Anda di halaman 1dari 18

ASSOCIATION BETWEEN SLEEP DISTURBANCES AND LEISURE ACTIVITIES IN THE ELDERLY: A COMPARISON BETWEEN MEN AND WOMEN

PENDAHULUAN

Diduga bahwa kegiatan saat waktu luang, seperti aktivitas fisik dan sosial serta menghabiskan waktu di luar rumah, mempengaruhi waktu tidur dan kekokohan ritme tidur bangun. Aktivitas fisik dan sosial diketahui meningkatkan kualitas , efisiensi , dan durasi tidur. Namun,durasi tidur yang terlalu pendek / panjang berhubungan dengan tingginya angka kesakitan pada orang tua ( 60 tahun ) Sedikitnya aktivitas di siang hari dan frekuensi tidur di siang hari membantu dalam perubahan ritme tidur-bangun , dimana itu mengarahkan ke kualitas tidur yang buruk Ini berarti orang tua membutuhkan dorongan untuk melakukan aktivitas di siang hari jika mereka ingin tidur nyenyak di malam hari.

Orang tua selalu tidur dan bangun lebih awal, terutama pada wanita tua , yang dapat menimbulkan penurunan efisiensi dan kenyenyakan tidur. Gangguan tidur yang paling umum pada orang tua : bangun pada malam hari , kesulitan tertidur lelap , dan bangun yang lebih awal. Beberapa perubahan dalam tidur dapat disebabkan dari faktor penuaan usia yang normal dan kondisi pengobatan. Kebanyakan insomnia yang terjadi pada usia tua (kronis ) dan penggunaan obat tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada memori dan gangguan funsional di siang hari. Untuk ini diperlukan penatalaksanaan non farmakologis untuk gangguan tidur pada orang tua.

Semua aktivitas yang mempengaruhi tidur bergantung pada pengeluaran energinya. Pada orang usia lanjut, hubungan antara aktivitas di waktu luang dan gangguan tidur tidak dapat diteliti tanpa memperhitungkan variabel pembaur seperti jenis kelamin,kesadaran, kesehatan, kemampuan fungsi dan suasana hati. Agar seorang dapat aktif diperlukan kemampuan fungsional dan suatu kemauan ikut serta dalam aktivitas-aktivitas.

METODE Cross-sectional study 945 peserta didaftarkan pada Swedish National Study on Aging and Care-Blekinge (SNAC-B) Data berasal dari survey dari tahun 20072009 Participant berasal dari berbagai daerah di Timur Tenggara Swedia 64.000 Range usia 60-96 tahun

PENGUKURAN Gangguan tidur dihitung dengan diajukannya 8 pertanyaan yes / no Contoh pertanyaan :
Apakah

tidur Anda terganggu di malam hari? Apakah anda sulit untuk tertidur lelap? Apakah Anda bangun terlalu awal?

Di asumsikan bahwa 10-25 % dari populasi yang menderita insomnia di usia > 65 tahun

RESULT

945 orang dalam penelitian, 55,4% perempuan Perempuan diketahui lebih banyak dalam penggunaan waktu tidur, pengobatan, ketergantungan yang lebih besar pada obat tidur serta lebih banyka mengalami gangguan tidur dibandingkan laki-laki. Gangguan tidur yang disertai rasa sakit dan gatal sering terjadi pada wanita. Rata-rata jam tidur : Wanita 6,7 jam , Pria 6,9 jam

POOR Reading daily news paper Reading journa/ magazine Watching tv Listening music 95,5 % 84,5 % 95,9 % 87,7 %

GOOD 97,7 % 86,4% 97 % 89,4 %

Orang dengan tidur yang buruk dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari Perbedaan yang signifikan ditemukan bagi orang dengan kualitas tidur yang baik terhadap buruk dengan aktivitas yang dikerjakan : berolahraga, bermain permainan, berkebun, pekerjaan rumah, memperbaiki mobil , bermain catur ,dll.

DISCUSSION

Berdasarkan bentuk dan pemasukan faktor pembawa serta interaksi berdasarkan jenis kelamin dinilai bahwa aktivitas sosiointelektual berperan penting . Interaksi antara aktivitas-aktivitas waktu luang dengan jenis kelamin menunjukkan bahwa pekerjaan rumah memberikan hubungan yang signifikan dengan gangguan tidur terutama wanita. Berkebun dan berjalan-jalan diluar ruangan , menghabiskan waktu di siang hari memberikan keuntungan dalam tidur. Bennet menemukan bahwa wanita lebih senang melakukan aktivitas di dalam ruangan ,seperti pekerjaan rumah , sedangkan laki-laki lebih sering melakukan kegiatan seperti berkebun dan memperbaiki mobil.

Bermain catur / kartu merupakan aktivitas sosiointelektual yang dapat melatih daya ingat dan aktivitas mental, serta memelihara hubungan sosial dan komunikasi . Bermain permainan kemungkinan memiliki efek pada sistem kerja otak, dimana mengarah pada perubahan fisiologis dalam neuron-neuron dalam merespon stimulus. Suatu rangsangan pada motivasi dan tantangan meningkatkan hubungan diantara neuron-neuron di dalam otak, dimana itu memperbaiki kemampuan kognitif. Catur disebutkan dapat merangsang daya ingat, perhatian,konsentrasi, kreatifitas , dan berfikir sehat , dimana aktivitas tersebut dibutuhkan pada orang tua.

Faktor lain yang mempengaruhi tidur adalah kesehatan Faktor fisik dan mental seperti pengobatan penyakit , mood yang rendah, ketidakmampuan fisik, diketahui berhubungan dengan gangguan tidur. Dilaporkan bahwa wanita memiliki tingkat pola tidur buruk dibandingkan laki-laki. Penggunaan obat tidur pada wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

KESIMPULAN Penemuan ini menunjukkan bahwa kegiatan sosiointelektual suatu hal yang menguntungkan dalam tidur. Kegiatan-kegiatan fisik sepaerti jalan-jalan di pedesaan atau berkebun menjadi berarti dalam model-model sederhana , tetapi menjadi tidak berarti jika model-model diatur. Termasuk interaksi gender, pemeliharaan rumah merupakan satu-satunya aktivitas yang berarti untuk klualitas tidur ,khususnya wanita. Lebih lanjut, apabila orang merasa kesehatannya buruk akan beresiko lebih besar gangguan tidurnya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] L. Ayalon and S. Ancoli-Israel, Normal sleep in aging, in Sleep: A Comprehensive Handbook, T. L. Lee-Chiong, Ed., pp. 599603 JohnWiley & Sons, Hoboken, NJ, USA, 2005. [2] V. P. J. Zarcone, Sleep hygiene, in Principles and Practice of SleepMedicine, M. H. Kryger, T. Roth, andW.C.Dement, Eds.,pp. 657661, WB Saunders, Philadelphia, Pa, USA, 3rd edition,2000. [3] K. C. Richards, C. Lambert, C. K. Beck et al., Strength training, walking, and social activity improve sleep in nursing home and assisted living residents: randomized controlled trial, Journal of the American Geriatrics Society, vol. 59, no. 2, pp. 214223, 2011.

[4] M. Soltani, M. R. Haytabakhsh, J. M. Najman et al., Sleeplessnights: the effect of socioeconomic status, physical activity, and ifestyle factors on sleep quality in a large cohort of Australian women, Archives of Womens Mental Health, vol. 15, no. 4, pp. 237247, 2012. [5] R. Faubel, E. Lopez-Garcia, P. Guallar-Castillon et al., Sleep duration and health-related quality of life among older adults: a population-based cohort in Spain, Sleep, vol. 32, no. 8, pp. 10591068, 2009. [6] D. L. Bliwise, Sleep in normal aging and dementia, Sleep, vol.16, no. 1, pp. 4081, 1993. [7] A. Fetveit, Late-life insomnia: a review, Geriatrics and Gerontology International, vol. 9, no. 3, pp. 220234, 2009. [8] E. J. W. van Someren, Circadian and sleep disturbances in the elderly, Experimental Gerontology, vol. 35, no. 9-10, pp. 12291237, 2000. [9] M. R. Irwin, R. Olmstead, and S. J. Motivala, Improving sleep quality in older adults with moderate sleep complaints: a randomized controlled trial of Tai Chi Chih, Sleep, vol. 31, no. 7, pp. 10011008, 2008. [10] F.Li, K. J. Fisher,P.Harmer,D. Irbe,R.G.Tearse, andC.Weimer, Tai chi and self-rated quality of sleep and daytime sleepiness in older adults: a randomized controlled trial, Journal of the American Geriatrics Society, vol. 52, no. 6, pp. 892900, 2004. [11] E.Naylor, P.D. Penev, L.Orbeta et al., Daily social and physical activity increases slow-wave sleep and daytime neuropsychological performance in the elderly, Sleep, vol. 23, no. 1, pp. 8795, 2000.

Anda mungkin juga menyukai