Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

Disipasi Kalor Hot Wire

Nama / NPM Fak. / Prodi Studi Kelompok No dan Nama Percobaan Minggu Percobaan Tanggal Percobaan

: Muhammad Fadlilah / 1306370335 : Teknik/ Teknik Metalurgi dan Material : A8 : KR 01 Disipasi Kalor Hot Wire : 02 : 6/3/2014

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok

KR01 Disipasi Kalor Hot Wire


I. Tujuan Praktikum Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II. Alat dan Bahan 1. Kawat pijar (hotwire)

2. Fan 3. Voltmeter dan Amperemeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Gambar 1. Disipasi Kalor Hot Wire III. Landasan Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan ,arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t ......... 1
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai : Rw Overheat ratio = Ra

Rw = resistansi kawat pada temperature pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

III. 1. 2. 3. 4. 5.

Cara Kerja Mengaktifkan Web Cam dengan mengklik icon video pada halaman web r-Lab. Memberikan aliranudara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

IV.

Tugas & Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan

Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubunganTegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

V.

Tugas & Evaluasi 1. Grafik antara tegangan dengan waktu: Dalam kecepatan angin 0 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112

Kecepatan Angin 0 m/s


2.5

Tegangan (volt)

1.5

V - HW

0.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu (sekon)

Dalam kecepatan angin 70 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.069 2.069 2.069 2.068 2.068 2.070 2.069 2.071 2.070 2.069

Kecepatan Angin 70 m/s


2.0715 2.071 2.0705 2.07

Tegangan (volt)

2.0695 2.069 2.0685 2.068 2.0675 2.067 2.0665 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V - HW

Waktu (sekon)

Dalam kecepatan angin 110 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.051 2.050 2.052 2.051 2.051 2.052 2.051 2.051 2.051 2.050

Kecepatan Angin 110 m/s


2.0525 2.052 2.0515

Tegangan (volt)

2.051 2.0505 2.05 2.0495 2.049 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V - HW

Waktu (sekon)

Dalam kecepatan angin 150 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.044 2.042 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043 2.043

Kecepatan Angin 150 m/s


2.0445 2.044 2.0435

Tegangan (volt)

2.043 2.0425 2.042 2.0415 2.041 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V - HW

Waktu (sekon)

Dalam kecepatan angin 190 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.039 2.039 2.039 2.039 2.038 2.039 2.039 2.039 2.039 2.038

Kecepatan Angin 190 m/s


2.0392 2.039 2.0388

Tegangan (volt)

2.0386 2.0384 2.0382 2.038 2.0378 2.0376 2.0374 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V - HW

Waktu (sekon)

Dalam kecepatan angin 230 m/s Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW 2.036 2.036 2.036 2.036 2.036 2.036 2.036 2.036 2.035 2.035

Kecepatan Angin 230 m/s


2.0362 2.036 2.0358 2.0356

Tegangan (volt)

2.0354 2.0352 2.035 2.0348 2.0346 2.0344 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V - HW

Waktu (sekon)

Gabungan dari grafik tersebut

Grafik Hub. Tegangan dan Waktu


2.12 2.1

Tegangan (volt)

2.08 2.06 2.04 2.02 2 1.98 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0 m/s 70 m/s 110 m/s 150 m/s 190 m/s 230 m/s

Waktu (sekon)

2. Dengan data dan grafik diatas, dapat dibuat grafik yang menggambarkan hubungan kecepatan angin dengan tegangan rata-rata: Kecepatan angin (m/s) 0 70 110 150 190 230 Rata2 tegangan (V) 2.112 2.0692 2.051 2.043 2.0388 2.0358

Hubungan kecepatan angin dengan rata2 tegangan


2.12 2.1

Tegangan (volt)

2.08 2.06 2.04 2.02 2 1.98 0 70 110 150 190 230 Tegangan Rata2

Kecepatan (m/s)

3. Dari data yang diperoleh, dapat dibuat data mengenai persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire: Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire menggunakan metode kuadrat terkecil, dimana y = a + bx Y= Tegangan X= Kecepatan angin No. 1 2 3 4 5 6 ( Jumlah ) x (m/s) 0 70 110 150 190 230 750 y (V) 2.112 2.0692 2.051 2.043 2.0388 2.0358 12.3498 x2 (m2/s2) 0 4900 12100 22500 36100 52900 128500 y2 (V2) 4.46054 4.28159 4.2066 4.17385 4.15671 4.14448 25.4238 x.y (m/s . V) 0 144.844 225.61 306.45 387.372 468.234 1532.51

Maka dapat dicari persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wirenya adalah :

4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? Dengan memperhatikan percobaan dan hasil data yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur kecepatan angin., tetapi bukan nilai pasti dari kecepatannya. Hal ini dibuktikan dari persamaan kecepatan angin terhadap tegangan hotwire. Jika ditelaah lebih lanjut, dapat diketahui bila kecepatan angin meningkat maka tegangan di hotwire akan berkurang. Penyebabnya adalah angin yang berhembus melalui hotwire akan merubah resistansi dari hotwire tersebut sehingga arus yang mengalir juga mengalami perubahan. Apabila kecepatan angin semakin tinggi, maka resistansi kawat akan membesar dan mempengaruhi arus listrik. Sehingga pada akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kawat hotwire bisa digunakan untuk mengukur kecepatan angin. 5. Berikut ini adalah analisis dari praktikum ini: A. Analisis Percobaan Pada percobaan kali ini menggunakan rlab. Perbedaan rlab dengan manual yaitu, jika praktikum dengan rlab praktikan tidak berhubungan langsung dengan alat-alat praktikum. Saat praktikum rlab harus dipastikan bahwa internet harus berfungsi dengan baik dan lancar. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui hotwire bisa digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Ada kelemahan dan keuntungan apabila praktikum menggunakan rlab. Kelemahannya adalah praktikan tidak mampu membayangkan keadaan yang sesungguhnya dari alat-alat praktikum dan hal yang terjadi dalam praktikum. Kelebihannya adalah kemudahan yang ditawarkan kepada praktikan, sehingga praktikan bisa mengambil data kapanpun dan dimanapun. Dalam percobaan hot wire ini, ada beberapa variabel yaitu kecepatan angin (0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, 230 m/s). Setelah login dan menyalakan webcam, kita langsung mengubah kecepatan sesuai data yang diperlukan lalu menyalakan tombol power, lalu dapat data dan grafik yang dibutuhkan, kemudian menyimpannya ke dalam excel. Pada keadaan kecepatan angin 0 m/s, tegangan belum dipengaruhi oleh angin. Pada keadaan kecepatan angin tertinggi yaitu 230 m/s, nilai tegangan berubah menjadi lebih kecil. Aliran angin yang melalui hotwire mampu menaikkan nilai resistansi sehingga tegangan menjadi lebih kecil. B. Analisis Hasil Dalam percobaan kali ini, perbandingan data diperoleh dari 6 variabel kecepatan angin dan tegangan yang dihasilkan. Selanjutnya, dalam 1 variabel kecepatan misalnya 0 m/s, dilihat perubahan tegangan dalam selang waktu 10 detik yang dicatat setiap detik. Dari 10 nilai tegangan yang diperoleh dalam 10 detik tersebut, diambil nilai rata-ratanya sehingga didapat nilai tegangan rata-rata untuk setiap kecepatan angin. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh waktu terhadap tegangan pada hotwire pada kecepatan angin tertentu dan bagaimana pengaruh waktu terhadap tegangan rata-ratanya. Kemudian tegangan listrik yang ada di hotwire

menghasilkan energi listrik yang akan didisipasi menjadi energi panas. Energi panas inilah yang akan digunakan untuk mempertahankan suhu sensor supaya konstan untuk menghitung kecepatan angin. Kecepatan angin yang dipakai adalah 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, 230 m/s. Jika data yang diperoleh diamati, beberapa data tegangan mengalami perubahan walaupun perubahan yang ditampilkan sangat kecil. Secara umum apabila kita mengambil tegangan ratarata untuk setiap kecepatan angin, maka akan kita dapatkan penurunan tegangan rata-rata seperti yang ditampilkan oleh grafik berikut.

2.12 2.1 2.08


Tegangan (volt)

Hubungan kecepatan angin dengan rata2 tegangan

2.06 2.04 2.02 2 1.98 0 70 110 150 190 230


Kecepatan (m/s)

Tegangan Rata2

Kemudian dapat dibuat persamaan untuk menentukan kecepatan angin (x) terhadap tegangan hotwire (y) sebagai berikut :

C. Analisis Grafik Dari grafik hubungan kecepatan angin dengan rata-rata tegangan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka semakin kecil pula tegangan yang diperoleh. Hal ini disebabkan kecepatan angin yang tinggi akan meningkatkan resistansi hotwire dan tegangan yang ditunjukkan akan semakin kecil. D. Kesimpulan Berdasarkan praktikum disipasi kalor hotwire ini, dapat diketahui kecepatan angin melalui persamaan yang dibuat melalui hasil pengamatan. Tetapi, adanya kesalahan relatif yang besar menyebabkan alat ini tidak bisa mengukur kecepatan angin dengan benar. Alat ini hanya bisa digunakan untuk memperkirakan besar kecilnya kecepatan angin dengan melihat perubahan tegangan dan arus pada hotwire tersebut. Akhirnya, kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan dan berbanding lurus dengan arus.

Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. R-lab: http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai