Anda di halaman 1dari 64

1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan zaman tidak dapat dihindari termasuk permasalahan yang terkandung pada setiap zaman yang semakin kompleks. Masalah yang timbul dalam mayoritas masyarakat di dunia seperti kemiskinan, kesehatan, lingkungan, bencana alam dan bahkan kelaparan secara global, dunia sudah menyadari bahwa tanpa bekerja sama antar negara mustahil pembangunan berkeadilan terutama bagi negara-negara di dunia ketiga akan tercapai. Untuk itulah 18 negara anggota P!! pada tahu "### mendeklarasikan MIllenium Development Goals (MDGs). Pembangunan millennium memiliki delapan tujuan diantaranya $ 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan ". Mencapai pendidikan dasar untuk semua %. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan &. Mengurangi angka kematian anak '. Meningkatkan kesehatan ibu (. Memerangi )*+,-*./, malaria, dan penyakit lainnya 0. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan /alah satu masalah social yang timbul dalam lingkup masyarakat global adalah anak jalanan. *ndonesia merupakan negara yang sangat

luas dan beragam dengan permasalahan social yang juga luas dan beragam. /alah satu permasalahan social di *ndonesia adalah kemiskinan target M.1s dalam aspek ini adalah menurunkan proporsi 2jumlah3 penduduk yang jumlah pendapatannya kurang dari U/41 perhari menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1 #-"#1'. 5emiskinan merupakan 6actor utama penyebab anak turun ke jalan seperti yang di ungkapkan P!! dalam -limuddin 2"##03 anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya di jalan untuk berkerja, bermain, atau berakti6itas mereka tinggal di jalanan karena di campakan atau tercampakan dari keluarga yang tidak mampu menanggung beban karena kemiskinan. .i *ndonesia menurut data !P/ dalam /alahudin 2"#1#3 mencapai "%#.### anak. .ata jumlah anak jalanan pada tahun "##

tersebut menunjukan banyaknya keluarga miskin yang menyebabkan banyak anak-anak dari keluarga miskin turun ke jalan untuk membantu perekonomian keluarga mereka atau hanya sekedar berakti6itas dengan teman-teman mereka. .ari masalah kemiskinan membuka cabang untuk masalah social lainnya yaitu pendidikan, karena anak-anak dari keluarga miskin yang turun ke jalan terancam kehilangan hak memperoleh pendidikan. 7erkait dengan aspek M.1s memiliki target pada tahun "#1' semua anak, di manapun, laki-laki maupun perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar. 5emiskinan tentunya menghambat target tersebut karena ketidak mampuan untuk memenuhi biaya pendidikan. Permasalahan pendidikan pada anak jalanan tidak hanya pada biaya karena pemerintah telah mengalokasikan dana untuk biaya pendidikan untuk anak jalanan, namun anak jalanan juga mengalami kesulitan dalam pemberkasan untuk melengkapi data diri sebagai syarat untuk bersekolah di sekolah 6ormal. /eperti yang terjadi di rumah singgah 85P*M di 9akarta Pusat, di sana

tidak semua anak bisa disekolahkan walau terdapat anggaran karena tidak memiliki berkas data yang lengkap seperti kartu keluarga. /elain masalah kemiskinan dan pendidikan anak jalanan juga rentan mengalami ancaman kekerasan seksual. .i *ndonesia khususnya di 9akarta terdapat laporan dari anak jalanan di 7erminal Pulogadung mengatakan kalau setiap malam mereka di datangi kaum paedo6il 2/udrajat3. 5ekerasan seksual tidak hanya dialami oleh segelintir anak jalanan di *ndonesia tetapi terjadi juga di 7hailand yang &#: dari puluhan pelacur anak-anak di !angkok di ;onis tercemar ;irus )*+. .i !ombay juga terdapat '#.### pekerja seks berusia di bawah 18 tahun. /erta di !razil terdapat sekitar "'#.### anak terlibat prostitusi 2andri,clc.1 %3. /edangkan salah satu aspek M.1s yaitu mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus penularan )*+,-*./ pada tahun "#1'. )al ini menunjukan bahwa masalah anak jalanan tidak hanya menjadi permasalahan di lingkup nasional namun juga menjadi masalah social di lingkup internasional. .i *ndonesia salah satu program yang di terapkan dalam menanggulangi permasalahan anak jalanan adalah melalui program rumah singgah. !erdasarkan pada program pemerintah kerjasama dengan U<.P mulai tahun 1 ' hingga sekarang yaitu melalui proyek *</, &,##0 yang kemudian berkembang menjadi proyek *</, 0,##1 tertulis pada Modul PP=/ 2"###3 dalam -limuddin 2"##03 proyek tersebut adalah pembinaan anak jalanan melalui rumah singgah yang di de6inisikan sebagai suatu wahana yang di persiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka, dengan penghubung pekerja social yang akan menjadi pemandu jalannya program yang telah rancang pemerintah. Penyediaan dari progam rumah singgah merupakan upaya agar hak-hak anak jalanan dapat terpenuhi

dan dapat mendorong tumbuh kembangnya dan pada akhirnya dapat ikut serta dalam pembangunan nasional dengan peran dan tugas sebagai anak. Program ini bertujuan untuk membentuk dan mengembalikan sikap dan perilaku anak jalanan sesuai norma di masyarakat serta membekali kebutuhan anak jalanan sehingga menjadi warga masyarakat yang produkti6. .an 6ungsi rumah singgah adalah sebagai pusat assessment dan rujukan, ini berarti rumah singgah melakukan diagnosis terhadap kebutuhan dan masalah anak jalanan serta ber6ungsi sebagai tempat perlindungan bagi anak jalanan seperti berlindung dari kekerasan seks. 7erkait dengan aspek-aspek M.1s dan permasalahan social terkait anak jalanan. 7erlihat pentingnya peran rumah singgah dalam memberi pelatihan keterampilan untuk anak jalanan sebagai salah satu solusi untuk menyukseskan serta mewujudkan M.1s dalam menjaga hak anak jalanan. .engan demikian kami ingin menganalisis e6ekti;itas peran rumah singgah dalam memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan pada anak jalanan dalam menyukseskan tiga aspek yang terdapat dalam M.1s yang terkait dengan masalah anak jalanan.

B. Perumusan Masalah !erdasarkan latar belakang diatas dapat sebagian anak jalanan telah mendapatkan digambarkan bahwa pembinaan

kesempatan

keterampilan dari rumah singgah. <amun tidak semua pelatihan keterampilan yang diberikan rumah singgah berjalan secara e6ekti6 sebagaimana diharapkan. Untuk lebih jelasnya, rumusan masalah ini dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan berikut ini$

1. !agaimanakah e6ekti;itas rumah singgah dalam memberikan pelatihan keterampilan bagi anak jalanan> ". ?aktor-6aktor apa saja yang mempengaruhi e6ekti;itas pelatihan rumah singgah> C. Tujuan Penelitian 7ujuan penelitian ini adalah $ 1. Mengetahui e6ekti;itas pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang dilaksanakan rumah singgah ". Mengkaji 6aktor-6aktor yang mempengaruhi e6ekti;itas pelatihan rumah singgah kepada anak jalanan sehingga anak jalanan dapat menerimanya dengan baik.

D. Manfaat Penelitian .ari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa man6aat penelitian ini adalah sebagai berikut $ 1. 5epada pengelola rumah singgah sebagai e;aluasi dan masukan perbaikan dalam upaya meningkatkan e6ekti;itas dalam memberikan pelatihan keterampilan kepada anak jalanan. ". 5epada pemerintah sebagai bahan e;aluasi ketepatan kebijakan yang telah dibuat untuk lembaga-lembaga masyarakat. %. 5epada anak jalanan sebagai tolak ukur apakah mereka sudah mendapatkan hak yang semestinya didapatkan.

&. !erperan

dalam

berupaya

menyukseskan

dan

mewujudkan

pembangunan milenium (Millenium Development Goals).

BAB II KA IAN PU!TAKA


A. Anak alanan -nak jalanan adalah seseorang yang berumur dibawah 10 tahun dan menghabiskan waktunya dijalanan. !anyak 6aktor yang mendorong anakanak yang seharusnya masih menikmati masanya seperti bermain, bersekolah dengan penuh suka cita dan kasih sayang namun harus terjun kejalanan untuk mencari uang tambahan atau bahkan menjadi pencaharian pokok. ?aktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah masalah perekonomian saat terjadi krisis moneter yang terjadi tahun 1 8 menyebabkan semakin meningkatnya angka kemiskinan di *ndonesia. Menurut Menteri /osial, @hamsyah 2"##"3, di *ndonesia ada &#,0 juta anak yang membutuhkan perhatian khusus. Mereka terdiri atas anak telantar, anak jalanan, dan anak yang disia-siakan orang tua mereka. 9umlah angka putus sekolah pun semakin besar, yakni mencapai angka 0.&"".8"' orang 2.irektorat Pendidikan 5emasyarakatan, "##13. .ari jumlah tersebut, &.&'%.0& orang di antaranya adalah anak usia /ekolah .asar 2/.3, dan 1.'0#.1(0 orang putus sekolah dari /ekolah Menengah Pertama 2/MP3. ?aktor yang kedua adalah brokenhome, disaat orang tua mereka tidak lagi

utuh mereka kekurangan perhatian dan kasih sayang dan memilih untuk melampiaskannya kelingkungan jalanan yang bebas. 1 !erdasarkan data dari .inas /osial .5* 9akarta, jumlah anak jalanan pada tahun "## sebanyak %.0"& orang, tahun "#1# meningkat menjadi '.('# orang, dan pada tahun "#11 ini juga meningkat menjadi 0.%1' orang. Pada umumnya mereka bekerja sebagai pengemis, pengamen, pengelap kaca mobil, pedagang asongan, joki % in 1, dan parkir liar 25ompas.com "#113. Menurut /unusi 21 03 dalam -mal 2"##"3, latar belakang anak turun

ke jalan diantaranya adalah ekonomi keluarga, kon6lik antar orang tua 2broken home3, dan mencari pengalaman. Pemda .5* 9akarta sejak tahun 1 8 telah mencanangkan program

rumah singgah. .imana bagi mereka disediakan rumah penampungan dan pendidikan. -kan tetapi, pendekatan yang cenderung represi6 dan tidak integrati;e, ditunjang dengan watak dasar anak jalanan yang tidak e6ekti6. /ehingga mendorong anak jalanan tidak betah tinggal di rumah singgah 2.ra6t Pembinaan -nak 9alanan $ Pemda .5*, 1 83.

B. "umah !inggah =umah singgah adalah suatu wahana yang dipersiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka." =umah singgah merupakan tahap awal bagi seorang anak untuk memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh karena itu penting menciptakan
1

Siti Aisyah dkk, 2006, Studi Pengkajian dan Perintisan Pelayanan Pendidikan Bagi nak !alanan"Pekerja nak, hal.1#0. 2 Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak Depsos RI, 2002, Standart Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah, akarta! Depsos RI, hal"6"

rumah singgah yang aman, nyaman, menarik, dan menyenangkan bagi anak jalanan. -dapun pengertian rumah singgah adalah sebagai berikut $ % 1. -nak jalanan boleh tinggal sementara untuk tujuan

perlindungan. ". Pada saat tinggal sementara mereka memperoleh inter;ensi yang intensi6 dari pekerja sosial sehingga tidak bergantung terus kepada rumah singgah. %. -nak jalanan datang sewaktu-waktu untuk beristirahat, bermain, dan mengikuti kegiatan lainnya. &. =umah singgah tidak memperkenankan anak jalanan untuk tinggal selamanya. '. -nak jalanan yang masih memiliki tempat tinggal, tidak diperkenankan tinggal menetap di rumah singgah. Peran dan 6ungsi rumah singgah bagi program pemberdayaan anak jalanan sangat penting. /ecara ringkas 6ungsi rumah singgah antara lain $ /ebagai tempat perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan yang

kerap menimpa anak jalanan dari kekerasan dan prilaku penyimpangan seksual ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya. anak. =ehabilitasi, yaitu mengembalikan dan menanamkan 6ungsi sosial

Direktorat endral Bina $ese%ahteraan Sosial Depsos RI, Op Ci t, hal"1&"

&

/ebagai akses terhadap pelayanan, yaitu sebagai persinggahan

sementara anak jalanan dan sekaligus akses kepada berbagai pelayanan sosial seperti pendidikan, kesehatan dll. Aokasi rumah singgah harus berada ditengah-tengah masyarakat agar memudahkan proses pendidikan dini, penanaman norma dan sosialisasi bagi anak jalanan 2*ka Umaya, "#1"3. .ari sekian =umah /inggah yang berada di .5* 9akarta kebanyakan milik swasta, mayoritas dari mereka yang telah menjadi rumah singgah legal mendapat bantuan dana dari pemerintah 25BMB</C/3 namun ternyata masih ada pula rumah singgah illegal yang sudah jelas tidak mendapatkan bantuan dana dari 5BMB</C/ untuk dana yang didapat rumah singgah illegal ini menggalang dana dari relasi-relasinya. Program yang dilakukan pada setiap rumah singgah berbeda-beda tergantung dari dana yang didapat dan sukarelawan yang perduli terhadap keberadaan rumah singgah tersebut.&

C. Pelatihan Pelatihan merupakan salah satu metode pendidikan khusus yang digunakan dalam meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan, dalam prosesnya pelatihan lebih menekankan pada praktek dibandingkan dengan teori, adapun tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan kemapuan dalam satu atau beberapa keteramplan tertentu. /uatu pelatihan dapat dikatakan menghasilkan sumber daya e6ekti6 apabila pelatihan tersebut dapat yang meningkat kemampuan, manusia

keterampilan dan perubahan sikap yang lebih mandiri. -dapun beberapa


44

Ro'i(oh )aili dkk, 2013, Analisis Peran Rumah Singgah dalam Memberikan Pelatihan Keterampilan Pada Anak Jalanan, akarta, hal"23"

10

6aktor yang mempengaruhi keberhasila dari pelatihan adalah kurikulum, pelatih, penyelenggara, sarana, metode yang digunakan, karakterisasi peserta seperti umur, pekerjaan, pendidikan, dan pengalaman. ' D. Keteram#ilan 5eterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, 6ikiran, ide dan kreati6itas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut 2-nonim, "#1%3. 5eterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada. !eberapa contoh dari keterampilan itu sendiri antara lain 2-nonim, "#1%3$r 1. keterampilan menjahit ". keterampilan menulis %. keterampilan mengemudi &. keterampilan memasak !isa disimpulkan bahwa keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu, tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, 6ikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensi6 dan merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir 2-nonim, "#1%3.
5

*" /ukiarko, "##0. Pengaruh Pelatihan dengan Metode Belajar Berdasarkan Masalah
terhadap Pengetahuan dan #eterampilan #ader Gi$i dalam #egiatan Posyandu 27esis3. /emarang $ U<.*P

11

Pelatihan keterampilan diperlukan anak-anak jalanan untuk bekal hidup masa depannya kelak. *ni semua di berikan sesuai minat dan bakat yang dimiliki untuk mengembangkan skill yang memang sudah ada dalam diri anak-anak tersebut.

D. Pr$gram Pelatihan Keteram#ilan Program pelatihan keterampilan adalah pemberian bantuan biaya pelatihan keterampilan yang bertujuan untuk membekali kemampuan keterampilan tertentu agar mereka siap bekerja dan mendidik anak jalanan menjadi masyarakat yang produkti6.9enis pelatihan dan kursus yang dapat dipilih antara lain D 1. !ahasa *nggris ". Mengemudi %. Montir mobil &. Montir motor '. /ablon (. 7eknik mesin pendingin 2-@3 0. 5omputer 8. Menjahit Untuk mengikuti program pelatihan keterampilan ada syarat yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut$ 1. Aaki-laki atau perempuan

12

". !erusia dibawah "1 tahun 2UU 5esejahteraan -nak <o. & 7ahun 1 0 3 dan tidak mungkin untuk kembali sekolah. %. !elum menikah dan sudah putus sekolah 2sejak /., /A7P, ataupun /MU,53 &. !isa membaca dan menulis. '. 7inggal atau tidak tinggal dengan orang tua atau wali. (. Mempunyai kegiatan ekonomi dijalanan baik kontiyu maupun tidak. 0. Mempunyai alamat yang jelas dan dapat dihubungi. 8. Mempunyai kartu bukti diri 257P atau tanda pengenal lainnya3 (

E. Penelitian "ujukan !erikut ini adalah 6enomena anak jalanan $ 1. ". D%i Har%in Kusmar&$' !E' MA. ( Ir.Akhmat Muna%ar' M.!i. ( D". Mu)h. "$m*i' M.!). ( Agung Pri&$ Ut$m$' !!i. +,--./. 5esimpulan penelitian dirangkai seperti dibawah ini $0 )asil sur;ei 7ri Eulan * 29anuari-Pebruari-Maret3 "##1 menunjukkan bahwa jumlah anak jalanan di "' kantong penelitian di .5* 9akarta, diperkirakan sebanyak 11%' orang. !erdasarkan data tersebut jumlah anak jalanan yang paling banyak berada di wilayah,kodya 9akarta
6

beberapa penelitian yang berkaitan dengan

+arya, A-. /anden0 $, 2002, Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Anak Jalanan (Studi Kasus di Rumah Singgah Setia Kawan Jakarta !imur" , akarta, hal"7#"
7

R" D1i 2ar1in $.s,aryo dkk, 2001, #enomena Anak Jalanan di $K Jakarta !riwulan %&&', hal"1"

13

!arat, yaitu sebanyak %#.(0 :, sedangkan yang paling sedikit berada di wilayah,kodya 9akarta Pusat, yaitu sebanyak 1#.&# :. .ari sisi komposisi umur, anak jalanan yang paling banyak adalah pada kelompok umur 1#-1& tahun yaitu sebesar "8. 0 :, dan paling sedikit pada kelompok umur balita 2F' tahun3, yaitu sebesar '.8 : )asil sur;ei 7ri Eulan * ini juga memperlihatkan bahwa 6aktor penyebab menjadi anak jalanan yang paling banyak adalah akibat korban eksploitasi kerja, yaitu sebesar %0.&0 :. Aalu disusul oleh 6aktor tidak punya tempat tinggal, yaitu sebesar "#.#0 :, dan 6aktor keluarga tidak harmonis sebesar18.%' :. !ila dilihat akti;itas anak jalanan, hasil sur;ei menunjukkan bahwa yang paling dominan adalah mengamen, kemudian mengasong, dan mengemis, yang masing-masing sebesar '&.(1 :, " .8' : dan (."& :. )asil sur;ei 7ri Eulan * "##1 ini juga menunjukkan bahwa banyak anak jalanan yang sudah tidak bersekolah lagi, yaitu sebanyak &(.8 :, sementara yang masih sekolah dan yang masih mau sekolah tapi tidak mampu, berturut-turut sebesar "0.'( : dan 1(.0& :. /elain itu, bila dilihat akti;itas GburukH yang mereka lakukan, kebanyakan diantara mereka merokok, dengan persentase sebesar (%.&( :, lalu disusul minum minuman keras, dan penggunaan narkoba, yang masing-masing sebesar 1(.8% : dan '.%1 :. ". "i*ki Prima Dini Lestari +,--0/. Kata kun)i 1ari #enelitian 2 Harga Diri Anak Jalanan yang Mendapatkan Keterampilan 3 a1alah harga 1iri' anak jalanan' 1an keteram#ilan. -dapun garis besar dari penelitian ini adalah $8
#

