Anda di halaman 1dari 13

Antianxietas

Indikasi Penggunaan
1. Sindrom anxietas Butir-butir diagnostik sindrom anxietas: Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsikan sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu tidak dapat beristirahat dengan tenang

2. Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut: a. Ketegangan motorik: 1) Kedutan otot atau rasa gemetar 2) Otot tegang/ kaku/ pegel/ linu 3) Tidak bisa diam 4) Mudah menjadi lelah b. Hiperaktif motorik: 1) Napas pendek/ terasa berat 2) Jantung berdebar-debar 3) Telapak tangan basah-dingin 4) Mulut kering

5) Kepala pusing/ rasa melayang 6) Mual, mencret, perut tak enak 7) Muka panas/ badan menggigil 8) Buang air kecil lebih sering 9) Sukar menelan/ rasa tersumbat c. Kewaspadaan yang berlebihan dan penangkapan berkurang: 1) Perasaan jadi peka 2) Mudah terkejut 3) Sulit konsentrasi pikiran 4) Sukar tidur 5) Mudah tersinggung

3. Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala; penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial, dan melakukan kegiatan rutin. Diantara pasien dengan gangguan kecemasan tersebut, yang mendapat golongan SSRI (60,4%), yang mendapat benzodiazepine (34,5%), yang menerima antidepresan trisiklik (11,7%), yang mendapat trazadon (14,7%), dan yang mendapatkan buspiron (3%).

Penggolongan Obat Antianxietas


1. Benzodiazepin 2. Non-Benzodiazepin - Buspiron - Sulpiride - Hydroxyzine

Benzodiazepin
(Klordiazepoksid, Diazepam, Oksazepam, Lorazepam, Klorazepat, Prazepam, Alprazolam, Halozepam)

Farmakodinamik Benzodiazepin bekerja pada reseptor GABA. Terdapat dua jenis reseptor GABA, yaitu GABAA dan GABAB. Efek yg ditimbulkan benzodiazepin merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan efek utama: sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas, relaksasi otot dan antikonvulsan. Sedangkan efek perifernya: vasodilatasi koroner (pada pemberian IV) dan blokade neuromuskular (pada pemberian dosis tinggi).

Farmakokinetik
Absorpsi Benzodiazepin diabsorpsi secara sempurna kecuali klorazepat (klorazepat baru diabsorpsi sempurna setelah didekarboksilasi dalam cairan lambung menjadi N-desmetil diazepam (nordazepam).

Distribusi Benzodiazepin dan metabolitnya terikat pada protein plasma (albumin) dengan kekuatan berkisar dari 70% (alprazolam) hingga 99% (diazepam) bergantung dengan sifat lipofiliknya. Vd (volume of distribution) benzodiazepin besar. Pada pemberian IV atau per oral, ambilan benzodiazepin ke otak dan organ dengan perfusi tinggi lainnya sangat cepat dibandingkan pada organ dengan perfusi rendah (seperti otot dan lemak). Benzodiazepin dapat melewati sawar uri dan disekresi ke dalam ASI.

Metabolisme Metabolisme di hati menghasilkan metabolit aktif yang memiliki waktu paruh lebih panjang dibanding parent drug. Misalnya diazepam (t1/2 20-80 jam) setelah dimetabolisme menjadi N-desmetil dengan waktu paruh eliminasi 200 jam.
Golongan benzodizepin menurut lama kerjanya dibagi dalam 4 golongan: - Senyawa yang bekerja sangat cepat - Senyawa bekerja cepat, t1/2 kurang dari 6 jam: triazolam, zolpidem, zolpiklon - Senyawa yang bekerja sedang, t1/2 antara 6-24 jam: estazolam, temazepam - Senyawa yang bekerja dengan t1/2 lebih dari 24 jam: flurazepam, diazepam, quazepam

Ekskresi Ekskresi metabolit benzodiazepin bersifat larut air melalui ginjal.

Efek samping
Efek merugikan yang paling sering dari benzodiazepin adalah mengantuk,yang terjadi pada kira-kira 10 % dari semua pasien. Beberapa pasien juga dapat mengalami rasa pusing (kurang dari 1%) dan ataksia (kurang dari 2 %)

Buspiron
Farmakodinamik
Berbeda dengan benzodiazepin, buspiron tidak memperlihatkan aktivitas GABAergik dan antikonvulsan. Buspiron merupakan antagonis selektif reseptor serotonin postsinaps 5-HT1A di hipokampus; potensi antagonis dopaminergiknya rendah sehingga risiko menimbulkan efek samping ekstra piramidal pada dosis pengobatan ansietas kecil. Studi klinik menunjukkan buspiron merupakan antiansietas efektif yang efek sedatifnya relatif ringan. Risiko timbulnya toleransi dan ketergantungan kecil. Obat ini tidak efektif pada panic disorder. Efek antiansietas baru timbul pada penggunaan 10-15 hari (bukan untuk penggunaan akut). Tidak ada toleransi silang dengan benzodiazepin sehingga kedua obat tidak dapat saling menggantikan.

Farmakokinetik
Buspiron diabsorpsi secara cepat pada pemberian peroral namun mengalami metabolisme lintas pertama secara ekstensif, yaitu melalui proses hidroksilasi dan dealkilasi. Bioavailabilitas 5% dan ikatan protein 95%. Waktu paruh eliminasi buspiron adalah 2-4 jam, dan disfungsi hati dapat memperlambatnya. Rifampin (penginduksi sitokrom P450) menurunkan waktu paruh buspiron, sedangkan inhibitor CYP3A4 meningkatkan kadar plasmanya. Buspiron diekskresikan melalui urine dan feces.

Efek samping
Efek merugikan buspirone yang paling sering adalah nyeri kepala, mual, pusing dan jarang insomnia

Referensi
Katzung B, Masters S, Trevor A. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. USA: The McGraw-Hill Companies; 2006. Syarif A et.al. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Granger, P. et al. Modulation of the gamma-aminobutyric acid type A receptor by the antiepileptic drugs carbamazepine and phenytoin. Mol. Pharmacol. 47, 11891196 (1995). Gelder, M., Mayou, R. and Geddes, J.. Psychiatry. 3rd ed. New York: Oxford; 2005. p250.

Anda mungkin juga menyukai