Anda di halaman 1dari 10

INTRODUCTION Disebut juga ilmu kedokteran kehakiman, merupakan salah satu mata ajaran wajib dalam rangkaian pendidikan

kedokteran di Indonesia, setiap dokter baik dokter,dokter dimana spesialis diminta peraturanperundangan mewajibkan kedokteran forensik bagi

kedokteran forensik, spesialis klinik untuk membantu melaksanakan pemeriksaan kepentinganperadilan bilamana oleh polisi penyidik. Ilmu Kedokteran Forensik adalah cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum. Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu usaha ilmiah, dan bukan sekedar common sense, nonscientific belaka. Dengan demikian, dalam penegakan keadilan yang menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa manusia, bantuan dokter dengan pengetahuan Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal yang dimilikinya amat diperlukan. 1. Identifikasi dalam ilmu forensik forensik merupakan personal sering upaya yang dilakukan suatu dengan tujuan dalam Identifikasi Identifikasi

membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. merupakan masalah kasus pidanamaupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat amat penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam proses peradilan. Peran ilmu kedokteran forensik dalam identifikasi terutama pada jena!ah tidak dikenal, jena!ah yang rusak , membusuk, hangus terbakar dan kecelakaan masal, bencana alam, huru hara yang mengakibatkan banyak korban meninggal, serta potongan tubuh manusia atau kerangka. "elain itu identifikasi forensik juga berperan dalam berbagai kasus lain seperti penculikan anak, bayi tertukar, atau diragukan orangtua nya.Identitas seseorang yang dipastikan bila paling sedikit dua metode yang digunakan memberikan hasil positif #tidak meragukan$. ID!NTI"I#$%I Dalam Ilmu "OR!N%I# meliputi a. Pemeriksaan sidik jari ini membandingkan sidik jari jena!ah dengan data sidik Metode

jariantemortem."ampai saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatan nya untuk menentukan identitas seseorang. Dengan demikian harus dilakukan penanganan yang sebaik%baiknya terhadap jari tangan jena!ah untuk pemeriksaan sidik jari, misalnya dengan melakukan pembungkusan kedua tangan jena!ah dengan kantong plastik.b. &etode 'isual Metode ini dilakukan dengan memperlihatkan jena!ah pada orang%orang yang merasa kehilangan anggota keluarga atau temannya.&ara ini hanya efektif pada jena!ah yang belum membusuk, sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih dari satu orang.'al ini perlu diperhatikan mengingat

adanya kemungkinan faktor emosi yang turut berperan untuk membenarkan atau sebaliknya menyangkal identitas jena!ah tersebut. (. Pemeriksan Dokumen Dokumen seperti kartu identitas #K(P, "IM, Paspor$ dan sejenisnya yang kebetulan ditemukan dalam dalam saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali jena!ah tersebut.Perlu diingat pada kecelakaan masal, dokumen yang terdapat dalam tas atau dompet yang berada dekat jena!ah belum tentu adalah milik jena!ah yang bersangkutan. d. Pemeriksaan Pakaian dan Per)iasan Dari pakaian dan perhiasan yang dikenakan jena!ah, mungkin dapat diketahui merek atau nama pembuat, ukuran, inisial nama pemilik, badge yang semuanya dapat membantu proses identifikasi walaupun telah terjadi pembusukan pada jena!ah tersebut.Khusus anggota )*+I, identifikasi dipemudah oleh adanya nama serta ,+P yang tertera pada kalung logam yang dipakainya. e. Identifikasi &edik Metode ini menggunakan data umum dan data khusus.Data umum meliputi tinggi badan, berat badan, rambut, mata, hidung, gigi dan sejenisnya.Data khusus meliputi tatto, tahi lalat, jaringan parut, cacat kongenital, patah tulang dan sejenisnya. Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli dengan menggunakan berbagai cara-modifikasi #termasuk pemeriksaan dengansinar%.$ sehingga ketepatan nya cukup tingi.*ahkan pada tengkorak-kerangka pun masih dapat dilakukan metode identifikasi ini. Melalui metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin, ras, prkiraan umur dan tingi badan, kelainan pada tulang dan sebagainya. f. Pemeriksaan Pen(atatan *igi Pemeriksaan ini meliputi data gigi #/dontogram$ dan rahang yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar%. dan pencetakan gigi dan rahang./dontogram memuat data tentang jumlah,bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi dan sebagainya. "eperti hal nya dengan sidik jari, maka setiap indi0idu memiliki susunan gigi yang khas.Dengan demikian dapat dilakukan indentifikasi dengan cara membandingkan data temuan dengan data pembanding antemortem. g. Pemeriksaan %erologik untuk menentukan golongan darah Pemeriksaan serologik betujuan

