Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya menempatkan keluarga sebagai prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu modal dasar dalam pembangunan, dengan berdasarkan satu pemahaman bahwa segala sesuatu yang direncanakan dan dilaksanakan sekarang sangat menentukan kualitas generasi penerus pada masa yang akan datang. 26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam memperbaiki kwalitas hidup manusia dan kehidupan masyarakat. Peningkatan kwalitas hidup manusia dimulai sedini mungkin yaitu sejak janin dalam kandungan ibu samai lahir bayi yang sehat fisik, mental social dan tidak dapat dilepaskan dari seluruh segi kehidupan keluarga dimana ia dibesarkan. Kesehatan keluarga adalah sebagai salah satu unsur dasar kesejahteraan keluarga akan memperkokoh ketahanan keluarga yang selanjutnya memperkokoh Ketahanan Nasional. Dalam keluarga, ibu hamil, anak sejak dalam kandungan hingga menjelang dewasa serta anggota keluarga berusia lanjut merupakan kelompok rawan dipandang dari segi kesehatan karena kepekaan dan kerentanannya yang tinggi terhadap gangguan kesehatan dan ancaman kematian. Dengan demikian ibu, anak dan usia lanjut menjadi komponen dan sasaran perhatian dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga. Pencapaian kualitas sumberdaya manusia yang prima sangat berhubungan dengan kesehatan seorang ibu saat hamil, persalinan serta kondisi tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak haruslah menjadi prioritas, demi tercapainya kualitas sumberdaya manusia di masa yang akan datang. Dalam lima tahun kedepan fokus pembangunan nasional bidang kesehatan diarahkan pada pencapaian sasaran MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1.000 Kelahiran Hidup; serta penurunan prevalensi Gizi Kurang pada balita dari 18,4% pada tahun 2007 menjadi setinggi-tingginya 15%. Menuju pencapaian MDGs 2015, perlu dilakukan upaya yang lebih intensif dalam rangka mencapai target dan sasaran menurunkan Angka Kematian Balita 2/3nya antara 19902015 dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu..

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, di Indonesia telah disusun Strategis Making Pregnancy Safer ( MPS ) yang kegiatan

utamanya mengacu pada 3 ( tiga ) pesan kunci yaitu : 1. Persalinan ditolong oleh Tenaga kesehatan terlatih 2. Semua Komplikasi Obstetric dan Neonatal mendapat pelayanan rujukan yang adekuat 3. Setiap Wanita Usia Subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Untuk mengantisifasi ketiga pesan kunci tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak . Sektor kesehatan khususnya Bidan banyak berperan baik secara langsung maupun tidak langsung, namun perlu adanya dukungan dari sektor terkait lainnya. Keterlibatan sektor terkait dan dukungan dari pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah inilah yang sangat diperlukan dalam upaya akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. B. Tujuan a. Tujuan Umum :

Untuk memantau pencapaian Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 b. Tujuan Khusus : 1. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak, hasil yang dicapai, adanya kendala / masalah dan hambatan yang dihadapi serta bagaimana solusi yang telah dilaksanakan dalam mengatasi hambatan tersebut 2. Tersedianya alat pemantau terhadap pelaksanaan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tambaruntung dalam upaya peningkatan Manajemen Kesehatan 3. Tersedianya bahan penyusunan Profil Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Tambaruntung. 26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

C. Sistematika Penyajian Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 terdiri dari : BAB I - Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang Latar Belakang dan Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 serta sistematika dari penyajiannya BAB II - Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Puskesmas Tambaruntung, berupa letak geografis dan data demografi di Puskesmas Tambaruntung. BAB III - Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi tentang salah satu indikator yang mempengaruhi derajad Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 yang mencakup tentang Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. BAB IV - Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang target dan pencapaian program kesehatan keluarga tahun 2012 yang meliputi pelayanan Kesehatan ibu dan bayi yaitu Pelayanan Ante Natal Care (ANC), Deteksi Resiko Tinggi, Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta Kunjungan Neonatus, Peyanan Keluarga Berencana, pelayanan kesehatan anak prasekolah, serta pelayanan kesehatan usia lanjut. BAB V Penutup Bab ini menguraikan tentang hal hal penting yang perlu ditelaah lebih lanjut yaitu masalah - masalah yang dihadapi serta perbaikan kedepan dalam mengatasi masalah tersebut. LAMPIRAN-LAMPIRAN

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Geografi Wilayah Puskesmas Tambaruntung berada di Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin.Kecamatan Tapin Tengah memiliki 2 buah Puskesmas yaitu puskesmas Tambaruntung dan puskesmas Pandahan.Puskesmas Tambaruntung terdiri dari 11 desa dengan luas wilayah 208,92 Km2,berada pada ketinggian 5 m dari permukaan laut,dengan curah hujan rata-rata 2000 3000 mm/tahun dan keadaan suhu udara antara 25 27 C. Secara geografis sebagian besar wilayahnya berupa tanah persawahan dan dataran rendah dengan sedikit rawa-rawa .Puskesmas Tambaruntung mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bakarangan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tapin Selatan c. Sebelah barat bebatasan dengan Desa Pematang Karangan di wilayah di kerja Puskesmas Pandahan d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tapin Utara. Transportasi untuk menjangkau setiap desa dapat ditempuh dengan menggunakan Kendaraan roda 2 dan roda 4.Jarak desa terdekat 1 km dan yang terjauh 7 km dari Puskesmas Tambaruntung. Adapun 11 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung adalah Sebagai berikut : 1. Batang Lantik 2. Serawi

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

3. Pk.Hulu 4. Labung 5. Mandurian Hulu 6. Mandurian Hilir 7. Tirik 8. Pandulangan 9. Sukaramai 10. Andhika 11. Sei Bahalang

B. Demografi Keadaan Demografi Puskesmas Tambaruntung memiliki penduduk sebanyak 10.194 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3394 KK.Keadaan ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambaruntung cukup besar,hal tersebut merupakan salah satu potensi dalam peningkatan Sumber Daya Manusia untuk pembangunan terutama bidang kesehatan.

D. Sosio Ekonomi Budaya Penduduk Puskesmas Tambaruntung terdiri dari beberapa suku bangsa, dengan jumlah terbesar adalah suku Melayu Banjar yang pada umumnya taat dalam menjalankan ketentuanketentuan agama, memegang teguh adat istiadat leluhur.Dilihat dari mata pencaharian utama penduduk Puskesmas Tamabruntung yang terbesar adalah petani.

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN


Derajat Kesehatan merupakan tingkat kesehatan perorangan, kelompok atau masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, prilaku,, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan / genitika. . Indikator yang sering digunakan untuk mengukur derajat kesehatan adalah Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). A. Angka Kematian Ibu ( AKI ) Angka Kematian Ibu adalah jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas disuatu wilayah tertentu selama satu tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah tersebut pada periode yang sama dikalikan 100.000. Menurut data yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin pada tahun 2012 tidak ada kematian ibu di Puskesmas Tambaruntung.

B. Angka Kematian Bayi ( AKB ) Angka Kematian Bayi adalah Jumlah Bayi yang meninggal pada usia 1 ( satu ) hari sebelum bayi tersebut merayakan ulang tahunnya yang pertama dalam suatu wilayah tertentu selama satu tahun per jumlah kelahiran hidup diwilayah tersebut pada kurun waktu yang sama dikali 1000. Berdasarkan laporan Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin tahun 2012 Kematian Bayi di Puskesmas Tambaruntung berjumlah 6 Kasus dari 230 Kelahiran Hidup ( AKB 22 / 1000 KH ), dengan rincian Bayi lahir mati sebanyak 3 orang ( 1,3 % ), Kematian Bayi kurang dari 1 minggu 2 orang ( 1 % ), dan Kematian Bayi antara minggu s.d 1 bulan 0 orang 1

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

( 0 % ) dan Kematian Bayi antara 28 hari sampai dengan 1 tahun 1 orang ( 0,4 % ). Adapun penyebab kematian adalah pada usia 0 28 hari karena Asfiksia 1kasus ( 34,3 % ), BBLR 1 kasus( 26,9 % ), IUFD 2 kasus ,lahir mati 1 kasus dan kematian bayi pada umur 28 hari sampai 1 tahun 1 kasus Gambar .3.3 : Grafik Kematian Bayi per Desa di Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

3 2 11 0 00 1 00 00 Pkm 1 2 1

Md.Hlr Pdlng Pk.Hl Skrm

Asfiksia

BBLR

Lain2

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN I. Visi dan Misi a. Visi


Visi program Kesehatan Keluarga adalah Keluarga Sehat dan Mandiri Menuju Kalimantan Selatan Sehat 2010 b. Misi Untuk mencapai Visi program kesehatan keluarga, telah ditetapkan misi, yaitu : 1. Meningkatkan status kesehatan keluarga 2. Menanggulangi berbagai permasalahan kesehatan keluarga sesuai prioritas 3. Menyelenggarakan program kesehatan keluarga secara efektif, efisien dan inovatif 4. Meningkatkan peran serta dan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara kesehatan 5. Menggalang berbagai potensi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan keluarga II. Tujuan Meningkatkan kemampuan setiap keluarga dan anggota keluarganya dalam mewujudkan derajat kesehatan keluarga yang optimal secara mandiri menuju tercapainya keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera III. Indikator Kinerja Indikator kinerja dan target pencapaian program kesehatan keluarga tahun 2012 masih mengacu pada indikator dan target pencapaian kinerja program kesehatan keluarga yang dipakai pada tahun sebelumnya, sedangkan indikator kinerja dan target pencapaian

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

program kesehatan keluarga yang terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan Keluarga di Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 No 1. Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 c. Cakupan Pertolongan Linnakes d. Rujukan Ibu Hamil Risti e. Cakupan Kunjungan Neonatus f. Cakupan Kunjungan Bayi g. Cakupan BBLR yang ditangani h. Cak. Bumil Risti oleh Nakes i. 2. Cak. Bumil Risti oleh Masyarakat Pelayanan Kes.Apras dan anak sekolah a. Cak. DDTK Balita dan Prasekolah b. Cak. Pemeriksaan kes.Murid SD/sederajat oleh Nakes/Guru UKS/dr.kecil c. Cakupan Kesehatan Remaja 3. Yankes Usia Subur a. Cakupan peserta KB aktif 5. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi dasar dan konprehensif a. Akses terhadap kesediaan darah b. Penanganan Komplikasi Bumil Risti c. Penanganan Komplikasi Neo.Risti 80 % 100 % 100 % 0% 116,7 % 28,2 % 70 % 74 % 100 % 90 % 100 % 66 % 100 % 100 % 95 % 90 % 100 % 90 % 90 % 100 % 20 % 80 % 105,1 % 98,3 % 112,6 % 97,6 % 118% 120,6% 100 % 47,6% 35,7% Target s.d 2012 Realisasi 2012

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

II. Hasil Cakupan Pelayanan Kesehatan Bidang Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. Pelayanan Antenatal Pelayanan ante natal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( SPK ). 1. Cakupan pelayanan ibu hamil K1, Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Di puskesmas Tambaruntung cakupan K1 Tahun 2011 adalah 213 atau 188,5 %,Tahun 2012 adalah 218 atau 114,8 % dan dapat dilihat pada kolom dibawah ini Kolom 1 : Cakupan K1 Ibu Hamil NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NAMA DESA Bt.Lantik Serawi Pk.Hulu Labung Mandurian Mandurian Hilir Tirik Pandulangan Sukaramai Andhika Sei Bahalang Pkm REALISASI 2011 175 % 154,5 % 130 % 209,1 % 255,6 % 200 % 333,3 % 200 % 175 % 162,5 % 211,1 % 188,5 % REALISASI 2012 100 % 88,9 % 100 % 100 % 100 % 166,7 % 100 % 100 % 112,5 % 100 % 93,8 % 105,1 %

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Grafik. 4.1 : Cakupan K1 Ibu Hamil Tahun 2012

180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 100 88.9 100 100 100 166.7 100 100 112.5 100 93.8 105.1

2. Cakupan Pelayanan ibu hamil K4, adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3. Indikator ini digunakan untuk mengetahui cakupan pelayanan ibu hamil secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindung bagi ibu hamil disuatu wilayah, disamping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA, adapun cakupan K4 ibu hamil di Puskesmas Tambaruntung Tahun 2011 adalah 204 atau 180,5 %,Tahun 2012 adalah 204 atau 98,3 %, dan dapat dilihat pada kolom dibawah ini :

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Kolom 2 : Cakupan K4 Ibu Hamil NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NAMA DESA Batang lantik Serawi Pk.Hulu Labung Mandurian Hulu Mandurian Hilir Tirik Pandulangan Sukaramai Andhika Sei Bahalang Puskesmas REALISASI 2011 212,5 % 109,1 % 140 % 154,5 % 277,8 % 177,8 % 533,3 % 146,2 % 175 % 175 % 222,2 % 180,5 % REALISASI 2012 78,9 % 66,7 % 88,9% 104,3 % 86,7 % 104,5 % 146,7 % 100 % 100 % 94,1 % 100 % 98,3 %

3. Grafik. 4.2 : Cakupan K4 Ibu Hamil Tahun 2012

160 140 120 100 80 60 40 20 0 78.9 66.7 88.9 146.7 104.5 104.3 86.7 100 100 94.1 100 98.3

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

b. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Komplikasi dan Kematian ibu dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan karena pertolongan persalinan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional ( dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat ). Berdasarkan hasil laporan Puskesmas pada tahun 2011 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 214 atau 198,1 %,tahun 2012 sebanyak 223 atau 112,6 % dan Persalinan oleh Dukun sebanyak 7 orang.dan dapat dilihat pada kolom dibawah ini Kolom 3 : Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh nakes NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NAMA DESA Batang Lantik Serawi Pk.Hulu Labung Mandurian Hulu Mandurian Hilir Tirik Pandulangan Sukaramai Andhika Sei bahalang Puskesmas REALISASI 2011 212,5 % 190 5 115,8 % 154,5 % 277,8 % 211,1 % 300 % 158,3 % 200 % 175 % 287,5 % 198,1 % REALISASI 2012 93,8 % 100 % 100 % 130,4 % 129,4 % 183,3 % 93,3 % 112,5 % 117,6 % 93,3 % 100 % 112,6 %

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

1. Grafik. 4.3 : Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Tahun 2011

200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

183.3 93.8 100 100 130.4 129.4 93.3 117.6 112.5 93.3 100 112.6

c. Cakupan Ibu Hamil Yang dirujuk Dalam memberikan Pelayanan kebidanan kepada ibu hamil resiko tinggi, Bidan Puskesmas maupun Bidan di desa terkadang menjumpai ibu hamil yang memiliki resiko tinggi yang memerlukan pelayanan dan penanganan yang lebih lanjut. Dengan keterbatasan kemampuan dalam memberikan pelayanan maka perlu dilakukan rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Di Puskesmas Tambaruntung jumlah ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk pada tahun 2012 sebanyak 41 kasus atau 21,7 %

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Grafik. 4.4. Cakupan Ibu Hamil yang Dirujuk Tahun 2011


50 40 30 50 20 10 6.7 7.1 0 20 22.7 45.5 26.7 31.8 21.7 13.3 0 13.3

d. Kunjungan Neonatus Bayi Baru Lahir hingga berumur kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi, upaya kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain adalah dengan melakukan kunjungan Neonatus minimal 2 kali yaitu 1 kali pada usia 0-7 hari dan 1 kali pada usia 2-28 hari. Cakupan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Tambaruntung tahun 2011 adalah 231 atau 204,3 %, tahun 2012 adalah 223 atau 118,0 % dan dapat dilihat pada kolom dibawah ini

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Kolom 4 :Cakupan Kunjungan Neonatus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 NAMA DESA Batang Lantik Serawi Pk.Hulu Labung Mandurian Hulu Mandurian Hilir Tirik Pandulangan Sukaramai Andhika Sei bahalang Pkm REALISASI 2011 242,9 % 240 % 138,9 % 190 % 288,9 % 237,5 % 316,7 % 183,3 % 200 % 212,5 % 300 % 204,3% REALISASI 2012 100 % 100 % 103,3 % 136,4 % 137,5 % 200 % 93,3 % 122,7 % 126,7 % 100 % 100 % 118,0 %

Grafik. 4.5. Cakupan Kunjungan Neonatus Tahun 2012

200 150 100 50 0 137.5 136.4 100 100 103.3 200 126.7 122.7 100 100 93.3 118

e. Deteksi dini Resiko Tinggi Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu secara bermakna kegiatan deteksi dini ibu hamil beresiko perlu lebih digalakkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun di masyarakat. Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi tetap 26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi, oleh karena itu deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang adanya faktor risiko dan komplikasi dan penanganan yang adekuat sedini mungkin dan perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat, karena kehamilan yang normal pun mempunyai resiko walaupun ringan. Ada beberapa keadaan yang menambah risiko kehamilan, namun secara tidak langsung meningkatkan risiko kematian ibu, keadaan keadaan tersebut dinamakan Faktor Risiko. Menurut laporan Bidan Desa yang masuk ke Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 deteksi risiko tinggi ibu hamil oleh tenaga kesehatan adalah 20 atau 47,6 %

sedangkan deteksi risiko tinggi ibu hamil oleh masyarakat 15 atau 35,7 % Grafik. 4.8. Cakupan Deteksi Dini oleh Nakes Tahun 2012

200 150 100 50 33.3 0 0 33.3 25 33.3 0

166.7 60 66.7

133.3 33.3 47.6

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Grafik. 4.9. Cakupan Deteksi Dini oleh Masyarakat Tahun 2010

100 80 60 40 20 0 0 0 66.7 25 33.3 0 40 100 66.7 33.3 35.7 100

2. Pelayanan Kesehatan bayi , balita dan anak prasekolah Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti Kader Kesehatan a. Pemantauan dan deteksi dini tumbuh kembang bayi di Puskesmas Tambaruntung adalah Kontak pertama 307 atau 123,3 %, Kontak 4 x / tahun 63 atau 26,3 % b. Pemantauan dan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah adalah Kontak 2 kali / tahun sebesar 567 atau 78,9 %

3. Pelayanan Kesehatan Usia Subur Tingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana ( KB ) dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB Aktif. Peserta KB aktif adalah Akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan. Di Puskesmas Tambaruntung tercatat ada 1298 peserta KB aktif ( 74 % )

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Grafik. 4.11. Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2012

100% 80% 60% 40% 20% 0% 26.7 38.9 34.9 31.1 34 31.3 22.9 31.1 44 33.9 43.3 74

Column1

4. Pelayanan Kesehatan Kelompok Usia Lanjut Kelompok Usia Lanjut merupakan salah satu komponen dan sasaran perhatian dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, usia lanjut merupakan kelompok yang rawan dipandang dari segi kesehatan karena kepekaan dan kerentanannya terhadap gangguan kesehatan dan ancaman kematian. Pelaksanaan pemantauan pelayanan kesehatan usia lanjut di Puskesmas Tambaruntung 2012 lebih di optimalkan melalui kegiatan posyandu lansia dimana di Puskesmas Tambaruntung memiliki 4 buah Posyandu Lansia yaitu Batang lantik,Mandurian hulu,Mandurian Hilir,dan Labung.

5. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar Salah satu kendala lambatnya penurunan angka kematian ibu dan neonatal adalah hambatan terhadap penyediaan dan akses pelayanan kegawat daruratan obstetri dan neonatal. Untuk meningkatkan cakupan dan kualitas penanganan komplikasi kebidanan maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu memberikan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi secara berjenjang mulai dari polindes/poskesdes, puskesmas mampu PONED sampai rumah sakit PONEK 24 jam. 26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Pada tahun 2012 baru sebagian kecil kasus komplikasi obstetri dan neonatal yang mendapat pelayanan. Masih rendahnya cakupan penanganan kegawat daruratan tersebut antara lain disebabkan oleh belum adanya puskesmas Tambaruntung yang memiliki fasilitas pelayanan dasar yang dapat menangani kasus komplikasi obstetri dan neonatal sesuai standar. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesiapan tenaga kesehatan khususnya Bidan yang belum memiliki kualifikasi dalam bidang tersebut. a. Penanganan Komplikasi Obstetri Cakupan penaganan komplikasi obstetri Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 adalah 60 kasus atau 142,9 % Grafik. 4.14. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri Tahun 2011

300 250 200 150 100 50 0 25 166.7 100 125 266.7266.7 180 200 200 60 100 142.9

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

b. Penanganan Komplikasi Neonatal Cakupan penanganan komplikasi neonatal adalah 8 kasus atau 28,2 %. Grafik. 4.15. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Tahun 2011

140 120 100 80 60 40 20 0 0 0 0 30.3 41.7 44.4 30.3 0 0 121.2 88.9 28.2

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan Puskesmas Tambaruntung dikelompokkan menjadi sarana kesehatan dan tenaga kesehatan seperti terlihat dalam uraian sebagai berikut : A. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Pembangunan sarana kesehatan seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes dan pengadaan Puskesmas Keliling diupayakan agar merata di seluruh Puskesmas dan seluruh pelosok desa. Jumlah sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas Tambaruntung tahun 2012 adalah : Puskesmas Puskesma Pembantu Puskesmas Keliling : 1 Buah : 3 Buah : 12 Buah

Peran serta masyarakat dibidang kesehatan yang diwujudkan dalam bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) di Kabupaten Tapin perkembangannya di tahun 2012 cukup menggembirakan, jenis UKBM yang paling banyak adalah : Posyandu Polindes Poskesdes : 12 buah : 1 buah : 6 buah

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

B. Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tambaruntung yang melaksanakan pelayanan kesehatan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Dokter Umum Dokter gigi Perawat Bidan Puskesmas Bidan di desa Perawat gigi Asisten Apoteker Gizi Sanitarian Pranata Laboratorium : 1 orang : 1 orang : 9 orang : 3 orang : 11 orang : 5 orang : 1 orang : 1 orang : 2 orang : 1 orang

26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

BAB V PENUTUP
Profil Kesehatan Keluarga tahun 2012 ini diharapkan sebagai salah satu bahan untuk menilai pencapaian dan keberhasilan Program Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung. Dengan adanya data dan informasi yang ada dalam profil ini diharapkan dapat digunakan untuk mengambil langkah langkah perbaikan sehingga hasilnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan kesehatan yang berkwalitas dan terjangkau. Berbagai masalah dan kendala dirasakan oleh petugas kesehatan khususnya Bidan dalam memberika pelayanan kesehatan kepada masyarakat, hal ini di karenakan: 1. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat 2. Belum semua Bidan mendapatkan pelatihan tekhnis seperti pelatihan APN, Manajemen Asfiksia dan BBLR, MTBS, dll 3. Disamping itu faktor prilaku masyarakat yang sulit untuk dirubah juga memberikan kontribusi terhadap keberhasilan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan yang berdampak pada pencapaian cakupan program dimana masih sebagian program belum tercapai sesuai dengan target standar pelayanan minimal kebidanan yang telah ditetapkan. Untuk perbaikan kedepan terhadap masalah masalah tersebut diupayakan melalui : 1. Meningkatkan kinerja petugas seoptimal mungkin 2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait lainn 3. Meningkatkan kegiatan bimbingan teknis secara berkesinambungan dan terjadwal Demikian Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012, semoga dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan dan sebagai gambaran keberhasilan Program Kesehatan khususnya Kesehatan Keluarga . 26
Profil Kesehatan Keluarga Puskesmas Tambaruntung Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai