Anda di halaman 1dari 24

SENYAWA dan - MANGOSTIN dari KULIT BUAH Garcinia mangostana L

Nama Anggota Kelompok: Risadatul Amalyah 103234002 Siti Nurul Islamiyah 103234028 Nindi Purwanti 103234033

Pendahuluan
Metabolit primer Tumbuhan Protein polisakarida, lemak dan asam nukleat

Metabolit Sekunder

flavonoid., benzofenon, kumarin, santon

Taksonomi tanaman Garcinia mangostana L


Kingdom Divisi Sub-divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) : Angiospermae (berbiji tertutup) : Dicotyledoneae (biji berkeping dua) : Guttiferanales : Guttiferae : Garcinia : Garcinia mangostana L

Metode Penelitian
Alat:
gelas piala pengaduk peralatan Kromatografi: Kolom Tekanan Tinggi(KCV). Ekstraktor pompa vakum Rotary Evaporator Buchi R-11 penyaring vakum lampu Ultra Violet (UV) 254 dan 366 nm Melting Point Aparatus Fisher Jhons Spektrofotometer UV-VIS 1700 Pharmastec Shimadzu Spektrofotometer IR BUCK Scientific 500 dan Spektrofotometer 1H dan 13C NMR Jeol JMN ECA 500 MHz.

Bahan: kulit buah G. Mangostana Pelarut: - n-heksana Dikloromatana Kloroform etil asetat metanol dan aseton. plat aluminium silica gel silica gel serium sulfat (Ce(SO4)2) 1.5% dalam H2SO4 2N

Prosedur penelitian Preparasi Bahan Tumbuhan untuk Ekstraksi

Maserasi

Fraksinasi Ekstrak Etil asetat

Fraksinasi Fraksi D

Fraksinasi fraksi D3

Pemurnian Fraksi E

Hasil dan Diskusi


Maserasi : Ekstrak etil asetat dimonitoring diatas plat KLT menggunakan eluen n-heksana, diklorometana, aseton, etil asetat, dan metanol. Hasil kromatogram menunjukkan bahwa senyawa turunan santon yang terkandung dalam ekstrak etil asetat tidak terelusi dengan eluen n-heksana tetapi terelusi dengan ke empat pelarut lainnya.

Fraksinasi dan Pemurnian


Fraksinasi Etil asetat: Uji kemurnian kristal menggunakan metode KLT menunjukkan noda tunggal pada pada ketiga eluen, yang mengindikasikan bahwa kristal telah murni. Uji kelarutan :kristal tidak larut dalam nheksana, sedikit larut dalam diklorometana, dan larut sempurna pada kloroform, etil asetat, aseton dan metanol. Titik leleh kristal sebesar 177-178 C.

Fraksi D
Hasil KCV sebanyak 23 vial dimonitoring dengan plat KLT menggunakan eluen kloroform:metanol 2.5%. Kelompok senyawa yang mempunyai Rf yang sama digabung, sehingga diperoleh 3 fraksi gabungan yaitu; Fraksi D1(vial 1-13; 323 mg), fraksi D2(vial 14-17; 2.338 g), fraksi D3(Vial 18-23; 3.911 g). Fraksi D2 :Kristal diuji kemurniannya menggunakan metode KLT dengan 3 eluen yang berbeda yakni n-heksana:aseton 20%, Kloroform:etil asetat 10%, dan diklorometana:etil asetat 20%, Hasil kromatogram menunjukkan noda tunggal yang mengindikasikan bahwa Kristal talah murni. Uji kelarutan yang dilakukan menunjukkan bahwa kristal tidak larut dalam n-heksana, sedikit larut dalam diklorometana, dan larut sempurna pada kloroform, etil asetat, aseton dan methanol. Titik leleh sebesar 177-178 oC. Fraksi D3 : Uji kelarutan yang dilakukan menunjukkan bahwa Kristal tidak larut dalam n-heksana, sedikit larut dalam diklorometana, dan larut sempurna pada kloroform, etil asetat, aseton dan metanol. Titik leleh sebesar 177-178 oC.

Kristal dari fraksi C, D2, D3A yang sudah murni diuji pada plat KLT. Hasil : ketiga Kristal tersebut memiliki nilai Rf yang hampir sama (Fraksi D3A(vial 1-16; 1.215 g), Fraksi D3B (vial 17-30; 2.33 g). Fraksi D3A (1.215 g) ) sehingga dapat disebut sebagai senyawa (1). Fraksi E diperoleh senyawa murni sebanyak (525.1 mg) disebut sebagai senyawa (2) dengan dua uji yaitu: Uji kemurniannya noda tunggal pada pada ketiga eluen, yang mengindikasikan bahwa senyawa (2) telah murni. Uji kelarutan ,tidak larut dalam n-heksana, kloroform, dan larut sempurna pada etil asetat, aseton dan metanol. Titik leleh senyawa 2 sebesar 193-195 oC.

Identifikasi Struktur Senyawa 1


1. Terbentuk kristal kuning 2. Titik leleh 3. Kelarutan 4. Spektrum a. UltraViolet b. InfraRed

No 1. 2 3

4.

Senyawa 1 1Kristal kuning Titik leleh 177-178 C Kelarutan : - tidak larut dalam n-heksana - sedikit larut dalam diklorometana - larut dengan baik dalam kloroform, etil asetat, aseton, dan metanol. Spektrum : 1. UltraViolet MeOH pita 1 maks 316 nm pita 2 maks 243 nm NaOH terjadi pergeseran batokromik pada pita 1 yaitu dari 316 nm menjadi 369 AlCl3 tidak terjadi pergeseran pada UV HCl terjadi pergeseran yang relative sama 1. InfraRed Vmax 3421 cm-1 : gugus hidroksi (-OH) 1643 cm-1 : gugus karbonil (-C=O) 2916 cm-1 : gugus -C-H alifatik 1608 cm-1 : gugus aromatis

-mangostin Kristal kuning Titik leleh 177-178 C Kelarutan : - tidak larut dalam n-heksana dan diklorometana - larut dengan baik dalam kloroform, etil asetat, aseton, dan metanol. Spektrum : 1. UltraViolet MeOH pita 1 maks 316 nm pita 2 maks 243 nm NaOH terjadi pergeseran batokromik pada pita 1 yaitu dari 316 nm menjadi 356 1. InfraRed Vmax 3410 cm-1 : gugus hidroksi (-OH) 1643 cm-1 : gugus karbonil (-C=O) 2919-2961 cm-1 : gugus -C-H alifatik 1610 cm-1 : gugus aromatis

spectrum UV dan IR kedua senyawa yang relative sama membenarkan hipotesa bahwa senyawa (1) adalah senyawa xanton berupa -mangostin, yaitu senyawa yang memiliki gugus hidroksi terkhelat dengan gugus karbonil, gugus hidroksi, gugus CH alifatik dan sistem cincin aromatic dengan struktur sebagai berikut:

Identifikasi Struktur Senyawa 2


No 1 2 3 Senyawa 2

Kristal kuning Titik leleh 193-195 C Kelarutan : - tidak larut dalam n-heksana dan kloroform - larut dengan baik dalam etil asetat, aseton, dan metanol.
Spektrum : 1. UltraViolet MeOH pita 1 maks 321 nm pita 2 maks 260 nm NaOH terjadi pergeseran batokromik pada pita 1 yaitu dari 321 nm menjadi 375 AlCl3 tidak terjadi pergeseran pada UV HCl terjadi pergeseran batokromik pada pita 1 yaitu dari 321 nm menjadi 301 1. InfraRed Vmax 3553 cm-1 : gugus hidroksi (-OH) 1643 cm-1 : gugus karbonil (-C=O) 2966 cm-1 : gugus -C-H alifatik 1616 cm-1 : gugus aromatis

4.

Selanjutnya penentuan struktur senyawa (2) dilakukan dengan memanfaatkan data spectrum 1H-NMR. Pengukuran menggunakan spektroskopi 1H-NMR 500 MHz dalam pelarut CD3OD menghasilkan sinyal pada pergeseran kimia H (ppm); 13.8 (1H, s); 6.21 (1H, s); 6.65 (1H, s); 5.2(2H, m); 4.1 (2H, d, J= 7.1 Hz); 3.3 (2H, d, J=7.15 Hz); 1.8 (3H, s); 1.7 (3H, s); 1.6 (6H, s). Data spectrum 1H-NMR senyawa (2) menunjukkan adanya suatu proton hidroksi H (13.8) yang terkhelat dengan gugus karbonil pada dasar kerangka dasar santon, dua proton singlet aromatic (6.21 dan 6.65 ppm ), dan adanya dua prenil.

Berdasarkan hasil analisa spectrum UV, IR, dan 1H-NMR dapat disimpulkan bahwa senyawa 2 memiliki kerangka dasar santon yang tersubtitusi empat hidroksi, dan dua prenil. Untuk mengetahui jumlah karbon dan posisinya terhadap proton maupun subtituen dapat memanfaatkan data spectrum 13C-NMR Berdasarkan spectrum 13CNMR senyawa (2) memiliki sedikitnya 23 atom karbon dimana menghasilkan spectrum pada C (ppm). Berdasarkan data H dan C dapat disarankan struktur senyawa (2) memiliki kemiripan dengan struktur senyawa mangostin. Untuk pembuktian lebih lanjut dilakukan perbandingan antara data spectrum 13C-NMR senyawa (2) dengan data 13C-NMR senyawa mangostin (2*) (ppm) .

Berdasarkan perbandingan data spectrum 13C-NMR senyawa (2) dengan data 13C-NMR senyawa -mangostin, menunjukkan bahwa senyawa (2) identik dengan senyawa -mangostin yang diisolasi dari kulit buah Garcinia mangostana L. Oleh karena itu, struktur yang disarankan untuk senyawa 2 adalah -mangostin, dengan struktur sebagai berikut:

Kesimpulan
Isolasi terhadap senyawa yang terkandung didalam kulit buah Garcinia mangostana L yang telah diekstraksi secara maserasi pada suhu kamar menggunakan etil asetat. Ekstrak etil asetat dipartisi dengan kromatografi cair vakum serta pemurnian dilakukan dengan rekristalisasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dua senyawa mangostin,yaitu -mangostin (1) dan -mangostin (2). Senyawa -mangostin berupa padatan kuning sebanyak 371 mg, dengan titik leleh 177-178 C. Senyawa mangostin berupa padatan berwarna kunings ebanyak 525.1mg ,dengan titik leleh193-195 C. Penentuan struktur kedua senyawa tersebut dilakukan dengan memanfaatkan data spektroskopi UV, IR, 1H dan 13C NMR dan dilakukan perbandingan data senyawa yang sama dengan yang telah dilaporkan oleh peneliti terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai