Anda di halaman 1dari 4

Faktor risiko klinis Selain umur dan densitas massa tulang.

Beberapa faktor risiko bervariasi tergantung pada umur. Misalnya risiko terjatuh pada gangguan penglihatan, imobilisasi dan penggunaan sedatif akan menjadi risiko fraktur yang tinggi pada orang tua dibandingkan pada orang muda. Asupan kalsium yang rendah merupakan salah satu faktor risiko terjadinya fraktur panggul. Kohort mendapatkan berbagai faktor risiko fraktur osteoporotik yang tidak tergantung pada BMD, yaitu indeks massa tubuh yang rendah, riwayat fraktur, riwayat fraktur panggul dalam keluarga, perokok, peminum alkohol yang berat dan artritis reumatoid. lukokortikoid merupakan penyebab osteopororsi sekunder dan fraktur osteoporotik yang terbanyak. lukokortikoid akan menyebabkan gangguan absorbsi kalsium di usus dan peningkatan ekskresi kalsium lewat ginjal sehingga akan menyababkan hipokalsemia, hiperparatiroidisme sekuder dan peningkatan kerja osteoklas. Selain itu glukokortikoid juga akan menekan produksi gonadrotropin, sehingga produksi estrogen menurun dan akhirnya osteoklas juga akan meningkat kerjanya. !erhadap osteoblas, glukokortikoid akan menghambat kerjanya, sehingga formasi tulang menurun. Dengan adanya peningkatan reaobsorpsi tulang oleh osteoklas dan penurunan formasi massa tulang oleh osteoblas, maka akan terjadi osteoporosis yang progresif. "eminum alkohol lebih dari # unit$hari juga merupakan faktor risiko terjadinya fraktur osteoporotik dan bersifat dose%dependent. Demikian juga merokok yang merupakan faktor risiko osteoporotik yang independent terhadap nilai BMD. &,'

Patogenesis Se(ara normal di tubuh kita terjadi suatu tahapan yang disebut remodeling tulang, yaitu suatu proses pergantian tulang yang sudah tua untuk diganti dengan tulang yang baru. )al ini sudah terjadi pada saat pembentukkan tulang mulai berlangsung selama kita hidup. "roses remodelling tulang tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini* Setiap saat terjadi remodeling tulang di tulang manusia. "roses remodeling ini dimulai

dengan terjadinya resorbsi atau penyerapan atau penarikan tulang oleh sel tulang yaitu osteoklas, kemudian tulang yang sudah diserap itu tadi akan diisi oleh tulang yang baru dengan bantuan sel tulang yang bernama osteoblas. Kejadian ini adalah suatu keadaan yang normal, dimana pada saat proses pembentukkan tulang sampai umur '+ , '- tahun, jumlah tulang yang diserap atau diresorbsi sama dengan jumlah tulang baru yang mengisi atau menggantikkan sehingga terbentuk pun(ak masa tulang, tapi setelah berumur '- tahun keadaan ini tidak berjalan dengan seimbang lagi dimana jumlah tulang yang diserap lebih besar dari jumlah tulang baru yang menggantikan. )al inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan massa tulang yang berakibat pada osteoporosis.* . Bagian tubuh yang sering terkena osteoporosis adalah* &. !ulang punggung #. !ulang jari tangan '. !ulang pangkal paha

Epidemiologi "revalensi osteoporosis untuk umur kurang dari /+ tahun untuk wanita sebanyak &0% '12, sedangkan pria #+%#/2, untuk umur di atas /+ tahun untuk wanita -',12, pria '02. 3ebih dari -+2 keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada #+-+. Mereka yang terserang rata%rata berusia di atas -+ tahun. Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di 4ndonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang. Dua dari lima orang 4ndonesia memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. 5umlah penderita osteoporosis di 4ndonesia jauh lebih besar dari data terakhir Depkes, yang mematok angka &6,/2 dari seluruh penduduk dengan alasan perokok di negeri ini urutan ke%# dunia setelah 7hina. #

Komplikasi &. 8yeri pada tulang

#. !ubuh makin lama makin memendek 9bungkuk: '. !ulang menjadi mudah patah $ patah tulang $ fraktur .. Biaya perawatan besar 9akibat osteoporosis: -. Ke(a(atan 1. Ketergantungan pada orang lain /. Kualitas hidup menurun 0. Kematian Data di Amerika menunjukkan kalau terdapat kasus "A!A) !;3A8 sebanyak &,-

juta kasus per tahun. Dan yang bertanggung jawab atas terjadinya patah tulang ini adalah osteoporosis. Biasanya orang baru menyadari terkena osteoporosis setelah mengalami patah tulang 9fraktur:. ' Penatalaksanaan Medika Mentosa &, <aloksifen Meningkatkan massa tulang dan menurunkan resiko fraktur. Kalsitonin Membantu metabolisme tulang dan regulasi kalsium. Bifosfonat, preparatnya* &. =tidronat "emberian se(ara siklik, Bertujuan untuk mengatasi gangguan mineralisasi akibat pemberian etidronat jangka panjang terus%menerus. #. Klodronat '. "amidronat .. Alendronat

Menghambat reasorpsi tulang dan meningkatkan massa tulang. -. <isedronat Berbagai penelitian membuktikan bahwa risedronat merupakan obat yang efektif untuk mengatasi osteoporosis dan mengurangi risiko fraktur pada wanita dnegan osteoporosis pas(a menopause dan wanita dengan menopause artifisial akibat pengobatan karsinoma payudara. 1. Asam >oledronat =strogen Strontium <anelat )ormon paratiroid 8atrium fluorida Denusumat ?itamin D Kalsitriol Kalsium @itoestrogen

8on medika%mentosa &, 3atihan Alat bantu, tongkat atau alat bantu berjalan

Anda mungkin juga menyukai