tambahan
penyakit kronik inflamatif autoimun bermanifestasi klinis yang beragam disertai berbagai perjalanan klinis dan prognosisnya. adanya periode remisi dan episode serangan akut (eksaserbasi) dengan gambaran klinis yang beragam berkaitan dengan berbagai organ yang terlibat. penyakit yang kompleks dan terutama menyerang wanita pada usia reproduksi ???
>
Estrogen dapat meningkatkan autoimunitas dan secara tidak langsung meningkatkan inflamasi. Estrogen meningkatkan produksi autoantibodi (T supressor), menghambat fungsi sel pembunuh (T sitotoksik), dan menginduksi atrofi kelenjar timus
Sedangkan Androgen secara umum menekan autoimunitas, mempertahankan produksi IL-2 (stimulasi sel T)
(http://www.interne-rshs.com/home3/kasus/artpeny/LUPUS_SISTEMIK.pdf
Butterfly rash
Alopesia
Chilblain lupus
Pleuritis / Pericarditis
Arthritis non-erosif
Ringan
Berat
Tiroiditis Hashimoto Miksedem primer Tirotoksikosis Anemia pernisiosa Gastritis atrofi autoimun Penyakit Addison Menopause prematur Diabetes juvenil Sindrom Goodpasture Miastenia gravis Infetrilitas pada pria Pempigus vulgaris Pempigoid Oftalmia simpatis Uveitis phacogenic Multipel sklerosis (?) Anemia hemolitik autoimun Purpora trombositopenik idiopatik Leukopenia idiopatik Sirosis biliar primer Hepatitis kronis aktif dengan HBsAg negatif Srosis kreptogenik Kolitis ilseratif Sindrom sjoren Artritis reumatoid Dermatomiositis Skleroderma LE diskoid Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Perbadaan antara penyakit autoimun organ spesifik - non organ spesifik Non-organ Spesifik Antigen Kerusakan Tersebar di seluruh tubuh Penimbunan komplek sistemik terutama dalam ginjal, sendi dan kulit Dengan antibodi nonorgan spesifik dan penyakit lain Organ Spesifik Terdapat didalam alat tubuh tertentu Antigen dalam alat tubuh
Tumpang tindih
Clinical features
PCNA Ribosomal P-protein Cytoplasm Cell membranes Red cells White celts Platelets Phospholipid
Characteristic of SLE/nephritis Non-specific Present in a variety of connective tissue disease including SLE, mixed connective tissue disease and overlap syndromes (myositis, sclerodactyly, Raynaud's) Characteristic of SLE Present in drug-related lupus Presence associated with decreased nephritis Present in a number disorders, including SLE, Sjogrens syndrome, congenital heart block, neonatal lupus Presence characteristic of SLE Psychosis, depression Coomb's positive haemolytic anemia Lymphopenia Thrombocytopenia- Thrombosis, recurrent abortions
LES
3.
4.
5.
SLE berat
Jantung endokarditis, vaskulitis arteri koronaria, miokarditis, tamponade jantung, hipertensi maligna Paru-paru hipertensi pulmonal, perdarahan paru, pneumonitis, emboli paru, infark paru, fibrosis interstisial
lanjutan
Kulit vaskulitis, ruam difus disertai ulkus atau melepuh (blister) Neurologi kejang, acute confusional state, koma, stroke, mielopati, mononeuritis, polineuritis, neuritis optik, psikosis Otot: miositis
Hematologi anemia hemolitik, neutropenia (leukosit <1.000/mm3), trombositopenia < 50.000/mm3 , purpura trombotik trombositopenia, trombosis vena atau arteri
Konstitusional
Faktor pencetus/eksaserbasi
Procainamid Hidralazin Obat : Metildopa CPZ
Keguguran
LES
Infeksi
Kehamilan
Tindakan pembedahan
Kriteria ARA
1. 2. 3. 4. 5. 6. Ruam Malar Ruam Diskoid Foto sensitif Ulkus di mulut Artritis/artralgia Serositis a. Efusi perikardial b. Efusi paru 7. Kelainan ginjal a. Proteinuria (>0.5 gr//24 jam) b. Cellular cast
Kriteria ARA
8. Kelainan neurologis 9. Kelainan darah a. Anemia hemolitik b. Leukopenia (< 4000) c. Limfopenia (<1500) d. Trombositopenia (<100.000) 10. Sero-imunologi a. Anti ds DNA b. Anti Sm c. Sel LE d. VDRL 11. ANA
Oral Ulcers
Photosensitivity
Discoid Lupus
Discoid Lupus
Erythematous Rash
Kelelahan Diet
Sinar matahari
Penatalaksanaan Umum
Cuaca
Merokok
Kontrasepsi oral Stres dan trauma fisik
Pengobatan LES
Anti malaria Hidroksikloroquin Kloroquin Kortikosteroid Prednison Metilprednosolon Imunosupresif Azathioprin Methotrexat Siklophospamid Plasmapheresis Imunoterapi IVIG
Pengobatan farmakologis
Steroid sistemik
Pemilihan steroid harus dipilih oleh karena akan dipakai jangka panjang Perlu diketahui derajat sakitnya
Efusi pleura
Lupus pneumonitis Lupus serebral
4 / 11
ARA LES
3 / 11
LLD
WHO
Ginjal
Hematologi
Jantung
Paru
Efusi Dosis Prednison 15-40 mg/hari + drainage L.pneumonitis Dosis Prednison 1-1,5 mg/kg/hari (4-6 minggu)
SSP
Metilpred 2 mg/kg/hari 3-5 hari oral pred 48-80 mg/hari 5-7 hari
Anemia hemolitik Dosis Prednison : 1-1,5 mg/kgbb/hari 60-80mg 100-120 mg (4-6 minggu / 8-12 minggu) Trombositopeni Dosis Prednison 1-2 mg/kgbb/hari 60-80 mg/hari (4 minggu)
Penatalaksanaan Lupus eritematosus sistemik, yang akan dibagi dua kelompok yaitu :
Penatalaksanaan umum.
Kelelahan
- 50 % mengeluh lelah
Merokok
Wanita lebih banyak dari laki-laki 6:1 Umumnya tidak merokok Bila merokok akan mengurangi oksigenisasi karena pengecilan pembuluh darah
Hindari rokok/merokok
Cuaca
di Indonesia 2 musim
Diet
Minyak ikan (fish oil) yang mengandung eicosapentanoic acid dan docosahexanoid acid dan dapat menghambat
Paling banyak pada jam 10 pagi sd 3 sore Hindari pemaparan langsung jam tersebut
Kontrasepsi oral
Semua obat dengan estrogen tinggi memperberat lupus Bila sangat diperlukan harus diberikan dengan kadar ekstrogen yang rendah Hindari kontrasepsi oral Pilihan IUD
Pemeriksaan penunjang
Darah tepi lengkap, LED Urinalisis Sel LE, ANA, antibodi anti doublestranded-DNA, antibodi antifosfolipid, faktor rheumatoid, titer komplemen C3, C4, titer IgM ,IgG, dan IgA, uji Coombs Kreatinin, ureum darah, protein urin >0.5 gram/24 jam (Nefritis) Pencitraan (foto Rontgen toraks, USG ginjal, MRI kepala)
Manajemen
Tujuan khusus: a) mendapatkan masa remisi yang panjang b) menurunkan aktifitas penyakit seringan mungkin c) mengurangi rasa nyeri dan memelihara fungsi organ agar aktifitas hidup keseharian tetap baik
c. Bila mengalami demam, berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan
d. Menghindari merokok, kegemukan, stress dan gaya hidup sehat : makanan rendah lemak.
II. Latihan / Program rehabilitasi a. Istirahat b. Terapi fisik c. Terapi dengan modalitas d. Dsb
Pengobatan nyeri
Terapi tambahan: Kalsium SLE dgn artritis mendapat terapi prednison berisiko untuk mengalami osteopenia pencegahan: suplementasi kalsium
Diet
Restriksi diet ditentukan oleh terapi yang diberikan Pasien dg terapi kortikosteroid diet mengandung cukup kalsium, rendah lemak, dan rendah garam Pasien disarankan berhati-hati dengan suplemen makanan dan obat tradisional.