Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Ade Dwiana Permatasari Kuntum Inti Hardiany Arista Novi Megawati Dharma Iriani
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2010
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Alamat Tgl pemeriksaan No. CM : Nn. P : 23 tahun : Perempuan : Islam : Mahasiswaa : Malang Jiwan RT 5/2 Colomadu, Karanganyar : 22 November 2010 : 01038910
B. Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien mengeluh pandangan kedua matanya kabur saat melihat jauh. Pandangan masih jelas saat melihat dekat (contoh: membaca buku). Pasien juga mengeluh matanya cepat lelah dan disertai rasa pusing bila membaca terlalu lama dan melihat komputer. Pasien tidak mengeluhkan pandangan dobel, silau (-), mata nrocos (-), mata merah (-), pedas (-), blobokan (-), melihat kilatan cahaya (-), melihat bayangan hitam (-), mual (-). Pandangan kabur yang dirasakan pasien sudah dirasakan sejak usia 13 tahun, lalu pasien mulai memakai kacamata minus dengan silinder. Saat ini keluhannya dirasakan semakin memberat sehingga pasien
C. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat hipertensi Riwayat kencing manis : disangkal : disangkal
: disangkal : disangkal
Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal Riwayat sakit serupa Riwayat pakai kacamata : disangkal : (+) sejak usia 13 tahun
D. Riwayat Penyakit Keluarga E. Kesimpulan Anamnesis OD Proses Lokalisasi Sebab Perjalanan Komplikasi gangguan refraksi media refrakta idiopatik kronis OS gangguan refraksi media refrakta idiopatik kronis Riwayat hipertensi Riwayat kencing manis Riwayat sakit serupa : disangkal : disangkal : disangkal
III. PEMERIKSAAN FISIK A. Kesan umum Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup T = 120/70 mmHg N = 84x/1menit Rr = 20x/1menit S = 36,70C
OD 6/60 membaik
Visus sentralis dekat Visus Perifer Konfrontasi test Proyeksi sinar Persepsi warna
tidak dilakukan
tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Obyektif 1. Sekitar mata Tanda radang Luka Parut Kelainan warna Kelainan bentuk 2. Supercilium Warna Tumbuhnya Kulit Geraknya hitam normal sawo matang dalam batas normal hitam normal sawo matang dalam batas normal tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita Heteroforia Strabismus Pseudostrabismus Exophtalmus Enophtalmus Anopthalmus 4. Ukuran bola mata Mikrophtalmus Makrophtalmus Ptisis bulbi Atrofi bulbi Bufthalmus tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Megalokornea
tidak ada
tidak ada
5. Gerakan Otot Ekstraokuler Bola Mata Temporal superior Temporal inferior Temporal Nasal Nasal superior Nasal inferior 6. Kelopak Mata Gerakannya Oedem Hiperemi Lebar rima Tepi kelopak mata Oedem Hiperemis Sekret Entropion Ekstropion 7. Sekitar saccus lakrimalis Oedem Hiperemis 8. Sekitar Glandula lakrimalis Odem Hiperemis 9. Tekanan Intra Okuler Palpasi Tonometer Schiotz 10. Konjunctiva Konjunctiva palpebra Oedem tidak ada tidak ada kesan normal tidak dilakukan kesan normal tidak dilakukan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada dalam batas normal tidak ada tidak ada 9 mm sukar membuka ada ada 9 mm normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal
Hiperemis Sekret Cobble stone Folikel Sikatrik Konjunctiva Fornix Oedem Hiperemis Sekret Folikel Benjolan Konjunctiva Bulbi Pterigium Oedem Hiperemis Sekret Nodul Folikel Flikten
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Caruncula dan Plika Semilunaris Oedem Hiperemis Sikatrik 11. Sklera Warna Penonjolan 12. Cornea Ukuran Kejernihan Permukaan 12 mm jernih licin 12 mm jernih licin putih tidak ada putih tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada ada tidak ada
Sensibilitas Keratoskop (Placido) Fluoresin Test Arcus senilis 13. Kamera Okuli Anterior Isi Kedalaman 14. Iris Warna Bentuk Sinekia Anterior Sinekia Posterior 15. Pupil Ukuran Bentuk Letak Reaksi terhadap - cahaya langsung - cahaya tidak langsung Tepi 16. Lensa Ada/tidak Kejernihan Letak 17. Corpus vitreum Kejernihan
3 mm bulat sentral
3 mm bulat sentral
tidak dilakukan
tidak dilakukan
IV. KESIMPULAN PEMERIKSAAN OD Visus sentralis jauh Pinhole 6/60 membaik OS 6/60 membaik
Koreksi
Visus sentralis dekat Visus Perifer Konfrontasi test Proyeksi sinar Persepsi warna Sekitar mata Tanda radang Kelopak Mata Gerakannya Oedem Hiperemi Tepi kelopak mata Oedem Hiperemis Sekret Tekanan Intra Okuler Palpasi Tonometer Schiotz Konjunctiva palpebra Oedem Hiperemis Sekret Cobble stone Folikel Sikatrik Konjunctiva Fornix Oedem Hiperemis Sekret Folikel
tidak ada
tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Benjolan Konjunctiva Bulbi Pterigium Oedem Hiperemis Sekret Nodul Folikel Flikten Sklera Injeksi sklera Kornea
tidak ada
tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Keratoskop ireguler Keratoskop ireguler Kamera Okuli Anterior Iris Pupil Lensa jernih, kesan normal jernih, kesan normal coklat, bulat 3mm, bulat, reg jernih coklat, bulat 3mm, bulat, reg jernih
VII. TERAPI Medikamentosa Kaca mata Mata Kanan S Jauh C Axis S Mata Kiri C Axis 0 PD 62 mm
Dekat
Non Medikamentosa Harus rutin memakai kacamata Rutin kontrol tiap 1/2 tahun
IX. PROGNOSIS OD Ad vitam Ad visam Ad sanam Ad kosmetikum baik baik dubia ad malam baik OS baik baik dubia ad malam baik
10
TINJAUAN PUSTAKA
ASTIGMATISMA Astigmatisma merupakan kelainan refraksi mata dimana didapatkan bermacam-macam derajat refraksi pada bermacam-macam meridian, sehingga sinar sejajar yang datang pada mata itu akan difokuskan pada macam-macam fokus pula. Setiap meridian mata memiliki titik fokus tersendiri yang letaknya mungkin teratur pada astigmatisma regularis, dan mungkin pula tak teratur pada astigmatisma iregularis. Pada astigmatisma regularis, meski tiap meridian memiliki daya bias tersendiri, tapi perbedaan itu teratur dari meridian dengan daya bias terlemah sampai meridian dengan daya bias terkuat yang letaknya saling tegak lurus. Pada astigmatisma iregularis, ada perbedaan refraksi yang tidak teratur pada setiap meridian dan bahkan mungkin terdapat perbedaan refraksi pada meridian yang sama seperti pada keratektaksia. Penyebabnya : 1. Kelainan Kornea Perubahan lengkung kornea dengan atau tanpa pemendekan atau pemanjangan diameter bola mata. Bisa karena kelainan kongenital atau akuisita, trauma, peradangan, atau operasi. 2. Kelainan Lensa Kekeruhan lensa, biasanya katarak insipien atau imatur. Kelainan visus disini tidak dapat diatasi dengan lensa, harus menunggu sampai saatnya tiba untuk operasi lensa. 3. Kelainan Kornea Kelainan kornea merupakan penyebab utama (90%) dari astigmatisma. Adanya astigmatisma kornea dapat diperiksa dengan tes Placido, dimana gambarannya di kornea terlihat tak teratur. Pada astigmatisma regularis, meridiannya saling tegak lurus sehingga ada meridian yang vertikal dan horozontal. Bila meridian vertikal memiliki daya bias
11
yang lebih besar dari yang horzontal dinamakan astigmatism with the rule, bila sebaliknya disebut astigmatism against the rule.
Gejala astigmatisma: 1. Penglihatan kabur 2. Head tilting 3. Menengok untuk melihat jelas 4. Mempersempit kelopak mata 5. Memegang bahan bacaan lebih jelas
Dikenal 5 macam astigmatisma regularis : 1. Astigmatisma miop simpleks 2. Astigmatisma miop kompositus 3. Astigmatisma hipermetrop simpleks 4. Astigmatisma hipermetrop kompositus 5. Astigmatisma mixtus
12