Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM II

Judul Praktek ke/gol Hari/Tanggal Tujuan Praktikum

: Sterilisasi Kering dan Sterilisasi Basah : 2/ 8 (Delapan) : Jumat/27 September 2013 :1. Untuk mengetahui cara dan prinsip sterilisasi alat secara basah dan kering. 2. Untuk mengetahui beberapa cara dalam sterilisasi alat-alat laboratorium. : Oven Autoklaf Spritus(pembakar) Cawan Petri Pipet Volume Tabung Pengencer Gunting

Alat

Bahan

: Alkohol Air/Aquades Kertas Isolasi Kapas

Tinjauan Pustaka

Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Curtis, 1999). Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat alat yang berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).

Alat-alat sterilisasi meliputi Autoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu Spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering, dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Autoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat. Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium. Prinsip dari oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas kering.Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan, kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium (Day & Underwood, 1998). Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat bejana/ruang panas (oven dengan temperatur 170 180 dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara makanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti pada saringan adalah melakukan seleksi terhadap pertikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (suriawiria, 2005) Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai diangkat dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 C selama 15 menit. Adapun alasan digunakannya suhu 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada ketinggian permukaan laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap laboratorium mikrobiologi, ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-tempat lain yang memproduksi produk steril. Pada umumnya (tidak selalu) autoclave dijalankan padaa tekanan
2

kira-kira 15-16 per (5 kg/cm2) pada suhu 121 . Waktu yag diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15 menit pada suhu 121 C, sedangkan jumlah medium yang sama bila ditempatkan dalam wadah 10 wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 liter akan membutuhkan waktu 20-30 menit paa suhuyang sama untuk menjamin tercapainya sterilisasi. (Pelczar dan Schan, 1986) Disini praktikan menggunakan autoklaf digital dan manual. Pada prinsipnya baik autoklaf digital maupun manual keduanya mempunyai komponen dan prinsip kerja yang sama namun yang membedakannya disini adalah untuk autoklaf digital, jika proses sterilisasi sudah selesai maka alarmnya akan berbunyi sedangkan untuk autoklaf manual praktikan harus memperhatikan termometer dan waktu selama melakukan proses sterilisasi. Sterilisasi dapat berjalan baik bilamana seorang praktikan sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan mengenai pengenalan alat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai dan peralatan serta bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga dapat dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan dipakai. Prosedur :

Bersihkan tangan dan tempat praktikum menggunakan alkohol yang berada di kapas agar steril

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek dan lakukan langkah-langkah yang dijelaskan !

Hasil dan Pengamatan : 1. Sterilisasi Kering a. Siapkan Alat dan Bahan

Tabung Pengencer

Kertas Pembungkus

Cawan Petri

Pipet Ukur

Spritus

b. Bungkus semua alat dengan kertas pembungkus

c. Panaskan agar semua daerah lengket menggunakan spritus

d. Isolasi semua ujung-ujungnya agar semuanya lengket.

e. Masukkan semua alat tersebut ke dalam oven

f. Colokkan kabel ke listrik dan hidupkan tombolnya

g. Atur waktu yang diinginkan

h. Setelah 2 jam maka oven akan mati sendiri dan cabut kabel listrik .

2. Sterilisasi Basah. a. Siapkan Alat dan Bahan

Cawan petri

Autoclave

Pipet Ukur

b. Masukkan air dan cawan petri dan pipet ukur ke dalam autoclave.

c. Tutup autoclave tersebut

d. Colokin autoclave tersebut ke listrik dan buka tempat keluar uap.

e. Hidupkan tombol nya dan atur tekanan autoclave itu terlebih dahulu.

f.

Tunggu sekitar 15 menit. Setelah 15 menit akan keluar air dari tempat uap tersebut.

g. Tutup uap air tersebut lalu cabut listrik. Perhatikan arah jarum tekanan autoclave tersebut.

h. Setelah sampai tanda batas , buka kembali penutup uap dan sterilisasi basah selesai.

Pembahasan

Sterilisasi adalah proses yang dilakukan untuk mencapai keadaan steril. Secara umum sterilisasi dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sterilisasi panas kering, basah, penyaringan, kimiawi dan sebagainya. Pada praktikum sterilisasi alat-alat laboratorium hanya digunakan dua metode sterilisasi yaitu: Sterilisasi kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak rusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara
7

lain alat-alat gelas (botol, tabung reaksi, cawan petri, dan lain-lain) dan bahan-bahan ceperti kertas, kain, dan kapas. Sterilisasi kering menggunakan oven pada suhu 70-80 derajat celcius selama 2 jam. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven. Sterilisasi basah dapat dilakukan dengan perebusan dengan suhu 100 derajat celcius selama 10 menit, blansing dengan suhu 70-85 derajat Celsius selama 7-9 menit, pasteurisasi dengan suhu 72 derajat celcius selama 7 detik, dan menggunakan autoclave. Sterilisasi dengan autoclave menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC selama 15 menit dengan tekanan 1 Atm. Cara ini selain di gunakan untuk sterilisasi alat, digunakan juga untuk bahanbahan yang mengandung cairan yang tidak tahab udara panas yang kering, misalnya medium. Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.

Kesimpulan

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benarbenar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Sterilisasi tidak hanya dilakukan terhadap alat-alat laboratorium saja, tetapi ruangan dan tempat kerja pada pengerjaan mikrobioogi harus steril juga.

Daftar Pustaka

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi: Institut Pertanian Bogor. Hadioetomo, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Erlangga. 1993. Laporan Praktikum Mikrobiologi Air Disusun Oleh Widi Indra Kesuma. http://widiindrakesuma.blogspot.com/2013/03/praktikum-mikrobiologi-sterilisasi-alat.html http://hestcassie.wordpress.com/2013/03/12/laporan-praktikum-mikrobiologi-pengenalanalat-alat/

Padang , 04 Oktober 2013 Pembuat Laporan

Dian Febry Yomi NIM.122110110

Anda mungkin juga menyukai