C Design
C Design
R. Widodo
Saluran Tuang
22 .6 Q
[cm2].
Untuk Saluran Masuk jamak maka A merupakan penjumlahan dari seluruh Saluran Masuk:
A = A1 + A2 + A3 +
AM
[cm2].
dimana:
AM = Luas Penampang Saluran Masuk [cm2].
= Faktor Hambatan Tuang (0.8 - 1).
4. Jenis Saluran.
Jenis Saluran dipilih berdasarkan pertimbangan sebagaimana telah dituliskan pada awal
tulisan ini sebagai berikut:
Penuangan Langsung.
Saluran Turun dengan Saluran Masuk Sekat.
Saluran Naik Jamak dengan Saluran Masuk Sekat.
Saluran Melingkar dengan Saluran Masuk Terbagi.
Saluran Naik dengan Saluran Masuk Sekat.
5. Penambah/Pembuang.
Penambah/Pembuang berfungsi sebagai:
Pembuang udara yang berada didalam rongga Cetakan pada saat penuangan.
Mengisi Rongga Susut yang terjadi saat pembekuan.
Untuk memenuhi kedua fungsi tersebut diatas, maka Penambah/Pembuang harus dibuat
dengan kriteria sebagai berikut:
Pada Penuangan Langsung berfungsi sekaligus sebagai Saluran Tuang/Saluran Masuk.
Terletak pada daerah dimana udara dapat terjebak (sebagai Pembuang biasanya pada
puncak rongga Cetakan).
Pada bagian dengan konsentrasi panas yang besar (sebagai Penambah pada bagian tebal
yang terisolasi).
Dimensi Penambah/Pembuang ditentukan dengan menggunakan prinsip pembekuan terakhir.
Agar Penambah/Pembuang dapat membeku terakhir, maka dia harus memiliki Modul lebih
besar dari bagian Coran yang ditempatinya.
4
6. Perhitungan Penambah.
Modul adalah Volume Cavity dibagi Luas Penampang dinding yang melepas panas,
dituliskan sebagai berikut:
M=
VC
AP
[cm].
Dimana:
VC = Volume Cavity [cm3].
AP = Luas Penampang Dinding Pelepas Panas [cm2].
Dimana:
MP = Modul Penambah [cm].
MC = Modul Cavity [cm].
f = Faktor pengali = 1.1 (penuangan langsung) - 1.3.
Untuk Coran dengan ketebalan sama dan tipis, Pembuang lebih diutamakan dari pada
Penambah sehingga perhitungan Modul tidak diperlukan.
7. Cacat Akibat Kesalahan Sistim Saluran.
Coran Dekok/Shrinkage Cavity akibat penempatan Saluran Masuk pada bagian tebal.
Dapat diatasi dengan memindahkan Saluran Masuk kebagian yang tipis dan atau
penerapan perhitungan Modul.
Coran Tidak Penuh akibat Saluran Masuk kurang besar. Dapat diatasi dengan
menentukan Laju Penuangan (Q) yang lebih besar dan atau membagi Saluran Masuk
kebeberapa tempat.
Referensi:
Roller R. ; Grund- und Fachkenntisse Giessereitechnischer Berufe (Technologie des
Formens und Giessens). Verlag Handwerk und Technik GmbH, 2000
Hamburg 63 - 1986.