Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk hidup yang membutuhkan air, dan di bumi air menutupi 70% dari permukaan. Namun air yang merupakan sumber kehidupan, dapat menjadi bencana dan kerugian bagi umat manusia bila tidak di atur sesuai dengan kebutuhan. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada daerah tropis, sehingga hanya mempunyai dua iklim, yaitu panas dan hujan. Problematika banjir sering terjadi di Indonesia, khususnya kota-kota besar seperti akarta. !anyak "aktor yang menyebakan hal tersebut, namun "aktor yang paling besar di Indonesia adalah "aktor sosial, dimana manusia-manusia di dalamnya yang kurang memahami sistem drainase. #urangnya $a$asan tersebut menimbulkan kurangnya kesadaran dan akhirnya prioritas permasalahan drainase menjadi berkurang. %elain itu kondisi drainase di akarta tidak memenuhi persyaratan dan tidak dapat menampung air hujan. Perencanaan drainasepun juga terkadang tidak memikirkan hirarki dari sistem drainase tersebut sehingga drainase asal dibuat saja. 1.2 Tujuan &ujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan in"ormasi kepada pembaca mengenai pentingnya drainase, dan konsep perancangan dan sistem drainase yang benar. 'engan adanya makalah ini harapan penulis adalah masyarakat sadar mengenai pentingnya drainasi dan konsep-konsep perancangan yang benar akan drainase. 1.3 Ruang lingkup (uang lingkup dari makalah ini adalah penjelasan mengenai sistem drainase )tujuan dan konsep* dan perancangan drainase yang sesuai dengan perhitungan dan sur+ei lapangan dari studi kasus ,illa Nusa Indah III yang terletak pada daerah -ibubur. !atasan pembahasan makalah ini adalah sampai dengan desain dari sistem drainase tersebut. %istem dimodi"ikasi dari eksisting dan direncanakan sistem baru yang lebih e"ekti". 1.4 Metode penulisan Metode penulisan laporan ini adalah sistem deskripti", yaitu menggambarkan dan memaparkan kondisi eksisting dari sistem drainase dari ,illa Nusa Indah III, sekaligus memaparkan tahapan perancangan sistem drainase yang didasarkan atas teori-teori dan perhitungan, sehingga dapat menampung beban hujan yang terjadi pada daerah tersebut. 1.5 Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan sistem sur+ei daerah eksisting, yaitu ,illa Nusa Indah III. %ur+ei dilakukan dengan melihat langsung kondisi lapangan, dan meminta data

dari de+eloper kompleks tersebut. &eori-teori untuk pengolahan data tersebut didapat melalui kuliah Perancang In"rastruktur #eairan, dan literatur baik buku dan Internet. 1.6 Sistematika penulisan !ab I / Pendahuluan !ab ini mengenalkan hal-hal umum mengenai laporan. 'imulai dari latar belakang penulisan laporan, tujuannya, ruang lingkup penulisan, metode penulisan, teknik pengumpulan danta, hingga sistematika penulisannya. !ab II / 0andasan &eori !ab ini memberikan penjelasan mengenai teori-teori yang digunakan, dan aplikasinya dalam perancangan. !ab III / #ondisi 1mum ,illa Nusa Indah III !ab ini berisikan sistem drainase dan kondisi eksisting dari ,illa Nusa Indah III. !ab ini disertai dengan "oto-"oto kondisi eksisting. !ab I, / Perencanaan sistem drainase ,illa Nusa Indah III !ab ini membahas mengenai perhitungan beban hujan sehingga didapat dimensi dari saluran dan desain dari sistem drainase keseluruhan kompleks. !ab , / #esimpulan !ab terakhir ini menjadi penutup laporan dengan isi kesimpulan dari laporan ini.

BAB II LANDASAN TEORI


2da dua landasan teori yang kami pergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas besar kami merancang desain hidrologi saluran di lingkungan kompleks ,illa Nusa Indah III, yaitu landasan teori "iloso"is serta landasan teori perhitungan. 1ntuk landasan teori "iloso"is, kami berdasar atas kuliah yang diberikan oleh !apak 3err yaiit 4iloso"i Pelestarian. 5ang pertama dipahami adalah mengenai siklus hidrologi itu sendiri, bagaimana air itu memiliki siklus terhadap ruang dan $aktu. 0alu kami mengaplikasikan cara mendelineasi atau membuat batas 6 batas '2% dari komplek ,illa Nusa Indah III dengan yang diberi kuliah oleh !apak 3err tersebut. %etelah mendelineasi '2%, kami lalu harus memahami dan mengaplikasikan tentang rainfall run off model serta storm water runoff management yang terjadi di kompleks ,illa Nusa Indah III. 1ntuk storm water runoff management, ada dua prinsip yang $ajib untuk diingat yakni / .. Memperlambat $aktu puncak &p untuk mengurangi debit puncak 7p. 8. Memperbesar in"iltrasi I air ke dalam tanah untuk mengurangi air limpasan (9 yang akan mengurangi debit puncak 7p. 'an bagian terakhir tetapi juga penting dari bagian terakhir kuliah !apak 3err tersebut adalah perencanaan dan pembangunan desain hidrologi saluran harus lebih ramah dan ber$a$askan lingkungan. Ini adalah cara yang alami untuk storm water runoff management seperti yang telah dijelaskan.

1ntuk landasan teori perhitungan yang kami pergunakan diantaranya adalah dengan metode &hiessen, metode :umbel, serta metode Mononobe. Metode &hiessen adalah metode yang dipergunakan dengan cara membagi '2% yang telah didelineasi menjadi beberapa bagian dimana bagian 6 bagian tersebut bertemu di satu titik atau jika menjadi dua titik, maka ditarik garis untuk mempertemukan kedua titik tersebut. %etelah '2% terbagi menjadi beberapa sub '2%, maka dihitung luasan tiap sub '2% berdasarkan berapa banyak kotak yang meliputi sub '2% tersebut untuk kemudian dikalikan dengan skala yang dipergunakan. Metode :umbel dipergunakan untuk melakukan perhitungan dari tabel yang tersedia dari stasiun hujan yang terdapat diantara sub '2% 6 sub '2% yang telah dibuat dengan memepergunakan metode &hiessen. Misalkan terdapat sejumlah data dari tiap stasiun hujan sebesar n, maka yang pertama dicari adalah rata 6 rata dari banyak data tersebut. %etelah mendapatkan rata 6 rata dari tiap stasiun hujan, kita lalu menentukan % ; dari tiap stasiun hujan. %etelah itu, ditentukan 5tr dari tiap stasiun hujan sesuai dengan periode hujan yang dipergunakan, misal periode hujan 8 tahunan, < tahunan, .0 tahunan, dan lain sebagainya. %etelah didapatkan 5tr, kita kemudian menentukan 5n serta %n berdasarkan banyaknya data n yang ada. 'engan adanya 5tr, 5n, serta %n, maka kita dapat menentukan #tr dengan mengurangi 5tr dengan 5n lalu dibagi dengan %n. %etelah mendapatkan nilai #tr, kita dapat menentukan nilai =tr atau Pdas dengan menjumlahkan =rata 6 rata dengan #tr dengan dikalikan nilai %; yang sebelumnya telah didapatkan. 0alu dengan membagikan Pdas dengan luas bobot area sub '2%, maka kita akan mendapatkan nilai P area. &erakhir, kami mempergunakan teori Mononobe untuk mengubah hujan harian maksimum dari periode yang telah kami dapatkan menjadi hujan lima menitan selama satu jam. %emua rumus dapat dilihat pada lembar lampiran.

BAB III KONDISI UMUM VILLA NUSA INDAH III


Nama #ompleks / ,ila Nusa Indah > 0okasi $ilayah / 'esa !ojong #ulur, #ecamatan :unung Putri, !ogor. 0uas 0ahan / ><0000 m8 &ata guna lahan / Perumahan &empat Ibadah &aman (uang %erba :una Pemakaman !atas-batas / 1tara / Perkampungan %elatan/ Perkampungan !arat / %ungai -ikeas, #ecamatan ati 2sih &imur / Perkampungan, alan (aya -iangsana

>

BAB IV. PERENCANAAN SISTEM DRAINASE VILA NUSA INDAH III


Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai aplikasi teori-teori pada bab sebelumnya. &eoriteori tersebut akan digunakan untuk menentukan dimensi saluran di #ompleks ,ila Nusa Indah >. #ompleks ,ila Nusa Indah > memiliki banyak outlet, outlet-outlet tersebut langsung menuju ke %ungai -ikeas. 3al tersebut tidak baik, karena dapat mempercepat $aktu untuk air di %ungai -ikeas cikeas mencapai 'ebit maksimum. 9leh karena itu, saluran air di #ompleks ,ila Nusa Indah > perlu didesain ulang dengan membuat . outlet untuk satu kompleks agar air dari #ompleks ,ila Nusa Indah > tidak cepat-cepat masuk ke sungai -ikeas dan juga tidak menggenang di #ompleks tersebut. I .1. !enentuan "#S dan Su$ "#S 'alam mendesain %aluran 2ir, Pertama-tama '2% dari #ompleks ,ila Nusa Indah > perlu ditentukan. %elanjutnya dibuat %aluran 2ir Primer yang menuju ke sungai -ikeas. #emudian Menentukan %ub '2% dari #ompleks ,ila Nusa Indah >, dan juga outputnya ke %aluran Primer. Penentuan %ub '2% ini berdasarkan arah aliran yang diketahui dari ele+asi #ompleks ,ila Nusa Indah >. %aluran-saluran pada %ub '2% kompleks ini merupakan %aluran %ekunder.

#ompleks ,ila Nusa Indah > ini dikelilingi oleh pagar sehingga air dari luar kompleks tidak masuk, namun pada area #ompleks ,ila Nusa Indah > di %ub '2% ' terdapat

saluran dari luar kompleks, sehingga pada %ub '2% ' memperhitungkan aliran dari luar #ompleks, sehingga area diluar kompleks tersebut digabung ke dalam %ub '2% '. %etelah menetukan %ub '2% komplek, jarak aliran terjauh, ele+asi maksimum, ele+asi minimum, tata guna lahan dan luas area pada masing-masing %ub '2% perlu diketahui. arak aliran antar outlet tiap %ub '2% juga perlu diketahui. !erikut ini adalah data-data yang diperlukan dari tiap %ub '2%/ a. Su$ "#S # 0 @ <A0 m d. Su$ "#S " Ble+asi muka tanah maksimum @ <0.8 m 0@7<..7 m Ble+asi muka tanah minimum @ ?..< m Ble+asi muka tanah maksimum @ <<.< m @ .8?.< "t Ble+asi muka tanah minimum @ ?A m - @ 0.?0< @ .>C "t 2 @ 70000 m8 - @ 0.?>< -N @ C< 2 @ 70000 m8 -N @7< $. Su$ "#S B 0@<77 m e. Su$ "#S ' Ble+asi muka tanah maksimum @ <0.. m 0@ ??. m Ble+asi muka tanah minimum @ ?8 m Ble+asi muka tanah maksimum @ ?? m @.8A "t Ble+asi muka tanah minimum @ ?8.< m - @ 0.?.< @ .87.< "t 2 @ .0<000 m8 - @ 0.?. -N @ 78 2 @ ><000 m8 -N @ C< %. Su$ "#S & 0@<8< m (. !rimer Ble+asi muka tanah maksimum @ ?7.7< 0@ .D7>.>> m m Ble+asi muka tanah maksimum @ <<.< m Ble+asi muka tanah minimum @ ?> m Ble+asi muka tanah minimum @ ?. m @ @ .8D "t .8> "t - @ 0.?8 - @ 0.?. -N @ 7< 2 @ ><0000 m8 2 @ 70000 m8 #eterangan/ 0 @ Panjang %aluran terjauh - @ #oe"isien pengaliran 2 @ 0uas 2rea I .2. !eriode )lang *ujan ika data-data tersebut sudah cukup, dilanjutkan dengan mencari data curah hujan maksimum tahunan di %tasiun 3ujan terdekat. 1ntuk #ompleks ,ila Nusa Indah >,

