Anda di halaman 1dari 21

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual

Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0
Andri Saputra
STMIK PalComTech Palembang

Abstract Lung disease is a disease associated with the respiratory system in humans, may become worse if not immediately dealt with seriously. "An expert system identification of lung disease in humans using Visual Basic 6.0 programming" exists as a tool to help diagnose and treatment of patients. In this paper, the expert system development method used is the forward chaining method, using Visual Basic 6.0 and database Microsoft Access 2007. With the development of expert system application is expected application can be used in health centers and hospitals that need, using a special computer at the place in a hospital waiting room or clinic patients, so that the visitors and patients with lung disease well that is waiting for a doctor came, the doctor was not in place, or at least queue up to use this application before a consultation. Thus the existence of this system does not mean eliminate / replace the role and position of an expert or specialist lungs are, but can be more easier and speed up the performance of doctors to determine lung disease suffered by the patients themselves and to popularize science experts the lungs through this system in the general population. Keywords : Disease, Lung, Doctors, Forward Chaining Method.

PENDAHULUAN Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan primer meliputi makan, minum, pakaian dll. Kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya adalah kesehatan, karena seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidupnya tanpa memiliki jasmani dan rohani yang sehat, walaupun memiliki harta yang melimpah. Menurut Anies (2005 : 127), dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang menderita sakit berat atau bahkan meninggal, padahal sebelumnya tidak diketahui menderita suatu penyakit. Mungkin ia tidak merasakan penyakit yang dideritanya, paling-paling hanya kalimat ini yang diucapkan orang. Menurut Anies (2005 : 127), sebenarnya penyakit atau gangguan kesehatan pada umumnya tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan didahului oleh sesuatu penyebab. Seandainya diketahui secara dini tentu saja lebih mudah untuk mengobati dan mencegahnya meluas sampai jauh sehingga dapat berakibat fatal. Sayangnya, tidak semua orang terdorong untuk melakukan pemeriksaan dan pelacakan secara dini yang biasanya berupa general checkup. Merasa tidak perlu maupun alasan keuangan sering menjadi kendala. Menurut Santoso (2007 : 33), paru-paru sebagai pompa satu-satunya untuk sistem pernapasan adalah organ yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Sebagai bagian dari organ penting, paru-paru termasuk organ yang berukuran yang cukup besar dan

202

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

hampir memenuhi rongga dada kita. Banyak orang menggunakan paru-paru dan sistem saluran pernapasannya bukan untuk mengisap oksigen dari udara bersih, melainkan mengisap asap hasil pembakaran tembakau, cengkeh, dan bahan-bahan psikotropika berbahaya lainnya yang tidak perlu disangkal lagi merupakan racun yang merusak paruparu. Menurut Juanda (2006 : 16), sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami gangguan kesehatan, maka dokter atau pakar kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar diharapkan dapat membantu memahami dan menganalisa keadaan pasien dan menemukan penyakit yang diderita pasien itu. Sistem pakar diharapkan juga untuk menghasilkan dugaan atau hasil diagnosa yang sama dengan diagnosa yang dilakukan oleh seorang ahli. Penyakit paru-paru merupakan penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan pada manusia, dapat menjadi buruk apabila tidak segera ditangani dengan serius. Di rumah sakit terkadang pasien-pasien yang ingin berobat banyak yang mengantri dan menunggu dokter spesialisnya datang sehingga terlalu lama menunggu untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien tersebut, sistem ini hadir sebagai sarana untuk membantu mendiagnosa dan penatalaksanaan terhadap pasien, peneliti berharap aplikasi ini dapat digunakan pada puskesmas, serta rumah sakit-rumah sakit yang memerlukan. Contohnya sebuah aplikasi ini dengan menggunakan komputer khusus yang diletakkan di ruang tunggu pasien rumah sakit atau puskesmas, sehingga para pengunjung dan pasien yang mengalami penyakit paru-paru baik yang sedang menunggu dokter datang ataupun mengantri setidaknya dapat menggunakan aplikasi ini dahulu sebelum berkonsultasi. Dengan adanya aplikasi ini bukan berarti menghilangkan ataupun menggantikan peran/kedudukan dari seorang pakar, ahli, dan dokter spesialis paru-paru di rumah sakit ataupun puskesmas tersebut, setidaknya dapat memasyarakatkan pengetahuan para pakar/ahli/dokter penyakit paru-paru melalui sistem ini, serta pasien dapat melihat dan mengetahui secara langsung melalui sistem ini, bagaimana cara mengidentifikasi jenis penyakit paru-parunya berdasarkan gejala yang pasien rasakan, selanjutnya peran dokter/ahli/pakar juga masih menentukan dan masih diperlukan untuk membenarkan serta memastikan penyakit paru-paru yang pasien alami. Dengan demikian adanya sistem ini dapat lebih mempermudah dan mempercepat kinerja dokter untuk mengetahui penyakit paru-paru yang diderita oleh pasiennya itu sendiri. Dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyajikan judul : Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0.

203

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pakar Menurut Arhami (2005 : 3), sistem pakar adalah salah satu cabang yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian tingkat manusia yang pakar. Menurut Kusrini (2008 : 3), sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar disini adalah orang yang memiliki keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Menurut Syamsul (2003 : 182), sistem pakar adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membuat keputusan yang lebih cepat daripada pakar. Menurut McLeon (2008 : 537), sistem pakar (expert system) adalah suatu program komputer yang berusaha menampilkan pengetahuan manusia yang ahli dalam bentuk heuristic. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Tujuan Sistem Pakar Tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli maupun pakar, tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang ahli di bidangnya. Struktur Sistem Pakar Menurut Arhami (2005 : 13), sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu : 1. Lingkungan pengembangan (development environment), digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. 2. Lingkungan konsultasi (consultation environment), digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen Sistem Pakar Menurut Kusrini (2008 : 3), sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dimana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar. Menurut Arhami (2005 : 14), komponen-komponen sistem pakar adalah seperti di bawah ini : 1. Antarmuka (User Interface) User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. 2. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan.

204

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer. 4. Mesin Inferensi Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. 5. Workplace Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. 6. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. 7. Perbaikan Pengetahuan Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Keuntungan Sistem Pakar Menurut Arhami (2005 : 10), ada banyak keuntungan bila menggunakan sistem pakar, diantaranya adalah : 1. Menjadikan pengetahuan dan nasehat mudah didapat. 2. Meningkatkan output dan produktivitas. 3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar 4. Meningkatkan penyelesaian masalah, menerusi paduan pakar, penerangan, sistem pakar khas. 5. Meningkatkan reliabilitas. 6. Memberikan respons (jawaban) yang cepat. 7. Merupakan penduan yang inteligence (cerdas). 8. Dapat bekerja dengan informasi yang lengkap dan mengandung ketidakpastian. 9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas. Kelemahan Sistem Pakar Menurut Arhami (2005 : 10), selain keuntungan-keuntungan di atas, sistem pakar seperti sistem lainnya juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah: 1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda. 2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya. 3. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan. 4. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan

205

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Ciri-Ciri Sistem Pakar Menurut Arhami (2005 :23), sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristic yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus). Disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan, maka umumnya sistem pakar bersifat: 1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah antara maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian. 2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuan. 3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya. 4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer. 5. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Menurut McLeon (2008 : 537), basis pengetahuan (knowladge base) sebagian sistem pakar yang berisikan fakta-fakta yang menggambarkan wilayah masalah dan teknik-teknik refresentasi pengetahuan yang menggambarkan bagaimana fakta-fakta saling bersesuaian secara logis. Menurut Arhami (2005 : 15) Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan (rule). Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar Suatu perkalian inferensi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya disebut rantai (chain). Menurut Arhami (2005 : 111), ada dua metode penalaran dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goaldriven. 1. Forward Chaining Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusinya dengan penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. 2. Backward Chaining Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung hipotesa tersebut, dan dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. Identifikasi Menurut Kaufman (1994 : 55), Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Tugas identifikasi ialah membedakan komponenkomponen yang satu dengan yang lainnya, dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Penyakit Paru-paru Penyakit paru-paru adalah penyakit gangguan pada sistem pernapasan.

206

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah Dinas Kesehatan Rumah Sakit Khusus Paru-Paru, Jalan Merdeka No. 10 Palembang. Pelaksanaan penelitian mulai dari bulan November 2010 sampai dengan Desember 2010. Metodologi Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data informasi, maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: 1. Pengamatan (Observasi) Dalam hal ini dilakukan dengan cara melihat serta mempelajari permasalahan tentang penyakit paru-paru yang diteliti, dilakukan pada Dinas Kesehatan Rumah Sakit Khusus Paru-Paru Palembang. 2. Wawancara (Interview) Untuk mendapat data-data secara langsung dari sumber yang mengerti sehubungan dengan pengamatan yang penulis lakukan. Dalam hal ini penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak instansi paramedik penyakit paru-paru pada Dinas Kesehatan Rumah Sakit Khusus Paru-Paru Palembang. 3. Studi Pustaka Metode yang dilakukan adalah dengan cara mencari bahan tentang penyakit paruparu yang mendukung dalam pendefinisian masalah yang bersumber pada buku yang berjudul Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi, Pengarang Santa Manurung, SKM, M.Kep, dan buku kedua yang berjudul Ilmu Penyakit Paru, Pengarang Prof. Dr. H. Tabrani Rab. Pengambilan bahan observasi pada buku tersebut tentang penyakit paru-paru. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil akhir dari semua kegiatan dan tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dilakukan merupakan penerapan dari rancangan-rancangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang terdiri dari tabletable database, dan desain form. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun program ini adalah Visual Basic 6.0. Form-form yang dihasilkan dalam pembuatan pemrograman ini berupa form menu utama, form login, form help, form pendaftaran pasien, form petunjuk konsultasi, form konsultasi, form hasil konsultasi, form tambah data admin, form lihat data admin, form tambah data penyakit, form lihat data penyakit, form tambah data gejala, form lihat data gejala, form tambah data pengobatan, form lihat data pengobatan, form data basis aturan, form data pendaftaran pasien, form lihat data pendaftaran pasien, form data konsultasi pasien, dan form lihat data konsultasi pasien. Data-data yang diinputkan dalam aplikasi ini dapat dihapus, diperbaiki, serta ditambahkan kembali oleh karena itu aplikasi ini bersifat dynamic karena data-data tersebut bisa diinput kembali tanpa penginputan di dalam database ataupun mengubah ulang form-formnya, data-datanya dapat diinputkan melalui form tambah data penyakit, form tambah data gejala, form tambah data pengobatan, dan form basis aturan.

207

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Pembahasan Hasil dari rancangan program sistem pakar ini dapat dilihat apabila aplikasi ini dijalankan pada sebuah komputer. Pengguna program ini dapat mengidentifikasi informasi yang berkaitan dengan sistem pakar mendiagnosa penyakit paru-paru, paru paru, pada program ini user dapat memilih beberapa menu yang telah disediakan dan ditampilkan pada menu utama. Untuk lebih jelasnya elasnya dapat dilihat pada proses berikut: Langkah-Langkah angkah Menjalankan Program Untuk menjalankan program sistem pakar ini pertama-tama pertama menginstall aplikasi tersebut kedalam sebuah komputer yang akan digunakan, kemudian klik aplikasi yang sudah diinstall tersebut, ersebut, maka akan muncul aplikasi sistem pakar penyakit paru-paru. paru Halaman Form Menu Utama Halaman form menu utama merupakan halaman utama sekaligus halaman pembuka dari program sistem pakar yang dibuat untuk menjalankan program lebih lanjut. Menu yang ditampilkan pada halaman ini adalah menu pendaftaran pasien, menu help, dan pada halaman ini terdapat fasilitas login yang dapat diakses oleh admin dan pasien. Adapun tampilan form menu utama sistem pakar penyakit paru-paru paru paru adalah seperti berikut. berikut Gambar 1. Form Menu Utama

Halaman Form Help (Petunjuk Penggunaan) Apabila pasien/user belum menggerti cara memakai aplikasi ini, maka ada form help/form bantuan cara-cara cara bagaimana menggunakan/menjalankan program aplikasi ini, yang tersedia di form menu utama. Adapun tampilan form tersebut terlihat pada gambar dibawah ini :

208

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Gambar 2. Form Help (Petunjuk Penggunaan)

Halaman Form Menu Pendaftaran Konsultasi Pasien Pasien harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu guna mendapatkan Id Pengguna dan Password yang digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi, baru kemudian dapat melakukan konsultasi menggunakan aplikasi sistem pakar ini. ini. Adapun tampilan form tersebut terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3. Form Menu Pendaftaran Konsultasi Pasien

Halaman Form Login Pasien harus melakukan login agar bisa melanjutkan ke form menu petunjuk konsultasi serta form menu konsultasi atau form sesi pertanyaan gejala-gejala gejala yang pasien alami. Adapun tampilan tersebut terlihat pada gambar dibawah ini :

209

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Gambar 4. Halaman Form Login

Setetah pasien melakukan login logi , maka selanjutnya para pasien akan memasukki form petunjuk konsultasi yaitu form yang berisi tentang petunjuk-petunjuk petunjuk untuk melakukan konsultasi sebelum melangkah ke form konsultasi atau form pertanyaan. Gambar 5. Form Petunjuk Penggunaan Konsultasi

Setetah pasien melewati form petunjuk konsultasi maka selanjutnya para pasien akan memasukki form konsultasi atau form pertanyaan, pasien haruslah menjawab pertanyaan yang tampil pada layar sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien. Gambar 6. Form Konsultasi

210

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Setelah semua pertanyaan tersebut dijawab, maka akan muncul form hasil konsultasi, dimana form hasil berisikan data-data data data diri pasien beserta kesimpulan mengenai penyakit yang dialami oleh pasien berdasarkan gejala-gejala gejala gejala yang dialami oleh pasien melalui pertanyaan rtanyaan yang telah dijawab, kemudian pasien klik tombol proses, proses selanjutnya klik tombol print sehingga dapat mencetak hasil konsultasi pasien tersebut. Berikut tampilan form hasil konsultasi : Gambar 7. Form Hasil Konsultasi

Halaman Form Menu Admin Admin harus melakukan login terlebih dahulu agar dapat mengakses segala aktivitas dalam fasilitas yang disediakan di dalam menu admin yang terdiri atas tombol login admin, tombol gejala, tombol pengobatan, tombol basis aturan dan tombol data pasien pa yang pada keseluruhannya untuk menghubungkan form-form yang akan dituju. Pada halaman admin terdapat menu form tambah data admin, form lihat data admin, form tambah data penyakit, form lihat data penyakit, form tambah data gejala, form lihat data gejala, form tambah data pengobatan, form lihat data pengobatan, form data basis aturan, form lihat data pasien, laporan data pendaftaran pasien, laporan data konsultasi pasien dan logout. Adapun tampilan tersebut terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 8. Form Menu Admin

211

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Halaman Form Tambah Data Login Admin Pada halaman form tambah data admin, admin dapat memasukkan data admin baru untuk login admin, kemudian data-data data tersebut disimpan ke dalam database Gambar 9. Form Tambah Data Login Admin

Setelah form di atas disimpan, maka akan tampil alert box seperti dibawah ini :

Halaman Form Lihat Data Login Admin Pada halaman form lihat data admin, admin dapat melihat data admin yang mempunyai hak login admin dan data admin yang telah ditambahkan, Adapun tampilannya sebagai berikut : Gambar 10. 1 Form Lihat Data Login Admin

212

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Dari tampilan menu diatas, admin dapat memperbaiki ataupun menghapus data admin yang dipilih pada pilihan menu tombol yang tersedia, apabila admin memilih untuk memperbaiki data admin kemudian klik tombol perbaiki maka data akan diperbaiki. Setelah data admin diperbaiki maka selanjutnya klik tombol simpan ulang, maka data admin akan disimpan kembali ke dalam database. Namun apabila admin memilih untuk menghapus data admin, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini

Halaman Form Tambah Data Penyakit Pada halaman form tambah data penyakit, admin dapat memasukkan data penyakit baru, kemudian data-data data tersebut disimpan ke dalam database. Gambar 11. 1 Form Tambah Data Penyakit

Setelah form diatas disimpan, maka akan tampil alert box seperti dibawah ini:

Halaman Form Lihat Data Penyakit Pada halaman form lihat data penyakit, admin dapat melihat data penyakit dan data penyakit nyakit yang telah ditambahkan, adapun tampilannya sebagai berikut :

213

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Gambar 12. 1 Form Lihat Data Penyakit

Dari tampilan menu di atas, admin dapat memperbaiki ataupun menghapus data penyakit yang dipilih pada pilihan menu tombol yang tersedia, apabila admin memilih untuk memperbaiki data penyakit kemudian klik tombol perbaiki, maka data akan diperbaiki. Setelah data penyakit diperbaiki iki maka selanjutnya klik tombol simpan ulang, maka data penyakit akan disimpan kembali ke dalam database. Namun apabila admin memilih untuk menghapus data penyakit, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini :

Halaman Form Tambah Data Gejala Pada halaman form tambah data gejala, admin dapat memasukkan data gejala baru, kemudian data-data data tersebut disimpan ke dalam database Gambar 13. 1 Form Tambah Data Gejala

214

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Setelah form di atas disimpan, maka akan tampil alert box seperti dibawah ini. ini

Halaman Form Lihat Data Gejala Pada halaman form lihat data gejala, admin dapat melihat data gejala dan data gejala yang telah ditambahkan, Adapun Adap tampilannya sebagai berikut: Gambar 14. 1 Form Lihat Data Penyakit

Dari tampilan menu di atas, admin dapat memperbaiki ataupun ataupun menghapus data gejala yang dipilih pilih pada pilihan menu tombol yang tersedia, apabila admin memilih untuk memperbaiki data gejala kemudian klik tombol perbaiki, maka data akan diperbaiki. Setelah data gejala diperbaiki maka ma selanjutnya klik tombol simpan ulang, maka data gejala akan disimpan kembali ke dalam database, namun apabila admin memilih untuk menghapus data gejala, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini :

Halaman Form Tambah Data Pengobatan Pada halaman form tambah data pengobatan, admin dapat memasukkan data pengobatan baru, kemudian data-data data tersebut disimpan ke dalam database. Adapun tampilannya sebagai berikut.

215

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Gambar 15. Form Tambah Data Pengobatan

Setelah form di atas disimpan, maka akan tampil alert box seperti di bawah ini:

Halaman Form Lihat Data Pengobatan Pada halaman form lihat data pengobatan, admin dapat melihat data pengobatan dan data pengobatan yang telah ditambahkan, Adapun tampilannya sebagai berikut: Gambar 16. Form Lihat Data Pengobatan

Dari tampilan menu di atas, admin dapat memperbaiki ataupun menghapus me data pengobatan yang dipilih pilih pada pilihan tombol yang tersedia, apabila admin memilih untuk memperbaiki data gejala kemudian klik tombol perbaiki, maka data akan diperbaiki. Setelah data pengobatan diperbaiki maka selanjutnya klik tombol simpan ulang, ula maka data gejala akan disimpan kembali ke dalam database. Namun apabila admin memilih untuk menghapus data pengobatan, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini i :

216

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Halaman Form Data Basis Aturan Pada halaman form data basis aturan ini, admin dapat mengkoneksikan data penyakit, data gejala, dan data pengobatan sehingga penyakit, gejala, dan pengobatan terhubung kemudian data-data data tersebut disimpan ke dalam database. Gambar 17. Form Data Basis Aturan

Setelah form di atas disimpan, maka akan tampil alert box seperti dibawah ini:

Halaman Form Lihat Data Pendaftaran Pasien Pada halaman form lihat data pendaftaran pasien, admin dapat melihat data pasien yang telah terdaftar, Adapun tampilannya sebagai berikut: Gambar 18. Form Lihat Data Pendaftaran Pasien

217

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Dari tampilan menu di atas, admin dapat memperbaiki ataupun menghapus, cari data, serta mencetak/print data pendaftaran pasien yang dipilih dipilih pada pilihan menu tombol yang tersedia, apabila admin memilih untuk memperbaiki data pendaftaran pasien kemudian klik tombol perbaiki, maka tampilannya akan seperti berikut : Gambar 19. 19 Form Perbaiki Data Pendaftaran Pasien

Setelah data pengobatan diperbaiki maka selanjutnya klik tombol simpan ulang, maka data pendaftaran n pasien akan disimpan kembali kedalam database. Namun apabila admin memilih untuk menghapus data pendaftaran pasien, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini. .

Kemudian apabila admin ingin ingin mencetak data pendaftaran pasien tersebut yang pertama admin harus mengklik tombol cari data dahulu sebelum mencetak, kemudian masukkan id pasien yang akan dicetak, selanjutnya akan muncul data berdasarkan id pasien yang akan dicetak dan klik tombol print pri maka akan tampil data report seperti di bawah ini: Gambar 20. Cetak Report Data Pendaftaran Pasien

218

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

Halaman Form Lihat Data Konsultasi Pasien Pada halaman form lihat data konsultai pasien, admin dapat melihat data pasien yang ya telah melakukan konsultasi, adapun tampilannya sebagai berikut : Gambar 21. Lihat Data Konsultasi Pasien

Dari tampilan menu di atas, admin dapat menghapus, cari data, serta mencetak/print data konsultasi pasien yang dipilih, apabila admin memilih untuk menghapus data konsultasi pasien, maka akan muncul alert box konfirmasi yang menyatakan bahwa apakah anda yakin data akan dihapus. Adapun tampilannya seperti berikut ini :

Kemudian apabila bila admin ingin mencetak data konsultasi pasien tersebut yang pertama admin harus mengklik tombol cari data dahulu sebelum mencetak, kemudian masukkan id pasien yang akan dicetak selanjutnya akan muncul data berdasarkan id pasien yang akan dicetak dan klik kli tombol print maka akan tampil data report. Adapun tampilannya seperti dibawah ini.

219

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

adolaGambar Gambar 22. Cari Data Konsultasi Pasien

Gambar 23. Form Input Cari Id Pengguna Konsultasi Pasien

Gambar 24. Cari Data Konsultasi Pasien

220

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba menarik kesimpulan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini menghasilkan suatu program untuk mengidentifikasi penyakit paruparu dengan menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database Microsoft Acces 2007. 2. Dengan adanya program sistem pakar yang telah dibuat ini, dapat menjadi referensi dan dapat membantu dalam melakukan diagnosa terhadap gejala penyakit yang dirasakan oleh pasien. 3. Sistem pakar ini dapat digunakan pada puskesmas, serta rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan, aplikasi ini dapat diletakkan di ruang rumah sakit atau puskesmas, sehingga para pengunjung dan pasien yang mengalami penyakit paruparu, baik yang sedang menunggu dokter datang ataupun mengantri, setidaknya dapat menggunakan aplikasi ini dahulu sebelum berkonsultasi. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan yang dapat memberikan manfaat dalam pelaksanaannya antara lain: 1. Program sistem pakar ini perlu dilakukan evaluasi secara rutin sehingga dapat dilihat apakah perlu adanya perbaikan atau penyempurnaan kembali. 2. Pengetahuan yang terdapat dalam basis pengetahuan disarankan untuk selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Pengetahuan yang terdapat didalam basis pengetahuan sistem pakar ini terbatas pada jenis penyakit paru-paru pada manusia, penulis menyarankan agar pengembangan sistem pakar penyakit paru-paru selanjutnya tidak hanya terbatas pada jenis penyakit paru-paru saja.

221

JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru Pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0

VOL. 1 NO. 3 SEPTEMBER 2011

DAFTAR PUSTAKA Anies, 2005, Pencegahan Dini Gangguan Kesehatan, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta Fathansyah, 2004, Basis Data, Informatika, Bandung Firdaus, 2006, Visual Basic 6.0 Untuk Orang Awam, Maxikom, Palembang Juanda, 2006, Torch Akibat Dan Solusinya, PT. Wangsa Jatra Lestari, Solo Kaufman, Gershen, 1994, Dinamika Kuasa, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta Madcoms, Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan, 2007, Seri Panduan Lengkap Microsoft Acces 2007, Andi Offset, Yogyakarta Manurung, Santa, 2009, Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi, Trans Info Media, Jakarta McLeon, 2008, Sistem Informasi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta Nugroho, 2004, Relation Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek, Gava Media, Yogyakarta Pressman, S, Roger, 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Offset, Yoyakarta Santoso, Ruki, 2007, Brain Booster: The Roadmap To Succes, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Soleh, Taofik, Redi, 2007, Aplikasi Penjualan Menggunakan VB 6.0 dan Navicat MySQL, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Supriyanto, Aji, 2005, Pengantar Teknologi Informasi, Salemba Infotek, Jakarta Syamsul, 2003, Manajemen Operasi, Grasindo, Bogor Tabrani, 2010, Ilmu Penyakit Paru, Trans Info Media, Jakarta

222

Anda mungkin juga menyukai