Anda di halaman 1dari 8

Kimono, Pakaian Tradisional Kimono (merupakan pakaian tradisional masyarakat Jepang.

Pada masa lalu pakaian ini merupakan satu satunya yang dikenal dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Namun dalam perkembangan selanjutnya Kimono berkembang menjadi exsklusif dan hanya digunakan terbatas pada orang tertentu atau event khusus saja. Dalam keseharian pakain ini sangat jarang digunakan. Alasannya adalah selain karena dianggap tidak praktis juga karena harganya yang sama sekali tidak bisa disebut murah. Selembar kimono yang paling sederhana sekalipun harganya mencapai belasan juta perpotong, sedangkan untuk design yang lebih khusus tentu saja berharga sangat mahal dan tidak jarang sampai mendekati ratusan juta rupiah.

Tentu saja, bukan karena alasan harga yang menyebabkan banyak orang yang tidak memilikinya, namun kesempatan untuk menggunakan pakaian ini sangat terbatas. Umumnya kebanyakan orang hanya menggunakannya pada waktu muda yaitu pada saat Upacara Usia Dewasa (Sejinshiki) yaitu saat menginjak usia 20 tahun. Bagi orang asing, selama ini kimono selalu identik dengan pakaian wanita. Anggapan yang tidak tepat karena kimono juga ada dua macam yaitu untuk pria dan wanita yang tentu saja dengan bentuk yang berbeda namun menggunakan nama yang sama. Dibandingkan dengan kimono wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam. Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak. [oketo: 08/Aug/09] Contoh Image Referensi artikel : wikipedia

sumber image : keranjangkecil

Yukata, Kimono musim panas

Sejumlah orang asing sering salah kaprah menyebut yukata dengan istilah kimono. Maklum saja, keduanya sekilas tampak sangat mirip dan susah dibedakan. Perbedaannya adalah terletak pada bahan pakaian dan waktu pemakaian. Yukata () adalah pakaian santai berbahan katun tipis tanpa lapis dan cendrung hanya digunakan pada musim panas saja. Sedangkan Kimono adalah merupakan pakaian resmi, berbahan tebal dan relatif sulit dalam pemakaiannya. Yukata, sumber image : wikipedia disamping mudah digunakan juga yang tidak kalah pentingnya berharga relatif murah yaitu rata rata sekitar 500.000 rupiah satu set, lengkap dengan Obi atau selendangnya. Harga yang tergolong standard untuk ukuran harga pakaian di negara tersebut. Dari segi design, yukata cendung menggunakan motif bunga berwarna cerah untuk wanita dan berwana gelap tanpa motif untuk pria. Dalam hampir setiap perayaan budaya dan pesta kembang api yang umumnya hanya berlangsung di musim panas, sebagain besar penonton atau pengunjug yang datang dengan memakai yukata. [oketo: 08/Aug/09] Contoh image Referensi artikel : wikipedia

Upacara Minum Teh, Chad atau Sad Anda tahu caranya minum teh ? Saya yakin Anda pasti tahu. Namun minum teh () yang dimaksud dalam upacara ini bukanlah minum dalam pengertian seperti yang mungkin Anda kenal. Merasakan ketika bibir mulai bersentuhan dengan air teh yang ada di gelas, merasakan dan mengirup aromanya serta ketika Anda menyerumutnya terasa suatu kekuatan kehidupan mulai mengalir memasuki diri. Sangat tidak sederhana seperti yang saya bayangkan selama ini. Tentu saja, upacara minum teh ini adalah salah satu cara meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen. Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur hidup. Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga (chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti sumber image : wikipedia

mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut." Penjelasan yang sangat tepat. Seperti yang saya sebutkan di awal, upacara minum teh ini adalah dianggap bagian dari meditasi oleh pelakunya. Karena kegiatan ini dilakukan dan dinikmati secara berkelompok, selain tuan rumah, tamu atau undangan juga tentu harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang upacara ini. Tidak lucu tentu saja, kalau tuan rumah susah payah menyiapkan upacara namun tamu yang hadir tidak faham sama sekali dan langsung datang dan teguk begitu saja. [oketo: 08/Aug/09] Contoh image Referensi artikel : wikipedia

Origami, Seni melipat kertas Origami () adalah sebuah seni melipat kertas. Seni ini kemungkinan berasal dari negeri Tiongkok China yang berkembang di Jepang bersamaan denga mulai diperkenalkannya penggunaan kertas sekitar 105 Masehi. Pada jaman Edo era (1603-1867) seni melipat kertas mulai berkembang secara lebih luas. Teknik lipatan kertas dan beragam obyek yang diciptakan dari yang sangat sederhana dan hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk membuatnya sampai bentuk rumit yang memerlukan waktu beberapa jam.