<

diambil data dari %tasiun 3ujan -ikeas, karena %tasiun tersebut merupakan stasiun terdekat dan juga %tasiun yang me$akili. 'ari data curah hujan maksimum tersebut, kita bisa mengetahui -urah 3ujan 3arian untuk #ompleks ,ila Nusa Indah >,. 'ari data curah hujan harian kita dapat mengetahui Periode 1lang 3ujan. 1ntuk #ompleks ,ila Nusa Indah >, digunakan Periode 1lang 3ujan 80 tahunan saluran Primer, dan Periode 1lang 3ujan < tahunan untuk %aluran %ekunder. I .3. "e$it Saluran 'ebit %aluran dapat dihitung dengan mengetahui &ime -oncentration )&c* dari tiap %ub '2%. &ime o" -oncentration didapatkan dari perbandingan arak aliran terjauh )0* dengan #ecepatan Manning ),*, pada kompleks ,ila Nusa Indah > digunakan , @ 8.< c"s )0.7< mEs*. %etelah itu dengan menggunakan rumus Mononobe, bisa didapatkan Intensitas hujan &c )Itc*. %ebelumnya kita sudah mengetahui 0uas 2rea )2* tiap %ub '2% dan juga tata guna lahan di area tersebut. 'ari &ata guna lahan masing-masing %ub '2%, #oe"isien Pengaliran )-* dari tiap %ub '2% bisa dihitung. ika nilai Itc, 2, dan - dari masing-masing %ub '2% sudah didapatkan maka kita bisa menentukan 'ebit %aluran )7* dari tiap %ub '2%. !erikut adalah nilai 'ebit dari &iap %ub '2%/ a. Su$ "#S # &c@0.8 jam Itc@ ..A mmEjam 7@-.Itc.2@0.D m>Es $. Su$ "#S B &c@0.8. jam Itc@ .>8 mmEjam 7@-.Itc.2@..A m>Es %. Su$ "#S & &c@0.8 jam Itc@ .88 mmEjam 7@-.Itc.2@. m>Es I .4. "imensi Saluran #+al !erikutnya adalah menghitung 'imensi %aluran, mulai dari %aluran Primer hingga %aluran %ekunder. 1ntuk menghitung dimensi saluran diperlukan 'ebit )7* dari saluran, d. Su$ "#S " &c@0.87 jam Itc@ DA mmEjam 7@-.Itc.2@0.D m>Es e. Su$ "#S ' &c@0..A jam Itc@ .>7 mmEjam 7@-.Itc.2@0.A m>Es (. !rimer &c@0.< jam Itc@ A> mmEjam 7@-.Itc.2@ 8.< m>Es

0uas Penampang )2*, #eliling Permukaan %aluran yang &erkena 2ir )P*, #oe"isien Manning )n* dan #oe"isien #emiringan )%o*. 'alam penghitungan dimensi saluran, 0ebar %aluran )!* yang digunakan adalah 0.< m untuk %aluran %ekunder dan . m untuk %aluran Primer. 0ebar %aluran dengan nilai tersebut didasarkan pada 0ebar %aluran eksisting. 3al ini dilakukan untuk mempermudah penghitungan dan juga dalam aplikasinya, kita tidak perlu lagi memperlebar saluran pada eksisting, cukup memperdalam tinggi saluran )3* jika diperlukan. 'ari segi ekonomi juga dengan memperlebar saluran, kita juga perlu biaya untuk membeli tanah. %elain itu pada kondisi eksisting, di samping saluran air sudah terdapat (umah dan juga alan. Penampang %aluran air pada kompleks ,ila Nusa Indah > ini menggunakan material beton, sehingga koe"isien manning )n* yang digunakan adalah 0.0.8. 1ntuk #oe"isien kemiringan )%o* didapatkan dari beda ele+asi dari titik tertinggi dengan terendah '2% )5* dibandingkan dengan jarak saluran terjauh )%*. &inggi %aluran )3* dibuat berdasarkan tinggi muka air )y* yang telah ditambahkan F >0 % dari tinggi muka air sebenarnya. 'ari data-data diatas, didapatkan dimensi tiap saluran sebagai berikut/ a. Su$ "#S # d. Su$ "#S " !@0.< m !@0.< m %o@ 0.0.< %o@ 0.0.8 y@ 0.A m y@ 0.7C m 3@ . m 3@ . m $. Su$ "#S B !@0.< m %o@ 0.0.? y@ 0.D< m 3@ ..< m %. Su$ "#S & !@0.< m %o@ 0.0. y@ 0.7< m 3@ . m e. Su$ "#S ' !@0.< m %o@ 0.00. y@ 0.< m 3@ . m (. !rimer !@ . m %o@ 0.007 y@ 0.C m 3@ . m %aluran-saluran primer ini kemudian diuji kapasistasnya. 1ntuk menguji kapasitas dari tiap saluran, bisa digunakan program &( 80. 'alam &( 80, penampang saluran air memiliki diberi nama -ross %ection, berikut adalah penamaan saluran airnya beserta panjangnya/ a. ;sect. @ %aluran air pada %ub '2% ' b. ;sect 8 @ %aluran air pada %ub '2% -

c. ;sect > @ saluran air pada %ub '2% B d. ;sect ? @ saluran air pada %ub '2% ! e. ;sect < @ saluran air pada %ub '2% 2 ". ;sect A @ %aluran air dari output %ub '2% ' ke output %ub '2% - @ <A0"t g. ;sect 7 @ %aluran air dari output %ub '2% - ke output %ub '2% B @ .<>>.>>"t h. ;sect C @ %aluran air dari output %ub '2% B ke output %ub '2% ! @ .?8A.AA "t i ;sect D @ %aluran air dari output %ub '2% ! ke output %ub '2% 2 @ .?AA.AA "t j. ;sect .0 @ %aluran air dari output %ub '2% 2 ke sungai cikeas @ D>>.>? "t 1ntuk =sect . hingga ;sect < tidak ditampilkan, karena tidak digunakan secara langsung dalam penggunaan program &(80.

Input yang dibutuhkan dalam mengerjakan &( 80 adalah sebagai berikut/ - 'ata Periode 1lang 3ujan / 'ata yang digunakan adalah dengan siklus 80 tahun, dan dengan increment .< menit )0.8< jam* - 'ata tiap -ross %ection/ 'ata yang dibutuhkan dari tiap cross section adalah Ble+asi )3*, 'ebit )7* dan 0uas Penampang )2* %aluran saat belum terisi hingga terisi. - 0uas 2rea &iap %ub '2% - Panjang tiap %aluran - -N tiap saluran - &ime -oncentration tiap saluran/ =sect . @ ..8. am =sect 8 @ 0.77 am =sect > @ 0.A< am =sect ? @ 0.C< am =sect < @ ..< am

