Anda di halaman 1dari 4

CARA PENYAJIAN DAUN SIRSAK Yang perlu disiapkan adalah daun sirsak, kuali / tembikar, dan air putih

sebanyak 500ml. Berikut adalah cara mengolah daun sirsak menjadi minuman yang berkhasiat. Daun Sirsak Kering : 1. Siapkan 11-15 daun sirsak kering 2. Cuci dengan air yang mengalir supaya debu debu yang melekat bisa hilang 3. Potong / cacah menjadi beberapa bagian (3 atau 4 bagian) 4. Masukkan daun sirsak ke dalam kuali dan tuangkan air tersebut ke dalam kuali (air banyaknya 500ml) 5. Kemudian masak / rebus dengan api kecil selama 15-20 menit sampai air kira kira tinggal 1 gelas 6. Tuang air rebusan ke dalam gelas, buang daunnya. 7. Tunggu hingga air menjadi hangat, minum sekali habis. Daun Sirsak dalam Kantong Teh Celup : Meskipun dalam kemasan seperti teh celup, daun sirsak tidak akan mengeluarkan seluruh sarinya jika hanya dituang air panas seperti teh celup biasa oleh karenanya supaya sari daun sirsak keluar maka diperlukan pemanasan terhadap daun. Berikut cara menyiapkannya: 1. Panaskan 1 gelas air (300 cc) di tembikar. Mengapa tembikar?karena tembikar yang terbuat dari tanah mampu mempertahankan kekuatan daun sirsak. 2. Setelah mendidih, masukan 1 kantong teh celup, rebus dengan api kecil selama 1 2 menit saja. 3. Tuang air rebusan ke dalam gelas, sertakan kantong tehnya dan tidak perlu menggunakan talinya. 4. Tunggu hingga hangat, kemudian silahkan diminum. Catatan : 1. Air rebusan daun sirsak jangan dibiarkan terlalu lama karena banyak mengandung antioksidan. Antioksidan mudah bereaksi dengan oksigen sehingga khasiatnya berkurang (jika memungkinkan jangan didiamkan selama 6 jam) 2. Untuk penderita kanker, minumlah 2 gelas sehari, pagi dan sebelum tidur. 3. Untuk menjaga kesehatan, minumlah 1 gelas sehari, atau 2 hari sekali. 4. Istirahatlah 1 2 hari (tidak minum daun sirsak) setelah rutin selama seminggu, atau istirahatlah 5 7 hari setelah rutin selama sebulan. Hal ini karena daun sirsak dapat mengurangi jumlah mikroba usus. Waktu istirahat untuk menormalkan flora usus kembali. 5. Disarankan minum Yakult atau prebiotik lain untuk menjaga kondisi flora usus (jangan minum berbarengan dengan daun sirsak). 6. Gunakan Tembikar untuk Memasak Daun Sirsak Alat yang digunakan untuk merebus bahan herbal (daun Sirsak) akan berpengaruh terhadap kualitas ramuan yang dibuat. Kandungan logam pada panci bisa ikut larut dalam ramuan, sehingga menimbulkan endapan dan racun yang dapat mengurangi khasiat dari ramuan tersebut. Oleh karena itu lah , kita lebih baik menggunakan alat yang terbuat dari bahan yang tidak menguraikan zat-zat berbahaya, seperti bejana tanah liat (keramik), panci enamel, atau juga panci bening. Jangan sekali kali merebus bahan herbal (daun sirsak) dengan menggunakan bahan yang terbuat dari logam seperti besi, alumunium, atau kuningan. Semoga informasi ini berguna.

7. Berikan Jeda Waktu Kala Mengonsumsi Daun Sirsak Meski terbukti membantu mengatasi kanker, sebaiknya pasien tidak mengonsumsi daun sirsak terusmenerus. Menurut pakar herbal dalam jangka panjang konsumsi daun sirsak menyebabkan penjenuhan air seni yang memicu pembentukan kristal di ginjal. Makanya asupan daun sirsak sebaiknya dipadukan dengan herbal yang bersifat diuretik alias peluruh kencing seperti adas, jinten, dan daun sembung. Sidi (pakar herbal) menyarankan penderita kanker boleh mengonsumsi air rebusan daun graviola secara terus-menerus selama 4 - 6 bulan. Setelah itu beri jeda. Pada orang sehat sebaiknya mengonsumsi daun sirsak hanya 1 - 2 bulan saja. 8. Meminum Rebusan Daun Sirsak setelah Kemotheraphy Menurut dokter di Bintaro, Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dr Prapti Utami, kemoterapi dapat menyebabkan organ lain yang masih normal turut terpapar zat kimia. Keunggulan acetogenins pada daun sirsak mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, tanpa mempengaruhi sel-sel lain. Senyawa itu juga dapat menyeleksi antara sel jahat dengan sel baik sehingga fungsi organ tubuh lain tetap terjaga sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Karena itu efek buruk kemoterapi dapat diminimalisir, kata Prapti. Menurut Dr dr Andhika Rachman SpPD, senyawa acetogenins pada daun sirsak dalam menghambat pertumbuhan sel kanker baru teruji secara in vitro di laboratorium saja sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut. Namun, pasien membuktikan daun sirsak mampu membantu mengurangi efek buruk kemoterapi. Oleh karena itu sampai saat ini keduanya masih rutin mengonsumsi daun sirsak untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, kemungkinan sembuh kanker 60% di antaranya ditentukan rasa menerima keadaan, tapi tetap optimis, sedangkan sisanya bantuan pengobatan dari luar. Meski telah dinyatakan sembuh, Prapti Utami menyarankan agar pasien tetap menerapkan gaya hidup sehat agar sel kanker tidak kembali menyerang. Apalagi bila pasien memiliki riwayat kanker dalam anggota keluarganya. Artinya, peluang sel kanker kembali menyerang masih tinggi. Tapi bukan berarti pasien yang tidak punya riwayat kanker bebas dari risiko terserang, imbuh Prapti. Itulah sebabnya gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari mutlak diterapkan. Sebaiknya perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang mengandung antioksidan tinggi seperti jus sirsak, jus yang dicampur brokoli, dan buah-buahan bervitamin C tinggi. Kurangi juga makanan hewani. Dengan begitu kanker tuntas, dan tak datang kembali. Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Kanker menyarankan, selain mengonsumsi herbal berkhasiat antikanker, pasien kanker dan tumor juga mesti berpantang makanan. Makanan diolah dengan cara dibakar seperti satai, apem, dan pizza di antara yang harus dihindari. Makanan yang dibakar mengandung zat karsinogenik - pemicu kanker, red, tutur Sidi. Selain itu pasien juga tidak mengonsumsi jamur dan makanan mengandung kapang seperti tempe, tapai, dan oncom. Jamur dan kapang merangsang proses angiogenesis alias pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan kanker dan tumor untuk memperbesar massanya mesti menghindari makanan laut seperti kerang dan cumi, ikan darat seperti lele dan belut, jeroan berupa hati, usus, dan ampela, makanan berpengawet, penyedap rasa, merica, pemanis buatan, rokok dan minuman beralkohol, buahbuahan tertentu seperti nangka dan durian, serta sayuran seperti kol, kubis, kecambah, dan cabai. Pasien justru didorong untuk memperbanyak makanan mengandung antioksidan tinggi seperti jus buah-buahan dan sayuran. Layukan buah atau sayuran dengan merendam di air mendidih selama 5 menit. Lalu tiriskan dan buat menjadi jus.

Cara Mengeringkan Daun Sirsak Seringkali, jika memiliki banyak stok daun sirsak, Anda mendapati setelah beberapa hari daun sirsak menjadi kecoklatan, busuk, dan bau, meskipun sudah disimpan di dalam lemari pendingin. Cara termudah untuk mengawetkan daun sirsak adalah dengan mengeringkannya. Namun, ada cara-cara tertentu yang perlu diikuti agar daun sirsak kering tetap memiliki manfaat seperti daun segar. Berikut adalah cara mengeringkan daun sirsak. Jangan terkena matahari. Menjemur di bawah sinar matahari memang cepat kering, namun sinar ultravioletnya dapat merusak zat-zat yang terkandung di dalam daun. Ciri yang paling kelihatan dari daun jemuran matahari adalah warnanya yang coklat, yang menandakan kloroplasnya sudah pecah dan klorofilnya rusak. Jangan dicuci dahulu. Mencuci akan meningkatkan kadar air daun sehingga akan kering lebih lama. Daun yang basah dan menempel satu sama lain sulit sekali kering dan mudah busuk. Cucilah setelah kering dan sesaat sebelum digunakan dengan air mengalir. Jangan disimpan dalam kantong plastik dalam jumlah banyak dan waktu lama. Tumpukan daun mengeluarkan hawa panas yang mempercepat proses pembusukan. Jangan menggunakan oven. Panas oven akan merusak kandungan daun sirsak. Kecuali jika Anda memiliki oven yang bisa diatur panasnya, aturlah panas maksimal 60 derajat celcius. Keringkan daun sirsak dengan cara disebarkan merata di lantai yang dialasi kardus, atau di tampah. Biarkan diangin-anginkan di dalam rumah atau di tempat teduh. Daun akan kering dalam 4 5 hari. Daun yang sudah kering dapat disimpan seperti biasa, jangan kena basah dan sinar matahari. Ciri daun kering yang berkualitas baik adalah warnanya yang masih kehijauan, karena kloroplasnya masih utuh. Hindari menggunakan daun kering yang berwarna coklat atau hitam. Daun sirsak yang sudah kering dapat dipotong-potong untuk memudahkan penyimpanan. Buanglah bagian tangkai dan sedikit ujung daun. Jika sudah dipotong-potong, dosis 1 kali rebus adalah sekitar 4 gram, yang setara dengan 10 12 lembar daun segar. Cara mudah menakarnya adalah dengan menggunakan timbangan digital. Jika tidak ada, bisa menggunakan sendok sebanyak 3 sendok makan. Cara Memilih Daun Sirsak Jika Anda memiliki pohon sirsak sendiri dan ingin memanfaatkan daunnya sebagai minuman kesehatan, atau mungkin ingin menjualnya kepada yang membutuhkan, berikut adalah cara memilih dan memetik daun sirsak dari pohonnya: Pilih ranting yang memanjang, yang daunnya membentuk barisan berjejer, bukan yang bergerombol. Hitung 5 daun dari pucuk Daun ke-6 dan seterusnya boleh dipetik. Daun yang paling belakang jangan dipetik karena sudah terlalu tua, tandanya terdapat bitik-bintik di bawah daun

Daun sirsak yang bagus adalah yang banyak terkena sinar matahari, cirinya daging daun tebal, warna hijau tua, daun agak melengkung ke dalam, kaku, tidak bintikbintik. Daun yang kurang sinar matahari tidak sebagus yang terkena matahari, tapi masih bisa digunakan. Ukuran daun tidak terlalu penting, yang penting adalah umur dan banyaknya sinar matahari yang didapat. Petiklah daun di pagi hari sebelum matahari bersinar terik. Catatan: Panduan urutan daun ke 5 dan seterusnya adalah untuk memastikan daun tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Adakalanya daun di pucuk sudah cukup tua dan boleh dipetik. Kiranya panduan di atas dapat membantu Anda untuk memilih daun sirsak terbaik dari pohonnya, sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal.

Anda mungkin juga menyukai