Anda di halaman 1dari 19

Letakkan bagian perdarahan lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, kecuali kalau keadaanya tidak mengijinkan. 4.

Perhatikanlah tanda tanda shock Apabila ada tanda tanda shock , korban ditelentangkan dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Apabila korban muntah muntah dalam keadaan setengah sadar, baringkanlah telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk ko rban korban yang dikhawatirkan akan tersedak darah, muntahan atau air ke dalam paru parunya. Apabila korban mengalami cedera di dada, dan menderita sesak nafas serta masih sadar!, letakkanlah dalam sikap setengah duduk. ". #angan memindahkan korban secara te rburu buru $orban tidak boleh dipindahkan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis serta keparahan cedera yang dialaminya. $ecuali apabila tempat kecelakaan tidak memungkinkan korban dibiarkan di tempat tersebut misalnya di tempat kebakaran, korban h arus segera dipindahkan!. Apabila korban hendak diusung, terlebih dahulu perdarahan harus dihentikan, serta tulang tulang yang patah harus dibidai. %alam mengusung korban, usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung. %an setiap kali harus diperhatika n jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan. #ika korban diusung oleh dua orang, letakkanlah kepalanya didekat pengusung yang dibelakang. %engan demikian pengusung dapat memperhatikan hal hal tadi. $artono, &''(!

)).&.4. *aktor yang mempengaruhi keberhasilan pertolongan pertama +ipoksia yang disebabkan kegawatan pernafasan akan mengaktifkan metabolisme anaerob. Apabila keadaan hipoksia semakin berat dan lama, metabolism anaerob akan menghasilkan asam laktat. %engan memburu knya keadaan asidosis dan penurunan aliran darah ke otak maka akan terjadi kerusakan otak dan jaringan lain. ,elanjutnya dapat terjadi depresi pernafasan yang dimanifestasikan dengan apneu yang memanjang bahkan dapat menyebabkan kematian -elni, &'.'!. Luk a yang terjadi akibat benturan benda keras pada kasus kecelakaan dapat mengakibatkan robeknya pembuluh darah yang bermanifestasi pada perdarahan. Perdarahan hebat yang terus menerus tanpa adanya usaha untuk menghentikan perdarahan tersebut dapat berakibat fatal bagi organ organ /ital. ,hock merupakan salah satu manifestasi dari perdarahan tersebut. Apabila penderita ini tidak segera diatasi akan mengakibatkan gagal beberapa organ /ital dalam tubuh seperti jantung, ginjal dan ke otak akan beakibat kematian s el sel otak. Penderita dapat menjadi cacat akibatnya atau bahkan kematian -elni, &'.'!. Pendapat ini menekankan pentingnya tindakan pertolongan pertama dengan segera. -akin lamban tindakan yang efektif sesuai keadaan korban, maka akan makin tinggi pula ri siko kematian dan kecacatan. $eberhasilan tindakan pertolongan pertama pada korban gawat darurat bergantung pada beberapa hal, tidak hanya bergantung pada obat obatan dan alat alat canggih. 0etapi tergantung pada kecepatan dan kualitas dari usaha pertolong an yang dilakukan. ,elain itu juga bergantung dari beberapa faktor, seperti 1 -elni, &'.'! .. Penyebab kecelakaan &. #enis trauma 2. #enis kelainan yang dialami korban 4. $eadaan umum korban pada saat ditemukan oleh penolong

0etapi pada dasarnya kecepatan dan kualitas dari usaha pertolongan pertama merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dari usaha pertolongan pada korban gawat darurat. $ecepatan yang dimaksud meliputi kecepatan diketahuinya keadaan korban, kecepatan dilakukannya pertolongan per tama, serta kecepatan dalam memindahkan korban ke fasilitas medis yang lebih lengkap guna mendapatkan bantuan lebih lanjut. ,edangkan kualitas dari usaha pertolongan pertama meliputi kemampuan untuk mengetahui kondisi korban dan memberikan petolongan perta ma dengan tepat sesuai dengan kondisi korban #immy, &'.'!. )).&.". 3angguan sistem pernafasan 3angguan sistem pernafasan berupa henti nafas, memerlukan pertolongan pertama dalam beberapa menit tidak melebihi 2 " menit!. 4ntuk mengenal gangguan pada sistem pernafasan digunakan pemeriksaan dan penanganan sebagai berikut 1 #immy, &'.'! .. Penolong mengetahui apakah penderita masih bernafas a tau tidak menderita henti nafas atau tidak!. 0indakan ini dilakukan dengan cara sederhana yaitu LL* Look. Listen * eel !. Lihat pergerakan dada korban, dengar suara nafas korban, dan rasakan hembusan nafas korban. 5angkaian ini hanya membutuhkan waktu " detik. &. 6ila tidak bernafas segera lakukan pemeriksaan jalan nafas, apakah terdapat sumbatan atau tidak. ,umbatan jalan nafas biasanya disebabkan oleh pangkal lidah yang jatuh kebelakang dan menutup jalan nafas atau karena adanya benda asing muntahan, bekuan darah, gigi dll! yang berada dalam rongga mulut atau karena posisi kepala yag menyebabkan jalan nafas terlibat. 6il a ketiga hal tersebut yang terjadi maka, tindakan pertolonga n per tama yang dilakukan adalah membebaskan jalan nafas denga n menarik lidah keluar, megeluarkan benda asing dalam mulut gunakan kedua jari tangan kita! dan magadahkan kepala penderita hanya dil akukan apabila tidak terdapat cidera tulang leher! sehingga jalan nafas terbuka selebar lebarnya.

2. 6ila hal t ersebut telah dilakukan dan penderita tetap dalam keadaan henti nafas, maka harus dilakukan pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut selama . menit dan sebanyak .& kali. 4. 6ila diketemukan penderita masih bernafas tetapi pernafasannya tidak normal, maka penderita ini memerlukan pertolongan dokter denga n segera. ". 6ila penderita bernafas normal, maka baru kita mulai dengan pemeriksaan sistem organ t ubuh lain. )).&.7. 3angguan sistem sirkulasi +al terpenting lainnya setelah mengetahui adanya gangguan pada pernafasan adalah gangguan pada sistem peredaran darah, meliputi 1 #immy, &'.'! .. Periksa denyut nadi penderita dengan menggunakan jari kita. Pemeriksaan denyut nadi pada lengan bawah yang biasanya dilakukan tidak efektif pada kasus gawat darurat karena biasanya ti dak teraba. -aka pemeriksaan de nyut nadi sebaiknya dilakukan pada pembuluh darah besar yaitu, pembuluh darah pelipis a. temporalis !, pada leher a. carotis !, dan pada daerah lipat paha a. femoralis !. &. 6ila nadi pada pembuluh darah besar tidak teraba, berarti tanda tanda henti jantung, maka untuk mengembalikan fung si jantung harus dilakukan pijat jantung dari luar. 0indakan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan melakukan pernafasan buatan. Pembuluh nadi bertugas membawa darah segar dari jantung ke seluruh tubuh.

$ebanyakan pembuluh nadi tersimpan dalam di bawah jaringan tubuh, dan hanya beberapa saja yang dekat ke permukaan kulit $artono, &''(!. 0anda tanda perdarahan pembuluh nadi 1 darah ke luar menyembur sesuai dengan denyut jantung. %arah yang keluar berwarna merah segar $artono,&''(!. 0indakan pertolongannya 1 pertolongan harus segera diberikan, karena pender ita akan cepat kehilangan darah dan terjadi shock , ada tiga cara penghentian perdarahan nadi 1 $artono, &''(! .. 0ekanan di tempat perdarahan Cara ini adalah cara yang terbaik untuk perdarahan nadi pada umumnya. Caranya ialah dengan mempergunakan setumpuk ka sa steril atau kain bersih biasa!, tempat perdarahan itu di tekan. 0ekanan itu harus dipertahankan terus sampai perdarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan. $asa boleh dilepas apabila sudah terlalu basah oleh darah dan pe rlu diganti dengan yang baru. ,elanjutnya tutuplah kasa itu dengan balutan yang menekan, dan bawa penderita ke rumah sakit. ,elama dalam perjalanan, bagian yang mengalami perdarahan diangkat lebih tinggi dari letak jantung. ,ementara itu perhatikan tanda t anda shock , dan juga apakah masih ada perdarahan yang masih berlangsung dengan deras. &. 0ekanan pada tempat tempat tertentu Cara ini dikerjakan sebelum cara no . atau no. 2 dikerjakan. Atau dapat pula sebagai tindakan tambahan apabila cara no. . tidak segera berhasil menghentikan perdarahan. 0empat tempat yang ditekan ialah hulu pangkal! pembuluh nadi yang terluka. #ika tujuan penekanan ini ialah untuk menghentikan aliran darah yang menuju ke pembuluh nadi yang cedera. 2. 0ekanan dengan torniket 0orniket ialah balutan yang menjepit sehingga aliran darah di

bawahnya terhenti sama sekali. ,ehelai pita kain yang lebar, pembalut segitiga yang dilipat lipat, atau sepotong karet ban sepeda dapat dipergunakan untuk keperluan ini. Panjang torniket haruslah cukup untuk d ua kali melilit bagian yang hendak dibalut. 0empat terbaik untuk memasang torniket ialah lima jari di bawah ketiak untuk perdarahan di lengan! dan lima jari di bawah lipat paha untuk perdarahan kaki!. Caranya 1 lilitkan torniket di tempat yang dikehendak i. Lebih baik lagi apabila sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa, untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. 4ntuk torniket kain, masih perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Caranya, eratkan torniket dengan sebuah simpul hidup, kemudian sia pkan sebatang kayu di atas simpul tersebut. ,elanjutnya diikatkan lagi dengan simpul mati. $emudian putar kayu tersebut seperti memutar keran air untuk mengencangkan torniket. 0etapi jangan terlalu keras, karena dapat melukai jaringan di bawahnya. ,etiap . ' menit, torniket boleh dikendorkan dengan memutar kayunya! selama 2' detik tepat. ,ememtara torniket kendor, luka ditekan dengan kasa steril. )).&..' ,hock ,hock ialah suatu keadaan yang timbul dimana sistem peredarah tubuh terganggu sehingga tidak dapat memenuhi keperluan. Alat alat /ital tubuh akan kehilangna cairan dan 8at 8at yang diperlukannya. Akibatnya fungsi alat /ital itupun terganggu. 0anda tandanya 1 $ artono, &''(! .. $esadaran penderita menurun. &. 9adi berdenyut cepat lebih dari .4' kali:menit! kemudian melemah, lambat, dan menghilang. 2. Penderita merasa mual mau muntah!. 4. $ulit penderita dingin, lembab dan pucat. ". 9afas dangkal dan kadang

kadang tidak teratur. 7. -ata penderita nampak hampa, tidak bercahaya dan manik, matanya pupil! melebar. Pada kecelakaan lalu lintas, shock dapat terjadi karena korban mengalami perdarahan yang hebat. ,ehingga banyak mengeluarkan banyak darah, akibatnya shock pun terjadi. 0indakan pertolongannya 1 $artono, &''(! .. 6aringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, terkecuali jika ternyata karena gegar otak atau patah tulang kepala. &. 0ariklah lidah penderita keluar, dan bersihkan mulut dan hidun gnya dari sumbatan. 4. +al yang perlu diperhatikan $artono, &''(! a. Perdarah an hebat harus berhenti terlebih dahulu, sebelum membalut, kecuali bila pembalutan memang untuk menghentikan perdarahan. b. 6ila darah merembes menembus ke satu lapisan pembalut, tambah satu lapisan lagi diatasnya. c. #angan menggunakan pembalut adesif yakni yan g memiliki perekat penuh, sebab bila dibuka akan terbuka lagi. d. Pembalut sebaiknya lebarnya sesuai dengan yang dibalut. e. 0eknis pembalutan sesuai dengan arah jarum jam, atau dari dalam ke luar bagian tubuh. f. -embalut harus cukup kencang tetapi tidak terlalu k encang yang meyebabkan sakit. 6agian ujung dikencangkan dengan peniti atau plester perekat. g. 6ila terlalu kencang dan tidak mengenakan korban, harus diulang. h. Pemasangan pembalut harus o/erlap

kira kira separuh dari lebar pembalut. i. Pembalutan tidak dimaksudkan untuk membalut korban dalam jangka lama, hanya cukup baik selama korban diangkut ke rumah sakit atau ke puskesmas. )).&..2. Cara mengusung korban 6ila korban tidak berdaya untuk bangun kembali, maka disinilah korban memerlukan pengusungan. $or ban diusung untuk dibawa ke tempat yang aman. %i tempat yang aman inilah korban mendapatkan pertolongan pertama $artono, &''(!. .. Persiapan penolong Penolong harus kuat, minimal 2 orang. Penolong yang tinggi badannya sama, hal ini lebih baik. &. Persiapan tempat 4sungan harus kuat dan aman. 0empat untuk menaruh korban harus sehat dengan /entilasi dan pencahayaan yang cukup, kecuali satu satunya tempat adalah alam terbuka. %i alam terbuka juga harus teduh dan bersih. 2. Cara kerja a. ,iapkan penolong lebih dari du a atau minimal tiga. b. Penolong yang paling tinggi badannya berada di atas tubuh korban, maksudnya arah kepala. 6erurutan kearah kaki korban. c. Lipatkan kedua tangan korban di atas dadanya, dan luruskan kakinya. d. Letakkan kedua tangan dari semua penolong secara bersama sama di bawah tubuh korban. e. Angkat secara bersama sama dibantu aba aba. f. Letakkan korban secara bersama

sama pula. g. 6ila leher korban mengalami luka atau diperkirakan patah, maka letakkan kantong kain yang berisi pasir atau gulungan kain yang kaku u ntuk fiksasi leher korban agar tidak bisa bergerak. )).2. 5esusitasi #antung Paru )).2... Pengertian ,uatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti nafas atau henti jantung yang dikenal denga n kematian klinis! ke fungsi optimal, guna mencegah kematian biologis. +enti jantung biasanya terjadi beberapa menit setelah henti nafas. 4mumnya walaupun kegagalan pernafasan telah terjadi, denyut dan pembuluh darah masih dapa t berlangsung terus sampai kir a kira 2' menit Alkatri, &''7!. $ematian klinis ditandai dengan hilangnya nadi arteri c arotis dan arteri femoralis , terhentinya denyut jantung dan pembuluh darah atau pernafasan dan terjadinya penurunan atau kehilangan kesadaran. $ematian biologis dimana kerusakan otak tak dapat diperbaiki lagi terjadi hanya kurang lebih 4 menit setelah kematian klinis Alkatri, &''7! . )).2.&. 0ahapan 5esusi tasi jantung paru pada dasarnya dibagi dalam tiga tahap dan pada setiap tahapan dilakukan tindakan tindakan pokok yang disusun menurut abjad 1 Alkatri, &''7! .. Pertolongan dasar 6asic Life support

! a. Airway control 1 membebaskan jalan nafa s supaya tetap terbuka dan bersih. b. 6reathing support 1 mempertahankan /entilasi dan oksigenasi paru secara kuat. c. Circulating suppor t 1 mempertahankan sirkulasi darah dengan cara memijat jantung. &. Pertolongan lanjut Ad/anced Life ,upport ! a. %rug and fluid 1 pemberian obat obatan dan cairan. b. ;lektrocardiography 1 penentuan irama jantung. c. *ibrilation treatment 1 mengatasi fibrilasi /entr ikel. 2. Pertolongan jangka panjang Prolonged life ,upport ! a. 3aunging 1 memonitor dan menge/aluasi resusitasi jantung paru, pemeriksaan dan penentuan penyebab dasar serta penilaian dapat tidaknya pasien diselamatkan dan diteruskan pengobatan. b. +uman mentation 1 penentuan kerusakan otak dan resusitasi serebral. c. )ntensi/e care 1 perawatan intensif jangka panjang. )).2.2. 0ujuan

-elindungi otak secara manual dari kekurangan oksigen, lebih baik terjadi sirkulasi dengan darah hitam daripada tidak sama sekali. ,irkulasi untuk menjamin oksigenasi yang adekuat sangat diperlukan dengan segera karena sel sel otak menjadi lumpuh apabila oksigen ke otak terhenti selama ( &' detik dan akan mati apabila oksigen terhenti selam 2 " menit. $erusakan sel sel otak ak an menimbulkan dampak negatif berupa kecacatan atau bahkan kematian -elni, &'.'!. )).2.4. Pelakasanaan 5esusitasi #antung Paru -enurut American +eart Association , tekhnik pelaksanaannya adalah sebagai berikut 1 .. Periksa respon &. 6uka jalan nafas dan lakukan pemeriksaan nafas 2. Lakukan bantuan nafas awal & kali dan jika perlu singkirkan benda asing yang mungkin ada atau menyumbat ! dari mulut korban 4. #ika korban bernafas dan nadi karotis teraba letakkan korban pada posisi pemulihan ". Periksa nadi karotis jika tidak ada denyutan mak a lakukan 5#P 7. Posisikan penolong dan tentukan titik pijatan <. Lakukan pijatan jantung sebanyak 2' kal i dengan kecepatan pijatan (' sampai .'' kali per menit (. 6erikan nafas buatan

& kali secara kuat lembut, dilakukan setelah 2' kali pijatan jantung dengan waktu per satu t iupan sekitar .," & detik =. Lakukan terus sampai mencapai 4 siklus dari 2' pijatan dan & bantuan pernafasan .'. $emudian periksa nadi karotis korban ... #ika nadi berdenyut dan nafas ada teruskan monitor A6C sampai bantuan datang .&. #ika nadi berdenyut tetapi nafas b elum ada maka teruskan bantuan pernafasan .' .& kali per menit, jika kemudian nadi masih tidak berdenyut lakukan lagi 5#P. Periksa kembali nadi karotis dan nafas setiap & atau 2 menit kemudian. )).2.". Pertolongan %asar 6asic Life ,upport! )stilah pertolongan das ar dimaksudkan untuk mem bebaskan jalan nafas, membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu Alkatri, &''7! . 0ujuan utama dari pertolongan dasar adalah suatu tindakan oksigenasi darurat untuk mempertahan kan /entilasi paru dan mendistribusikan darah oksigen ke jaringan tubuh. 4mumya pasien yang memerlukan 5#P ditemuka n dalam tiga keadaan yaitu dalam keadaan tanpa denyutan nadi tetapi masih ada pernafasan, ada denyutan nadi tetapi masih ada pernafasan atau dalam keadaan tanpa denyutan nadi dan pernafasan Alkatri, &''7! . a. Airway control Pembebasan jalan nafas dan menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan bersih merupakan hal yang sangat penting pada 5#P. Caranya adalah 1 Alkatri, &''7! .. 6ila korban tidak sadar, korban dibaringkan dalam posisi telentang dan hori8ontal, kecuali pad

a pembersihan jalan nafas dimana bahu dan kepala korban harus direndahkan dengan posisi semilateral untuk memudahkan drainase lendi r, cairan muntah atau benda asing. &. $epala diekstensikan dengan cara meletakkan satu tangan di bawah leker korban dengan sedikit mengangkat leher ke atas. 0angan lain diletakkan pada dahi depan pasien sambil mendorong:mene kan ke belakang. Posisi ini dipe rtahankan sambil berusaha memberikan inflasi bertekanan positif secara intermitten . 2. 6ila belum berhasil maka posisi pe nolong sebainya berpindah tempat ke puncak kepala korban, kemudian mendorong rahang bawah korban ke depan dengan kedua tangan, sementara k edua ibu jari memebuka mulut korban sehingga pernafasannya dapat melalui hidung dan mulut. 4. 6ila dengan ekstensi kepala, penarikan mandibula kedepan dan membuka mulut korban yang dikenak sebagai triple airway maneu/er masih belum berhasil, maka perlu dipiki rkan adanya penyumbatan pada jalan nafas. >leh karena itu mulut harus segera dibuka, dibersi hkan dan dikeluarkan benda padat dengan tangan, bila ada. 4ntuk mengeluarkan benda cair, maka posisi kepala dan bahu direndahkan dengan memiringkan kepala ke sampin g. Penyebab utama obstrukasi jalan nafas bagian atas adalah lidah yang jatuh ke belakang dan menutup nasofaring . ,elain itu bekuan darah, muntahan, edema atau trauma dapat juga menyebabkan obstruksi tersebut. Ada tiga cara untuk membebaskan obstruksi jalan nafas 1 Alkatri, &''7! .. +ead tilt

1 leher diekstensi setinggi mungkin dengan menggunakan satu tangan. &. Chin lift 1 dagu bagian sentral ditarik ke depan denga n menggunakan tangan lain. 2. #aw thrust 1 jari indeks dam lainnya ditempatkan pada kedua sis i antara sudut rahang dan telinga serta rahang ditarik ke depan. b. 6reathing support -erupakan usaha /entilasi buatan dengan oksigenasi dengan inflasi tekanan positif secara intermitten dengan menggunakan udara ekshalasi dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung. Caranya adalah 1 Alkatri, &''7! .. Posisi korban tetap dipertahankan pada posisi pada saat membebaskan jalan nafas. 0angan kanan di samping untuk menekan dan tangan kiri digunakan untuk menutup hidung korban. &. 0arik nafas dalam dan tiupkan dengan kua t. $emudian perhatikan apakah dada korban mengembang atau tidak. 2. 6ila dada mengembang, maka tiupan dihentikan, lepas mulut penolong dari korban, dan biarkan korban bernafas secara pasif. 4. ,etelah selesai ekshalasi, ulangi tiupan dengan terl ebih dahulu bernafas dalam. %ala m hal ini /olume lebih penting daripada irama. ". 6ila dada tidak mengembang, malahan perut menjadi kembung, berarti jalan nafas tidak terbuka dengan baik. 7. Cara /entilasi buatan dari mulut ke hidung pada prinsipnya sama. c. Circulating suppor t -erupakan tindakan resusitasi jantung dalam usaha mempertahankan

sirkulasi darah dengan cara memijat jantung, sehingga kemampuan hidup sel sel saraf otak dalam batas minimal dapat dipertahankan. 0indakan sirkulasi buatan dapat dilakukan dengan cara pijat jantung dan pembuluh darah luar P#L!. P#L dilakukan dengan cara kompresi dinding dada depan secara teratur yang dilakukan pada akhir inspirasi. 0eknik melakukan P#L adalah 1 Alkatri, &''7! .. Letakkan satu telapak tangan di atas permukaan dinding dada pada setengah bagian ujung sternum, namun tidak boleh diletakkan di atas prosesus ?ifoideus . &. 6eri tekanan berarah /entrikel ke bawah kira kira 2 " cm untuk orang dewasa kira kira 2' "' kg. 2. Pada waktu gerakan penekanan, diusahakan menahan sternum ke bawah selama setengah detik, kemudian lepas dengan cepat dan tunggu setengah detik lagi, agar jantung dan pembuluh darah terisi darah. 4. $ompresi harus teratur, halus dan tidak terputus putus. ". %alam keadaan apapun kompresi tidak boleh berhenti lebih dari " detik. 7. ,elama tindakan P#L, hendaknya dilakukan pemeriksaan denyut n adi arteri c arotis dan pupil secara berkala. 6ila pupil dalam keadaan konstriksi dengan refleks

cahaya pos i tif, menandakan oksigenasi aliran darah otak cukup. 6ila sebaliknya yang terjadi, merupa kan tanda kerusakan otak berat dan 5#P dianggap kurang berhasil. )).2.7. Pertolongan lanjut Ad/anced Life ,upport ! 0ujuan utama dari pertolongan lanjut adalah untuk mengembalikan sirkulasi spontan dan stabilitas sistem kardio/askuler, yaitu dengan pemberian cairan dan obat obatan. Perlu pula pemeriksaan ;$3 untuk melihat apakah ada fibrilasi /entrikel, asistol atau kompleks @5, yang agonal Alkatri, &''7! . )).2.<. 6antuan jangka panjang Prolonged life ,upport ! -erupakan tindaka n perawatan pasca resusitasi dimana harus dilakukan pertolongan sam pai pasien sadar kembali atau pertolongan dihentikan setelah dapat dipastikan adanya kematian serebral Alkatri, &''7! . )).2.(. $ontraindikasi 5#P 5#P dikontraindikasikan pada beberapa kond isi, yaitu 1 -elni, &'.'! a. *raktur costae , trauma thoraks b. Pneumothoraks , emfisema berat c. Cardiac tamponade d. Cardiac arrest lebih dari " 7 menit e.

$eadaan terminal penyakit yang tidak dapat disembuhkan, misalnya gagal ginjal kronis. )).2.=. Penghentian 5#P 5#P pada korban dihentikan apabila 1 -elni,&'.'! a. Penolong kelelahan b. Adanya tanda kehidupan c. Adanya tanda kematian d. ,etelah dilakukan selama 2' menit )).4. $esimpulan $ecelakaan lalu lintas masih merupakan masalah di )ndonesia, khususnya di #akarta. +al ini dibuktikan dengan terus meningkatnya angka kejadian tersebut di wilayah ini. ,emakin meningkatnya angka kecelakaan maka meningkat pula jatuhnya korban akibat peristiwa ini. >leh karena itu diperlukan suatu usaha untuk menekan angka korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. ,alah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menolong korban tersebut dengan cepat dengan kualitas pertolongan pertama yang juga cukup kuat untuk mempertahankan kondisi korban sampai korban mendapatkan pertolongan medis yang lebih l engkap. 4saha yang dapat kita lakukan adalah dengan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan keadaan korban. Apabila korban mengalami henti nafas atau henti jantung, dapat kita lakukan 5esusitasi #antung Paru untuk mengembalikan fungsi organ organ /ita l tersebut ke keadaan optimal. Apabila korban tidak mengalami gangguan pada pernafasan dan sirkulasinya, bisa kita periksa secara keseluruhan tubuh korban, jika ditemukan adanya perdarahan, kita harus segera menghentikannya. )ni dilakukan agar korban tidak jatuh kedalam kondisi shock yang nantinya dapat berakibat fatal bagi organ organ /ital dan bahkan kematian. ,erangkaian usaha tersebut disebut sebagai Pertolongan Pertama pada kasus 3awat %arurat. -engingat bahwa kelainan yang dialami korban tersebut meny angkut organ organ /ital, maka usaha pertolongan ini harus dilakukan secara cepat dan berkualitas sesuai kondisi korban. ,ehingga korban dapat tertolong jiwanya. %engan demikian diharapkan usaha pertolongan pertama yang dapat segera kita

berikan kepada kor ban tersebut mampu menekan angka kematian sia sia akibat kecelakaan lalu lintas. )).". Penelitian 0erkait Aang Pernah %ilakukan Penelitian terkait pernah dilakukan oleh Boro %iyadian, et al , dalam judul Pola %an %eterminan ,osiodemografi Cedera Akibat $ecelakaan Lalu Lintas di )ndonesia, yang menyebutkan bahwa proporsi cedera akibat kecelakaan lalu lintas adalah sebesar &<C dari semua jenis cedera, jenis cedera terbanyak ialah pada bagian ka ki yaitu sebesar 72,(C Boro, &''=!. Penelitian lain pernah dilakukan oleh ,ri 9ur ,etiyawati, dalam penelitian ini menyebutkan bahwa korban kecelakaan terbanyak adalah dengan jenis kelamin laki laki yaitu sebesar 7","C dan motor merupakan jenis kendaraan terbanyak dalam kasus kecelakaan dengan proporsi =',<C. $orban dengan tingkat kesadaran komposmentis adalah sebesar =.,<C ,ri, &''<!. )).7. $erangaka 0eori #enis trauma $eberhasilan pertolongan pertama $eadaan umum korban pada saat ditemukan oleh penolong #enis kelainan yang dialami korban Penyebab kecelakaan )).<. $erangka $onsep )).(. +ipotesis +
.

1 $ecepatan pertolongan pertama $ualitas usaha pertolongan pertama

$eadaan korban kecelakaan lalu lintas $ecepatan diketahuinya keadaan korban $ecepatan dilakukannya pertolongan pertama $ecepatan dalam memindahkan korban ke fasilitas medis yang lebih lengkap $emampuan mengetahui adanya kasus darurat $esesuaian melakukan tindakan pertolongan pertama $ecepatan dan kualitas usaha pertolongan pertama Peralatan dan obat obatan yang tersedia 0indakan yang diberikan pada saat korban mengalami kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai