Sebenarnya, sudah banyak produk minyak kelapa yang berupa produk kemasan. Namun banyak masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan tidak mampu untuk menjangkau harga minyak goreng kemasan itu sendiri. Maka dari itu, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk membuatnya sendiri. Selain harga yang ekonomis karena menggunakan sumber kelapa yang memang sudah banyak di Indonesia, minyak kelapa murni yang kita buat sendiri itu juga mengandung banyak khasiat secara empiris yaitu .. Namun, untuk membuat minyak kelapa sendiri memerlukan usaha yang tidak mudah. Proses pengerjaan yang lumayan lama lah yang membuat masyarakat sebagian memilih untuk membeli produk yang mahal itu. Selain itu, minyak kelapa akan sangat mudah teroksidasi apabila dipakai berulang - ulang. Minyak ini kita sebut sebagai minyak jelantah. Indonesia merupakan Negara di mana sektor yang sangat penting dalam perindustrian nasional adalah dalam bidang agroindustri. Namun kegiatan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian, termasuk pemanfaatan produk samping dan sisa pengolahannya masih sangat minim. Sisa pengolahan industri pertanian pada jagung akan menghasilkan limbah berupa tongkol jagung yang jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kegiatan pascapanen. Tongkol jagung merupakan bagian terbesar dari limbah jagung. Dari berat jagung bertongkol, diperkirakan 40-50% adalah tongkol jagung, yang besarnya dipengaruhi oleh varietas jagungnya. Oleh karena itu dapat diperkirakan untuk produksi jagung 13 juta ton (jagung pipilan) akan terjadi limbah tongkol jagung sekitar 10,6 juta ton/tahun (Richana, et al., 2004). Berdasarkan hal tersebut perlu adanya perhatian dan penanganan untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sehingga dapat lebih bermanfaat. Selama ini limbah tongkol jagung hanya dibuang, atau hanya digunakan sebagai bahan bakar dapur dan pengasapan untuk mengusir nyamuk. Berdasarkan hal ini di lakukan penelitian tentang tongkol jagung serta minyak jelantah. Didapat hasil bahwa adsorben dari arang tongkol jagung dapat digunakan untuk memurnikan minyak jelantah. Minyak Jelantah berasal dari minyak kelapa yang telah teroksidasi karena pemakaian yang berulang ulang. Dewasa ini arang aktif banyak dimanfaatkan oleh pihak industri dalam proses pemurnian, seperti pemurnian gula, minyak dan lemak, kimia, farmasi, dan penjernihan air untuk mengadsorpsi bau, warna, gas, dan logam yang tidak diinginkan. Selain berfunsi sebagai media penghantar panas, minyak goreng juga berfungsi sebagai penambah rasa gurih makanan serta memperbaiki cita rasa makanan dengan membentuk warna kuning kecoklatan pada saat penggorengan. Proses pemanasan tinggi pada minyak akan menghasilkan asam lemak trans. Selain itu juga akan menghasilkan senyawa karbonil, dan peroksida yang dapat menyebabkan keracunan kronis pada manusia. Minyak goreng bekas yang terus menerus digunakan umumnya mengandung senyawa berbahaya tersebut.