Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Pro

in!i Ja"a Ti#ur$

PUBLIKASI ILMIA%

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Magister

Oleh& I N'OMAN SU(AR)IKA *+,*,-.**-

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI PAS/ASARJANA 0AKULTAS EKONOMI UNI1ERSITAS BRA(IJA'A M ALANG ,*--

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIA%

ABSTRAK
Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah Balanced Scorecard. Balance Scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance Scorecard dapat menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi ke dalam tindakan yang nyata.

Penelitian ini dilakukan pada adan Pendidikan dan Pelatihan ! adan "iklat# Provinsi $a%a &imur. Selama ini, adan "iklat Provinsi $a%a &imur belum menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kinerjanya. 'al ini menyebabkan pengukuran kinerja yang dilakukan belum optimal, terutama dari sisi non (inansial.
"alam Balanced Scorecard, pengukuran kinerja dilihat dari ) perspekti( yaitu Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, dan nternal Bussiness Process Perspective. "alam Customer and Stakeholder Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari materi "iklat yang dapat dan yang tidak dapat dipenuhi oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan "iklat, pencapaian sasaran dalam kompetensi aparatur pemerintah, dan tingkat kepuasan peserta diklat. "alam Financial Perspective, kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapat diukur dengan menggunakan analisis realisasi anggaran, tingkat e(isiensi dan e(ekti(itas penggunaan anggaran, dan analisis vertikal. "alam Employees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari peman(aatan teknologi in(ormasi, absensi karya%an dan perhitungan perputaran karya%an. "alam nternal Bussiness Process Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari analisis sasaran yang tertuang dalam *encana Strategis, perbandingan target dan realisasi peserta kegiatan diklat dan analisis pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kegiatan diklat.

Secara keseluruhan kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur sudah baik. +amun apabila dilihat dari analisis Balanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya perlunya koordinasi yang lebih intensi( antara provinsi dan ,abupaten-,ota untuk memenuhi target peserta "iklat dan peman(aatan teknologi in(ormasi, dukungan sistem in(ormasi manajemen dan database senantiasa harus selalu ditingkatkan agar penerapan pengukuran kinerja dari perspekti( (inansial dan non (inansial !Balanced Scorecard! dapat dilakukan dengan baik. ,ata kunci. Balanced Scorecard, Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, nternal Bussiness Process Perspective, adan "iklat Provinsi $a%a &imur.

-2 PEN)A%ULUAN -2-2 Latar Belakan3 Ma!alah


"e%asa ini, organisasi publik sedang berada pada masa transisi dari era persaingan global menuju ke era persaingan in(ormasi. Selain itu, organisasi publik juga menghadapi tantangan besar dengan adanya kebijakan otonomi daerah. /rganisasi publik semakin dituntut untuk memberikan pelayanan secara pro(esional, seperti layaknya organisasi bisnis, %alaupun orientasi organisasi publik tetap nonpro(it.

perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance scorecard dapat menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi kedalam tindakan-tindakan nyata !,aplan dan +orton, 8994#.

/rganisasi publik juga harus mulai menyadari dan lebih memperhatikan pentingnya peranan pengukuran kinerja, sebagai sarana untuk memantau keahlian dan perilaku aparat. Pemerintah menanggapi hal ini dengan mengeluarkan berbagai peraturan sebagai pedoman kerja aparatur, antara lain ,eputusan M0+PA+ +omor 12-,0P-M.PA+-3-4552 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan ,eputusan M0+PA+ +omor ,0P-41-M.PA+-4-455) tentang petunjuk teknis transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik. +amun demikian, perspekti( pengukuran kinerja dengan hanya memperhatikan unsur (inansial semata harus mulai ditinggalkan. 'al ini disebabkan karena banyak aspek penentu kesuksesan organisasi publik yang tidak dapat dinilai dengan angka !dikuanti(ikasikan# dalam satuan mata uang atau ditampilkan dalam laporan keuangan, seperti kekayaan organisasi yang si(atnya tidak ber%ujud "intangible assets! maupun kekayaan intelektual sumber daya manusia. Padahal, (aktor(aktor tersebutlah yang justru menjadi penentu dan pendorong kemajuan suatu organisasi publik !Suharsono, 4556#. "itinjau dari perspekti( non (inansial, organisasi publik harus mampu memberikan pelayanan yang memadai bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan inovasi dalam sistem pelayanan, peningkatan kompetensi pega%ai, komitmen yang kuat untuk peningkatan produktivitas dan juga peningkatan (asilitas pelayanan publik. "engan demikian diharapkan masyarakat akan semakin merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Pada akhirnya, semua hal tersebut diharapkan dapat mendukung terciptanya pembangunan dan pengembangan pelayanan publik.
Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah balanced scorecard !7melda, 455)#. Balance scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen

Selain mempertimbangkan aspek (inansial, balance scorecard juga mempertimbangkan aspek non (inansial. Balance scorecard tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga aktivitasaktivitas penentu hasil akhir. Aplikasi balance scorecard juga mencakup aktivitas pertumbuhan dan pembelajaran, yang dapat memberikan kontribusi pada proses bisnis internal. /leh karena itu, balanced scorecard dinilai sesuai untuk diterapkan pada organisasi sektor publik. 'al tersebut sejalan dengan tujuan organisasi publik yang menempatkan pelayanan yang cenderung bersi(at kualitati( dan nonkeuangan sebagai prioritas utama !Mahmudi, 4553#. Penerapan balanced scorecard di organisasi publik juga tidak sama dengan apa yang dilakukan di organisasi bisnis !7melda, 455)#. Perbedaan tersebut antara lain adanya perubahan (rame%ork dimana yang menjadi pemicu dalam balanced scorecard untuk organisasi publik adalah misi untuk melayani masyarakat, perubahan posisi perspekti( (inansial dan perspekti( pelanggan, perspekti( pelanggan menjadi perspekti( customer and stakeholder, serta perubahan perspekti( pertumbuhan dan pembelajaran menjadi perspekti( employess and organization capacity.

Peningkatan kualitas dan kompetensi aparatur pemerintahan sangat diperlukan untuk mencapai peningkatan kualitas organisasi publik secara keseluruhan. /leh karena itu, dibentuk adan Pendidikan dan Pelatihan ! adan "iklat# di setiap provinsi. adan "iklat bertugas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi para aparatur pemerintah dari semua organisasi publik agar mereka dapat memberikan layanan yang pro(esional, bersih, ber%iba%a, dan dengan sikap mental positi(.

untuk mengetahui pencapaian kinerja yang sesungguhnya. &anggung ja%ab, pro(esionalisme, dan keramahan, kecepatan dan ketepatan layanan merupakan contoh unsur kinerja yang tidak dapat dilihat dengan angka semata. 'al ini membuktikan pentingnya pengenalan dan penerapan balanced scorecard dalam organisasi publik, dalam hal ini adan "iklat Provinsi $a%a &imur. -2,2 Peru#u!an Ma!alah erdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat ditetapkan rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut. agaimana setiap perspekti( balanced scorecard dapat digunakan untuk mengukur kinerja adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur> -242 Tu5uan Penelitian &ujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah. 8.2.8. Menganalisis perspekti( customers and stakeholders !masyarakat# di adan "iklat Provinsi $a%a &imur. 8.2.4. Menganalisis perspekti( (inansial di adan "iklat Provinsi $a%a &imur.
8.2.2. Menganalisis perspekti( employees and organization capacity !aparatur pemerintahan dan kapasitas organisasi publik# di adan "iklat Provinsi $a%a &imur.

"alam :aporan Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah ; adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur &ahun 4559 terlihat bah%a kinerja adan "iklat selama tahun 4559 sangat memuaskan. "ari enam sasaran yang terdapat dalam *encana Strategis adan "iklat tahun 4559-458), hanya ada 4 sasaran yang tidak terpenuhi 855<, yaitu sebesar 92.22< dan =3.68<. "ari segi pengukuran kinerja kegiatan, kinerja output !target kehadiran peserta yang direkrut untuk mengikuti diklat# mencapai 96< sampai dengan 855<, sedangkan target outcomes !hasil belajar peserta diklat, yang dilihat dari nilai pre test dan post test# bervariasi antara 11.13< sampai dengan 99<. +amun demikian, ternyata indikator pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur tersebut hanya berdasarkan pada angka-angka kuantitati( saja. "alam badan tersebut, belum diterapkan pengukuran kinerja dari aspek lainnya seperti yang terdapat dalam konsep balanced scorecard. Padahal, seharusnya adan "iklat juga harus mampu memberikan pertanggungja%aban yang transparan, baik secara (inansial maupun non (inansial kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Seperti yang telah disebutkan di atas, pengukuran aspek non(inansial sangat dipelukan

8.2.). Menganalisis perspekti( proses bisnis internal di adan "iklat Provinsi $a%a &imur. -262 Kontri7u!i Penelitian ,ontribusi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

-262-2 Untuk

Pen3e#7an3an Teori Akuntan!i Penelitian ini diharapkan dapat menambah %a%asan dan pengetahuan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya di bidang penerapan balanced scorecard di organisasi publik. -262,2 Untuk Prakti!i 'asil-hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi manajemen, terutama untuk mengetahui sejauh mana e(ektivitas "iklat yang dilakukan serta seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat !dalam hal ini pega%ai pemerintah yang pernah dibimbing oleh adan "iklat# terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi organisasi publik lainnya tentang pentingnya peranan perspekti( (inancial dan non (inansial dalam Balanced Scorecard sebagai alat ukur kinerja organisasi publik -26242 Untuk Re3ulator Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan re(erensi untuk para regulator dalam pengambilan kebijakan mengenai pengukuran kinerja pada organisasi-organisasi publik agar lebih komprehensi( mencakup semua aspek, baik (inansial maupun non (inansial.

,2 TINJAUAN PUSTAKA ,2-2 Kiner5a ,2-2-2 Pen3ertian Kiner5a ,inerja merujuk pada hasil yang dapat diselesaikan oleh seorang karya%an dalam periode %aktu tertentu. ,inerja juga merujuk pada perilaku karya%an dalam bekerja. 'ersey dan lanchard !8992# mende(inisikan kinerja sebagai suatu (ungsi dari motivasi dan kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. ,inerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama !*ivai dan asri, 455)#. Sejalan dengan de(inisi-de(inisi sebelumnya, *obbins !8993# menggambarkan kinerja sebagai (ungsi interaksi antara kemampuan !ability#, motivasi !motivation# dan kesempatan !opportunity#. ,inerja seorang karya%an merupakan hal yang bersi(at individual karena setiap karya%an mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda

dalam melaksanakan tugasnya. ,eberhasilan kinerja seseorang diukur dari sejauh mana ia dapat mencapai tujuan yang ditetapkan baginya. 7kopin !455=# juga menyatakan bah%a pengukuran kinerja karya%an identik dengan apakah karya%an mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Artinya, karya%an memiliki tanggung ja%ab, mampu melaksanakan pekerjaannya tepat %aktu dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. "e(inisi tersebut sejalan dengan apa yang tercantum dalam 7nstruksi Presiden +omor 3 &ahun 8999 tentang Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah, ,eputusan ,epala :embaga Administrasi +egara tanggal 46 Maret 4552 +omor 429-7?-1-=-4552 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah, Undang-Undang +omor 24 &ahun 455) tentang Pemerintahan "aerah, Surat ,eputusan M0+PA+ +omor ,0P826- M.PA+-455) tentang Pedoman Umum 0valuasi :aporan Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah,Peraturan Pemerintah +omor = &ahun 4551 tentang Pelaporan ,euangan dan ,inerja 7nstansi Pemerintah, Undang-Undang +o 46 tahun 4559 tentang Pelayanan Publik, Surat Menteri +egara PA+ +omor -8258M.PA+-5)-4559 Perihal ,ebijakan 0valuasi Akuntabilitas ,inerja &ahun 4559, dan Peraturan M0+PA+ dan *e(ormasi irokrasi +omor 3 &ahun 4585 &entang Pedoman Penilaian ,inerja Unit Pelayanan Publik.

,2-2,2 Pen3ukuran
suatu alat

Kiner5a Or3ani!a!i pu7lik


perencanaan dan sistem pengendalian

Pengukuran kinerja organisasi publik merupakan manajemen yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur (inansial dan non (inansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah ber(okus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. ,edua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. ,etiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk me%ujudkan pertanggungja%aban publik dan memperbaiki komunikasi pelanggan.

menciptakan perilaku manajemen umum yang lebih baik melalui persamaan yang kuat antara pendekatan yang diusulkan dan desain lainnya, sebagaimana yang diterapkan dalam sektor komersial. ,2,2 Balanced Scorecard ,2,2-2 Perke#7an3an Kon!ep Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah alat yang menyediakan pengukuran komprehensi( bagi para manajer tentang bagaimana organisasi mencapai kemajuan le%at sasaran-sasaran strategisnya. Balanced scorecard diperkenalkan pertama kali oleh ,aplan dan +orton pada tahun 8994 dalam artikel di (arvard Business )evie' yang berjudul *he Balanced Scorecard +easures *hat ,rives Per&ormance. "alam artikel ini disebutkan bah%a balanced scorecard merupakan suatu alat akuntansi manajemen yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang ditinjau dari perspekti( (inansial !&inancial perspective# dan perspekti( non (inansial !Customer Perspective, nternal Business Process Perspective, dan -earning and .ro'th Perspective# secara seimbang.

Sebagian besar organisasi publik telah menyadari kebutuhan akan pengukuran kinerja dalam instansinya !#bottom$line% per&ormance#. +amun pengukuran tersebut masih dilakukan dengan menggunakan sistem tradisional, yaitu pengukuran pencapaian (inansial yang didasarkan pada pelaporan keuangan. Padahal, menurut Mulyadi dan Setya%an !8999#, ukuran keuangan tidak dapat menggambarkan kondisi riil perusahaan di masa lalu dan tidak mampu menjadi pedoman bagi suatu organisasi kearah yang lebih baik, serta hanya berorientasi jangka pendek. $adi, sistem pengukuran kinerja (inansial organisasi publik ini lebih dirancang untuk memenuhi kebutuhan shareholders, daripada untuk menyediakan in(ormasi dalam membantu pengelolaan suatu organisasi. ,2-242 Pen3ukuran Kiner5a Or3ani!a!i pu7lik 8an3 Sei#7an3
Suatu sistem pengukuran kinerja organisasi publik yang seimbang harus dapat meningkatkan perhatian dan kesejajaran, mempermudah komunikasi, dan menyiapkan suatu visi yang jauh ke depan ! a &or'ard$looking vision#, sehingga semua orang dapat termotivasi untuk mengubah perilaku mereka agar sejalan dengan tujuan organisasi publik. Suatu sistem pengukuran yang baik haruslah menyeluruh atau komprehensi(, termasuk pengukuranpengukuran penting dari seluruh bidang operasional maupun dari semua jenis pengukuran. Sistem tersebut juga harus termasuk pengukuranpengukuran (inansial maupun non (inansial, indikator-indikator dari hasil di masa lampau dan prediktor-prediktor dari kinerja di masa datang, dan pengukuranpengukuran yang mencakup (aktor %aktu, biaya dan kualitas.

Parayudha !4559# menyatakan bah%a desain balanced scorecard mampu meningkatkan manajemen strategis dan tata kelola dalam organisasi publik. Balanced scorecard dapat

"i dalam artikel yang berjudul Putting *he Balanced Scorecard *o /ork, ,aplan dan +orton !8992# mengungkapkan bah%a balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran kinerja perusahaan, namun balanced scorecard juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan dan menggabungkan sistem pengukuran tersebut dengan strategi perusahaan. Balanced scorecard digunakan sebagai alat untuk membantu perusahaan dalam menerjemahkan dan mengimplementasikan strateginya. "alam perkembangan selanjutnya pada tahun 8991, ,aplan dan +orton menulis artikel yang ketiga mengenai balanced scorecard di (arvard Business )evie' yang berjudul 0sing the Balanced Scorecard as a Strategic +anagement System. "i dalam artikel ini disebutkan bah%a balanced scorecard sebagai alat akuntansi manajemen telah berkembang dari suatu sistem pengukuran kinerja menjadi suatu sistem manajemen strategi. 'al ini berarti perusahaan yang inovati( dapat menggunakan balanced scorecard tidak hanya untuk menjelaskan dan mengkomunikasikan strategi, melainkan juga untuk mengelola strateginya dalam jangka panjang. Menurut $ohannes !4556#, balanced scorecard menjadi demikian populer karena (ungsinya sebagai strategi korporasi, lebih dari sekedar pengukur kinerja semata. ,eunggulannya dibanding dengan konsep pengukuran lain adalah keterkaitan antara empat perspekti( balanced scorecard itu sendiri. "engan menggunakan data sekunder terkini, kajian dilakukan untuk menjelaskan bagaimana pengalaman korporasi menggunakan balanced scorecard sehingga mampu memberikan man(aat lebih dari ukuran kinerja lainnya. ahkan, balanced scorecard oleh berbagai akademisi diintegrasikan terhadap konsep lain untuk memperoleh alat yang sinergi dalam pengembangan korporasi. "ar%anto !4552# menyatakan bah%a balanced scorecard yang semula merupakan aktivitas tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran, kemudian diintegrasikan dengan sistem manajemen strategis. Balanced scorecard bahkan dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk berkomunikasi dari berbagai unit dalam suatu organisasi. Balanced scorecard juga dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk ber(okus pada strategi. ,2,2,2 Pen3ertian Balan9ed S9ore9ard )ala# Or3ani!a!i Pu7lik Balanced scorecard merupakan suatu sistem

pengukuran kinerja organisasi publik yang seimbang dan komprehensi(. ,ata @BalancedA !seimbang# di dalam balanced scorecard menunjukkan keseimbangan di antara. Peng kin eks ukur erja ter an nal !masyarakat# dan pengukuran kinerja in !pr bi int te os sn er rn es is na al l, in bel d ov pro aja a asi ses r n , pertumbuhan#. Peng ki l m ukur ne a a an rja l s u a !(i na nsi al# d a n peng ukur an y a n g

mendorong kinerja masa datang !non (inansial#. U objek !pen n tivita guku s s ran u r b h kuan d e a titati e r s (# n u i g p l a a n u subje !pen n ktivit guku s as ran u r pemicu kinerja yang membutuhkan pertimbangan-kua litati(#. &ujuan d t jangka a u pendek n j u a n jangka panjang.

,2,242 E#pat Per!pekti: Balanced Scorecard Perspekti( (inansial masih tetap dipertahankan dalam balanced scorecard bersama dengan ketiga perspekti( non (inansial dalam balanced scorecard meliputi tiga hal, yaitu customer and stakeholders perspective !sebagai pengganti customers perspective dalam balanced scorecard organisasi bisnis#, internal business process perspective, dan employess and organization capacity !sebagai pengganti learning and gro'th perspective dalam balanced scorecard organisasi bisnis#. ,etiga perspekti( ini merupakan ukuran-ukuran operasional yang dapat dianggap me%akili (aktor(aktor pemicu kinerja keuangan organisasi publik di masa mendatang.

"alam menghadapi kompleksitas mengelola suatu organisasi de%asa ini, seorang pimpinan membutuhkan kemampuan untuk dapat melihat kinerja organisasi publik yang dipimpinnya dari berbagai sudut pandang secara bersamaan. Balanced scorecard sebagai alat akuntansi manajemen memungkinkan para manajer untuk melihat kinerja organisasi publik dari empat perspekti( penting secara bersamaan.

Balanced scorecard menyediakan ja%aban atas empat pertanyaan yang mendasar yaitu. 8 (o' do customers see us1 "Customer and stakeholders Perspective! 4 (o' do 'e look to shareholders1 "Financial Perspective! 2 Can 'e continue to improve and create value1 "Employee and organisation capacity Perspective! ) /hat must 'e e2cel at1 " nternal Business Process Perspective! &ujuan dan pengukuran dalam balanced scorecard lebih dari hanya sekedar sekumpulan pengukuran kinerja (inansial dan non (inansial, melainkan merupakan suatu pengukuran yang diturunkan dari suatu proses top-do%n yang dihasilkan dari misi dan strategi organisasi publik. Balanced scorecard harus dapat menerjemahkan misi dan strategi dari organisasi publik ke dalam suatu tujuan dan pengukuran yang nyata dan seimbang. ,2,262 Per!pekti: Keuan3an& Financial Perspective: How Do We Look o Stake!olders"
Pengukuran kinerja organisasi publik dari perspekti( (inansial di dalam balanced scorecard masih tetap dipertahankan, karena pengukuran kinerja keuangan sangat berharga di dalam menyarikan konsekuensi-konsekuensi ekonomis yang dapat diukur dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh organisasi publik. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi suatu organisasi publik, penerapan, dan pelaksanaannya telah dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perbaikanperbaikan yang mendasar !bottom$line improvement#. Selain itu, perspekti( (inansial dalam organisasi publik bertujuan untuk memberikan pelayanan yang e(ekti( pada masyarakat dengan biaya jasa yang murah.

dalam suatu pengukuran spesi(ik yang mencerminkan (aktor-(aktor penting bagi masyarakat. Perhatian masyarakat terhadap perusahaan cenderung tertuju pada empat (aktor penting yaitu time, 3uality, per&ormance and service, dan cost. -ead time mengukur %aktu yang dibutuhkan oleh organisasi publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 4uality mengukur tingkat kegagalan pelayanan yang dirasakan dan dinilai sendiri oleh masyarakat. 4uality juga dapat digunakan umtuk mengukur on$time delivery, yaitu keakurasian dari perkiraan penyelesaian layanan. ,ombinasi per&ormance and service mengukur bagaimana pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik memberi kontribusi dalam penciptaan nilai bagi masyarakat. Untuk memposisikan balanced scorecard di dalam lingkungan kerja, masyarakat harus menyatakan tujuan !goals# bagi time, 3uality, dan per&ormance and service dan kemudian menerjemahkan tujuan tersebut ke dalam suatu sistem pengukuran yang spesi(ik.

,2,2.2 Per!pekti: Kon!u#en& C#sto$er Perspective: How Do C#sto$ers See %s" /rganisasi publik harus memiliki orientasi untuk mengutamakan kesejahteraan dan kepuasan customer dan stakeholdernya, dalam hal ini masyarakat. /leh karena itu, balanced scorecard menuntut para pimpinan untuk dapat menerjemahkan misi organisasi publik mengenai pelayanan kepada masyarakat secara umum ke

,2,2;2 Per!pekti: Pro!e! Bi!ni! Internal& &nternal B#siness Process Perspective: W!at '#st We E(cel at"
Pengukuran internal dalam balanced scorecard berasal dari proses bisnis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan masyarakat ! customer satis&action# yaitu misalnya (aktor-(aktor yang mempengaruhi cycle time, 3uality, employee skills, dan productivity. "alam nternal Business Process Perspective ini, organisasi publik dituntut untuk dapat mengidenti(ikasi proses bisnis internal mana yang penting dan mengandung nilai-nilai yang diinginkan oleh pelanggan, yang harus dilakukan dengan sebaikbaiknya oleh organisasi publik. "i dalam perspekti( ini balanced scorecard akan memasukkan proses inovasi yaitu suatu proses perancangan dan pengembangan produk, dimana organisasi publik akan dimotivasi untuk mempunyai kemampuan bersaing jangka panjang dalam rangka untuk memuaskan masyarakat di masa mendatang. Setelah berinovasi, organisasi publik harus melakukan perbaikan pada proses operasionalnya. Proses terakhir yang harus dilakukan oleh organisasi publik untuk memperbaiki proses bisnis mengukur proses pelayanannya. internalnya adalah

menekankan kepada suatu perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses &BM memiliki input yang spesi(ik, yaitu keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan serta memproses input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada gilirannya akan memberikan kepuasan kepada pelanggan !+atha, 455=#. 7mplementasi dari elemen-elemen &BM memiliki korelasi yang kuat dengan (aktor-(aktor kinerja manajemen mutu. &ujuan utama *otal 4uality +anagement adalah perbaikan mutu pelayanan secara terusmenerus. Si2 sigma merupakan suatu sistem yang komprehensi( dan (leksibel untuk mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan keksuksesan bisnis !+iviari, 455= #. "alam si2 sigma, akan diukur sejauh mana penyimpangan suatu proses produksi dari kesempurnaan kualitas. &ujuan akhir dari si2 sigma adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan !Culi, 4551#.

,2,2<2 Per!pekti: Kapa!ita! Or3ani!a!i dan Sta:& E$plo)ee and Or*ani+ation Capacit) Perspective: Can We Contin#e to &$prove and Create ,al#e" "i dalam pengukuran yang berdasar pada perspekti( pelanggan dan perspekti( proses bisnis internal, balanced scorecard mengidenti(ikasi parameter-parameter yang dianggap paling penting oleh organisasi publik untuk dapat melayani masyarakat dengan baik. &etapi sasaran untuk mencapai kepuasan masyarakat tersebut terus menerus berubah. "i dalam perspekti( ini, organisasi publik memandang tiga (aktor utama yaitu aparat, sistem, dan prosedur organisasi. ,etiga (aktor ini yang memegang peranan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan. /leh sebab itu organisasi publik harus melakukan investasi dalam ketiga (aktor di atas untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi publik. ,2,2+2 Keun33ulan dan Man:aat Balanced Scorecard
Pengukuran kinerja suatu organisasi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, diantaranya adalah *otal 4uality +anagement !&BM#, Si2 Sigma, rasiorasio keuangan, dan sebagainya. Masingmasing metode tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masingmasing.

&BM juga diterjemahkan sebagai pendekatan yang berorientasi kepada pelanggan dengan

*asio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memproleh gambaran tentang perkembangan (inansial dan kinerja perusahaan. *asio tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap laporan keuangan, yang menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka;angka dalam laporan keuangan dan trend angka ; angka dalam beberapa periode operasi perusahaan. *asio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu . *asio :ikuiditas, *asio Solvabilitas, dan *asio *entabilitas. *atio :ikuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi ke%ajian (inansial jangka pendeknya, seperti Current )atio, 4uick )atio, dan Cash )atio. *atio Solvabilitas mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. *asio Solvabilitas meliputi *otal ,ebt to E3uity )atio dan *otal ,ebt to *otal 5sset )atio. *atio *entabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Cang termasuk dalam ratio ini adalah .ross Pro&it +argin, 6et Pro&it +argin, Earning Po'er o& *otal investment, dan )eturn on E3uity !'elmi, 4559#. "ari kesemua metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja di atas, balanced scorecard dinilai paling cocok diterapkan dalam organisasi publik. 'al ini disebabkan karena disamping untuk menilai e(isiensi dan e(ektivitas manajemen, balanced scorecard juga merupakan aktivitas untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi visi, misi, tujuan dan strategi organisasi.
Balanced scorecard juga unggul bila dibanding dengan metode pengukuran kinerja yang lain karena mampu menyeimbangkan perspekti( (inansial dan non (inansial.

stratejik yang komprehensi(, koheran, seimbang dan terukur. Pada tahap penyusunan program "programming!, Balanced Scorecard digunakan untuk menjabarkan inisiati( strategik di empat perspekti( ke dalam program. Pada tahap penyusunan anggaran !budgeting# Balanced Scorecard digunakan untuk menjabarkan program ke dalam anggaran sehingga anggaran yang dihasilkan juga bersi(at komprehensi(. ,242 Penelitian Terdahulu eberapa penelitian mengenai balanced scorecard telah dilakukan untuk mengukur kinerja perusahaan akan dibahas di ba%ah ini. Penelitian yang dilakukan oleh Marista !4554# mengenai Analisis Penelitian ,inerja Menggunakan Balanced Scorecard !Studi ,asus pada P&. Andalan Pasi(ic Samudera Semarang# memperlihatkan hasil dalam perspekti( keuangan terdapat peningkatan pro(it margin dan rasio operasi, namun dalam */7 mengalami penurunan. "alam perspekti( konsumen terdapat peningkatan retensi konsumen, akuisisi konsumen, pro(itabilitas konsumen, kepuasan konsumen. "alam perspekti( proses bisnis internal terdapat peningkatan cycle e&&ectivesness, dan layanan purna jual. "alam perspekti( pertumbuhan dan pembelajaran terdapat peningkatan perputaran karya%an, dan kemampuan sistem in(ormasi.

Balanced scorecard diman(aatkan dalam setiap tahap sistem manajemen strategik, sejak tahap perumusan strategi sampai tahap implementasi dan pemantauan !Mulyadi, 4558#. Pada tahap perumusan strategi "strategy &ormulation!, Balanced Scorecard digunakan untuk memperluas cakra%ala dalam mena(sirkan hasil penginderaan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri ke perspekti( yang lebih luas. Pada tahap perencanaan strategik ! strategic planning# Balanced Scorecard digunakan untuk menerjemahkan strategi ke dalam sasaransasaran

'asil penelitian yang dilakukan oleh Sulastri !4552#, pada perspekti( pelanggan dan pertumbuhan, kinerja rumah sakit dinilai baik karena rumah sakit mampu untuk mempertahankan keberadaan karya%annya sehingga tingkat retensi karya%an menjadi rendah. *umah sakit juga sangat memperhatikan kapabilitas karya%an sehingga rumah sakit selalu berusaha untuk meningkatkan ke ma mp uan karya% annya d e n g a n d al a m a k a n

ini ditunjukkan dari */7 yang terus menurun dan biaya yang selalu mengalami peningkatan, meskipun pendapatan rumah sakit juga terus meningkat. Penerapan Balanced Scorecard dimungkinkan karena rumah sakit telah mem(ormulasikan visi, misi dan strateginya dan hasil penelitian menunjukkan bah%a kinerja rumah sakit dikatakan cukup baik dengan menggunakan Balanced Scorecard.
'asil penelitian yang dilakukan oleh Andranik !455=# mengenai penerapan Balanced Scorecard sebagai &olok Ukur Pengukuran ,inerja pada *umah Sakit Umum "aerah $enderal Ahmad Cani ,ota Metro :ampung menunjukkan bah%a instrumen kinerja yang ada dalam Balanced Scorecard dapat diterapkan dalam rumah sakit, khususnya pada rumah sakit pemerintah. 'asil analisis kinerja yang dinilai pada keempat perspekti( melalui pendekatan konsep Balanced Scorecard di *SU" Ahmad Cani ,ota Metro pada tahun 4551-4553 menunjukkan bah%a beberapa perspekti( menunjukkan kinerja yang baik, hal tersebut terlihat dari hasil yang dicapai oleh perspekti( tersebut. Penelitian dilakukan dengan membandingkan data sekunder yang ada seperti data realisasi keuangan, data pengukuran kinerja tradisional yang kemudian dibandingkan dengan target yang sudah ditentukan sebelumnya kemudian data-data tersebut dikelompokkan ke dalam perspekti( yang ada dan dicari hubungan dari setiap indikator tersebut.

mengik utsertak an pelatiha npelatiha n

mer eka

yan g

mendukung kemampuan mereka dalam memberikan pelayanan kepada pasien, baik yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun pihak luar rumah sakit. Pada perspekti( pelanggan, kinerja rumah sakit dikatakan kurang baik karena rumah sakit belum mampu meningkatnya akuisisi pasien setiap tahunnya. *umah sakit masih sering mendapat keluhan atas jasa dan pelayanan yang diberikan, namun demikian jumlah keluhan terus menurun karena rumah sakit selalu berusaha untuk segera menanggapi dan mengambil tindakan yang diperlukan. Pada perspekti( proses bisnis internal, kinerja rumah sakit dikatakan baik karena rumah sakit mampu untuk melakukan pengembangan pelayanan baru yang akan meningkatkan pendapatan dan rumah sakit mampu untuk terus menekan jumlah keluhan atas pelayanan yang diberikan dengan melakukan pelayanan secepat mungkin. Pada perspekti( keuangan, kinerja rumah sakit kurang baik. 'al

Penelitian yang dilakukan oleh *achma%ati et al !4551# menyimpulkan bah%a pengukuran kinerja berguna untuk penilaian atas keberhasilan-kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka me%ujudkan misi dan tujuan organisasi. agi organisasi publik, pengukuran kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penilaian kinerja. Selanjutnya dilakukan analisis kinerja dengan menginterpretasikan lebih lanjut hasil penilaian kinerja yang menggambarkan keberhasilankegagalan instansi pemerintah dalam melaksanakan misi dan tujuannya.

"ar%anto !4559# menyatakan bah%a balanced scorecard membuat organisasi, termasuk organisasi publik, ber(okus pada strategi, karena penerapan balanced scorecard memungkinkan semua unit dalam organisasi memberikan kontribusi secara terukur pada pelaksanan strategi organisasi. Balanced scorecard seyogyanya dikembangkan oleh setiap organisasi pemerintah untuk mempertajam perannya dalam menjalankan (ungsi-(ungsi pemerintahan, sehingga membedakannya dengan organisasi pemerintah lain. &ugas penga%asan oleh "P* terhadap pemerintah akan dipermudah jika instansi pemerintah memiliki strategi berbasis balanced scorecard. Perumusan balanced scorecard bukan suatu pekerjaan sekali jadi, melainkan tugas yang terus menerus, dengan setiap saat ada proses penyempurnaan dan yang terpenting adalah ia diman(aatkan untuk mencapai visi dan misi organisasi. 42 METO)E PENELITIAN 42-2 Jeni! Penelitian "alam penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah metode penelitian deskripti( kualitati( dengan pendekatan studi kasus !case study#. Penelitian kualitati( merupakan penelitian yang berdasarkan pada suatu (enomena sosial atau masalah-masalah dalam kehidupan manusia. ,arena itu, data kualitati( merupakan data deskripti( dan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian kualitati( sangat bergantung pada logika dan teknik analisa data penelitinya. Miles dan 'uberman !899)# dalam erg !455)# menyebutkan tiga pendekatan utama untuk melakukan analisa data kualitati(. Pendekatan yang pertama adalah interpretative approaches, yaitu pendekatan analisa kualitati( yang mengubah serangkaian aktivitas manusia ke dalam kata-kata terlebih dahulu sebelum data tersebut diinterpretasikan. Pendekatan kedua adalah social anthropological approaches yang mengumpulkan beragam rangkaian data lapangan atau aktivitas studi kasus untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang objek yang diteliti. Sedangkan pendekatan ketiga adalah colaborative social research approaches dimana peneliti bekerja sama dengan subjek penelitiannya dalam suatu setting tertentu untuk mengamati tindakan-perubahan dari subjek tersebut. "alam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pertama. Studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi suatu !atau beberapa# struktur sistem atau kasus

secara detail. Sukoharsono !4551# mengemukakan bah%a studi kasus melibatkan @in depth data collection invoving multiple resources o& in&ormation rich in contestA. Studi kasus merekomendasikan bah%a peneliti harus mempertimbangkan tipikal kasus yang bagaimana yang akan diteliti sehingga menarik dan berman(aat. ,asus dapat dipilih secara tunggal ataupun kolekti(, multi$sites atau 'ithin$sites dan dapat di(okuskan kepada sebuah kasus atau isu !intrinsic atau instrumental#. "engan dipilihnya metode deskripti( kualitati( dengan pendekatan studi kasus, maka penelitian ini hendak menganalisa kinerja adan "iklat dengan menggunakan balanced scorecard. 42,2 O75ek Penelitian /bjek dari penelitian ini adalah adan Pendidikan dan Pelatihan ! adan "iklat# Provinsi $a%a &imur. Pemilihan objek penelitian ini disebabkan karena adan "iklat merupakan @guruA yang memberikan pengajaran dan pelatihan bagi organisasi-organisasi publik yang lain. /leh karena itu, adan "iklat harus terlebih dahulu memiliki kinerja yang baik agar layak menjadi lembaga percontohan. Selama ini kinerja adan "iklat, khususnya di Provinsi $a%a &imur, diukur dengan menggunakan :aporan Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah !:A,7P#. :A,7P adalah dokumen pelaporan yang memberikan in(ormasi mengenai kinerja yang telah dicapai yang diperhitungkan atas dasar rencana kinerja yang telah disusun sebelumnya. &ujuan disusunnya :A,7P adalah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, dan bersih. :A,7P merupakan %ujud pertanggungja%aban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah !Astri, 4559#.

Pada penelitian ini, kinerja adan "iklat akan diukur dengan menggunakan balanced scorecard. 'asil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai alternati( pengukuran kinerja. Selanjutnya akan diambil kesimpulan.

,inerja adan "iklat yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah kinerja pada tahun 4559. &ahun 4559 dipilih sebagai tahun penelitian karena periode ini merupakan periode yang terbaru, sehingga diharapkan hasil penelitian yang diperoleh lebih akurat. 4242 A!pek kiner5a 'an3 )ianali!i! Aspek kinerja yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut . 4242-2 C#sto$er and Stake!older Perspective Aspek ini digunakan untuk mengetahui apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur dapat memenuhi semua kebutuhan DP+S !customer# dan P+S !customer# yang ada di masing-masing Satuan ,erja Perangkat "aerah !S,P"#. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus dapat menja%ab pertanyaan. Apakah adan "iklat telah dapat menyediakan apa yang diinginkan oleh S,P"> Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan tiap S,P", dilakukan %a%ancara dengan pimpinan tiap-tiap S,P" yang ada di Provinsi $a%a &imur dan dokumentasi laporan tentang hal-hal yang terkait dengan aspek customer and stakeholder. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam %a%ancara tersebut adalah. 8. Materi "iklat apa saja yang sudah diberikan oleh adan "iklat, dan apakah materi "iklat tersebut sudah sesuai dengan harapan Customer > 4. Permasalah apa yang selama ini dialami oleh S,P" berkaitan dengan "iklat DP+S-P+S maupun "iklat Pimpinan> 2. Apa harapan pimpinan S,P" terhadap DP+S maupun P+S yang telah mengikuti "7klat> ). Seberapa besar tingkat kepuasan peserta "iklata setelah mengikuti "iklat> 4242,2 Financial Perspective
Perspekti( (inansial ber(okus pada pengelolaan anggaran organisasi publik secara akuntabel. /leh karena itu, ,epala "iklat harus ber(okus pada bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan "iklat secara e(isien. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus dapat menja%ab pertanyaan. Apakah pelayanan yang diberikan oleh adan "iklat telah dilaksanakan dengan biaya yang rendah>

yang diberikan oleh adan "iklat telah dilakukan dengan biaya yang rendah, maka dilakukan analisis terhadap laporan keuangan adan "iklat Provinsi $a%a &imur tahun 4559. 0valuasi yang dilakukan meliputi. 8. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk "iklat telah sesuai dengan anggaran yang tersedia dalam "okumen Pelaksanaan Anggaran !"PA#> 4. Apakah tingkat 0(isiensi dan 0(ekti(itas idang ,euangan sudaha dicapai > 2. "engan menggunakan analisis vertikal bagaimana perbedaan kinerja keuangan antar periode tahun 4553, 455=, dan 4559 yang telah dilaksanakan oleh adan "iklat > 424242 E$plo)ees and Or*ani+ation Capacit) Perspective Perspekti( ini ber(okus untuk mengembangkan kapasitas karya%an dan organisasi. ,emampuan organisasi untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan masyarakat terkait secara langsung dengan kemampuan karya%an untuk memenuhi permintaan itu. /leh karena itu, ,epala "iklat harus menja%ab pertanyaan. Apakah adan "iklat menggunakan metode, teknologi in(ormasi, dan sistem kerja yang sesuai dengan kemajuan jaman dan lingkup pekerjaannya serta melakukan pelatihan kar ya %a n berk elan juta n> Un tuk un tu k ke maj uan y a n g

menila i sejauh

m a n a

Untuk melakukan evaluasi apakah pelayanan

pengembangan kapasitas karya%an dan organisasi yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, maka dilakukan %a%ancara dengan pimpinan dan pega%ai adan "iklat Provinsi $a%a &7mur dan menganalisis dokumendokumen yang terkait dengan aspek e mployees and organization capacity. *erangka pertanyaan yang diajukan antara lain. 8. Apakah teknologi in(ormasi yang digunakan di adan "iklat Provinsi telah sesuai dengan kemajuan jaman> 4. Seberapa besar persentase hari kerja yang hilang karena karya%an absen dalam

pekerjaannya >

2. Seberapa besar tingkat perputaran "turn over!


karya%an yang terjadi di adan "iklat dan bagaimana perbandingannya dari tahun 4553, 455=, dan 4559> 424262 &nternal B#ssiness Process Perspective Pengukuran perspekti( proses bisnis internal dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut.ber(okus pada tujuan untuk menyediakan pelayanan secara kompetiti(. Untuk itu, ,epala "iklat harus ber(okus pada tugas penting yang memungkinkan adan "iklat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus menja%ab pertanyaan. "apatkah adan "iklat meningkatkan pelayanan dengan mengubah cara pelayanan itu disampaikan> Untuk menilai sejauh mana pengembangan proses bisnis internal yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, maka dilakukan %a%ancara dengan pimpinan dan pega%ai adan "iklat Provinsi $a%a &imur dan menganalisis dokumen-dokumen yang terkait dengan aspek internal bussiness process. Pertanyaan yang diajukan antara lain. 8. Apakah pencapaian sasaran adan "iklat yang telah ditetapkan di dalam *enstra !4559-458)# untuk tahun 4559 sudah sesuai dengan yang direncanakan > 4. Apakah realisasi peserta kegiatan idang "iklat ,epemimpinan, idang "iklat &eknis, dan idang "iklat Eungsional yang merupakan bidang kegiatan utama dari adan "iklat Provinsi $a%a &imur sudah sesuai dengan yang ditargetkan > 2. agaimana kinerja idang Pengendalian dan 0valuasi yang telah dilaksanakan oleh adan "iklat, dan kegiatan apa saja yang dapat direalisasikan > 4262 Jeni! dan Su#7er )ata "alam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. "ata primer merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli !tidak melalui media perantara#. "alam penelitian ini data primer yang dikumpulkan diperoleh dari hasil %a%ancara yang dilakukan kepada pimpinan dan karya%an adan "iklat serta pimpinan S,P". "ata sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. "ata sekunder ini berupa dokumen tertulis, laporanlaporan, dan artikel-artikel yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, seperti

laporan keuangan, standar operasional dan prosedur. "ata sekunder dalam penelitian ini adalah :aporan Akuntabilitas ,inerja 7nstansi Pemerintah &ahun 4559, :aporan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan &ahun 4559, serta :aporan ,euangan adan Pendidikan dan Pelatihan &ahun 4559.

42.2 Metode Anali!i! )ata


Analisis data menurut Moleong !4554. 895#, merupakan suatu proses mengorganisasikan dan memprioritaskan urutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema serta dapat dirumuskan permasalahan dan solusi yang memadai untuk manajemen "iklat.

car d. As pek ,eu anga n y di a pa n ka g i

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan komparati( yaitu dengan membandingkan antara pengukuran kinerja yang selama ini dilakukan - digunakan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan pengukuran kinerja berdasarkan Balanced Scorecard !bedasarkan hasil %a%ancara dengan kepala S,P"# yang dinyatakan dengan skor total. esarnya skor total yang diperoleh masingmasing pada kedua pengukuran kinerja tersebut kemudian dibandingkan. Pengukuran kinerja dengan skor lebih besar menunjukkan bah%a pengukuran tersebut lebih tepat dilakukan dan dapat dijadikan sebagai rekomendasi alat pengukuran yang dapat diterapkan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur di %aktu yang akan datang. 62 %ASIL PENELITIAN )AN PEMBA%ASAN 62-2 Anali!i! dan Pe#7aha!an 62-2-2 Ma!alah Masalah yang dihadapi adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur yaitu dalam mengukur kinerja tidak menggunakan Balance Scorecard. Seperti yang dapat dilihat dari uraian diatas pengukuran kinerja selama ini yang digunakan oleh adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur dilihat dari aspek keuangan dan non keuangan namun tidak menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang ada di Balanced Scorecard sehingga ukuran kinerja tersebut terasa belum lengkap dan kurang dapat diketahuinya aspek-aspek kinerja dari e pers m pekt p i( a t seb aga ima na uk ura n ki ne rj a

dalam mengukur kinerja yaitu dengan melihat realisasi anggaran. erdasarkan "PA-Perubahan AP " adan "iklat Provinsi $a%a &imur &ahun Anggaran 4559, jumlah alokasi anggaran belanjanya sebesar *p.64.41).614.365,-. yang terdiri dari anggaran AP " Murni sebesar *p.)6.822.556.555,-dan tambahan anggaran PAP " 4559 sebesar *p.3.828.663.365,-. Adapun realisasi penyerapan keuangan sampai dengan 28 "esember 4559 adalah sebesar *p.)9.546.)41.=15,55 atau sebesar 92,=5< dari jumlah AP " adan "iklat Provinsi $a%a &imur tahun Anggaran 4559. "isamping itu pengukuran kinerja yang digunakan dilihat dari ,esekretariatan, idang "iklat ,epemimpinan, idang "iklat &eknis, idang "iklat Eungsional serta idang Pengendalian dan 0valuasi selama ini sudah dilaksanakan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan uraian sebagai berikut. 8. ,esekretariatan idang ini melaksanakan kegiatan dan sub-sub kegiatan yang mencakup penyusunan program kegiatan kediklatan, pengelolaan sarana, prasarana dan sumberdaya manusia kediklatan, serta pengelolaan keuangannya dengan melaporkan uraian kegiatan dan sub-sub kegiatannya kemudian juga melihat output ; outcame dengan uraian deskripti( yang kurang tajam karena diuraikan secara kualitati( namun demikian sudah dapat dianggap memadai.

y a n g

a d B d i al a a n c e d

Sc ore

8.

4.

2.

idang "iklat ,epemimpinan idang ini pada intinya melaksanakan 2 !tiga# kegiatan utama kediklatan yaitu "iklat ,epemimpinan $abatan Struktural, "iklat Prajabatan Dalon Pega%ai +egeri Sipil !DP+S# dan "iklat ,epemimpinan terkait lainnya. *ealisasi kegiatan idang "iklat ,epemimpinan telah disampaikan, namun nampak belum ada kolum selisih antara target dan realisasinya sehingga belum dapat diketahui berapa selisih antara target dan realisasinya serta kegiatan mana yang selisihnya paling banyak dan yang paling sedikit. idang "iklat &eknis idang ini pada prinsipnya melaksanakan kegiatan dan subsub kegiatan kediklatan yang substansinya bersi(at teknis guna menunjang kebutuhan peningkatan ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis bagi aparatur pemerintah pada masingmasing S,P" di lingkungan Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengan hasil target !peserta# 8385 orang dan realisasi !alumni# 8138 orang, nampak realisasi yang jumlahnya menurun namun, tidak dijelaskan berapa prosentase tingkat penurunan atau kenaikan dari setiap kegiatan sehingga analisis pengukuran kinerja masih belum lengkap dan kurang tajam. idang "iklat Eungsional idang ini pada intinya melaksanakan kegiatan kediklatan untuk jenis dan jenjang jabatan (ungsional yang sudah maupun yang akan ada pada masingmasing S,P" di lingkungan Pemerintah Provinsi $a%a &imur dengan target !peserta# 8235 orang dan
realisasi !alumni# 8218 orang, nampak realisasi yang jumlahnya menurun namun tidak dijelaskan berapa prosentase tingkat penurunan atau kenaikan dari setiap kegiatan sehingga analisis pengukuran kinerja masih belum lengkap dan kurang tajam.

6. idang Pengendalian dan 0valuasi idang ini pada prinsipnya melaksanakan kegiatan kediklatan yang mencakup Analisis Manajemen ,ediklatan, Penyusunan ,urikulum dan Modul, Monitoring dan 0valuasi Pelaksanaan "iklat, Akreditasi dan Serti(ikasi !7S/ 9558.4555# hingga pengembangan S"M Fidyais%ara. 'asilnya sudah dilaporkan secara kualitati( sehingga tidak dapat terukur secara kuantitati(.

sama dg $ad%al Peserta Peta Strategi Badan Diklat Provinsi Jawa Timur keuangan 4553, 455=, dan EFISIENSI & InternalEmployee 4559 EFEKTIVITAS KEUANGAN &FinancialBusinessOrg

!apacityPerspectivePerspecti ve Perspective
BIAYA VS ANGGARAN "iklat dengan biaya rendah Penghematan anggaran

*ealisasi biaya selalu lebih

$umlah karya%an yang

kecil dari anggaran ,egiatan "iklat tetap terlaksana dengan baik Persentase ketidak hadiran karya%an Pengaruh ketidak hadiran karya%an thd kinerja adan "iklat

keluar dari adiklat pada tahun 4553-4559

,omputer G :D" Penggunaan alat studio dan alat komunikasi

&arget dan realisasi peserta "iklat Pra $abatan &arget dan realisasi peserta "iklat Pim &arget dan realisasi peserta "iklat Eungsional &arget dan

Manajemen "ata ,ediklatan Analisis ,ebutuhan "iklat Penyusunan ,urikulum Silabi Monitoring 0valuasi Pemeliharaan 7S/ 9558-4555

Peningkatan kompetensi aparatur Pemenuhan target peserta Peningkatan kontribusi diklat thd kualitas S"M *ealisasi kegiatan pendukung

realisasi peserta "iklat &eknis ANALISIS VERTIKAL KINERJA

Pengembangan S"M *eakreditasi dan reserti(ikasi Grand "esign "iklat

Perbandingan knerja

Sumber . data, diolah

62-2,2 Pe#e9ahan Ma!alah Untuk memecahkan permasalahan diatas maka dipandang perlu dilakukan pengukuran kinerja pada adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur dengan menggunakan Balanced Scorcard agar pengukuran kinerja menjadi lebih luas perspekti(nya karena dilihat dari aspek keuangan dan non keuangan, disamping itu analisis yang selama ini sudah dilaksanakan akan terasa lebih rinci dan lebih mendalam lagi. "alam bagian ini akan diuraikan bagaimana setiap perspekti( balanced scorecard dapat diimplementasikan untuk mengukur kinerja pada adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan melihat dari. 8 Customer and Stakeholder Perspective. 4 Financial Perspective 2 Employees and Organization Capacity Perspective ) nternal Bussiness Process Perspective -2 C#sto$er and Stake!older Perspective adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus mengetahui apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur betul-betul memenuhi kebutuhan pelanggan. Mereka harus menja%ab pertanyaan. Apakah adan "iklat Provinsi $a%a &imur menyediakan apa yang diinginkan oleh pelanggan> -$ Materi Pelatihan Materi yang dibutuhkan S,P" untuk setiap "iklat pada tahun 4559 dan pelaksanaannya pada tahun 4559 adalah sebagai berikut. a# Materi "iklat Pra $abatan !:P$# berjumlah
86 materi dan dilaksanakan secara keseluruhan !855<#. b# Materi "iklat Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan 7H berjumlah 42 materi dan dilaksanakan secara keseluruhan !855<#. c# Materi "iklat Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan 777 berjumlah ) materi dan dilaksanakan secara keseluruhan !855<#. d# Materi "iklat Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan 77 berjumlah ) materi dan dilaksanakan secara keseluruhan !855<#. e# Materi "iklat &eknis berjumlah 81 dan dapat dilaksanakan 8) !=3,6<# dan dilaksanakan 4 !84,6<#. (# Materi "iklat Eungsional berjumlah 48 dan dapat dilaksanakan 8) !11,3<# dan dilaksanakan 3 !22,2<#. erdasarkan hasil analisis Pelaksanaan

Eungsional ada materi 3 "iklat atau 22,6 < yang tidak dapat dipenuhi oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, dan "iklat &eknis terdapat 4 materi "iklat atau 84,6 < yang tidak dapat dilaksanakan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur.

,$ Per#a!alah )iklat /PNS=PNS #aupun )iklat Pi#pinan eberapa pokok permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan "iklat selama ini, yaitu. -&erbatasnya anggaran yang disediakan dalam AP " untuk biaya "iklat -$umlah DP+S maupun Pejabat-Dalon Pejabat Struktural yang memerlukan "iklat lebih banyak dari jumlah "iklat yang direncanakan sehingga terdapat beberapa kebutuhan "iklat yang tidak terpenuhi
-,esibukan kerja dari calon Peserta "iklat dan padatnya jad%al yang harus dipenuhi oleh adan "iklat membuat seringkali calon peserta "iklat tidak dapat mengikuti diklat yang sudah direncanakan.

-&erkadang terdapat program "iklat yang tidak dapat dilaksanakan akibat tidak tercapainya jumlah peserta minimal. 4$ %arapan pi#pinan SKP) terhadap /PNS #aupun PNS 8an3 telah #en3ikuti )iklat erdasarkan hasil analisis dari pelaksanaan tahun 4559 pencapaian sasaran meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah baik kompetensi dasar maupun bidang sebesar 92,22< serta sasaran meningkatnya kontribusi hasil pendidikan dan pelatihan terhadap pelaksnaan tugas dan (ungsi alumni sebesar 13,68<. &ercapai tidaknya kedua sasaran tersebut indikatornya adalah pemenuhan target peserta diklat yang merupakan kinerja pada level output.

materi belum materi belum "iklat

Menurut ,ebutuhan Dustomer !Pimpinan S,P"#

maka ternyata tidak


semua kebutuhan "iklat yang diinginkan oleh S,P"-SP," di Provinsi $a%a &imur dapat dilaksanakan oleh adan "iklat $a%a &imur pada periode yang sama, dari hasil analisis untuk "iklat

6$ Tin3kat Kepua!an Pe!erta )iklat 'asil survey dengan penyebaran kuesioner kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan di adan "iklat Provinsi $a%a &imur atas pelaksanaan "iklat di 2 kegiatan yaitu. (a) -eadership Skill For E2cellent Service (b) Penyusunan Standar Pelayanan Publik Angkatan 777 (c) "iklat *otal mage Front -iner
erdasarkan hasil analisis dari 2 !tiga# Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan adan "iklat Provinsi $a%a &imur, dapat kita lihat bah%a dari 852 responden yang menyatakan pendapat tentang kesesuaian dengan harapan mereka, maka diperoleh hasil 61,28< peserta menyatakan sangat sesuai dengan harapan, 29,=8< menyatakan sesuai, 4,93< menyatakan kurang sesuai, dan 5,98 < yang menyatakan tidak sesuai. erarti persentase tertinggi dari peserta tersebut menyatakan bah%a pendidikan dan pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan mereka yaitu sejumlah 61,25 <.

Untuk %aktu pelaksanaan "iklat pada umumnya peserta hanya merasa cukup yaitu 65,)9< menyatakan bah%a %aktu pelaksanaan "iklat cukup, 2),96< menyatakan sangat cukup, 84, 14< menyatakan kurang lama, dan hanya 8,9)< yang mentakan %aktu pelaksanaan "iklat tersebut terlalu lama. $adi pada umumnya para peserta "iklat memandang bah%a %aktu yang diberikan dalam pelaksanaan "iklat dipandang cukup yaitu 65,)9< atau sebanyak64 peserta dari total pesrta sebanyak 852 orang.
"ilihat dari penyelanggaraan "iklat yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dari 852 orang peserta yang menyatakan Sangat baik sebanyak 41,48 <, yang menyatakan Dukup sebanyak 19,98 <, yang menyatakan ,urang aik sebanyak 2,==<, dan yang menyatakan tidak baik tidak ada atau 5<. Untuk itu karena pada umumnya peserta "iklat pada umumnya yaitu 19,98 < hanya mentakan cukum baik atas penyelenggaraan "iklat yang dilakukan oleh &imur, maka perlu kiranya adan "iklat Provinsi $a%a adan "iklat Provinsi $a%a

yang diberikan pada umumnya peserta menyatakan Sangat berman(aat yaitu sebanyak 34,=4<, yang menyatakan cukup berman(aat 46,4)<, yang menyatakan ,urang berman(aat 5,93< dan yang menyatakan tidak berman(aat 5,93 <. 'al ini berarti materimateri "iklat yang diberikan pada umumnya sudah sangat berman(aat bagi para peserta "iklat, untuk itu perlu dipertahankan. Sedangkan jika dilihat dari 6 materi yang dapat diserap oleh peserta "iklat, dari 852 peserta "iklat menyatakan bah%a, materi "iklat yang diberikan pada umumnya peserta menyatakan Persentase materi yang dapat diserap 855< yaitu sebanyak =,3)<, yang menyatakan Persentase materi yang dapat diserap 36 < sebanyak 35,=3<, yang menyatakan Persentase materi yang dapat diserap 65< sebanyak 8=,)< dan yang menyatakan Persentase materi yang dapat diserap 46< sebanyak 8.9)< 'al ini berarti persentase materi-materi "iklat yang dapat diserap oleh peserta "iklat pada umumnya hanya 36 < yang dapat diserap. Untuk itu perlu adanya perbaikan terhadap metode pembelajaran atas materi-materi "iklat tersebut agar persentase materi "iklat yang dapat diserap oleh peserta bisa lebih baik lagi.

&imur untuk melihat kembali penyelenggaraan "iklatnya agar peserta bisa merasa sangat baik.

"ilihat dari dukungan terhadap tugas peserta, materi "iklat yang diberikan pada umumnya peserta menyatakan Sangat mendukung yaitu sebanyak 6=,46 <, yang menyatakan cukup mendukung 2=,=)<, yang menyatakan ,urang mendukung 4,98< dan yang menyatakan tidak mendukung 5 <. 'al ini berarti materimateri "iklat yang diberikan pada umumnya sudah sangat mendukung terhadap pelaksanaan tugas dari para peserta untuk itu perlu dipertahankan. "ilihat dari man(aat bagi peserta, materi "iklat

,2 Financial Perspective Perspekti( (inansial ber(okus pada pengelolaan keuangan organisasi publik secara akuntabel. /leh karena itu, harus ber(okus pada bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan "iklat secara e(isien. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus dapat menja%ab pertanyaan. Apakah pelayanan yang diberikan oleh adan "iklat telah dilaksanakan dengan biaya yang rendah> -$ Anali!i! Reali!a!i An33aran erdasarkan "PA-Perubahan AP " adan "iklat Provinsi $a%a &imur &ahun Anggaran 4559, jumlah alokasi anggaran belanjanya sebesar *p. 64.41).614.365,-. yang terdiri dari anggaran AP " Murni sebesar *p. )6.822.556.555,-dan tambahan anggaran PAP " 4559 sebesar *p. 3.828.663.365,Adapun realisasi penyerapan keuangan sampai dengan 28 "esember 4559 adalah sebesar *p. )9.546.)41.=15,55 atau sebesar 92,=5 < dari jumlah AP " adan "iklat Provinsi $a%a &imur tahun Anggaran 4559. $ika dilihat dari realisasi keuangan "PA-PAP " adan "iklat Provinsi $a%a &imur &ahun Anggaran 4559 bedasarkan jenis elanja nampak elanja &idak langsung Anggarannya sebesar *p =.199.8=5.555,-dan *ealisasisnya sebesar *p 3.94=.596.282,-sehingga terdapat sisa *p 338.5=).1=3,-atau =,=1 <. Sementara jika dilihat dari elanja :angsung Anggarannya berjumlah *p )2.616.2=4.365,-dan realisasinya *p )8.5=4.536.98),-sehingga terdapat sisa sebesar *p 4.)=2.464.=21>?atau sebesar 6,35< sehingga hal ini sudah terjadi penghematan !sisa# secara keseluruhan sebesar *p 2.46).298.642, atau 1,42<. ,$ Anali!i! E:i!ien!i dan E:ekti:ita! Bidan3 Keuan3an Pencapaian terget kinerja keuangan dilakukan dengan cara membandingkan antara masukan !input# dengan sasaran !output# dalam satuan rupiah, kemudian dihitung tingkat e(isiensi dan tingkat e(ekti(itasnya. 0(isiensi I !/utput.7nput# ? 855< 0(ekti(itasI !0(isiensi./utcome# ? 855< 'asil yang diperoleh kemudian dibandingkan antar tahun 4553, 455=, dan 4559. erdasarkan hasil analisis nampak bah%a tingkat e(isiensi penggunaan anggaran pada adan "iklat $a%a &imur yang paling tinggi terjadi pada tahun 4559 yaitu sebesar 9) < dan yang paling rendah terjadi pada tahun 4553 yaitu sebesar ==<, sementara jika dilihat dari tingkat e(ekti(itas dalam penggunaan anggaran maka yang paling e(ekti( terjadi pada tahun 4559 yaitu sebesar 99< dan yang paling rendah tingkat e(ekti(itasnya

terjadi pada tahun 455= yaitu sebesar 94<. 'al ini berarti kinerja keuangan paling baik terjadi pada tahun 4559 karena dilihat dari tingkat e(isiensi maupun e(ekti(itasnya paling besar terjadi pada tahun 4559, untuk itu pencapaian kinerja ini harus dipertahankan. 4$ Anali!i! 1ertikal "engan menggunakan analisis vertikal dimana tahun 4553 yang dijadikan sebagai tahun dasar maka diperoleh hasil jumlah persentase anggaran pada tahun 455= sebesar =)< dan pada tahun 4559 sebesar =3<. 'al ini berarti anggaran tahun 4553 paling besar dan yang paling rendah adalah anggaran tahun 455=. Sedangkan dilihat dari realisasi perbandingan tahun 455= dengan tahun 4553 !tahun dasar# diperoleh hasil sebesar =2< dan untuk tahun 4559 diperoleh hasil sebesar 92<. 'al ini berarti realisasi pelaksanaan anggaran pada tahun 4553 paling besar menyusul tahun 4559 dan terakhir tahun 455=. 7ni berarti pelaksanaan aktivitas dibidang keuangan yang ada di adan "iklat $a%a &imur paling besar terjadi pada tahun 4553.

42 E$plo)ees and Or*ani+ation Capacit) Perspective Perspekti( ini ber(okus untuk mengembangkan kapasitas karya%an dan organisasi. ,emampuan organisasi untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan masyarakat terkait secara langsung dengan kemampuan karya%an untuk memenuhi permintaan itu. /leh karena itu, ,epala "iklat harus menja%ab pertanyaan. Apakah adan "iklat menggunakan metode, teknologi in(ormasi, dan sistem kerja yang sesuai dengan kemajuan jaman dan lingkup pekerjaannya serta melakukan pelatihan karya%an untuk kemajuan yang berkelanjutan> -$ Teknolo3i In:or#a!i 8an3 )i3unakan erkaitan dengan teknologi in(ormasi yang digunakan di adan "iklat Provinsi $a%a &imur dipandang sudah memadai, hal ini terlihat dari peralatan kantor yang sudah menggunakan jaringan komputer dan penggunaan :D" dan komputer di setiap kelas tempat Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan. "emikian pula jika dilihat dalam da(tar Asset &etap di +eraca adan "iklat Provinsi $atim bah%a alat kantor dan alat studio dan alat komunikasi telah mengalami penambahan sebesar *p 4.451.2)8.)35 untuk alat kantor dan sebesar *p )29.1)4.855,-untuk alat studio dan alat komunikasi. 'al ini menunjukkan bah%a penggunaan teknologi in(ormasi senantiasa mengalami peningkatan. ,$ A7!en!i Kar8a"an Persentase ketidak hadiran karya%an di adan "iklat Provinsi $a%a &imur relati( kecil. $ika ada karya%an yang tidak hadir, maka ketidakhadiran tersebut mengurangi jatah cuti dalam tahun yang bersangkutan. "alam satu tahun karya%an mendapatkan cuti selama 84 hari. $ika iJin karena sakit maka harus disertai dengan surat keterangan dari dokter. "engan rendahnya tingkat ketidak hadiran menunjukkan produktivitas yang cukup tinggi. Persentase hari kerja yang hilang dihitung sebagai berikut. Untuk tahun 4553I !)5.425# ? 855< I 83.29< Untuk tahun 455=I !2).425# ? 855< I 8),3=< Untuk tahun 4559I !24.425# ? 855< I 82,98<. &ingkat absen !tidak hadir# karya%an paling banyak terjadi pada tahun 4553, +amun dari tahun ketahun ketidak hadiran karya%an semakin rendah persentasenya. 'al ini menunjukkan semakin lama karya%an semakin loyal dan disiplin. 4$ Tin3kat Perputaran Kar8a"an
Perputaran karya%an menunjukkan indikator moral karya%an, supervisi yang baik-buruk, pekerja puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya, serta baik-buruknya kondisi kerja. Pergantian tenaga kerja yang tinggi

seringkali merupakan petunjuk atas rendahnya moral, supervisi yang buruk, kerja yang tidak memuaskan serta kondisi kerja yang tidak menyenangkan dan sebagainya.

erdasarkan hasil analisis, nampak perputaran karya%an paling tinggi terjadi pada tahun 4553 yaitu 6,=6<, namun tidah jauh berbeda dibandingkan tahun 455= sebesar ),8=< dan tahun 4559 sebesar 6,82<, dimana persentase ini termasuk rendah karena masih diba%ah 1 < dan itupun kebanyakan dari mereka keluar karena pensiun. 62 &nternal B#ssiness Process PerspectivePengukuran perspekti( proses bisnis internal dilakukan dengan menggunakan indikator ber(okus pada tujuan untuk menyediakan pelayanan secara kompetiti(. Untuk itu, ,epala "iklat harus ber(okus pada tugas penting yang memungkinkan adan "iklat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. adan "iklat Provinsi $a%a &imur harus menja%ab pertanyaan. "apatkah adan "iklat meningkatkan pelayanan dengan mengubah cara pelayanan itu disampaikan>

-$ Pen3ukuran Pen9apaian Sa!aran


erdasarkan rencana kerja tahun 4559 yang telah ditetapkan oleh adan "iklat Provinsi $a%a timur, dilakukan pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan sebagai bagian dari nternal Bussiness Process Perspective. "ari enam sasaran yang tertuang dalam *encana Strategis 855<, yaitu sasaran adan "iklat Provinsi $a%a meningkatkannya kompetensi &imur tahun 4559458), ada 4 sasaran yang tidak mencapai aparatur pemerintah baik kompetensi dasar maupun bidang sebesar 92,22<, serta sasaran meningkatnya kontribusi hasil pendidikan dan pelatihan terhadap pelaksanaan tugas dan (ungsi alumni sebesar =3,68 <.

a. Untuk kegiatan dalam Manajemen "ata ,ediklatan telah terealisasi "atabase Alumni "iklat. 'al ini ter%ujud berkat peningkatan jumlah komputer dan perbaikan sistem in(ormasi yang selalu dilakukan setiap tahunnya. b. "ari kegiatan analisis kebutuhan diklat dapat terinventarisasi =6 < jenis diklat prioritas yang direpresentasikan di 6 ,abupaten-,ota di $a%a &imur. c. ,egiatan penyusunan kurikulum dan silabi dapat menyelesaikan 45 jenis diklat dengan tingkat kepuasan peserta diklat yang cukup memadai. d. Untuk bidang Pengendalian dan 0v al ua si t terpel e iharan l ya a h S i s t e m

&ercapai tidaknya kedua sasaran tersebut indikatornya adalah pemenuhan target peserta diklat yang merupakan kinerja pada level output. Sedangkan sasaran ketiga, yakni meningkatnya kontribusi pendidikan dan pelatihan terhadap kualitas sumber daya manusia pembangunan berbasis masyarakat tidak ada target pencapaiannya untuk tahun 4559. Sasaran ini dalam *encana Strategis ditetapkan guna mengakomodasi kegiatan yang berbasis kemasyarakatan sesuai *P$M" Provinsi $a%a &imur, dimana untuk tahun 4559 belum direncanakan. Sasaran keempat yakni meningkatnya kompetensi penyelengara pendidikan dan pelatihan diukur dari realisasi jenis kegiatan pendukung, dimana semua kegiatan dapat berjalan dengan cukup tertib sehingga pencapaiannya 96<. "emikian pula untuk sasaran meningkatnya kualitas program dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta sasaran meningkatnya kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan, dapat dicapai 96< dengan indikator berbagai jenis kegiatan sesuai dengan rencana. ,$ Pen3ukuran Kiner5a Ke3iatan
,egiatan inti adan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi $a%a &imur terdapat pada program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur yang meliputi "iklat ,epemimpinan, "iklat &eknis, dan "iklat Eungsional. Secara umum kinerja output mencapai 96< -855<, yang artinya peserta diklat yang direkrut untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dapat memenuhi target kehadiran sebesar 96< 855<.

Manajemen Mutu, 7S/ 9558-4555. Peng S Fidy emba " ais% ngan M ara p ta a hu d n a 4 5 5 9 i n i t e l a h

dilaksana semi kannya nar pengembangan %idyais%ara sebanyak 2 kali. idang *eakreditasi dan *eserti(ikasi, adan "iklat Provinsi $atim telah dapat mempert ahankan serti (ika si s e s u a i akre dita si den gan d a n y a n g

4$ Pen3ukuran Bidan3 Pen3endalian dan E alua!i Untuk idang Pengendalian dan 0valuasi target dan realisasi dinyatakan secara deskripti(, dimana pokok-pokok hasil pengukuran kinerja kegiatan tesebut adalah sebagi berikut. g. &ersusunnya naskah akademik sebagai acuan

diha rapk an. penyusunan renstra diklat 4559458) dalam hal

ini Penerbitan Grand "esign "iklat Aparatur 4559 ; 458) telah dilakukan pada tahun 4559 ini. .2 KESIMPULAN )AN SARAN .2-2 Ke!i#pulan erdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur dengan menggunakan Balanced Scorecard, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 8. "alam Customer and Stakeholder Perspective yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dari aspek materi "iklat maka ternyata tidak semua kebutuhan "iklat yang diinginkan oleh S,P"-SP," di Provinsi $a%a &imur dapat dilaksanakan oleh adan "iklat $a%a &imur. 'al ini dapat dilihat bah%a untuk "iklat Eungsional ada materi 3 "iklat atau 22,6 < yang tidak dapat dipenuhi oleh adan "iklat $a%a &imur, dan "iklat &eknis terdapat 4 materi "iklat atau 84,6 < yang tidak dapat dilaksanakan oleh adan "iklat Provinsi ja%a &imur. $ika dilihat dari penyelanggaraan "iklat yang telah dilakukan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur dari 852 orang peserta yang menyatakan Sangat aik sebanyak 41,48<, yang menyatakan Dukup sebanyak 19,98<, yang menyatakan ,urang aik sebanyak 2,==<, dan yang menyatakan &idak aik tidak ada atau 5<. Untuk itu karena peserta "iklat pada umumnya yaitu 19,98< hanya mengatakan cukup baik atas penyelenggaraan "iklat yang dilakukan oleh adan "iklat Provinsi $a%a &imur, maka perlu kiranya adan "iklat Provinsi $a%a &imur untuk mengevaluasi kembali penyelenggaraan "iklatnya agar peserta bisa merasa

penyelenggaraan "iklat tersebut Sangat aik.

8. "alam Financial Perspective terjadi


penghematan !sisa# anggaran secara keseluruhan sebesar *p 2.46).298.642, atau 1,42<. &ingkat e(isiensi penggunaan anggaran paling tinggi terjadi pada tahun 4559 yaitu sebesar 9)< dan yang paling rendah terjadi pada tahun 4553 yaitu sebesar ==<, sementara jika dilihat dari tingkat e(ekti(itas dalam penggunaan anggaran maka yang paling e(ekti( terjadi pada tahun 4559 yaitu sebesar 99< dan yang paling rendah tingkat e(ekti(itasnya terjadi pada tahun 455= yaitu sebesar 94<. 'al ini berarti kinerja keuangan paling baik terjadi pada tahun 4559 karena dilihat dari tingkat e(isiensi maupun e(ekti(itasnya paling besar terjadi pada tahun 4559. $ika menggunakan analisis vertikal dimana tahun 4553 yang dijadikan sebagai tahun dasar maka diperoleh hasil jumlah persentase Anggaran pada tahun 455= sebesar =)< dan pada tahun 4559 sebesar =3<. "alam Employees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dilihat dari peman(aatan teknologi in(ormasi nampak bah%a alat kantor, alat studio dan alat komunikasi telah mengalami penambahan. 'al ini menunjukkan adanya peningkatan dalam peman(aatan teknologi in(ormasi yang ada. $ika dilihat dari perhitungan persentase hari kerja yang hilang !absensi karya%an# diperoleh hasil untuk tahun 4553 sebesar 83.29<K Untuk tahun 455= sebesar 8),3=< K dan Untuk tahun 4559 sebesar 82,98<. 'al ini berarti tingkat absen karya%an paling banyak terjadi pada tahun 4553 $ika dilihat dari perhitungan perputaran karya%an diperoleh hasil pada &ahun 4553 sebasar 6,=6<K &ahun 455= sebesar ),8=<K dan &ahun 4559 sebesar 6,82<. erarti perputaran karya%an paling tinggi terjadi pada

4.

tahun 4553K paling rendah tahun 455=, dan ditengah terjadi pada tahun 4559. Persentase ini termasuk rendah karena masih diba%ah 1 < dan itupun kebanyakan dari mereka keluar karena pensiun.. ). "engan menggunkan pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan sebagai bagian dari nternal Bussiness Process Perspective, dari enam sasaran yang tertuang dalam *encana Strategis adan "iklat Provinsi $a%a &imur tahun 4559-458), ada 4 sasaran yang tidak mencapai 855<, yaitu sasaran meningkatkannya kompetensi aparatur pemerintah baik kompetensi dasar maupun bidang sebesar 92,22<, serta sasaran meningkatnya kontribusi hasil pendidikan dan pelatihan terhadap pelaksanaan tugas dan (ungsi alumni sebesar =3,68<. Untuk kegiatan dalam Manajemen "ata ,ediklatan telah terealisasi "atabase Alumni "iklat. 'al ini ter%ujud berkat peningkatan jumlah komputer dan perbaikan sistem in(ormasi yang selalu dilakukan setiap tahunnya. .2,2 Saran Saran yang dapat diberikan pada

Pendidikan dan Pelatihan $a%a &imur adalah sebagai berikut. 8. Sebaiknya analisa Balanced Scorecard digunakan untuk pengukuran kinerja adan Pendidikan dan Pelatihan $a%a &imur. 'al ini dikarenakan Balanced Scorecard berman(aat bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap adan Pendidikan dan Pelatihan $a%a &imur untuk memberikan arah yang jelas dan strategi yang tepat dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaranya. 4. Agar Balanced Scorecard dapat mencapai kinerja yang optimal diperlukan adanya alat ukur yang dapat membantu adan "iklat Provinsi $a%a &imur dalam meningkatkan kinerjanya baik secara (inansial maupun non (inansial, untuk itu peman(aatan teknologi in(ormasi, dukungan sistem in(ormasi manajemen dan database senantiasa harus selalu ditingkatkan. 2. Secara keseluruhan kinerja adan "iklat Provinsi $a%a &imur sudah baik, namun dilihat dari analisis Balanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya dalam hal perlunya koordinasi yang lebih intensi( antara provinsi dan ,abupaten-,ota untuk memenuhi target peserta "iklat.

adan

)A0TAR PUSTAKA Anderson, : ,., dan 'orald M. Sollenberger, 8994. +anagerial 5ccounting = 0dition, South Festern Publishing, Dincinnati, /hio.
th

)esearch, 86!9#. 8433-84==. 7melda, *.'.+., 455). 7mplementasi alanced Scorecard Pada /rganisasi Publik. =urnal 5kuntansi ,an >euangan 1!4#. 851-844. 7kopin. 455=. Analisis Eaktor-Eaktor Cang Mempengaruhi ,inerja ,arya%an. http.--one.indoskripsi.com "iakses pada +ovember 4585 $ohannes , 4556. alanced Scorecard ,onsep "an 7mplementasi Sebagai Strategi Perusahaan. 0npublish ,aplan, *obert S. dan "avid P. +orton, 8994. &he alanced Scorecard Measures &hat "rive Per(ormance, (arvard Business )evie'9 38-39. ,aplan, *obert S. dan "avid P. +orton, 899 2. al an ce d Score & F ( card o o ar r va k rd , Business )evie'. ,aplan, *obert S. dan "avid P. +orton, 8991. &he alanced Scorecard . &ranslating Strategy 7nto Action, (arvard Business School Press9 865818 ,aplan, *obert S. dan "avid P. +orton, 8991. Using &he alanced Scorecard As A Strategic Management System, (arvard Business )evie'. ,illough, :arry +., dan Fayne 0. :eininger, 899). Cost 5ccounting9 For +anagerial ,ecision +aking, "ickenson Publishing Dompany 7nc., 8 0dition, Dali(ornia.
st

Anthony, *obert +. dan Hijay Govindarajan, 4556. +anagement Control Systems, 88 0dition, Salemba 0mpat, $akarta.

th

Astri, F.F., 4559. :aporan Akuntabilitas ,inerja Pemerintah !:A,7P#. http.--gitacintanya%ilis.blogspot.c om-4559-88-laporan-akuntabilitaskinerja diakses pada /ktober 4585 aihaLi, 4551. Pilih Cang Mana. SiM Sigma, :ean, &BM, 7S/> 'tpp.--baihaLi-%ordpress.com diakses pada /ktober 4585 udiarti, 7sniarK 455). alanced Scorecard Sebagai Alat Ukur ,inerja "an Alat Pengendali Sistem Manajemen Strategis. +a7alah lmiah 0nikom 89 :;$:< "ar%anto, '., 4559. Balanced Scorecard 0ntuk Organisasi Pemerintah. http.--%%%.bappenas.go.id-node-) =-449)-balanced-scorecard-untukorganisasi-pemerintah---olehherrydar%anto- diakses pada /ktober 4585 'ansen, "on *, dan Maryanne M. Mo%en, 4556. +anagement 5ccounting, 3 0dition, &homson.
th

Pu tti ng

& h e

'elmi, S., 4559. *asio$)asio keuangan Perusahaan. http.--shelmi.%ordpress.com-455952-5)-rasio-<04<=5<92-rasiokeuangan-perusahaan- diakses pada September 4585 'orngren, Dharles &., Falter &. 'arrison $r., dan Michael A. *obinson, 899). Principles O& Financial 5nd +anagement 5ccounting, Prentice 'all 7nternational 7nc., 0ngle%ood Dli((s, +e% $ersey. 'sieh, '.-E., dan S.0.Shannon, 4556. &hree Approaches &o Bualitative Dontent Analysis. 4ualitative (ealth

Maciariello, $oseph A., 8998. +anagement Control System, Prentice 'all 7nternational 7nc., 0ngle%ood Dli((s, +e% $ersey.

Mahmudi. 4553. +ana7emen >iner7a Sektor Publik, UPP S&7M C,P+, Cogyakarta. Mangkupra%ira, 4559. >omitmen >arya'an ,an Budaya >er7a http.--rona%ajah.%ordpress.com diakses pada $anuari 4585 Mathis, *obert :. dan $ohn '. $ackson. 4558. +ana7emen Sumber ,aya +anusia. 0disi 8. Salemba 0mpat, $akarta Milkovitch, George &., dan $ohn F. oudreau, 899). (uman )esource +anagement, 1 0dition, *ichard ". 7r%in 7nc., 'ome%ood, 7llinois. Mulyadi

*ossK Fester(eld, $ordanK 4559. Pengantar >euangan Perusahaan@ Corporaten Finace Fundamentals, Salemba 0mpat, $akarta. Suharsono, 0.G. 4556. ,erangka alance Scorecard "alam Menciptakan ,eunggulan ersaing agi Perusahaan. 0npublished Sulastri, A., 4552. Penerapan alanced Scorecard Sebagai Sistem Penilaian ,inerja Pada *umah Sakit 7slam Surakarta Skripsi, *idak ,ipublikasikan, Eakultas 0konomi Universitas Sebelas Maret &impe, A.". 8992. >iner7a. Detakan ,edua. P&. Gramedia Asri Media, $akarta Feygandt, $erry $., "onald 0. ,ieso, dan &erry "., 4553. Fa((ield, ntermediate 5ccounting, 84 0dition, $ohn Filey G Sons, 7nc., Danada.
th

th

dan Setya%an, $. 4558. Sistem Perencanaan ,an Pengendalian +ana7emen9 Sistem Pelipatgandaan >iner7a >euangan Perusahaan, Salemba 0mpat, $akarta

Muna%ir, S., 455=. 5nalisa n&ormasi >euangan, 0disi ,eempat, :iberty, Cogyakarta. +atha, ,.S., 455=. &otal Buality Management Sebagai Perangkat Manajemen aru Untuk /ptimisasi. Buletin Studi Ekonomi 82 !8#. 8-84 +iviari, +., 455=. SiM Sigma, alance Scorecard, "an ,aitannya "engan Audit Manajemen. 5udit =urnal 5kuntansi ,an Bisnis 2!8# /strenga, *. Michael, &errence *. /Jan, *obert ". Mc. 7lhattan, dan Marcus ". 'ar%ood, 8994. *he Earnst 5nd ?oung .uide *o *otal Cost +anagement, $ohn Filey And Son, +e% Cork. *ahma%ati, A.", Su%itri, dan Maesaroh, 4551. Analisis ,inerja /rganisasi Publik "engan Metode A alanced ScorecardN. ,ialogue =urnal lmu 5dministrasi ,an >ebi7akan Publik 2!8#.3=-==. *ivai, H. dan A. Ea%Ji, M.. asri, 455). Per&ormance 5ppraisal9 Sistem ?ang *epat 0ntuk +enilai >iner7a >arya'an ,an +eningkatkan ,aya Saing Perusahaan. P& *ajagra(indo Persada, $akarta *obbins, S.P. 8993. Perilaku Organisasi 9 >onsep >ontroversi ,an 5plikasi. 0disi ahasa 7ndonesia. Prenhallindo, $akarta

Fild, $ohn $K ,.*. SubranyamanK dan *obert E 'alsey, 4556. Financial Statement 5nalysisK Salemba 0mpat, $akarta Culi, 4551. &BM, SiM Sigma "an alanced Scorecard http.--kucingmeong.multiply.com diakses pada +ovember 4585

Anda mungkin juga menyukai