Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Bahrul Ilmi
03021181320046
03021181320026
03021181320054
03021181320038
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyeleasaikan makalah kimia dasar ini
mengenai zat padat,cari, dan gas.
Kami menyadari banyaknya kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Maka dari
itu, kritik dan saran yang diberikan nantinya bisa membantu untuk mencapai
keinginan kami agar tercapai, dan terwujud tulisan yang bermanfaat dan berguna.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya dalam melanjutkan proses
pembelajaran kimia dasar ini.
Indralaya,
28
November
Penyusun
2013
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Perubahan wujud zat seringkali dijumpai dalam reaksi kimia.
Terkadang suatu zat yang mula-mula dihasilkan dalam keadaan gas dengan
cepat mengembun menjadi bentuk cair. Perubahan energi yang menyertai
suatu reaksi kimia bergantung pada keadaan pereaksi dan hasil reaksi.
Meskipun reaksi dapat berlangsung dalam keadaan gas dan padat, namun
kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam keadaan cair. Baik reaksi-reaksi
yang direncanakan untuk dilakukan di laboratorium ataupun dalam industri,
maupun juga reaksi yang berlangsung secara alamiah, biasanya berlangsung
dalam fase cair.
Molekul dalam cairan lebih banyak bergerak daripada dalam zat padat,
tetapi dalam kedua media ini, gerakan itu jauh lebih terbatas dan lebih lambat
daripada gerakan molekul dalam gas. Mengapa demikian? Dalam makalah ini
akan dibahas tentang karakteristik umum dari perubahan wujud zat, ciri-ciri
zat, gaya tarik-menarik antar partikel dan yang berhubungan dengan itu,
sehingga kita dapat mengetahui mengapa molekul dalam gas dan cairan lebih
banyak bergerak daripada dalam zat padat.
I.2.
Tujuan Penulisan
Dari latar belakang diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan
makalah ini ialah diharapkan kita mengetahui karakteristik zat dan
perubahannya.
I.3.
I.4.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
Pembatasan Masalah
Pembahasan masalah yang akan dibahas adalah seputar wujud-wujud
zat, ciri-ciri zat dan bagimana proses perubahan wujud zat.
BAB II
5
KAJIAN PUSTAKA
II.1.
II.2.
Sifat Benda
Coba perhatikan pensil, sebotol sirup, dan sebuah balon berisi udara.
Pensil, sirup dalam botol, dan udara dalam balon adalah contoh benda yang
berbeda sifat. Pensil merupakan benda padat, sirup merupakan benda cair, dan
udara dalam botol merupakan benda gas. Benda padat umumnya keras bila
dipegang. Apakah perbedaannya dengan benda cair? Perhatikan segelas air
sirup. Sentuhlah dengan ujung jari tangan. Keras atau tidak? Bagaimana
dengan benda berwujud gas? Perhatikan balon yang berisi udara. Lepaskan
ikatan di mulut balon dan dekatkan telapak tangan di mulut balon tersebut.
Terasakah udara yang keluar dari dalam balon? Terlihatkah udara yang keluar
itu? Sekarang akan dijelaskan wujud benda. Berdasarkan wujudnya, benda
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda padat, benda cair, dan gas.
1. Benda Padat
Benda-benda seperti meja, almari, papan tulis, dan kursi. Ciri-ciri
partikel zat padat, yaitu:
a) Bentuk dan volumenya selalu tetap
d) Gaya
tarik-menarik
antar
partikel
sangat kuat.
GAMBAR II.2.1
CONTOH BENDA
PADAT
Sifat sifat zat padat bergantung pada jenis atom penyusunnya dan
Struktur materialnya. Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal
dua macam zat padat, yaitu kristal dan amorf. Susunan molekul-molekul
pembentuk zat padat antara lain:
a. Kristal : molekulnya tersusun secara berulang dan teratur dalam rantai
yang panjang.
b. Amorf : molekulnya tersusun dengan keteraturan yang pendek. Contoh
gelas, plastik dll.
Perbedaan susunan atom antara kristal dan amorf
GAMBAR II.2.2
KRISTAL
GAMBAR II.2.3
KRISTAL
2. Benda Cair
Air dan minyak termasuk benda cair. Saat di dalam botol, minyak
goreng bentuknya seperti botol. Saat di dalam wajan, minyak goreng
bentuknya seperti wajan. Begitu juga saat kamu menyiram tanaman. air
berubah bentuknya menyesuaikan wadahnya. Bagaimanakah sifat benda
cair itu? Sifat-sifat benda cair, antara lain:
a) Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap
b) Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikel agak renggang
c) Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas
10
GAMBAR II.2.4
SIFAT GAS
Kesimpulan : Jarak antar-partikel yang tidak teratur menyebabkan volume gas
sangat mudah diubah.
Semua gas tidak mempunyai bentuk ,gas mengmbil bentuk dari
wadahnya. Gas tak mempunyai volume yang tertentu melainkan dapat
dimampatkan maupun dimuaikan menurut perubahan bentuk wadah.Volume
wadahnya adalah volume gas. Suatu sifat yang menarik dari gas adalaah suatu
sifat kedapat mampatannya atau lawannya yaitu kedapatmuaiannya. Roda
dapat berputar akibat gas mampat yang ada didalam ban kendaraan.
Gas terdiri dari molekul yang berjarak jauh satu dai yang lain dalam
ruangan yang tanpa molekul ini akan hampa. Molekul bergerak kian kemari
dengan kecepatan tinggi , dengan lintasan lurus tetapi arahnya acak. Molekul11
molekul ini saling bertabrakan ,namin tabrakan ini adalah tabrakan elastis
sempurna(tdak menyebabkan kehilangan energi). Kecepatan rata-rata molekul
bertambah jika temperatur naik dan berkurang jika temperatur turun. Dalam
suatu kondisi kecepatan gas tidaklah sama , namun untuk suatu gas dengan
temperatur tertentu akan sama, tergantung pada tekanan.
Pada temperatur konstan apa saja , makin besar tekanan suatu contoh
gas, makin kecil volumenya. Karena semua gas bertindak seperti ini, maka
perilaku ini disebut suatu hukum alam dan dikenal sebagai Hukum Boyle,
yang menyatakan Jika temperatur tetap konstan, volime suatu gas dengan
massa tertentu, berbanding terbalik dengan tekanan. Contoh Gambar
eksperimen tentang pengisian Gas:
GAMBAR II.2.5
BOTOL YANG SEDANG DIISI DENGAN GAS OKSIGEN
2KClO3 (s)
PT = PO2 + PH2O
Gambar di bawah ini merupakan gambar gerakan partikel zat padat,
cair dan gas.
GAMBAR II.2.6
a. Zat Padat b. Zat Cair c. Zat Gas
12
II.3.
Gas
4
1
Padat
Cair
1.
2.
3.
4.
5.
6.
GAMBAR II.3.1
Mencair/melebur
Membeku
Menguap
mengembun
Mengkristal
Menyublim
Gambar Proses Pelelehan Es dari padat menjadi cair kemudian menjadi uap.
GAMBAR II.3.2
PROSES PERUBAHAN PENCAIRAN
Keterangan Gambar: Dengan pemanasan, kandungan energi dalam
bongkahan-bongkahan es berubah. perubahan kandungan energi menyebabkan
perubahan materi yaitu dari padat, kemudian cair dan akhirnya menjadi gas.
1. Mencair/melebur : Perubahan wujud dari padat ke cair
Contohnya mentega berubah menjadi minyak ketika dimasukkan ke dalam
penggorengan yang panas.
2. Membeku
3. Menguap
Contohnya embun di pagi hari terbentuk karena perubahan dari uap air di
udara (wujud gas) menjadi air ( wujud cair) didaun
5. Mengkristal
Contohnya serta perubahan uap air menjadi salju pada suhu yang sangat
dingin.
Perubahan wujud yang memerlukan energi :
a. Mencair, menguap, menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan energi :
b. Membeku, mengembun, menyublim
II.4.
Massa Jenis
Massa jenis atau kerapaan zat adalah nilai dari perbandingan massa per
satuan volume. = m / v atau m = x v atau v = m /
Keterangan:
= massa jenis benda (kg/m3)
m = massa (kg)
V = volume (m3)
Massa jenis menunjukan kerapatan zat. Makin besar massa jenis,
makin rapat molekul zat penyusunnya. Satuan untuk massa (m) dan volume
(V), mengikuti satuan dari massa jenisnya, contoh: Jika satuan massa jenisnya
kg/m3 maka satuan massa (kg) dan volume (m3). Jika satuan massa jenisnya
gr/cm3 maka satuan massa (gr atau gram) dan volume (cm3). Massa jenis air =
1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
14
Meniskus
Meniskus adalah sifat fisik zat cair berupa kelengkungan pada
permukaan zat cair saat berada di dalam bejana atau tabung.
Meniskus terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Meniskus Cekung, yaitu keadaan permukaan zat cair di dalam bejana yang
tampak
melengkung
ke
bawah
(cekung).
Hal
ini
dikarenakan
gaya adhesi lebih kuat dari pada gaya kohesi. Contoh: Bentuk permukaan
air di dalam gelas kaca.
2. Meniskus Cembung, yaitu keadaan permukaan zat cair di dalam bejana
yang ampak melengkung ke atas (cembung). Hal ini dikarenakan
gaya kohesi lebih kuat dari pada gaya adhesi. Contoh: Bentuk permukaan
raksa di dalam gelas kaca.
15
GAMBAR II.6.1
GAMBAR PERMUKAAN AIR DAN RAKSA DI DALAM GELAS
KACA
II.7. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat
cair di dalam pipa kapiler atau pipa sangat kecil (pipa dengan diameter
yang sangat kecil). Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan seharihari,
yaitu:
1. Naiknya air dari akar melalui pembuluh kayu pada batang tumbuhan.
2. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor minyak.
3. Naiknya air ke tembok sehingga tembok menjadi basah.
4. Meresapnya air pada tisu, kain pel, dan spons.
5. Tinta cair yang diserap kapur tulis.
Gambar di bawah ini memperlihatkan perbedaan antara air dan
raksa, jika dimasukan ke dalam tabung yang berbeda ukuran diameternya.
Ternyata, air akan naik dengan sendirinya pada pipa kapiler, tetapi justru
raksa akan turun jika dimasukan pada pipa kapiler.
GAMBAR II.6.1
GAMBAR PERMUKAAN AIR DAN RAKSA DI DALAM PIPA KAPILER
KACA
16
yang
berada
pada
pipa
kapiler
akan
semakin
turun
karena kohesi raksa. lebih besar daripada adhesi raksa dengan pipa
kapiler.
17
BAB III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
1.
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat
tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat
dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.
2.
Wujud Benda :
a. Benda padat, setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu
tetap.
b. Benda cair, Benda cair mengikuti bentuk wadahnya, sifat benda cair
yang lain ialah selalu memiliki permukaan datar dan Sifat air yang
selanjutnya, yaitu bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
c. Wujud benda gas, Udara dan asap merupakan benda yang tergolong
benda gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati.
Hanya gas-gas tertentu yang dapat dilihat. Misalnya, asap
pembakaran dan asap knalpot kendaraan. Hati-hati jangan sampai
kamu mengisapnya karena gas itu mengandung zat berbahaya. Udara
merupakan gas yang tidak dapat dilihat. Akan tetapi, kita dapat
merasakan keberadaannya.
18
air
dari
wujud
gas
ke
wujud
cair
disebut
prosespengembunan.
c. Perubahan dari Padat ke Gas, Perubahan wujud padat ke wujud gas
disebut menyublim.
III.2.
Saran
Biasanya banyak diantara kita menyepelekan hal-hal yang berkaitan
dengan materi ini, padahal materi mengenai zat padat, cair, dan gas ini sangat
penting bagi kita. Oleh karena itu, tanggapilah pembelajaran mengenai zat
padat, cair, dan gas ini dengan serius, agar materi ini dipahami dengan benar
dan berguna bagi kita kedepannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, T. (2004). Kamu itu lebih cerdas daripada yang kamu duga (Youre
smarter than you think). Batam Centre : Interaksara
Anonim.2012.Benda cair gas dan padat.(http://www.bimbingan.org/benda-cair-gasdan-padat.htm). Diakses pada tanggal 28 november 2013
Dahar, Ratna Wilis, Prof. Dr. M.Sc,. (1996).Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga
Duxes, Herbert. (1996). Kompedium didaktik fisika. Bandung : Remaja Rosdakarya
Kompas, Rabu 23 Maret 2005, hal. 9, kol. 1
20