Anda di halaman 1dari 23

1.

Penamaan Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan

tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Aliran ketatanegaraan dan ekonomi yg menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Secara umum, liberalisme mencita citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para indi!idu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. "alam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama sama mendasarkan kebebasan mayoritas. #Liberalisme# didefinisikan sebagai suatu etika sosial yang mengan$urkan kebebasan dan kesetaraan secara umum.% "ua &asa Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme 'lasik dan Liberallisme &odern. Liberalisme 'lasik timbul pada awal abad ke 1(. Sedangkan Liberalisme &odern mulai muncul se$ak abad ke )*. +amun, bukan berarti setelah ada Liberalisme &odern, Liberalisme 'lasik akan hilang begitu sa$a atau tergantikan oleh Liberalisme &odern, karena hingga kini, nilai nilai dari Liberalisme 'lasik itu masih ada. Liberalisme &odern tidak mengubah hal hal yang mendasar , hanya mengubah hal hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core !alues) tidak berubah hanya ada tambahan tanbahan sa$a dalam !ersi yang baru. -adi sesungguhnya, masa Liberalisme 'lasik itu tidak pernah berakhir. "alam Liberalisme 'lasik, keberadaan indi!idu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap indi!idu memiliki kebebasan berpikir masing masing . yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi(politik) dan kapitalisme (ekonomi).&eskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki indi!idu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena
1 /. A. - /oady. 1001. "istributi!e -ustice, A /ompanion to /ontemporary Political Philosophy. 23ford4 5lackwell Publishing. hlm. 66*.
1

kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggung$awabkan. -adi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas bebasnya. 7erdapat beberapa istilah yang perlu dikenal lebih $auh mengenai Liberalisme. Liberalisme dikenal $uga dengan Libertas (bahasa latin) yang artinya kebebasan, dan Liberalisme mencakup banyak aliran yang berbeda artinya di bidang politik, ekonomi dan keagamaan, yang bertolak pada kebebasan orang perorangan terhadap kekuasaan apapun (A. 8euken S-4 9nsiklopedi :ere$a). Liberalisme dapat dimengerti sebagai (1) tradisi politik ()) filsafat politik dan (;) teori filsafat umum, mencakup teori nilai, konsepsi mengenai orang dan teori moral sama halnya dengan filsafat politik. "i Perancis, liberalisme lebih dekat dikaitkan dengan sekularisme dan demokrasi (Stanford 9ncyclopedia of Philosophy, )**;). 8euken lebih lan$ut menyebut liberalisme dasarnya adalah pendangan <aman Pencerahan, bahwa manusia tidak hanya berhak mengusahakan masyarakat yang bebas dari kekuasaan negara, yang kurang mengindahkan hak hak a=asi manusia, melainkan $uga membebaskan diri dari kuasa rohani yang tidak mendapat mandat dari umat. 'uasa dari atas ditolak. Liberalisme, sekalipun bisa diartikan macam macam dalam berbagai bidang yang berbeda, memiliki pengertian sendiri dalam teologi. Liberalisme teologi adalah salah satu pemikiran agama yang menekankan penyelidikan agama yang berlandaskan norma diluar otoritas tradisi gere$a. Liberalisme adalah keinginan untuk dibebaskan dari paksaan kontrol dari luar dan secara konsekwen bersangkutan dengan moti!asi dari dalam diri manusia. "alam 9ncyclopaedia 5ritannica, liberalisme dapat dibagi dalam tiga masa, yaitu4 masa pertama dari abad 1> sampai pertengahan abad 1?, masa kedua dari pertengahan abad 1? sampai akhir abad 10, dan masa ketiga dari pertengahan abad 10 sampai abad )*. &asa Pertama, liberalisme teologi biasa dikaitkan dengan filsuf dan matematikawan @ene "escartes. &asa ini $uga disebut sebagai masa @asionalisme dan Pencerahan. "escartes menekankan cara berfikir yang berpengaruh sampai abad 10 dan meletakkan dasar perkiraan kesadaran modern, yaitu4 (1) keyakinan

akan pikiran manusia, ()) mengutamakan manusia sebagai pribadi, (;) imanensi 7uhan, dan (;) keyakinan bahwa sifat alami manusia bisa dan selalu diperbaiki. &asa 'edua, liberalisme teologi dikenal sebagai masa @omantisme yang diawali dengan disadarinya keunikan indi!idu dan konsekwensinya mengenai pentingnya pengalaman indi!idu sebagai sumber khusus mengenai arti yang tidak terbatas, ini memberi nilai lebih pada kepribadian dan kreati!itas indi!idu melebihi semua nilai lain. -ean -acAues @ousseau dan Bmmanuel 'ant adalah arsitek dibelakang liberalisme romantis ini. Pada masa ketiga ini berkembang studi Cesus Se$arah yang menafikan sifat supra natural Cesus. D./. 5aur memperkenalkan pendekatan yang anti theistic dan yang supranatural dalam hubungan dengan se$arah kekristenan. ".D. Strauss (Life of -esus) menolak sama sekali dasar se$arah elemen supranatural dalam Bn$il. -.9. @enan (Life of -esus) $uga senada dengan Strauss dan lebih $auh menyebut Cesus terobsesi semangat re!olusi, penganiayaan dan mati syahid. Albert Schweit=er (7he Euest of the 8istorical -esus) disatu sisi menyalahkan Strauss dan @enan karena mengabaikan aspek eschatologis tentang kera$aan Allah dan akhir =aman, tetapi disisi lain ia meneruskan pandangan mereka karena Cesus ditampilkan sebagai politikus agama yang pemarah yang membuat kesalahan besar dalam cara hidupnya. Arthur "rews (7he /hrist &yth) bahkan lebih $auh memperlakukan seluruh Bn$il sebagai cerita fiksi. Daham Cesus Se$arah ini diteruskan oleh -esus Seminar se$ak 10?1.)

).

Apa itu LiberalismeF


Liberalisme adalah ideologi atau teori mengenai pemerintah di dalam

negara dan pemerintahan yang baik di dalam negara, serta masyarakat di seluruh dunia.;Pemikiran pemikiran ( asumsi asumsi ) dasar dari liberalisme, yaitu memiliki pandangan yang baik mengenai manusia, keyakinan bahwa hubungan internasional dapat bersifat kooperatif ( ker$asama) daripada konfliktual, adanya
2 8erlianto. Liberalisme. http4GGartikel.sabda.orgGliberalisme diakses pada 1( April )*1) pukul 1*.6? HB5. 3 -ohn 5aylis, Ste!e Smith, I Patricia 2wen. )**?. 7he :lobali=ation of Horld Politics 4 An Bntroduction to Bnternational @elations. +ew Cork4 23ford Jni!ersity Press. hlm 111.

kepercayaan terhadap kema$uan, serta liberalisme mengedepankan aspek kebebasan.6 Ada beberapa aliran di dalam liberalisme. Aliran aliran liberalisme diantaranya adalah liberalisme sosiologis yang lebih mengedepankan hubungan transnasional non pemerintah, liberalisme interdependensi yang menekankan hubungan ekonomi dalam pertukaran dan ketergantungan yang menguntungkan pemerintah dan rakyat, serta liberalisme institusional yang mengedepankan mengenai pentingnya ker$asama yang terorganisir diantara negara negara.1 "i dalam liberalisme ditekankan bahwa manusia memiliki kebebasan dan mementingkan diri sendiri, namun karena banyaknya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dan manusia tidak dapat melakukan dan mendapatkan kebutuhannya sendiri, maka manusia akan melakukan ker$asama yang saling menguntungkan.Halaupun konflik mungkin ter$adi, namun manusia cenderung melakukan dan menghasilkan ker$asama yang saling menguntungkan dan bermanfaat karena manusia memiliki akal sehat.( &enurut kaum liberal masalah masalah internasional mungkin sa$a ter$adi.+amun, dengan adanya ker$asama yang dilakukan oleh manusia, maka masalah masalah tersebut dapat diselesaikan.Selain itu, manusia $uga mempunyai akal sehat dan dengan menggunakan akal sehat tersebut, maka masalah masalah internasional dapat terselesaikan. Paham liberalisme mengutamakan kebebasan indi!idu untuk mencapai kebahagiaan dan kesenangan indi!idu, dimana semua kegiatan termasuk negara berperan dalam mewu$udkan tu$uan tersebut.+egara berperan untuk mengawasi dan mengontrol agar indi!idu dapat menggunakan atau mendapatkan kebebasannya yang akhirnya dapat merasakan kebahagiaan.Setiap orang harus

4 @obert -ackson I :eorg Sorensen. )**0. Pengantar Studi 8ubungan Bnternasional. Cogyakarta4 Pustaka Pela$ar. hlm 1;0. 5 Bbid. 6 Bbid.

menghormati dan menghargai kebebasan indi!idu.'ebebasan indi!idu tersebut dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan lain lain> "alam liberalisme terdapat beberapa hal yang sanagt mencolok, antara lain kesempatan yang sama bagi setiap orang, pengakuan atas hak yang sama, adanyapersetu$uan dari rakyat dan wakil rakyat, hukum bersifat sama di muka umum, indi!idu sebagai fokus dan negara sebagai pen$amin kebebasan indi!idu tersebut, serta nihilnya dogmatisme.

;.

Se$arah Liberalisme
Pembagian masa atau babak se$arah dalam perkembangan liberalisme

terbagi men$adi empat bagian. 5agian pertama yaitu sekitar abad KLBB Perang "unia B, kedua pada Perang "unia B Perang "unia BB, ketiga Perang "unia BB @untuhnya 7embok 5erlin, keempat pasca runtuhnya 7embok 5erlin sekarang. A. Abad KLBB Perang "unia B Bstilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, Liber yang berarti bebas atau merdeka. "ari istilah inilah muncul istilah liberal arts yang berarti ilmu yang berguna, dan sepatutnya dimiliki oleh orang yang merdeka (seperti 4 aritmatika, geometri, astronomi, musik, gramatika, logika, dan retorika). Pada masa pencerahan, kaum intelektual dan politisi 9ropa menggunakan istilah liberal untuk membedakan mereka dari kalangan lain.? "alam politik, liberalisme dapat diartikan sebagai kecenderungan yang berlawanan dengan sentralisasi dan absolutisme kekuasaan (contoh 4 munculnya republic republik yang menggantikan kera$aan). "alam ekonomi, liberalisme dimaknai sebagai sistem pasar bebas, di mana di mana campur tangan pemerintah diinter!ensi (dalam hal ini, liberalisme identik dengan kapitalisme). "ari segi
7 Bbid. 8 Syamsudin Arif. &emahami Liberalisme. http4GGwww.akhir=aman.infoGmenukonspirasiGse$arahG1;(6 memahami liberalisme.html diakses pada 16 April )*1) pukul )).1* HB5

sosial, liberalisme berarti emansipasi wanita, penyetaraan gender, dan runtuhnya nilai nilai kekeluargaan. Sedangkan dalam urusan agama, liberalisme berarti kebebasan menganutGmeyakini sesuai dengan kehendak dan selera masing masing indi!idu.0 Secara etimologis, liberalisme berarti falsafah politik yang menekankan nilai kebebasan indi!idu dan peran negara dalam melindungi hak hak warganya.1*Se$arah liberalism disebut $uga sebagai masa pencerahan bagi bangsa barat karena per$uangan untuk kebebasan kembali dihidupkan pada =aman @enaissance di Btalia. Paham liberalisme sendiri muncul karena ter$adinya konflik antara pendukung pendukung negara kota yang bebas melawan pendukung Paus.11 Liberalisme yang lahir sebelum masa re!olusi Perancis dari sistem kekuasaan dan politik berupa sistem merkantilisme, feodalisme, dan gere$a roman 'atolik. Pada awalnya, liberalisme bermaksud bebas dari batasan perilaku bagi setiap indi!idu. Prinsip dasar liberalisme adalah keabsolutan, kebebasan dalam hak hak pribadi dan men$alani hidup (seperti 4 agama, keyakinan, ucapan, politik, pers, pemikiran, aspirasi). Pada akhirnya, pada tahun 1>>( 1>??, 9dward :ibbon menyempurnakan pengertian liberal men$adi kebebasan secara intelektual, berpikiran luas, dan sikap terbuka.1) Pakar se$arah di negara negara 5arat pada umumnya menganggap bahwa motto @e!olusi Perancis pada tahun 1>?0 (kebebasan, kesetaraan, persaudaraanGliberte, egalite, fraternite) meru$uk pada liberalisme modern. &enurut 8. :rubber, prinsip yang paling mendasar dari liberalisme adalah it is contrary to the natural, innate, and inalienable right and liberty and dignity of man, to sub$ect himself to an authority, the root, rule, measure, and sanction of which is not in himself. 8al ini $uga merupakan a$aran dari Protagoras 4 sophisme
9 ibid. 10 8enri Shalahudin. &emaknai Liberalisme. https4GGdocs.google.comG!iewerF aM!IAMcache45y&A+21pK<g-4lib.donnyre=a.netGB+SBS7SG&emaknaiNLiberalisme.pdfOIhlMid IglMidIpidMblIsrcidMA":99SgHd DA7lhe96/B/)7?l7)C/-LD&@!LA"g6:t8lS="uE@=AsK16PJe07$9'su:m!is5H;AutSL6' 7es$slJ<mh8E>AS1eLme-tiu=y$1EBHCh)yeAK9?H&51Hi(S( 7dlL/><aCIsigMA8B9tb7$pEygbgAge* 7)LDE97B;JseA!EIpliM1 diakses pada 16 April )*1) pukul )).1? HB5. 11 Bbid. 12 Bbid.

dan relati!isme, yang menga$arkan bahwa manusia adalah ukuran dari segalanya, doktrin yang kemudian dianut oleh penganut nihilisme semacam +iet=sche. Sebagai cabang ilmu dari 8umanisme dan @eformasi pada abad ke 11 dan 1( , liberalisme kemudian dikembangkan oleh para cendikiawan Bnggris (Locke dan 8ume) dan di Perancis (@ousseau dan "iderot), $uga di -erman (Lessing dan 'ant). &enurut :ermaine de StaPl dalam karyanya, /onsidQrations sur les principau3 Q!Qnements de la @Q!olution franRaise (1?1?), kaum liberal menuntut kebebasan indi!idu yang seluas luasnya dan menuntut penghapusan hak hak istimewa gere$a maupun ra$a. 5inder menyatakan bahwa liberalism treats religion as opinion and, therefore tolerates di!ersity in precisely those realms that traditional belief insists upon without eAui!ocation.1; 'esimpulan dari pembahasan liberalisme di atas adalah paham liberalisme mencakup tiga hal4 free thinking, sophisme, dan loose adherence to and free e3ercise of religion. 5. Perang "unia B Perang "unia BB (interwar periods) Liberalisme merupakan suatu filosofi sosial dan politik yang lahir di 9ropa pada =aman pertengahan setelah $atuhnya Bmperium @oma pada abad 6>( sampai awal berdirinya @enaissance pada tahun 1;**an dan 16**an. &enurut "a!id Sidorsky, liberalisme, pertama merupakan suatu konsepsi tentang manusia yang menginginkan kebebasan dan kemampuan untuk menggunakan pilihan rasional secara bebas. 'edua, liberalisme merupakan perspektif akan institusi sosial yang terbuka bagi keinginan indi!idu. 'etiga, liberalisme merupakan sesuatu yang memandang se$arah dapat berkembang lebih baik melalui campur tangan manusia terhadap institusi sosial.16 Liberalisme memiliki pandangan yang optimis terhadap manusia, liberalisme, tidak menyangkal bahwa manusia akan bersikap demikian. +amun, liberalisme yang men$un$ung tinggi akal pikiran manusia yang rasional

13 Bbid. 14 'eith L. Shimko. )**1. Bnternational @elations, Perspecti!es and /ontro!ersies. 5oston4 8oughton &ifflin /ompany. hlm 11.

>

menganggap bahwa manusia yang memiliki banyak kepentingan, akan cenderung memilih $alan kolaborasi dan ker$asama sebagai metodenya.11 kaum liberal percaya akan kemungkinan terbentuknya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang dapat menguntungkan semua pihak yang dinamakan harmony of interest Secara umum, kaum liberal sepakat dengan kaum realis yang memandang bahwa sistem internasional adalah anarki. +amun, kaum liberal yang berangkat dari asumsi bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, menyatakan bahwa hubungan internasional atau hubungan antar negara adalah hubungan ker$asama dan nonkonfliktual. &emandang hubungan internasional dalam konteks konflik atau bahkan perang, menurut kaum liberalis hal ini hanyalah memandang sebagian kecil dari realitas yang ada. 'aum liberal mengharapkan agar hubungan internasional dipahami secara menyeluruh dan tidak melupakan bahwa ker$asama antar negara merupakan salah satu hal yang utama. &enurutnya, perdamaian dapat dicapai dengan ker$asama antar negara sehingga konflik kepentingan dapat dihindari.1( Adanya pandangan positif ini mendorong kaum liberal agar dibentuknya suatu institusi yang dapat men$amin perdamaian setelah Perang "unia B. Bnstitusi tersebut yaitu Liga 5angsa 5angsa yang merupakan wadah bagi seluruh negara untuk dapat menyelesaikan konflik tanpa harus mengobarkan perang. +amun, perhitungan kaum liberal ini keliru sehingga muncullah Perang "unia BB. &enurut kaum realis, adanya kenyataan (Perang "unia BB), merupakan bukti bahwa hubungan antar negara merupakan hubungan konfliktual. Pendapat ini dibantah oleh kaum liberal yang menganggap bahwa perang ter$adi akibat pemerintahan yang tidak demokratis dan militaristik.1> Pasca P" BB ter$adilah perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Jni So!iet yang melahirkan Perang "ingin (/old Har) yang disebut $uga sebagai #perang urat syaraf#. Perang "ingin adalah suasana internasional yang penuh ketegangan dan bermusuhan akibat konflik ideologi antara 5lok 5arat (liberal
15 @obert -ackson I :eorge Sorensen )**1. Pengantar Studi 8ubungan Bnternasional. -og$akarta4 Pustaka Pela$ar. hlm 161. 16 Shimko. op. cit. hlm 1) 17 Scott 5urchill. Liberalism. dalam Scott 5urchill, Andrew Linklater, dkk. , 7heories of Bnternational @elations, 7hird 9ditions. )**1. +ew Cork4 Palgra!e &acmillan. hlm 1?.

kapitalis) pimpinan Amerika Serikat dan 5lok 7imur (sosialis komunis) pimpinan Jni So!iet yang berkembang setelah Perang "unia BB berakhir. "ampak yang ter$adi akibat Perang "unia BB sangat luas dan kompleks, baik menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Amerika Serikat dan Jni So!iet yang berperan besar dalam mengakhiri Perang "unia BB tampil sebagai kekuatan dunia. 'arena merasa paling kuat dalam segala hal, kedua negara itu saling berusaha memperluas pengaruh ke seluruh negara di dunia. 7u$uannya adalah mereka ingin men$adi nomor satu dan men$adi penguasa tunggal dunia. Jntuk tu$uan tersebut, mereka melakukan segala hal, tetapi keduanya belum pernah secara langsung berhadapan dalam perang terbuka. Persaingan dua kekuatan adidaya dunia tersebut menimbulkan Perang "ingin.1?

/.

Perang "unia BB @untuhnya 7embok 5erlin Selama perang dunia kedua liberalisme terus berkembang secara dinamis.

Pada masa ini pula ter$adi re!olusi liberal yang ditandai dengan adanya per$uangan perempuan untuk meraih kesetaraan gender, per$uangan dan perlawanan atas apartheid di Afrika Selatan, serta gerakan hak sipil bagi kaum kulit hitam di sebelah selatan yang telah berhenti dalam segregasi10. Proses re!olusi pertama, yakni usaha penyetaraan gender oleh perempuan. :erakan ini sendiri telah membuka wilayah baru bagi perempuan. Perempuan men$adi lebih mudah untuk menyentuh SpasarT hal ini terbukti dengan meningkatnya kesempatan ker$a bagi perempuan terutama di negara negara yang lebih ma$u. Halaupun upah yang diperoleh masih dalam posisi lebih rendah >*U dari kaum pria)*, dan dominasi kaum pria pada perusahaan perusahaan atau lapangan peker$aan, namun proses ini terus berkembang hingga akhirnya men$adi suatu proses penting dalam pemberdayaan perempuan di negara negara berkembang.
18Sh &usthofa. Perang "ingin dan Daktor Daktor Penyebabnya. http4GGwww.sentra edukasi.comG)*1)G*6Gperang dingin dan faktor faktor.html, di akses pada 16 April )*1), pada pukul )*.*6 HB5. 19 +ationalism and Liberalism Since Horld Har BB dalam http4GGwww).sunysuffolk.eduGwestnGnationliberal.html. diakses pada 11 April )*1) pukul )1.*1 HB5. 20 ibid.

Proses kedua, yakni perlawanan atas apastheid di Afrika Selatan. Perlawanan ini telah berhasil mengakhiri re=im apartheid sehingga memberi sedikit udara segar bagi kaum kulit hitam. &eskipun demikian, kondisi ekonomi antara kaum kulit putih dan kulit hitam masih sangat luas mengingat paradigma konsep masih belum benar benar dibersihkan dari stigma kaum kult hitam pada masa ini. 'etiga, di Amerika Serikat hak sipil kaum kulit hitam mulai diakui. "alam masyarakat kaum kulit hitam mulai menempati kelas kelas menengah meskipun belum dalam $umlah besar. "alam piramida penduduk, masih terdapat orang kulit hitam yang berada di bawah garis kemiskinan dan belum hidup layak. Perbaikan ekonomi pasca krisis ekonomi dunia pada tahun 10;* secara $elas mengembangkan pertumbuhan ekonomi dunia. Pasca krisis banyak perusahaan perusahaan multinasional yang mengalami perkembangan dalam restrukturisasi perusahaannya. Sehingga dengan demikian perusahaan perusahaan ini mulai kembali mengembangkan sayapnya ke seluruh dunia. "engan berkembangnya perusahaan multinasional, dunia politik memperoleh aktor baru yang kuat dan rele!an, yakni aktor aktor non negara. Aktor aktor ini tidak lain dan tidak bukan turut berkembang dalam orises kema$uan se$arah liberalisme di dunia. @untuhnya tembok 5erlin merupakan tonggak runtuhnya komunisme di -erman dan awal masuknya liberalisme di -erman. 'eberadaan tembok 5erlin membagi -erman dalam dua wilayah, yakni -erman 7imur yang beraliran komunis, dan -erman 5arat dengan aliran liberal serta memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat. 8ubungan baik antara -erman 5arat dan Amerika Serikat ter$alin se$ak masa pemerintahan Presiden -ohn D. 'ennedy. 'ennedy senantiasa menun$ukkan peran dan kehadiran serta dukungan Amerika Serikat di -erman 5arat )1. 'ehadiran Amerika ini membawa haluan liberal pada -erman 7imur. Amerika serikat, seperti yang telah diketahui, senantiasa berusaha untuk meminimalisasi pengaruh komunisme, dan hal ini pun ia lakukan dalam posisi kemitraannya dengan $erman 5arat. Pada saat itu, -erman 7imur sendiri berada di bawah pengaruh Jni So!iet
21 Ayu Purwaningsih. Peran AS "alam Pembangunan dan @untuhnya 7embok 5erlin dalam http4GGwww.dw.deGdwGarticleG*,,61(*661,**.html. diakses pada 11 April )*1) pukul )1.;1 HB5.

1*

dengan haluan komunismenya. 5erarti dengan adanya tembok berlin sisi timur dari -erman disebut dengan =ona So!iet, sementara sisi barat disebut sebagai =ona Amerika, Bnggris, dan Perancis.)) Pada pertengahan tahun 10?*an &ikhail :orbache! menduduki posisi sekretaris $endral Partai 'omunis, sementara Amerika Serikat baru sa$a mengangkat @onald @eagen sebagai presiden. Amerika tidak henti hentinya menun$ukkan dukungan bagi runtuhnya tembok 5erlin demi mempersatukan -erman 5arat dan -erman 7imur. 8ingga akhirnya pada 0 +o!ember 10?0, ketika pemerintah -erman 7imur memutuskan untuk turun, tembok 5erlin diruntuhkan. Proses ini menimbulkan euphoria pan$ang dan ungkapan terimakasih dari rakyat -erman kepada pihak pihak yang dianggap ber$asa. 7entu sa$a pihak utama tersebut adalah Amerika Serikat. 7embok 5erlin yang dibangun oleh @epublik "emokratik -erman 7imur di bawah pengaruh komunisme Jni So!iet pada akhirnya berhasil diruntuhkan. "i sisi lain pengaruh liberalisme pada -erman 5arat oleh Amerika Serikat masih cukup besar. 'egagalan komunisme sendiri diakui oleh :orbache! di Jni So!iet hingga akhirnya ia mundur dari pemerintahan. "engan ini kemenangan liberalisme tidak hanya dibangun di -erman, melainkan $uga di belahan dunia lain secara tidak langsung. ". @untuhnya 7embok 5erlin Sekarang Pasca runtuhnya tembok 5erlin liberalisme terus berkembang hingga akhirnya memunculkan perdebatan baru, yakni munculnya sintesa baru dari liberalisme yaitu neoliberalisme. Paham ini bertentangan dengan paham lainnya yaitu neorealisme yang berakar dari realisme. Pada tahun 1?(1 seorang ahli liberalisme klasik, Drederic Passy, mengungkapkan sebuah analisis mengenai liberalisme dunia);4
22 @ichard &. 9beling. /lassical Liberalism in the )1st /entury4 Dreedom to &o!e. Dreedom "aily, +o!ember )**1 dalam http4GGwww.fff.orgGfreedomG11*1c.asp diakses pada 11 April )*1) pukul )1.66 HB5. 23 @ichard &. 9beling. /lassical Liberalism in the )1st /entury4 Har and Peace. Dreedom "aily September )**1 dalam http4GGwww.fff.orgGfreedomG*0*1c.asp diakses pada 1( April )*1) pukul 1*.*; HB5.

11

Some day all barriers will fall; some day mankind, constantly united by continuous transactions, will form just one workshop, one market, and one family.. And this is . the grandeur, the truth, the nobility, I might almost say the holiness of the free trade doctrine; by the prosaic but effective pressure of [material] interest it tends to make justice and harmony prevail in the world

Dalam analisa tersebut Frederic Passy mengatakan bahwa dalam liberalisme seluruh batasan akan hilang, dan seluruh umat manusia di dunia akan disatukan oleh suatu transaksi yang terus menerus dalam satu lapangan kerja, satu pasar, dan satu keluarga. Hal ini menggambarkan liberalisme pada abad ke-21 dengan sempurna. Pada abad ini dunia mulai tidak menunjukkan batas-batas wilayah. Kebebasan dijunjung tinggi dalam bentuk kebebasan informasi, transportasi dan komunikasi. Abad 21 yang merupakan era pasca perang dingin masih mencari sebuah pola baru untuk menciptakan perdamaian dunia dan menghentikan peperangan yang terjadi di dunia sejak abad ke-19 hingga perang dingin pada abad ke-20. Namun justru dalam kebebasan liberalisme ini banyak negara yang memanfaatkan keadaan untuk cenderung menjadi kekausaan adidaya dengan alasan perdamaian dan world order. Apabila pola ini tidak berubah dan terus menerus dijalankan, maka abad 21 akan kembali jatuh ke dalam masa peperangan sipil, seperti yang terjadi pada abad ke-20.24 Untuk memperbaiki era ini, maka diperlukan lagi seuah pola yang setidaknya meniadakan arogansi peperangan tiap negara dan mengutamakan kebebasan dalam perdamaian dalam amsyarakat dunia yang modern.

4.
A.
24 ibid.

Varian Liberalisme Kontemporer


/ommercial Liberalism (Bnterdependence Liberalism)

1)

/ommercial Liberalism adalah !arian liberalisme yang beranggapan bahwa pasar bebas dan ketergantungan ekonomi adalah $alan menu$u perdamaian. &enitikberatkan pada aspek ekonomi dan perdagangan bebas )1 dalam artian bahwa keuntungan I kemakmuran bersama antar negara. Secara umum, liberalisme ekonomi merupakan liberalisme yang menitikberatkan pada aspek ekonomi serta perdagangan bebas. Prinsip liberalisme ekonomi sendiri berakar pada interdependensi atau saling ketergantungan antara negara negara dalam pasar global. Adanya saling ketergantungan ini menghasilkan suatu hubungan timbal balik yang mengakibatkan timbulnya ker$asama antara beberapa negara. Saling ketergantungan yang kompleks dalam hubungan internasional adalah gagasan yang dia$ukan oleh @obert 'eohane dan -oseph +ye bahwa=negara negara dan kekayaan mereka terkait erat bersama sama. +ye dan 'eohane demikian berpendapat bahwa penurunan kekuatan militer sebagai alat kebi$akan dan peningkatan ekonomi dan bentuk bentuk lain dari saling ketergantungan harus meningkatkan kemungkinan ker$asama antara negara negara.)( Setelah berakhirnya Perang "unia ke ), kekuatan militer dianggap sebagai kekuatan yang sangat rapuh dalam pembangunan negara. &unculnya negara negara industri seperti Amerika Serikat, -epang, dan -erman semakin memperkuat asumsi bahwa kekuatan ekonomi merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan. 'alau pada masa masa sebelumnya, sumber daya alam merupakan elemen penting pembangunan negara, sekarang, dengan semakin berkembangnya teknologi, kualitas sumber daya manusia merupakan potensi ekonomi yang sangat besar. "ipengaruhi oleh pemikiran Adam Smith I "a!id @icardo akan mekanisme pasar bebas. Adam smith dan "a!id @icardo memerangi apa yang disebut S&erkantilismeS. A$aran a$aran Adam Smith serta "a!id @icardo mengenai mekanisme pasar bebas men$adi salah satu unsur penting interdependensi. Adanya ker$asama antara beberapa negara disinyalir dapat
25 -oseph +ye -r. I 'eohane. 10>>. Power and Bnterdependence4 Horld Politics in 7ransition. 5oston4 Little 5rown. 26 ibid.

1;

menghasilkan keuntungan bagi pihak pihak yang terlibat. Secara tidak langsung, hal ini akan menghasilkan suatu perdamaian melalui suatu proses integrasi. +amun, perlu diketahui bahwa negara bukanlah satu satunya aktor yang terlibat dalam ekonomi global. Adanya organisasi organisasi internasional serta organisasi organisasi non pemerintah yang seiring berkembangnya =aman serta akibat dari globalisasi men$adi aktor aktor yang perlu diperhitungkan keberadaannya dan bahkan tidak sedikit yang seakan akan men$adi aktor kunci dalam hubungan internasional.
As a practical matter, we might suggest that interdependence is based on three general assumptions4 Dirst, states are not the only key actors in international relations. Bnternational institutions, nongo!ernmental organi=ations (+:2s), such as large multinational corporations (&+/s), economic cartels, such as 2P9/, :reenpeace, or e!en large religious groups, such as the /atholic /hurch.all these actors take positions on the global stage. Second, the agenda of international relations is more comple3 and di!erse than it was in the past. Bssues such as trade, technology, and the en!ironment can be as important as traditional security concerns. Dinally, military force plays less of a role in contemporary international politics. 9conomic interdependence, along with e3panded political ties, ha!e increased the !alue of cooperation and deceased the utility of force. )>

5.

@epublican Liberalism 'aum republikan merupakan kaum yang sangat normatif. &ereka

menganggap mereka memiliki tanggung $awab dalam mema$ukan serta mengembangkan demokrasi di seluruh dunia. &ereka optimis akan terciptanya suatu perdamaian di dunia ini. &enurut republican liberalism, perdamaian dan kestabilan dunia dapat tercipta $ika adanya demokrasi, karena demokrasi berasaskan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. &enitik beratkan pada keuntungan memiliki sistem pemerintahan republik (dibandingkan dengan monarki), dan mengaitkan antara demokrasi dan perdamaian. 'einginan untuk harmoni dalam tiap tiap negara akibat dari democracy. 'arena dengan demokrasi,
27&arc A. :enest. )**6. /onflict and /ooperation4 9!ol!ing 7heories of Bnternational @elations, )nd ed., 5elmont4 7homson Hadsworth. hlm 1)(.

16

artinya dunia internasional memiliki kebebasan untuk bertindak sesuai dengan


national interestnya.

8al ini didasarkan pada konsep bahwa negara negara demokrasi liberal memiliki sifat yang lebih damai serta patuh pada hukum apabila dibandingkan dengan negara negara lainnya. 8al ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Bmmanuel 'ant bahwa negara demokrasi tidak berperang dengan negara lainnya dan tentang @echtsstaat atau disebut $uga dengan negara hukum.. +egara demokrasi, yang kekuasaannya berada di tangan rakyat, tentu tidak menginginkan ter$adinya perang yang $elas dapat merugikan rakyat. 2leh karena itu, negara demokrasi lebih memilih men$alin ker$asama dengan negara lain daripada menciptakan konflik. Pernyataan bahwa negara negara demokrasi mengarah pada perdamaian disokong oleh beberapa pendapat4 1. +orma demokratis atas resolusi konflik secara damai. ). 8ubungan damai antara negara negara demokratis, berdasarkan atas
landasan moral yang sama.

;. 'er$asama ekonomi antara negara negara demokrasi4 hubungan


interdependensi.)?

+amun, pada kenyataannya banyak negara negara demokrasi baru yang VmelencengW ke arah pemerintahan yang bersifat otoriter. Bni merupakan dinamika liberalisme di mana pemerintahan yang bersifat liberalis secara tidak langsung dapat mengakibatkan munculnya suatu otoritas baru.
Liberalisme @epublikan dapat diringkas sebagai berikut. +egara negara demokrasi tidak berperang melawan satu sama lain dikarenakan budaya demokratisnya dalam menyelesaikan konflik secara damai, nilai nilai moral bersamanya, dan hubungan ker$asama ekonomi dan interdependensi yang saling menguntungkan. 8al hal tersebut merupakan batu pondasi yang di$adikan dasar bagi hubungan damainya. Jntuk alasan inilah seluruh dunia negara negara demokrasi liberal yang kuat dapat diharapkan men$adi dunia yang damai. )0

28@obert -ackson I :eorg Sorensen. )**0. Pengantar Studi 8ubungan Bnternasional, )nd ed., Cogyakarta4 Pustaka Pela$ar. hlm. 1(1. 29 Bbid., hlm. 1(6.

11

C.

Liberalism Bnternationalism Liberal internasionalism berpendapat harmoni diantara negara adalah

sesuatu yang alami (natural). &asyarakat tanpa diperintah hukum bisa muncul tanpa adanya suatu pemerintahan karena manusia tidak harus ditekan oleh pemerintah dunia. 8armoni akan tercipta dengan sendirinya karena manusia mampu menentukan apa yang layak dilakukan dan tidak layak dilakukan. Liberal Bnternationalism memandang diperlukan adanya saling ketergantungan ekonomi antar negara untuk mencapai kedamaian di dunia. &ereka mempercayai bahwa kebaikan bersama bergantung pada self interest. Liberal Bnternationalism menekankan pada adanya peningkatan ketergantungan ekonomi sehingga semakin banyak pihak yang terlibat, adanya in!isible hand dalam mengatur prinsip prinsip ekonomi serta kebaikan bersama dicapai dengan menga$ukan kepentingan masing masing aktor. "ua pemikir yang muncul dari liberal internasionalisme adalah Bmmanuel 'ant dan -eremy 5entham. Pemikiran liberal mereka tentu sa$a tidak $auh dari kacamata mereka memandang situasi politik pada masa hidupnya yakni pada era 9nlightenment. 'ant melihat dunia internasional seolah carut marut karena tidak adanya suatu hukum dan norma yang legitimate mengatur perilaku aktor aktor politiknya. &enurut 'ant, perdamaian bisa dicapai apabila terdapat hukum internasional dan kontrak federal antarnegara untuk meninggalkan perang. 5entham menambahkan pemikiran liberal 'ant dengan menyebut contoh nyata yang ter$adi pada :ermany "iet, American /onfederation, dan Liga Swiss yang terbukti mampu memfasilitasi konflik yang ter$adi akibat persaingan indi!idu melalui pemerintahan bersama (federasi). Bnti dari pemikiran liberal internasionalisme adalah siginifikasi hukum international. &enurut 5entham, hukum international tersebut dapat terbentuk tanpa melalui pemerintahan dunia. &enurut liberal internasionalisme masyarakat internasional berdasar hukum bisa ter$adi secara natural sebagaimana Adam Smith men$elaskan mekanisme pasar dengan in!isible hands. 'etika suatu negara mengikuti self interest masing masing, indi!idu secara tidak sadar mendorong terwu$udnya kebaikan bersama.

1(

'aum kaum internasionalis berpendapat bahwa penyebaran nilai nilai liberalisme ke seluruh dunia dapat diciptakan. +egara dapat menginter!ensi negara lainnya baik dengan alasan militer maupun alasan yang bersifat kemanusiaan. "engan inter!ensi tersebut, negara liberal akan menyebarkan a$aran liberalnya kepada negara negara lain. "engan demikian, diharapkan perdamaian dapat tercipta. 8al ini dikarenakan untuk mencapai struktur global dalam sistem internasional, dibutuhkan pemerintahan global yang liberal pula. "engan diterapkannya free trade, kebebasan dalam bidang ekonomi, serta kebebasan dalam menerapkan sistem politik, akan menghasilkan perdamaian yang demokratis. A$aran ini berpedoman kepada pemikiran Hoodrow Hilson. 'aum internasionalis, sama seperti liberalisme liberalisme lainnya, yakin dengan potensi yang dimiliki oleh organisasi organisasi internasional. &enurut mereka, dengan adanya organisasi internasional, negara negara dapat diatur dalam suatu sistem sehingga perebutan kekuasaan atau bahkan peperangan dapat dihindari. ". Liberalism Bnstitutionalism Liberalism institutionalism, ini merupakan koreksi terhadap liberal idealist, ketertiban internasional harus dibuat dengan adanya organisasi internasional yang mempunyai kekuatan penekan dan daya paksa agar begara negara bisa diatur dengan baik. Liberal Bnstitution mempercayai bahwa actor dalam hubungan internasional itu bersifat plural. +egara tidak mungkin mampu untuk berdiri sendiri tanpa adanya actor lain seperti &+/ atau +:2. "iperlukan adanya integrasi dan transnasional untuk memecahkan permasalahan umum negara. Liberal Bnstitutionalism menekankan pada keberagaman aktor. 'er$asama pada satu areaGsektor akan menimbulkan ker$asama pada area atau sektor lainnya serta perlunya ker$asama dalam menyelesaikan masalah masalah bersama. Pandangan liberal institusionalisme muncul sebagai $awaban atas kritik realisme merespon peristiwa ter$adinya perang dunia dua dan gagalnya Liga 5angsa bangsa. Bni men$adikan sifat liberal institusionalisme men$adi cenderung realist dan mengurangi normati!eness ("unne, )**1).

1>

Liberal institusionalime menolak pandangan aktor bersifat state centric. &eskipun negara merupakan satu satunya aktor tunggal hubungan internasional, mereka menilai organisasi internasiona, perusahaan multinasional merupakan aktor subordinate dalam sistem. 'ehadiran aktor subordinate men$alankan beberapa peran yang tidak dapat dilakukan oleh negara. Denomena globalisasi tidak membuat paham liberal men$adi outdated, sebaliknya liberal terus melakukan penyesuaian dengan konsep kini supaya terus rele!an memberikan pen$elasan terhadap ke$adian dalam konteks global. Liberalisme institusional bermakna bahwa hubungan mutualisme antar negara harus terkendali dan terkontrol dalam suatu lembaga organisasional. Seringkali peran institusi yang dimaksud cenderung ke negara. Bnstitusi internasional membantu mema$ukan ker$asama antara negara. 2leh sebab itu, pengaruh institusi tersebut membantu mengurangi ketidakpercayaan dan ketakutan antar negara yang dianggap sebagai masalah tradisional (dikaitkan dengan anarki internasional). Selain itu, kaum institusional, seperti namanya, menganggap bahwa dengan adanya institusi institusi internasional akan dapat menolong mema$ukan ker$asama di antara negara negara.;*Adanya organisasi internasional dapat mengatur ker$asama ker$asama antara beberapa negara menu$u ker$asama yang adil serta teratur, bukan hanya sekedar perebutan kekuasaan. +amun, institusi internasional sa$a tidak dapat menciptakan perubahan sifat hubungan internasional. Perlu adanya analisis ilmiah mengenai sedalam apa institusi internasional tersebut dapat mengatur pemerintahan suatu negara. 2leh karena itu, kaum institusional sering melakukan penelitian yang bersifat beha!ioralistik atau ilmiah. Jntuk mengetahui gambaran mengenai liberal institusional secara lebih $elas, kita dapat bandingkan pemikiran pemikiran kaum liberal institusional dengan kaum neorealis. Liberal Bnstitusional +eorealis

30 Bbid., hlm. 116.

1?

Bnstitusi institusi internasional dapat mengatur Semen$ak berakhirnya perang dingin, hubungan antar negara. "engan masuknya dunia masuk ke era multipolarisme di dunia ke era multipolar, institusi internasional mana dengan tidak adanya superioritas diharapkan dapat men$adi pengatur yangantara negara yang satu dengan negara menghindarkan negara negara tersebut dari yang lain dapat menyebabkan ketidak tindakan yang bersifat anarkis.

stabilan serta ketidak amanan global.

Liberalisme institusional dapat diringkas sebagai berikut. Bnstitusi internasional membantu mema$ukan ker$asama antara negara negara dan oleh karena itu membantu mengurangi ketidakpercayaan antar negara negara dan rasa takut negara satu sama lain yang dianggap men$adi masalah tradisional yang dikaitkan dengan anarki internasional. Peran positif institusi internasional dalam mema$ukan ker$asama antara negara negara berlan$ut men$adi permasalahan bagi kaum realis. ;1

9.

9nglish School (@ealisme Liberal)


9nglish School, seperti namanya, merupakan suatu penghubung antara

a$aran realisme serta liberalisme yang saling bertentangan. 'aum realis liberalis menempatkan suatu kondisi anarkis di mana absennya pemerintahan dalam sistem internasional. 5ila kita teliti lebih lan$ut, absennya pemerintahan dalam sistem internasional dikarenakan tidak ada negara yang menginginkan adanya kekuasaan yang lebih tinggi daripada negara tersebut. 8al ini sesuai dengan Le!iathan milik 7homas 8obbes. "engan tidak adanya kekuasaan yang lebih tinggi daripada negara negara di dunia ini, maka dalam sistem internasional tidak dikenal adanya kekuasaan, hal ini menciptakan suatu kondisi yang anarkis. Absennya pemerintahan dalam sistem internasional ternyata menciptakan kondisi yang stabil dalam dunia global. "i sini, balance of power menciptakan adanya suatu masyarakat internasional yang memiliki persamaan dera$at. 'onsep masyarakat internasional seperti yang telah disebutkan di atas diperlukan untuk mengetahui dasar dasar serta fondasi mengenai nilai nilai serta ide ide dalam menciptakan persamaan dalam sistem internasional. Jntuk itu,

31 Bbid., hlm. 11?.

10

diperlukan adanya penyerapan elemen elemen antara budaya barat serta budaya non barat. +amun, seperti yang telah kita ketahui bahwa budaya barat dan budaya non barat tidak cocok, sehingga tidak dapat disatukan antara yang satu dengan yang lainnya, maka hal inilah yang dapat menghambat serta merupakan penghalang besar antara liberalisme dengan realisme.

)*

"aftar Pustaka Arif, Syamsudin. &emahami Liberalisme. http4GGwww.akhir=aman.infoG menukonspirasiGse$arahG1;(6 memahami liberalisme.html diakses pada 16 April )*1). 5aylis, -ohn, Ste!e Smith, I Patricia 2wen. )**?. 7he :lobali=ation of Horld Politics 4 An Bntroduction to Bnternational @elations. +ew Cork4 23ford Jni!ersity Press. 5urchill, Scott. Liberalism. dalam Scott 5urchill, Andrew Linklater, dkk. , 7heories of Bnternational @elations, 7hird 9ditions. )**1. +ew Cork4 Palgra!e &acmillan. /oady, /. A. - /oady. 1001. "istributi!e -ustice, A /ompanion to /ontemporary Political Philosophy. 23ford4 5lackwell Publishing. "oyle, &ichael articlesG H., Liberal Bnternationalism4 Peace, Har and "emocracy.http4GG www.nobelpri=e.orgGnobelNpri=esGpeaceG

doyleG diakses pada 16 April )*1).

9beling, @ichard &., /lassical Liberalism in the )1st /entury4 Dreedom to &o!e. Dreedom "aily, +o!ember )**1 dalam http4GGwww.fff.orgG freedomG 11*1c.asp diakses pada 11 April )*1). 9beling, @ichard &., /lassical Liberalism in the )1st /entury4 Har and Peace. Dreedom "aily September )**1 dalam http4GGwww.fff.orgG freedomG *0*1c.asp diakses pada 1( April )*1). 9stu, "yah. /@B7B/AL @9LB9H 79+7A+: B"9ALBS&9GJ72PBA+BS&9 dalam
http4GGdyahestu.staff.umm.ac.idG)*1*G*6G)(Gcritical re!iew tentang idealismeutopianisme oleh dyah estu kurniawatiG diakses 16 April )*1)

pukul );4*6 HB5 :enest, &arc A., )**6. /onflict and /ooperation4 9!ol!ing 7heories of Bnternational @elations, )nd ed., 5elmont4 7homson Hadsworth.

)1

-ackson, @obert I :eorge Sorensen. )**0. Pengantar Studi 8ubungan Bnternasional. Cogyakarta4 Pustaka Pela$ar. +ationalism and Liberalism Since Horld Har BB dalam http4GG www).sunysuffolk.eduGwestnGnationliberal.html. diakses pada 11 April )*1). &ansbach, @ichard and 'irsten @afferty. Bntroduction to :lobal Politics. +ew Cork4 @outledge, )**?. &usthofa, Sh. Perang "ingin dan Daktor Daktor Penyebabnya. http4GG www.sentra edukasi.comG)*1)G*6Gperang dingin dan faktor faktor.html, di akses pada 16 April )*1),. +ye -r, -oseph I 'eohane. 10>>. Power and Bnterdependence4 Horld Politics in 7ransition. 5oston4 Little 5rown. Purwaningsih, Ayu. Peran AS "alam Pembangunan dan @untuhnya 7embok 5erlin dalam http4GGwww.dw.deGdwGarticleG*,,61(*661,**.html. diakses pada 11 April )*1). Shalahudin, 8enri. &emaknai Liberalisme. https4GGdocs.google.comG !iewerF aM!IAMcache45y&A+21pK<g-4lib.donnyre=a.netG B+SBS7SG&emaknaiNLiberalisme.pdfOIhlMidIglMidIpidMblIsrcidM A":99SgHd DA7lhe96/B/)7?l7)C/-LD&@!LA"g6:t8lS="uE@ =AsK16PJe07$9'su:m!is5H;AutSL6'7es$slJ <mh8E>AS1eLme-tiu=y$1EB HCh)yeAK9?H&51Hi(S( 7dlL/><aCIsigMA8B9tb7$pEygbgAge* 7)LDE97B;JseA!EIpliM1 diakses pada 16 April )*1). Shimko, 'eith L., )**1. Bnternational @elations, Perspecti!es and /ontro!ersies. 5oston4 8oughton &ifflin /ompany. <arkasyi, 8amid Dahmi. Liberalisme4 "ari Bdeologi men$adi 7eologi dalam
ideologi http4GGinsistnet.comGinde3.phpF optionMcomNcontentI!iewMarticleIidM6)4liberalisme dari men$adi teologi IcatidM)4hamid fahmy =arkasyi diakes 16

April

)*1)

pukul ))41* HB5 Liberalisme. http4GGartikel.sabda.orgGliberalisme diakses pada 1( April )*1).

))

Paradigm Pluralism dalam $bptunikompp gdl arlindamay 1?*>( 6 babii.pdf 11 April *1) pukul 1(416 HB5

diakses

);

Anda mungkin juga menyukai