Anda di halaman 1dari 7

PETROGENESIS

BATUAN BEKU

Petrogenesis : Petrogenesis mengandung arti proses pembentukan batuan. Pada batuan beku, petrogenesis menyangkut segala hal yang berkaitan dengan pembentukan batuan beku tersebut, seperti : proses pembekuan magma (mekanisme pembekuan dan waktu), tempat pembekuan, sifat asal magma.

Pada prinsipnya semua batuan beku terbentuk karena aktivitas pembekuan magma, baik di bawah permukaan maupun di luar permukaan bumi. Hal hal yang penting untuk menentukan petrogenesis batuan beku : 1. Tekstur 2. Komposisi

1. Tekstur = Kenampakan tekstur pada batuan beku sangat penting untuk menentukan: tempat pembekuan, waktu yang diperlukan untuk kristalisasi, O Derajad kristalisasi : - mencirikan tempat pembekuan magma, misalnya tekstur holokristalin terbentuk di bawah permukaan dengan waktu pembekuan yang sangat lambat, sehingga magma mungkin untuk membentuk kristalin. - Sebaliknya, jika tekstur gelasan kemungkinan membeku di permukaan, sehingga pembekuan berlangsung sangat cepat, yang menyebabkan tidak cukup waktu untuk pembentukan kristal.

O Ukuran butir - Ukuran butir juga mencirikan tempat dan waktu pembekuan magma. - Tekstur phaneritic : mencirikan tempat pembekuan magma di bawah permukaan, dengan waktu pembekuan yang lambat sehingga dihasilkan kristal berukuran phanerit. Semakin kasar ukuran butir, menunjukkan semakin dalam dan lambat pembekuan magmanya. - Tekstur aphanitic : mencirikan tempat pembekuan berada pada/dekat permukaan bumi dengan waktu pembekuan yang sangat cepat, sehingga dihasilkan kristak berukuran halus.

O Porphyritic texture - Pada tekstur porfiritik, terdapat perbedaan ukuran kristal, yaitu kristal yang berfungsi sebagai fenokris dan massadasar. Berarti terdapat dua fase pembekuan, yaitu pembentukan fenokris diikuti pembentukan massadasar. - Faneroporfiritik : fenokris terbentuk jauh di bawah permukaan, diikuti pembentukan massadasar di bawah permukaan sehingga massadasarnya berukuran fanerit (dapat dibedakan dengan mata telanjang). - Porfiroafanitik : fenokris terbentuk di bawah permukaan diikuti pembentukan massadasar pada/dekat permukaan sehingga massadasar berukuran halus.

2. Komposisi = komposisi mineralogi mencerminkan sifat asal magma, (asam-basa) yang penting untuk menentukan posisi tektonik pembentukan batuan (kerak benua, kerak samudera, zona subduksi dll). = Batuan beku yang kaya akan mineral felsik (sifat asam) terbentuk pada kerak benua yang sifatnya relatif asam. = Batuan beku yang sifatnya intermediet, kemungkinan terbentuk pada zona tumbukan antara lempeng kerak benua (asam) dengan kerak samudera (basa). = Batuan beku yang sifatnya basa, kemungkinan terbentuk pada kerak samudera (basa). = Batuan beku yang sifatnya ultrabasa, kemungkinan magma berasal dari partial melting pada mantle.

Anda mungkin juga menyukai