Anda di halaman 1dari 3

RAW MATERIAL STORAGE (PENYIMPANAN BAHAN BAKU) PLTS adalah suatu pusat listrik yang menggunakan energi primer

surya atau dengan kata lain menggantikan sumber energi utamanya dalam hal ini gas alam atau batu bara diganti oleh sinar matahari. Cara kerja PLTS cukup sederhana. Pancaran sinar matahari ditangkap oleh sebuah panel dan diubah menjadi energi listrik. Fluida kerja yang digunakan dalam hal ini adalah fluida kerja yang titik didihnya rendah sehingga mudah menguap. Dalam jurnal ini menggunakan garam nitrat. Dengan menggunakan lelahan garam maka efisiensi penyimpanan panas relatif tinggi sehingga dapat menyimpan panas beberapa jam sampai beberapa hari sebelum digunakan untuk membangkitkan listrik. Garam leleh biasanya digunakan sebagai media untuk memindahkan panas dan tidak membutuhkan tekanan tinggi pada temperatur operasi yang ada serta memiliki kapasitas panas volumeterik yang besar. Campuran garam nitrat merupakan salah satu garam leleh yang biasa digunakan sebagai sistem penerima terpusat. Garam tersebut juga dapat beroperasi pada temperatur tinggi dan mentransmisikan kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan steam. Akan tetapi kekurangan penggunaan fluida kerja ini ialah titik lelehnya yang tinggi yaitu sekitar 290-4300F sehingga harus penanganan khusus untuk mencegah pemadatan saat shutdown. Untuk penyimpan panas (thermal storage) akan digunakan sistem panas-dingin yang terdiri dari tangki panas dan dingin karena faktor penyimpanan-penggunaan pada sistem ini lebih besar yaitu mencapai 0,98. Sistem ini menggunakan cermin parabolic trough untuk memfokuskan energi matahari untuk memanaskan fluida kerja yang selanjutnya akan berubah menjadi steam yang akan memutar turbin. Energi gerak ini akan diubah oleh generator menjadi energi listrik. Selain itu sistem parabolic trough dapat juga dilengkapi dengan sistem penyimpanan panas .Salah satu keuntungan dari parabolic trough with storage adalah kemampuan untuk menyimpan energi panas dari matahari untuk digunakan pada waktu malam hari apabila tidak ada cahaya matahari. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah biaya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan parabolic trough tanpa penyimpanan. Penggunaan dua tanki penyimpan energi panas tersebut kapasitas penyimpanan panasnya adalah selama 3 - 5 jam, digunakan untuk menyimpan tenaga matahari pada waktu periode penyinaran matahari menurun, yaitu antara jam 17.00 sampai jam 22.00. Sistem ini sangat sederhana, menggunakan mineral oil heat transfer fluid untuk menyimpan energi panas. Sistem penyimpanan panas ini mengambil panas dari matahari dan mengalirkannya ke dalam heat exchanger. Garam Molten dingin diambil dari tanki penyimpanan dingin dan mengalirkannya kembali melalui heat exchanger. Kemudian garam ini dipanaskan dan disimpan ke dalam tanki penyimpanan panas dan kemudian digunakan. Kemudian apabila panas yang disimpan ini diperlukan, sistem ini beroperasi untuk memanaskan fluida pentransfer panas, dengan menggerakan steam untuk dialirkan ke power plant. Hal ini disebut sistem tidak langsung karena menggunakan fluida untuk media penyimpanan yang berbeda dengan yang disirkulaikan dalam solar field. Sebuah tangki tunggal untuk penyimpanan dua fluida ( panas dan dingin) merupakan salah satu kemungkinan untuk mengurangi biaya dari sebuah system penyimpanan dua tangki.

Sistem penyimpanan panas thermocline ini terdiri dari dua bagian, yaitu fluida panas yang berada di atas dan fluida dingin yang berada di bawah. Proses secara keseluruhan dari mulai penangkapan sinar matahari sampai dihasilkan listrik dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Sinar matahari ditangkap oleh heliostat untuk kemudian dipantulkan ke receiver yang terletak di puncak menara (tower). b. Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk memanaskan garam nitrat. c. Garam nitrat panas kemudian digunakan untuk memanaskan steam sehingga didapatkan superheated steam. Air yang digunakan berasal dari air laut yang sudah melalui purifikasi terlebih dahulu. d. Garam nitrat yang sudah digunakan untuk memanaskan air memiliki suhu yang lebih rendah atau disebut juga garam nitrat dingin. Garam nitrat dingin ini kemudian dipanaskan kembali dengan menggunakan panas matahari dari receiver. e. Superheated steam kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap dimana turbin uap kemudian digunakan untuk menggerakan generator. f. Generator kemudian menghasilkan listrik. g. Steam yang telah terekspansi dengan menggerakkan turbin kemudian di evaporasi dan dipompa kembali sehingga membentuk suatu siklus Renkine untuk kemudian steam dipanaskan kembali dengan menggunakan garam nitrat panas. h. Sebagian kecil steam yang terbentuk digunakan untuk memanaskan air pada tahap awal. Fungsi DAPS (Dynamic Aim Processing System Design Basis) adalah sebagai penerima panas untuk menampung panas dan mencegah penggaraman atau menghindari kelebihan muatan. Efisiensi thermal pada alat penerima memiliki jumlah yang sangat kecil maka sangat diperlukan untuk menjaga temperature 2320C (4500F) pada panel penampung dan penerima. 1. Bagian-bagian Sistem Penyimpanan Panas Secara umum sistem penyimpan panas yang ada di PLTS ini terdiri dari beberapa bagian penting berikut ini: Tangki penyimpan garam nitrat dingin Untuk menyimpan garam dingin dari generator uap dan menyuplai garam dingin ke pompa sirkulasi RS dan pompa SGS. Tangki penyimpan garam nitrat panas Untuk penyimpan panas dari receiver dan menyalurkan garam panas ke pompa sirkulasi SGS. Pondasi tangki garam nitrat panas dan dingin terdiri dari insulasi, pondasi pasif sistem pendinginan dan sistem deteksi. Immersion Heaters pada tangki penyimpan garam nitrat dingin, berfungsi untuk menjaga suhu tangki di atas 260oC dan dapat memanaskan garam dingin sampai 400oC.

Immersion Heater pada tangki penyimpan garam nitrat panas, berfungsi untuk menjaga temperature tangki di atas 2600C dan mampu untuk memanaskan garam pada tangki panas sampai dengan 540oC. Sistem pemanas udara internal, digunakan untuk memanaskan sejumlah volum udara pada dua tangki selama startup awal dan juga digunakan untuk memanaskan sejumlah volume udara pada tangki panas untuk mencegah laju pemanasan melebihi 56o C/hr. Mixer pada tangki penyimpan garam nitrat panas. Sistem mekanik ini digunakan untuk mencampurkan kandungan dari tangki panas untuk mencegah gradient temperature melebihi 56oC. 1. Tank Vents dan Pressure Reliefs Sistem penyimpanan panas harus dilengkapi dengan atmosferik tank vent pada masingmasing tangki untuk mengakomodasi perubahan volume udara dalam masing-masing tangki juga pelindung overpressure sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Salt mist dalam tangki yang berfungsi untuk mengkondensasi pada permukaan jika temperature permukaan turun sampai dengan 2400C. 2. Air Tank Heating System Sistem ini diperlukan untuk tangki yang menyimpan garam panas dan kadang-kadang untuk tangki dingin untuk mengkondisikan panas pada tangki panas dan dingin dalam hubungannya dengan operasi loading garam cair. Temperatur tangki dalam harus dinaikan minimum sampai 3700C sebelum garam leleh dimasukan ke dalam operasi sampai tinggi.garam leleh dapat mengkover panas dan dapat digunakan dan mencegah perubahan gradient panas yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai