(skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. 1. Kerangka tubuh Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. 2. Proteksi Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada ( a!um thora") yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga). #. $mbulasi % &obilisasi $danya tulang dan otot memungkinkan terjadinya pergerakan tubuh dan perpindahan tempat. '. (emopoesis )erperan dalam pembentukan sel darah pada red marro*. +. ,eposit &ineral -ulang mengandung .. / kalsium % .0 / 1os1or tubuh. Pertumbuhan Tulang -ulang men apai kematangannya setelah pubertas dan pertumbuhan seimbang hanya sampai usia #+ tahun. )erikutnya mengalami per epatan reabsorpsi sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga pada usila menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan dipengaruhi hormon % mineral. Penyusun Tulang -ulang disusun oleh sel-sel tulang yang terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta matriks tulang. &atriks tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan 1os1or. Struktur Tulang Se ara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum)2 lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum % meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak. Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang ra*an yang merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. -ulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (3alsium Phos1at dan 3alsium 3arbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia de*asa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. )ayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan. Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon (busa). 4ongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. -ulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. Secara Mikroskopis tulang terdiri dari : 1. Sistem (a!ers (saluran yang berisi serabut sara1, pembuluh darah, aliran lim1e) 2. 5amella (lempeng tulang yang tersusun konsentris). #. 5a una (ruangan ke il yang terdapat di antara lempengan6lempengan yang mengandung sel tulang). '. Kanalikuli (meman ar di antara la una dan tempat di1usi makanan sampai ke osteon). Bentuk Tulang Sistem skelet disusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 207 buah. )erdasarkan bentuknya, tulang-tulang tesebut dikelompokkan menjadi 8 1. Ossa longa (tulang panjang)8 tulang yang ukuran panjangnya terbesar, ontohnya os humerus dan os 1emur. 2. Ossa bre!ia (tulang pendek)8 tulang yang ukurannya pendek, ontoh8 ossa arpi. #. Ossa plana (tulang gepeng9pipih)8 tulang yg ukurannya lebar, ontoh8 os s apula. '. Ossa irregular (tulang tak beraturan), ontoh8 os !ertebrae. +. Ossa pneumati a (tulang berongga udara), ontoh8 os ma"illa. Tulang Rawan ( artilago! -ulang ra*an berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga ke il
(lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yg baso1ilik. Kalsi1ikasi menyebabkan tulang ra*an tumbuh menjadi tulang (keras). "enis Tulang Rawan 1. (ialin 3artilago 8 matriks mengandung seran kolagen2 jenis yg paling banyak dijumpai. 2. :lasti 3artilago 8 serupa dg tl ra*an hialin tetapi lebih banyak serat elastin yang mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi kondrosit #. ;ibrokartilago8 tidak pernah berdiri sendiri tetapi se ara berangsur menyatu dengan tulang ra*an hialin atau jaringan ikat 1ibrosa yang berdekatan. Sendi (#rtikulatio! Sendi merupakan persambungan antar tulang yang menjadikan tulang menjadi 1leksibel dalam pergerakan. "enis Sendi )erdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi 8 1. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh elemen 1ibrosa. 2. $mphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. <aringan berupa diskus 1ibro artilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. =mumnya bagian tulang yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang ra*an hialin dan struktur keseluruhan berada dalam kapsul. )eberapa ontoh sendi ini adalah8 sendi !ertebra, dan sim1isis pubis. #. ,iarthroses Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. =mumnya dijumpai pada sendi-sendi ekstremitas. ,ijumpai adanya elah sendi, ra*an sendi yang li in dan membran sino!ium serta kapsul sendi. Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi 8 1. Sendi ;ibrosa Sendi 1ibrosa dihubungkan oleh jaringan 1ibrosa. -erdapat dua tipe sendi 1ibrosa2 (1) Sutura diantara tulang tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. 2. Sendi Kartilago9tulang ra*an 4uang antar sendinya diisi oleh tulang ra*an dan disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak. $da dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh ra*an hialin. Sendi sendi kostokondral adalah ontoh dari sinkondrosis. Sim1isis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan 1ibrokartilago antara tulang dan selapis tipis ra*an hialin yang menyelimuti permukaan sendi. 3ontoh sendi kartilago adalah sim1isis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung. #. Sendi Sino!ial9sino!ial joint Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang meli inkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran sino!ial (bagian dalam kapsul), airan sino!ial yang ber1ungsi sebagai pelumas dan ligamen yang ber1ungsi memperkuat kapsul sendi. 3airan sino!ial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak ber*arna atau ber*arna kekuningan. <umlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relati1 ke il (1 sampai # ml) $tot (Muskulus! Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik9gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka. $da # jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka. $tot Rangka Otot rangka bekerja se ara !olunter (se ara sadar atas perintah dari otak), bergaris melintang, ber orak dan berinti banyak di bagian peri1er. Se ara anatomis terdiri dari jaringan konekti1 dan sel kontraktil. %ungsi $tot Rangka 1. &enghasilkan gerakan rangka tubuh. 2. &empertahankan sikap % posisi tubuh. #. &enyokong jaringan lunak. '. &enunjukkan pintu masuk % keluar saluran dalam sistem tubuh. +. &empertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi. Struktur $tot Rangka
Setiap otot dilapisi jaringan konekti1 yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh 1asikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap 1asikula dilapisi jaringan konekti1 yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium. Organisasi otot rangka terdiri dari 8 1. Otot 2. ;asikula #. Serabut Otot '. &io1ibril +. &io1ilamen Se ara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari 8 1. Sarkolema (membran sel serabut otot) 2. &io1ibril (mengandung 1ilamen aktin dan miosin) #. Sarkoplasma ( airan intrasel berisi kalsium, magnesium, phos1at, protein % en>im. '. 4etikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium) +. -ubulus - (sistem tubulus pada serabut otot) http899abhi?ue.blogspot. om9200.9109anatomi-sistem-muskuloskeletal.html Osteoblas akan membentuk lapisan kompak (padat) sehingga merubah perikondrium (selaput tulang ra*an) menjadi periosteum (selaput tulang keras). Sel-sel kondosit membesar kemudian pe ah.
Tulang rawan mengalami klasifikasi (pengendapan zat kapur) yang mengakibatkan sel kondosit mati. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang berada dibawah periosteum tumbuh kearah epifisis (kearah ujung). Pada tahap ini sel osteoklas sudah aktif. Baru kearah dalam (diafisis) Pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Berikut adalah proses osifikasi :