sumber image : wikipedia

Dewasa ini seni origami sudah berkembang semakin maju dan banyak seniman origami bermunculan. Origami yang diciptakan oleh kalangan seniman ini benar benar sangat indah bercita rasa seni yang sangat tinggi. Susah untuk dipercayai bahwa banyak bentuk yang bisa diciptakan oleh selembar kertas utuh tanpa memotong ataupun menggunakan perekat namun hanya mengandalkan lipatan saja. Salah satu seniman origami paling terkenal saat ini adalah Satoshi Kamiya yang mampu membuat berbagai bentuk origami sulit hanya dari selembar kertas dan sekali lagi tanpa memotongnya sama sekali. Karya origami berbentuk seekor naga menurunya adalah yang paling sulit karena membutuhkan waktu sampai beberapa bulan untuk mengerjakannya. Karya sejenis juga banyak dijumpai namun banyak diantaranya yang dibuat bukan dari satu lembar kertas utuh jadi tingkat kesulitannya tentu saja berbeda. Secara umum untuk membuatnya origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak

berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan sebagainya. [oketo: 08/Aug/09] Contoh image Referensi lain : wikipedia (eng)

Ikebana, Seni merangkai bunga Bunga sepertinya memiliki tempat sangat terhormat dalam budaya Jepang. Dalam agama animistik lama, bunga adalah tempat bersemayamnya Tuhan, Sang Pencipta. Jadinya penghargaan orang Jepang terhadap bunga lewat seni Ikebana () sudah berumur sangat panjang. Dimasa berkembangnnya agama buddha di negara tersebut, bunga ini dirangkai dalam berbagai bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama. Dalam perkembangannya selanjutnya, rangkaian bunga yang awalnya sangat sederhana menjadi semakin rumit dan komplek sehingga harus dipelajari secara khusus. Sejumlah sekolah yang khusus mempelajari seni ini mulai didirikan.

sumber image : wikipedia

Menurut sumber yang saya baca dari wikipedia menyebutkan bahwa sekolah ikebana pertama didirikan pendeta dari kuil Rokkakud atau Purple Cloud Temple di daerah Kyoto, 500 tahun yang lalu. [oketo: 08/Aug/09] Contoh image Referensi lain : wikipedia

Bonsai, Seni mengkerdilkan tanaman Pasti kebanyakan dari kita sudah tahu yang namanya Bonsai (). Seni mengkerdilkan tanaman ini sangat populer bukan hanya di Jepang saja namun hampir di banyak negara. Menurut catatan sejarah, sebetulnya seni bonsai ini berasal dari negeri tetangganya yaitu China. Dalam perkembangan selanjutnya, seni ini justru berkembang dengan pesat di negara Jepang dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia saat dipamerkan pada Expo Dunia di

sumber image : wikipedia Paris tahun 1867.

Seni ini ini cukup menarik dan susah susah gampang untuk melakukannya. Syarat utamanya adalah kesabaran yang sangat tinggi. Tentu saja, karena untuk bisa menikmati

hasilnya diperlukan waktu bertahun tahun bahkan tidak jarang memerlukan beberapa generasi sampai mendapatkan hasil yang sempurna. Jadi disamping kesabaran dan ketekunan juga dituntut kecintaan yang tinggi pada tumbuhan atau tanaman. Kadang saya berpikir, keuletan mereka menekuni seni bonsai sepertinya berhubungan dengan kemajuan ekonomi negara mereka saat ini. Nyambung ndak ya ? [oketo: 08/Aug/09] Contoh image Referensi lain : wikipedia Furoshiki, Seni membungkus barang Furoshiki () merupakan seni membungkus barang dengan menggunakan selembar kain lebar berbentuk persegi empat. Seni ataupun budaya ini diperkirakan mulai muncul dan populer pada masa Periode Edo(1615-1868). Furoshiki ini sangat populer karena sangat praktis dan bisa dipakai untuk membungkus berbagai macam barang baik berbentuk kotak polos persegi seperti kotak nasi sebagai sumber image : wikipedia bekal perjalan pada masa itu, berbagai benda berbentuk bulat seperti semangka ataupun benda berbentuk botol. Pada masa itu tentu saja plastik belum di kenal sehingga furoshiki menjadi satu satunya alat yang memudahkan untuk membungkus sekaligus memudahkan untuk di bawa. Selain itu furoshiki pada jaman itu juga berfungsi sebagai handuk setelah mandi dalam menempuh perjalanan jauh. Yang menarik dari Furoshiki bukan cuma sebatas bungusannya saja, namun juga kain yang digunakan yaitu sangat kaya dengan bermotif, jadi mirip batik kalau di Indonesia. Jadi dengan cara unik ini, mereka secara tidak langsung sudah melestarikan budaya ragam hias, motif atau batik yang mereka miliki. [oketo: 08/Aug/09] Contoh image dari google T a k o, Seni layang layang

Seni layang layang atau Tako () mempunyai sejarah yang panjang di negara tersebut yaitu pada jaman Periode Nara (649794 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari negara atau wilayah lain. Dalam setiap even layang layang bertaraf internsional mereka hampir tidak pernah absen. Salah satu event layang layang terbesar berlangsung di suatu daerah yang namanya Hamamatsu yang melibatkan hampir 2juta layang layang yang saling beradu dan bersaing.

sumber image : wikipedia

Namun sayang, dalam kondisi umum, permainan ini sepertinya kurang banyak peminatnya dan sangat jarang dimainkan oleh anak anak terelbih lagi oleh orang dewasa. Mungkin mainan ini dianggap berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Jadi praktis layang layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan. Kend dan Jud Kend adalah olah raga bermain pedang bambu sedangkan Jud pasti sudah Anda tahu artinya nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata D yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang jalan. Kalau kita perhatikan lebih jauh ternyata orang Jepang sangat suka memakai kata ini terutama untuk istilah yang berhubungan dengan olah pikiran. Upacara minum teh atau Chad juga memakai huruf kanji yang sama pada akhiran katanya. Huruf kanji Djuga kadang di baca T seperti kata Shint yang artinya sama saja yaitu jalan.[oketo: 08/Aug/09] sumber image : wikipedia Seni Berkebun

Taman atau kebun mempunyai arti yang sangat penting dalam budaya Jepang. Hal ini sepertinya tidak lepas dari pengaruh philosophy Shinto yang merupakan agama atau kepercayaan yang memuja alam. Kemudian agama Buddha yang datang belakangan juga memberi sentuhan dan pengembangan yang tidak kalah besarnya. Banyak tempat ibadah di Jepang khusunya Shinto dan Buddha mempunyai taman yang sangat terkenal keindahannya. Tentu saja taman bukan hanya monopoly dimiliki dan dibangun di kuil saja namun juga dimiliki oleh buat untuk kepentingan pribadi yaitu di rumah. sumber image : wikipedia Taman atau kebun gaya Jepang mempunyai keunikan tersendiri karena merupakan paduan antara tanaman, batu dan air. Kadang di antara tiga bahan di atas batu mempunyai porsi yang sangat besar sehingga cendrung membuatnya berbeda dengan taman gaya Eropa. Penempatan lampu taman yang terbuat dari batu mungkin merupakan salah satu ciri khas dari taman gaya Jepang.. Jepang mempunyai hari libur nasional yaitu hari berkebun yang dirayakan setiap 29 April yang merupakan bagian dari libur Golden Week. Sepertinya hal ini merupakan perwududan dan penghargaan mereka pada tanaman.[oketo: 08/Aug/09] Referensi lain : wikipedia Matsuri, Festival Budaya Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada musim panas. Karena merupakan budaya rakyat tentu saja selalu ramai dan penuh dengan pengunjung. Seperti biasanya pada setiap keramaian di mana saja selalu disertai dengan kehadiran pedagang kaki lima, suatu aktivias bisnis yang hampir tidak dijumpai dalam kehidupan sehari hari. Selain kehadiran pedagang kaki lima, event matsuri di suatu tempat juga sangat mudah di temukan karena banyaknya peserta yang hadir dengan menggunakan pakaian yukata yaitu pakaian musim sumber image : wikipedia panas. Jadi kalau kita menemukan orang yang berpakaian yukata dalam jumlah cukup banyak di sekitar terminal maka bisa ditebak di sekitar tempat tersebut berlangsung suatu matsuri atau festival kembang api. Matsuri biasanya berarti festival kuil namun kadang ada juga perkecualiannya, sedangkan matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang, hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja dan seperti biasanya dalam sebuat event pengunjung selalu lebih banyak dibandingkan dengan pesertanya.

LAIN-LAIN akan ditulis di lain kesempatan

Sumo Olahraga sejenis gulat tradisional Shogi Olahraga mirip catur namun dengan aturan main yang lebih komplek. Permainan ini dipercaya merupakan versi awal dari permainan catur modern

Anda mungkin juga menyukai