Ri3ki Pri,a Dini )estari, 2006, (arga $iri Anak Jalanan )ang Mendapatkan Keterampilan "

14

-nak jalanan merupakan 6enomena yang nyata dalam kehidupan seharihari, terutama di kota-kota besar. !anyak terlihat kumpulan anak-anak usia sekolah yang menghabiskan sebagian besar waktunya berkeliaran di jalanjalan atau di tempat umum lainnya untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. )arga diri yang dicapai oleh anak jalanan yang utama adalah berasal dari keberhasilan mereka dalam menerima pendidikan. .engan adanya pendidikan tersebut maka diharapkan mampu meningkatkan harga dirinya sehingga mereka mampu berperilaku baik sesuai norma-norma yang ada dalam masyarakat serta dapat meman6aatkan pendidikan salah satunya melalui pelatihan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana harga diri anak jalanan yang telah mendapatkan keterampilan. Penelitian ini merupakan penelitian deskripti6 kuantitati6. Populasi dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang telah terorganisir dalam =umah /inggah 8ayasan /PM-- /urabaya, sedangkan sampel yang digunakan adalah (# anak jalanan yang diambil dengan menggunakan Puposi;e /ampling. *nstrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala harga diri. Uji ;aliditas ditempuh dengan jalan try out kepada %# anak jalanan. !erdasarkan analisa diperoleh bahwa dari (# item terdapat 11 item yang dinyatakan gugur, sedangkan yang ;alid & item dengan nilai tabel 2r tabel3 #,%(1. *ndeks ;aliditas skala harga diri berkisar antara #,%(&0-#,' &(. -nalisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus 7-/core. )asil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak jalanan yang mendapatkan keterampilan mempunyai harga diri yang tinggi 2'':3 %% anak, dengan kemandirian dan tanggung jawab (1,(0:, prestasi '8,%%:, mendekati tantangan baru '%,%%:, mentolerir 6rustasi '#:, dan mampu mempengaruhi orang lain '(,(0:.

15

%. Kes#a Krismituhu 4u1i +,--0/' melakukan #enelitian &ang 5erju1ul 2Analisis Peran Rumah Singgah dalam Upaya Perlindungan pada Anak Jalanan3. Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut $ -nak jalanan binaan rumah singgah =umah 5ita memiliki usia sekitar -18 tahun. /ebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak "' orang sedangkan perempuan hanya lima orang. )al ini karena sebagian besar anak jalanan perempuan pulang ke rumah orangtuanya. Pekerjaan anak jalanan binaan =umah 5ita digolongkan ke dalam empat kategori yaitu usaha dagang 2enam orang3, usaha jasa 2delapan orang3, pengamen yang merupakan pekerjaan dominan 2paling banyak dilakukan3 yaitu sebanyak 1% orang. /ebagian besar pendidikan anak jalanan binaan =umah 5ita tergolong rendah yaitu mereka hanya mengenyam pendidikan sampai tamat /ekolah .asar. 7erdapat tiga alasan yang melatarbelakangi anak jalanan binaan =umah 5ita

&

$espa $ris,.t.h. 4.di, 2006, Analisis Peran Rumah Singgah $alam *paya Perlidungan Anak Jalanan, hal"7657#"

16

turun ke jalan antara lain adalah keadaan ekonomi yang lemah 2kemiskinan keluarga3 dan sebagian besar anak binaan =umah 5ita berasal dari keluarga miskin sekali. 5edua, anak jalanan memiliki tingkat kon6lik yang tergolong sedang artinya mereka cukup sering mengalami kon6lik dalam keluarga baik dalam bentuk pertengkaran sampai bentrokan 6isik. 5etiga adalah moti;asi untuk bekerja anak-anak jalanan binaan =umah 5ita yang tergolong sedang 2cukup tinggi3 juga menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi anak turun ke jalan. Penindasan terhadap anak jalanan pun sangat memprihatinkan. Pada usia yang relati6 muda, permasalahan anak jalanan binaan =umah 5ita tergolong sedang. -rtinya sebagian besar anak jalanan cukup sering mengalami penindasan baik di tingkat keluarga, di lingkungan kerja seharihari dan di tingkat pemerintahan. !entuknya dapat berupa kekerasan 6isik 2pukulan, tendangan dan tamparan3, psikologi 2makian, ancaman, dan hinaan3 dan seksual 2dirba dan diperkosa,disodomi3. Pola interaksi di =umah 5ita dapat dilihat melalui 6rekuensi kehadiran, tingkat keakraban dan tingkat penyelesaian masalah. Pola interaksi yang terjadi antara sesama anak jalanan dan pembina tergolong sedang. -rtinya anak jalanan cukup sering hadir dan mengikuti kegiatan pembinaan, hubungan yang terjalin di =umah 5ita cukup erat, dalam hal ini anak jalanan cukup sering menceritakan 2%urhat3 tentang masalah yang terjadi di keluarganya, hubungan dengan lawan jenis dan dengan sesama anak jalanan di rumah singgah kepada kakak pembina. /elain itu anak jalanan cukup sering berpartisipasi dalam musyawarah atau diskusi dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi di rumah singgah. Peranan rumah singgah =umah 5ita dalam upaya perlindungan anak jalanan

17

dapat dikatakan cukup baik. )al ini dapat dilihat berdasarkan penilaian anak jalanan binaan dalam tingkat pemenuhan kebutuhan di =umah 5ita yang tergolong cukup baik. -rtinya dalam upaya perlindungan, rumah singgah =umah 5ita sudah berperan dalam hal memenuhi kebutuhan 6isik, emosi dan keluarga seperti memberikan makan, pakaian, tempat tinggal, jaminan kesehatan, pendidikan keterampilan, rasa aman dan bahagia melalui kasih sayang dan perhatian. <amun masih terdapat kelemahan yaitu pihak rumah singgah belum mampu meyediakan kesempatan kerja sesuai dengan keterampilan yang diberikan. ?aktor-6aktor yang berhubungan dengan peranan rumah singgah dalam upaya perlindungan anak jalanan antara lain tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan keluarga, tingkat kon6lik keluarga, penindasan terhadap anak jalanan dan pola interaksi anak jalanan di rumah singgah.
4" Mar&am A5u Tan1eng K. +,--,/' melakukan #enelitian &ng

5erju1ul 6Pelaksanaan Pr$gram Peningkatan Kesejahteraan Anak alanan +!tu1i Kasus 1i "umah !inggah !etia Ka%an II akarta Timur/3 Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut 1# $ -nak jalanan yang menggunakan sebagian waktunya dijalan baik untuk bekerja maupun tidak, terdiri dari anak-anak yang masih mempunyai hubungan atau putus hubungan dengan keluarganya. 5eberadaan mereka menimbulkan beberapa masalah, karena dianggap sebagai cermin kemiskinan kota atau suatu kegagalan adaptasi kelompok terhadap kehidupan dinamis kota besar.

10

+arya, A-. /anden0 $, 2002, Pelaksanaan Program Peningkatan Kesejahteraan Anak Jalanan (Studi Kasus di Rumah Singgah Setia Kawan Jakarta !imur", akarta"

1#

.epsos =* dan U<.P telah melakukan kerjasama dalam rangka melakukan uji coba penanganan anak jalanan dengan model rumah singgah, diantaranya =//5 ** Pulo 1adung. .alam pendekatan ini, penanganannya tidak dilakukan terpisah, tetapi secara terpadu sehingga dengan pendekatan rumah singgah tercakup pada pendekatan street based yaitu dengan melakukan penjangkauan dan pendampingan. Pendekatan %entre based dimana rumah singgah merupakan tempat persinggahan bagi anak. =umah singgah juga melakukan kerjasama dengan pihak lain sebagai rujukan dalam melaksanakan kegiatan %entre based. /edangkan pendekatan %ommunity based rumah singgah merupakan kerjasama atau menggali sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sehingga penanganan anak jalanan dapat singkron dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat.

1&

BAB III MET7DE PENELITIAN


A. enis Penelitian .ilihat dari segi tujuan penelitian ini yaitu mengetahui e6ekti;itas dan mengkaji 6aktor-6aktor yang mempengaruhi e6ekti;itas pelatihan rumah singgah kepada anak jalanan sehingga anak jalanan dapat menerimanya dengan baik. Maka jenis penelitian ini adalah deskripti6. Penelitian deskripti6 2descripti;e research3 ditunjukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau 6enomena-6enomena apa adanya. .alam studi ini peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya.

B. Data 1an !um5er .alam penelitian peneliti membutuhkan dua jenis data, yaitu data primer yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara mendalam dan obser;asi pada sumbernya dan data sekunder yang peneliti dapatkan dari jurnal dan internet. .ata I data tersebut adalah sebagai berikut $ 1. .ata Primer $

20

?aktor-6aktor singgah3.

yang

mempengaruhi

kee6ekti;itasan

pelatihan

keterampilan kepada anak jalanan 2/umber $ Pengelola rumah

5ee6ekti;itasan

rumah

singgah

dalam

memberikan

pelatihan

keterampilan bagi anak jalanan 2/umber $ Pengelola rumah singgah dan -nak jalanan3.

". .ata /ekunder $ 9umlah populasi rumah singgah yang ada di .5* 9akarta 2/umber $ 5BMB</C/3. 9enis pelatihan keterampilan yang sudah pernah dilaksanakan rumah singgah untuk anak jalanan 2/umber $ jurnal3.

C. Definisi K$nse#tual 1. -nak jalanan adalah anak usia 0-1( tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan untuk mencari na6kah, bermain, atau berakti6itas, biasanya anak jalanan masih melanjutkan sekolah namun hampir putus sekolah karena suatu keterbatasan. ". 5eterampilan adalah kecakapan dalam menghasilkan sesuatu karya ataupun melakukan suatu tugas, adapun 6aktor yang mempengaruhi keterampilan ialah pendidikan dan pembinaan yang dapat

21

meningkatkan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam melakukan tugasnya %. =umah /inggah adalah rumah yang melakukan proses in6ormal yang memberikan suasana resosialisasi anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. =umah singgah mempunyai tujuan membantu anak mempunyai keterampilan agar anak jalanan mempunyai bekal ketika mereka keluar dari rumah singgah &. B6ekti;itas program pelatihan rumah singgah adalah kecapaian tujuan pelatihan sisi positi6. rumah singgah yang dicirikan dengan perubahan keterampilan, pengetahuan, dan perubahan perilaku anak jalanan ke

D. Definisi 7#erasi$nal 1. B6ekti6 J sesuai tujuan pelatihan, ada peningkatan keterampilan, ada peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap kearah positi6 ". 5urang e6ekti6 J 7idak sesuai tujuan pelatihan, ada peningkatan keterampilan, ada peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap ke arah positi6 %. 7idak e6ekti6 J 7idak sesuai tujuan pelatihan, tidak ada peningkatan keterampilan, tidak ada peningkatan pengetahuan dan tidak ada perubahan sikap ke arah positi6

E. P$#ulasi 1an !am#el

Populasi rumah singgah

22

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah ( rumah singgah yang berada di wilayah 9akarta 7imur. Peneliti mengambil populasi di wilayah 9akarta 7imur karena tingkat kemiskinan lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. 5arena tingkat kemiskinan tinggi menyebabkan jumlah anak jalanan menjadi lebih banyak di wilayah 9akarta 7imur. =umah singgah yang diambil untuk populasi penelitian yang terda6tar di 5emensos karena rumah singgah yang terda6tar di 5emensos mempunyai standard dan kelayakan untuk mewadahi anak jalanan. .an untuk mengetahui populasi rumah singgah peneliti mencari data dari 5emensos. /ampel rumah singgah $

/ampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ' =umah /inggah karena ' =umah /inggah ini memberikan pelatihan keterampilan kepada anak jalanan. Populasi anak jalanan $

Populasi anak jalanan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah seluruh anak jalanan berusia 1"-1' 2/MP3 atau 1(-1 kelima sampel rumah singgah. /ampel anak jalanan $ 2/M-3 yang ada di

/ampel anak jalanan yang di ambil pada penelitian ini adalah masingmasing ' anak dalam tingkat /MP dan tingkat /M-. 5arena tingkat pendidikan ini sudah memahami maksud dan tujuan diadakannnya pelatihan keterampilan dan lebih mudah dalam melakukan komunikasi.

8. Teknik Pengum#ulan Data 1an Instrumen Penelitian

23

7ekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan obser;asi, karena dengan tekhnik tersebut peneliti bisa lebih memahami hal yang sedang diteliti. .an instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar obser;asi.

9. Tekhnik Analisis Data 7ekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitati6. 5ualitati6 adalah deskripsi 6akta,peristiwa yang tidak mengandung angka. Penelitian kualitati6 adalah penelitian menggunakan tentang riset yang dengan bersi6at deskripti6 dan cenderung analisis

pendekatan indukti6. Proses dan makna 2perspekti6 subyek3 lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitati6. Aandasan teori diman6aatkan sebagai pemandu agar 6okus penelitian sesuai dengan 6akta di lapangan. /elain itu landasan teori juga berman6aat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

H. Taha#an Penelitian Pada penelitian ini dilakukan beberapa proses sebagai berikut $ 1. Persiapan - /tudi pustaka - Merumuskan masalah dan pertanyaan - Menyusun tujuan - Menentukan data dan sumber data

24

- Menentukan teknik pengumpulan data dan sampling - Menentukan ;ariabel - Mempersiapkan instrument ". Pengumpulan data %. Pengolahan dan analisis data &. Penarikan kesimpulan dan saran
I. As#ek' :aria5el' 1an Pan1uan ;a%an)ara Ta5el . Ta5el As#ek' :aria5el' 1an Pan1uan ;a%an)ar -spek B6ekti;itas pelatihan +ariabel Perubahan keterampilan Panduan wawancara 1. /ebelum mengikuti pelatihan apa saja keterampilan yang dimiliki> ". /ebelum mengikuti pelatihan bagaimana keterampilan yang dimiliki> %. /etelah mengikuti pelatihan apa saja keterampilan yang dimiliki> &. /etelah mengikuti pelatihan bagaimana keterampilan yang dimiliki> '. -pakah pelatihan keterampilan yang di berikan ke peserta, berman6aat bagi peserta pelatihan>

25

Perubahan pengetahuan

1. /ebelum mengikuti pelatihan apa saja pengetahuan yang dimiliki> ". /etelah mengikuti pelatihan apa saja pengetahuan yang dimiliki> %. /etelah mengikuti pelatihan apakah pengetahuan anda meningkat>

=espon peserta

1. -pakah pelatihan keterampilan yang diberikan, berman6aat> ". Materi apa saja yang diterima peserta selama mengikuti pelatihan> %. -pakah materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta> &. !agaimana metode penyampaian yang dilakukan pelatih> '. -pakah metode tersebut mudah diterima atau tidak> (. !agaimana sarana dan 6asilitas yang digunakan saat pelatihan berlangsung> 0. -pa alasan peserta mengikuti pelatihan di rumah singgah>

26

8. /etelah mengikuti pelatihan keterampilan apakah masih suka turun ke jalan> . !entuk pelayanan apa saja yang diberikan pihak rumah singgah> 1#. Aebih nyaman di rumah singgah atau dijalan> 11. !agaimana tata tertib dirumah singgah> 1". -pakah anda sering mendapatkan bimbingan keterampilan mengenai perilaku sehari-hari dari petugas rumah singgah> 1%. -pakah sarana prasarana dirumah singgah ada yang perlu ditambahkan> 1&. -pakah anda senang dengan kegiatan yang diberikan rumah singgah> 1'. -pakah dalam mengikuti kegiatan dirumah singgah peserta dibagi dalam kelompok-kelompok> 1(. -pa saja pelajaran yang diberikan rumah singgah kepada peserta> ?aktor-6aktor yang .ukungan dana mempengaruhi B6ekti;itas 1. .arimana sumber dana pelatihan> ". /eberapa besar dana

27

yang digunakan untuk pelatihan> 5etersediaan pelatihan 6asilitas 1. .imana pelatihan dilaksanakan> ". -pakah terdapat ruang kelas atau tidak> %. ?asilitas apa saja yang disediakan> &. ?asilitas yang tersedia dari penyelenggara atau panti sosial> '. -pakah tersedia handout untuk peserta> Pelatih 1. Aatar belakang pendidikan pelatih> ". .arimana asal pelatih> 5urikulum pelatihan 1. 7erdapat atau tidak> kurikulum

". Metode apa yang digunakan pelatih> *ntensitas pelatihan 1. -pakah terdapat program pelatihan dirumah singgah> ". !erapa kali dalam seminggu pelatihan dilakukan> %. -pakah pelatihan dilakukan secara rutin> Aatar belakang pelatihan peserta 1. ". Mengapa peserta menjadi anak jalanan> /udah berapa lama peserta mengikuti pelatihan keterampilan> !agaimana latar

%.

2#

belakang pendidikan peserta pelatihan keterampilan> &. !erapakah usia peserta pelatihan>

BAB I: HA!IL DAN PEMBAHA!AN


A. Hasil .. 4a&asan Al<Musta1affin a. Aatar belakang anak jalanan .ari ' anak jalanan yang terdapat di rumah singgah mengemukakan penyebab mereka berada di rumah singgah dikarenakan 6aktor ekonomi orang tuanya yang menyebabkan mereka harus hidup mandiri mencari uang jajan untuk kebutuhan mereka atau bahkan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Pendidikan terakhir anak jalanan sebelum dia masuk dan mengikuti pelatihan dirumah singgah sangat beragam ada yang baru duduk dibangku /ekolah .asar, /ekolah Menengah Pertama bahkan ada yang tidak pernah bersekolah sama sekali sebelumnya setelah mereka masuk ke dalam rumah singgah mereka bisa kembali

2&

menikmati pendidikan yang selayaknya. !erikut adalah presentase dari ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel untuk penelitian ini $ Persentase Pen1i1ikan Anak alanan

-nak jalanan yang berada dirumah singgah berusia rata-rata 111 tahun namun dari ' sampel anak jalanan yang peneliti ambil, berikut adalah presentase usianya $

Persentase Usia Anak alanan

.ilihat dari uraian yang terpapar diatas dapat disebutkan bahwa pengaruh usia dan latar belakang pendidikan cukup berpengaruh terhadap kee6ekti6itasan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. /eperti jika usia anak jalanan itu cukup matang 211-1 tahun3 dan sebelumnya sudah mengenyam pendidikan

30

dibangku sekolah yang cukup ditambah lagi kesadarannya akan mencari ilmu itu tinggi dia akan dengan mudah mengikuti pelatihan dan hasil yang diperoleh juga akan baik. .i rumah singgah -l-Mustada66in tujuan dari pelatihan keterampilan yang diselenggarakan untuk anak jalanan adalah mengurangi waktu akti6itas anak dijalan, sebagai bekal keterampilan untuk masa depan anak jalanan, dan menyalurkan hobi anak jalanan. !erdasarkan hasil wawancara dapat dikatakan bahwa pelatihan keterampilan dapat mencapai tujuan karena dari ' sampel anak jalanan yang kami wawancara hanya ada satu anak jalanan yang masih suka turun ke jalan, dari segi keterampilan juga yang dimiliki anak jalanan sudah meningkat, dan empat dari lima anak jalanan mengatakan bahwa pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.

b. Perubahan Pengetahuan dan 5eterampilan -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan =ata-rata anak jalanan dirumah singgah sudah masuk dan mengikuti pelatihan selama 1tahun &bulan. !erdasarkan perubahan hasil wawancara pada dengan anak jalanan, terdapat anak jalanan yang mulanya

pengetahuan

pengetahuannya terbatas setelah mengikuti pelatihan, pengetahuan anak jalanan bertambah seperti pengetahuan agama, kesenian, dan olahraga.

31

!erdasarkan hasil wawancara dengan pengelola rumah singgah terjadi perubahan sikap kearah yang positi6 dalam proses pelatihan keterampilan pada anak jalanan, pada mulanya anak disini memiliki si6at buruk dalam bersopan santun, suka melawan orang tua, dan mabuk-mabukan dan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dan pembinaan di rumah singgah terjadi perubahan sikap pada anak jalanan tidak lagi mabuk-mabukan dan melawan orang tua.

Menurut pengakuan ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel sebelum mengikuti pelatihan keterampilan anak jalanan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tambahan selain yang diajarkan disekolahnya bahkan mereka memiliki kelakuan buruk seperti berkata kasar, suka berbohong, dan mabuk. <amun setelah masuk dalam rumah singgah dan mendapatkan pelayanan dan pelatihan perlahan kebiasaan buruk dapat dihindari karena ditekankan pada pendidikan agama dan pengetahuan keterampilan anak jalanan juga bertambah karena mengikuti pelatihan keterampilan seperti mengolah kembali limbah-limbah plastic, ilmu dasar computer, dan mengaji. !erikit adalah gra6ik perubahan pengetahuan keterampilan anak jalanan $

32

9awaban pengelola rumah singgah yang peneliti wawancarai bernama Pak /alim menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anakanak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah bahkan kemampuan yang masih sangat kurang itu juga dihiasi dengan si6at dan kelakuan buruk seperti berkata kasar, tidak sopan dengan yang lebih tua, dan sebagainya. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, se6at dan kelakuan buruk anak-anak tersebut berkurang dan bahkan pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, mengaji, dan ilmu dasar computer.

9awaban pelatih yang sering memberikan pelajaran serta pelatihan kepada anak jalanan yang peneliti wawancarai. !eliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah bahkan bahkan bisa dibilang mereka tidak memiliki keterampilan. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, mengaji, dan ilmu dasar computer.

Menurut pemaparan jawaban wawancara yang di jawab oleh anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan pelatih dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dirumah singgah.

33

c. =espon -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan !erdasarkan jawaban wawancara dengan anak jalanan mengapa mereka mengikuti pelatihan keterampilan disrumah singgah adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah teman, dan menambah pengalaman. .idalam rumah singgah ada beberapa peraturan tata tertib yang harus di taati oleh setiap anak jalanan yang ada disini seperti, wajib sekolah, sopan, tidak boleh turun kejalan, wajib mengaji, membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya. .an tanggapan dari anak jalanan mengenai tata tertib tersebut cukup baik, namun tidak jarang dari mereka yang masih suka melanggarnya karena masih terpengaruh teman-temannya yang masih liar. .irumah singgah ini mengadakan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang bisa terselenggara dengan bantuan dari panti social ataupun donatur. /elain pelatihan keterampilan rumah singgah juga memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan mengaji. Aayanan yang diberikan seperti mata pelajaran disekolah untuk pendidikan tambahan, melukis, ilmu dasar computer, mengaji, pendidikan sopan santun, dan juga ada pembagian sembako untuk orang tua anak jalanan. .ari jawaban wawancara dengan anak jalanan & dari ' sampel anak jalanan mengakui bahwa pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan itu berman6aat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode mengajar yang digunakan pelatih kepada anak jalanan yaitu dengan mengajar secara langsung, mempraktikan lalu menyuruh

34

anak-anak meniru dan melakukan tanya jawab 2 shareing3 sehingga mudah dipahami. =espon anak jalanan saat mengikuti pelatihan keterampilan juga sudah cukup serius. /ecara keseluruhan dari sampel anak jalanan menjawab mereka sangat senang dan nyaman berada dirumah singgah, hanya saja ada salah satu dari sampel anak jalanan yang masih suka rurun kejalan selama 1-" jam sehari.

d. 5etersediaan .ana dan ?asilitas Pelatihan .ana yang dipakai untuk biaya pelatihan keterampilan berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan keterampilan tersebut dan dana yang terpakai sesuai jenis pelatihan keterampilan yang diadakan. Pelatihan keterampilan biasa dilaksanakan diruang kelas yang terbagi menjadi dua, yang satu berbentuk ruang kelas 75 itu untuk berbagai macam pelatihan keterampilan dan yang satu lagi ruang khusus untuk mengaji. ?asilitas dirumah singgah menurut anak jalanan sudah cukup memadai seperti tersedianya perpustakaan, alat olahraga, computer, ruang kelas, dan sebagainya namun demikian menurut mereka masih perlu ada yang ditambah seperti media hiburan. ?asilitas yang tersedia saat melakukan pelatihan keterampilan menurut pelatih dang pengelola sudah cukup memadai, peralatan

35

yang tersedia tergantung dengan pelatihan apa yang mereka lakukan. .alam setiap pelatihan terdapat handout untuk anak-anak jalanan disesuaikan dengan jenis pelatihan, 6asilitas itu berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan tersebut.

e. Pelatihan, *ntensitas 5egiatan, Metode, dan 5urikulum yang .igunakan Pelatih yang membimbing pelatihan keterampilan berasal dari pihak penyelenggara. Pendidikan terakhir pelatih adalah .& Pekerja /osial. .alam memberikan pelatihan keterampilan dalam rumah singgah belum dibentuk sebuah kurikulum, karena intensitas pelatihan juga yang belum rutin masih bergantung dengan donatur. -dapun seperti yang sudah berjalan pelatihan biasa dilakukan seminggu sekali. .engan cara membimbingnya mencontohkan kepada anak-anak lalu dipraktikan bersama-sama.

,. 4a&asan "umah !inggah !;A"A a. Aatar belakang anak jalanan .ari ' anak jalanan yang terdapat di rumah singgah mengemukakan penyebab mereka berada di rumah singgah dikarenakan 6aktor ekonomi orang tuanya da nada juga yang disebabkan ajakan kakaknya yang menyebabkan mereka harus hidup mandiri mencari uang jajan untuk kebutuhan mereka atau bahkan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Pendidikan terakhir anak jalanan sebelum dia masuk dan mengikuti pelatihan dirumah singgah sangat beragam ada yang baru duduk

36

dibangku /ekolah .asar, /ekolah Menengah Pertama bahkan ada yang tidak pernah bersekolah sama sekali sebelumnya setelah mereka masuk ke dalam rumah singgah mereka bisa kembali menikmati pendidikan yang selayaknya. !erikut adalah presentase dari ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel untuk penelitian ini $ Persentase Pen1i1ikan Anak alanan

-nak jalanan yang berada dirumah singgah berusia rata-rata 111 tahun namun dari ' sampel anak jalanan yang peneliti ambil, berikut adalah presentase usianya $ Persentase Usia Anak alanan

37

.ilihat dari uraian yang terpapar diatas dapat disebutkan bahwa pengaruh usia dan latar belakang pendidikan cukup berpengaruh terhadap kee6ekti6itasan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. /eperti jika usia anak jalanan itu cukup matang 211-1 tahun3 dan sebelumnya sudah mengenyam pendidikan dibangku sekolah yang cukup ditambah lagi kesadarannya akan mencari ilmu itu tinggi dia akan dengan mudah mengikuti pelatihan dan hasil yang diperoleh juga akan baik.

7ujuan dari pelatihan keterampilan di rumah singgah /E-=- adalah untuk mengurangi akti6itas anak di jalan, mengembangkan minat dan bakat anak jalanan, membentuk atau mengembalikan sikap dan perilaku anak jalanan sesuai norma di masyarakat, dan juga bertujuan untuk mengembalikan anak ke sekolah. .an berdasarkan hasil wawancara dapat dikatakan bahwa tujuan dari pelatihan keterampilan tercapai karena empat dari lima anak jalanan yang diwawancara tidak kembali ke jalan, dan sebagian besar anak jalanan juga mengatakan materi pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan mereka, serta sebagian besar anak sudah bisa kembali ke bangku sekolah.

b. Perubahan Pengetahuan dan 5eterampilan -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan =ata-rata anak jalanan dirumah singgah sudah masuk dan mengikuti pelatihan selama %tahun. Menurut hasil wawancara anak jalanan bahwa sebelum mengikuti pelatihan, pengetahuannya hanya sebatas menggunakan alat musik.