%etelah semua data-data diatas didapatkan, program &( 80 dapat dijalankan untuk mengetahui debit maksimum )7*, $aktu saat debit mencapai maksimum )&peak* dan Ble+asi air saat debit mencapai maksimum. 3asil pengujian menggunakan &( 80 adalah sebagai berikut/ a. ,se%t 1 (. ,se%t 6 & peak @ 8.?A jam & peak @ 8.A< jam 7 peak @ .C.8 c"s 7 peak @ .C c"s Ble+asi maksimum @ .>A.C< "t Ble+asi maksimum @ .87 "t Ble+asi muka tanah @ .>C "t ele+asi muka tanah @ .8D "t $. ,se%t 2 & peak @ 8.80 jam 7 peak @ .D.7 c"s Ble+asi maksimum @ .87.D7 "t ele+asi muka tanah @ .>D "t %. ,se%t 3 & peak @ ..8< jam G 8.0A jam 7 peak @ .>.8 c"s G .8.7 c"s Ble+asi maksimum @ .8<.D8 "t ele+asi muka tanah @ .87.< "t d. ,se%t 4 & peak @ 8.87 jam 7 peak @ 8A.A c"s Ble+asi maksimum @ .8A..? "t ele+asi muka tanah @ .87.< "t e. ,se%t 5 & peak @ 8.?7 jam 7 peak @ 8>.0 c"s Ble+asi maksimum @ .8?.0A "t ele+asi muka tanah @ .8?.< "t g. ,se%t & peak @ 8.D> jam 7 peak @ >>.7 c"s Ble+asi maksimum @ .8A.0C "t ele+asi muka tanah @ .87.< "t .. ,se%t / & peak @ >.8< jam 7 peak @ ?8.0 c"s Ble+asi maksimum @ .8?.C7 "t ele+asi muka tanah @ .8A"t i. ,se%t 0 & peak @ >.?D jam 7 peak @ A8.? c"s Ble+asi maksimum @ .8?.0A "t ele+asi muka tanah @ .8?.< "t j. ,se%t 11 & peak @ >.<A jam 7 peak @ C0.C c"s Ble+asi maksimum @ .8>..< "t ele+asi muka tanah @ .8> "t

#eterangan/ & peak @ Haktu saat saluran air mencapai debit maksimum 7 peak @ debit maksimum Ble+asi maksimum @ tinggi air pada saat debit maksimum. 'ari hasil pengujian menggunakan &( 80, %emua %aluran air dapat menampung air tanpa membuat limpasan, kecuali pada -ross %ection .0. #arena ele+asi muka tanah pada cross section .0 lebih kecil dari ele+asi maksimumnya, maka air pada -ross %ection .0 melimpas, sehingga dimensi saluran air pada cross section .0 perlu didesain ulang.

I .5. "esain ulang &ross Se%tion 2,se%t3 11 -ross %ection .0 didesain ulang dengan memperdalam saluran. 'esain yang dibuat adalah dengan menambah >0% dari desain sebelumnya yaitu dari 3@.m menjadi 3@..8<m. %etelah didesain ulang dengan 3@..8< m, -ross %ection .0 kembali diuji menggunakan program &( 80. 3asil dari peorgram &( 80 menunjukan/ & peak @ >.<A jam 7 peak @ C0.C c"s Ble+asi maksimum @ .88.? "t ele+asi muka tanah @ .8> "t #arena ele+asi muka tanah sudah lebih besar dari ele+asi maksimum, maka air tidak melimpas. %ehingga 'esain ulang -ross %ection .0 dapat digunakan. I .6. Ba%k 4ater !ack Hater adalah air yang masuk ke saluran akibat saluran utama mengalami ele+asi maksimum. '2% 2 @ =%ect > @ 8 7 peak @ .>.8 c"s @ 0.?C m>Es n @ 0.0.8 2 @ 0.8>A m8 P @ ..??A , @ 8.0> m>Es (@0..A '2% Primer @ =%ect 7 @. 7 peak @ >>.7 c"s @ ..8? m>Es n @ 0.0.8 2 @ 0.<8A m8 P @ 8.0<8 , @ 8.>< m>Es (@ 0.8<A 3. =%ect 7 @ 0.<8A m 38 =%ect > @ 0.?7> m I. @ 0 I8 @ ..< m maka didapatkan J; @ ?.A m

#arena pada -ross %ection > didapatkan J; @ ?.A m, maka pada 9utput -ross %ection > Perlu dibuat &anggul kecil sepanjang ?.A m dengan tinggi di hilir seharusnya <.> cm, tetapi dibulatkan menjadi .0 cm I .-. "imensi Saluran #k.ir

.0

'imensi saluran akhir merupakan dimensi saluran yang akan digunakan dalam pengerjaan. %ehingga nilai pada dimensi saluran dibulatkan agar mempermudah pekerjaan. !erikut ini adalah data-data penampang tiap %aluran/ a.,se%t1 !@0.< m 3@ . m $.,se%t2 !@0.< m 3@ . m %.,se%t 3 !@0.< m 3@ . m 'ihilir ditambahkan tanggul dengan tinggi .0 cm, sejauh ?.Am. d.,se%t 4 !@0.< m 3@ ..< m e.,se%t 5 !@0.< m 3@ . m (.,se%t 6 !@ . m 3@ . m g.,se%t !@ . m 3@ . m ..,se%t / !@ . m 3@ . m i.,se%t 0 !@ . m 3@ . m j.,se%t 11 !@ . m 3@ ..8< m

V. KESIMPULAN
.. 'esain system drainasi di suatu $ilayahEkomplek, harus memperhatikan "iloso"i drainase. Pada desain e;isting di komplek +illa nusa indah >, saluran drainase dari masing-masing sub '2% lansung dialirkan ke sungai cikeas, hal ini tentunya akan mengakibatkan puncak banjir dari sungai -ikeas akan lebih tinggi dan time concentration akan lebih pendek. 1ntuk menghindari hal ini, maka output saluran drainasi dari masing-masing %ub '2% tidak langsung dialirkan kesungai -ikeas, aliran ini dialirkan melalui saluran utama drainasi komplek. 8. %etelah dianalisa dengan &(80 didapat hasil sebagai berikut / a. Pada %ub '2% .,8,>,? dan < air pada saluran drainasi tidak melimpas. Ini berarti saluran yang direncanakan telah mampu mengalirkan air hujan periode kembali 80 tahunan. b. Pada %aluran utama, yang dibagi menjadi cross section A,7 C,D dan .0. seluruh aliran air pada saluran utama tidak melimpas, ini berarti dimensi saluran yang direncanakan mampu mengalirkan air hujan periode kembali 80 tahunan.

..

>.

1ntuk melihat "enomena back $ater, maka dilakukan perhitungan di satu titik pertemuan aliran air, yaitu antara output cross section > dan output cross section 7. %etelah dilakukan perhitungan, didapat nilai back $ater sejauh ?,A m.

DAFTAR PUSTAKA
Potter, M.-., dan Higgert, '.-., Mechanics o" 4luids, Ne$ ersey/ Prentice 3all, .DD7 1nited %tates 'eprtement o" 2griculture, 1rban 3ydrology "or %mall Hatersheds, &echnical (elease <<. Hashhington '.-., .DCA &he 3ydrology 1nit and &he &echnology de+elopment %upport %tu"", Project 4ormulation 3ydrology, &echnical (elease 80. )re+isi* .DD8.

.8

LAMPIRAN
(umus yang digunakan / (umus Mononobe -ontoh Perhitungan/
R 8? 8? P= 8? t
8E>

.?< 8? P= 8? <

8E>

@ 8.?.7C

Xtr = && x + Ktr + Sx . n Xi n i =n

&& x=

Ktr

Ytr Yn Sn x* ) x &&
i n . n 8

Sx =

n . m x.00% n +.

P=

Q = C.I . A Q= . 8E> R So . A n

.>

Perhitungan Periode 1lang 3ujan 80 &ahunan

Periode 1lang 3ujan 80 &ahunan

Positioning ,illa Nusa Indah > &erhadap '2% -ikeas

.?

.<

Input &( 80

.A

.7

.C

.D

80

:ambar saluran e;isting

8.

Anda mungkin juga menyukai