Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS SWOT 1. M1 MAN PENENTUAN BOBOT Tabel 2.

16 Analisis SWOT Faktor strategi internal KETENAGAAN

Skala Prioritas

SP X K

BOBOT

Internal Faktor (IFAS)

STRENGTH 1. Struktur organisasi sudah sesuai dengan kemampuan perawat 2. Pembagian tugas sesuai dengan struktur organisasi 3. Semua unsur dalam struktur sudah bekerja secara optimal 4. Jenis ketenagaan di ruangan a) Pegawai tetap S1 keperawatan 3 orang b) Pegawai tetap D4 keperawatan 1 orang c) Pegawai tetap D3 keperawatan 9 orang d) Non medis : Ahli gizi : 1 orang Adminitrasi : 1 orang 7 5 10 10/60=0,16 2 5 20 25/60=0,41 5 5 15 20/60=0,33 1 5 15 15/60=0,25

Clining servis : 2 orang e) Jumlah total tenaga keperawatan setiap harinya sesuai dengan angka ketergantungan pasien Jumlah WEAKNESS 60 1

1. Peran dan fungsi belum berjalan optimal 2. Tindakan keperawatan kurang sesuai dengan SOP 3. Kedisiplinan belum terlihat 4. Pembagian tugas masih belum jelas Jumlah EKSTERNAL FAKTOR(EFAS) OPORTUNITY

12

12/40=0,3

12

12/40=0,3

4/40=0,1

12

12/40=0,3

40

1. Adanya kerja sama yang baik antara perawat dengan mahasiswa praktik Jumlah THREATENED

3/3=1

1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan perawatan yang lebih professional 2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 3. Persaingan yang semakin ketat dengan adanya penyetaraan jenjang pendidikan keperawatan Total Semua hasil diatas dimasukan dalam table berikut : Faktor strategi internal Bobot Rating 1. (KETENAGAAN) 18 1 2 3 6 6/18=0,33 3 3 9 9/18=0,5 1 3 3 3/18=0,17

Bobot x rating

Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Struktur oraganisasi sudah sesui dengan kemampuan perawat. 2. Pembagian tugas sesuai dengan struktur organisasi. 3. Semua unsut dalam struktur sudah bekerja 0,33 3 0,99 0,27 3 0,81 0,2 4 0,8 SW 3,4 1,82 = 1,58

secara optimal. 4. Jenis ketenagaan di ruangan a) Pegawai tetap S1 keperawatan 3 orang b) Pegawai tetap D4 kepreawatan 1 orang c) Pegawai tetap D3 keperawatan 9 orang d) Non medis : Ahli gizi : 1 orang Adminitrasi : 1 orang Clining servis : 2 orang e) Jumlah total tenaga f) keperawatan setiap harinya sesuai dengan angka ketergantungan pasien Jumlah WAKNESS 1 3,4 0,07 4 0,28 0,13 4 0,52

1. Peran dan fungsi belum berjalan optimal. 2. Tindakan keperawatan tidak sesuai dengan 0,3 0,2 3 3 0,9 0,6 0,1 2 0,2

SOP 3. Kedisiplinan belum terlihat 4. Pembagian tugas belum jelas Jumlah Faktor strategi internal EKSTERNAL FAKTOR (EFAS) OPORTUNITY

0,4

0,12

1 BOBOT

RATING

1,82 BOBOT X RATING

1. Adanya kerja sama yang baik antara perawat ruangan dengan mahasiswa praktik Jumlah THREATENED 1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memeberikan perawatan yang lebih professional 2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 3. Perasaingan yang semakin ketat dengan adanya penyetaraan jenjang pendidikan

OT 1 -1,26= 0,26

1 0,17 1 0,17

0,5

0,10

0,33

0,99

keperawatan Jumlah 1 1,26

ANALISIS SWOT

M2-MATERIAL 1. Penentuan Bobot No Faktor Strategi Internal Skala prioritas ( SARANA PRASARANA ) Aternal Factor ( IFAS ) STRENGHT 1. Semua sarana dan prasarana sudah digunakan secara optimal 2. Terdapat administrasi penunjang : buku ekspedisi, format timbang terima, buku tindakan, buku visite dokter, buku resep, dan laborat 3. Semua administrasi penunjang telah digunakan secara optimal. 4. 5. Tersedia nurse station Pengelolaan sampah ruangan sudah terpisah antara sampah medis dan non medis 6. Sudah ada ruang isolasi pasien dengan kasus khusus 5 6 30 30/126=0,24 1 6 6 6 6 36 6/126=0,05 36/126=0,29 4 6 24 24/126=0,19 2 6 12 12/126=0,10 3 6 18 18/126=0,14 K SP x K BOBOT

Jumlah WEAKNESS 1. SOP belum diletakkan di dekat alat dan belum digunakan secara optimal 2. Prasarana ruang pasien masih sebagian ada yang belum optimal 3 3 2 3

126

6/18=0,33

9/18=0,5

3.

Ada sebagian obat yang sudah expiade yang disimpan bercampur dengan obat yang masih dapat digunakan Jumlah Aternal Faktor ( EFAS ) OPORTUNITY

3/18=0,17

18

1.

Adanya kerjasama dengan perusahaan alat-alat kesehatan

2/6=0,67

2.

Tersediannya dana untuk perbaikan dan penggantian alat-alat yang tidak layak pakai/rusak Jumlah THREATENED

4/6=0,33

1.

Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai. Jumlah

Semua hasil diatas dimasukkan dalam table berikut : No Faktor Strategi Internal (SARANA PRASARANA ) Aternal Factor ( IFAS ) 1. STRENGHT Semua sarana dan prasarana sudah 2. digunakan secara optimal Terdapat administrasi penunjang : buku ekspedisi, format timbang 0,10 3 0,30 0,14 3 0,42 Bobot rating Bobot x rating

terima, buku tindakan, buku visite dokter, buku 3. resep, dan laborat Semua administrasi penunjang telah digunakan secara optimal. 4. 5. Tersedia nurse station Pengelolaan ruangan sudah sampah terpisah 0,29 3 0,87 0,05 4 0,20 SW 3,13 1,75= 1,38 0,19 2 0,38

antara sampah medis dan non medis 6. Sudah ada ruang isolasi pasien khusus Jumlah WEAKNESS 1. SOP belum diletakkan di dekat alat dan belum digunakan secara optimal 2. Prasarana ruang pasien 0,5 3 0,09 0,33 4 1,32 1 3,13 dengan kasus 0,24 4 0,96

masih sebagian ada yang belum optimal 3. Ada sebagian obat yang sudah expire date yang disimpan bercampur dengan obat yang masih dapat digunakan Jumlah No Faktor Strategi Internal External Faktor ( EFAS ) 1 Bobot rating 1,75 Bobot x rating 0,17 2 0,34

OPORTUNITY 1. Adanya kerjasama dengan perusahaan alat-alat kesehatan 2. Tersediannya dana untuk perbaikan dan penggantian alat-alat yang tidak layak pakai/rusak 0,33 4 1,32 OT 3,33 3= 0,33 0,67 3 2,01

Jumlah THREATENED 1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai. Jumlah 1 1 3

3,33

ANALISIS SWOT M3 METODE (MAKP) Penentuan bobot: ANALISIS SWOT M3 METODE MAKP Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Ruang Dahlia Mardi Waluyo Blitar sampai saat ini menerapkan model asuhan keperawatan MAKP Tim Modifikasi 2. Tim sudah memakai anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan 3. Kompisisi tenaga pada saat shift sudah terbagi meliputi tenaga senior dan yunior pada setiap shif 4. Diskusi tim untuk memecahkan masalah yang terjadi sudah dilakukan dan anggoata tim dalam melayani pasien perawat bersikap sopan dan ramah 5. Hasil kuesioner mengatakan pelaksanaan MAKP 84,3 % baik Total 5 5 25 75 25/75=0,33 1 3 5 15 15/75=0,2 1 5 5 5/75=0,07 2 5 10 10/75=0,13 4 5 20 20/75=0,27 SKALA PRIORITAS K SP x K BOBOT

WEAKNESS 1. Shift sore dan malam sebagai belum model

dikategorikan

MAKP Tim Modifikasi karena ketua tim kadang-kadang tidak ada dalam shift tersebut. 2. Pembagian tugas tidak sesuai

4/6=0,667

dengan job discription Total 1 2 2 6 External Factor (EFAS) 2/6=0,333 1

OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan rumah sakit terhadap profesionalisasi keperawatan 1 1 1 1/1=1

Total 1 THREATENED 1. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional, 2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 2 2 4 4/6=0,667 1 2 2 2/6=0,333 1

Total

Semua hasil di atas dimasukkan dalam table berikut : Faktor strategi internal BOBOT

RATING

BOBOT x RATING

MAKP Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Ruang Dahlia Mardi Waluyo Blitar sampai saat ini menerapkan model asuhan keperawatan MAKP Tim Modifikasi 2. Tim sudah memakai anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan 3. Kompisisi tenaga pada saat shift sudah terbagi meliputi tenaga senior dan yunior pada setiap shif. 4. Diskusi tim untuk memecahkan masalah yang terjadi sudah dilakukan dan anggoata tim dalam melayani pasien perawat bersikap sopan dan ramah 5. Hasil kuesioner mengatakan pelaksanaan MAKP 84,3 % baik 0,33 3 0,99 0,2 3 0,6 0,07 4 0,28 S-W 2,8-3,33= -0,53 0,13 3 0,39 0,27 2 0,54

Jumlah WEAKNESS 1. Shift sore dan malam belum 0,67 3

2.8

dikategorikan sebagai model MAKP Tim Modifikasi karena ketua tim kadang-kadang tidak ada dalam shift tersebut. 2. Pembagian tugas tidak sesuai dengan

2,01

job discription

0,33

1,32

Jumlah OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan rumah sakit 1 4

3,33 4

terhadap profesionalisasi keperawatan Jumlah THREATENED 1. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional 2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. Jumlah M3 METODE (Dokumentasi) Penentuan bobot: Faktor strategi internal Dokumentasi Keperewatan Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Dokumentasi sudah dilakukan di Ruang Dahlia. 2. Model pendokumentasian asuhan keperawatan yang digunakan adalah model POR (Problem Oriented Record) 3. Tersedianya sarana dan prasarana untuk tenaga kesehatan seperti tenaga adminitratif dan lembar dokumentasi. 4. Dokumentasi keperawatan, pengkajian 1 6 6 6/90=0,07 5 4 6 6 30 24 30/90=0,33 24/90=0,26 2 0,33 2 0,66 0,67 2 1,34 4 O-T 4-2= 2

Skala K Prioritas

SP x K

BOBOT

menggunakan model ROS (record oriented sources) dan diagnosa keperawatan sampai evaluasi 5. sistem pendokumentasian administratif sudah menggunakan sistem komputerisasi Jumlah WEAKNESS

18

18/90=0,2

12

12/90=0,13

90

1. SOP tidak diletakkan didekat alat-alat yang digunakan untuk perawatan. 2. Format pengkajian yang sudah tersedia tidak segera diisi ketika pasien masuk 3. SAK tidak segera diperbaharui ketika terjadi perubahan pada diagnosa keperawatan/ masalah pasien 4. Pengawasan terhadap pendokumentasian belum dilaksanakan secara maksimal.

8/40 = 0,2

12

12/40 = 0,3

16

16/40 = 0,4

4/40 = 0,1

Jumlah b. External Factor Analysis Strategic ( EFAS ) OPPORTUNITY

40

1. Terdapat mahasiswa PSIK yang melakukan praktek manajemen keperawatan 2. Adanya kerjasama antar mahasiswa dengan perawat ruangan

4/6 = 0,67

2/6 = 0,33

Jumlah THREATENED 1. Mobilitas pasien yang cepat dan tingkat 1 1

6 1

1 1/1=1

ketergantungan pasien yang tinggi menyebabkan

waktu untuk pencatatan dan pelaporan menjadi lebih sedikit. Jumlah Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut: Faktor strategi internal bobot DOkumentasi Keperawatan 1 1

Rating

Bobot x rating

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH STRENGTH 1. Dokumentasi sudah dilakukan di Ruang Dahlia. 2. Model pendokumentasian asuhan 0,26 2 0,52 SW 2,312,5 =-0,31 0,33 3 0,99

keperawatan yang digunakan adalah model POR (Problem Oriented Record) 3. Tersedianya sarana dan prasarana untuk tenaga kesehatan seperti tenaga adminitratif dan lembar dokumentasi. 4. Dokumentasi keperawatan, pengkajian

0,07

0,01

menggunakan model ROS (persistem) dan diagnosa keperawatan sampai evaluasi 5. Sistem pendokumentasian administratif

0,2

0,4

sudah menggunakan sistem komputerisasi

0,13

0,39

Jumlah WEAKNESS 1. SOP tidak diletakkan didekat alat-alat yang digunakan untuk perawatan. 2. Format pengkajian yang sudah tersedia tidak segera diisi ketika pasien masuk

1 0,2 3

2,31 0,6

0,3

0,9

3. SAK tidak segera diperbaharui ketika terjadi perubahan pada diagnosa 0,4 2 0,8

keperawatan/ masalah pasien 4. Pengawasan terhadap pendokumentasian belum dilaksanakan secara maksimal. Jumlah b. External Factor Analysis Strategic (EFAS) OPPORTUNITY 1. Terdapat mahasiswa PSIK yang 0,67 2 1,34 1 2,5 0,1 2 0,2

melakukan praktek manajemen yang mengembangkan sistem dokumentasi model POR 2. Perawat ruangan menerima secara

terbuka serta mau bekerja sama dengan baik.

0,33

0,66

0T 23 = -1

Jumlah THREATENED 1. Beban kerja yang tinggi Mobilitas pasien yang cepat menyebabkan waktu untuk pencatatan dan pelaporan menjadi lebih sedikit. Jumlah M3 METODE (Ronde Keperawatan) Penentuan bobot: Faktor strategi internal Ronde Keperawatan

1 1 3

2 3

Skala K Prioritas

SP x K

BOBOT

a. Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Ronde keperawatan sudah dilakukan di ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar. 2. Perawat sudah mengerti tentang definisi ronde keperawatan 3. Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde 4. Diskusi langsung antara perawat, dokter dan tim kesehatan yang terkait selama ini sudah dilaksanakan 2 4 8 8/40=0,2 1 4 4 4/40=0,1 3 4 12 12/40=0,3 4 4 16 16/40=0,4

Jumlah WEAKNESS 1. Peran ketua tim belum tampak dalam pelaksanaan ronde 2. Belum dilakukan informed consent dan validasi ke pasien 3. Ronde keperawatan belum terjadwal dengan baik 4. Serta pendokumentasian hasil-hasil ronde belum dilaksanakan secara optimal Jumlah b. External Factor Analysis Strategic ( EFAS ) OPPORTUNITY 1. Adanya kesempatan dari karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat 1 2 2 4 4 4 3 4 1 4

40 4

1 4/40=0,1

12

12/40=0,3

8 16

8/40=0,2 16/40=0,4

40

2/6=0,33

2. Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan

4/6=0,67

Jumlah

THREATHENED 1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 1 2 2 2/6=0,33

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 2. Adanya persaingan antar ruangan dalam 2 2 4 4/6=0,67

pemberian pelayanan. Jumlah Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut: Faktor strategi internal Bobot Ronde Keperawatan 6 1

Rating

Bobot x rating

a. Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Ronde keperawatan sudah dilakukan di ruang Dahlia RSD Mardi Waluyo Blitar tapi masih sebatas diskusi biasa. 2. Perawat sudah mengerti tentang definisi ronde keperawatan 3. Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde 4. Diskusi langsung antara perawat, dokter dan tim kesehatan yang terkait selama ini sudah dilaksanakan Jumlah WEAKNESS 1. Peran ketua tim belum tampak dalam pelaksanaan ronde 2. Belum dilakukan informed consent dan validasi ke pasien 3. Ronde keperawatan belum terjadwal dengan 0,2 3 0,6 0,3 4 1,2 0,1 3 0,3 1 3,1 0,2 3 0,6 0,1 4 0,4 0,3 3 0,9 0,4 3 1,2 SW 3,1 3,57 = -0,47

baik 4. Serta pendokumentasian hasil-hasil ronde belum dilaksanakan secara optimal 0,4 4 1,6

Jumlah Faktor strategi internal b. External Factor Analysis Strategic ( EFAS ) OPPORTUNITY 1. Adanya kesempatan dari karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat 2. Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan

1 bobot Rating

3,7 Bobot x rating

0,33

0,99

0,67

2,01

OT 3 3,33 = -0,33

Jumlah THREATHENED 1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 2. Adanya persaingan antar ruangan dalam pemberian pelayanan. Jumlah M3 METODE (Pengelolaan Obat) ANALISIS SWOT Pengelolaan Obat SKALA PRIORIT AS

1 0,33 4

3 1,32

0,67

2,01

3,33

SP x K

BOBOT

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan obat. 2. Kepala ruangan mendukung kegiatan desentralisasi obat. 2 2 4 4/6=0,67 1 2 2 2/6=0,33

Total WEAKNESS 1. Belum ada lembar serah terima obat. 2. Belum ada bukti pemberian obat kepada pasien. Total 1 2 2 2

4/6=0,67

2 6

2/6=0,33 1

External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY 1. Ada mahasiswa yang praktek manajemen keperawatan. 2. Kerjasama yang baik antara institusi dan bidang keperawatan 1 2 2 2/6=0,33 2 2 4 4/6= 0,67

Total TREATHENED 1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional. 1 1

Total

Semua hasil diatas dimasukkan dalam table berikut

BOBOT Pengelolaan Obat

RATING

BOBOT x RATING

Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan obat. 2. Kepala ruangan mendukung kegiatan desentralisasi obat. Total 1 1,67 0,67 2 1,34 S-W = 1,67-1,67=0 0,33 1 0,33

WEAKNESS 1. Belum ada lembar serah terima obat 2. Belum ada bukti pemberian obat kepada pasien 0,33 1 0,33 0,67 2 1,34

Total

1,67

External Factor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Ada mahasiswa yang praktek manajemen keperawatan. 2. Kerjasama yang baik antara institusi dan bidang keperawatan Total 1 1,67 0,33 1 0,33 O-T= 1,67-1= 0,67 0,67 2 1,34

TREATHENED 1. Adanya tuntutan pasien untuk 1 1 1

mendapatkan pelayanan yang profesional. 1 Total 1

M3 METODE (Supervisi) Penentuan bobot: Faktor strategi internal Supervisi Skala K Prioritas SP x K BOBOT

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Rumah Sakit Daerah Mardi Waluyo Blitar terakreditasi B 2. Supervisi keperawatan di ruang Dahlia sudah dilakukan dari KARU kepada KATIM dan dari KATIM ke perawat pelaksana 3. Karu dan Katim mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan Jumlah WEAKNESS 18 1 3 3 9 9/18= 0,5 2 3 6 6/18= 0,33 1 3 3 3/18= 0,17

1. Belum adanya program yang terjadwal dengan baik 2. Belum memiliki format yang baku dalam pelaksanaan program supervisi 3. Kurangya program dan latihan dan sosialisasi tentang supervisi 4. Pendokumentasian supervisi belum dilakukan 5. Petunjuk pelaksanaan supervisi belum ada Jumlah External Faktor (EFAS)

2 1

5 5

10 5

10/75=0,13 5/75=0,06

20

20/75=0,26

5 3

5 5

25 15

25/75=0,33 15/75=0,2

75

OPPORTUNITY 1. Supervisi keperawatan di ruang Dahlia sudah dilakukan, dan adanya kemampuan ruangan untuk berubah 2. Terbukanya peluang untuk melanjutkan pendidikan atau magang dan adanya kerjasama yang baik antar perawat dan mahasiswa 3. Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan untuk mengembangkan sistem supervisi karena tuntunan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu sesuai dengan peningkatan biaya perawatan Jumlah THREATENED 18 1 2 3 6 6/18= 0,33 3 3 9 9/18= 0,5 1 3 3 3/18= 0,17

1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional

1/1= 1

Jumlah

Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut: Faktor strategi internal bobot Supervisi

Rating

Bobot x rating

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Rumah Sakit DaerahMardi Waluyo Blitar terakreditasi B 2. Supervisi keperawatan di ruang Dahlia sudah dilakukan dari KARU kepada KATIM dan dari KATIM ke perawat pelaksan, 3. Karu dan Katim mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan Jumlah WEAKNESS 1. Belum adanya program yang terjadwal dengan baik 2. Belum memiliki format yang baku dalam pelaksanaan program supervisi 3. Kurangya program dan latihan dan sosialisasi tentang supervisi 4. Pendokumentasian supervisi belum dilakukan 5. Petunjuk pelaksanaan supervisi belum ada Jumlah Faktor strategi internal External Faktor (EFAS)

0,17

0,68

0,33

0,99

0,5

1,5

1 0,13 3

3,17 0,39

SW 3,17-3,47 = -0,3

0,06

0,12

0,26

1,04

0,33 0,2

4 3

1,32 0,6

1 bobot

Rating

3,47 Bobot x rating

OPPORTUNITY 1. Supervisi keperawatan di ruang Dahlia sudah dilakukan, dan adanya kemampuan ruangan untuk berubah 2. terbukanya peluang untuk melanjutkan pendidikan atau magang dan adanya kerjasama yang baik antar perawat dan mahasiswa 3. Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan untuk mengembangkan sistem supervisi karena tuntunan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu sesuai dengan peningkatan biaya perawatan Jumlah THREATENED 1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional Jumlah M3 METODE (Timbang Terima) ANALISA SWOT M3 METODE Timbang Terima 1 4 1 1 4 3.5 4 0,33 3 0,99 0,5 4 2 OT 3,5 4 = -0,5 0,17 3 0,51

SKALA PRIORITAS

SP x K

BOBOT

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Proses timbang terima sudah dijalankan secara lengkap 2 3 6 6/18=0,33

2. Format timbang terima sudah tersedia dalam bentuk buku 3. Tenaga perawat di ruang Melati sudah cukup memadai. 1 3 3 3/18=0,17 3 3 9 9/18=0,5

Total

18

WEAKNESS 1. Pre, saat di nurse station tidak menjabarkan tentang, masalah keperawatan yang masih dialami pasien 2. Penulisan timbang terima masih belum terdokumentasikan secara baik dan benar (Masalah keperawatan tidak ditulis, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan tertulisdalam satu kolom yang sama) 3. Perawat lebih mengutamakan tindakan kolaboratif dari pada tindakan keperawatan secara mandiri Total 2 3 6 6/21=0,28 3 3 9 9/21=0,42 2 3 6 6/21=0,28

21

0,98

External Factor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa yang praktek manejemen 2 2 4 4/6=0,67

2. Adanya kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa

2/6=0,33

Total THREATENED 1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 1 1

Total Semua hasil diatas dimasukkan dalam table berikut : ANALISA SWOT BOBOT RATING M3 METODE Timbang Terima

BOBOT x RATING

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Proses timbang terima sudah dijalankan secara lengkap 2. Format timbang terima sudah tersedia dalam bentuk buku 3. Tenaga perawat di ruang Dahlia sudah cukup memadai. 0,17 1 0,17 0,5 3 1,5 0,33 2 0,66

Total

WEAKNESS 1. Pre, saat di nurse station tidak menjabarkan tentang, masalah keperawatan yang masih 0,28 2 0,56 S-W = 2-1,38= 0,62

dialami pasien 2. Penulisan timbang terima masih belum terdokumentasikan secara baik dan benar (Masalah keperawatan tidak ditulis, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan tertulisdalam satu kolom yang sama) 3. Perawat lebih mengutamakan tindakan kolaboratif dari pada tindakan keperawatan secara mandiri Total 0,98 1,38 0,28 2 0,56 0,42 3 1,26

External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa yang praktek manejemen 2. Adanya kerja sama yang baik antara perawat dan mahasiswa Total THREATENED 1. Tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional 1 2 2 1 1,67 O-T = 1,67-2=0,33 0,33 1 0,33 0,67 2 1,34

Total

M3 METODE (Discharge Planning ) Faktor strategi internal Discharge Planning Internal Factor (IFAS) Skala K Prioritas SP x K BOBOT

STRENGTH 1. Terdapat format yang memuat resume pasien pulang yang berisi sama dengan format discharge planning yang sesuai 2. Kemamuan perawat untuk memberikan penkes kepada pasien dan keluarga mulai dari pasien datang hingga pulang 3. Kegiatan discharge planning telah dilakukan Jumlah WEAKNESS 1. Disharge planning dilakukan hanya pada saat pasien pulang 2. Tidak terdokumentasi dalam status pasien atau tidak ada arsip discharge planning yang tersimpan untuk ruangan. 3. Belum ada leafletnya 3 3 9 9/18=0,5 2 3 6 6/18=0,33 1 3 3 3/18=0,17 1 3 3 18 3/18=0,17 1 3 3 9 9/18=0,5 2 3 6 6/18=0,33

Jumlah External Faktor (EFAS)

18

OPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 yang praktek manajemen

2/6=0,33

keperawatan,
2. Kerjasama yang baik antara mahasiswa dan

4/6=0,67

perawat Jumlah THREATENED 1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan masyarakat yang optimal. 2. Adanya persaingan rumah sakit swasta yang semakin ketat. Jumlah Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut: Faktor strategi internal Bobot Discharge Planning 6 1 1 2 2 2/6=0,33 2 2 4 4/6=0,67 6 1

Rating

Bobot x rating

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH

1. Terdapat format yang memuat resume pasien pulang yang berisi sama dengan format discharge planning yang sesuai 2. Kemamuan perawat untuk memberikan penkes kepada pasien dan keluarga mulai dari pasien datang hingga pulang

0,33

0,99

S-W= 3,53,33= 0,17

0,5

3. Kegiatan discharge planning telah dilakukan

0,17

0,51

Jumlah WEAKNESS

3,5

1. Disharge planning dilakukan hanya pada saat pasien pulang 2. Tidak terdokumentasi dalam status pasien atau tidak ada arsip discharge planning yang tersimpan untuk ruangan. 3. Belum ada leafletnya

0,17

0,51

0,33

1,32

0,5

1,5

Jumlah Faktor strategi internal External Faktor (EFAS)

1 bobot

Rating

3,33 Bobot x rating

OPPORTUNITY 1. Adanya mahasiswa S1 yang praktek manajemen keperawatan 2. Kerjasama yang baik antara mahasiswa dan perawat Jumlah THREATENED 1 3 0,67 3 2,01 O-T= 3-2,67= 0,33 0,33 3 0,99

1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan masyarakat yang optimal. 2. Adanya persaingan rumah sakit swasta yang semakin ketat.

0,67

2,01

0,33

0,66

Jumlah

2,67

M3 METODE (Penerimaan Pasien Baru) Penentuan bobot: ANALISIS SWOT M3 METODE PPB SKALA PRIORITAS K SP x K BOBOT

Internal Factor (IFAS) STRENGTH 1. Pasien rawat inap RSD Mardi Waluyo Blitar ruang Melati dapat melalui IGD atau Poli Umum dengan atau tanpa rujukan dari dokter. 2. Penentuan ruang rawat inap ditentukan oleh pasien dan keluarga pasien 3. Dilakukan pengkajian oleh perawat ruangan meliputi identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan tandatanda vital, pemeriksaan fisik (review of system). Total 24 0,99 2 3 6 6/24=0,25 3 3 9 9/24=0,37 3 3 9 9/24=0,37

WEAKNESS 1. Perawat menjelaskan tidak fasilitas pernah yang 1 3 3 3/9=0,33

tersedia di rumah sakit 2. Perawat tidak menjelaskan 2 3 6 6/9=0,67

hak dan kewajiban pasien dan tata tertib ruangan Total

External Factor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan rumah sakit terhadap profesionalisasi keperawatan 2. Adanya mahasiswa praktik 2 2 4 4/8=0,5 2 2 4 4/8=0,5

Total THREATENED 1 Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional. 2 Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. Total Faktor strategi internal M3 METODE PBB BOBOT 2 2 1 2

2/6=0,33

4/6=0,67

6 RATING

1 BOBOT x RATING

Internal Factor (IFAS) STRENGTH

1. Pasien rawat inap RSD Mardi Waluyo Blitar ruang Melati dapat melalui IGD atau Poli Umum dengan atau tanpa rujukan dari dokter. 2. Penentuan ruang rawat inap ditentukan oleh pasien dan keluarga pasien 3. Dilakukan pengkajian oleh perawat ruangan meliputi identitas pasien, keluhan utama, pemeriksaan tandatanda vital, pemeriksaan fisik (review of system). jumlah WEAKNESS 1. Perawat tidak pernah menjelaskan fasilitas yang tersedia di rumah sakit 2. Perawat tidak menjelaskan hak dan kewajiban pasien dan tertib ruangan Jumlah OPPORTUNITY 1. Adanya kebijakan rumah sakit terhadap profesionalisasi keperawatan 2. Adanya mahasiswa praktik tata

0,37

1,11 S-W= 0,72-1,67 = -0,95

0,37

1,11

0,25

0,5

0,72

0,33 0,67

1 2

0,33 1,34

1,67 0,5 1 0,5

0,5

0,5

O-T = 1-0,67= -0.67

THREATENED 1. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional, 2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. 0,67 2 1,34 0,33 1 0,33

jumlah

1,67

ANALISIS SWOT M4 (MONEY) Bantuan Bobot: Faktor strategi internal (MONEY) Internal Factor (IFAS) STRENGTH

Skala Prioritas

SP x K

BOBOT

1. Pengelolaan RS Mardi Waluyo Blitar di kelola oleh pemerintah daerah Blitar. 2. Pengadaan dana dan operasional ruangan didapatkan dari RS Mardi waluyo Blitar bekerja sama dengan asuransi.(JAMKESMAS, JAMKESDA, JAMSOSTEK, 2 3 6 6/18=0,33 1 3 3 3/18=0,17

ASKES) 3. Daftar biaya perawatan dan tarif ruangan di ruang Dahlia sudah tertera. Jumlah WEAKNESS 1. Administrasi pembayaran tidak 24 jam. 2. Ketika hari libur administrasi juga ikut libur sehingga pasien KRS administrasi menjadi tertunda Jumlah Internal Faktor (EFAS) OPORTUNITY 1. Adanya kerjasama dengan perusahaan asuransi. Jumlah TREATENED 1. Adanya tuntutan dari pasien tentang administrasi yang terperinci sesuai tindakan yang diberikan oleh perawat dan dokter. Jumlah 1 1 1 1 1 1/1=1 6 1 1 1 `1 1/1=1 6 1 2 2 4 4/6=0,67 1 2 2 2/6=0,33 18 1 3 3 9 9/18=0,5

Semua hasil diatas dimasukkan dalam tabel berikut: Faktor strategi internal bobot Rating Bobot x rating

M4 (MONEY) Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Pengelolaan RS Mardi waluyo Blitar di kelola oleh pemerintah daerah Blitar 2. Pengadaan dana dan operasional ruangan didapatkan dari RS Mardi waluyo Blitar bekerjasama dengan asuransi (JAMKESMAS,JAMKESDA,JAMSOSTEK,A SKES,TELKOM) 3. Daftar biaya perawatan dan tarif ruangan di ruang dahlia sudah tertera jumlah WEAKNESS 1. Administrasi pembayaran tidak 24 jam 2. Ketika hari libur administrasi juga ikut libur sehingga pasien KRS administrasi menjadi tertunda Jumlah Faktor strategi internal External Faktor (EFAS) OPPORTUNITY 1. Adanya kerjasama dengan perusahaan asuransi Jumlah THREATENED 1. Adanya tuntutan dari pasien tentang administrasi yang terperinci sesuai tindakan yang diberikan oleh perawat dan dokter Jumlah 1 3 1 3 3 1 1 4 4 4 O-T 4-3= 1 1 bobot Rating 3,33 Bobot x rating 0,33 0,67 4 3 1,32 2,01 0,5 1 3 1,5 3,2 S-W 3,23,33= -0,13 0,33 4 1,32 0,17 4 0,68

ANALISIS SWOT

M5-MARKETING 1. Penentuan bobot : SKALA ANALISIS SWOT PRIORI TAS MARKETING K SP x K BOBOT

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Letak RSD Mardi Waluyo yang strategis dengan dengan pusat kota 2. Masyarakat biasanya menggunakan jasa ASKES, JAMKESMAS, JAMKESDA , JAMSOSTEK, KAI DAN TELKOM, 3. Bangunan RSD Mardi yang megah sehingga menjadi daya tarik pada masyarakat, 4. System pemasaran dilakukan melalui siaran Broadcasting melalui 1 stasiun radio 5. Menyediakan pengobatan gratis bagi yang memiliki ASKES 6. Berdasarkan hasil kuisioner sebesar 84,3% menyatakan pelayanan di RSD Mardi Waluyo sudah memuaskan Total 126 1 6 6 36 36/126 = 0,29 3 6 18 18/126 = 0,14 6 6 6/126 = 0,05 2 6 12 12/126 = 0,09 5 6 30 30/126 = 0,24 4 6 24 24/126 = 0,19

WEAKNESS 1. Dari jumlah pasien terbanyak ternyata pasien dari kabupaten lebih banyak dari kota. 1 1 1 1/1 = 1

Total External Factor ( EFAS ) OPPORTUNITY 1. Dengan RSD Mardi yang mempunyai gedung baru dapat menampung pasien dari kabupaten dan kota dengan kapasitas pasien yang banyak 1 1

1/1 = 1

Total THREATENED 1. Dengan pelayanan rumah sakit yang belum optimal bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit Mardi Waluyo 1 1

1/1 = 1

Total

Semua hasil diatas dimasukkan dalam table berikut: BOBOT RATING BOBOT x RATING

Internal Factor (IFAS)

STRENGTH 1. Letak RSD Mardi Waluyo yang 0,19 4 0,76

strategis dengan dengan pusat kota 2. Masyarakat biasanya menggunakan jasa ASKES, JAMKESMAS, JAMKESDA , JAMSOSTEK, KAI DAN TELKOM, 3. Bangunan RSD Mardi yang megah sehingga menjadi daya tarik pada masyarakat, 4. System pemasaran dilakukan melalui siaran Broadcasting melalui stasiun radio 5. Menyediakan pengobatan gratis bagi yang memiliki ASKES 6. Berdasarkan hasil kuisioner sebesar 71% menyatakan pelayanan di RSD Mardi Waluyo sudah memuaskan 0,29 3 0,87 0,14 3 0,42 0,05 2 0,1 0,09 4 0,36 0,24 2 0,48 SW= 2,992 = 0,99

Total 1 WEAKNESS 1. Dari jumlah pasien terbanyak ternyata pasien dari kabupaten lebih banyak dari kota. 1 2 2 2,99

Total External Factor ( EFAS )

OPPORTUNITY

O-T =

1. Dengan RSD Mardi yang mempunyai gedung baru dapat menampung pasien dari kabupaten dan kota dengan kapasitas pasien yang banyak

4-2 = 2

Total THREATENED 1. Dengan pelayanan rumah sakit yang belum optimal bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit Mardi Waluyo

Total

Anda mungkin juga menyukai