jena!ah.Penentuan golongan darah pada jena!ah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa rambut, kuku dan tulang. "aat ini telah dapat dilakukan pemeriksaan sidik D,) yang akurasi nya sangat tinggi. ). i. &etode !ksklusi untuk korban massal seperti ben(ana alam Identifikasi Potongan Tubu) &anusia +#asus &utilasi, atau ke(elakaan massal

j. k. l.

Identifikasi #erangka Pemeriksaan $natomik Penentuan Ras

Cara penentuan jenis kelamin 1. &elalui Identifikasi &edik Metode ini menggunakan data umum dan data khusus.Data umum meliputi tinggi badan, berat badan, rambut, mata, hidung, gigi dan sejenisnya.Data khusus meliputi tatto, tahi lalat, jaringan parut, cacat kongenital, patah tulang dan sejenisnya. Metode ini mempunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli dengan menggunakan berbagai cara-modifikasi #termasuk pemeriksaan dengansinar%.$ sehingga ketepatan nya cukup tingi.*ahkan pada tengkorak-kerangka pun masih dapat dilakukan metode identifikasi ini. Melalui metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin- ras- prkiraan umur dan tingi badan- kelainan pada tulang dan sebagainya. .. &elalui Pemeriksaan makroskopik dan )arus diperkuat dengan pemeriksaan mikroskopik 1ntuk kasus krimialitas yang sulit diidentifikasi seperti Korban mutilasi, maka Penentuan jenis kelamin ditentukan dengan pemeriksaan makroskopik dan )arus diperkuat dengan pemeriksaan mikroskopik yang bertujuan menemukan kromatin seks wanita, seperti Drumstick pada leukosit dan badan

*arr pada sel epitel serta jaringan otot. /. Pemeriksaan Tengkorak dan Ras Dengan pemeriksaan tulang inijuga, panggul, jenis kelamin dapat ditentukan berdasarkan panjang pemeriksaan /. tulang tengkorak, sternum, tulang

sertaskapula dan metakarpal. Tanda0Tanda #ematian Merupakan tanda%tanda Perubahan pada tubuh setelah kematian. Perubahan pada tubuh mayat adalah dengan melihat Tanda #ematian pada tubuh tersebut. Perubahan dapat terjadi dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, misalnya2 1, ., /, 1, 2, #erja jantung dan peredaran dara) ter)entiPernapasan ber)enti+efleks cahaya dan kornea mata )ilangKulit pu(atTerjadi relaksasi otot.

Tanda pasti kematian "etelah beberapa waktu timbul perubahan paska mati yang jelas, sehingga memungkinkan diagnosa kematian menjadi lebih pasti. (anda%tanda tersebut dikenal sebagai tanda pasti kematian berupa2 1, ., 3ebam mayat 3 4i5or &ortis+)ipostatis3li5iditas paska mati, Kaku mayat +rigor mortis,

/, 1, 2, 6,

Penurunan suhu tubuh Pembusukan Mummifikasi )diposera

1.

7enis07enis kematian dari kata thanatos #yang berhubungan dengan kematian$

(anatologi Tanatologi berasal dan logos #ilmu$. (anatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. *eberapa istilah tentang 4enis%jenis kematian #Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah berikut$2 ). &ati somatis +&$TI #4INI%, &ati suri &ati seluler +&O4!#U4!R, &ati serebral &ati otak +batang otak, Mati somatis

(erjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan secara menetap #ire0ersibel$., yaitu . 5. 6. 7. 8. ;. <. =. >. *. susunan saraf pusat, sistem kardio0askuler dan sistem pernapasan . "ecara klinis tidak ditemukan refleks%refleks, 99: mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerakan pernapasan dan suara pernapasan tidak terdengar pada auskultasi. Mati suri

Mati suri #near-death experience (NDE), suspend animation, apparent death $ adalah terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yang ditentukan oleh alat kedokteran dibuktikan &. sederhana.Dengan bahwa ketiga alat kedokteran yang canggih masih suri dapat sering sistem tersebut masih berfungsi.Mati

ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dantenggelam. Mati seluler #mati molekuler$ )dalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setela) kematian somatis.

Daya

tahan

hidup

masing%masing organ atau jaringan berbeda%beda, seluler dapat seluler empat pada tiap organ atau

sehingga tidak saraf dapat pada persen

terjadinya %ebagai

kematian gambaran mati

jaringan

bersamaan.Pengertian ini penting dalam transplantasi organ. dikemukakan dalam empat ba)8a susunan menit- otot masi) pupil masi) terjadi pusatmengalami mati seluler

dirangsang +listrik, sampai kira0kira dua jam paska mati dan mengalami setela) okuli jam- dilatasi pemberian adrenalin 9-1 persen atau penyuntikan sulfas atropin 1 persen kedalam kamera mati. Kulit masi) dapat berkeringat sampai lebi) dari : jam paska mati dengan (ara menyuntikkan subkutan pilokarpin . persen atau asetil kolin .9 dapat dapat persen-spermato!oa masi) berta)an hidup beberapa hari dalam epididimis-kornea masi) jam pas(a0mati. D. Mati serebral kerusakan kedua hemisfer otak yang ire0ersibelsedangkan kedua sistem lainnya ke(uali batang yaitu sistem )dalah anteriorpemberian pilokarpin 1 ataufisostigmin 9-2 persen akan mengakibatkan miosis )ingga .9 jam paska

ditransplantasikan dan darah masi) dapat dipakai untuktransfusi sampai enam

otakdan serebelum, 9.

pernapasan dankardio0askuler masih berfungsi dengan bantuan alat. Mati otak #batang otak$ )dalah bila terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang ire0ersibel, termasuk batang otak dan serebelum.Dengan diketahuinya mati otak #mati batang otak$, maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan. 2. Penyebab dan (ara kematian &ara kematian adalah macam kejadian yang bertanggung jawab terhadap kematian Cara #ematian 1. .. #eamatian ;ajar Tidak 8ajar karena penyakit pembunu)an- bunu) diri- ke(elakaan- tenggelam

P!N<!=$= #ematian Penyebab kematian dapat disebabkan oleh penyakit atau cedera-luka yang bertanggung jawab terhadap timbulnya kematian "ebab kematian 2 .Penyakit 2 gangguan "&?, ""P, respirasi, :I(, urogenital 5. (rauma a.Mekanik 2 % tajam 2 iris, tusuk, bacok % % % tumpul 2 memar, lecet, robek, patah senjata api #balistik$ bahan peledak-bom

b.kimiawi 2 @ asam @ basa @ intoksikasi #keracunan$ 1ntuk kasus kriminal maka cara penentuan sebab dan cara kematian ditentukan dengan Pemeriksaan /(/P"I sesuai dengan /topsi Otopsi #juga dikenal pemeriksaan kematian atau nekropsi$ adalah in0estigasi medis jena!ah untuk memeriksa sebab kematian. Kata AotopsiB berasal dari bahasa Cunani yang berarti Alihat dengan mata sendiriB. A,ekropsiB berasal dari bahasa Cunani yang berarti Amelihat mayatB. )da 5 jenis otopsi2 "orensik2 Ini dilakukan untuk tujuan medis legal dan yang banyak dilihat dalam tele0isi atau berita.

Klinikal: Cara ini biasanya dilakukan di rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian untuk tujuan riset dan pelajaran.

6.

Perkiraan ;aktu kematian korban waktu kematian korban tergantung kepada "aktor0faktor yang

Perkiraan

digunakan untuk menentukan saat terjadinya kematian- yaitu . 4i5or mortis #lebam jena!ah$ 5. Rigor mortis #kaku jena!ah$ 3. Body temperature #suhu badan$ 7. Degree of decomposition #derajat pembusukan$ 8. Stomach Content #isi lambung$ ;. Insect activity #akti0itas serangga$ <. Scene markers #tanda%tanda yang ditemukan pada sekitar tempat kejadian$ 1. 4i5or mortis +lebam jena>a), 3i0or mortis atau lebam mayat terjadi akibat pengendapan eritrosit sesudah kematian akibat berhentinya sirkulasi dan adanya gra0itasi bumi . 9ritrosit akan menempati bagian terbawah badan dan terjadi pada bagian yang bebas dari tekanan. &un(ul pada menit ke0/9 sampai dengan . jam. Intensitas lebam jena>a) meningkat dan menetap :01. jam. 4ebam jena>a) normal berwarna mera) keunguan. (etapi pada kera(unan sianaida #&,$ dan karbon monoksida #&/$ akan berwarna mera) (era) +cherry red,. .. Rigor mortis +kaku jena>a), +igor mortis atau kaku jena!ah terjadi akibat hilangnya $TP. )(P digunakan untuk memisahkan ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot. ,amun karena pada saat kematian terjadi penurunan cadangan )(P maka ikatan antara aktin dan myosin akan menetap #menggumpal$ dan terjadilah kekakuan jena!ah. +igor mortis akan mulai mun(ul . jam postmortem semakin bertamba) )ingga

men(apai maksimal pada 1. jam postmortem. Kemudian setelah itu akan berangsur%angsur menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 1. jam setela) kekakuan maksimal +.1 jam postmortem, kaku jena>a) suda) tidak ada lagi. Faktor%faktor yang mempengaruhi terjadinya kaku jena!ah adalah suhu tubuh, 0olume otot dan suhu lingkungan. Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jena!ah. +igor mortis diperiksa dengan cara menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh. ?al0)al yang perlu dibedakan dengan rigor mortis atau kaku jena>a) adala) . Cadaveric Spasmus, yaitu kekakuan otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian akibat hilangnya )(P lokal saat mati karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum mati. 5. Heat stiffening, yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi fleDi sendi. Misalnya pada mayat yang tersimpan dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam waktu yang lama. 6. Cold stiffening, yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh dan pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot. 3. Body temperature +su)u badan, Pada saat sesudah mati, terjadi karena adanya proses pemindahan panas dari badan ke benda%benda di sekitar yang lebih dingin secara radiasi, konduksi, e0aporasi dan kon0eksi. Penurunan suhu badan dipengaruhi oleh suhu lingkungan, konstitusi tubuh dan pakaian. *ila suhu lingkugan rendah, badannya kurus dan pakaiannya tipis maka suhu badan akan menurun lebih cepat. 3ama kelamaan suhu tubuh akan sama dengan suhu lingkungan. Perkiraan saat kematian dapat di)itung dari pengukuran su)u jena>a) perrektal +Rectal Temperature3RT,. %aat kematian +dalam jam, dapat di)itung rumus P&I + ost !ortem Interval, berikut. Formula untuk suhu dalam o &elcius P&I @ /A o C0RT o C B/ Formula untuk suhu dalam o Fahrenheit PMI E >=,; o F%+( o F ,8 7. Degree of decomposition #derajat pembusukan$ Pembusukan jena!ah terjadi akibat proses degradasi "aringan karena autolisis dan ker"a #akteri. Mulai mun(ul .1 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti '&,, '5" dan lainlain. :as yang terjadi menyebabkan pembengkakan. )kibat proses pembusukan rambut mudah dicabut, wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur. Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang

hangat-panas dan kelembaban tinggi. *ila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan berlangsung lebih cepat. 2. Stomach Content +isi lambung, Pengosongan lambung dapat dijadikan salah satu petunjuk mengenai saat kematian. Karena makanan tertentu akan mem#utuhkan $aktu spesifik untuk dicerna dan dikosongkan dari lam#ung . Misalnya sandwich akan dicerna dalam waktu untuk dicerna. 6. Insect activity +akti5itas serangga, )kti0itas serangga juga dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian yaitu dengan menentukan umur serangga yang biasa ditemukan pada jena!ah. ,ecrophagus species akan memakan jaringan tubuh jena!ah. "edangkan predator dan parasit akan memakan serangga ,ecrophagus. /mni0orus species akan memakan keduanya baik jaringan tubuh maupun serangga. (elur lalat biasanya akan mulai ditemukan pada jena!ah sesudah %5 hari postmortem. 3ar0a ditemukan pada ;% F hari postmortem. "edangkan lar0a dewasa yang akan berubah menjadi pupa ditemukan pada 5% = hari. A. Scene markers +tanda0tanda yang ditemukan pada sekitar tempat kejadian, Proses0Proses %pesifik 4ainnya pada 7ena>a) #arena #ondisi #)usus &ummifikasi Mummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. Mummifikasi terjadi pada 1.011 minggu. 4aringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. %dipocere Adipocere adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. 3emak akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas karena kerja lipase endogen dan en!im bakteri. Faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere adalah kelembaban dan suhu panas. Pembentukan adipocere membutu)kan 8aktu beberapa minggu sampai beberap bulan. )dipocere relatif resisten terhadap pembusukan. :. Pemeriksaan korban kriminalitas 1ntuk kasus kriminal maka cara penentuan sebab dan cara kematian ditentukan dengan Pemeriksaan )1(/P"I . Pemeriksaan korban kriminalitas dilakukan sesuai tahapan identifikasi forensik pada korban umumnya. "etelah diduga indikasi sebab dan cara kematiannya, maka dilakukan )1(/P"I. Dengan kemajuan "ain di bidang ilmu kedokteran, maka pemeriksaan "idik jari #fingerprint$ dan D,) merupakan alat yang bisa menjadi alat pembuktian yang dengan tahapan pemeriksaan uji 3aboratorium Forensik dengan pengambilan "ampel sesuai yang dibutuhkan baik saat di (KP maupun saat jam sedangkan makan besar membtuhkan waktu 6 sampai 8 jam

sangat 0alid dan dapat mengungkapan kasus sulit dan sudah lama belum dapat diungkapkanG. C. Pengambilan %ampel Pengambilan %ample untuk pemeriksaan laboratorium forensik ditujukan untuk mengeta)ui P!N<!=$= D$N C$R$ #!&$TI$NN<$ baik untuk kasus kematian 8ajar atau kematian tdk 8ajar termasuk kriminalitas. Dari )asil pemeriksaan dan ta)apan identifikasi forensik- maka dilakukan pengambilan sample untuk memperkuat dugaan penyebab dan (ara kematian serta mekanisme kematian ter)adap korban. ?ampir semua kasus kematian tidak 8ajar dilakukan pemeriksaan laboratorium forensik sesuai aturan dan permo)onan penyidik. $dapaun #asus. #riminalitas yang sering dilakukan pengambilan sample untuk pemeriksaan laboratorium forensik nya meliputi 1. .. /. #asus #era(unan #asus perkosaan #asus #!C!4$#$$N 4$4U 4INT$% karena pengaru) $lko)ol atau "ample2 darah,jaringan,organ "ample 2&airan "emen.,3endir 0agina N$R#O=$ "ample2 Darah,1rin 1. 2. #asus Tenggelam #asus Pembunu)an "ample2 organ Paru%Paru atau organ lain "ample 2 hampir semua,termasuk bila akan dilakukan pemeriksaan D,) untuk kasus kriminalitas yg sulit dibuktikan. 6. Dan lain sebagainya.

