Anda di halaman 1dari 7

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Nama NIM Kelas Semester

: Vivi Suryaningsih : 13103241074 : Pendidikan Luar Biasa (B) : I (satu)

Kebutuhan Anak Sebagai Prioritas dalam Pendidikan di Sekolah Ramah Anak Pendahuluan Pendidikan di era modern seperti saat ini tentu mempunyai peran yang sangat penting untuk memajukan bangsa ini. Efek yang akan ditimbulkan tentu bukan dalam jangka waktu yang singkat. Untuk itu diperlukan sebuah pemahaman diri bahwa pendidikan adalah investasi masa depan. Di Indonesia sekarang ini banyak kita jumpai berbagai macam jenis-jenis pendidikan dengan metode tertentu. Pendidikan non formal yang memberikan kesempatan untuk anak menggali potensi yang ada pada dirinya baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Pendidikan formal juga banyak menawarkan berbagai macam pilihan model sekolah, diantaranya sekolah dengan taraf internasional, sekolah bilingual, sekolah alam, dan sekolah asrama. Hal tersebut tentu menarik perhatian orang tua karena kelebihan dari masing-masing jenis sekolah yang diberikan. Dengan begitu tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua akan memaksakan anak mereka ke sekolah yang diinginkan. Hal ini tentu tidak sesuai, bagaimana pun juga anak mempunyai hak untuk memilih sekolah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang diperlukan anak. Meski demikian orang tua harus tetap mengarahkan anaknya untuk memilih sekolah yang benar-benar menjadi idaman tanpa harus memaksakan kehendak dari orang tua itu sendiri. Konsep sekolah idaman terletak pada kriteria standar yang membuat sekolah itu memang layak untuk diidamkan. Sarana prasarana yang tersedia, pendidik yang profesional, kurikulum yang telah dirancang sangat mendukung sebuah sekolah untuk dikatakan menjadi sekolah idaman, tetapi semua itu harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kebutuhan anak akan tempat bermain, mendapatkan perlakuan yang sama atau non diskriminasi dan kebutuhan akan penyaluran kreatifitas, bakat dan minat dalam bidang akademik maupun non akademik. Untuk itu perlu di terapkan sebuah konsep sekolah ramah anak di berbagai jenis sekolah.

Sekolah Ramah Anak

Page 1

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Pengertian Sekolah Ramah Anak Seperti apa Sekolah Ramah Anak itu? Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang anti diskriminasi, menerapkan PAIKEM, perhatian dan melindungi anak, lingkungan yang sehat serta adanya partisipasi dari orang tua dan masyarakat. Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23/2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Disebutkan di atas salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak (Risnawati, 2012). Ditambahkan pula Aqib (2008:55) model sekolah ramah anak lebih banyak memberikan prasangka baik kepada anak, guru menyadari tentang potensi yang berbeda dari semua peserta didiknya sehingga dalam memberikan kesempatan kepada siswanya dalam meilih kegiatan dan aktivitas bermain yang sesuai minatnya.

Indikator Sekolah Ramah Anak Seorang anak akan merasa aman, nyaman, dan menikmati proses pendidikan di sekolah apabila sekolah tersebut mempunyai indikator-indikator yang membuat anak senang, tanpa merasa cemas dan takut ketika berada di sekolah sehingga bisa mengembangkan potensi anak dengan kreatifitas yang dimiliki. Bagaimana

mewujudkan sekolah yang ramah anak? Suatu sekolah dikatakan bisa dikatakan ramah anak apabila disekolah tersebut: 1. Peka terhadap gender dan non diskriminasi. Setiap anak mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Baik anak berkebutuhan khusus maupun anak normal pada umunya sama-sama berhak untuk masuk ke sekolah tertentu tanpa memandang status ekonomi orang tua atau status sosial dari setiap siswa.