3#

/etelah mengikuti pelatihan, pengetahuannya bertambah seperti pengetahuan dibidang kesenian dan bidang otomoti6. .alam proses pelatihan keterampilan terjadi perubahan sikap sopan santun dalam diri anak jalanan dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelatihan keterampilan di rumah singgah. Menurut pengakuan ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel sebelum mengikuti pelatihan keterampilan anak jalanan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tambahan selain yang diajarkan disekolahnya. <amun setelah masuk dalam rumah singgah dan mendapatkan pelayanan dan pelatihan perlahan keterampilan anak jalanan bertambah karena mengikuti pelatihan keterampilan seperti bermain music, kerajinan tangan, menyetir mobil, memasak, dan menjahit. !erikut adalah gra6ik perubahan pengetahuan keterampilan anak jalanan $

3&

9awaban pengelola rumah singgah beliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah bahkan bisa dibilang pengetahuan keterampilan itu dibilang sangat kurang. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, memasak, menjahit, bermain musik, dan mengemudi mobil.

9awaban pelatih yang sering memberikan pelajaran serta pelatihan kepada anak jalanan yang peneliti wawancarai. !eliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah bahkan bisa dibilang pengetahuan keterampilan itu dibilang sangat kurang. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, memasak, menjahit, bermain musk, dan mengemudi mobil.

Menurut pemaparan jawaban wawancara yang di jawab oleh anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan pelatih dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dirumah singgah.

c. =espon -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan

40

!erdasarkan jawaban wawancara dengan anak jalanan mengapa mereka mengikuti pelatihan keterampilan disrumah singgah adalah agar lebih maju, ingin hidup mandiri, supaya bisa bersosialisasi.

.idalam rumah singgah ada beberapa peraturan tata tertib yang harus di taati oleh setiap anak jalanan yang ada disini seperti, wajib sekolah, sopan, harus berkata-kata yang baik, dan sebagainya. .an tanggapan dari anak jalanan mengenai tata tertib tersebut cukup baik, namun tidak jarang dari mereka yang masih suka melanggarnya.

.irumah singgah ini mengadakan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang bisa terselenggara dengan bantuan dari panti social ataupun donatur. /elain pelatihan keterampilan rumah singgah juga memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan sumbangan untuk orang tua anak jalanan. Aayanan yang diberikan seperti mata pelajaran disekolah untuk pendidikan tambahan, memasak, les mengemudi mobil, dan pendidikan sopan santun.

.ari jawaban wawancara dengan anak jalanan mereka mengakui bahwa pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan itu berman6aat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Metode mengajar yang digunakan pelatih kepada anak jalanan yaitu dengan mengajar secara langsung, mempraktikan lalu menyuruh anak-anak meniru sehingga mudah dipahami.

=espon anak jalanan saat mengikuti pelatihan keterampilan juga sudah cukup serius.

/ecara keseluruhan dari sampel anak jalanan menjawab mereka senang berada dirumah singgah, namun ada 1 anak jalanan yang

41

menjawab dia lebih senang dijalan dari pada dirumah singgah. .an dari keseluruhan sampel anak jalanan yang peneliti wawancara mereka masih sering turun kejalan untuk mengamen.

d. 5etersediaan .ana dan ?asilitas Pelatihan .ana yang dipakai untuk biaya pelatihan keterampilan berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan keterampilan tersebut dan dana yang terpakai sesuai jenis pelatihan keterampilan yang diadakan. Pelatihan keterampilan biasa dilaksanakan diruang serbaguna atau kadang-kadang menggunakan ruangan khusus sesuai jenis pelatihan. ?asilitas yang sudah ada dirumah singgah adalah computer, tele;ise, gitar, dan buku-buku bacaan. Menurut anak jalanan 6asilitas yang sudah ada masih kurang memadai dan menurut mereka masih perlu ada yang ditambah seperti media hiburan, alat-alat music, dan sebagainya. ?asilitas yang tersedia saat melakukan pelatihan keterampilan menurut pelatih dan pengelola sudah cukup memadai, peralatan yang tersedia tergantung dengan pelatihan apa yang mereka lakukan. .alam setiap pelatihan terdapat handout untuk anak-anak jalanan disesuaikan dengan jenis pelatihan, 6asilitas itu berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan tersebut.

e. Pelatihan, *ntensitas 5egiatan, Metode, dan 5urikulum yang .igunakan

42

Pelatih yang membimbing pelatihan keterampilan berasal dari pihak penyelenggara. Pendidikan terakhir pelatih adalah /1 5esos. .alam memberikan pelatihan keterampilan dalam rumah singgah sudah dibentuk sebuah kurikulum, intensitas pelatihan rutin dalam 1 minggu diadakan 1 kali pelatihan. .engan cara membimbingnya mencontohkan kepada anak-anak lalu dipraktikan bersama-sama.

=. 4a&asan Akur Kurnia a. Aatar belakang anak jalanan .ari ' anak jalanan yang terdapat di rumah singgah mengemukakan penyebab mereka berada di rumah singgah dikarenakan 6aktor ekonomi orang tuanya dan ada juga yang disebabkan ajakan temannya yang menyebabkan mereka harus hidup mandiri mencari uang jajan untuk kebutuhan mereka atau bahkan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Pendidikan terakhir anak jalanan sebelum dia masuk dan mengikuti pelatihan dirumah singgah sangat beragam ada yang baru duduk dibangku /ekolah .asar, /ekolah Menengah Pertama bahkan ada yang tidak pernah bersekolah sama sekali sebelumnya setelah mereka masuk ke dalam rumah singgah mereka bisa kembali menikmati pendidikan yang selayaknya. !erikut adalah presentase dari ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel untuk penelitian ini $ Persentase Pen1i1ikan Anak alanan

43

-nak jalanan yang berada dirumah singgah berusia rata-rata 01&tahun namun dari ' sampel anak jalanan yang peneliti ambil, berikut adalah presentase usianya $ Persentase Usia Anak alanan

.ilihat dari uraian yang terpapar diatas dapat disebutkan bahwa pengaruh usia dan latar belakang pendidikan cukup berpengaruh terhadap kee6ekti6itasan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. /eperti jika usia anak jalanan itu cukup matang 211-1&tahun3 dan sebelumnya sudah mengenyam pendidikan dibangku sekolah yang cukup ditambah lagi kesadarannya akan

44

mencari ilmu itu tinggi dia akan dengan mudah mengikuti pelatihan dan hasil yang diperoleh juga akan baik. Pelatihan keterampilan bertujuan untuk mengurangi akti6itas anak di jalan dan memberikan keterampilan untuk persiapan diusia dewasa minimal mempunyai keahlian dan tidak menjadi pekerja jalanan. !erdasarkan hasil wawancara dapat dilihat bahwa tujuan dari pelatihan keterampilan sudah tercapai dengan berkurangnya anak yang berakti6itas di jalan karena mengikuti pelatihan keterampilan serta peningkatan keterampilan pada anak jalanan.

b. Perubahan Pengetahuan dan 5eterampilan -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan =ata-rata anak jalanan dirumah singgah sudah masuk dan mengikuti pelatihan selama 1tahun 1#bulan. Menurut hasil wawancara anak jalanan sebelum mengikuti pelatihan, pengetahuannya hanya sebatas di bidang musik. /etelah mengikuti pelatihan keterampilan, pengetahuan anak jalan bertambah di bidang kesenian dan musik. Menurut pengakuan ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel sebelum mengikuti pelatihan keterampilan anak jalanan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tambahan selain yang diajarkan disekolahnya. <amun setelah masuk dalam rumah singgah dan mendapatkan pelayanan dan pelatihan perlahan keterampilan anak jalanan bertambah karena mengikuti pelatihan keterampilan seperti bermain music, kerajinan tangan, membatik, memasak, dan menjahit.

45

!erikut adalah gra6ik perubahan pengetahuan keterampilan anak jalanan $

9awaban pengelola rumah singgah menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah dan orang tuanya dirumah. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, memasak, menjahit, bermain musk, dan membatik.

9awaban pelatih yang sering memberikan pelajaran serta pelatihan kepada anak jalanan yang peneliti wawancarai beliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah dan orang tuanya

46

dirumah. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, memasak, menjahit, bermain musk, dan membatik. Menurut pemaparan jawaban wawancara yang di jawab oleh anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan pelatih dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dirumah singgah.

c. =espon -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan -lasan anak jalanan untuk mengikuti pelatihan dirumah singgah cukup beragam mulai dari niat untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah teman, ikutan teman, sampai ada yang berniat hanya untuk mendapat uang dari donatur. .idalam rumah singgah ini tidak terlalu diterapkan tata tertib berdasarkan jawaban pengelola rumah singgah dikarenakan sulitnya menerapkan tata tertib pada anak jalanan yang terpenting mereka bersikap sopan kepada teman-temannya saat berada di rumah singgah. .irumah singgah ini mengadakan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang bisa terselenggara dengan bantuan dari panti social ataupun donatur. /elain pelatihan keterampilan rumah singgah juga memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan sumbangan untuk orang tua anak jalanan. Aayanan yang diberikan seperti mata

47

pelajaran disekolah untuk pendidikan tambahan, membatik, dan pendidikan sopan santun. .ari jawaban wawancara dengan anak jalanan mereka mengakui bahwa pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan itu berman6aat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode mengajar yang digunakan pelatih kepada anak jalanan yaitu dengan mengajar secara langsung, mempraktikan lalu menyuruh anak-anak meniru sehingga mudah dipahami. =espon anak jalanan saat mengikuti pelatihan keterampilan juga sudah kurang serius. /ecara keseluruhan dari sampel anak jalanan menjawab mereka sangat senang dan nyaman berada dirumah singgah bahkan tidak ada satupun dari mereka yang turun kembali ke jalan.

d. 5etersediaan .ana dan ?asilitas Pelatihan .ana yang dipakai untuk biaya pelatihan keterampilan berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan keterampilan tersebut dan dana yang terpakai sesuai jenis pelatihan keterampilan yang diadakan. Pelatihan keterampilan biasa dilaksanakan diruang serbaguna atau kadang-kadang menggunakan ruangan khusus sesuai jenis pelatihan. ?asilitas yang sudah ada dirumah singgah adalah perpustakaan, tempat belajar, dan tele;isi. Menurut anak jalanan 6asilitas yang sudah ada masih kurang memadai dan menurut mereka masih perlu ada

4#

yang ditambah seperti media hiburan, alat-alat music, computer, dan sebagainya. ?asilitas yang tersedia saat melakukan pelatihan keterampilan menurut pelatih dan pengelola sudah cukup memadai, peralatan yang tersedia tergantung dengan pelatihan apa yang mereka lakukan. .alam setiap pelatihan terdapat handout untuk anak-anak jalanan disesuaikan dengan jenis pelatihan, 6asilitas itu berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan tersebut.

e. Pelatihan, *ntensitas 5egiatan, Metode, dan 5urikulum yang .igunakan Pelatih yang membimbing pelatihan keterampilan berasal dari pihak penyelenggara. Pendidikan terakhir pelatih adalah /1 /osial. .alam memberikan pelatihan keterampilan dalam rumah singgah belum dibentuk sebuah kurikulum, karena intensitas pelatihan juga yang belum rutin masih bergantung dengan donatur. -dapun seperti yang sudah berjalan pelatihan biasa dilakukan seminggu sekali. .engan cara membimbingnya mencontohkan kepada anak-anak lalu dipraktikan bersama-sama.

>. "umah !inggah Balarenik a. Aatar belakang anak jalanan .ari ' anak jalanan yang terdapat di rumah singgah mengemukakan penyebab mereka berada di rumah singgah dikarenakan 6aktor

4&

ekonomi, 6aktor lingkungan, dan keinginan untuk hidup mandiri yang menyebabkan mereka hidup mencari uang kebutuhan mereka atau bahkan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Pendidikan terakhir anak jalanan sebelum dia masuk dan mengikuti pelatihan dirumah singgah sangat beragam ada yang baru duduk dibangku /ekolah .asar, /ekolah Menengah Pertama bahkan ada yang tidak pernah bersekolah sama sekali sebelumnya setelah mereka masuk ke dalam rumah singgah mereka bisa kembali menikmati pendidikan yang selayaknya. !erikut adalah presentase dari ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel untuk penelitian ini $ Persentase Pen1i1ikan Anak alanan

-nak jalanan yang berada dirumah singgah berusia rata-rata 01&tahun namun dari ' sampel anak jalanan yang peneliti ambil, berikut adalah presentase usianya $ Persentase Usia Anak alanan

50

.ilihat dari uraian yang terpapar diatas dapat disebutkan bahwa pengaruh usia dan latar belakang pendidikan cukup berpengaruh terhadap kee6ekti6itasan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. /eperti jika usia anak jalanan itu cukup matang 211-1 tahun3 dan sebelumnya sudah mengenyam pendidikan dibangku sekolah yang cukup ditambah lagi kesadarannya akan mencari ilmu itu tinggi dia akan dengan mudah mengikuti pelatihan dan hasil yang diperoleh juga akan baik.

Pada rumah singgah

!alarenik tujuan

dilakukannya

pelatihan

keterampilan adalah aktualisasi diri potensi anak jalanan, mengurangi akti6itas anak di jalanan,keterampilan sebagai bekal kelak anak dewasa serta sebagai metode pendekatan terhadap anak jalanan. .ari hasil wawancara yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tujuan dari pelatihan keterampilan telah tercapai dengan sebagian besar anak jalanan tidak kembali turun ke jalan dan meningkatnya pengetahuan serta keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan. b. Perubahan Pengetahuan dan 5eterampilan -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan

51

=ata-rata anak jalanan dirumah singgah sudah masuk dan mengikuti pelatihan selama %tahun (bulan.

Menurut hasil wawancara anak jalanan sebelum melakukan pelatihan, pengetahuan anak jalanan hanya sebatas di bidang musik. /etelah melakukan pelatihan, pengetahuan mereka menjadi bertambah seperti dibidang kesenian, dan alat musik.

.alam proses pelatihan keterampilan terjadi perubahan sikap pada anak jalanan mulanya mereka selalu berkata kasar dan tidak sopan dalam bersikap namun setelah mengikuti pelatihan keterampilan dan berusaha mengikuti tata tertib yang ada perlahan mereka dapat berkata dan bersikap sesuai norma dalam masyarakat.

Menurut pengakuan ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel sebelum mengikuti pelatihan keterampilan anak jalanan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tambahan selain yang diajarkan disekolahnya. <amun setelah masuk dalam rumah singgah dan mendapatkan pelayanan dan pelatihan perlahan keterampilan anak jalanan bertambah karena mengikuti pelatihan keterampilan seperti bermain music, kerajinan tangan, membatik, dan menjahit. !erikut adalah gra6ik perubahan pengetahuan keterampilan anak jalanan $

52

9awaban anak jalanan pengelola rumah singgah yang menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah dan teman-temannya. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, menjahit, bermain musk, dan membatik.

9awaban salah satu pelatih

yang memberikan pelajaran serta

pelatihan kepada anak jalanan yang peneliti wawancarai menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan

53

penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, menjahit, bermain musik, dan membatik. Menurut pemaparan jawaban wawancara yang di jawab oleh anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan pelatih dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dirumah singgah.

c. =espon -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan

-lasan anak jalanan untuk mengikuti pelatihan dirumah singgah adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan menambah teman.

.idalam rumah singgah ini diterapkan tata tertib yang cukup mudah diikuti anak jalanan seperti berkata dan bersikap sopan kepada siapapun yang berada di rumah singgah, membuang sampah pada tempatnya.

.irumah singgah ini mengadakan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang bisa terselenggara dengan bantuan dari panti social ataupun donatur. /elain pelatihan keterampilan rumah singgah juga memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan sumbangan untuk orang tua anak jalanan. Aayanan yang diberikan seperti mata pelajaran disekolah untuk pendidikan tambahan, membatik, dan pendidikan sopan santun.

.ari jawaban wawancara dengan anak jalanan mereka mengakui bahwa pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan itu berman6aat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

54

Metode mengajar yang digunakan pelatih kepada anak jalanan yaitu dengan mengajar secara langsung, mempraktikan lalu menyuruh anak-anak meniru sehingga mudah dipahami.

=espon anak jalanan saat mengikuti pelatihan keterampilan juga sudah serius.

/ecara keseluruhan dari sampel anak jalanan menjawab mereka sangat senang dan nyaman berada dirumah singgah hanya ada satu anak jalanan yang menjawab masih suka turun kejalan untuk mengamen.

d. 5etersediaan .ana dan ?asilitas Pelatihan .ana yang dipakai untuk biaya pelatihan keterampilan berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan keterampilan tersebut dan dana yang terpakai sesuai jenis pelatihan keterampilan yang diadakan. Pelatihan keterampilan biasa dilaksanakan diruang ruang kelas atau kadang-kadang menggunakan ruangan khusus sesuai jenis pelatihan. ?asilitas yang sudah ada dirumah singgah adalah perpustakaan, tempat belajar, dan tele;isi. Menurut anak jalanan 6asilitas yang sudah ada cukup memadai namun menurut mereka masih perlu ada yang ditambah seperti media hiburan, alat-alat music, computer, dan sebagainya. ?asilitas yang tersedia saat melakukan pelatihan keterampilan menurut pelatih dan pengelola sudah cukup memadai, peralatan yang

55

tersedia tergantung dengan pelatihan apa yang mereka lakukan. .alam setiap pelatihan terdapat handout untuk anak-anak jalanan disesuaikan dengan jenis pelatihan, 6asilitas itu berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan tersebut.

e. Pelatihan, *ntensitas 5egiatan, Metode, dan 5urikulum yang .igunakan Pelatih yang membimbing pelatihan keterampilan berasal dari pihak penyelenggara. Pendidikan terakhir pelatih adalah /1 /osial. .alam memberikan pelatihan keterampilan dalam rumah singgah belum dibentuk sebuah kurikulum, karena intensitas pelatihan juga yang belum rutin masih bergantung dengan donatur. -dapun seperti yang sudah berjalan pelatihan biasa dilakukan seminggu sekali. .engan cara membimbingnya mencontohkan kepada anak-anak lalu dipraktikan bersama-sama.

