Anda di halaman 1dari 8

99

BAB
MODEL ATOM HIDROGEN MEKANIKA KUANTUM

Hidrogen merupakan atom paling sederhana, terdiri atas inti atom berupa sebuah
proton massa

dan sebuah elektron massa

yang bergerak mengintari inti. Antara


keduanya terjadi interaksi Coulomb yang dapat dinyatakan dengan tenaga potensial yang
nilainya hanya bergantung pada jarak antara keduanya. Karena hanya terdiri atas dua
partikel, atom hidrogen merupakan sistem dua-benda. Persamaan Schrdinger tak gayut
waktu non relativistik atom hidrogen adalah
(

) (

)

Pada persamaan di atas, operator Laplacian

bekerja pada koordinat

dan


sedangkan

pada koordinat

.dan

. Persamaan di atas dapat dipisahkan menjadi


dua persamaan jika digunakan koordinat pusat massa dan koordinat relatif,



Dengan cara ini fungsi gelombang total atom hidrogen merupakan hasil perkalian dari
fungsi gelombang pusat massa

dan fungsi gelombang relatif


Setelah disubstitusikan pada persamaan ??? diperoleh



dan



Pada persamaan di atas

sedangkan adalah massa tereduksi




Tenaga total sistem atom hidrogen adalah


Karena

, pusat massa dapat dianggap diam sehingga fungsi gelombang atom


hidrogen adalah penyelesaian dari persamaan ??? yang tak lain merupakan persamaan
Schrdinger untuk partikel tunggal.

Persamaan Schrodinger sistem atom mirip hidrogen
Pada bagian ini akan dibahas penyelesaian persamaan Schrdinger tak gayut
waktu (relatif???) dalam sistem koordinat bola untuk atom mirip hidrogen, yaitu atom
yang hanya memiliki sebuah elektron orbit, misalnya atom hidrogen, ion He
+
atau ion
100

Li
++
. Atom seperti hidrogen memiliki potensial Coulomb yang hanya merupakan fungsi r
saja dan dapat dinyatakan dengan persamaan
()



dimana Z adalah muatan inti. Persamaan ??? dalam koordinat bola untuk atom mirip
hidrogen menjadi

+ ()



Pada persamaan di atas telah digunakan notasi ( ). Untuk menyederhanakan
penulisan, subscript pe dan rel tidak dituliskan. Sebagaimana telah dibahas pada Sub
Bab ??? di muka, fungsi gelombang dapat dipisahkan menjadi komponen radial
() dan komponen sudut ( )
( ) ()( )

Bila persamaan ??? dan ??? disubstitusikan ke persamaan ??? diperoleh

, ()-

+


Oleh karena penyelesaian persamaan di atas harus berlaku untuk semua nilai ,
maka kedua ruas persamaan haruslah merupakan satu konstanta yang nilai yang sama.
Tetapan ini dinamakan konstanta pemisahan, misalkan K. Dengan demikian diperoleh
persamaan

, ()-

Jika kedua ruas dikalikan dengan

persamaan dapat ditulis menjadi bentuk lain yang


lebih sederhana

) [

* ()+

]

sedangkan bagian sudut menjadi

(
( )

( )

( )

Dapat dilihat bahwa persamaan di atas tidak lagi mengandung tenaga total maupun
potensial. Dengan demikian, jika persamaan tersebut dapat diselesaikan maka
penyelesaiannya berlaku untuk semua sistem dimana tenaga potensialnya hanya
merupakan fungsi saja, tidak gayut pada sudut maupun .
Cara yang biasa dilakukan untuk menyelesaikan persamaan (???) adalah dengan
pemisahan variabel
101

( ) ()()
Dengan pemisahan seperti ini maka persamaan ??? menjadi



Suku di sebelah kiri tanda sama dengan pada persamaan di atas hanya gayut
sudut saja sedangkan pada ruas sebelah kanan hanya gayut sudut . Dengan alasan ini
maka kedua suku harus bernilai sama, dipilih sebesar

. Persamaan bagian sudut


menjadi



dengan penyelesaian berbentuk
()



Karena sudut bersifat siklis dan nilainya kembali seperti semula setelah menempuh


maka harus merupakan bilangan bulat. Sedangkan persamaan yang
mengandung sudut menjadi

) (

)

yang dapat ditulis ulang menjadi

[(

] (

)

dimana didefinisikan sebuah peubah . Apabila dipilih nilai konstanta
( ) dan nilai serta mengganti simbol dengan

() maka diperoleh
persamaan diferensial Legendre
(

()

()

( )

()

Penyelesaian

()

( ) dinamakan polinomial Legendre. Beberapa bentuk


fungsi

( )

untuk nilai serta adalah sebagai berikut:

( )

( )

( )

( )


Sedangkan penyelesaian untuk nilai dapat diperoleh dari polinomial Legendre di
atas menggunakan persamaan fungsi Legendre sekawan

() (

()



Dari persamaan ??? jelaslah bahwa fungsi Legendre sekawan bernilai nol untuk || .
Untuk setiap nilai , nilai yang diperbolehkan adalah
. Fungsi

( ) dapat diperoleh dengan


mengalikankan () (). Karena nilai yang diperbolehkan selalu berkaitan
102

dengan nilai yang sesuai, maka biasanya dituliskan dengan simbol

. Beberapa fungsi
harmonis bola

( ) ditampilkan pada Tabel di bawah ini.



Tabel I.1. Fungsi harmonis sferis

( )

l m
l

( )

()

()
0 0




1
0




2
0

)

1





Telah ditunjukkan pada Sub bab ??? , penyelesaian bagian sudut adalah fungsi harmonis
bola

( ). Untuk tiap tiap nilai , terdapat buah fungsi harmonis bola

( ) yang saing berbeda.


Dengan menstubtitusikan persamaan potensial Coulomb ??? ke dalam persamaan
??? dan mengingat penyelesaian ruas kanan persamaan ??? adalah

( ) yang
nilainya bergantung pada , maka persamaan Schrdinger bagian radial atom
mirip hidrogen adalah

( )

)

Bila dipindahkan ke ruas kanan, persamaan di atas menjadi persamaan nilai-diri yang
nilai fungsi-diri-nya ditentukan oleh parameter , masing-masing fungsi-diri berkaitan
dengan nilai-diri . Detail penyelesaian persamaan ??? sangat matematis dan tidak
dituliskan di sini. Nilai yang diperlukan agar persamaan ?? dapat diselesaikan adalah
103



Untuk atom hidrogen, jika semua konstanta pada persamaan ??? diganti nilainya dengan
angka yang sesuai, diperoleh



Pada persamaan di atas, adalah bilangan bulat yang lebih besar daripada ,
Untuk setiap nilai , nilai yang diperbolehkan adalah ( ).
Sedangkan untuk setiap nilai , nilai

yang dibolehkan adalah

.
Fungsi gelombang bagian radial

() penyelesaian persamaan ???? untuk


beberapa nilai dituliskan pada Tabel ??? di bawah ini.





Tabel I.2. Fungsi gelombang radial untuk atom mirip hidrogen atom R
n,l
. Konstanta a
0

adalah jari-jari pertama Bohr.

()
1 0

() (



2
0

() (

()




3
0

() (

()

()




Dari Tabel ??? dan ??? dapatlah ditulis fungsi gelombang lengkap atom mirip
hidrogen,

( )

()

( )
104

Angka

masing masing dinamakan bilangan kuantum utama,


bilangan kuantum orbital dan bilangan kuantum azimith. Bilangan kuantum utama
berhubungan dengan tingkat tingkat tenaga atom. Bilangan kuantum menyatakan
momentum sudut sedangkan bilangan kuantum

adalah komponen momentum sudut


pada arah sumbu-Z.







Aras aras tenaga atom hidrogen untuk masing masing nilai l ditunjukkan pada
Gambar ??? di bawah ini. Untuk bilangan kuantum utama n = 1, hanya terdapat satu
buah nilai l yaitu 0. Sedangkan untuk nilai n = 2 terdapat dua buah nilai l yaitu 0 dan 1.

Momentum Sudut:
Telah ditunjukkan pada Bab terdahulu bahwa operator momentum sudut orbital kuadrat
adalah
(

c
c
+
|
.
|

\
|
c
c
c
c
= + + =
2
2
2
2 2 2 2 2
sin
1
sin
sin
1
| u u
u
u u

z y x
L L L L
Jika operator dioperasikan pada fungsi gelombang
m l n , ,
diperoleh
( )
m l n
m l m l
l n m l n
l l
Y Y
R L
, ,
2
2
,
2
2
,
,
2
, ,
2
1
sin
1
sin
sin
1

| u u
u
u u

+ =
(
(

c
c
+
|
|
.
|

\
|
c
c
c
c
=


terlihat bahwa nilai diri operator momentum sudut kuadrat adalah ( ) 1 + l l .
Telah disebutkan di muka, bilangan l dinamakan bilangan kuantum momentum sudut
orbital. Perlu kiranya disebutkan d sini bahwa dalam menyusun teori atom, Bohr
membuat postulat besarnya momentum sudut orbital elektron adalah n L = . Ternyata,
postulat Bohr berbda dengan hasil perhitungan mekanika kuantum.
Dengan memperhatikan prinsip ketidakpastian Heisenberg, maka hanya salah
satu komponen momentum sudut saja yang dapat diketahui dengan pasti. Biasanya
dipilih L
z
dan dihitung nilai dirinya. Sedangkan nilai diri komponen
x
L dan
y
L tidak
dapat dihitung langsung. Bila operator L
z
dikenakan pada fungsi gelombang
m l n , ,

m l n
m l n m l n z
m
i L
, ,
, , , ,

=
c
c
=

105

sehingga nilai komponen momentum sudut ke arah sumbu Z adalah m dengan m

= 0,
1, 2, 3, ... l. Sebagai contoh, pada gambar di bawah ini diperlihatkan orientasi yang
mungkin sebuah momentum sudut dengan bilangan kuantum l=3. Bilangan kuantum m
memiliki nilai dari -3 sampai dengan +3. Nilai momentum sudut total adalah 12 = L .
.
Aturan Seleksi

MOMEN MAGNETIK ATOM
Selain berinteraksi dengan inti melalui interaksi Coulomb, elektron orbit juga
mengalami interaksi magnetik yang berasal dari internal atom atau mungkin dari luar
atom. Akibat dari interaksi ini cukup kompleks, tetapi hanya melibatkan tenaga yang
kecil sehingga tidak perlu dimasukkan kedalam hamiltonian persamaan ???.
Sebuah partikel bermuatan listrik q dengan massa m yang bergerak melingkar
akan menghasilkan momen magnetik sebesar
a i =
dimana a adalah vektor luasan. Jika kecepatan partikel adalah v, maka nilai momen
magnetik adalah
2 2
2
qvr
r
r
qv
= = t
t

Persamaan di atas dapat ditulis dengan notasi vektor
L
m
q
p r
m
q
v r
q
2 2 2
= = =
Terlihay bahwa momen magnetik atom berhubungan dengan momentum sudut orbital.
Bilangan L / dinamakan perbandngan gyromagnetic, untuk elektron nilainya adalah
e
m e 2 / .
Momen magnetik atom dapat diukur nilainya.Telah disebutkan di muka, besarnya
komponen momentum sudut orbital ke arah sumbu Z adalah m L
z
= , sehingga
komponen momen magnetik elektron ke arah sumbu Z adalah
m m
m
e
B
e
Z
= =
2


dimana
e
B
m
e
2

= dinamakan magneton Bohr elektron.

Eksperimen Stern-Gerlach

Spin intrinsik elektron
Pada pembahasan tentang aras-aras tenaga elektron pada atom digunakan
bilangan kuantum momentum sudut intrinsik atau spin. Elekron memiliki bilangan
106

kuantum spin s = . Pada mekanika kuantum spin dapat diperlakukan sebagai
momentum sudut, sehingga
( )
2 / 1 ;
1
2 2
= =
+ =
s s z
m m s
s s s

... (I.62)
Nukleon juga memiliki spin . Sebuah partikel nukleon yang bergerak di
potensial sentral dengan momentum sudut l dan spin s memiliki momentum sudut total
j = l + s ... (I.63)
Nilai harap momentum sudut total dan komponen ke arah sumbu z adalah
( )
j z z z
m s l j
j j j

= + =
+ = 1
2 2
... (I.64)
dimana m
j
= -j, -j+1, ..., j-1

dan j adalah bilangan kuantum momentum sudut total.
Dengan mengingat nilai m
s
= maka
2
1
+ = + =
l s l j
m m m m ... (I.65)
Dalam penulisan notasi spektroskopi tenaga nukleon digunakan nilai j sebagai subskrip.
Sebagai contoh aras p memiliki nilai l=1 dan dua buah nilai j yang mugkin yaitu l+ =
3/2 dan = sehingga aras tersebut ditulis p
3/2
dan p
1/2
.
Tabel I.3. Notasi spetroskopi
Nilai l 0 1 2 3 4 5 6
simbol s p d f g h i
sharp principal diffuse fine

c. Paritas
Operasi paritas menyebabkan semua koordinat dicerminkan melalui pusat.
Dalam sistem koordinat kartesian operasi paritas mengubah x -x, y -y dan z -z.
Sedangkan dalam sistem koordinat bola r r, u t - u, | t - |. Karena besaran
yang terukur bergantung pada ||
2
maka dapatlah dituliskan kaidah:
( ) ( ) ( ) ( )
2 2
maka Jika r r r V r V = =
Pernyataan di atas juga berlaku untuk kebalikannya.
Dari ( ) ( )
2 2
r r = maka (-r) = (r).
Jika (-r) = + (r) maka dinamakan paritas positif atau paritas genap.
Jika (-r) = - (r) dinamakan paritas negatif atau paritas ganjil.


Momentum sudut total

Anda mungkin juga menyukai