Anda di halaman 1dari 4

Tuberkulin PPD RT 23 (2 TU)

DESKRIPSI Tuberkulin PPD RT 23 (2 TU) adalah turunan protein yang dimurnikan, dihasilkan dari kultur tujuh strain bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berupa larutan jernih, tidak berwarna sampai kuning muda. Satu dosis (0,1 ml) mengandung kekuatan 2 TU (Tuberculin Units), yang setara dengan 0,04 g Tuberkulin PPD RT 23.

KOMPOSISI Tiap dosis (0.1 ml) mengandung : Tuberkulin PPD RT 23.................... 0,04 g Chinosol..............................100 g Tween 80...................... 50 g

INDIKASI Digunakan sebagai uji Mantoux untuk membantu diagnosa infeksi tuberkulosa.

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN Uji dilakukan melalui penyuntikan tepat 0,1 ml larutan tuberkulin secara intradermal. Penting untuk diperhatikan bahwa penyuntikan dilakukan pada lapisan atas kulit, karena penyuntikan terlalu dalam akan menyulitkan interpretasi. Sisi penyuntikan lebih diutamakan pada bagian tengah sepertiga lengan, atau pada lengan bawah daerah fleksor.

Pembacaan dan evaluasi : Terjadi reaksi lokal yaitu kemerahan dan indurasi. Evaluasi dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Diameter indurasi diukur dalam millimeter, tidak termasuk area eritema (kemerahan) disekitarnya. Pembacaan Tes Mantoux Negatif Positif Positif kuat

0-5 mm

6-14 mm

15 + mm

Interpretasi Positif :

Pernah kontak dengan kuman TBC secara alamiah maupun buatan (melalui vaksinasi BCG) Sedang menderita penyakit TBC

Positif Palsu :

Vaksinasi BCG sebelumnya atau infeksi baru oleh mycobacteria non tuberculosa dari lingkungan dapat menghasilkan sensitisasi silang dan reaksi positif palsu terhadap uji kulit Mantoux.

Negatif :

Belum pernah kontak dengan kuman TBC Penderita dalam keadaan anergi

Reaksi negatif palsu Dapat terjadi karena :


Berbagai faktor individual seperti usia, nutrisi, gagal ginjal, imunosupresi karena obat (seperti kortikosteroid) atau penyakit (seperti kanker, infeksi HIV, dan sarcoidosis) Infeksi virus (seperti Campak, Mumps, Rubella, mononucleosis, Varicella dan Influenza) dapat menurunkan reaktivitas tuberkulin selama beberapa bulan. Setelah vaksinasi dengan vaksin virus hidup (seperti Campak, Mumps, Rubella) akan teramati penurunan reaktivitas tuberkulin. Oleh sebab itu, jika uji Mantoux tidak dapat dilakukan bersamaan dengan imunisasi Campak, Mumps, dan Rubella, uji ditunda selama 4-6 minggu. Tuberkulin PPD RT 23 aman diberikan secara simultan dengan semua vaksin hidup dan in-aktivasi. Pasien yang mengalami co-infeksi dengan HIV dan M. tuberculosis memiliki anergi terhadap tuberkulin (dengan atau tanpa anergi terhadap antigen uji kulit lain). Pasien dengan tuberculosis berat (seperti miliary tuberculosis), reaktivitas tuberkulin ditekan

EFEK SAMPING Efek samping yang banyak terjadi setelah pemberian Tuberkulin PPD RT 23 adalah nyeri, gatal, dan iritasi pada sisi penyuntikan.

Gangguan sistem darah dan limfe Tidak lazim ( 1/1,000 sampai < 1/100) Pembesaran kelenjar limfe Gangguan kulit dan jaringan subkutan Vesikulasi, Nekrosis kulit, Urticaria Jarang ( 1/10,000 sampai < 1/1,000) Gangguan umum dan gangguan pada sisi penyuntikan Lazim ( 1/100 sampai < 1/10) Tidak lazim ( 1/1,000 sampai < 1/100) Gangguan sistem imun Sangat jarang (< 1/10,000) Gangguan sistem saraf Tidak lazim ( 1/1,000 sampai < 1/100) Sakit kepala Hipersensitivitas, termasuk reaksi anafilaksis Nyeri, gatal, iritasi pada sisi penyuntikan Demam

KONTRAINDIKASI Tuberkulin PPD RT 23 tidak boleh diberikan pada :

Pasien yang diketahui hipersensitif (Tipe I) terhadap salah satu komponen produk. Dimana terjadi vesikulasi dan nekrosis kulit pada bagian tengah reaksi tuberkulin. Nekrosis biasanya akan hilang setelah beberapa hari. Pasien yang mengalami reaksi kulit berat terhadap pemberian produk tuberkulin sebelumnya.

PERINGATAN DAN PERHATIAN


Walaupun reaksi anafilaksis jarang terjadi, fasilitas untuk menajemen anafilaksis sebaiknya tersedia selama uji Mantoux. Hindari penyuntikan secara subkutan atau intramuskular, karena tidak akan terbentuk papule. Untuk kasus ini uji Mantoux harus diulang pada lengan lain, atau jika pada lengan yang sama, sisi penyuntikan harus berjarak minimal 4 cm dari sisi penyuntikan sebelumnya.

PENYIMPANAN Simpan pada suhu antara +20 dan +80 C. Terlindung dari cahaya. JANGAN DIBEKUKAN. Waktu daluarsa 3 tahun.

Setelah dibuka, isi vial harus digunakan dalam 24 jam. Setelahnya jika ada sisa, harus dibuang.

KEMASAN Vial 1,5 ml

Catatan : Pada daerah penyuntikan tidak boleh : Digaruk ataupun digosok Diberikan antiseptik, sabun, atau zat-zat tertentu Ditutup dengan plester

Go back

Anda mungkin juga menyukai