Anda di halaman 1dari 6

HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi

i atau akan terjadi. // Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Karakteristik Hipotesis: 1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya. Hipotesis harus rasional, mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian berikutnya, serta memiliki kontribusi untuk teori dan praktik. 2. Penjelasan yang masuk akal. . Perkiraan yang tepat dan terukur. !. "apat diuji. H. PENELITIAN & H. STATISTIK Hipotesis penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis penelitian menyatakan perkiraan hubungan / perbedaan antara dua #ariabel. Hipotesis ini berupa directional dan non directional. // Hipotesis statistik dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol $Ho% dan hipotesis alternatif $Ha%. & Hipotesis nol menyatakan: tidak ada hubungan atau perbedaan diantara kedua #ariabel. & Hipotesis alternatif menyatakan: ada hubungan atau perbedaan diantara kedua #ariabel. RUMUSAN HIPOTESIS: 'da hubungan antara ( dan y )ika (**.., maka y***. +emakin **..(, maka semakin ***y ,erdapat perbedaan y dalam kondisi ( yang berbeda. ,erdapat #ariasi y dalam kondisi ( yang berbeda. 'da pengaruh positif ( terhadap y. 'da pengaruh negatif ( terhadap y. PENGUJIAN HIPOTESIS -ara langsung: pengujian se.ara langsung dilakukan dengan men.ari bukti yang memungkinkan untuk menolak atau menerima hipotesis. "engan .ara ini hipotesis digunakan untuk memprediksi suatu hubungan. -ara hipotesis nol: dengan .ara ini hipotesis tidak untuk memprediksi suatu hubungan.

PARADIGMA Paradigma adalah suatu .ara pandang untuk memahami kompleksitas dunia $/ulyana, 2001% Paradigma adalah ideologi dan praktik suatu komunitas ilmuwan yang menganut suatu pandanngan yang sama atas realitas, memiliki seperangkat kriteria yang sama untuk menilai akti#itas penelitian, dan menggunakan metode serupa $'nderson, 1123%

TEORI +uatu usaha untuk menerangkan atau menggambarkan pengalaman, suatu ide tentang bagaimana peristiwa tertentu terjadi $4ittlejohn, 2000% +eperangkat konsep, definisi, pandangan yang sistematik atas fenomena dengan menjabarkan hubungan& hubungan dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena $Kerlinger, dalam 4ittlejohn, 2000%

PERSPEKTIF DALAM ILMU KOMUNIKASI /ekanistik, psikologis, interaksional, dan pragmatik $5isher, 1126% ,eori struktural fungsional, kognitif dan beha#ioral, interaksionis, interpretif, dan teori kritis $4ittlejohn, 2002%

PERSPEKTIF +uatu kerangka konseptual, suatu perangkat asumsi, nilai, atau gagasan yang mempengaruhi .ara kita bertindak dalam suatu situasi. DUA PERSPEKTIF / PENDEKATAN Pendekatan Objekt ! "be#a$ %& 't k dan 't&(kt(&a)* 7stilah fenomenologis dapat digunakan untuk merujuk pada semua pandangan ilmu sosial yang menempatkan kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan sosial Pendekatan Objekt !8 7lmiah, saintifik, empiris, beha#ioristik, beha#ioral, struktural, positi#istik, fungsionalis, mekanistik, deterministik, kuantitatif, deduktif, makro, klasik, konser#atif, tradisional, linier, materialis, atomistik, reduksionis, rasionalistik, dan statis, pendekatan etik $dari luar%. Pendekatan itu disebut 9objektif: berdasarkan pandangan bahwa objek&objek, perilaku&perilaku, dan peristiwa&peristiwa eksis di suatu dunia 9nyata:, yang dapat diamati oleh pan.aindra $penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pembau%, diukur $dikuantifikasikan%, dan diramalkan. "iasumsikan bahwa data mentah terbuka bagi setiap pengamat. +ifat empiris ini merupakan syarat mutlak. Peneliti objekti#is menentukan #ariabel&#ariabel yang akan diteliti, menentukan indikatornya, dan memilih teknik analisis $statistik%nya dan meran.ang instrumen penelitian dengan kategori&kategori $tertutup% yang mereka tentukan sendiri. ;rang yang diteliti diberi pilihan&pilihan terbatas dalam menjawab.

Peneliti objekti#is menentukan #ariabel&#ariabel yang akan diteliti, menentukan indikatornya, dan memilih teknik analisis $statistik%nya dan meran.ang instrumen penelitian dengan kategori&kategori $tertutup% yang mereka tentukan sendiri. ;rang yang diteliti diberi pilihan&pilihan terbatas dalam menjawab. Peneliti mulai dari suatu kerangka teoretis, merumuskan suatu hipotesis, dan se.ara logis mendeduksi apa atau bagaimana seharusnya hasil penelitian, jika hipotesis tersebut benar. <ksplanasi: menjelaskan apa yang terjadi dalam peristiwa itu atau antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. +tandarisasi dan replikasi: 7lmuwan menganggap bahwa dunia mempunyai bentuk yang dapat diamati, dan mereka menganggap tugas mereka adalah mengamatinya. "unia menunggu untuk ditemukan, dan tujuan ilmu adalah mengamati dan menjelaskan dunia se.ermat mungkin. 7lmuwan harus mengandalkan kesepakatan diantara para pengamat. "ua =arian Pendekatan ;bjektif +e#a$ %& 't k8 manusia sebagai produk lingkungan. >angsangan dari lingkungan mempengaruhi indi#idu untuk memberikan respons dan bereaksi terhadap objek dengan .ara&.ara yang teratur dan karena itu dapat diramalkan. St&(kt(&a): manusia berusaha mengukur pengaruh struktur sosial terhadap identitas, respons dan perilaku manusia melalui peran, soosialisasi, dan kenaggotaan kelompok. Pendekatan ini menekankan orientasi peran dalam arti bahwa ia memandang manusia pada dasarnya ditentukan se.ara sosial.

Pendekatan S(bjekt !8 Humanistik, interpretif, fenomenologis, konstrukti#is, konstruksionis, naturalistik, interaksionis, interaksional, kualitatif, induktif, holistik, eksploratori, mikro, kontemporer, dan dinamis, pendekatan emik $dari dalam%. Perilaku manusia bersifat kontekstual, berdasarkan makna yang mereka berikan pada lingkungan mereka. /en.ari respon subjektif indi#idual. +ubjektifis tertarik pada kasus&kasus indi#idual dan kehidupan sehari&hari, daripada teori yang digeneralisasikan. >ealitas terikat oleh ruang dan waktu yang berbeda.

-o.ok untuk masalah&masalah seni, pengalaman pribadi, nilai, filsafat, dan aspek&aspek tertentu perilaku indi#idu dan masyarakat.

P& n' , S(bjekt $ '- +etiap manusia itu unik dan tidak persis sama dengan manusia lainnya, sehingga perilaku mereka tidak dapat diuraikan se.ara kausal dan karenanya tidak dapat diramalkan. // ?ila terdapat tatanan kausal dalam fenomena perilaku manusia, tatanan tersebut begitu kompleks sehingga penemuan tidak ter.apai se.ara permanen.

H.,%tet /% Ded(/t $e: "eduksi adalah suatu proses dengan mana suatu dugaan akan kebenaran dibuat premis $bukti, atau kondisi anteseden% terhadap kesimpulan $kondisi konsekuen%.

Rentan0 PDKT Obj1S(bj

TEKNIK SAMPLING Sa2,e) adalah sebagian dari populasi. 'rtinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. P%,()a' adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan 'en'('.

Men0a,a ,e&)( 'a2,e)3 Keterbatasan waktu, biaya, tenaga peneliti. // Penelitiannya bersifat penjajagan. // +etiap unsur dalam populasi dianggap homogen.

UKURAN SAMPEL- ?iaya, waktu, tenaga yang tersedia // "erajat keseragamanan $homogenitas% // >an.angan analisis @ deskriptif, korelasi, komparasi. // ?anyaknya unsur dalam populasi.

TEKNIK SAMPLING P&%bab ) t./&and%2 Sa2,) n0- +etiap unsur yang ada dalam populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk bisa diambil sebagai sampel. // Ketika peneliti bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitiannya.

KERANGKA SAMPLING 'dalah daftar yang berisikan informasi dari setiap unsur dalam populasi. T%%)' PbS8 ,abel angka random, undian, kalkulator/P-.

Simple Random Sampling; jika tiap unsur dianggap homogen dan jumlah unsur populasi sedikit.// +usun kerangka sampling @ tetapkan jumlah +ampel @ ,entukan pengambilan sampel @ pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi. Sistematic Sampling; jika jumlah unsur besar dan homogen.// +usun kerangka sampling & tetapkan jumlah sampel @ tentukan kelas inter#al $kA Bnsur : Populasi% @ pilih sampel kesatu s.r a.ak & mengundi unsur ke&1 s/d 10, kalau jatuh ke unsur populasi ketiga, maka sampel kedua adalah unsur populasi ke1 . Stratified Random Sampling; jika unsur populasi heterogen.// +usun K+ @ ?agi K+ ke strata @ tentukan jumlah sampel @ tentukan jumlah sampel tiap stratum @ pilih a.ak di tiap stratum. Cluster Sampling; jika sampel adalah sekelompok orang, bukan indi#idu. // +usun K+ yang unsurnya adalah kelompok @ tentukan jumlah kelompok yang dijadikan sampel @ pilih bbrp klmpok yang dijadikan sampel s.r a.ak @ ,elitilah tiap unsur dalam kolmpok

N%n P&%bab ) t. Sa2,) n0- ,iap unsur tidak diberi kesempatan* // ,idak bermaksud*, ketika jumlah populasi unknown. Accidental Sampling; untuk penelitian yang penjajagan.// tetapkan populasi s.r khusus @ tetapkan jml sampel @

kunjungi tempat yang banyak unsur populasi @ bagikan kuesioner. Purposive Sampling; unsur dijadikan sampel, karena kaya informasi. /is: kepala desa Snow Ball Sampling; jika peneliti tidak tahu siapa yang menjadi unsur. Bntuk memperoleh sampel lebih banyak lagi, maka dia bisa minta tolong kepada sampel pertama dan kedua untuk men.arikan sampel berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai