PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT DAN LEAN CONSTRUCTION (Studi kasus :
Dosen Pembimbing : 1. Putu Dana K S.T, M.Eng 2. H. Hari Suprianto Ir, M.SIE Diusulkan oleh : M. Busyral Karim (2507100044)
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia Keterkaitan industri konstruksi dengan industri lainnya
Latar Belakang
Tingkat keterlambatan penyelesaian proyek yakni sekitar 30% dari total proyek yang dikerjakan oleh PT Kusuma Jaya Anugrah
GAP
Kondisi Eksisting
Kondisi Ideal
Latar Belakang
Terdapatnya non-value added activity yang mengindikasikan terjadinya waste Kebutuhan akan Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Perumusan masalah
Bagaimana mengidentifikasi dan mengeliminasi terjadinya Non-value Added Activity ysng mengindikasikan terjadinya waste Bagaimana menjadwalkan dan mengendalikan proyek untuk mengakomodasi penerapan lean
Ruang Lingkup
Batasan :
1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Gedung BPPKB. 2. Waste yang diidentifikasi adalah waste yang terjadi selama pengerjaan proyek pembangunan gedng kantor BPPKB. 3. Waste yang diamati adalah yang termasuk dalam 9 waste(E-DOWNTIME)
Asumsi : Tidak terjadi perubahan detail proyek yang telah disepakati dalam surat kontrak
Tujuan
Mengidentifikasi dan mengeliminasi waste yang mungkin terjadi selama pengerjaan proyek konstruksi sehingga proses pengerjaan proyek menjadi lebih efisien dan proyek dapat selesai tepat pada waktunya.
Perencanaan dan pengendalian proyek dengan penerapan metode Critical Chain Project Management.
Tinjauan Pustaka
Konsep Lean Lean Construc tion Waste Big Picture Mapping Tipe Aktivitas
Critical Review
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Project Scope
Owner : Pemprov Jatim Pelaksana : CV. Catur Putra Utama Sumber Dana : APBD 2011 Lokasi Proyek
1.1.2.6 1.1.2.5 1.1.2.1 1.1.2.2 1.1.2.3 1.1.2.4 Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pengecat lantai Pasangan Plesteran Plafon Kusen an
1.2 Lantai II
1.3.1.1 Pekerjaan Persiapan 1.2.3 Pekerjaan Sanitasi 1.2.4 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
1.3.2.1 Pekerjaan Pasangan 1.2.2.7 Pekerjaan Asesoris 1.2.2.8 Pekerjaan dinding partisi
1.2.2.5 1.2.2.4 1.2.2.3 1.2.2.6 Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan lantai Kusen Plafon Pengecat an
Aliran Fisik
PROJECT MANAGEMENT
Supplier
PROJECT DELIVERY
Customer
PROJECT SCHEDULE
Material receipt
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan arsitektur
Pekerjaan Sanitasi
Pekerjaan Paving
1 7 hari hari
77Hari hari
14 Hari
14 hari
21 Hari hari 21
48 hari 42 Hari
28 Hari 28 hari
77 Hari Hari
28 Hari
28 hari
14 Hari
14 Hari
FIFO
Aliran Informasi
Kepala Proyek Owner
Mengkoordinir tim proyek dalam perencanaaan dan evaluasi Mediator kepentingan customer &konsultan perencana
Konsultan pengawas
Admin dan keuangan Pencatat tagihan Pendistribusian dana Audit keuangan proyek : kesesuaian antara perencanaan dan realisasi
Site manager
Transaksi
Pelaporan kendala teknis dan membantu perencanaan alternatif yang lebih efektif dan efisien di lapangan
Tipe Aktivitas
No. A B C D D.1 D.2 D.3 D.4 E E.1 E.2 F F.1 F.2 F.3 F.4 F.5 F.6 F.7 G H I Nama Perencanaan awal Pengadaan sumber daya Material Receipt Pekerjaan persiapan tanah Pembersihan lapangan Pengangkutan tanah Pengurugan pasir Pengurugan Sirtu Pekerjaan sipil Pekerjaan beton Pekerjaan atap Pekerjaan arsitektur Pekerjaan pasangan Pekerjaan plesteran Pekerjaan plafond Pekerjaan kusen Pekerjaan asesoris Pekerjaan dinding partisi Pekerjaan pengecatan Pekerjaan mekanikal elektrikal Pekerjaan sanitasi Pekerjaan kawasan VA NNVA NVA
Value adding activity 63% Necessary Non Value adding activity 37%
Defect
Over production
Waiting
Transport ation
Excess inventory
Motion
Excess Processing
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waste excess processing waiting Defect Overproduction not utilizing employee knowledge and skill transportation motion Inventory Environmental health and safety
Bobot 0.21111 0.18889 0.16111 0.16111 0.08889 0.07222 0.05 0.03889 0.02778
Responden :
1. Bapak Devin Nuruddin, ST sebagai manajer proyek 2. Bapak Isnaini Aji Waluyo, ST sebagai site manager. 3. Bapak Miftachul Maqna sebagai ketua pelaksana lapangan. 4. Bapak Faroji sebagai supervisor proyek 5. Bapak Eko Cahyono sebagai supervisor proyek
Identifikasi Waste
1.
Pembelian ulang material dikarenakan terjadi perubahan detail proyek. Redesain detail pekerjaan karena permintaan customer. Proses pengerjaan ulang (rework)
2.
Excess Processing :
Menunggu kedatangan material Menunggu instruksi dari pihak customer dan konsultan perencana bersama dengan project manager Menunggu ketersediaan sumber daya manusia Menunggu proses pengerjaan ulang
Waiting :
Nama pekerjaan Pekerjaan persiapan Pekerjaan beton lt 2 Pekerjaan pasangan lt 2 pekerjaan plesteran lt 2 Pekerjaan kusen
(S-A)/2 ((S-A)/2)^2 5.25 28 8.75 77 Jumlah 104 akar jumlah 10 feeding buffer 20
Excess processing
Kebutuhan akan penambahan detail material yang tidak pekerjaan karena sesuai permintaan owner detail pengerjaan tidak dapat direalisasikan
Menunggu instruksi detail proyek Waiting Menunggu ketersediaan sumber daya manusia
metode pengerjaan Kesalahan dalam tidak sesuai dengan perancangan awal realisasi Penyesuaian dengan perkembangan kondisi proyek Perubahan keinginan customer
Shortage tenaga Kurangnya relasi kerja pada aktivitas- dengan sumber aktivitas tertentu tenaga kerja
Pengerjaan Terjadi pengerjaan sebelumnya masih ulang pada aktivitas dalam proses sebelumnya penyelesaian
Delay dalam proses pengerjaan, penambahan jam Kesalahan dalam kerja memperkirakan jadwal pemesanan replacement material Kurangnya relasi dengan sumber tenaga kerja Durasi pengerjaan menjadi lebih dari yang diperkirakan
Penilaian Risiko
No. Risk event Risk factor Kesalahan pekerja Risk effect Likelihood Impact Nilai risiko
Kemungkinan
Kesalahan pengerjaan
desain dan pengerjaan ulang, Penyelarasan detail delay pada aktivitas, pekerjaan antara penambahan jam konsultan perencana, kerja dan biaya kontraktor dan konsumen kurang Permintaan customer Pembelian ulang material, penambahan jam lembur Desain ulang detail pekerjaan, penundaan pekerjaan, pengerjaan ulang
16
4 3 2 1 1 2 3 Dampak 3
1 4 2
10
replacement material Delay dalam proses pengerjaan, Keterlambatan penambahan jam kedatangan material Kesalahan dalam kerja memperkirakan jadwal pemesanan Kurangnya relasi Durasi pengerjaan ketidaktersediaan dengan sumber tenaga menjadi lebih dari sumber daya kerja yang diperkirakan
12
Rencana kontingensi
No. Risk event Risk factor Kesalahan pekerja Kesalahan pengerjaan Rencana kontingensi Daily Huddle Meeting 1 Penyelarasan detail pekerjaan antara Penggunaan software Building konsultan perencana, Information management kontraktor dan konsumen kurang Permintaan customer 2 Perubahan pada detail pekerjaan Penekanan kontrak dan penjelasan konsekuensi perubahan desain
Detail pekerjaan Penggunaan software Building eksisting tidak dapat Information management di realisasikan Penekanan kontrak dan penjelasan Replacement material konsekuensi perubahan desain karena perubahan Penggunaan software Building detail peerjaan Information management Membangun long term relationship dengan supplier Penereapan SOP baru dalam penyiapan material Pengembangan relasi sumber tenaga kerja
Durasi yang dapat dikurangi dengan penerapan metode penjadwalan CCPM adalah sebesar 46 hari atau 6 minggu tanpa konsumsi waktu penyangga
Lookahead
Buffer Management
Jenis waste Menunggu kedatangan material Menunggu ketersediaan tenaga kerja Menunggu pengerjaan ulang Menunggu instruksi waktu yang dibutuhkan 1-2 hari 2-3 hari 4-6 hari 1 hari
Zona pemakaian buffer Project Buffer Durasi yang telah terpakai (hari) 0%-33% 36 0-12 34%-66% 36 13-24 67%-100% 36 25-36
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
Waste yang sering terjadi (waste kritis) pada proyek pembangunan gedung BPPKB adalah menunggu kedatangan material, menunggu instruksi, menunggu ketersediaan tenaga kerja, menunggu proses pengerjaan ulang, Redesain detail pekerjaan, pembelian ulang material dan pengerjaan ulang. Dalam pengaplikasian metode penjadwalan Critical Chain Project Management didapatkan percepatan durasi proyek menjadi 110 hari termasuk project buffer dan 76 hari apabila project buffer tidak digunakan. Dan penghematan biaya tenaga kerja dengan mempertimbangkan pemakaian tenaga kerja per hari adalah sebesar Rp 91.381.252,94 Berdasarkan perhitungan nilai risiko terhadap waste, didapatkan kejadian risiko yang termasuk kategori High Risk adalah perubahan detail pekerjaandan kesalahan pengerjaan. Risiko tersebut diprioritaskan untuk dilakukan mitigasi. Rekomendasi solusi mitigasi yang dapat direkomendasikan untuk memitigasi masing-masing potensi risiko adalah penggunaan Building Information Modelling (BIM), penerapa daily huddle time, perubahan SOP perencanaan, pengembangan relasi sumber tenaga kerja dan membangun hubungan jangka panjang dengan supplier
Saran
1 2
Perusahaan diharapkan menerapkan filosofi Lean dalam setiap pengerjaan proyek dan metode penjadwalan Critical Chain Project Management.
Pada penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan studi kasus yang mempertimbangkan konstrain multi-project, sumber daya manusia per harinya dan identifikasi risiko secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
Alves, T. dan Tsao, C. (2007), Lean Construction 2000 to 2006, Lean Construction Journal, Vol. 3, No. 1, hal. 46-70 Anggraeni, Nyoman. 2009. Penerapan metode penjadwalan Critical Chain dan Lean Construction Dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT.. Adhi Karya (Persero), Tbk, Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya. Ballard, G dan Pollat,G. (2004) Waste in Turkish construction, Lean construction Journal, Vol 3, no.1, hal. 3-5 Ballard, G. (1999). The Last Planner System of Production Control, Dessertation, University of Birmingham, Birmingham. Bossink, B.A.G dan Brouwers, H.J.H., (1996). Construction Waste : Quantification and Source Evaluation. Journal of Construction Engineering and Management. March, 55-60 Carbone, A.T and Tippet, E. (2004), Project Risk Management Using Project Risk FMEA. Engineering Management Journal. Gasperz, V. (2007), Lean six sigma for Manufacturing and Services Industries. PT..Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gray, C. and Larson, E. 2006. The Managerial Process 3th Edition. McGraw-Hill Company, New York. Hines, P. dan Taylor, D. (2000), Going Lean. Lean Enterprise research Center Cardiff Business School, USA. S, Alwi dan K, Hampson dan S, Mohamed.(2002) Waste In the Indonesian construction projects proceeding journal, 1st International Conference of CIB W107 Creating sustainable Construction Industry in Developing Countries, South Africa Saiful. 2008. Implementasi Lean Construction Pada Proyek Untuk Mereduksi Non Value Added Activity (studi kasus proyek rusunawa ITS), Thesis Master, Jurusan Teknik Industri ITS. Surabaya. Sacks, R. Radosavljevic, M. Barak, R. (2010). Requirements for Building Information Modeling Based Lean Production Management System for Construction. Journal of Automation in Construction. Salem, O. Solomon, J. Genaidy, A. Luegring, M. 2005. Site Implementation and Assesment of Lean Construction Techniques, Lean Construction Journal, Vol 4, no. 1.