Anda di halaman 1dari 22

BAB I STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. STRUKTUR KURIKULUM SD/MADRASAH IBTIDAIYAH Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut: ALOKASI WAKTU BELAJAR MATA PELAJARAN I Kelompok A . !endidikan "gama dan #udi !ekerti %. !endidikan !ancasila dan Kewarganegaraan (. #ahasa Indonesia $. Matematika &. Ilmu !engetahuan "lam '. Ilmu !engetahuan Sosial Kelompok B . Seni #udaya dan !rakarya -termasuk muatan lokal./ %. !endidikan 0asmani, 1lah 2aga dan Kesehatan -termasuk muatan lokal. 0umlah "lokasi 3aktu !er Minggu 30 3 3! 3" 3" 3" $ & ) & , , $ $ $ ' ) ' , , $ $ $ ' * ' , , $ $ $ $ + ' ( ( ' ( $ $ + ' ( ( ' ( $ $ + ' ( ( ' ( PER MINGGU II III IV V VI

= Pembelajaran Tematik Integratif

Keterangan: /Muatan lokal dapat memuat #ahasa Daerah Kegiatan 4kstra Kurikuler SD/MI antara lain: , , , !ramuka -3ajib. 5KS !M2

Kelompok " adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kogniti6 dan a6ekti6 sedangkan kelompok # adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek a6ekti6 dan psikomotor. Integrasi Kompetensi Dasar I!" dan I!S didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar I!" dan I!S dengan konten !endidikan "gama dan #udi !ekerti, !!Kn, #ahasa Indonesia, Matematika, serta !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas I7, 7 dan 7I, Kompetensi Dasar I!" dan I!S berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema,tema yang ada untuk kelas I7, 7 dan 7I. BEBAN BELAJAR #eban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. #eban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing, masing (*, (%, ($ sedangkan untuk kelas I7, 7, dan 7I masing,masing (' jam setiap minggu. 0am belajar SD/MI adalah (& menit. ORGANISASI KOMPETENSI DASAR DALAM MATA PELAJARAN Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. 5ntuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan

melalui pendekatan terintegrasi -integrated curriculum.. #erdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran I!" dan I!S di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran !endidikan "gama dan #udi !ekerti, !!Kn, #ahasa Indonesia, Matematika, serta !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. !rinsip pengintegrasian I!" dan I!S di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni #udaya dan !rakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan. Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. !enyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik. Di kelas I7, 7, dan 7I nama mata pelajaran I!" dan I!S tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing8masing. 5ntuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar I!" dan I!S, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. 1leh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema. KOMPETENSI INTI

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SK9 dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan -a6ekti6, kogniti6, dan psikomotor. yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti ber6ungsi sebagai unsur pengorganisasi -organising element. kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi :ertikal dan organisasi hori;ontal Kompetensi Dasar. 1rganisasi :ertikal Kompetensi Dasar adalah antara konten Kompetensi Dasar keterkaitan satu kelas atau jenjang pendidikan ke

kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. 1rganisasi hori;ontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan -kompetensi inti ., sikap sosial -kompetensi %., pengetahuan -kompetensi inti (., dan penerapan pengetahuan -kompetensi $.. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integrati6. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung -indirect teaching. yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan -kompetensi kelompok (. dan penerapan pengetahuan -kompetensi Inti kelompok $.. Kompetensi Inti SD adalah sebagai berikut: dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi

KOMPETENSI INTI KELAS I DAN KELAS II . Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI INTI KELAS III . Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

%. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

%. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, #e#$%&&$, dan guru.

(. Memahami pengetahuan 6aktual dengan cara mengamati <mendengar, melihat, membaca= dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan >uhan dan kegiatannya, dan benda,benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah $. Menyajikan pengetahuan 6aktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

(. Memahami pengetahuan 6aktual dengan cara mengamati <mendengar, melihat, membaca= dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan >uhan dan kegiatannya, dan benda,benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan #emp$# 'e(m$)%. $. Menyajikan pengetahuan 6aktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan *)*#em$#)*, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI INTI KELAS IV . Menerima, me%&+$(&$), dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya . %. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. (. Memahami pengetahuan 6aktual dengan cara mengamati <mendengar, melihat, membaca= dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan >uhan dan kegiatannya, dan benda,benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KOMPETENSI INTI KELAS V DAN VI . Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. %. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan ,)%#$ #$%$+ $)( dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru. (. Memahami pengetahuan 6aktual dan ko%*ep#-$l dengan cara mengamati dan me%,o'$ <mendengar, melihat, membaca= serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu *e,$($ k()#)* tentang dirinya, makhluk ciptaan >uhan dan kegiatannya, dan benda, benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. $. Menyajikan pengetahuan 6aktual dan ko%*ep#-$l dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

$. Menyajikan pengetahuan 6aktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersi6at terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada 6iloso6i esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut 6iloso6i rekonstruksi sosial, progresi6 atau pun humanisme. Karena 6iloso6i yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan 6iloso6i maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah 6iloso6i esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada 9ampiran " s.d. 9ampiran ? yang mencakup: !endidikan "gama dan #udi !ekerti, !!Kn, #ahasa Indonesia, Matematika, I!", I!S, Seni #udaya dan !rakarya, dan !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan, serta Da6tar >ema dan "lokasi 3aktunya.

PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATI. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik

integrati6 dari kelas I sampai kelas 7I. !embelajaran tematik integrati6 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

!engintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. >ema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integrati6, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. 5ntuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran !!Kn, #ahasa Indonesia, Matematika, Seni,#udaya dan !rakarya, serta !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari I!" dan I!S yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas I7, 7, dan 7I sudah mulai mampu berpikir abstrak. !andangan psikologi perkembangan dan @estalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

BAB II STRUKTUR KURIKULUM SMP/MT*

Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MT* #eban belajar di SM!/M>s untuk kelas 7II, 7III, dan IA masing,masing () jam per minggu. 0am belajar SM!/M>s adalah $* menit. Struktur Kurikulum SM!/M>s adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN Kelompok A !endidikan "gama dan #udi !ekerti . % !endidikan !ancasila dan . Kewarganegaraan ( #ahasa Indonesia . $ Matematika . & Ilmu !engetahuan "lam . ' Ilmu !engetahuan Sosial . + #ahasa Inggris . Kelompok B Seni #udaya -termasuk muatan lokal./ ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU VII VIII I/ ( ( ' & & $ $ ( ( ' & & $ $ ( ( ' & & $ $

MATA PELAJARAN . % !endidikan 0asmani, 1lah 2aga, dan . Kesehatan-termasuk muatan lokal. ( !rakarya-termasuk muatan lokal. . 0umlah "lokasi 3aktu !er Minggu

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU VII VIII I/ ( % 30 ( % 30 ( % 30

Keterangan: /Muatan lokal dapat memuat #ahasa Daerah 4kstra Kurikuler SM!/M>s antara lain: , , , , !ramuka -3ajib. 1SIS 5KS !M2

Kelompok " adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kogniti6 dan a6ekti6 sedangkan kelompok # adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek a6ekti6 dan psikomotor. Seni #udaya dan !rakarya menjadi dua mata pelajaran yang terpisah. 5ntuk seni budaya didalamnya terdapat pilihan yang disesuaikan dengan minat siswa dan kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya. I!" dan I!S dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikati6, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.Disamping itu, tujuan pendidikan I!S menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta akti:itas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah BK2I. I!" juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara. BEBAN BELAJAR

10

Dalam struktur kurikulum SM!/M>s ada penambahan jam belajar per minggu dari semula (%, (%, dan (% menjadi (), () dan () untuk masing,masing kelas 7II, 7III, dan IA. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SM!/M>s tetap yaitu $* menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa akti6 belajar. !roses pembelajaran siswa akti6 memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian in6ormasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, dan komunikasi. !roses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. ORGANISASI KOMPETENSI DASAR DALAM MATA PELAJARAN Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. 5ntuk kurikulum SM!/M>s organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan dengan cara mempertimbangkan kesinambungan antar kelas dan keharmonisan antarmata pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. #erdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga struktur Kurikulum SM!/M>s menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan jumlah materi berkurang. Khusus untuk muatan lokal, Kompetensi Dasar yang berkenaan dengan seni budaya, dan keterampilan, serta bahasa daerah dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni #udaya dan !rakarya. Sedangkan Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran !endidikan 0asmani, 1lahraga dan Kesehatan. KOMPETENSI INTI Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SK9 dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan

11

pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan -a6ekti6, kogniti6, dan psikomotor. yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti ber6ungsi sebagai unsur pengorganisasi -organising element. kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi :ertikal dan organisasi hori;ontal Kompetensi Dasar. 1rganisasi :ertikal Kompetensi Dasar adalah antara konten Kompetensi Dasar keterkaitan satu kelas atau jenjang pendidikan ke

kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. 1rganisasi hori;ontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan -kompetensi inti ., sikap sosial -kompetensi %., pengetahuan -kompetensi inti (., dan penerapan pengetahuan -kompetensi $.. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integrati6. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung -indirect teaching. yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan -kompetensi kelompok (. dan penerapan pengetahuan -kompetensi Inti kelompok $.. dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi

12

Kompetensi Inti SM!/M>s adalah sebagai berikut: KELAS VII . Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. . VIII I/ Menghargai dan . Menghargai dan menghayati ajaran menghayati ajaran agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli -toleransi, gotong royong., santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara e6ekti6 dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami dan menerapkan pengetahuan -6aktual, konseptual, dan prosedural. berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait 6enomena dan kejadian tampak mata.

%.

Menghargai dan %. Menghargai dan %. menghayati perilaku menghayati perilaku jujur, disiplin, jujur, disiplin, tanggungjawab, tanggungjawab, peduli peduli -toleransi, -toleransi, gotong gotong royong., royong., santun, santun, percaya diri, percaya diri, dalam dalam berinteraksi berinteraksi secara secara e6ekti6 dengan e6ekti6 dengan lingkungan sosial lingkungan sosial dan dan alam dalam alam dalam jangkauan jangkauan pergaulan pergaulan dan dan keberadaannya. keberadaannya. Memahami (. Memahami dan (. pengetahuan me%e($pk$% -6aktual, konseptual, pengetahuan -6aktual, dan prosedural. konseptual, dan berdasarkan rasa prosedural. ingin tahunya berdasarkan rasa ingin tentang ilmu tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, seni, budaya terkait budaya terkait 6enomena dan kejadian 6enomena dan tampak mata. kejadian tampak mata. Me%,o'$, mengolah, dan $.

(.

$.

Mengolah, $. Mengolah, me%1$2), dan me%$l$( menyaji, dan menalar

13

KELAS VII menyaji dalam ranah konkret -menggunakan, mengurai, merangkai, memodi6ikasi, dan membuat. dan ranah abstrak -menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang. sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori VIII dalam ranah konkret -menggunakan, mengurai, merangkai, memodi6ikasi, dan membuat. dan ranah abstrak -menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang. sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. I/ dalam ranah konkret -menggunakan, mengurai, merangkai, memodi6ikasi, dan membuat. dan ranah abstrak -menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang. sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

14

BAB III STRUKTUR KURIKULUM SMA/MA


Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas: , Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan , Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Mata pelajaran wajib merupakan mata pelajaran yang harus diambil oleh setiap peserta didik di SM"/M" dan SMK/M"K. Sedangkan mata pelajaran pilihan untuk SM"/M" berbeda dengan untuk SMK/M"K. 5ntuk SM"/M" mata pelajaran pilihan bersi6at akademik, sedangkan SMK/M"K mata pelajaran pilihan bersi6at akademik dan :okasi.

STRUKTUR KURIKULUM SMA/MA Struktur Kurikulum SM"/M" terdiri atas: , Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok " dan kelompok #. Kelompok " adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kogniti6 dan a6ekti6 sedangkan kelompok # adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek a6ekti6 dan psikomotor. , Kelompok Mata !elajaran !eminatan terdiri atas ( -tiga. kelompok yaitu !eminatan Matematika dan Sains, !eminatan Sosial, dan !eminatan #ahasa. , Mata !elajaran !ilihan 9intas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata !elajaran !eminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok !eminatan lainnya. Misalnya bagi peserta didik yang memilih Kelompok !eminatan #ahasa dapat memilih mata pelajaran dari Kelompok !eminatan Sosial dan/atau Kelompok !eminatan Matematika dan Sains.

15

Mata !elajaran !endalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu mata pelajaran dalam kelompok !eminatan untuk persiapan ke perguruan tinggi.

Mata !elajaran !ilihan 9intas Minat dan Mata !elajaran !endalaman bersi6at opsional, dapat dipilih keduanya atau salah satu.

KELOMPOK MATA PELAJARAN WAJIB Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SM"/M" adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU / Kelompok A 3W$2)'4 . %. (. $. &. '. +. ). ?. !endidikan "gama dan #udi !ekerti !endidikan !ancasila dan Kewarganegaraan #ahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia #ahasa Inggris Seni #udaya -termasuk muatan lokal./ !endidikan 0asmani, 1lah 2aga, dan Kesehatan -termasuk muatan lokal. !rakarya dan Kewirausahaan -termasuk muatan lokal. ( % $ $ % % % ( % %$ ) ! ( % $ $ % % % ( % %$ %* !! ( % $ $ % % % ( % %$ %* !! /I /II

Kelompok B 3W$2)'4

0umlah 0am !elajaran Kelompok " dan # per minggu Kelompok 5 3Pem)%$#$%4 Mata !elajaran !eminatan "kademik -SM"/M". J-ml$+ J$m Pel$2$($% Y$%& +$(-* D)#emp-+ pe( m)%&&Keterangan: /Muatan lokal dapat memuat #ahasa Daerah

16

KELOMPOK MATA PELAJARAN PEMINATAN Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan - . untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan -%. untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SM"/M" adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN Kelompok " dan # -3ajib. C. Kelompok !eminatan !eminatan Matematika dan Sains I % ( $ II % ( $ III % ( $ Matematika #iologi Disika Kimia @eogra6i Sejarah Sosialogi E "ntropologi 4konomi #ahasa dan Sastra Indonesia #ahasa dan Sastra Inggris #ahasa dan Sastra "sing 9ainnya "ntropologi !ilihan 9intas Minat dan/atau ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ( ' $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ Kel$* / %$ /I %$ /II %$

!eminatan Sosial

!eminatan #ahasa

Mata !elajaran !ilihan dan !endalaman

17

!endalaman Minat 0umlah 0am !elajaran Fang Te(*e6)$ per minggu 0umlah 0am !elajaran Fang harus Ditempuh per minggu '' ! +' !! +' !!

BEBAN BELAJAR

Dalam struktur kurikulum SM"/M" ada penambahan jam belajar per minggu sebesar $,' jam sehingga untuk kelas A bertambah dari () jam menjadi $% jam belajar, dan untuk kelas AI dan AII bertambah dari () jam menjadi $$ jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar adalah $& menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa akti6 belajar. !roses pembelajaran siswa akti6 memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian in6ormasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. !roses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. PEMINATAN DAN PILIHAN Kurikulum SM"/M" dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok !eminatan, pilihan 9intas Minat, dan/atau pilihan !endalaman Minat. Kelompok !eminatan terdiri atas !eminatan Matematika dan Sains, !eminatan Sosial, dan !eminatan #ahasa. Sejak kelas A peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. !emilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SM!/M>s dan/atau nilai 5B SM!/M>s dan/atau rekomendasi guru #K di SM!/M>s dan/atau hasil tes penempatan -placement test. ketika menda6tar di

18

SM"/M" dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru #K di SM"/M". !ada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. 5ntuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok !eminatan yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok !eminatan terdiri atas $ -empat. mata pelajaran dan masing,masing mata pelajaran berdurasi ( jam pelajaran untuk kelas A, dan $ jam pelajaran untuk kelas AI dan AII. Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama $% jam pelajaran untuk kelas A dan $$ jam pelajaran untuk kelas AI dan AII. #eban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata !elajaran 3ajib " dan # dengan durasi %$ jam pelajaran dan Kelompok Mata !elajaran !eminatan dengan durasi % jam pelajaran untuk kelas A dan ' jam pelajaran untuk kelas AI dan AII. 5ntuk Mata !elajaran !ilihan 9intas Minat dan/atau !endalaman Minat kelas A, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi ' jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok !eminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok !eminatan lainnya, dan/atau b. Mata pelajaran !endalaman Kelompok !eminatan yang dipilihnya. Sedangkan pada kelas AI dan AII, peserta didik mengambil !ilihan 9intas Minat dan/atau !endalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi $ jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok !eminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok !eminatan lainnya, dan/atau b. Mata pelajaran !endalaman Kelompok !eminatan yang dipilihnya. KOMPETENSI INTI Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SK9 dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan

19

pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan -a6ekti6, kogniti6, dan psikomotor. yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti ber6ungsi sebagai unsur pengorganisasi -organising element. kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi :ertikal dan organisasi hori;ontal Kompetensi Dasar. 1rganisasi :ertikal Kompetensi Dasar adalah antara konten Kompetensi Dasar keterkaitan satu kelas atau jenjang pendidikan ke

kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. 1rganisasi hori;ontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar proses saling memperkuat. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan -kompetensi inti ., sikap sosial -kompetensi %., pengetahuan -kompetensi inti (., dan penerapan pengetahuan -kompetensi $.. Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integrati6. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung -indirect teaching. yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan -kompetensi kelompok (. dan penerapan pengetahuan -kompetensi Inti kelompok $.. Kompetensi Inti SM"/M" adalah sebagai berikut:
KELAS /
. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mengembangkan perilaku -jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, .

dari mata pelajaran yang

berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi

KELAS /I
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mengembangkan perilaku -jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, .

KELAS /II
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Mengembangkan perilaku -jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

%.

%.

%.

20

KELAS /
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsi6 dan proakti6. dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara e6ekti6 dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (. Memahami dan menerapkan pengetahuan 6aktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait 6enomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesi6ik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah (.

KELAS /I
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsi6 dan proakti6. dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara e6ekti6 dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan, dan me%2el$*k$% pengetahuan 6aktual, konseptual, prosedural, dan me#$ko&%)#)7 dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait pe%1e'$' 6enomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesi6ik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, 'e(#)%6$k *e,$($ e7ek#)7 6$% k(e$#)7, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan (.

KELAS /II
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsi6 dan proakti6., menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa, serta memo*)*)k$% 6)() sebagai $&e% #($%*7o(m$*) m$*1$($k$# 6$l$m mem'$%&-% pe($6$'$% '$%&*$ 6$% 6-%)$

Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan 6aktual, konseptual, prosedural, dan metakogniti6 dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab 6enomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesi6ik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah Mencoba, mengolah, menyaji, dan me%,)p#$ dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara e6ekti6 dan kreati6, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

$.

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

$.

$.

21

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersi6at terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada 6iloso6i esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut 6iloso6i rekonstruksi sosial, progresi6 atau pun humanisme. Karena 6iloso6i yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan 6iloso6i maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah 6iloso6i esensialisme dan perenialisme.

22

Anda mungkin juga menyukai