Sekolah Ramah Anak

Page 2

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

2. Proses pembelajaran menerapkan PAKEM. PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Apabila guru menerapkan pembelajaran tersebut dalam kegiatan belajarmengajar akan ada interaksi yang positif antara guru dan siswa di sekolah. 3. Tata tertib sekolah dan kelas disusun bersama antara kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua atau wali siswa. Partisipasi dari kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa dalam membuat tata tertib tentu akan mempunyai efek yang baik. Dengan begitu akan ada kesepakatan antar pihak sekolah, wali siswa atau siswa sendiri. Sehingga tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan ketika siswa diberikan hukuman karena melanggar peraturan. 4. Menerapan hukuman tanpa kekerasan. Pada awal semester sebaiknya antara guru dan murid membuat perjanjian tentang hukuman yang akan diberikan jika siswa melanggar peraturan. Beberapa guru terkadang memberikan hukuman fisik untuk anak yang melanggar peraturan. Misalnya ketika anak berangkat sekolah terlambat atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah guru memberikan hukuman berupa berdiri di depan kelas selama proses belajar berlangsung. Tentu hal itu tidak akan menimbulkan efek jera, justru bisa saja anak akan melakukan hal yang sama. Untuk itu guru perlu memberikan hukuman yang mendidik, diantaranya membuat sinopsis cerita sejarah, menghafalkan materi pelajaran, atau mengerjakan soal-soal. 5. Ada wadah bagi siswa dan guru untuk menyampaikan pendapatnya. Kotak saran dan pohon pengaduan sangat diperlukan. Siswa dan guru sama-sama berhak untuk menyampaikan pendapatnya. Setiap seminggu sekali diadakan pertemuan antara guru dan murid yang tujuannya untuk mmbacakan dan menindaklanjuti apa yang telah dituliskan. Sehingga akan ada perbaikan setiap minggunya. Adanya OSIS, kelompok belajar, club olahraga mempunyai peran yang penting dalam menyalurkan bakat dan pendapatnya. Sehingga antara teman atau guru saling bertukar pikiran atau bertukar pendapat.

Sekolah Ramah Anak

Page 3

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Majalah dinding digunakan siswa untuk menyalurkan bakat menulis, menggambar atau fotografi. Majalah dinding sebaiknya dua minggu sekali diganti dengan karya siswa yang baru. 6. Penghargaan terhadap siswa dan guru yang ramah. Setiap satu semester diadakan pemilihan guru dan siswa teladan. Hal ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada guru dan siswa yang ramah serta untuk memotivasi siswa dan guru yang lain. 7. Kepemilikan akta kelahiran. Akta kelahiran digunakan untuk mebuat data diri siswa. Ketika ada lomba biasanya akta kelahiran juga digunakan untuk kelengkapan data diri. 8. Perlakuan kepala sekolah atau guru terhadap siswa. Kepala sekolah atau guru memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh siswa tanpa mendiskriminasi. Guru melakukan pendekatan kepada siswa apabila siswa mengalami keterlambatan dalam proses belajar. 9. Transparansi dan akuntanbilitas. Perumusan dan Pembahasan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) melibatkan warga sekolah. Hasil RAPBS dipublisakin secara lisan atau tulisan supaya warga sekolah mengetahui. Setiap sekolah hanya memiliki Satu RAPBS yang memuat seluruh sumberdana yang diperoleh sekolah. Laporan penggunaan dana APBS secara berkala ke warga sekolah sangat diperlukan. 10. Lingkungan sekolah yang aman. Di sekolah harus tersedia tempat bermain yang aman, tempat untuk cuci tangan, WC, tersedianya air bersih dan pengoptimalan UKS. 11. Pengelolaan kantin sekolah. Kantin sekolah didesain sebagai kantin kejujuran. Siswa dipersilahkan untuk mengambil sendiri barang yang akan dibeli dan menempatkan uang pada tempat yang telah disediakan. 12. Ketersediaan mekanisme pencegahan anak putus sekolah. Sekolah harus mempunyai data anak yang rawan putus sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah arah aliran bantuan pendidikan yang akan diberikan kepada sisiwa.

Sekolah Ramah Anak

Page 4

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Mengembangkan Konsep Sekolah Ramah Anak Untuk mengembangkan sebuah sekolah dengan konsep sekolah ramah anak adalah tahu tugas dan fungsi pokok masing-masing. Sekolah sebagai tempat belajar tentu harus diciptakan semenarik mungkin. Selain itu sekolah adalah tempat bermain, namun lebih dari itu sekolah harus bisa memwadahi, memfasilitasi dan sekaligus sebagai media penyaluran bakat dan minat. Risnawati, dalam lomba penulisan esai Sekolah Ramah Anak dalam rangka menyemarakkan Hari Anak Nasional tahun 2012 mengungkapkan bahwa, Untuk membangun kerjasama yang sinergi, guna mengetahui sejauh mana perkembangan anak, perlu didukung adanya program parenting. Program ini bertujuan agar anak dapat mengkomunikasikan gagasan serta pendapatnya dalam belajar, kesulitan- kesulitan sekaligus masalah psikis yang dialami saat bersama orang tua di rumah maupun gurunya. Nilai positifnya orang tua dan guru dapat mengerti dan memahami kebutuhan serta potensi anak sekaligus mengevaluasi pelayanan mereka terhadap anak. Dijelaskan juga oleh Risnawati bahwa keluarga, masyarakat dan sekolah harus berperan aktif dalam mewujudkan sekolah ramah anak. Berikut adalah bentuk peran aktifnya, yaitu : 1). Keluarga

sebagai pusat pendidikan utama dan pertama bagi anak. sebagai fungsi proteksi ekonomi, sekaligus memberi ruang berekpresi dan berkreasi.

2). Masyarakat

sebagai komunitas dan tempat pendidikan setelah keluarga menjalin kerjasama dengan sekolah. sebagai penerima output sekolah.

3). Sekolah

melayani kebutuhan anak didik khususnya yang termargin dalam pendidikan.

peduli keadaan anak sebelum dan sesudah belajar. peduli kesehatan, gizi, dan membantu belajar hidup sehat. menghargai hak-hak anak dan kesetaraan gender. sebagai motivator, fasilitator sekaligus sahabat bagi anak.

Sekolah Ramah Anak

Page 5

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Kesimpulan Konsep sekolah ramah anak ini tentu akan mempunyai efektifitas ketika dilakukan di tingkat pendidikan anak usia dini atau di pendidikan sekolah dasar. Konsep kebebasan tetapi bertangungjawab ini jika diterapkan di pendidikan menengah tentu akan mempengaruhi pola pikir siswa. Siswa akan bebas dan bisa jadi menjadi nakal serta kurang disiplin. Namun jika diterapkan sejak pendidikan anak usia dini dari kecil anak sudah mempunyai pemikiran bahwa belajar itu menyenangkan karena konsep dari sekolah ramah anak sendiri yaitu bermain untuk belajar dan tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir serta berperan dalam peningkatan prestasi belajar apabila belajar itu menyenangkan.

Saran Sosialisasi tentang sekolah ramah anak kepada pemegang peran penting yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan tentu dari pihak pemerintah sendiri harus ditingkatkan untuk mendapatkan kesepahaman tugas dan fungsi pokok masing-masing. Perlunya kerjasama yang sinergis antar berbagai pihak tentu akan mempermudah terwujudnya sekolah ramah anak. Peran serta atau pendapat anak harus diprioritaskan, karena merekalah subyek dan obyek dari pendidikan. Jika konsep sekolah ramah anak akan diterapkan di jenjang sekolah menengah maka indikator-indikator yang ada disesuaikan dengan tingkatan jenjangnya. Selain itu juga harus disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing karena di Indonesia tentu dari satu ddaerah dengan daerah yang lain memeiliki kemampuan yang berbeda baik dari sikap maupun pola pikir masyarakat pada suatu daerah. Dengan begitu suasana bermain untuk belajar akan mempunyai efek yang positif dalam prestasi anak.

Sekolah Ramah Anak

Page 6

[TUGAS AKHIR MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN]

2013

Daftar Pustaka http://derao.wordpress.com/2010/09/24/sekolah-ramah-anak-sebuah-guidelinesederhana/ http://www.yskk.org/berita/sekolah-ramah-anak-sebagai-pendidikan-berorientasi-padakebutuhan-anak.html www.mdgspolman.org

Sekolah Ramah Anak

Page 7

Anda mungkin juga menyukai