Anda di halaman 1dari 2

Mrs. X bertemu dengan Miss Y pada malam natal di sebuah kafe. Mrs.

X menyapa Miss Y dengan menyindir kesendirian Miss Y di malam natal, tetapi Miss Y tidak menanggapi sindiran dari Mrs. X. Mrs. X mengibaratkan kesendirian Miss Y dengan suatu pernikahan yang pernah ia lihat di Paris. Pengantin pria sibuk bermain biliar dengan teman-temannya, sedangkan pengantin wanita membaca kertas komik. Mereka hanya sibuk dengan dirinya masing-masing. Seperti sebelumnya Miss Y tidak menanggapi perkataan Mrs. X. Mrs. X menceritakan kebahagiaannya menjadi seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah kesepian. Tetapi Miss Y tidak menggubris perkataan Mrs. X. Mrs. X memperlihatkan hadiah natal yang akan diberikan pada anak-anaknya. Dia membeli boneka untuk anak perempuannya Lisa dan pistol-pistolan untuk anak laki-lakinya Maja. Tiba-tiba Mrs. X menyodorkan pistol tersebut kepada Miss Y dan Miss Y pun sangat terkejut dengan itu. Mrs. X pun kaget melihat respon Miss Y. Miss Y menyangka ia akan ditembak oleh Mrs. X, padahal itu hanya pistol mainan. Jika Miss Y menembaknya, ia tidak akan terkejut karena permasalahan teater yang membuat Miss Y dikeluarkan. Mrs. X mengatakan ia tidak mengetahui apa-apa tentang persoalan dikeluarkannya Miss Y. Lalu Mrs. X memperlihatkan sepasang sandal yang bersulamkan bunga tulip, ia mengatakan bahwa ia yang menyulam bunga tulip pada sandal tersebut. Karena suaminya sangat suka bunga tulip dan semua barang harus disulamkan dengan motif bunga tulip, akan tetapi Mrs. X sendiri membenci bunga tulip. Miss Y memperlihatkan wajah yang ironi dan penasaran. Mrs. X menyelipkan sebelah tangannya ke sandal, ia memperlihatkan betapa kecilnya kaki Bob suaminya dan mengatakan Miss Y tidak pernah melihat betapa imutnya suami Mrs. X ketika berjalan menggunakan sandal tersebut. Miss Y hanya merespon dengan tertawa. Mrs. X memperagakan cara berjalan suaminya dan Miss Y kembali tertawa. Tetapi, ketika Bob marah, ia menghentakkan kakinya sambil berbicara kotor. Mendengar hal tersebut Miss Y semakin tertawa. Ketika pulang ke rumah Bob langsung mencari sendalnya, Mrs. X merasa tidak senang dengan kelakuan suaminya itu, akan tetapi Bob adalah lelaki yang manis dan baik. Ia menyarankan Miss Y untuk memiliki suami seperti suaminya. Mrs. X mempertanyakan tertawanya Miss Y sambil berkata Bob adalah jodohnya. Suatu ketika kami berlibur ke Norwe ada seorang gadis bernama Frederica mengganggu suaminya. Dia sangat tergila-gila kepada Bob karena ia ingin bermain di film yang diproduseri oleh Bob. Sebenarnya tidak hanya Frederica yang melakukan hal tersebut tetapi banyak artis-artis lain yang mengincar suaminya agar terkenal. Mungkin Miss Y pernah melakukan hal yang sama kepada suaminya karena Miss Y terlihat dendam. Mrs. X mengajak Miss Y untuk merayakan malam natal bersama untuk menunjukkan Miss Y tidak sakit hati terhadap kami atau Mrs. X merasa tidak senang untuk tidak berteman dengan Miss Y mungkin karena ia tidak tahu kenapa. Miss Y memandang penasaran kepada Mrs. X.

Mrs. X mengingat kembali pertemuannya dengan Miss Y, mereka sempat bertengkar kemudian mereka menjadi teman tetapi ketika Miss Y datang ke rumah Mrs. X memiliki perasaan tidak enak karena suami Mrs. X tidak menyukai Miss Y dan itu mengganggu Mrs. X. ia melakukan berbagai cara untuk membuat suaminya baik terhadap Miss Y, tapi itu tidak bagus sampai Miss Y bertunangan. Kemudian Miss Y jadi teman yang hebat dimana Miss Y memperlihatkan perasaannya yang sebenarnya. Mrs. X tidak merasa cemburu tetapi merasa aneh. Dan Mrs. X ingat ketika pembaktisan anaknya Miss Y menjadi wali, ketika itu Mrs. X meminta Bob mencium Miss Y dan Bob pun melakukannya, tetapi Miss Y merasa terganggu dengan hal tersebut. Mrs. X tidak memikirkan kelanjutan dari hal tersebut. Mrs. X meninggikan suaranya sambil mempertanyakan kenapa Miss Y hanya diam dan membiarkan ia berbicara sendiri. Mrs. X pernah berpikiran buruk terhadap Miss Y, ia mempertanyakan kenapa Miss Y putus tunangan, kenapa ia tidak pernah datang ke rumah setelah pembaktisan dan kenapa ia tidak mau datang ke rumahnya malam ini. Miss Y membuat gerakan seperti ingin berbicara tetapi Mrs. X berkata Miss Y tidak perlu mengatakan apapun karena ia sudah mengerti alasannya dan sudah mengetahui segalanya, mengapa Mrs. X harus menyulam tulip karena Miss Y suka tulip, mengapa keluarga Mrs. X menghabiskan libur musim panas di danau karena Miss Y tidak suka pantai dan mengapa anak laki-laki Mrs. X dipanggil Eskill karena itu adalah nama ayah Miss Y . Mrs. X meluapkan kekesalannya kepada Miss Y dan mengatakan ia membenci Miss Y. tetapi Miss Y tidak peduli terhadap Mrs. X. Mrs. X sekarang tidak mempermasalahkan Miss Y lagi melainkan berterima kasih kepadanya karena secara tidak langsung telah mengajari Mrs. X menjadi wanita yang diinginkan Bob. Mrs. X sanggup melakukan perubahan terhadap dirinya demi suaminya. Ia rela merubah jati dirinya.

The stronger dalam monolog di atas adalah Mrs. X karena mampu mengatasi permasalahannya sendiri. Ia mampu menjadi orang lain demi menyenangkan suaminya.

Anda mungkin juga menyukai