Anda di halaman 1dari 16

1.

1 PENGERTIAN SAMPEL
Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh
pemahaman yang seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:
Populasi : keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.
Sampel : sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi.
Parameter : suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu populasi
Statistik : suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu sample.
Survei : suatu penelitian yang dilakukan terhadap sample.
Sensus : suatu penelitian yang dilakukan pada semua individu dalam populasi.

1.2 PENGGUNAAN SAMPEL
Penggunaan sample dalam suatu penelitian berdasarkan atas pertimbangan berikut:
1. Apabila tidak mungkin mengamati semua anggota populasi.
2. Pengamatan terhadap semua anggota populasi dapat bersiat merusak.
!. "enghemat waktu, biaya dan tenaga
#. "ampu memberikan inormasi yang lebih menyeluruh dan mendalam.
1. SAMPEL !ANG "AI#
Pengambilan sample yang tepat diharapkan mampu mewakili seluruh anggota
populasi dan mampu memberikan inormasi yang terkait dengan populasi yang diteliti.
$normasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.
Agar inormasi yang diperoleh dapat memenuhi tu%uan maka dibutuhkan ketepatan data
yang dikumpulkan. &yarat data sample yang baik, yaitu:
1. 'byekti (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya)
2. *epresentati (mewakili keadaan yang sebenarnya)
!. "emiliki variasi yang kecil
#. +epat ,aktu dan *elevan
-ntuk mencapai tu%uan tersebut diperlukan metode pengambilan sample yang tepat
agar sample yang diambil dapat diperoleh statistic yang dapat digunakan sebagai penduga
bagi parameter populasi. &tatistik yang diperoleh akan men%adi penduga yang baik %ika
memenuhi syarat berikut:
1. Un$iase%
&uatu penduga dikatakan unbiased apabila nilai yang diharapkan sama dengan nilai
parameter atau dilambangkan dengan
( ) E
.
2. E&isien
&uatu penduga dikatakan eisien apabila penduga tersebut memiliki standard error
yang terkecil dibandingkan dengan standard error penduga yang lain.
. #onsisten
&uatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk memperoleh perbedaan
antara statistik dengan parameter mendekati nol %ika %umlah sample bertambah.
Artinya %ika sample diperbesar maka suatu nilai satstistik akan semakin mendekati
nilai parameter yang diestimasi.
2.1 SAMPLING
2.1.1 PENGERTIAN 'ASAR
Dalam &ampling ada beberapa istilah yang sering digunakan dan berkaitan
dengan estimasi, sebagai berikut:
Elemen : unit yang digunakan untuk mendapatkan inormasi.
Unit ($servasi : unit dimana inormasi diperoleh baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Unit Samplin) : unit yang di%adikan dasar dalam penarikan sample
'a&tar Unit : datar yang digunakan sebagai dasar penarikan sample.
#eran)ka Sampel : kumpulan seluruh unit dalam populasi yang di%adikan dasar
dalam penarikan sample.

2.1.2 MET('E SAMPLING
"etode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability
Sampling dan Non Probability Sampling.
1. Probability &ampling
Probability &ampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan
menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
.ontoh : &*&, &istematik, &tratiied, .luster, PP&, "ultistage, "ultiphase
2. /on Probability &ampling
/on Probability &ampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi
tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
.ontoh : .onvinience, 0udgement, 1uota, &nowball
Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample.
.ara Penarikan sample ada tiga, yaitu:
1. &imple *andom &ampling (&*&)
2. Probability Proportional to &i2e (PP&)
!. &ystematic (&istematik)
2.1. #EUNTUNGAN MET('E SAMPLING
3euntungan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Men)*emat "ia+a
"enghemat 4iaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi.
3arena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat
biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.
2. Memper,epat -asil Survei
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan
segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan
lapangan dan pengolahan tentunya akan %auh lebih cepat diselesaikan.
. .akupan Materi Le$i* "esar
Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak
mungkin dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan
melalui sensus lengkap biasanya sangat terbatas. 5ariable yang dicakup sangat
dibatasi pada variable dasar sa%a.
/. Akurasi Le$i* Tin))i
Pada sensus %umlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan
tingkat kesalahan yang %uga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan
oleh teknik sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling
Error dapat diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualiikasi petugas yang baik,
kuesioner yang kurang baik, konsep dan deinisi yang kurang tepat, %awaban
responden yang salah, maupun kesalahan dalam proses pengolahan..
2.1./ #ELEMA-AN MET('E SAMPLING
3elemahan menggunakan metode sampling, antara lain:
1. Pen+a0ian 1ila+a* #e,il
Penya%ian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas tidak
dapat dipenuhi. Pada umumnya %umlah sample yang digunakan sesuai dengan
tingkat ketelitian yang dikehendaki.
2. Pen+a0ian 2aria$le Proporsi #e,il
&urvei sample tidak dapat menya%ikan variable yang ke%adiannya kecil dalam
populasi(proporsi kecil).
. Tren% 'ata
Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat
kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan
cukup besar.
/. Ti%ak Terse%ian+a #eran)ka Sampel
+idak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling
tidak terpenuhi. 4iaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi
sehingga memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.
2.1.3 PRINSIP #EGIATAN SUR2EI
Dalam kegiatan survei perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. 'byek dan tu%uan dari survei
2. Populasi dari survei
!. Data yang akan dikumpulkan
#. +ingkat ketelitian yang dikehendaki
6. 3erangka &ampel dan cara penarikan sample
7. +arget populasi yang disa%ikan (estimasi)
8. $nerensial yang berupa ka%ian dan analisis
.1 MET('E SAMPLING
.1.1 MET('E PR("A"ILIT! SAMPLING
"etode Probability &ampling adalah metode pemilihan sample dari suatu
populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling,
pemilihan sample tidak dilakukan secara subyekti, dalam arti sample yang terpilih tidak
didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan
sample yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara
obyekti. 9ang termasuk "etode Probabilita &ampling adalah sebagai berikut:
1. &impel *andom &ampling (&*&)
2. &istematik
!. &tratiied
#. .luster
6. Probability Proportional to &i2e (PP&)
7. "ultistage
8. "ultiphase
MET('E PR("A"ILITA SAMPLING:
1. SIMPEL RAN'(M SAMPLING 4SRS5:
2. SISTEMATI#6
. STRATI7IE'6
/. .LUSTER6
3. PR("A"ILIT! PR(P(RTI(NAL T( SI8E 4PPS56
9. MULTISTAGE6
:. MULTIP-ASE SAMPLING6
#onsep 'asar
Multiphase sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan inormasi yang
diperoleh pada ase pertama yang digunakan sebagai inormasi tambahan
untuk memperoleh estimasi yang akurat pada ase berikutnya
Multiphase sampling yang biasa digunakan adalah double sampling (two phase
sampling)
Double sampling mencakup pemilihan sampel sebesar n tidak secara langsung
dari populasi berukuran /, tetapi melalui pemilihan sampel sebelumnya sebesar n:.
/ n: n
$normasi yang diperoleh dari n:
digunakan untuk meningkatkan
keakuratan estimasi sampel akhir.
Perbedaan multiphase dan multistage
o Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada ase yang berbeda
adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbeda
o Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage berbeda.
Double sampling biasanya digunakan bersama-sama dengan stratified
sampling dan ratio estimate.
Rumus Estimasi
Stratified double sampling
/ n: n
;ase $ :Dari populasi sebesar / diambil sampel sebesar n:. berdasarkan
inormasi yang diperoleh dari pengambilan sampel ini , dibuat
stratiikasi untuk n: dimana
< n < n
=
1 h
h

;ase $$ : Dari setiap n


h
:diambil sampel masing-masing sebesaar n
h
dimana
n n
=
1 h
h

>stimasi rata-rata dari total populasi


=
1 h
h h sdb
y w y
,
dimana

< n
< n
w
h
h

h
n
1 i
i
h
h
y
< n
1
y
>stimasi total populasi
, sdb sdb
y /
?
9
?


dimana

n
b
4
/
?

>stimasi varians estimasi rata-rata total

1
1
]
1

'

+

'

=
1 h
2
sb h
h
h
h
2
h
h
2
sdb
< n
y y
gw
n
s
< n
w
g w
) 1 < n (
< n
) y ( v

dimana

,
1 /
< n /
g

bila sampel @ 6A maka g B1


>stimasi 5arian total:
) y ( v /
?
) 9
?
( v
sdb
2
sdb

standar error:

) y ( v ) y ( se
sdb sdb

) 9
?
( v ) 9
?
( se
sdb sdb

keterangan
4 : total blok sensus
b : blok sensus terpilih
Double sampling dalam ratio estimate
/ n: n
;ase $ : Dari populasi sebesar / diambil sampel sebesar n:. Dari n:
dikumpulkan inormasi mengenai variabel tambahan untuk
memperbaiki estimasi, misal C.
;ase $$ : Dari n: diambil sampel sebesar n. dari n %uga dikumpulkan inormasi
mengenai C.
>stimasi rata-rata populasi

, C .
< C
y
y
<
rd

dimana

n
1 i
i
C
n
1
C
diperoleh dari ase $$

<
n
1 i
i
<
C
< n
1
C diperoleh dari ase $
>stimasi total populasi

rd rd
y / 9
?

>stimasi varians estimasi rata-rata

( )
2
y
2
Cy
2
C
2
y
rd
s
/
1
< n
1
s *
?
2 & *
?
s
< n
1
n
1
) y ( v
,
_

+ +
,
_


>stimasi varians total
) y ( v /
?
) 9
?
( v
rd
2
rd

&tandar error

) y ( v ) y ( se
rd rd

) 9
?
( v ) 9
?
( se
rd rd

dimana
( )
1 n
y y
s
n
1 i
2
i
2
y


( )
1 n
C C
s
n
1 i
2
i
2
C


( )( )
1 n
y y C C
s
n
1 i
i i
Cy

.1.2 MET('E N(N PR("A"ILIT! SAMPLING


"etode /on Probability &ampling adalah metode pemilihan sample dari suatu
populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. "etode /on Probability
&ampling digunakan apabila metode Probability &ampling tidak dapat digunakan
terutama dalam kaitannya dengan pengurangan biaya, waktu, tenaga dan permasalahan
yang timbul dalam pembuatan kerangka sample. 9ang termasuk metode probabilita
&ampling adalah sebagai berikut:
1. .onvinience &ampling
2. 0udgement &ampling
!. 1uota &ampling
#. &nowball &ampling
MET('E PR("A"ILITA SAMPLING:
1. .(N2INIEN.E SAMPLING6 ;ikrona*
Konsep Dasar
&ampel diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk
mendapatkannya
&ampel terpilih karena berada pada waktu dan tempat yang tepat
.ara ini biasanya dipakai pada tahap awal penelitian
3elebihan :
"urah dan cepat (hemat biaya dan waktu)
.ocok untuk pilot study
3ekurangan :
=asilnya tidak dapat diandalkan
+idak dapat digiunakan bila populasi tidak dapat dideinisikan
.onto* Aplikasi
Penelitian tentang persepsi konsumen terhadap pelayanan. Penelitian dilaksanakan
selama satu minggu. &ampel yang diambil adalah sebesar 1DD orang. 3onsumen yang
akan terpilih sebagai sampel adalah 1DD orang pertama yang ditemui di toko tersebut
selama kurun waktu penelitian.
2. <U'GEMENT SAMPLING6;ikrona*
#onsep 'asar
0udgment sampling merupakan pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan
3riteria pengambilan sampel ada dua yaitu,
1. >Cpert sampling
Pemilihan sampel yang representati didasarkan atas pendapat ahli sehingga siapa
dan %umlah sampel yang diambil tergantung pada pendapat ahli yang bersangkutan.
2. Purposive sampling
Pemilihan sampel berdasarkan pada penelitian pribadi peneliti yang menyatakan
bahwa sampel yang dipilih benar-benar representai. Peneliti harus memiliki
pengetahuan yang memadai.
3elebihan :
4ila probability sampling tidak dapat digunakan sama sekali
4ila sampel sangat kecil (@2D)
4ila pengetahuan peneliti tentang topik yang dihadapi sangat
memadai
3ekurangan :
Perlu ke%elian peneliti dalam mendeinisikan populasi dan
membuat pertimbangannya.
.onta* Aplikasi
Penelitian tentang Esikap dan perilaku konsumen terhadap rokok D%arum: 0udgment yang
diambil adalah sebagai berikut:
a. Para perokok di 0akarta -tara yang pernah mencoba rokok
D%arum. 4atasan ini diambil karena
pertama dipilih 0akarta -tara karena mungkin dari letak geograisnyanya para
responden mudah diakses,
Kedua dipilih para perokok untuk menghindari adanya bias dari hasil penelitian
karena adanya sikap yang bertolak belakang antara perokok dan bukan
perokok.
Ketiga dipilih yang pernah mencoba rokok D%arum.
b. PriaFwanita yang berusia 16 tahun ke atas dan perokok. =al ini
didasarkan pada aktor ke%iwaan yang menyatakan bahwa orang-orang pada usia 16
diharapkan sudah dapat memutuskan dan men%awabFmengisi angket dengan benar.
+idak adanya pembedaan antara pria dan wanita disebabkan kenyataan pada dewasa
ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh para pria sa%a.
c. Periode penyebaran dan pengumpulan angket dibatasi selama 2
minggu. 0udgment ini biasanya dipilih dalam kaitannya dengan eisiensi waktu dan
biaya yang tersedia.
. =U(TA SAMPLING6 Siti Ma+sarok*
#onsep 'asar
1uota sampling dapat %uga disebut sebagai %udgment sampling dua tahap dimana :
+ahap $ Peneliti merumuskan kategori kontrol atau Guota dari populasi
yang akan diteliti
+ahap $$ Penentuan bagaimana sampel akan diambil, dapat secara
convinience atau %udgment, tergantung situasi dan kondisi
penelitian serta kemampuan peneliti
Perbedaan antara %udgment dengan Guota terletak pada adanya suatu batasan
pada Guota sampling. Dalam Guota sampling, sampling yang diambil telah di%atah
(Guotum) dari setiap sub kelompoknya.
3elebihan :
biaya penelitian rendah
keleluasaan peneliti untuk menentukan elemen-elemen untuk setiap
Guotanya
3ekurangan :
tingginya tingkat kesulitan dalam merumuskan hasil penelitian karena data
yang diperoleh sangat beragam
tidak ada prosedur baku bagi pewawancara dan teknik wawancara akan
berpengaruh pada ter%adinya bias.
1uota sampling termasuk dalam nonprobability sampling sehingga tidak bisa
untuk mengestimasi populasi.
.onto* Aplikasi
Penelitian mengenai kebiasaan membaca koran dari orang dewasa di 0akarta yang
diperkirakan ber%umlah # %uta orang.
3ategori kontrol yang dipakai adalah :
a. %enis kelamin (laki-laki dan perempuan)
b. usia (1H-!1, !1-#6, #7-7D,I7D
th
)
"isal sampel yang akan diambil adalah 1D.DDD orang dan dari populasi diperoleh
inormasi bahwa
a. 0enis kelamin : Jaki-laki : 7DA
Perempuan : #DA
b. -sia : 1H K!D LLI #DA
!1 K #6 LLI !DA
#7 K 7D LLI 2!A
I 7D LLI 8A
Atas dasar inormasi tersebut maka, komposisi dari 1D.DDD sampel harus mengandung:
7DA laki-laki dan #DA perempuan
#DA berusia 1H-!D tahun , !DA berusia !1-#6 tahun, 2!A berusia #7-7D
tahun, dan 8A berusia I7D tahun.
/. SN(1"ALL SAMPLING6Siti Ma+
#onsep 'asar
&nowball sampling tidak digunakan bila populasinya sangat spesiik, dan
antara anggota populasi saling mengenal.
&ampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin
lama semakin men%adi besar.
3elebihan : bias relati kecil karena populasinya spesiik dan sampelnya
terokus.
3ekurangan: biaya dan waktu yang diperlukan untuk memperoleh inormasi
cukup besar.
.onto* Aplikasi
Penelitian mengenai pendapat ahli penyakit dalam senior $ndonesia terhadap
pengobatan penyakit dalam dengan menggunakan tenaga dalam. Dalam
pelaksanaannya, pertama-tama dilakukan wawancara terhadap seoran gahli penyakit
dalam. &elan%utnya dari yang bersangkutan diminta untuk menun%ukan beberapa ahli
lain untuk diwawancarai. Demikian seterusnya hingga diperoleh se%umlah responden
yang diperlukan.
/.1 ESTIMASI
/.1.1 ESTIMASI STATISTI#
&tatistikFineresial adalah nilai yang dihitung dari hasil survei sample
mengenai karakteristik, biasanya untuk tu%uan membuat estimasi populasi.
3arakteristik dapat berupa variabel yang berhubungan dengan keadaan elemen
dalam populasi seperti umur, pendidikan, status peker%aan dan sebagainya. /ilai
yang dihitung dapat berupa angka mutlak, rata-rata, rasio, persentase, dan
sebagainya atau ka%ian yang lebih mendalam seperti ka%ian karakteristik sub
populasi, deviasi standar, dan sebagainya.

RUMUS ESTIMASI
*umus estimasi adalah rumus yang digunakan untuk memperkirakan nilai
karakterisrik populasi yang diperoleh dari sample.
/otasi yang digunakan adalah:
9 L nilai karakteristik populasi
Y L rata-rata nilai karakteristik populasi
Y
?
L perkiraan nilai karakteristik populasi dari sample
/ L banyaknya seluruh unit sampling dalam populasi
/ L banyaknya unit sampling terpilih
Y
?
L perkiraan rata-rata nilai karakteristik populasi dari sample.
Dalam metode sampling berlaku kesepakatan apabila huru besar
menun%ukkan nilai populasi dan huru kecil menun%ukkan nilai sample.
'A7TAR PUSTA#A
&ugiarto, dkk. 2DD1. Teknik Sampling. Penerbit P+ Mramedia Pustaka -tama. 0akarta
Purwanto, 0. 2DD!. Dasardasar Metode Penarikan Sampel. &ekolah +inggi $lmu
&tatistik. 0akarta.

Anda mungkin juga menyukai