Ling
Edisi Khusus
Hal. 58 - 65
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volume nya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
58
Salah satu cara untuk mengefisienkan penggunaan bahan bakar pada boiler adalah dengan menjaga supaya efisiensi pembakaran bahan bakar pada boiler tetap tinggi.
Gas buang Steam ke Proses Cerobong Economizer m Deaerato r Pompa
2.2
Ec on iz
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. 2.3 Paket Boiler
BOILER
BO IL
BU Burner RN
Sumber air
Pelunakan air
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri dari packaged boilers adalah: Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih cepat. Dirancang dengan transfer panas, penguapan, transfer panas konveksi dan tingkat efisiensi panas yang tinggi. Diklasifikasikan berdasarkan jumlah pass, yang paling umum adalah unit tiga pass. 2.4. Boiler Pembakaran Fluidized Bed (FBC) dengan
Berbagai jenis boiler yang digunakan dalam industri adalah: Fire tube boiler, Water tube boiler, Paket boiler, Fluidized bed combustion boiler, Atmospheric fluidized bed combustion boiler, Pressurized fluidized bed combustion boiler, Circulating fluidized bed combustion boiler, Stoker fired boiler, Pulverized fuel boiler, Boiler pemanas limbah (Waste heat boiler) dan and Pemanas fluida termis (1) 2.1 Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.
Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) memiliki kelebihan dibanding sistim pembakaran yang konvensional karena rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SOx dan NOx. Dapat digunakan bahan bakar batubara kualitas rendah, limbah industri dan komersial,
59
sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Kisaran suhu operasinya cukup luas antara 840oC 950 oC dengan kapasitas antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
membakar berbagai kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan, penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dll. 2.7 Boiler Limbah Panas
To
Boiler ini beroperasi dengan memanfaatkan limbah panas yang tersedia dalam pabrik, seperti gas panas dari berbagai proses, gas buang dari turbin gas dan mesin diesel. 3. PENGKAJIAN EFISIENSI BOILER
Oi
Pengkajian efisiensi boiler dilakukan untuk mengevaluasi Kinerja boiler 3.1 Evaluasi Kinerja Boiler
Gambar 2. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar minyak 2.5 Stoker Fired Boilers
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja boiler adalah: Efisiensi boiler Rasio penguapan/ evaporation ratio Pengerakan pada permukaan transfer panas Perawatan yang kurang baik Kualitas dan kandungan air bahan bakar
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis grate nya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chain-gate atau traveling-gate stoker. Jenisnya antara lain Spreader stokers dan chain-grate atau travelinggrate stoker 2.6 Pulverized Fuel Boiler
Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini. Sistim keuntungan ini memiliki banyak seperti kemampuan
Uji efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi boiler dari efisiensi terbaik dan target area permasalahan untuk tindakan perbaikan. a. Neraca Panas
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir energi, seperti terlihat pada gambar 2. Neraca panas merupakan keseimbangan energi total yang masuk boiler terhadap yang meninggalkan boiler dalam bentuk yang berbeda. Gambar 3.
60
berikut memberikan gambaran berbagai kehilangan yang terjadi untuk pembangkitan steam . b. Efisiensi Boiler
Metode Tidak Langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan dan energi yang masuk. Metode langsung dalam menentukan fisiensi boiler(1)
c.
Efisiensi termis boiler adalah energi panas masuk yang digunakan secara efektif untuk menghasilkan steam
Gas buang Stokiometrik
ST STEAM EA KELUAR
Dikenal juga sebagai metode input-output karena metode ini hanya memerlukan keluaran/ output (steam) dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi efisiensi. Efisiensi ini dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan:
Efisiensi Boiler ( ) = Panas masu k x 100....(1)
Panas keluar
Efisiensi Boiler ( ) =
100 %
BOILER Bahan bakar
Gambar 4. Berbagai kehilangan pada produksi stem(1) Ada dua metode pengkajian efisiensi boiler: Metode Langsung: energi yang terkandung dalam steam dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.
Konvek si
Kehilangan panas karena kandungan air dalam bhn bakar Kehilangan panas karena kandungan air dalam udara Kehilangan panas karena bahan yang tidak terbakar dalam residu Kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan yang tidak terhitung
Dimana hg Entalpi steam jenuh dalam kkal/kg steam hf Entalpi air umpan dalam kkal/kg air Parameter yang dipantau untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode langsung adalah: Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu lewat panas (oC), jika ada Suhu air umpan (oC) Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg bahan bakar Keuntungan metode langsung Efisiensi boiler dapat segera dievaluasi Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan
61
Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan Mudah membandingkan rasio penguapan dengan data benchmark
Kerugian metode langsung Tidak memberikan petunjuk kepada operator tentang penyebab dari efisiensi masing-masing sistim Tidak menghitung berbagai kehilangan pada berbagai tingkat efisiensi
3.1.4 Metode tidak langsung dalam menentukan efisiensi boiler(3)(4) Standar acuan untuk Uji Boiler di Tempat dengan menggunakan metode tidak langsung adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units. Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode kehilangan panas. Efisiensi dapat dihitung dengan mengurangkan bagian kehilangan panas dari 100 sebagai berikut: Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii) ............................................(3) Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan oleh: i. Gas cerobong yang kering ii. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar iii. Penguapan kadar air dalam bahan bakar iv. Adanya kadar air dalam udara pembakaran v. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash vi. Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
62
Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler secara tidak langsung adalah: Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, S, C, kadar air, kadar abu) Persentase O 2 atau CO2 dalam gas buang Suhu gas buang dalam oC (Tf) Suhu ambien (Ta) dan kelembaban udara dalam kg/kg udara kering GCV bahan bakar dalam kkal/kg Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat) GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan bakar padat) Prosedur perhitungan efisiensi boiler metode tidak langsung adalah sebagai berikut: Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara teoritis = [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 O2/8)} + (4,32 x S)]/100 kg/kg bahan bakar ....(4) Tahap 2: Menghitung persen kelebihan udara yang dipasok (EA) persen O2 x 100 = -------------------- ...................(5) (21 persen O2) Tahap 3: Menghitung massa udara sebenarnya yang dipasok/ kg bahan bakar (AAS) = {1 + EA/100} x udara teoritis .............(6) Tahap 4: Memperkirakan kehilangan panas i. seluruh
Persentase kehilangan panas yang diakibatkan oeh gas buang yang kering = m x Cp x (Tf-Ta) x 100 ---------------------------- ...............(7) GCV bahan bakar
m = (massa has il pembakaran kering / kg bahan bakar) + (massa N2 dalam bahan bakar pada basis 1 kg) + (massa N2 dalam massa udara pasokan yang sebenarnya). Cp = Panas jenis gas buang (0,23 kkal/kg ) ii. Persen kehilangan panas karena penguapan air yang terbentuk karena adanya H2 dalam bahan bakar 9 x H2 {584+Cp (Tf-Ta)} x 100 =---------------------------------------- ....(8) GCV bahan bakar Dimana,H2 = persen H 2 dalam 1 kg bahan bakar Cp = panas jenis steam lewat jenuh/ superheated steam (0,45 kkal/kg) iii. Persen kehilangan panas karena penguapan kadar air dalam bahan bakar M{584+ Cp (Tf-Ta)} x 100 = ------------------------------- .........(9) GCV bahan bakar Dimana, M persen kadar air dalam 1 kg bahan bakar iv. Persen kehilangan panas kadar air dalam udara karena
Total abu/ Kg bahan bakar x GCV abu bwh x 100 = --------------------------------------------------------------- (12) GCV bahan bakar
vii. Persen kehilangan panas karena radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan rasio penguapan boiler Dihitung juga rasio penguapan yaitu kilogram steam yang dihasilkan per kilogram bahan bakar yang digunakan. Keuntungan metode tidak langsung Dapat diketahui neraca bahan dan energi yang lengkap untuk setiap aliran, yang dapat memudahkan dalam mengidentifikasi opsi-opsi untuk meningkatkan efisiensi boiler.
Kerugian metode tidak langsung Perlu waktu lama Memerlukan fasilitas lengkap untuk analisis
laboratorium
4.
METODOLOGI PENELITIAN
= ------------------------------------------(10)
GCV bahan bakar
Metodologi pengkajian boiler dilakukan dengan melakukan pengukuran lapangan secara langsung, data analisis laboratorium dan/atau pengambilan data operasi boiler, baik data harian, mingguan maupun bulanan. Data-data tersebut kemudian dipakai untuk melakukan perhitungan efisiensi boiler, baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan persamaa-persamaan tersebut diatas. Kemudian dilakukan analisis hasil perhitungan untuk menentukan kinerja boiler dan untuk memberikan rekomendasi untuk perbaikan kinerja boiler.
v. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/ fly ash
Total abu /kg bahan bakar x GCV abu x 100 =---------------------------------------------------------- .......(11) GCV bahan bakar
vi. Persen kehilangan panas karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
63
5. a.
Jumlah udara berlebih (pers.4) = 62 % Jumlah udara aktual umpan boiler = 22,4 kg udara/ kg bahan bakar. Hasil kehilangan panas masing dihitung menggunakan: masing-
Data dan pengukuran yang didapatkan adalah: tekanan steam 10 kg/cm2, kapasitas produksi steam 39.800 kg/jam dan jumlah air umpan boiler 3.683 kg/jam. Dari data tekanan steam, dapat diketahui entalpi steam jenuh (hg ) dan entalpi air (Hf) dari table steam. Efisiensi boiler dapat dihitung menggunakan persamaan (2) berikut:
Q x (hg hf) Efisiensi Boiler (?) = q x GCV 39.800 x (663 85) Efisiensi (?) = 3.403 x 10.000 x 100 % x 100 %
Pers. (7). Kehilangan panas karena gas kering cerobong = 11,7% Pers. (8). Kehilangan panas karena H2 dalam bahan bakar = 7,36 % Pers. (9). Kehilangan karena air dalam bahan bakar = 6,82 % Pers. (10). Kehilangan panas karena air dalam udara = 0,53 % Kehilangan panas radiasi = 2% Total kehilangan panas = 28,41% Efisiens i boiler hasil perhitungan tidak langsung = 100 28,41 = 71,59% Rasio penguapan: =10.000 x 0,7159/ (663-85) = 12,38 6. KESIMPULAN
Efisiensi Boiler (?) = 67,6% b. Perhitungan Efisiensi Secara Tidak Langsung Boiler
Data lebih lengkap yang didapat dari hasil kajian adalah sebagai berikut: Analisis ultimate minyak bakar C : 84 persen H2 : 12 persen S : 3,0 persen O2 : 1,0 persen GCV Minyak bakar: 10.000 kkal/kg Persentase Oksigen: 8 persen Persentase CO2: 9 persen Suhu gas buang (Tf): 247 0C Suhu ambien (Ta): 30 0C Kelembaban udara: 0,024 kg/kg udara kering (5)
Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa efisiensi boiler berada dibawah standar kinerja yang baik 85%, demikian pula rasio penguapannya dibawah standar rasio penguapan yang diharapkan untuk bahan bakar minyak solar yaitu 13. 7. SARAN
Dengan menggunakan persamaan (3) sampai dengan persamaan (12) dilakukan perhitungan efisiensi boiler secara tidak langsung dan didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut: Pers. (3) Kebutuhan udara teoritis = 13,82 kg udara/ kg bahan bakar
Beberapa saran untuk meningkatkan efficiency pembakaran adalah sebagai berikut: Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut pada gas buang cerobong untuk menentukan udara berlebih yang tepat untuk kesempurnaan pembakaran Pemantauan suhu cerobong untuk dapat diturunkan suhunya dengan perawatan dan pembersihan yang baik dari jelaga yang terbentuk, Pengecekan pada burner untuk kesempurnaan pembak aran.
64
Pemanfaatan kembali kondensat untuk meningkatkan suhu umpan dan efisiensi air dan bahan bakar. Memanfaatkan blowdown/ kondensat untuk memanaskan udara pembakaran. DAFTAR PUSTAKA 1. Uited Nation Environmental Program (UNEP), Boiler and Thermic Fluid Heater, Energy Efficiency Guide for Industry in Asia, www.energy efficiencyasia.org.
2.
Winanti, W.S., 2006, Boiler dan Pemanas Fluida Termis, Pelatihan Produksi Bersih untuk Efisiensi Energi, BPP Teknologi. 3. British Standard, BS 845:1987 4. USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test Code Steam Generating Units. 5. Perry, R.H, Green, D., 1984, Perrys Chemical Engineers Handbook, hal. 12-5, 6th Ed., Mc. Graw Hill International Editions.
65