yang mengk$munikasikan secara penuh semua aspek&aspek kinerja mereka yang direncanakan dan aktualnya pada seluruh pemegang saham perusahaan. 5. =4 adalah pr$ses perbaikan terus&menerus dari setiap aspek kinerja $rganisasi dan memerlukan keterlibatan penuh dari setiap angg$ta tenaga kerja ,. =4 adalah pr$ses berbasis data dan memerlukan inf$rmasi k$ngkrit yang diper$leh dari audit" pengukuran" dan pelap$ran kinerja lingkungan $rganisasi. 9. =4 adalah pr$ses tergantung tekn$l$gi dan memerlukan $rganisasi untuk mengembangkan kemitraan dengan pemerintah" $rganisasi lainnya" dunia pendidikan" sumber&sumber pengembangan dan penelitian" pemas$k" dan pelanggan dalam rangka menemukan dan mengimplementasikan cara&cara memperbaiki kinerja berkelanjutan. 10. =4 adalah pr$ses $rganisasi$nal t$tal dan memerlukan semua tahap perencanaan" pengambilan keputusan" dan sistem S0M dibuat sesuai sepenuhnya dengan k$mitmen $rganisasi untuk =4

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "6

Sustainable 0e#el$pment dianggap sementara kalangan sebagai sasaran lingkungan yang paling ideal saat ini" membantu mewujudkan #isi 2MS ideal bagi perusahaan. 0engan 2MS yang ideal 7 $ptimal 7 terus&
menerus memperbaiki diri" dapat membantu mewujudkan k$ndisi m$ral yang dibutuhkan Organisasi 4elajar. <ambaran manajemen lingkungan yang berperan dalam pembentukan Organisasi 4elajar juga

dijelaskan $leh Oli#er 3. +199!- dalam bentuk .A2M.

A.

*-N4-H KA5U5 MANAJEMENLINGKUNGAN6 E*P IBM +=9>1SSOE" /001-

=asus implementasi manajemen lingkungan I4M ini penulis angkat sebagai c$nt$h praktek manajemen lingkungan pr$aktif yang telah berpihak pada #isi berkelanjutan. =asus ini merupakan salah
satu kasus terbaik gambaran praktek sukses manajemen lingkungan yang ber$rientasi pada nilai tambah pada pemegang saham" yang juga menguntungkan perusahaan" menuju sustainable development.

Pr$gram 'nvironmentally 0onscious (roduct #'0($ di perusahaan 1nternational =usiness Machine #1=M$, pr$dusen hardware k$mputer berpusat di 9S" memiliki awal sejarah di pembentukan gugus tugas bagi 2:P di tahun 1991. 0itahun yang sama 2ngineering :entre didirikan untuk menyediakan dukungan teknis" lab$rat$rium e#aluasi dan teknis untuk atribut&atribut lingkungan bagi pr$duk&pr$duk I4M. Pr$gram 2:P secara resmi diluncurkan di tahun 199/" tapi kemudian bere#$lusi dengan pengenalan pada perangkat dan rutinitas diseluruh perusahaan di I4M dalam pengembangan pr$duk dan dengan l$kasi industri dan sistem l$gistiknya" bagi pemulihan pr$duk end&$f&life. Sasaran&sasaran dan pri$ritas bagi pr$gram 2:P bagi semua pr$duk&pr$duk baru% & mengembangkan pr$duk dengan pertimbangkan kemampuan upgrade mereka untuk memperpanjang waktu hidup pr$duk & mengembangkan pr$duk dengan pertimbangan bagi reuse mereka dan kemampuan daur ulang mereka di akhir waktu hidup pr$duk. & Mengembangkan pr$duk yang dapat dibuang secara aman diakhir waktu hidup pr$duk & Mengembangkan dan merakit pr$duk yang menggunakan material&material daur ulang dimana memenuhi aspek teknis dan ek$n$mis & Mengembangkan pr$duk&pr$duk yang akan memberikan perbaikan pada efisiensi energi dan atau pengurangan k$nsumsi energi. Secara $rganisasi$nal" pr$gram 2:P independent 7 terpisah dari 1=M 0orporate 'nvironmental +ffair" dimana adalah fungsi staf yang bertanggungjawab bagi aktifitas&aktifitas umum manajemen lingkungan lain. Ini termasuk isu&isu seperti pelap$ran lingkungan" isu&isu Dealth ) Safety" seperti halnya manufaktur dan peraturan lingkungan terkait tapak dan pencegahan p$lusi. Pr$gram 2:P I4M dimana sebagian lebih tua daripada sistem ISO 1 001" berperan sebagai tulang punggung manajemen *esign for 'nvironment #*f'$ di I4M. Pr$gram manajemen 0f2 f$rmal kemudian dapat dikatakan memiliki sertifikasi I4M yang sesuai dengan ISO 1 001. Isu&isu lingkungan di I4M terbagi antara fungsi bagian lingkungan perusahaan dan pr$gram 2:P. Isu& isu yang berhubungan bagi m$del :reen 0oncurrent 'ngineering #:0'$" seperti pelap$ran lingkungan dan audit ISO 1 001 akan sebagian berada diluar pr$gram 2:P. Darus dicatat bahwa saluran k$munikasi dan pertukaran inf$rmasi dibuat bagi / fungsi tersebut dan bahwa pr$gram 2:P dilap$rkan dalam lap$ran lingkungan tahunan I4M" seperti halnya melalui saluran lain seperti k$ran bulanan 2:P. Pr$ses pertama d$kumentasi lingkungan dari pr$duk diperkenalkan di tahun 1950an" yaitu (roduct
'nvironmental (rofile #('($. Sejak diperkenalkan" bentuk&bentuk dan kandungan d$kumen telah

mengalami banyak re#isi. Sebagai c$nt$h" met$da penilaian didasarkan pada metrik pr$duk yang telah diuji di pengkajian skala pil$t di tahun 199! dan kemudian diperkenalkan pada P2P" dan #ersi $nline terk$mputerisasi kemudian diimplementasikan sejak 199,. 0i tahun 1995" I4M memper$leh sertifikasi tunggal sesuai ISO 1 001 yang berlaku seluruh dunia termasuk semua manufaktur gl$bal dan $perasi&$perasi pengembangan hardware. 0engan peristiwa ini" struktur f$rmasi manajemen bagi pr$gram 2:P berada dalam cakupan 2MS ISO 1 001. Pertimbangan lingkungan juga telah terintegrasi kedalam pr$ses 1ntegrated (roduct *evelopment #1(*$ I4M.

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "9

B.

KE5IMPULAN

Manajemen lingkungan dalam pengertian sederhana adalah segala usaha yang dilakukan secara sistematis untuk mewujudkan tujuan kebijakan lingkungan 7 sasaran lingkungan. 4ila kita berbicara mengenai kualitas manajemen lingkungan perusahaan" maka terutama akan sangat tergantung pada sasaran
kebijakan yang disebutkan apakah berf$kus pada minimalisir dampak lingkungan" maka praktek manajemen lingkungan akan berf$kus pada aspek fisik menyangkut in dan end&pr$cess dan pengel$laan sumberdaya. Sedangkan bila dikaitkan dengan pemberdayaan karyawan" maka manajemen lingkungan

dapat lebih menunjukkan perannya pada peningkatan kepedulian" aspek m$ral" dan hubungan masyarakat. Manajemen lingkungan bila kita kaitkan dengan sasaran perusahaan P:0SM #(roduct 0ost *elivery ,afety Morale$, banyak menyangkut aspek Safety dan M$ral. Manajemen lingkungan bisa kita f$kuskan upayanya pada%
??

?$kus pada dampak lingkungan &&L upaya fisik +physical capital management-" yang terkait manajemen dampak lingkungan 7 limbah dan keselamatan 7 kesehatan pekerja +safety-.

? ? ?$kus pada aspek m$ral &&L upaya virtual capital management" meningkatkan kepercayaan diri dan saling percaya antar semua 'interested parties' perusahaan +karyawan" manajemen" pemilik" pelanggan" masyarakat-.

Sasaran lingkungan adalah acuan penting penentuan kinerja lingkungan" dapat dikaitkan dengan%
? ? 9spek fisik &&L dampak lingkungan dan keselamatan 7 kesehatan pekerja ? ? Perilaku k$mp$nen $perasi$nal perusahaan &&L ketertiban dan keteraturan" meningkatkan rasa saling

percaya antar karyawan dan antar karyawan dengan manajemen. (paya perusahaan yang memperhatikan lingkungan secara langsung dapat meningkatkan tingkat kepercayaan karyawan
terhadap strategi yang ditempuh perusahaan saat ini.

>asa saling percaya sendiri adalah m$dal kuat untuk terwujudnya Organisasi 4elajar yang dilandasi
Eno ledge Management. Inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa perusahaan dengan kandungan

pengetahuan yang tinggi +apakah itu sebagai core competence&nya atau tidak- seperti I4M" Intel" 9.)." dll." telah mempraktekkan manajemen lingkungan terintegrasi dengan bisnis mereka. Dasilnya c$nt$h tiga
perusahaan diatas tersebut tetap bertengger sebagai perusahaan papan atas dunia sampai sekarang.

9lasan lainnya adalah perusahaan yang mau bertahan lama harus memperhatikan lingkungan sejak dini adalah agar bisnisnya bersifat berkelanjutan. 9da pertimbangan minimalisir resik$ disini" karena tuntutan k$nsumen gl$bal yang semakin menginginkan lingkungan menjadi pertimbangan bisnis. 9da kecenderungan perusahaan yang mempraktekkan manajemen lingkungan yang baik" dapat menjadi
organisasi hidup #living organi!ation$ yang mampu bertahan lebih lama diantara para k$mpetit$rnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan memerlukan 2MS yang baik yang memfasilitasi beyond compliance" bukan lagi karena perusahaan takut melanggar hukum +k$nsekuensi peraturan lingkungan" denda lingkungan- atau d$r$ngan fisik lainnya #trade barrier" dsb.-" namun lebih pada upaya n$n&fisik pada pembentukan budaya berkelanjutan dan hidup" karena kesadaran bahwa perusahaan memerlukan manajemen lingkungan dan melakukannya demi memuluskan langkah menuju Organisasi 4elajar #Learning 7rgani!ation$ dan penerapan Eno ledge Management, yang sejauh ini dianggap sebagai m$del $rganisasi yang mampu mengantisipasi tantangan masa depan. Sehingga bentuk&bentuk perubahan $rganisasi lanjut seperti )eengineering, ,i/ ,igma, flat hierarki, .4M, dst." dapat lebih mudah dilaksanakan. 0$gma umum dalam melaksanakan kebijakan lingkungan% 4ahasa lingkungan adalah bahasa uni#ersal yang sewajarnya mudah dimengerti semua kalangan dan paling terkait dengan kepentingan semua kalangan. Siapa yang terlebih dulu menunjukkan perhatian pada lingkungan akan mendapat nilai lebih dari semua kalangan" dan ini bisa dilihat sebagai peluang $leh yang bersangkutan. 1ingkungan itu unavoidable but delayable. 9pakah memilih melaksanakan sejak dini" atau menunda
sesuatu yang pasti akan dihadapi" dengan resik$ kehilangan waktu yang sangat berhargaH

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi, Hal. ";

1.

7ECE7EN5I

1. 9t=iss$n" 9lan" =elieving 0assandraG an 7ptimist look at a (essimist >orld " :helsea <reen Publishing :$." Merm$nt" (S9" /000 /. 4r$wn" 9lan" .$n" #an der *iele" + typology of approaches to 1,7 certification and .4M, 9ustralian 3$urnal $f Management" /1" 1" 65&5'" 199! '. :$#ey" Stephen" < Habit of Highly 'ffective (eople" 1995 . ?iksel" 3." *esign for 'nvironmentG 0reating 'co%efficient (roducts and (rocess, Mc<raw&Dill" (S9" 199! 6. <l$bal 2n#ir$nmental Management Initiati#es" 'nvironmental ,elf%+ssessment (rogram, <2MI" *ashingt$n 0:" 199 !. <l$bal 2n#ir$nmental Management Initiati#es" 'nvironmental 2alue to =usiness, <2MI" *ashingt$n 0:" 199, 5. <l$bal 2n#ir$nmental Management Initiati#es" 'nvironment 2alue to .he .op Line, <2MI" *ashingt$n 0:" /001 ,. Dardj$n$" ..*." .en Da#e" S." .en Da#e" *.0." .he 'uropean >ay to '/cellencG Ho 39 'uropean Manufacturing" Public ) Ser#ices Organi;ati$n Made (se $f Auality Management" 0irect$rate& <eneral III Industry ) 2ur$pean :$mmissi$n" 199! 9. Da#eman" MarkB 0$rfman" Mark" =reaking *o n the :reen >allG 'arly 'fforts at 1ntegrating =usiness and 'nvironment at ,0 Johnson" :$rp$rate 2n#ir$nmental Strategy 9rticle" #$l. !" n$. 1" 2lse#ier Science Inc." *inter 1999 10. Dedb$rg" .h$r$lf" 1mplementation and application of 1,7 DCCC, St$ckh$lm" Sweden" 199! 11. Dillary" >uth" 'nvironmental management standardsG >hat do the ,M's thinkH In Sheld$n :hrist$pher +ed.-" 1,7 16CC1 and beyond +'''&'6,-. <reenleaf" Sheffield" (=." 1995 1/. Deidenmark" Pia" 'nvironment Management in , edish Manufacturing 1ndustries" III22 >ep$rts /000%1 " 1und (ni#ersity" Sweden" 1999 1'. Internati$nal Organi;ati$n f$r Standardi;ati$n. 0ommittee *raft 1,7&0* 16C31G 'nvironmental
Management % 'nvironmental (erformance 'valuation % :uidelines. 0raft 0ate% 3anuary 1995"

