Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiapm negara baik negara miskin, negara berkembang, dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah gizi kurang, berhubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung dengan masalah gizi lebih, berhubungan dengan penyakit

degeneratif, seperti jantung. Negara berkembang seperti indonesia mempunyai masalah gizi ganda yakni perpaduan masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. (soekirman 2000) Salah satu masalah gizi adalah obesitas menurut data yang di peroleh, terjadi peningkatan jumlah penderita obesitas di berbagagi negara. Menurut laporan WHO tahun 2003, 300 juta orang dewasa menderita obesitas. Di amerika 1 dari 3 penduduk menderita obesitas, di Inggris 16-17,3 % penduduk menderita

obesitas. Prevalensi overweight (kegemukan) dan obesitas meningkat sangat tajam di kawasan Asia- Pasifik, sebagai contoh, 20,5 % dari penduduk Korea Selatan tergolong overweight dan 1,5 % tergolong obes. Di Thailand, 16% penduduknya mengalami overweight dan 4% mengalami obesitas (Hadi, 2005) Data tentang obesitas di indonesia memang belum bisa di menggambarkan prevalensi obesitas seluruh penduduk, akan tetapi data obesitas pada orang dewasa yang tinggal di ibu kota propinsi seluruh indonesia cukup untuk menjadi perhatian kita. Survei nasional yang dilakukan pada tahun 1996/1997 di ibu kota seluruh propinsi indonesia menunjukkan bawha 8,1% penduduk laki-laki dewasa (> 18 tahun) mengalami overweight (BMI 23- 25) dan 6,8 % mengalami obesitas, 10,5 %. Penduduk wanita dewasa mengalami overweight dan 13,5% mengalami

obesitas. Pada kelompok umur 40 49 tahun overweight maupun obesitas mencapai puncaknya yaitu masing- masing 24,4% dan 23 % pada laki-laki dan 30,4 % dan 43 %pada wanita. (Depkes, 2003) Faktor utama obesitas adalah kelebihan kalori yang di terima oleh tubuh. Di dalam tubuh kelebihan kalori di simpan dalam bentuk lemak. Bila suatu waktu diperlukan, cadangan lemak ini akan dipakai. Namun kelebihan kalori yang terjadi terus- menerus menyebabkan produksi lemak menumpuk terus sehingga tubuh menjadi obesitas (Mursito, 2003) Kondisi ini di sebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian enersi (energy

expenditure). Kelebihan enersi di dalam tubuh di simpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak di timbun di benerapa tempat tertentu, di antaranya di dalam jaringan subkutan dan di dalam jaringan tirai usus (omentum). Pada wanita ada tempat tempat penimbunan jaringan lemak khusus yang memberikan bentuk khas feminine, misalnya di daerah gluteal ( pantat) dan di daerah bahu serta dada, memberikan contourmembulat di daerah- daerah tersebut. Timbunan jaringan leamakdi daerah khas tersebutsangat gigih di pertahankan oleh tubuh wanita, bila tubuh kekurangan enersi, dan berkurang bila defisiensi enersi sudah agak lanjut. Jaringan lemak subkutan di daerah dinding perut mudah terlihat menebal pada sesorang yang menderita obesitas. Beberapa faktor lain yang juga mempangaruhi terjadinya obesitas adalah karakteristikresponden yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Studi Monica ( Multinational Monitoring dan Determinand in Cardiovascular Disease) tahun 1993, menerangkan bahwa lebih dari seperempat (26, 34 %) penduduk dewasa berusia 25- 65 tahunmenderita gizi lebih dan

obesitas. Penelitian Kodyat dkktahun 1996di 12 kota di indonesia terhadap 10. 459 orang yang berumur antara 25- 40 tahun, 82,5% diantaranya menderita obesitas (Dand 2004). Menurut Hamam Hadi (2004), orang dewasa yang mengalami obesitas mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit seperti penyakit kardiovaskuler (kolesterol tinggi, dislipidemia, dan hipertensi), resistensi

endokrin, dan diabetes mellitus tipe 2 yang merupakan penyakit-penyakit pembunuh utama manusia atau pemberi beban kesehatan yang tinggi. Disamping sangat erat kaitannya dengan masalah - masalah kesehatan mental. Obesitas sendiri merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cenderung akibat oleh semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, yang telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi. Saat ini, 1,6 miliar orang dewasa di seluruh dunia mengalami berat badan berlebih (overweight), dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami obesitas. Pada tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta di antaranya obesitas. Di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk berusia >= 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%). Sedangkan prevalensi berat badan berlebih anak-anak usia 6-14 tahun pada laki-laki 9,5% dan pada perempuan 6,4%. Angka ini hampir sama dengan estimasi WHO sebesar 10% pada anak usia 5-17 tahun, (Supari, 2007).

Pada tahun 2008, 5 (lima) urutan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dilaporkan di Sulawesi Selatan berdasarkan tempat dan jenis pelayanan seperti Puskesmas Rawat Inap; dilaporkan obesitas terdapat 6 kasus. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan masalah adalah bagaimana pola makan dan aktivitas fisik pada orang dewasa yang mengalami obesitas dari RT V Kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pola makan dan aktivitas fisik pada orang dewasa yang mengalami obesitas dari RT V kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ( umur, jenis kelamin, suku, pendidikan dan pekerjaan) pada orang dewasayang mengalami obesitas dari RT V kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2011. 2. Untuk mengetahui gambaran pola makan yang mencakup susunan makanan, frekluensi makan dan dan jumlah energi pada orang dewasa yang mengalami obesitas dari RT V kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2011. 3. Untuk mengetahui aktivitas fisilk yang mencakup aktivitas ringan, sedang dan berat pada orang dewasa yang mengalami obesitas dari RT V Kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2011. 1. 4 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat dari Peniliti ini adalah :

1. Dapat memberikan poal pengetahuan lebih bagi peneliti untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan obesitas pada Ibu RT di RT V Kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2011. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya petugas kesehatan untuk memberikan informasi dalam upaya mencegah serta menaggulangi masalah obesitas. 3. Memberikan masukan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada pada daerah RT V Kelurahan Tamua Kecamatan Tallo Kota

Makassar dalam meningkatkan status kesehatan dan gizi melalui penyeluhan tentang obesitas.

Anda mungkin juga menyukai