?. 4a&asan Nan1a Dian Nusantara a. Aatar belakang anak jalanan .ari ' anak jalanan yang terdapat di rumah singgah mengemukakan penyebab mereka berada di rumah singgah dikarenakan 6aktor ekonomi, 6aktor lingkungan, dan keinginan untuk hidup mandiri yang menyebabkan mereka hidup mencari uang kebutuhan mereka atau bahkan mencari uang untuk membantu kedua orang tuanya. Pendidikan terakhir anak jalanan sebelum dia masuk dan mengikuti pelatihan dirumah singgah sangat beragam ada yang baru duduk

56

dibangku /ekolah .asar, /ekolah Menengah Pertama bahkan ada yang tidak pernah bersekolah sama sekali sebelumnya setelah mereka masuk ke dalam rumah singgah mereka bisa kembali menikmati pendidikan yang selayaknya. !erikut adalah presentase dari ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel untuk penelitian ini $ Persentase Pen1i1ikan Anak alanan

-nak jalanan yang berada dirumah singgah berusia rata-rata 01&tahun namun dari ' sampel anak jalanan yang peneliti ambil, berikut adalah presentase usianya $ Persentase Usia Anak alanan

.ilihat dari uraian yang terpapar diatas dapat disebutkan bahwa pengaruh usia dan latar belakang pendidikan cukup berpengaruh

57

terhadap kee6ekti6itasan pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak penyelenggara. /eperti jika usia anak jalanan itu cukup matang 211-1 tahun3 dan sebelumnya sudah mengenyam pendidikan dibangku sekolah yang cukup ditambah lagi kesadarannya akan mencari ilmu itu tinggi dia akan dengan mudah mengikuti pelatihan dan hasil yang diperoleh juga akan baik. Pelatihan keterampilan pada rumah singgah ini bertujuan untuk mengurangi dampak negati;e akibat pergaulan di jalan dan membekali kreati6itas pada anak jalanan. 7ujuan dari pelatihan keterampilan ini bisa dikatakan telah berhasil karena anak jalanan dapat keluar dari lingkungan jalanan dan terjadi peningkatan keterampilan pada anak jalanan.

b. Perubahan Pengetahuan dan 5eterampilan -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan =ata-rata anak jalanan dirumah singgah sudah masuk dan mengikuti pelatihan selama "tahun. Menurut hasil wawancara anak jalanan, sebelum melakukan pelatihan pengetahuannya kesenian. hanya sebatas dibidang tarik suara setelah melakukan pelatihan, pengetahuan anak jalanan bertambah di bidang

5#

Menurut pengakuan ' anak jalanan yang peneliti jadikan sampel sebelum mengikuti pelatihan keterampilan anak jalanan tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan tambahan selain yang diajarkan disekolahnya dan diterimanya dari lingkuan tempat tinggal mereka. <amun setelah masuk dalam rumah singgah dan mendapatkan pelayanan dan pelatihan perlahan keterampilan anak jalanan bertambah karena mengikuti pelatihan keterampilan seperti bermain music, kerajinan tangan, membatik, dan menjahit. !erikut adalah gra6ik perubahan pengetahuan keterampilan anak jalanan $

9awaban salah satu pengelola rumah singgah beliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah dan teman-temannya. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka

5&

bertambah seperti kerajinan tangan, menjahit, bermain musik, dan membatik. 9awaban salah satu pelatih beliau menyebutkan bahwa saat masuk ke rumah singgah anak-anak mengalami perubahan yang baik, pada awal sebelum mendapat pelayanan serta pelatihan dirumah singgah anak-anak ini tidak memiliki kemampuan lebih selain apa yang mereka terima disekolah. <amun setelah mendapat pelayanan serta pelatihan dari rumah singgah dan penyelenggara, pengetahuan dan keterampilan mereka bertambah seperti kerajinan tangan, menjahit, bermain musik, dan membatik. Menurut pemaparan jawaban wawancara yang di jawab oleh anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan pelatih dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan keterampilan pada anak jalanan setelah mengikuti pelatihan keterampilan dirumah singgah.

c. =espon -nak 9alanan /etelah Mengikuti Pelatihan 5eterampilan -lasan anak jalanan untuk mengikuti pelatihan dirumah singgah adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan menambah teman. .idalam rumah singgah ini diterapkan tata tertib seperti berkata dan bersikap sopan kepada siapapun yang berada di rumah singgah, membuang sampah pada tempatnya, dan wajib mengikuti kegiatan dengan baik. .irumah singgah ini mengadakan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan yang bisa terselenggara dengan bantuan dari panti social ataupun donatur. /elain pelatihan keterampilan rumah singgah juga

60

memberikan layanan kesehatan, layanan pendidikan, dan sumbangan untuk orang tua anak jalanan. Aayanan yang diberikan seperti mata pelajaran disekolah untuk pendidikan tambahan, membatik, dan pendidikan sopan santun. .ari jawaban wawancara dengan anak jalanan mereka mengakui bahwa pelatihan keterampilan yang mereka dapatkan itu berman6aat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode mengajar yang digunakan pelatih kepada anak jalanan yaitu dengan mengajar secara langsung, mempraktikan lalu menyuruh anak-anak meniru sehingga mudah dipahami. =espon anak jalanan saat mengikuti pelatihan keterampilan juga sudah cukup serius. /ecara keseluruhan dari sampel anak jalanan menjawab mereka sangat senang dan nyaman berada dirumah, hanya ada satu anak jalanan yang menjawab masih suka turun kejalan untuk mengamen.

d. 5etersediaan .ana dan ?asilitas Pelatihan .ana yang dipakai untuk biaya pelatihan keterampilan berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan keterampilan tersebut dan dana yang terpakai sesuai jenis pelatihan keterampilan yang diadakan. Pelatihan keterampilan biasa dilaksanakan diruang ruang kelas atau kadang-kadang menggunakan ruangan khusus sesuai jenis pelatihan.

61

?asilitas yang sudah ada dirumah singgah adalah perpustakaan, tempat belajar, dan tele;isi. Menurut anak jalanan 6asilitas yang sudah ada cukup memadai namun menurut mereka masih perlu ada yang ditambah seperti media hiburan, alat-alat music, dan sebagainya.

?asilitas yang tersedia saat melakukan pelatihan keterampilan menurut pelatih dan pengelola sudah cukup memadai, peralatan yang tersedia tergantung dengan pelatihan apa yang mereka lakukan. .alam setiap pelatihan terdapat handout untuk anak-anak jalanan disesuaikan dengan jenis pelatihan, 6asilitas itu berasal dari donatur atau penyelenggara yang mengadakan pelatihan tersebut.

e. Pelatihan, *ntensitas 5egiatan, Metode, dan 5urikulum yang .igunakan Pelatih yang membimbing pelatihan keterampilan berasal dari pihak penyelenggara. Pendidikan terakhir pelatih adalah .& Peksos. .alam memberikan pelatihan keterampilan dalam rumah singgah belum dibentuk sebuah kurikulum, karena intensitas pelatihan juga yang belum rutin masih bergantung dengan donatur. -dapun seperti yang sudah berjalan pelatihan biasa dilakukan seminggu sekali. .engan cara membimbingnya mencontohkan kepada anak-anak lalu dipraktikan bersama-sama.

B. Pem5ahasan /ebelum melakukan penelitian ditentukan criteria rumah singgah yang memberikan pelatihan keterampilan sudah e6ekti6, kurang e6ekti6, atau tidak e6ekti6. .ikatakan e6ekti6 apabila sesuai tujuan pelatihan, ada peningkatan

62

keterampilan, ada peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap kearah positi6. 5urang e6ekti6 apabila tidak sesuai tujuan pelatihan, ada peningkatan keterampilan, ada peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap ke arah positi6. .an 7idak e6ekti6 apabila 7idak sesuai tujuan pelatihan, tidak ada peningkatan keterampilan, tidak ada peningkatan pengetahuan dan tidak ada perubahan sikap ke arah positi6. =umah singgah -A-Mustada66in, /E-=-, dan !alarenik telah sesuai tujuan pelatihan, terjadi peningkatan keterampilan, dan terjadi peningkatan pengetahuan serta perubahan sikap kearah positi6. .engan penilaian demikian ketiga rumah singgah tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan program pelatihan keterampilan untuk anak jalanan dengan e6ekti6. .alam ketiga rumah singgah tersebut ternyata terdapat 6asilitas yang memadai untuk menunjang pelatihan seperti ruang kelas serta alat bahan khusus lainnya sesuai pelatihan yang dilaksanakan, selain itu latar belakang pendidikan anak jalanan di rumah singgah juga sudah setingkat /MP dan /M- sehingga mempermudah penerimaan materi pelatihan. =umah singgah -kur 5urnia dan <anda .ian <usantara telah sesuai tujuan pelatihan, terjadi peningkatan keterampilan, dan terjadi peningkatan pengetahuan. .engan demikian kedua rumah singgah tersebut dapat dikatakan telah melaksanakan program pelatihan keterampilan untuk anak jalanan dengan e6ekti6 meskipun belum terjadi perubahan sikap terhadap sejumlah anak jalanan. .alam ketiga rumah singgah tersebut ternyata terdapat 6asilitas yang cukup memadai untuk menunjang pelatihan seperti ruang kelas serta alat bahan khusus lainnya sesuai pelatihan yang dilaksanakan, selain itu latar belakang pendidikan anak jalanan di rumah singgah juga sudah setingkat /MP dan /M- sehingga mempermudah penerimaan materi pelatihan.

63

BAB : PENUTUP

A. Kesim#ulan 5esimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah lima rumah singgah di 9akarta 7imur yang terda6tar di 5emensos yaitu rumah singgah -lMustada66in, /E-=-, -kur 5urnia, !alarenik, dan <anda .ian <usantara telah melaksanakan pelatihan keterampilan dengan e6ekti6, dikatakan e6ekti6 karena pelatihan keterampilan telah sesuai tujuan pelatihan, ada peningkatan keterampilan, ada peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap kearah positi6. B6ekti;itas pelatihan keterampilan dipengaruhi oleh 6aktor-6aktor pendanaan, ketersediaan 6asilitas pelatihan, kualitas pelatih, kurikulum pelatihan, intensitas pelatihan, dan latar belakang peserta pelatihan.

B. !aran

64

Untuk pengelola rumah singgah $ /ebaiknya pihak pengelola rumah singgah memberikan 6asilitas yang memadai bagi anak jalanan dan lebih akti6 lagi dalam mecari relasi donatur untuk pelatihan keterampilan anak jalanan

Untuk pemerintah

$ /ebaiknya pemerintah lebih memperhatikan

pendidikan keterampilan pada anak jalanan demi masa depan anak jalanan dan membuat kebijakan pendidikan khusus anak jalanan, mempermudah untuk mengurus pembuatan, mempermudah anak jalanan masuk ke sekolah 6ormal.

Anda mungkin juga menyukai