9S.M" *est :$nsh$h$cken" P9 +9S.M P:E% ' &11 0'1&!61 . Internati$nal Organi;ati$n $f Standardi;ati$n" 'nvironmental management systems I ,pecification ith guidance for use #1,7 16CC1G1DD;-. *est :$nsh$h$cken" P9% 9S.M"199!. P:E% ' &01 0/'&!6 16. O2:0" 0leaner production in 7'0* countries" 3$urnal $f Industry and 2n#ir$nment 15" 1995 1!. =arlss$n" Marten" :reen 0oncurrent 'ngineeringG a Model for *f' Management (rograms, 0issertati$n" 1und (ni#ersity" Sweden" /001 15. =inlaw" 0." 0ompetitive and :reenG ,ustainable (erformance in the 'nvironmental +ge . San 0ieg$. Pfeiffer and :$mpany"199'" pp. /,&/9. 1,. =iernan" Mathew 3." 3$nathan 1e#ins$n" 'nvironment *rives 8inancial (erformanceG .he Jury is 1n" 2n#ir$nmental Auality Management" *inter 1995 19. =uisma" 3aakk$, =ackcasting for ,ustainable ,trategies in the 'nergy ,ector" .hesis" III22 >ep$rts /000%1," 1und (ni#ersity" Sweden" /000 /0. Marcus" Phillip 9." *illig" 3$hn .." Moving +head ith 1,7 16CCCG 1mproving 'nvironmental Management and +dvancing ,ustainable *evelopment" 3$hn *iley ) S$n" Inc." Eew 8$rk" 1995. /1. Ollila" 9nter$" 4uality improvements through 1,7 DCCC standards" 944 Ser#ice." ?inland" 1996 //. Oli#er" 3." ,ustainable *evelopment +chievable by ,ystems or by Management (hilosophy " Delsdale Auality Management" 199! /'. Piasecki" 4ruce *." ?letcher" =e#in 9." Mendels$n" ?rank 3." 'nvironmental Management and =usiness ,trategyG Leadership ,kills for the "1st 0entury, 3$hn *iley ) S$ns Inc." 1999 / . P$jasek" >$bert 4.B <arn" 3$hnB Papad$p$ulus" Eick" Eno ledge Management and 2isual 0onte/t, 2n#ir$nmental Auality Management 3$urnal" 3$hn *iley ) S$n" 9utumn /001 /6. Purwant$" 9ndie .." +nalisa (engaruh 1mplementasi 1,7 16CC1 .erhadap 1ndikator Einerja Lingkungan Euantitatif dan Eualitatif Menggunakan (engembangan Model '(' 1,7 16C31, .hesis" Institut .ekn$l$gi 4andung" Ind$nesia" /00/ /!. >anganathan" 3anet, J,ustainability )ulersG Measuring 0orporate 'nvironmental - ,ocial (erformanceK, Sustainable 2nterprise Perspecti#es" *>I" May 1999 /5. >$lstadas" 9. +ed.-" (erformance ManagementG + =usiness (rocess =enchmarking +pproach, ?irst 2diti$n" :hapman ) Dall" 1$nd$n" 1996

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "<

/,. Sammalist$" =aisu" *eveloping .4'M in ,M's, 0issertati$n" 1und (ni#ersity" Sweden" /001 /9. Senge" Peter M." :harl$tte >$berts" >ichard 4.>$ss" 4rian 3.Smith" 9rt =leiner" .he 8ifth *iscipline 8ieldbookG ,trategies and tools for builing a learning organi!ation" Eew 8$rk% 0$ubleday" 199
'0. Stanley 3.?eldman" Peter 9.S$yka" and Paul 9meer" *oes 1mproving a 8irm's 'nvironmental Management ,ystem and 'nvironmental (erformance )esult in a Higher ,tock (riceH " I:? =aiser

Internati$nal% E$#ember 199! '1. St$ner" 3ames 9.?." *ankel" :." Management, .hird 2diti$n" 2nglew$$d :liffs %Prentice Dall Internati$nal" 19,! '/. Sturm" 9ndreas" 1,7 16CC1G 1mplementing an 'nvironmental Management ,ystem, 2llips$n 9<" Swit;erland" 199, ''. .erry" <e$rge >." ?ranklin" S.<." (rinciples of Management, 2ight 2diti$n" D$mew$$d % >ichard Irwin" Inc." 19,/ ' . (S 2P9, (rocess Mapping .ool, *ashingt$n" 9pril 1999
'6. *illig" 3$hn .. +ed.-" +uditing for 'nvironmental 4uality Leadership, 3$hn *iley ) S$n" :anada"

1996

Manajemen Lingkungan,

Mohamad Junaedi , Hal. "A

Anda mungkin juga menyukai