P!N*$&=I4$N %$&P!4 DI4$#U#$N DI T#P dan $T$U %$$T $UTOP%I untuk diperiksa lebi) lanjut di laboratorium "orensik. 7!NI% %$&P!4 a. b. (. d. %IDI# 7$RI C$IR$N TU=U? $R$?- $IR 4IUR- C$IR$N

4$&=UN*-'$*IN$-%P!R&$-D44 7$RIN*$N TU=U? kuku-rambut- dsb %ample bagian OR*$N TU=U? 7$NTUN*-OT$#-*IN7$4-4I'!R-

P$RU0P$RU Dari sample dara) bisa dilakukan pemeriksaan DN$-Pemeriksaan Dara) dan *ol dara). =a)an sample dara) juga diperiksakan di laboratorium forensik untuk mengeta)ui penyebab dan jenis ra(un dalam kasus kera(unan- juga dapat mengeta)ui penyebab ke(elakaan lalu lintas karena pengaru) alko)ol dan Obat N$R#O=$ 4ainnya.

=a)an3sample DN$ diambil dari )ampir seluru) tubu) terutama sample diatas. &ontoh P9M9+IK")), 3)*/+)(/+I1M F/+9,"IK2 1. Pemeriksaan #asus #era(unan CO "ample2 darah a. 1ji )lkali Dilusi-+esistensi )lkali (ujuan2 mengetahui kadar &/ dalam darah secara semikuantitatif. &ara pemeriksaan2 o )mbil 5 tabung reaksi. o Masukkan %5 tetes darah korban ke dalam tabung pertama dan %5 tetes darah normal ke dalam tabung kedua #sebagai kontrol negatif$. o (ambahkan F ml air ke dalam masing%masing tabung hingga warna merah dapat diamati dengan jelas. Darah pada tabung yang mengandung &/ akan tampak merah jernih sedang darah kontrol berwarna merah keruh. o (ambahkan 8 tetes larutan ,a/' dikocok. ?asil. Darah kontrol akan segera berubah warnanya menjadi merah hijau kecoklatan karena terbentuk hematin alkali. "edangkan darah yang mengandung &/'b tidak berubah segera #tergantung konsentrasi &/'b$ karena lebih resisten terhadap alkali. &/'b dengan kadar saturasi 5FH akan memberi warna merah muda selama beberapa detik kemudian menjadi coklat kehijauan setelah resisten terhadap alkali. b. 1ji Formalin (ujuan2 mengetahui kadar &/'b secara semikuantitatif &ara pemeriksaan2 )mbil beberapa tetes darah yang akan diperiksa, masukkan dalam tabung reaksi tambatikan beberapa tetes larutan formalin 7FH sama banyaknya ?asil. *ila darah mengandung &/'b 58H saturasi maka akan terbentuk koagulat berwarna merah yang mengendap pada dasar tabung reaksi. "emakin tinggi kadar &/'b, semakin merah warna koagulatnya. "edangkan pada darah normal akan terbentuk koagulat yang berwarna coklat. menit. "ebagai kontrol jangan digunakan darah fetus karena darah fetus juga bersifat F%5FH pada masing%masing tabung kemudian

Anda mungkin juga menyukai