Anda di halaman 1dari 2

Depkes RI. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid III. UI Press. Jakarta. Hal. 219. Depkes RI.

1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI. Jakarta Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid III. Depkes RI. Jakarta Depkes RI. 2000. Parameter standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Depkes RI. Jakarta Gamse, T. 2002. Liquid-Liquid Extraction and Solid-Liquid Extraction, Institute of Thermal Process and Environmental Engineering, Graz University of Technology. Austria hal. 224. Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Depkes RI. Jakarta Halaman 219-220 Nurhanifah. 2009. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tanaman Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata Schott.). Skripsi, Fakultas Farmasi USU. Medan Pitojo, S. 1992. Jengkol: Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta Halaman 13, 17, 18. Steffi, Hendra, H., Jannah, F., dan Witarsa, W. 2009. Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar dari Sediaan Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Pithecellobium lobatum) secara Praklinis. Fakultas Farmasi USU. Medan Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Hal. 192-206. Widowati, L., Dzulkarnain, B. dan Saroni. 1997. Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus. Cermin Dunia Kedokteran, Depkes RI. Jakarta Halaman. 54.

Pelarut yang digunakan pada ekstraksi adalah etanol karena etanol mempunyai polaritas yang tinggi. Etanol mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman. Etanol juga tidak beracun dan berbahaya. Kelemahan penggunaan pelarut etanol adalah etanol larut dalam air, dan juga melarutkan sedikit komponen nonpolar yang mengakibatkan berkurangnya tingkat kemurnian ekstrak (Gamse, 2002). Jengkol adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Pada praktikum kali ini, akan dilakukan ekstraksi terhadap kulit batang jengkol. Sistematika tumbuhan jengkol yaitu (Tjitrosoepomo, 2000): kingdom: Plantae, Divisi : Spermatophyta, Kelas : Dicotyledoneae, ordo : Rosales, famili : fabaceae, genus : Pithecellobium, Spesies : Pithecellobium jiringa (Jack) Prain. Sinonim dari Pithecellobium jiringa (Jack) Prain menurut Depkes RI (1994): Pithecollobium lobatum Benth atau Zygia jiringa (Jack) Kosterm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman jengkol banyak mengandung protein, kalsium, fosfor, asam jengkolat, vitamin A dan B1, karbohidrat, minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tanin, dan glikosida (Pitojo, 1994). Biji, kulit batang, kulit buah dan daun jengkol mengandung saponin, flavonoid dan tanin (Hutapea, 1994). Kulit buah jengkol digunakan untuk obat borok (Hutapea, 1994) dan luka bakar (steffi, dkk., 2009). Daunnya berkhasiat sebagai obat eksim, kudis, luka dan bisul (Hutapea, 1994), sedangkan kulit batang dan kulit halus biji jengkol sebagai penurun kadar gula darah (Widowati, dkk., 1997).

Anda mungkin juga menyukai