Anda di halaman 1dari 1

Gerakan Generasi Jujur Oleh : Muliyadi Hamid Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

mencanangkan program Gerakan Generasi Jujur (GGJ). Gerakan yang tentu saja lahir dari kesadaran semakin merosotnya nilai-nilai moral, khususnya soal kejujuran bangsa ini patut diapresiasi. Paling tidak, program ini menunjukkan keseriusan kita membenahi masalah-masalah mendasar yang menyebabkan bangsa ini semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Hanya disanyangkan karena gerakan ini terbatas ditujukan pada murid-murid sekolah dasar dan menengah . Tentu hal ini sangat baik. Hanya saja, persoalan kejujuran bukan saja persoalan individual, tapi juga sangat erat kaitannya dengan lingkungan sosial. Demikian juga bukan hanya berbasis pada aspek kognisi, melainkan juga pada aspek afeksi dan psikomotorik. Oleh karenanya, maka keteladanan menjadi sangat strategis untuk meciptakan generasi jujur. Tentu saja mendidikkan dan membiasakan prilaku jujur sejak dini bagi siswa merupakan hal yang tepat. Hanya saja perlu lingkungan yang mendukung upaya tersebut. Sebuah lingkungan yang mampu memberikan keteladanan yang baik. Misalnya, jika gerakan ini difokuskan pada sekolah, maka lingkungan sosial sekolah mutlak disetting untuk mendukung upaya tersebut. Guru-guru harus terlebih dahulu menunjukkan kejujuran pada siswa. Demikian pula dengan pengelola. Mulai dari Kepala sekolah sampai pada jenjang yang paling rendah. Semua harus mampu mencontohkan sikap dan perilaku jujur. Tindakan para guru dan pengelola senantiasa menjadi rujukan murid untuk berprilaku. Oleh karenanya, program GGJ hendaknya dirancang secara komprehensif. Bukan hanya untuk siswa, melainkan juga termasuk stakeholder sekolah, terutama para guru. Jika tidak, maka dapat dipastikan program ini tidak akan efektif menciptakan generasi jujur. Konon, setiap pelaksanaan Ujian Nasional tidak jarang guru sendiri yang membantu murid-muridnya menjawab soal-soal ujian. Ini dilakukan untuk membantu agar banyak muridnya yang lulus ujian. Tindakan ini tentu saja sangat bertentangan dengan upaya membentuk generasi jujur. Menyontek saat ujian, merupakan salah satu bentuk ketidakjujuran yang sejak dini perlu dicegah. Oleh karenanya, maka seyogianya, guru tidak mengajar dan menguji siswanya dengan pengetahuan yang mengandalkan kemampuan menghafal konsep. Tapi lebih kepada kemampuan penalaran. Selain di sekolah, murid-murid ini juga hidup di lingkungan sosial yang lebih luas. Bahkan lebih lama mereka berada di rumah dan di masyarakat luas. Maka, keteladanan didalam lingkungan sosial, terutama di lingkungan keluarga juga amat penting. Semoga program-program dalam gerakan PPJ ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek pendukungnya secar komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai